Student Centered Learning SCL - Pembelajaran Yang Berpusat Pada Peserta Didik
Student Centered Learning SCL - Pembelajaran Yang Berpusat Pada Peserta Didik
Student Centered Learning SCL - Pembelajaran Yang Berpusat Pada Peserta Didik
Penggunaan istilah student centered learning juga dapat merujuk pada pola pikir
pendidikan atau metode instruksional yang mengenali perbedaan individu pada
peserta didik. Dalam pengertian ini, pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
menekankan minat, kemampuan, dan gaya belajar setiap peserta didik.
Student Centered Learning (SCL) adalah suatu model, metode atau pendekatan
pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses belajar
mengajar. peserta didik akan mengembangkan minat, motivasi, dan kemampuan
individu menjadi lebih aktif, kreatif dan inovatif serta bertanggung jawab terhadap
proses belajarnya sendiri sesuai jenjang.
Dalam SCL, guru akan berperan sebagai fasilitator dalam proses belajar. peserta
didik akan dilatih untuk memiliki tanggung jawab atas kegiatan belajarnya dengan
panduan guru sebagai fasilitator agar materi, kegiatan, dan pengukuran
pembelajaran masih dalam koridor capaian pembelajaran yang diharapkan. Dalam
hal ini guru dapat mendorong perkembangan peserta didik karena gurubukan satu-
satunya sumber belajar.
Hubungan antara peserta didik yang satu dengan yang lainnya adalah setara, yang
tercermin dalam bentuk kerja sama dalam kelompok untuk menyelesaikan suatu
tugas belajar.
Dalam SCL, peserta didik dibekali keterampilan dasar tentang bagaimana mempelajari
mata pelajaran tertentu. Instruksi yang berpusat pada peserta didik berfokus pada teori
pengetahuan, keterampilan, dan praktik yang memungkinkan pembelajaran seumur
hidup. Pembelajaran diharapkan dapat melatih pemecahan masalah mandiri dengan
dasar Teori Belajar Konstruktivisme. Sehingga pengalaman belajar menekankan
peran penting peserta didik dalam membangun makna dari informasi baru dan
pengalaman sebelumnya.
Pembelajaran yang berpusat pada peserta didik mengutamakan minat peserta didik
dan mengakui suara peserta didik sebagai pusat pengalaman belajar. Dalam ruang
belajar yang berpusat pada peserta didik, mereka memilih apa yang akan mereka
pelajari, bagaimana mereka akan mempercepat pembelajaran mereka, dan
bagaimana mereka akan menilai pembelajaran mereka sendiri dengan memainkan
peran sebagai fasilitator kelas.
Menurut Siswono dan Karsen (2008), model pembelajaran SCL memiliki beberapa
karakteristik yang mencerminkan ciri-ciri sebagai berikut:
1) Guru memiliki wawasan yang luas dan terbuka terhadap masukan dan kritik yang
membangun dari peserta didiknya.
7) peserta didik termotivasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sendiri.
2) Role-Play and Simulation. Metode ini berbentuk interaksi antara dua atau lebih
peserta didik tentang suatu topik atau kegiatan dengan menampilkan simbol-simbol
atau peralatan yang menggantikan proses, kejadian, atau sistem yang sebenarnya.
Jadi dengan model ini peserta didik mempelajari sesuatu (sistem) dengan
menggunakan model.
3) Discovery Learning. Metode ini berbentuk pemberian tugas belajar atau penelitian
kepada peserta didik dengan tujuan supaya peserta didik dapat mencari sendiri
jawabannya tanpa bantuan pengajar.
Tabel 1
yang harus dikuasai peserta didik pada mengembangkan, dan memproses materi
sehari-hari
Mengidentifikasi dan menentukan pola Belajar secara aktif dalam kelompok maupun
penilaian hasil belajar peserta didik yang individual (dengan cara mendengar,
evaluasi
Tabel 2
KELEBIHAN KEKURANGAN
Melatih berpikir kritis peserta didik Lebih menantang jika diimplementasikan
dalam proses pembelajaran dalam kelas besar
Pengalaman belajar lebih
Membutuhkan proses pembiasaan dan
bermakna karena pengetahuan
dampingan yang akan memakan waktu
didapat melalui proses discovery
lama
dan inkuiri
Tiap pembelajaran dan evaluasinya Bagi guru yang belum terbiasa
mempertimbangkan karakteristik, mendengarkan “suara” peserta didik, butuh
minat, kebutuhan, dan latar kesabaran dan proses belajar yang
belakang peserta didik. konsisten