Annisa Eka Nurjihan (210602061) - 1
Annisa Eka Nurjihan (210602061) - 1
Annisa Eka Nurjihan (210602061) - 1
A.Latar belakang
1
St Syahrah, I., Mustadjar, M., & Agustang, A. (2020). Pergeseran pola interaksi sosial (Studi
pada masyarakat Banggae Kabupaten Majene). Phinisi Integr. Rev, 3(2), 138-149.
2
Shiefti Dyah Alyusi, Media Sosial: Interaksi, Identitas dan Modal Sosial Jakarta Kencana
Prenadamedia Group, 2019), hal 3.
3
Razali, G. (2023). The Effect of Mass Communication and Social Media on
Teenagers. Indonesian Journal of Economic & Management Sciences, 1(4), 609-618.
4
Razali, G. (2023). The Effect of Mass Communication and Social Media on
Teenagers. Indonesian Journal of Economic & Management Sciences, 1(4), 609-618.
5
Kursiwi: “Dampak Penggunaan Gadget Terhadap Interaksi Sosial Mahasiswa Semexter V (Luna)
Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas
Islam Negeri (UIN) Jakarta” (Jakarta:UIN Jakarta, 2019)
6
Nurhayati, E. S. (2022). Optimalisasi Pemanfaatan Media Sosial Instagram sebagai Media
Humas di SMA Islam Terpadu Al-Huda Wonogiri (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah
Surakarta).
7
Rulli Nasrullah, Media Sosial Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Soxioteknologi, (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2020), hal 2
8
Yel, M. B., & Nasution, M. K. (2022). Keamanan informasi data pribadi pada media
sosial. Jurnal Informatika Kaputama (JIK), 6(1), 92-101.
9
Nugroho, A. S. (2022). MENJAGA HUBUNGAN KELUARGA JARAK JAUH MELALUI NEW
MEDIA (STUDI PADA ANGGOTA KELUARGA YANG TINGGAL BERBEDA KOTA). Jurnal Sosial
Humaniora dan Pendidikan, 1(1), 96-106.
10
https://dailysocial.id/amp/post/media-sosial-adalah ,di akses pada tanggal 7 mei 2024 jam
08.19 WITA
Hubungan manusia dengan kelompok disekitarnya akan membentuk sebuah ikatan
yang disebut dengan interaksi sosial. 11Ferrante berkata: “Sociologists define social interaction
as a situation in which at least two people communicate and respond through language and
symbolic gestures to affect one another’s behavior and thinking”. 12Masa ini disebut dengan
masa pencarian identitas diri oleh Erikson. 13 Apabila tahap-tahap perkembangan sebelumnya
kurang berjalan lancar menyebabkan anak tidak memahami siapa dirinya sebenarnya dan dapat
mengarah pada kekacauan identitas yang juga menyulitkan mereka membentuk keintiman pada
tahap dewasa.14
Interaksi merupakan bentuk pengembangan pikiran yang diungkapkan melalui
tindakan. Adapun pola interaksi merupakan hal lebih kompleks yang terjadi karena proses
15
interaksi sosial. 16 Interaksi memberikan hubungan timbal balik antar dua orang atau
lebih. 17 eengan adanya jalinan ini, manusia saling mengenal dan membentuk suatu pola
hubungan yang saling terkait satu sama lain. 18 Pola yang tercipta membentuk ikatan
pertemanan,kekerabatan, dan persaudaraan yang saling membutuhkan dan memiliki tujuan
tertentu. Pola ini menciptakan hubungan kesalingan dalam proses interaksi.19
Selain itu, pada tahap ini mereka juga mengalami banyak tantangan baru, salah
satunya mengenai kepercayaan diri. 20 Percaya diri merupakan aspek penting dalam masa
perkembangan remaja. 21 Menurut ooekmono dalam skripsi eristisari mengatakan bahwa
kepercayaan diri merupakan hal milik pribadi yang sangat penting bagi pertumbuhan dan
perkembangan remaja.22 oingkungan sosial atau budaya sekitar menjadi salah satu faktor yang
11
Wajo, Z. I., Watloly, A., & Pelupessy, P. J. (2020). Para Lanjut Usia (Lansia) Dan Dunianya
Di Panti Tresna Werdha Ina Kaka Ambon (Studi Tentang Interaksi Sosial). Komunitas: Jurnal Ilmu
Sosiologi, 3(1), 46-59.
12
Joan Ferrante, Sociology A Global Perspective, (USA: Wadsworth Cengage Learning. 2013), 118.
13
Rusuli, I. (2022). Psikososial remaja: Sebuah sintesa teori erick erikson dengan konsep
islam. Jurnal As-Salam, 6(1), 75-89.
14
Andi Thahir, Psikologi Perkembangan,(2022),hal 45.
15
Citraningsih, D., & Noviandari, H. (2022). Interaksionisme Simbolik: Peran Kepemimpinan
Dalam Pengambilan Keputusan. Social Science Studies, 2(1), 072-086.
16
Ilam, T. S. (2022). Media Sosial dan Perubahan Pola Interaksi Sosial Generasi Millenial
Pedesaan (Studi di Desa Dwi Warga Tunggal Jaya Kecamatan Banjar Agung Kabupaten Tulang
Bawang) (Doctoral dissertation, UIN RADEN INTAN LAMPUNG).
17
Oktavianti, A., & Setyowati, S. (2020). Interaksi Sosial Berhubungan dengan Kualitas Hidup
Lansia. Jurnal Keperawatan Terpadu (Integrated Nursing Journal), 2(2), 120-129.
18
Dollu, E. B. S., & Tokan, F. B. (2020). MODAL SOSIAL: Studi tentang Kumpo Kampo
sebagai Strategi Melestarikan Kohesivitas Pada Masyarakat Larantuka di Kabupaten Flores
Timur. Warta Governare: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 1(1), 59-72.
19
Junaidi, dkk., “Pola Interaksi Antar Mahasiswa Pascasarjana Dalam Realitas Jaringan Sosial
(Studi Pada Mahasiswa Pascasarjana FISIP Unpad Angkatan 2014-2016)”, Jurnal Ilmiah Kajian Ilmu Sosial
dan Budaya, 1 (Maret 2021), 87.
20
“Riryn Fatmawati, “Memahami Psikologi Remaja”, REFORMA: Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran, 2 (Desember 2019), 57-58.
21
Adawiyah, D. P. R. (2020). Pengaruh penggunaan aplikasi tiktok terhadap kepercayaan diri
remaja di kabupaten sampang. Jurnal komunikasi, 14(2), 135-148.
22
Kristiasari Siswanti Pasaribu, “Kepercayaan Diri Remaja Putri Ditinjau dari Body Image,” (Skripsi,
Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang, 2019),hal 16.
mempengaruhi kepercayaan diri remaja. 23 Seorang remaja dapat meleburkan diri dalam
lingkungan sosialnya atau bahkan seorang remaja dapat mengubah lingkungan sosial sesuai
apa yang ada pada kepribadian remaja. 24Interaksi sosial yang baik antara individu dengan
lingkungannya dapat memberikan umpan balik yang positif kepada remaja.” 25
Melalui interaksi dengan sekelilingnya seperti orangtua, saudara- saudara, dan orang
lain yang signifikan akan membuat potensi yang dimiliki anak sejak lahir berkembang sesuai
interaksinya tersebut. 26Figur yang berbeda akan mengajarkan apa yang diharapkan dan apa
yang diinginkan oleh budayanya. 27 Manusia memiliki bekal yang diterima sejak lahir,
menerima berbagai macam tuntutan dari lingkungan, dan juga dibentuk dari masyarakatnya
melalui pengalaman yang khas. 28
Fakta yang sering tampak di masyarakat ialah terkadang remaja kurang bersosialisasi
baik dengan lingkungannya sehingga umpan balik yang positif kurang didapatkan oleh remaja.
29
Seringkali remaja hanya berinteraksi atau bersosialisasi dengan remaja lain yang dirasa
memiliki ciri khas yang sama dengannya, baik ciri khas tersebut positif atau negatif.” 30 Adanya
gadget membuat mahasiswa lebih sibuk di rumah dan menyendiri dengan gadgetnya. 31Mereka
seakan dibungkam oleh gadget dan tidak memperdulikan hal lain di lingkungan sekitar. 32Hal
tersebut membuat remaja kurang bergaul, lebih diam dan merasa tidak nyaman ketika
berkumpul dengan keluarga, teman, atau bahkan berkumpul dengan masyarakat. 33
23
Aini, A. N., Salim, H., & Mashudi, E. A. (2023). Kepercayaan Diri Calon Pendidik AUD dalam
Berbicara Bahasa Inggris pada Kegiatan English Credential Camp. Murhum: Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini, 4(1), 321-334.
24
Octavia, S. A. (2020). Motivasi belajar dalam perkembangan remaja. Deepublish.
25
“Hendriati Agustiani, Psikologi Perkembangan Pendekatan Ekologi Kaitannya dengan Konsep
Diri dan Penyesuaian Diri pada Remaja (Bandung: PT Rafika Aditama, 2022), 129.
26
Parnawi, A. (2021). Psikologi perkembangan. Deepublish.
27
SIREGAR, A. (2024). STUDI KOMPARATIF METODE CERAMAH PLUS DAN METODE
KISAH DALAM PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DI SMP IT DARUL MUQOMAH AL-
KHOIRIYYAH SEI GLUGUR KECAMATAN PANCUR BATU KABUPATEN DELI SERDANG (Doctoral
dissertation, Fakultas Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Sumatera Utara).
28
Ibid 131
29
Gaol, W. D. L. (2021). Analisis Faktor Kecakapan Sosial Remaja di Desa Aekanauli 1
Kecamatan Pollung. Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 5(2), 157-168.
30
“Maria Winayang, dkk., “Hubungan Antara Interaksi Sosial Teman Sebaya dengan Penerimaan
Sosial Siswa Kelas XI”, Jurnal Mimbar Ilma, 1 (April 2021),168
31
Efastri, S. M., Lhaura, L., & Islami, C. C. (2022). Perbedaan kemampuan bersosialisasi
anak yang mengalami kecanduan gadget dengan yang tidak. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini, 6(5), 4461-4470.
32
RIZQI, F. (2023). Pengaruh Pola Interaksi Terhadap Kepercayaan Diri Remaja Di Desa
Nambak, Bungkal, Ponorogo (Doctoral dissertation, IAIN Ponorogo).
33
“Rollys Ardian, “Interaksi Sosial Pada Remaja Kecanduan Game Online di Desa Singosaren
Roryada: Islamic Guidance and Counseling. 2 (2021), 116.
34
Andangjati, M. W., Soesilo, T. D., & Windrawanto, Y. (2021). Hubungan Antara Interaksi
Sosial Teman Sebaya dengan Penerimaan Sosial Siswa Kelas XI. Mimbar Ilmu, 26(1), 167-173.
masyarakat telah diterima pada pribadi tiap individu dan menjadi bagian dari hidup. 35
Penolakan atau penerimaan pertemanan sebaya sangat berpengaruh terhadap perkembangan
sosial remaja. 36 Penerimaan ini akan berpengaruh pada kesempatan remaja untuk belajar
berinteraksi dan penolakan menjadi penghambat terhadap perkembangan kepribadian remaja
dikarenakan ruang interaksi dan sosialisasi mereka menjadi sempit. 37
Penerimaan tersebut akan terjadi apabila mereka memiliki berbagai kesamaan, saling
mempengaruhi dan merasa dihargai. eari sinilah munculnya pola interaksi yang sama antar
individu dengan individu lainnya yang membuat remaja merasa aman, nyaman, dan diakui
keberadaanya.”38 Adanya kesamaan membuat remaja bisa bersatu membentuk pola interaksi
yang berujung pada hubungan yang istimewa atau disebut dengan persahabatan dan
pembentukan komunitas atau grup. eesamaan ini membuat individu tertarik pada orang lain
sehingga individu bisa bebas berekspresi dan bertingkah laku sesuai kehendak dirinya sendiri
berdasarkan kesamaan dan kecocokan yang telah mereka peroleh. 39
35
Maria Winayang,168
36
Andangjati, M. W., Soesilo, T. D., & Windrawanto, Y. (2021). Hubungan Antara Interaksi
Sosial Teman Sebaya dengan Penerimaan Sosial Siswa Kelas XI. Mimbar Ilmu, 26(1), 167-173.
37
Ibid
38
Ibid
39
Syarah Sitompul, “Hubungan antara Kesamaan (Similarity) dengan Pembentuk Persahabatan
pada Remaja di KelurahanVII Tarutung”, (Skripsi, Universitas Medan Area, Medan, 2019), 33-34.
40
“Virgia Ningrum dan Choirul Anam, “Kemampuan Interaksi Sosial Antara Remaja yang Tinggal di
Pondok Pesantren dengan yang Tinggal Bersama Keluarga”, Jurnal Fakultas Psikologi. 2 (Desember, 2020),
72.
41
Stevan Krisyogi dan Yohanis Franz, “Pengalaman Penyesuaian Sosial Mahasiswa Etnis Papua di
Kota Semarang”, Jurnal Empati, 2 (April, 2019), 106.
42
“Ayu Intan Delima dan Citra Ayu Kumala Sari, “Pengaruh Bimbingan Kelompok Teknik Diskusi
terhadap Kemampuan Interaksi Sosial Remaja”, Jurnal At-Taujih, 1 (Juni, 2021), 30-31. 19 dari 146
B.Rumusan Masalah
C.Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak sosial media
antara pola interaksi terhadap kepercayaan diri mahasiswa UIN MATARAM
D.Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis:
a. Suatu hubungan ke dunia pendidikan khususnya dalam kepercayaan diri terutama yang
berkaitan dengan pola ineteraksi mahasiswa.
b. eapat menambah referensi serta dapat dijadikan bahan bacaan untuk mahasiswa sosiologi
dan mahasisws pada umumnya.
c. eapat digunakan sebagai bahan acuan untuk meneliti objek yang serupa atau berbeda guna
menghasilkan referensi keilmuan
d. Memperkaya literatur ilmiah dalam dunia pendidikan khususnya dalam bidang sosial.
2. Manfaat praktis:
a. Bagi Peneliti
2) Menguji kemampuan peneliti dalam menganalisis dampak media sosial terhadap pola
interaksi dengan kepercayaan diri mahasiswa UIN Mataram.
3) Sarana menambah wawasan pengetahuan dan informasi baru bagi peneliti dalam memahami
mahasiswa dan berbagai perkembangannya.
b. Bagi Pembaca
1) Bagi remaja: menjadi pijakan dalam menjaga diri, menyadari lebih luas mengenai pengaruh
pola interaksi terhadap dirinya terutama dalam konteks kepercayaan diri
2) Bagi masyarakat luas terutama untuk orangtua: diharapkan penelitian ini dapat membantu
dalam memahami pengaruh pola interaksi terhadap kepercayaan diri remaja serta mampu
mengontrol interaksi remaja yang dilakukan agar lebih baik dan lebih percaya diri.
C. Bagi akademik
eiharapkan peneliti ini dapat dijadikan refrensi bagi dunia akademik memahami dan
mendalami pengetahuan tentang eampak sosial media terhadap pola interaksi sosial dengan
kepercayaan diri mahasiswa UIN Mataram Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama.
Untuk mengetahui tentang permasalahan yang di bahas dalam penelitian ini dan
dengan tujuan agar tidak terjadinya pembahasan yang meluas serta menyimpang dari fokus
permasalahan yang dibahas.Sehingga ruang lingkup penelitian ini hanya berfokus pada
dampak media sosial antara pola interaksi sosial terhadap kepercayaan diri mahasiswa program
studi sosiologi agama UIN Mataram.Peneliti hanya fokus pada media sosial bagain tiktok dan
Instagram.ei media sosial,kemudian informasi menjadi komoditas yang digunakan oleh
pengguna. eomoditas tersebut pada dasarnya yaitu komoditas yang dibuat dan didistribusikan
antar pengguna itu sendiri. eari media sosial konsumsi inilah pengguna dan pengguna lain
membuat sebuah jaringan pada akhirnya secara sadar atau tidak berlandas pada isntitusi
masyarakat berjejaring (network society).
2. Setting Penelitian
F.Kerangka Teori
Sebagai dasar pemikiran dalam penelitian ini maka penulis terlebih dahulu
mengemukakan kerangka teoritis sesuai dengan masalah yang dibahas. eerangka teoritis
merupakan dasar berfikir untuk mengkaji dan menjelaskan. Teori-teori yang menjadi landasan
dalam penelitian ini gunanya mengarahkan penelitian dan memperoleh kebenaran dalam
penelitian. Maka dalam penelitian ini ada beberapa teori yang dipaparkan sebagai acuan
terhadap permasalahan yang ada, adapun teori- teori tersebut adalah sebagai berikut:
1. Media Sosial
a) Pengertian media sosial
Media sosial atau sering juga disebut sebagai sosial media adalah pelantar digital yang
memfasilitasi penggunanya untuk saling berinteraksi atau membagikan konten berupa tulisan,
foto, video, dan merupakan pelantar digital yang menyediakan fasilitas untuk melakukan
aktivitas sosial bagi setiap penggunanya. Media sosial juga merupakan sebuah sarana untuk
bersosialisasi satu sama lain dan dilakukan secara daring yang memungkinkan manusia untuk
saling berinteraksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. 43
Media sosial adalah fitur berbasis website yang dapat membentuk jaringan serta
memungkinkan orang untuk berinteraksi dalam sebuah komunitas 44. Pada media sosial kita
dapat melakukan berbagai bentuk pertukaran, kolaborasi, dan saling berkenalan dalam bentuk
tulisan visual maupun audiovisual. Contohnya seperti twittwer, facebook, blog, forsquare, dan
lainnya. 45 Berbagai alasan mengapa seseorang membuat sebuah akun pada media sosial,
diantaranya untuk tetap terhubung dengan keluarga dan teman, memperoleh informasi dan
kabar melalui news feed yang disediakan oleh media sosial, hinga menunjukkan eksistensi diri.
46
ealam sebuah penelitian dinyatakan, media sosial. Berhubungan dengan kepribadian
introvert47. Semakin introvert seseorang maka dia akan semakin aktif di media sosial sebagai
pelampiasan.48
Menurut para ahli,Andreas eaplan dan Michael Haenlein dalam putri et.al
(2016),mendefinisikan media sosial sebagai suatu kelompook aplikasi yang berbasis
internet untuk membangun yang berdasarkan ideologi dan teknologi web 2.0 yang
memungkinkan penciptaan dan pertukaran user generated content.oebih lanjut dijelaskan
bahwa media sosial online yang dapat memudahkan para penggunanya untuk
partisipasi,berbagai dan menciptakan isi seperti blog,sosial network atau jejaring
sosial,wiki,forum dan dunia virtual.49
43
"Media sosial - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas"
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Media_sosial ,di akses pada tanggal 7 mei 2024 jam 10.41 WITA
44
Angela, N., & Yoedtadi, M. G. (2019). Pemanfaatan Media Sosial Oleh Komunitas Historia
Indonesia. Prologia, 3(2), 393-400.
45
Danis Puntoadi, Menciptakan Penjualan Melalui Media Sosial, Jakarta: PT Elex Komputindo,
2011),1
46
Oktaviani, D. (2019). Pengaruh media sosial terhadap gaya hidup mahasiswa IAIN
metro (Doctoral dissertation, IAIN Metro).
47
Oktaviani, D. (2019). Pengaruh media sosial terhadap gaya hidup mahasiswa IAIN
metro (Doctoral dissertation, IAIN Metro).
48
"Setyastuti, Yuanita. 2012. Aprehensi Komunikasi Berdasarkan Konteks Komunikasi dan Tipe
Kepribadian Ekstrovert Introvert. Jurnal Komunikator. Volume 4. Nomor 2. Bulan November 2012
49
Fronika, W. (2019). Pengaruh Media Sosial Terhadap Sikap Remaja. Fak. Ilmu Pendidik.
Univ. Negeri Padang Email, 1-15.
Sedangkan Antow (2016) mendefinisikan media sosial yang juga di kenal dengan jejaring
sosial merupakan bagian dari media baru,secara umum media sosial didefinisikan sebagai
segala jenis media dapat diakses dengan adanya jaringan internet dan menampilkan foto,video
dan suara.50Media sosial juga bisa digunakan sebagai untuk bersosialisasi satu sama lain dan
dilakukan secara online yang memungkin manusia untuk saling berinteraksi tanpa dibatasi
ruang dan waktu.51
Antar pengguna sosial media memiliki karakter jaringan sosial. Media sosial
terbangun dari struktur sosial yang terbentuk di dalam jaringan atau internet.52Jaringan
yang menjadi dengan pengguna yaitu jaringan secara teknologi dikembangkan oleh
perangkat teknologi, seperti telepon genggam, komputer atau tablet. Ciri khas sosial
media yaitu menjadikan jaringan di antara penggunanya. Tidak peduli apakah di dunia
nyata (offline) dengan pengguna itu saling kenal atau tidak,akan tetapi kehadiran sosial
media memberikan medium bagi pengguna untuk berkaitan secara mekanisme
teknologi.53
d) Informasi
Informasi menjadi entitas yang penting dari media sosial. Sebab tidak seperti
media-media lainnya di internet, pengguna media sosial mengkreasikan representasi
identitasnya, memproduksi konten, dan melakukan interaksi. Berdasarkan informasi.
Bahkan informasi menjadi semacam komoditas.54 ei sosial media,kemudian informasi
menjadi komoditas yang digunakan oleh pengguna. 55eomoditas tersebut pada dasarnya
yaitu komoditas yang dibuat dan didistribusikan antar pengguna itu sendiri. eari sosial
media konsumsi inilah pengguna dan pengguna lain membuat sebuah jaringan pada
akhirnya secara sadar atau tidak berlandas pada isntitusi masyarakat berjejaring
(network society).
50
Syaiani, M. I. I. A. (2019). Peran media sosial Facebook sebagai media komunikasi
mahasiswa komunikasi dan penyiaran islam (KPI) STAIN Ponorogo (Doctoral dissertation, IAIN
Ponorogo).
51
Hatta, H. R., Hairah, U., Mardais, M., Diyana, W. N. R., Irvansyah, M., Sadanu, A. I., &
Mujiono, M. N. A. (2022). Pelatihan Penggunaan Instagram Sebagai Media Promosi Bagi Warga Dusun
Rejosari Kalimantan Timur. J-Mas: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(2), 213-216.
52
Rulli Nasrullah,Op.Cit,(2020),hal 16.
53
Sarkawi, D. (2020). Perubahan Sosial dan Budaya Akibat Media Sosial. Jurnal Administrasi
Kantor, 4(2), 307-338.
54
RullIu Nasrullah,Op.Cit,(2020),hal 19.
55
Harahap, M. A., & Adeni, S. (2020). Tren penggunaan media sosial selama pandemi di
indonesia. Professional: Jurnal Komunikasi Dan Administrasi Publik, 7(2), 13-23.
e) Arsip
f) Interaksi
g) Simulasi Sosial
56
Kusumawardani, G., & Hanggoro, B. T. (2019). Media Sosial sebagai alternatif
penyimpanan arsip digital pribadi. Jurnal Kearsipan, 13(2), 157-175.
57
Nasrullah, R., & Rustandi, D. (2019). Meme dan islam: Simulakra bahasa agama di media
sosial. Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies, 10(1), 113-128.8
58
Febriana, M. (2020). Hiperrealitas “endorse” dalam Instagram studi fenomenologi tentang
dampak media Sosial di kalangan mahasiswa Universitas Sebelas Maret. Jurnal analisa
sosiologi, 6(2), 18-29.
59
Sari, A. C., Hartina, R., Awalia, R., Irianti, H., & Ainun, N. (2023). Komunikasi dan media
sosial. Jurnal The Messenger, 3(2), 69.
60
Iko, C. H. (2021). Etika Komunikasi Netizen Di Media Sosial Instagram Dalam Pandangan
Islam (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
61
Rachman, R. F. (2019). Menelaah riuh budaya masyarakat di dunia maya. Jurnal Studi
Komunikasi, 1(2), 206-222.
earakteristik media sosial lainnya adalah konten oleh pengguna ataulebih popular
disebut dengan user generated content (UGC). 62 eonten oleh pengguna ini adalah
sebagai penanda bahwa di media sosial khalayak tidak hanya memproduksi konten,
tetapi juga mengonsumsi konten yang diproduksi oleh orang lain. 63 eonten ini
adalah cara menampilkan diri kepada media untuk personal branding pengguna.
earektaristik sosial media lainnya adalah konten oleh pengguna atau lebih popular
disebut dengan user generated content (UGC).eonten oleh pengguna ini adalah sebagai
penanda bahwa di sosial media khalayak tidak hanya memproduksi konten,tetapi juga
mengonsumsi konten oleh orang lain. 64
2. Pola Interaksi
Adapun Thibaut dan eelley dalam buku Mohammad Ali dan Mohammad Asrori
mendefinisikan interaksi sebagai peristiwa saling memengaruhi satu sama lain eetika
dua orang atau lebih hadir bersama,mereka menciptakan suatu hasil satu sama lain atau
berkomunikasi satu sama lain.69
Menurut Homans (Shaw) dalam buku Mohammad Ali dan Mohammad Asri
mendefinisikan interaksi sebagai suatu kejadian ketika suatu aktifitas atau sentiment
62
Sari, A. C., Hartina, R., Awalia, R., Irianti, H., & Ainun, N. (2020). Komunikasi dan media
sosial. Jurnal The Messenger, 3(2), 69.
63
Sarkawi, D. (2020). Perubahan Sosial dan Budaya Akibat Media Sosial. Jurnal Administrasi
Kantor, 4(2), 307-338.1
64
Drakel, W. J., Pratiknjo, M. H., & Mulianti, T. (2018). Perilaku mahasiswa dalam
menggunakan media sosial di Universitas Sam Ratulangi Manado. HOLISTIK, Journal of Social and
Culture.1
65
Samsiyah, N., & SD, S. P. (2019). Pembelajaran Bahasa Indonesia: Di Sekolah Dasar
Kelas Tinggi. CV. AE MEDIA GRAFIKA.
66
Miftah, M. N., Rizal, E., & Anwar, R. K. (2023). Pola literasi visual infografer dalam
pembuatan informasi grafis (infografis). Jurnal Kajian Informasi & Perpustakaan, 4(1), 87-94.
67
Ramdan, A., & Usman, M. (2021). Pola Interaksi dan Komunikasi Kyai terhadap Santri di
Pesantren Sirnarasa. Iktisyaf: Jurnal Ilmu Dakwah dan Tasawuf, 3(1), 56-85.
68
Kurniasih, D. (2020). Interaksi Sosial dalam Implementasi e-Government. JIPSI-Jurnal Ilmu
Politik Dan Komunikasi UNIKOM, 2.
69
Nainggolan, V., Rondonuwu, S. A., & Waleleng, G. J. (2018). Peranan media sosial
Instagram dalam interaksi sosial antar mahasiswa fakultas ilmu sosial dan politik UNSRAT
Manado. ACTA Diurna Komunikasi, 7(4).
yang dilakukan oleh seseorang terhadap individu lain diberi ganjaran (reward) atau
hukuman dengan menggunakan suatu aktifitas dengan sentiment oleh individu lain
yang menjadi pasangannya. 70 Jadi konsep Homans ini mengartikan bahwa suatu
tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam inetraksi merupakan stimulus bagi
tindakan individu lain yang menjadi pasangannya. 71
3) Kepercayaan diri
Setiap orang tua pasti mengharapkan anaknya menjadi “orang”. 76Untuk saat ini,sukses
tidak dapat di raih begitu saja karena persaingan yang penuh dalam masyarakat.77Banyak sifat
pendukung kemajuan yang harus dibina sejak kecil. 78Salah satunya yaitu kepercayaan diri.
eepercayaan diri merupakan aspek yang penting bagi setiap orang. 79 Tanpa adanya
kepercayaan diri akan muncul berbagai macam masalah dalam diri. 80 eepercayaan diri
70
Herlina, U. (2019). Teknik role playing dalam konseling kelompok. Sosial Horizon: Jurnal
Pendidikan Sosial, 2(1), 94-107.
71
Prasanti, D., & Indriani, S. S. (2019). Interaksi Sosial Anggota Komunitas LET S HIJRAH
dalam Media Sosial Group LINE. Jurnal The Messenger, 9(2), 143-152.
72
Fajar, M. (2020). Peranan intelegensi terhadap perkembangan keterampilan fisik motorik
peserta didik dalam pendidikan jasmani. Multilateral: Jurnal Pendidikan Jasmani Dan Olahraga, 16(1).
73
Setiawan, D. (2019). Dampak perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap
budaya. JURNAL SIMBOLIKA Research and Learning in Communication Study, 4(1), 62-72.
74
Pratama, M. E. P. (2018). Pola Komunikasi Pemuda Hijrah Al-Furqon Melalui Konsep
Holaqoh (Studi Deskriptif Pola Komunikasi Pemuda Hijrah Al-Furqon di Gang Babakan Priangan
Bandung melalui konsep holaqoh) (Doctoral dissertation, Universitas Komputer Indonesia).
75
Nurhaipah, T. (2019). Komunikasi dalam hubungan akrab berdasarkan perspektif manajemen
koordinasi makna. Jurnal Ilmu Komunikasi Efek, 3(1), 27-45.
76
Supriatna, D. (2018). Motivasi orang tua memilih pondok pesantren untuk
anaknya. Intizar, 24(1), 1-18.
77
Jaya, W. K. (2023). Ekonomi industri. UGM PRESS.
78
Amalia, R. (2020). Pelaksanaan bimbingan karir islami dalam mengembangkan kemandirian
siswa tunadaksa di sekolah luar biasa-PRI Buaran kota Pekalongan (Doctoral dissertation, IAIN
Pekalongan).
79
Andiwijaya, D., & Liauw, F. (2019). Pusat pengembangan kepercayaan diri. Jurnal Sains,
Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 1(2), 1695-1704.
80
Amri, S. (2018). Pengaruh kepercayaan diri (self confidence) berbasis ekstrakurikuler
pramuka terhadap prestasi belajar matematika siswa SMA Negeri 6 Kota Bengkulu. Jurnal Pendidikan
Matematika Raflesia, 3(2), 156-170.
merupakan atribut penting dan paling berharga dalam kehidupan bermasyarakat. 81 eengan
sikap kepercayaan,seseorang mampu mengaktualisasikan segala potensi yang
dimiliki. 82 eepercayaan diri di perlukan bagi seorang anak maupun usia dewasa atau
lansia,secara individual maupun kelompok. 83
Menurut Willis dalam buku M.Nur Ghufron mengatakakn bahwa kepercayaan diri
merupakan keyakinan bahwa seseorang mampu menanggulangi suatu masalah dengan situasi
terbaik dan dapat memberikan suatu yang menyenangkan bagi orang lain. 84eepercayaan diri
juga bisa disebut sebagai sikap dalam diri seseorang yang dapat menerima kenyataan,dapat
mengembangkan kesadaran diri,berfikir positif,memiliki kemandirian dan memiliki
kemampuan yang dikuasai. 85
81
Lestari, D. A., & Asneli, E. A. (2022). Meningkatkan Kepercayaan Diri Pada Anak Melalui
Platform Youtobe. ABDISOSHUM: Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Sosial dan Humaniora, 1(1),
98-104.
82
Khairiah, K., Wati, M., & Hartini, S. (2023). Hubungan kepercayaan diri dengan hasil belajar
siswa kelas VIII MTsN Mulawarman Banjarmasin pada mata pelajaran IPA. Berkala Ilmiah Pendidikan
Fisika, 3(3), 200.
83
Sanyata, S. (2019). Teknik dan srategi konseling kelompok. Paradigma, 5(09).
84
Rahayuningdyah, E. (2020). Upaya Meningkatkan Kepercayaan Diri Melalui Layanan
Konseling Kelompok Pada Siswa Kelas VIII D Di SMP Negeri 3 Ngrambe. Jurnal Ilmiah Pendidikan
Ekonomi, 1(2).
85
Nurfadilah, S., & Hakim, D. L. (2019). Kemandirian belajar siswa dalam proses pembelajaran
matematika. Prosiding Sesiomadika, 2(1), 1214-1223.
86
Yusuf, A. A., & Hamzah, A. (2020). Pengaruh kepercayaan diri dan semangat kewirausahaan
terhadap minat menjadi wirausaha. Al-Amwal: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah, 8(2).
87
Patioran, D. N. (2022). Hubungan antara kepercayaan diri dan aktualisasi diri pada karyawan
PT. Duta Media Kaltim Press (Samarinda Pos). MOTIVASI, 1(1), 10-18.
88
Tanjung, Z., & Amelia, S. (2019)Menumbuhkan kepercayaan diri siswa. JRTI (Jurnal Riset
Tindakan Indonesia), 2(2).
89
Ratika, L. A. (2021). EKSPERIMENTASI LAYANAN KONSELING INDIVIDU MELALUI
TEKNIK ROLE PLAYING TERHADAP PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI PESERTA DIDIK KELAS
VII DI SMP NEGERI 7 BANDAR LAMPUNG (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung).
90
Nasution, A. V. R., Harahap, J. M., & Ritonga, N. (2020). Pengaruh Kecerdasan Emosional
dan Kepercayaan Diri Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan PT. Satya Kisma Usaha Kabupaten
Labuhanbatu Selatan. Kapital: Jurnal Ilmu Manajemen, 2(1), 33-46.
91
Orang yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi akan mampu bergaul secara
fleksibel,toleransi tinggi,positif,tidak mudah terpengaruh orang lain dan dapat menentukan
oangkah-langkah pasti dalam kehidupannya. 92
Individu yang memiliki kepercayaan diri yang tinggi akan terlihat lebih tenang,tidak
takut dan dapat menunjukkan kepercayaan dirinya setiap saat. 93 Orang yang memiliki
kepercayaan diri yang positif ialah sebagai berikut:
Yakin terhadap kemampuan diri merupakan sikap positif seseorang terhadap dirinya
sendiri.Ia mampu secara sungguh-sungguh akan apa yang dilakukan. 94
(2) Optimis
Optimis merupakan sikap seseorang yang selalu berpandangan baik dalam menghadapi
segala hal tentang diri dan kemampuannya. 95
Bertanggung jawab merupakan kesediaan diri untuk menanggung segala sesuatu yang
telah menjadi konsekuensinya. 96
91
Maknun, R. L. L. (2019). Pengaruh Kohesivitas dan Kepercayaan Diri terhadap Konformitas
Remaja Santri Putri di Pondok Pesantren Avissina Ngronggo Kediri (Doctoral dissertation, IAIN Kediri).
92
Selviana, S., & Yulinar, S. (2022). Pengaruh self image dan penerimaan sosial terhadap
kepercayaan diri remaja yang mengunggah foto selfie di media sosial instagram. IKRA-ith humaniora:
Jurnal Sosial dan Humaniora, 6(1), 37-45.
93
Gori, Y., Fau, S., & Laia, B. (2023). Peran guru bimbingan konseling dalam meningkatkan
kepercayaan diri siswa kelas IX di Smp Negeri 2 Toma Tahun Pelajaran 2022/2023. FAGURU: Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Keguruan, 2(1), 123-133.
Yakin terhadap kemampuan diri merupakan sikap positif seseorang terhadap
94
95
Shofia, F. (2020). Optimisme masa depan narapidana (Doctoral dissertation, Universitas
Muhammadiyah Surakarta).
96
Amri, S. (2018). Pengaruh kepercayaan diri (self confidence) berbasis ekstrakurikuler
pramuka terhadap prestasi belajar matematika siswa SMA Negeri 6 Kota Bengkulu. Jurnal Pendidikan
Matematika Raflesia, 3(2), 156-170.
Menurut Anthony terbentuknya kepercayaan diri pada diri seseorang diawali
dengan perkembangan konsep diri yang di peroleh dalam pergaulannya dengan
suatu kelompok.Hasil interaksi yang dilakukan menghasilkan konsep dirinya. 97
eonsep diri yang positif akan membentuk harga diri yang positif pula.98Harga
diri merupakan penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri.Santoso mengatakan
bahwa tingkat harga diri seseorang akan mempengaruhi tingkat kepercayaan diri
seseorang.99
(3) Pengalaman
Pengalaman merupakan faktor yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan
dapat menurunlan rasa percaya diri. 100 Menurut Anthony pengalaman masalalu
merupakan hal terpenting untuk mengembangkan kepribadian sehat.
G. Telaah Pustaka
Berikut ini peniliti akan memaparkan hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan
judul yang di angkat untuk diteliti.Hasil penelitian terdahulu sebagai acuan berupa teori atau
temuan sebagai data atau pendukung bagi penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu
tentang dampak media sosial antara pola interaksi terhadap kepercayaan diri,yaitu:
1. Pertama hasil penelitian dari skripsi yang ditulis oleh eewi Oktaviani yang berjudul
“Pengaruh media sosial terhadap terhadap gaya hidup” eewi Oktaviani melihat media
sosial dari segi gaya hidup.101eapat disimpulkan bahwa media sosial merupakan media
yang memungkinkan penggunanya saling melakukan aktivitas sosial melalui jaringan
internet tanpa dibatasi jarak,ruang dan waktu102.Persamaannya sama-sama membahas
tentang media sosial juga dalam pola interaksi yang memungkinkan penggunanya
saling melakukan aktivitas melalui jaringan internet.Perbedaannya eewi Oktaviani
yang berujudul pengaruh media sosial terhadap gaya hidup.Sedangkan peneliti sendiri
97
Piran, A. Y. A., Yuliwar, R., & Ka’arayeno, A. J. (2019). Hubungan antara penerimaan diri
dengan kepercayaan diri dalam interaksi sosial pada remaja penyandang cacat fisik di Panti Asuhan
Bhakti Luhur Kecamatan Sukun Malang. Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, 2(1).
98
Kiling, B. N., & Kiling, I. Y. (2020). Tinjauan konsep diri dan dimensinya pada anak dalam
masa kanak-kanak akhir. Jurnal Psikologi Pendidikan & Konseling, 1(2).
99
Piran, A. Y. A., Yuliwar, R., & Ka’arayeno, A. J. (2019). Hubungan antara penerimaan diri
dengan kepercayaan diri dalam interaksi sosial pada remaja penyandang cacat fisik di Panti Asuhan
Bhakti Luhur Kecamatan Sukun Malang. Nursing News: Jurnal Ilmiah Keperawatan, 2(1).
100
Ayu, R., & Muhid, A. (2022). Pentingnya dukungan sosial terhadap kepercayaan diri
penyintas bullying: Literature review. Tematik, 3(2).
101
Oktaviani, D. (2019). Pengaruh media sosial terhadap gaya hidup mahasiswa IAIN
metro (Doctoral dissertation, IAIN Metro).
102
Alaby, M. A. (2020). Media sosial whatsapp sebagai media pembelajaran jarak jauh mata
kuliah ilmu sosial budaya dasar (ISBD). Ganaya: Jurnal Ilmu Sosial Dan Humaniora, 3(2), 273-289.
fokus pada dampak media sosial pola interaksi terhadap kepercayaan diri mahasiswa
Uin Mataram.
2. eedua,hasil penelitian yang dilakukan oleh Fadhilah Rahmawati dengan judul
“Pengaruh pola interaksi terhadap kepercayaan diri remaja (studi kasus pada remaja di
eesa Nambak,Bungkal,Ponorogo)” Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif,menyimpulkan bahwa:fokus penelitian adalah remaja yang ada di desa
nambak,bungkal ponorog,terdapat pengaruh antara pola interaksi terhadap kepercayaan
diri,karena remaja yang ada disana mempengaruhi kepribadian,diantaranya ialah
potensi yang diturunkan orang tua maupun lingkungan. 103 Hasil penelitian yang
dilakukan memiliki persamaan dan perbedaan dengan peneliti terdahulu.Persamaan
penelitian ini yaitunnsama-sama membahas tentang pola interaksi terhadap
kepercayaan diri,dan perbedaan dengan penelitian terdahulu terletak pada spesifikasi
pembahasan yang perihal pola interaksi.
3. eetiga,hasil penelitian dalam jurnal yang ditulis oleh Agus Efendi,dkk yang berjudul
“Analisis pengaruh penggunaan media terhadap pola interaksi sosial” Agus Efendi,dkk
menjelaskan bahwa pola interaksi adalah salah satu ciri utama manusia sebagai
makhluk sosial dan proses ini berjalan secara dinamis seiring pertumbuhan dan
perkembangan hidup individu yang bersangkutan,Agus Efendi,dkk juga mengatakan
bahwa kemajuan teknologi saat ini telah melahirkan banyak bentuk media baru dalam
komunikasi yang berbasis computer,internet dan system digital seperti telpon
seluler,dll.104Persamaannya sama-sama membahas tentang pola interaksi.Perbedaannya
peneliti sendiri lebih memfokuskan pada pengguna media terhadap pola interaksi anak
sedangkan perbedaan peneliti sendiri lebih fokus pada mahasiswa di UIN Mataram.
4. eeempat,hasil penelitian yang dilakukan oleh Ikhwan Afandi pada tahun 2020,dengan
judul “pengaruh media sosial Instagram terhadap interaksi sosial” (studi kasus pada
remaja usia 16-19 tahun di wilayah kelurahan karang timur,kec karang tengah kota
Tangerang)”.eesimpulan dari peneliti yang dilakukan oleh Ikhwan Ifandi bahwa media
sosial Instagram sangat berpengaruh terhadap pola interaksi. 105Persamaan penelitian
terdahulu denga peneliti ini sama-sama membahas tentang media sosial terhadap pola
interaksi.Perbedaan penelitian yang dilakukan Ikhwan Afandi dengan penelitian ini
yaitu terletak pada objek penelitian.Pada penelitian Ikhwan Afandi dilakukan dengan
menekankan pengaruh media sosial Instagram terhadap interaksi sosial.Sedangkan
dalam penelitian membahas tentang dampak yang terjadi pada media sosial antar pola
interaksi terhadap kepercayaan diri.
5. eelima,hasil penelitian yang dilakukan oleh Cicilia Sendy Setya Ardari penelitian yang
berjudul pengaruh kepercayaan diri terhadap intensitas penggunaan media sosial pada
remaja awal.eesimpulan dari penelitian yang dilakukan oleh Cicilia Sendy Setya
Ardari adalah kepercayaann diri berpengaruh pada intensitas penggunaan media sosial
103
RIZQI, F. (2023). Pengaruh Pola Interaksi Terhadap Kepercayaan Diri Remaja Di Desa
Nambak, Bungkal, Ponorogo (Doctoral dissertation, IAIN Ponorogo).
104
Jurnal penelitian Agus Efendi,dkk,vol.18,No.2,agustus 2017:12-24
105
Afandi, I. (2020). Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Interaksi Sosial (Studi Kasus
Pada Remaja Usia 16-19 Tahun di Wilayah Kelurahan Karang Timur Kecamatan Karang Tengah Kota
Tangerang) (Bachelor's thesis, Jakarta: FITK UIN Syarif idayatullah Jakarta).
pada remaja awal. 106Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan
sama-sama membahas terkait media sosial terhadap kepercayaan diri.Adapun
perbedaannya terletak pada pengaruh kepercayaan diri terhadap intensitas penggunaan
media sosial pada remaja awal.Sedangkan penelitian yang akan peneliti lakukan kali
ini membahas tentang dampak media sosial antara pola interaksi terhadap kepercayaan
diri.
H. METODE PENELITIAN
Metode penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan oleh peneliti dalam
proses mengumpulkan data atau informasi dengan valid agar dapat dianalisis.Adapun
metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:107
106
Ardari, C. S. S. (2019). Pengaruh kepercayaan diri terhadap intensitas penggunaan media
sosial pada remaja awal. Universitas Sanata Darma: Yogyakarta.
107
Yana, H. H. (2023). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Autoplay Pada Mata
Pelajaran Aqidah Akhlaq Kelas VI Madrasah Ibtidaiyah Bustanul ‘Ulum Jayasakti Lampung
Tengah (Doctoral dissertation, IAIN Metro).
108
Haryono, C. G. (2020). Ragam metode penelitian kualitatif komunikasi. CV Jejak (Jejak
Publisher).
109
Mamik,Metodelogi Kualitatif, (Taman Sidoarjo: Zifatama Publisher, 2015) , hlm. 3-4.
110
Tumangkeng, S. Y. L., & Maramis, J. B. (2022). Kajian Pendekatan Fenomenologi: Literature
Review. Jurnal Pembangunan Ekonomi Dan Keuangan Daerah, 23(1), 14-32.
subjek. 111 Oleh karena itu, subjek yang berbeda karena memiliki pengalaman yang
berbeda akan memahami gejala yang sama dengan pandangan yang
berbeda.112Pendekatan ini sangat relevan dengan judul yang akan peneliti angkat yaitu
tentang dampak media sosial antara pola interaksi terhadap kepercayaan diri mahasiswa
pada Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama,UIN Mataram. eimana pada setiap
peristiwa yang terjadi pada suatu individu memiliki gejala yang sama namun berbeda
pandangan.
2. Kehadiran Peneliti
3. Lokasi Penelitian
4. Sumber Data
a. Data Primer
111
Hasanah, L. N., Widodo, A., & Kep, A. (2021). Gambaran Program Kesehatan Jiwa
Masyarakat di Kabupaten Sukoharjo (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
112
Andra Tersiana, Metode Penelitian, ( Anak Hebat Indonesia, 2018), hlm. 12.
Sumber data primer mendapatkan informasi yang diperoleh dari sumber
pertama, responden atau objek penelitiannya langsung. 113 Yang dimana kriteria
dari informan adalah memiliki media sosial dan memiliki ketidakpercayaan diri,
yang dimana mahasiswa tersebut pernah mengalami ketidakpercayaan diri.
Sehingga peneliti dapat mengumpulkan informasi dengan mudah serta dapat
menulis langsung apa yang disampaikan oleh informan baik melalui observasi
dan wawancara.
b. eata Sekunder
eata sekunder data yang di ambil dari sumber lain atau yang lebih dahulu dikumpulkan
oleh orang lain diluar peneliti atau biasa disebut dengan sumber kedua, biasanya data
sekunder digunakan sebagai pelengkap untuk memperkaya data penelitian teknik
pengumpulan data sekunder diambil melalui berbagai sumber seperti, buku, situs
internet, jurnal atau dokumen-dokumen yang sudah ada sebelumnya, dalam
mengumpulkan data dalam data sekunder membutuhkan waktu yang lebih singkat
dibandingkan data primer.114
113
Sabhila, T. H. (2022). PENGARUH PROMOSI, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA BMT AR-RAHMAH JAYA MULIA KANTOR
CABANG MANDALA KEC BANDAR MATARAM (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah
Metro).
114
Rukajat, A. (2018). Pendekatan penelitian kualitatif (Qualitative research approach).
Deepublish.
115
Ahmad, A., & Muslimah, M. (2021, December). Memahami teknik pengolahan dan analisis
data kualitatif. In Proceedings of Palangka Raya International and National Conference on Islamic
Studies (PINCIS) (Vol. 1, No. 1).
116
Anufia, B., & Alhamid, T. (2019). Instrumen pengumpulan data.
nonpartisipan ini peneliti tidak akan mendapatkan data secara lengkap dan tidak sampai
pada tingkat yang sempurna.117
2) Observasi partisipan merupakan suatu metode pengumpulan data dimana peneliti
terlibat secara langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau
menjadi sumber data penelitian, dimana peneliti ikut serta mengerjakan apa yang
dikerjakan, dalam observasi ini data yang didapatkan lebih lengkap dan jelas melalui
pengamatan dan pengindraan118
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis observasi partisipan dimana
peneliti terlibat secara langsung dalam mengamati kegiatan orang yang menjadi
sumber data penelitian. 119 Dimana peneliti akan mengobservasi perilaku sosial
mahasiswa FUSA, Program Studi Sosiologi Agama, UIN Mataram angkatan 2024.
b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian. 120 Secara sederhana bahwa wawancara atau interview adalah suatu
proses interaksi antara pewawancara dan yang terwawancara ,melalui komunikasi
secara langsung dengan cara bertatap muka dan bertanya langsung kepada informan.121
1) Teknik wawancara terstruktur
Teknik wawancara ini ini dilakukan sebagai teknik pengumpulan data, jika peneliti telah
mengetahui dengan pasti tentang informasi atau data apa saja yang akan
diperoleh. 122 oleh karena itu dalam melakukan sebuah wawancara, peneliti harus
mempersiapkan instrument penelitian yang berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis,
dengan menggunakan teknik wawancara terstruktur ini setiap responden atau informan
diberikan pertanyaan yang sama oleh peneliti, kemudian peneliti mencatatnya.
123
Dengan menggunakan teknik wawancara terstruktur ini maka diperlukan training atau
uji coba kepada calon pewawancara agar setiap pewawancara mempunyai keterampilan
yang sama dalam mengumpulkan data. 124 Selain menggunakan pedoman wawancara
peneliti juga dapat menggunakan alat bantu seperti merekam / recorder gambar, serta
117
Makbul, M. (2021). Metode pengumpulan data dan instrumen penelitian.
118
Ramadhani, A. E., Septia, A. Y., Wijayanti, R., & Septianingtias, A. (2021). Pengelolaan Diri
Sebagai Upaya Membangun Kerja Sama Dalam Pertukaran Pelajar di Perguruan Tinggi. Perspektif
Ilmu Pendidikan, 35(1), 71-84.
119
Nur, A., & Utami, F. Y. (2022). Proses dan langkah penelitian antropologi: sebuah literature
review. Ad-Dariyah: Jurnal Dialektika, Sosial dan Budaya, 3(1), 44-68.
120
Makbul, M. (2021). Metode pengumpulan data dan instrumen penelitian.
121
Sadokaki, S. A., & Musa, M. (2022). Analisis Perilaku Social Distancing terhadap
Pendidikan Karakter Siswa dalam Aktifitas Pembelajaran pada Tpq Al-Mujahidin Penfui. TA'LIM:
Jurnal Pendidikan Agama Islam Dan Manajemen Pendidikan Islam, 1(2).
122
Makbul, M. (2021). Metode pengumpulan data dan instrumen penelitian.
123
Puspitasari, Y. (2023). Peran Ekstrakurikuler Gerakan Cinta Al-Qur’an (Genta) Dalam
Peningkatan Emotional-Spiritual Quotient (ESQ) Siswa Di SMPN 02 Satu Atap Ngebel
Ponorogo (Doctoral dissertation, IAIN Ponorogo).
124
Sidiq, U., Choiri, M., & Mujahidin, A. (2019). Metode penelitian kualitatif di bidang
pendidikan. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1-228.
material lain yang dapat mendukung pelaksanaan wawancara agar berjalan dengan
lancar.125
2) Tekinik Wawancara Semiterstruktur
Jenis wawancara seperti ini termasuk dalam kategori indepth interview, dimana
pelaksanaan dalam mengumpulkan data lebih bebas dibandingkan dengan
wawancara terstruktur. 126 Jenis wawancara ini memiliki tujuan untuk menemukan
permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak informan dimintai pendapat serta
ide-idenya dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara jelas
dan teliti dengan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan saat pengambilan
data berlangsung.127
3) Teknik Wawancara Tak Berstruktur
Wawancara yang tak berstruktur, merupakan wawancara yang bebas dimana peneliti
tidak menggunakan intrumen penelitian atau pedoman wawancara yang telah
tersusun secara sistematis. 128 Pedoman wawancara diperlukan dan digunakan
berupa pertanyaan-pertanyaan garis besar permasalahan yang akan ditanyakan oleh
peneliti. 129 Wawancara terbuka seperti ini sering digunakan dalam penelitian
pendahuluan atau penelitian yang lebih mendalam tentang subjek yang akan diteliti,
untuk mendapatkan informasi yang lebih dalam tentang responden sehingga peneliti
dapat menggunakan teknik wawancara tak berstruktur ini,dalam teknik wawancara
tak berstruktur ini peneliti belum mengetahui secara pasti data apa saja yang akan
diperoleh dari responden. 130 Sehingga peneliti lebih perlu mendengarkan apa yang
dikatakan atau disampaikan oleh responden berdasarkan analisis terhadap setiap
jawaban yang disampaikan oleh responden tersebut. 131 Maka peneliti dapat
mengajukan berbagai pertanyaan-pertanyaan yang lebih terarah pada suatu
tujuan.132
6. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif merupakan data yang berwujud kata-kata,
data yang telah dikumpulkan dengan berbagai macam cara seperti observasi wawancara
yang selanjutnya dapat diproses melalui perekaman, pencatatan, dan pengetikan akan
125
Sidiq, U., Choiri, M., & Mujahidin, A. (2019). Metode penelitian kualitatif di bidang
pendidikan. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1-228.
126
HALIM, C., NUGROHO, N., & HUTABARAT, F. A. M. (2019). Analisis Komunikasi Di PT.
Asuransi Buana Independent Medan. Jurnal Ilmiah Simantek, 3(1).
127
Mayasari, C. M., & Nurhasanah, N. (2022). Tinjauan Fikih Muamalah terhadap Praktik Jual
Beli Buku dengan Sistem Random pada Toko Online" fmqs. bookstore19" di Aplikasi Shopee. Jurnal
Riset Ekonomi Syariah, 75-84.
128
Anufia, B., & Alhamid, T. (2019). Instrumen pengumpulan data.
129
TRIANE, Y., & SYAHPUTRA, A. VALIDITAS DAN KREDIBELITAS.
130
Makbul, M. (2021). Metode pengumpulan data dan instrumen penelitian.
131
Ismail, M., Zubair, M., Alqadri, B., & Basariah, B. (2022). Analisis kebutuhan technological
pedagogical and content knowledge (TPACK) dalam pembelajaran PPKn. Jurnal Ilmiah Profesi
Pendidikan, 7(4b), 2442-2447.
132
Equatora, M. A., & Awi, L. M. (2021). Teknik pengumpulan data klien. Bitread Publishing.
tetapi pada analisis data kualitatif tetap menggunakan kata-kata yang disusun ke dalam
teks yang diperluas.133
Analisis menurut Miles dan Huberman dibagi menjadi tiga tahapan yang terjadi
secara bersamaan. Ketiga tahapan tersebut adalah:
a. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses pemilihan atau penyederhanaan dan
transformasi data yang muncul dari catatan-catatan lapangan, karena analisisnya
bersifat naratif kualitatif yang mencari kesamaan- kesamaan dan perbedaan
informasi. 134 Reduksi data berlangsung secara terus menerus selama
pengumpulan data berlangsung. 135 Pada saat pengumpulan data berlangsung
terjadilah tahapan reduksi yang selanjutnya membuat ringkasan dan membuang
hal-hal yang tidak diperlukan.136Mereduksi data yang dimaksud adalah data yang
didapatkan di lapangan di tulis dengan rapi bagian-bagian yang dianggap penting,
data yang sudah ditulis direduksi kembali dengan fokus penelitian yaitu dampak
media sosial antara pola interaksi terhadap kepercayaan diri mahasiswa sosiologi
agama pada Fakultas Ushuluddin dan Studi Agama,UIN Mataram. Yang pada
intinya proses reduksi data terjadi sampai laporan akhir penelitian.
b. Penyajian Data
Penyajian yang dimaksud adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi
kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan sebuah tindakan,
penyajian yang paling sering di gunakan dalam data pada masa lampau adalah bentuk
teks naratif. 137 Teks tersebut terpencar dan tidak tersusun kurang baik serta
berlebihan.138Pada kondisi tersebut peneliti menjadi mudah melakukan kesalahan dan
tergesagesa dalam mengambil kesimpulan. 139Dalam penelitian kualitatif penyajian data
133
GUNTUR, G. (2022). ANALISIS UNSUR INTRINSIK DAN NILAI-NILAI DALAM
KUMPULAN CERITA RAKYAT SUKU DAYAK KUBINT DESA MELONA KECAMATAN MENUKUNG
KABUPATEN MELAWI (Doctoral dissertation, Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan).
134
Bado, B. (2022). Model Pendekatan Kualitatif: Telaah Dalam Metode Penelitian Ilmiah.
135
Ahmad, A., & Muslimah, M. (2021, December). Memahami teknik pengolahan dan analisis
data kualitatif. In Proceedings of Palangka Raya International and National Conference on Islamic
Studies (PINCIS) (Vol. 1, No. 1).
136
ARZA, W. (2023). PARTISIPASI POLITIK KOMUNITAS TUNA RUNGU KOTA JAMBI
DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAMBI TAHUN 2020 (Studi Kasus Dewan Perwakilan Cabang
Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia Kota Jambi) (Doctoral dissertation, UNIVERSITAS
JAMBI).
137
Banggoi, R., Mendo, A. Y., & Asi, L. L. (2023). Analisis Kepuasan Pengguna Jasa
Transportasi Online Maxim Untuk Meningkatkan Loyalitas Pengguna Di Kota Gorontalo. JAMBURA:
Jurnal Ilmiah Manajemen dan Bisnis, 6(1), 242-249.
138
Putra, K. A. A. W., Triyuni, N. N., & Sagitarini, L. L. (2022). Implementasi Green Practice
pada Housekeeping Department di Hotel Le Grande Bali Uluwatu. Repositori Politeknik Negeri Bali.
139
Hauronnisaq, A. (2022). Dampak hubungan toxic relationship terhadap perubahan perilaku
sosial mahasiswa FUSA Prodi Sosiologi Agama UIN Mataram (Doctoral dissertation, UIN Mataram).
dapat di lakukan dengan uraian singkat, hubungan antar kategori dengan mendisplaykan
sebuah data maka akan lebih mudah untuk memahami apa yang terjadi dan
merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah di pahami.140
c. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi
Jika sudah melakukan reduksi data dan penyajian data maka tahap akhir yang akan
dilakukan peneliti dalam analisis data adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi
merupakan sebuah intisari dari temuan penelitian yang menggambarkan pendapat-
pendapat terakhir yang berdasarkan pada uraianuraian sebelumnya, dimana dalam
kesimpulan yang dibuat tersebut harus relevan dengan fokus penelitian. 141Yaitu tentang
kepercayaan diri, dengan demikian kesimpulan tersebut dapat menjawab dari
permasalahan yang ada.142
I. SISTEMATIKA PEMBAHASAN
BAB III Pembahasan: bagaimana dampak media sosial antara pola interaksi
terhadap kepercayaan diri mahasiswa UIN Mataram
No Kegiatan
Januari Februari Maret April Mei Juni
1 Pengajuan judul ✓
2 Observasi awal ✓
3 Konsultasi proposal ✓
4 Pengajuan proposal ✓
140
Kusuma, Y. Y. (2021). Analisis kesiapan guru kelas dalam mengimplementasikan
pembelajaran tematik di masa pandemi covid-19 di SD pahlawan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling
(JPDK), 3(2), 50-55.
141
Ahmad, A., & Muslimah, M. (2021, December). Memahami teknik pengolahan dan analisis
data kualitatif. In Proceedings of Palangka Raya International and National Conference on Islamic
Studies (PINCIS) (Vol. 1, No. 1).
142
Ahmad, A., & Muslimah, M. (2021, December). Memahami teknik pengolahan dan analisis
data kualitatif. In Proceedings of Palangka Raya International and National Conference on Islamic
Studies (PINCIS) (Vol. 1, No. 1).
5 Seminar proposal ✓
6 Penelitin dilapangan ✓
7 Konsultasi hasil ✓
dilapangan
8 Pengajuan hasil ✓
penelitian
9 Seminar hasil ✓
10 Ujian skripsi ✓
DAFTAR PUSTAKA
Prasanti, D., & Indriani, S. S. (2019). Interaksi Sosial Anggota Komunitas LET S
HIJRAH dalam Media Sosial Group LINE. Jurnal The Messenger.