Hubungan Persepsi Remaja Tentang Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemandiriannya Di
Hubungan Persepsi Remaja Tentang Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemandiriannya Di
Hubungan Persepsi Remaja Tentang Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemandiriannya Di
Disusun oleh:
UNIVERSITAS PASUNDAN
T/A 2022-2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena telah memberikan
kesempatan pada peneliti untuk menyelesaikan proposal penelitian ini atas rahmat
dan hidayah-Nya lah peneliti dapat menyelesaikan Proposal Penelitian Kuantitatif
yang berjudul “Hubungan Persepsi Remaja tentang Pola Asuh Orang Tua Dengan
Kemandiriannya di SMAN 1 Sukaresmi” dengan tepat waktu.
Peneliti menyadari proposal penelitian ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan peneliti terima demi
kesempurnaan proposal penelitian ini.
Peneliti
i
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu tujuan pendidikan nasional adalah kemandirian. Hal ini tercantum
dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UURI No. 20, 2003)
dikemukakan: Tujuan pendidikan nasional, yaitu meningkatkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (Sunarty, 2016)
Menurut Yudik Jahja dalam Buku Psikologi Perkembangan (Jitu & Usm, n.d.),
dijelaskan dalam ciri-ciri masa remaja ditandai dengan kebanyakan remaja bersikap
ambivalen dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi mereka
menginginkan kebebasan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung jawab yang
menyertai kebebasan ini, serta meragukan kemampuan mereka sendiri untuk
memikul tanggung jawab ini.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Haryadi
pada tahun 2015 mengenai hubungan pola asuh orang tua dengan kemandirian
siswa kelas 1 MI hidayatuddiniyah, menunjukan bahwa adanya korelasi antara pola
asuh orang tua dengan kemandirian siswa sebesar 3,4225%.
Berdasarkan uraian di atas, diasumsikan bahwa pola asuh orang tua merupakan
faktor penting dan berpengaruh terhadap kemandirian remaja. Karena hal tersebut,
peneliti tertarik untuk mengkajidan mengkaji lebih dalam topik tentang Hubungan
Persepsi Remaja Tentang Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemandiriannya di SMAN
1 Sukaresmi.
1. Tujuan Penelitian
2. Kegunaan praktis,
3
Kesejahteraan Sosial
(Friedlander, dalam
Wibhawa, 2015) Kemandirian
emosi
Jenis-jenis Penelitian Kemandirian
Pekerjaan Sosial Kemandirian
(Friedlander, dalam (Jahja, 2011)
(Pujileksono, 2019) kognitif
Soehartono, 2021)
Otoriter Kemandirian
nilai
Pola Asuh (Casmini,
dalam Sunarty, 2015) Demokratis
Permisif
Sejalan dengan judul penelitian yang peneliti ambil tentang hubungan persepsi
remaja tentang pola asuh orang tua dengan kemandiriannya, yang berkaitan dengan
kesejahteraan sosial dan pekerjaan sosial. Penelitian ini termasuk ke dalam jenis
4
penelitian berkenaan dengan studi tentang ekspektasi, tujuan, dan persepsi klien dan
evaluasi situasi (Friedlander, dalam Soehartono, 2021).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara persepsi remaja tentang
pola asuh orang tua dengan kemandiriannya. Hal ini sejalan dengan teori yang
menyatakan “kesadaran pengasuhan merupakan kesadaran terhadap pentingnya
peran pengasuhan anak sebagai sarana untuk mengoptimalkan proses
memandirikan anak. Adanya kesadaran pengasuhan yang tinggi akan mendorong
orangtua untuk melakukan tugas-tugasnya sebaik mungkin sehingga kesejahteraan
anak dapat tercapai” (Sunarty, 2015).
Pola asuh sendiri memiliki definisi bagaimana orang tua memperlakukan anak,
mendidik, membimbing, dan mendisiplinkan serta melindungi anak dalam
mencapai proses kedewasaan, hingga kepada upaya pembentukan norma-norma
yang diharapkan oleh masyarakat pada umumnya (Casmini, 2007). Sedangkan
kemandirian yaitu “kemandirian didefinisikan sebagai hal atau keadaan dapat
berdiri sendiri tanpa bergantung kepada orang lain”. Ketidaktergantungan kepada
orang lain ditandai dengan kemampuan individu memenuhi kebutuhannya sendiri
baik secara fisik maupun psikis (Depdiknas dalam Sunarty, 2016).
1.5 Hipotesis
5
Definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Pola asuh
Terdapat tiga jenis pola asuh orang tua yaitu (1) pola asuh otoriter, dimana
mengutamakan membentuk kepribadian anak dengan menetapkan standar
mutlak yang harus dituruti (2) pola asuh permisif, yaitu memberikan
pengawasan yang sangat longgar dan memberi kesempatan untuk melakukan
sesuatu tanpa pengawasan (3) pola asuh demokratis, yaitu memberikan
pengakuan terhadap kemampuan anak, memberikan kesempatan untuk tidak
bergantung kepada orang tua.
2) Kemandirian
3.Mengontrol 1.Kekuasaan
perilaku remaja
2.Menceramahi
3.Kurang 1.Membiarkan
menerapkan kesalahan
hukuman pada anak
2.Memberikan
toleransi
7
3.Demokratis 1.Mengakui 1.Memberi pujian
(X3) kemampuan remaja
2.Memberi masukan
dan tidak
berlebihan
2.Mengarahkan 1.Mengatasi
remaja untuk masalah
berpikir rasional
2.Berpikir sebelum
bertindak
3.Pendekatannya 1.Mengingatkan
bersifat hangat
2.Ramah
8
2.Bertanggung 1.Menerima
jawab atas konsekuensi
keputusan sendiri
2.meminta maaf
2.Menpertimbangk 1.Membandingkan
an kemungkinan
2.Memikirkan masa
yang akan terjadi
depan
1) Metode Penelitian
9
Populasi atau universe adalah jumlah keseluruhan unit analisis atau objek
yang akan diteliti (Soehartono, 2021). Secara ideal, sebaiknya peneliti dapat
meneliti seluruh anggota populasi. Akan tetapi, populasi penelitian cukup besar
dan tidak mungkin diteliti dengan keterbatasan waktu, biaya dan tenaga.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi kelas X, XI dan XII di
SMAN 1 Sukaresmi.
Sampel adalah suatu bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang
dianggap dapat menggambarkan populasinya (Soehartono, 2021). Hal ini
berarti sampel merupakan perwakilan dari populasi yang mewakili populasinya.
Cara pengambilan sampel digolongkan menjadi dua yaitu probability sampling
dan non probability sampling.
10
penelitian yang berisi skala ini diisi oleh respon dengan memilih salah satu
tanggapan yang sudah peneliti sediakan (Soehartono, 2021).
1) Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian ini yaitu di SMAN 1
Sukaresmi. Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena relevan kondisinya
dengan topik penelitian.
2) Waktu Penelitian
Jadwal kegiatan dalam penelitian ini adalah 5 bulan terhitung dari bulan
Januari 2023 sampai Juni 2023. Dengan waktu kegiatan yang dijadwalkan
seperti berikut:
11
No Kegiatan Bulan
Jan Feb Maret April Mei Juni
2023 2023 2023 2023 2023 2023
1 Penentuan dan
penjajakan lokasi
2 Penyusunan
proposal
3 Seminar proposal
4 Pengumpulan data
5 Pengolahan dan
analisis data
6 Penyusunan
laporan
7 Sidang akhir
12
DAFTAR PUSTAKA
Noom, M. J., Deković, M., & Meeus, W. (2001). Conceptual analysis and
measurement of adolescent autonomy. Journal of Youth and Adolescence,
30(5), 577–595. https://doi.org/10.1023/A:1010400721676
Haryadi, Ahmad. (2016). Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemandirian
Siswa Kelas I MI Hidayatuddiniyah Desa Jambu Burung Keramat Kecamatan
Beruntung Baru Kabupaten Banjar. Skripsi, Tarbiyah dan Keguruan
Yusliana, Nina. (2017). Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pola Asuh Orang Tua
Dengan Kemandirian Pada Remaja Awal Di SMP Negeri 2 Kalibawang
Yogyakarta. Skripsi thesis.
Sunarty, Kustiah. (2015). Pola Asuh Orang Tua dan Kemandirian Anak. Bandung:
Edukasi Mitra Grafika.
Wibhawa, B., Raharjo, S. T., & Santoso, M. B. (2015). Pengantar Pekerjaan Sosial.
Sumedang: Unpad Press.
Pujileksono, S. & Wuryantari, M. (2017). Implementasi Teori, Teknik, dan Prinsip
Pekerjaan Sosial. Malang: Intrans Publishing.
Casmini. (2007). Emotional Parenting: Dasar-dasar Pengasuhan. Yogyakarta:
Pilar Medika.
Adi, I, R. (2013). Kesejahteraan Sosial Pekerjaan Sosial, Pembangunan Sosial,
dan Kajian Pembangunan. Depok: Rajawali Pers.
13
Soehartono, Irawan. (2021). Metode Penelitian Sosial Suatu teknik Penelitian
Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Ali, M & Asrori, M. (2012). Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik.
Jakarta: Bumi Aksara.
Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Shochib. (2014). Pola Asuh Orangtua. Jakarta: Rineka Cipta.
Sugiyono. (2009). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&B.
Bandung: Alfabeta.
Gunarsa, S.D. (2002). Psikologi Anak: Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.
Jakarta: Gunung Mulia.
Djamarah. S., B. (2014). Pola Asuh Orang Tua dan Komunikasi dalam Keluarga.
Jakarta: Rineka Cipta.
Prayitno & Amti, E. (2004). Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta:
Rineka Cipta.
Kemendikbud. (2017). Menumbuhkan Kemandirian Pada Anak. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Pendidikan Keluarga.
14