SOP MOD Blast03ind Blast Firing v1

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 20

MANAGEMENT SYSTEM ELEMENT 2.

06
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

PENYALAAN PELEDAKAN
(Blast Firing)

DAFTAR ISI HALAMAN


1.0 TUJUAN ............................................................. 2
2.0 RUANG LINGKUP .............................................. 2
3.0 TANGGUNG JAWAB .......................................... 2
4.0 PROSEDUR ....................................................... 3
5.0 BAGAN ALIR .....................................................16
6.0 REFERENSI......................................................14
7.0 OTORISASI ALUR KERJA .................................14

Version Tanggal Alasan perubahan


1.1 Jun 2005 Reviewed
1.2 Feb 2006 Reviewed
1.3 Mar 2007 Reviewed
1.4 Sep 2007 Reviewed
1.5 Apr 2011 Add New Parameters
1.6 Dec 2011 Reviewed
1.7 Dec 2012 Reviewed
1.8 Jan 2014 Reviewed
1.9 Jul 2015 Reviewed
1.10 Apr 2016 Add New Parameters
1.11 Jun 2018 Reviewed & Add New Parameters
1.12 Oktober 2018 Implementasi Kepmen 1827/2018
PRIMA NIRBHAYA MSE 2.06
Standard Operating Procedure

PENYALAAN PELEDAKAN (BLAST FIRING)


1.0 Tujuan

Untuk melindungi orang-orang, alat dan lingkungan dari resiko terluka atau rusak akibat kegiatan
penyalaan peledakan.

2.0 Ruang Lingkup

Prosedur penyalaan peledakan yang aman dan efisien di KPC.

3.0 Tanggung Jawab

Penanggung jawab prosedur ini adalah Manager Drill & Blast Department.

Judul dokumen Disetujui oleh Tanggal efektif Uncontrolled Document


PENYALAAN PELEDAKAN KTT Oktober 2018 When Printed

Review
Doc Registration No. Versi
berikutnya Page 2 of 20
OHS_MOD_MOD_MSE2.06_DOC_SOPi_Blast03
1.12 Oktober 2021
PRIMA NIRBHAYA MSE 2.06
Standard Operating Procedure

4.0 Prosedur Tanggung Jawab

Persyaratan
• Blast Sentry/Pengawal Peledakan dilatih dan memperhatikan “Sentry Task Procedure”.
• Mine Control mengulang semua pesan dari Blast Coordinator dan Shotfire in Charge kepada
semua pemakai radio.
Untuk area yang tidak memiliki Mine Control, pelaksanaan blasting dilakukan di 1 chanel radio dan
pengumuman blasting disampaikan oleh Blasting Coordinator (diatur dalam JSA atau prosedur
masing-masing area).
• Semua orang yang terlibat dalam kegiatan ini harus dilatih & mengerti tentang prosedur peledakan.
• Blasting Coordinator yang ditunjuk harus memiliki Sertifikat Juru Ledak Kelas 2 dan sudah
mengikuti training Blast Sentry.
• Shotfire & Shotfire in Charge harus memiliki Kartu Ijin Meledakan (KIM) yang masih berlaku.
• Untuk area MOD, Shot-fire in Charge harus memiliki radio dengan Channel 32 ( TAIT) sedangkan
diluar MOD Shotfire in Charge harus memiliki radio dengan Channel blasting yang sudah
ditentukan dalam JSA atau prosedur masing-masing area.
• Semua yang terlibat dalam proses peledakan harus bertemu langsung atau berkomunikasi dengan
radio pada Radio Channel 32 ( TAIT) untuk area MOD, sedangkan diluar MOD menggunakan radio
dengan Channel blasting yang sudah ditentukan dalam JSA atau prosedur masing-masing area.
• Jika pada area tertentu tidak dicover oleh Radio Channel 32 ( TAIT). maka boleh menggunakan
channel lain untuk proses absensi pengawal peledakan tetapi permintaan pengumuman peledakan
tetap dilaksanakan di Radio Channel 32 ( TAIT) untuk area MOD, sedangkan diluar MOD
menggunakan radio dengan Channel blasting yang sudah ditentukan dalam JSA atau prosedur
masing-masing area.
• Komunikasi semua personel orang yang terlibat dalam proses peledakan tidak boleh melalui kode
tangan, klakson atau bahasa bisu.
• Semua ‘blast sentry’ harus dilengkapi dengan radio dan tanda ‘ada peledakan’.
• Dalam Kondisi tertentu, dimana signal radio buruk maka komunikasi Shotfire ke Mine Control dapat
dilakukan dengan bantuan radio channel konvensional atau telepon genggam untuk menghubungi
Blasting Coordinator atau menghubungi Mine Control.
• Area pemukiman atau fasilitas umum yang masuk dalam radius aman manusia harus dilakukan
pengawalan oleh Polisi Obvitnas dan security.
• Pengawalan peledakan untuk penutupan jalan raya melibatkan personel dari Polisi Obvitnas,
Security dan Dinas Perhubungan.
• Lead in Line digunakan untuk peledakan menggunakan metode nonel & Firing Cable digunakan
untuk peledakan menggunakan metode Detonator Elektronik.
• Jarak aman alat 200 meter mengikuti SOP Pengembangan Design Drill & Blast Untuk
Pengendalian Jarak Lemparan Batuan (OHS_MOD_MOD_MSE2.06_DOC_SOPi_20).
• Khusus untuk Peledakan menggunakan Remote Firing atau Detonator Elektronik, personel yang
berwenang ditempatkan pada lokasi Blasting Machine selama peledakan. Personel yang
berwenang pada lokasi Blasting Machine adalah :
- Shotfire in Charge
- Trainee Shotfire
- Technical Advisor

Judul dokumen Disetujui oleh Tanggal efektif Uncontrolled Document


PENYALAAN PELEDAKAN KTT Oktober 2018 When Printed

Review
Doc Registration No. Versi
berikutnya Page 3 of 20
OHS_MOD_MOD_MSE2.06_DOC_SOPi_Blast03
1.12 Oktober 2021
PRIMA NIRBHAYA MSE 2.06
Standard Operating Procedure
LANGKAH 1. PENYIAPAN PETA LOKASI PELEDAKAN
D&B Eng. KPC
Peta peledakan disiapkan oleh Engineer Drill & Blast dan dikomunikasikan kepada (MOD)
Supervisor Blasting sekurang-kurangnya 3 jam sebelum waktu peledakan yang
direncanakan. Peta tersebut harus menampilkan jalan-jalan utama, posisi Drill D&B Eng.
Explorasi, Jalur-jalur pendukung, semua daerah peledakan, garis-garis jarak 100 m, Kontraktor
skala, garis batas jarak radius dari lokasi blasting pada 200 m atau 300 m untuk (CMD)
alat dan 500 m untuk orang, lokasi-lokasi Pengawal Peledakan dan Kode
Panggilnya.

Jika terindikasi ada area pemukiman atau fasilitas umum dan jalan raya yang
masuk dalam radius aman peledakan harus diinformasikan kepada Divisi
Hubungan External dan pihak Security KPC satu hari sebelum dilaksanakan
peledakan.

LANGKAH 2. PEMILIHAN BLASTING COORDINATOR UNTUK AREA PELEDAKAN

Pengawas Peledakan menunjuk Blasting Technician atau Blasting Assistant yang Pengawas
kompeten sebagai Blasting Coordinator untuk suatu area peledakan tertentu atau Peledakan
sejumlah area pada suatu pit tertentu. Tugas ini normalnya dipegang oleh
Pengawas Peledakan atau yang ditunjuk jika sejumlah area pit diledakkan dalam
waktu bersamaan.

Judul dokumen Disetujui oleh Tanggal efektif Uncontrolled Document


PENYALAAN PELEDAKAN KTT Oktober 2018 When Printed

Review
Doc Registration No. Versi
berikutnya Page 4 of 20
OHS_MOD_MOD_MSE2.06_DOC_SOPi_Blast03
1.12 Oktober 2021
PRIMA NIRBHAYA MSE 2.06
Standard Operating Procedure

LANGKAH 3. IDENTIFIKASI AREA PELEDAKAN.

Blasting Coordinator mengidentifikasi radius aman untuk manusia dan alat pada Blasting
lokasi peledakan. Coordinator

Memberikan area tanggung jawab untuk pengawal peledakan yang dituliskan


dalam bentuk arsiran didalam peta peledakan.

Peledakan tidak boleh dilakukan jika terdapat lokasi peledakan tidur dalam
radius 200 m dari lokasi peledakan.

Jika terdapat lubang dengan jarak kolom isian terhadap freeface lebih kecil dari
2m dan freeface searah/menghadap road blocker, maka jarak aman untuk
manusia meminta rekomendasi ke Drill&Blast Engineer.

Jika terindikasi ada area pemukiman atau fasilitas umum dan jalan raya yang Pengawas
masuk radius aman peledakan harus dikomunikasikan kepada Divisi Hubungan Peledakan
External dan Security KPC untuk membantu proses pengawalan peledakan. (MOD area)
atau
Untuk penundaan waktu peledakan dihari yang sama akan disampaikan paling Blasting
lambat pukul 10.00 kepada Divisi Hubungan External dan pihak Security KPC Coordinator
Untuk penundaaan waktu peledakan ke hari berikutnya akan disampaikan Kontraktor
paling lambat pukul 09.00 kepada Divisi Hubungan External dan pihak Security (CMD Area)
KPC

Khusus untuk peledakan menggunakan Remote Firing : Shotfire in Charge


Shotfire in charge akan mempersiapkan peralatan dan perlengkapan Remote
Firing.
Jika terjadi masalah saat persiapan, dan pengujian koneksi Remote Firing,
pengecekan ulang dapat dilakukan dalam durasi maksimal 30 menit sebelum
penyalaan peledakan. Jika masalah belum dapat diselesaikan dalam durasi
tersebut, maka penyalaan peledakan menggunakan Remote Firing harus diganti
dengan penyalaan peledakan konvensional menggunakan lead in line atau
Firing Cable.

Jika terjadi kondisi cuaca yang bisa mempengaruhi proses peledakan


menggunakan Remote Firing maka penyalaan peledakan menggunakan
Remote Firing harus diganti dengan penyalaan peledakan konvensional
menggunakan lead in line atau Firing Cable.

Judul dokumen Disetujui oleh Tanggal efektif Uncontrolled Document


PENYALAAN PELEDAKAN KTT Oktober 2018 When Printed

Review
Doc Registration No. Versi
berikutnya Page 5 of 20
OHS_MOD_MOD_MSE2.06_DOC_SOPi_Blast03
1.12 Oktober 2021
PRIMA NIRBHAYA MSE 2.06
Standard Operating Procedure

LANGKAH 4. PENGUMUMAN PELEDAKAN 1 JAM SEBELUM WAKTU PELEDAKAN


Blasting Coordinator menginformasikan kepada Mine Control untuk area MOD, Blasting
sedangkan diluar MOD Blasting Coordinator menginformasikan menggunakan radio Coordinator
dengan Channel blasting yang sudah ditentukan dalam JSA atau prosedur masing-
masing area untuk dilakukan pengumuman peledakan. Pengumuman disampaikan
kepada seluruh chanel radio yang ada di pit tsb.

Mine Control atau Blasting Coordinator akan mengumumkan dalam bahasa Inggris MC atau Blasting
& Bahasa Indonesia melalui chanel radio yang telah ditentukan. Berikut adalah Coordinator
pengumuman satu jam sebelum waktu peledakan :
Dalam Bahasa Inggris :
“Attention-attention. There will be a blast in PIT …………. Locations for
overburden and …………… location for coal at ………. AM/PM
Dalam Bahasa Indonesia :
“ Perhatian-perhatian. Kami akan melakukan peledakan di PIT ………… ,
…………. Lokasi OB dan ……….. lokasi batubara pada jam ……. “

LANGKAH 5. PERSIAPAN PENGAWALAN PELEDAKAN


Blasting
Blasting Coordinator akan mengatur lokasi pengawal peledakan sebelum waktu Coordinator
peledakan.
Blasting Coordinator dan pengawal peledakan harus mengetahui hal-hal berikut :
- Posisi pengawal peledakan
- Area atau Rute tanggung jawab mereka
- Area-area yang memerlukan instruksi khusus sebelum peledakan
- Salah seorang pengawal peledakan atau Koordinator Blasting Coordinator
harus ditempatkan pada suatu posisi dimana ia dapat melihat keseluruhan area
peledakan.

Tanda batas 500 m untuk manusia dan batas 200 m atau 300 m untuk alat harus
dipasang disetiap jalan dan tempat tempat yang akan dilewati manusia atau
peralatan. Pada saat melakukan pemasangan bendera pastikan :
- Posisi kendaraan berhenti di bahu jalan tidak di dalam badan jalan, searah
dengan arah jalan dan tidak berlawanan.
- Lokasi berhenti dalam keadaan aman dan ketika memasang bendera tidak ada
unit yang lewat dalam jarak 100 m
- Penempatan lokasi bendera mudah di lalui dan tidak banyak halangan seperti
tumpukan lumpur dan halangan lainnya.
- Kendaraan tidak boleh berhenti kurang dari 30 meter disetiap persimpangan
jalan.
- Tidak menempatkan kendaraan pada wilayah yang blind spot khususnya pada
daerah persimpangan.
- Setelah selesai melakukan pemasangan bendera, agar segera berjalan kembali
dengan mengaktifkan rating kanan, memperhatikan kondisi jalan dari interaksi
alat lain sebelum kembali masuk/berjalan di badan jalan.
- Jika kondisi jalan berdebu dan pandangan sangat terbatas, agar tidak
memaksakan untuk berhenti dan benar – benar memastikan kondisi pandangan
telah aman, baru pekerjaan bisa dilakukan.

Judul dokumen Disetujui oleh Tanggal efektif Uncontrolled Document


PENYALAAN PELEDAKAN KTT Oktober 2018 When Printed

Review
Doc Registration No. Versi
berikutnya Page 6 of 20
OHS_MOD_MOD_MSE2.06_DOC_SOPi_Blast03
1.12 Oktober 2021
PRIMA NIRBHAYA MSE 2.06
Standard Operating Procedure
Satu jam sebelum peledakan Superintendent Shift Production harus memastikan Supt Shift Prod
bahwa semua alat-alat yang rusak didalam radius peledakan telah dipindahkan
pada jarak aman untuk alat.

Dalam kasus khusus misalnya ada alat berat rusak yang tidak dapat dipindahkan
keluar radius blasting, dapat dilakukan persetujuan Peledakan Berisiko (Dengan
tetap mempertimbangkan faktor risiko yang bisa timbul) dengan mengisi form
persetujuan.

Pemberitahuan harus dilakukan minimal satu jam sebelum peledakan kepada Pengawas
Supervisor External Relations dan Security tentang batasan area pemukiman dan Peledakan
fasilitas umum yang masuk dalam radius peledakan baik untuk manusia maupun
alat.

Sosialisasi mengenai akan dilaksanakan peledakan kepada warga yang masuk Supervisor
dalam radius tidak aman untuk manusia dan alat. Dalam sosialisasi tersebut juga External
diinformasikan waktu peledakan dan jalur evakuasi kedaerah yang aman. Relations.

Security melakukan pengamanan pada saat sosialisasi melibatkan personel Polisi Security
Obvitnas. dan
Supervisor
External
Relations.

LANGKAH 6. PERTEMUAN PELEDAKAN

Minimal 20 menit sebelum peledakan, Blasting Coordinator, Superintendent Shift Blasting


Production OB dan Batubara, Pengawal Peledakan dan Shotfire in Charge harus Coordinator
menghadiri pertemuan peledakan pada lokasi peledakan.

Blasting Coordinator akan memberikan salinan peta peledakan kepada pengawal


peledakan, Shotfire in Charge dan Supt. Shift Prod.

Superintendent Shift Production pada pertemuan peledakan akan membahas Supt Shift Prod
rencana arah pemindahan alat-alat (shovel, truk, dll) dan alokasi orang yang
ditunjuk untuk membantu tim blasting untuk proses pengawalan peledakan.

Untuk meeting peledakan gagal, mengikuti ketentuan : Blasting


1. Mendapatkan persetujuan peledakan misfire dari Superintendent Shift Coordinator &
Production OB atau Batubara. Shotfire in
2. Peserta yang mengikuti meeting peledakan adalah Blasting Coordinator Charge
dan Shot-fire in Charge
3. Pengawal peledakan tetap ditempat yang menjadi area tanggung jawabnya
4. Jika terjadi penggantian personel pengawal peledakan maka harus
disesuaikan pada peta rencana peledakan oleh Blasting Coordinator dan
salinannya diberikan ke Shotfire in Charge.
5. Peledakan dilakukan oleh Blasting Coordinator yang sama.

LANGKAH 7. PEMBERSIHAN AREA


Supt Shift Prod
Segera setelah pertemuan peledakan, alat-alat akan dipindahkan ke posisi yang
ditentukan oleh Superintendent Shift Production.

Judul dokumen Disetujui oleh Tanggal efektif Uncontrolled Document


PENYALAAN PELEDAKAN KTT Oktober 2018 When Printed

Review
Doc Registration No. Versi
berikutnya Page 7 of 20
OHS_MOD_MOD_MSE2.06_DOC_SOPi_Blast03
1.12 Oktober 2021
PRIMA NIRBHAYA MSE 2.06
Standard Operating Procedure
Saat pihak Produksi melakukan pemindahan alat-alat, Crew Blasting akan melepas Pengawas
barikade lokasi blasting, dan akan meninggalkan sebagian barikade yang Peledakan
berdekatan dengan akses alat yang dipindahkan. Tanda lokasi peledakan dan
barikade yang tersisa akan diambil setelah semua alat mencapai ke posisi yang
aman.

Supervisor External Relation memastikan ketersedian personel Polisi Obvitnas dan Supervisor
Dinas Perhubungan. External
Relations
Memastikan pengawalan peledakan pada area pemukiman atau fasilitas umum Pengawas
yang masuk dalam radius tidak aman untuk manusia oleh Polisi Obvitnas dan Peledakan
Security. Khusus jalan raya disertai personel dari Dinas Pehubungan.

Evakuasi warga di area pemukiman atau fasilitas umum ke tempat evakuasi yang Supervisor
telah ditentukan. External
Relations
Pengawalan peledakan untuk penutupan jalan raya dan jalan umum melibatkan dan
personel dari Polisi Obvitnas, Security dan Dinas Perhubungan. Security

Pengaman pada saat evakuasi dan area yang ditinggalkan beserta jalur evakuasi Supervisor
dan disertai Polisi Obvitnas. External
Relations
dan
Security

Blasting Coordinator akan memantau persiapan area untuk memastikan kondisi Blasting
yang aman sebelum pembentangan Lead in line atau Firing Cable. Coordinator

Khusus untuk peledakan menggunakan metode Remote Firing :


Blasting Coordinator akan memberikan wewenang kepada shot-fire in charge untuk
membentangkan Firing Cable dari lokasi peledakan ke Remote Blasting Box
setelah pengumuman 10 menit peledakan dan dilakukan jika dalam keadaan aman.

Blasting Coordinator melakukan pengecekan kepada masing-masing pengawal Blasting


peledakan untuk mendapatkan informasi bahwa posisi masing-masing pengawal Coordinator &
peledakan dalam radius 500 m telah Clear and Secure (telah dibersihkan dan Pengawal
diamankan). Peledakan

Blasting Coordinator berkoordinasi dengan shotfire in Charge untuk memastikan


kesiapan pengumuman 10 menit.

Untuk area MOD, Blasting Coordinator akan menghubungi Mine Control dan
meminta pengumuman peledakan 10 menit dan menginformasikan lokasi-lokasi
yang akan diledakkan dan jenis material yang akan diledakkan. Hanya komunikasi
kegiatan peledakan saja yang dapat diberikan pada Radio Channel 32 ( TAIT)
untuk area diluar MOD, Blasting Coordinator menginformasikan menggunakan
radio dengan Channel blasting yang sudah ditentukan dalam JSA atau prosedur
masing-masing area untuk melakukan pengumuman peledakan 10 menit dan
menginformasikan lokasi-lokasi yang akan diledakkan dan jenis material yang akan
diledakkan.

Judul dokumen Disetujui oleh Tanggal efektif Uncontrolled Document


PENYALAAN PELEDAKAN KTT Oktober 2018 When Printed

Review
Doc Registration No. Versi
berikutnya Page 8 of 20
OHS_MOD_MOD_MSE2.06_DOC_SOPi_Blast03
1.12 Oktober 2021
PRIMA NIRBHAYA MSE 2.06
Standard Operating Procedure
Jika peledakan menggunakan detonator elektronik: Shotfire in
1. Melakukan pengetesan seluruh rangkaian didalam lokasi blasting Charge
2. Melakukan perbaikan terhadap detonator elektronik yang bermasalah di dalam
lubang
3. Mencatat setiap detonator elektronik yang bermasalah dan tindakan perbaikan
yang dilakukan

LANGKAH 8. PENGUMUMAN PELEDAKAN 10 MENIT SEBELUM WAKTU PELEDAKAN

Mine Control (untuk area MOD) akan menyiarkan Nada Peledakan. MC atau Blasting
Mine Control (untuk area MOD) atau Blasting Coordinator (diluar MOD) Coordinator
mengumumkan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia melalui chanel radio
yang telah ditentukan dengan pernyataan berikut :

Dalam Bahasa Inggris :


“Attention-attention. There will be a blast in PIT …………….. locations for
overburden and …………………… locations for coal in ten minutes.

Dalam Bahasa Indonesia :


“Perhatian-perhatian. Kami akan mempersiapkan blasting di PIT …………….
Lokasi OB dan ………………….. lokasi batubara dalam waktu 10 menit”

Radio silent berlangsung di Radio Channel 32 ( TAIT) untuk area MOD, sedangkan
untuk area diluar MOD radio silent berlangsung di chanel yang telah ditentukan
sampai peledakan dinyatakan Final All Clear.

LANGKAH 9. PEMBENTANGAN LEAD-IN-LINES ATAU FIRING CABLES

Blasting Coordinator akan memberikan wewenang kepada Shotfire in Charge untuk Blasting
membentangkan lead-in-line antar lokasi dan dari lokasi peledakan ke posisi Coordinator
penyalaan akhir jika :
- Semua alat dan orang telah bersih dari radius peledakan (kecuali kendaraan
Blasting Coordinator dan atau Shotfire in Charge)
- Pengawal peledakan berada dalam posisinya untuk menutup setiap akses
yang tidak diijinkan untuk dimasuki
- Pengumuman peledakan 10 menit telah diberikan

Shotfire in Charge dan atau Shotfire kemudian akan membentangkan lead-in-line Shotfire in
antar lokasi dan dari lokasi peledakan ke posisi penyalaan akhir (Inisiasi belum Charge / Shotfire
dihubungkan).

Khusus untuk peledakan menggunakan metode Remote Firing :


Blasting Coordinator akan memberikan wewenang kepada shot-fire in charge untuk Blasting
melakukan koneksi detonator ke rangkaian lokasi peledakan jika : Coordinator
- Semua alat dan orang telah berada pada radius aman dari lokasi peledakan
(kecuali kendaraan Koordinator Peledakan dan atau Shotfire in Charge)
- Pengawal peledakan berada dalam posisinya untuk menutup setiap akses
yang tidak diijinkan untuk dimasuki

Setelah Shotfire in charge melakukan koneksi detonator ke lokasi peledakan, Shotfire in


Shotfire in charge akan memulai pemrograman dan membawa kunci pengaman charge
dari remote blasting box ke posisi penyalaan akhir atau blasting box.

Judul dokumen Disetujui oleh Tanggal efektif Uncontrolled Document


PENYALAAN PELEDAKAN KTT Oktober 2018 When Printed

Review
Doc Registration No. Versi
berikutnya Page 9 of 20
OHS_MOD_MOD_MSE2.06_DOC_SOPi_Blast03
1.12 Oktober 2021
PRIMA NIRBHAYA MSE 2.06
Standard Operating Procedure
Jika peledakan menggunakan detonator elektronik: Shotfire in
1. Melakukan penyambungan Firing Cable Charge
2. Melakukan pengetesan rangkaian
3. Menarik Firing Cable antar lokasi dan dari lokasi ke posisi penyalaan akhir
(belum dihubungkan ke Blasting Machine)

LANGKAH 10. SHOT-FIRE IN CHARGE MENGAMBIL ALIH TANGGUNG JAWAB

Blasting Coordinator mengarahkan Shotfire in Charge untuk mengambil alih Shotfire in


tanggungjawab peledakan setelah semua alat dan orang telah bersih dari radius charge
peledakan dan semua peralatan dan perlengkapan penyalaan peledakan sudah
terhubung.

LANGKAH 11. KONFIRMASI AKHIR BAHWA PENGAWAL PELEDAKAN BERADA DI POSISI

Shotfire in Charge akan meminta setiap pengawal peledakan atau Blasting Shotfire in
Coordinator untuk konfirmasi dengan komunikasi langsung bahwa semua alat dan charge
orang telah bersih dari radius peledakan.

Khusus untuk peledakan menggunakan Remote Firing atau Detonator Elektronik :


1. Firing Cable akan disambungkan ke Blasting machine
2. Memulai pemrograman penyalaan peledakan

Untuk area MOD, Shotfire in Charge akan menghubungi Mine Control dan meminta
pengumuman peledakan 1 menit dan menginformasikan lokasi-lokasi yang akan
diledakkan dan jenis material yang akan diledakkan. Hanya komunikasi kegiatan
peledakan saja yang dapat diberikan pada Radio Channel 32 ( TAIT).

Untuk area diluar MOD, Blasting Coordinator menginformasikan menggunakan Blasting


radio dengan Channel blasting yang sudah ditentukan dalam JSA atau prosedur Coordinator
masing-masing area untuk melakukan pengumuman peledakan 1 menit dan
menginformasikan lokasi-lokasi yang akan diledakkan dan jenis material yang akan
diledakkan

LANGKAH 12. PENGUMUMAN PELEDAKAN UNTUK PERINGATAN 1 MENIT


Mine Control (untuk area MOD) atau Blasting Coordinator (diluar MOD) MC atau Blasting
mengumumkan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia melalui chanel radio Coordinator
yang telah ditentukan dengan pernyataan berikut:
Pengumuman (Bahasa Inggris) :

“Attention-attention. There will be a blast in PIT ……………………. Locations


for overburden and ………………… location for coal in one minute.

Pengumuman (Bahasa Indonesia):


“Perhatian – perhatian. Kami akan melakukan blasting di PIT ………………
lokasi overburden dan ……………… lokasi batubara dalam waktu 1 (satu)
menit.

Judul dokumen Disetujui oleh Tanggal efektif Uncontrolled Document


PENYALAAN PELEDAKAN KTT Oktober 2018 When Printed

Review
Doc Registration No. Versi
berikutnya Page 10 of 20
OHS_MOD_MOD_MSE2.06_DOC_SOPi_Blast03
1.12 Oktober 2021
PRIMA NIRBHAYA MSE 2.06
Standard Operating Procedure
LANGKAH 13. SIRENE PELEDAKAN

Setelah Mine Control (untuk area MOD) atau Blasting Coordinator (diluar MOD) Shotfire in
mengumumkan peringatan 1 menit, Shot-fire in Charge akan membunyikan Sirene charge
Blasting kira-kira 30 detik

LANGKAH 14. PERINGATAN AKHIR DAN PEMERIKSAAN PESAWAT


TERBANG ATAU DRONE
Shotfire in
Shotfire in Charge akan menuntaskan pemeriksaan akhir (“SEMUANYA BERSIH”) charge
termasuk memeriksa pesawat terbang atau drone dan meminta Mine Control (untuk
area MOD) atau Blasting Coordinator (diluar MOD) untuk menyiarkan peringatan 15
detik.

Untuk penggunaan drone dilokasi peledakan diatur sebagai berikut : Blasting


- Dilarang mengoperasikan drone pada lokasi peledakan menggunakan Coordinator
remote firing
- Pengoperasian dan penempatan posisi drone pada lokasi peledakan
menggunakan nonel harus mendapat ijin dari Blasting Coordinator.

LANGKAH 15. PENGUMUMAN PELEDAKAN PERINGATAN 15 DETIK

Mine Control (untuk area MOD) atau Blasting Coordinator (diluar MOD) MC atau Blast
mengumumkan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia melalui chanel radio Coordinator
yang telah ditentukan bahwa peledakan akan berlangsung dalam 15 detik dengan
pernyataan berikut :

PENGUMUMAN (BAHASA INGGRIS):


“Attention-attention. There will be blast a in PIT …………….., locations for
overburden and …………. Location for coal in 15 (fifteen) seconds.

PENGUMUMAN (BAHASA INDONESIA):


“Perhatian – perhatian. Kami akan melakukan blasting di PIT ……………….,
lokasi overburden dan ………….. lokasi batubara dalam waktu 15 (limabelas)
detik.

LANGKAH 16. PENYALAAN PELEDAKAN

Shot-fire in Charge kemudian akan menyalakan peledakan atau secara verbal Shotfire in
menyerahkan kepada shot-fire untuk menyalakan peledakan. Charge

Khusus untuk peledakan menggunakan Remote Firing atau Detonator Eloktronik,


Shotfire in Charge kemudian akan menyalakan peledakan atau secara verbal
menyerahkan kepada shot-fire.

Shotfire in Charge memberikan jeda waktu antara hitungan mundur dan penyalaan Shotfire in
peledakan. Charge

LANGKAH 17. PEMERIKSAAN PELEDAKAN – PEMBERSIHAN AWAL

Judul dokumen Disetujui oleh Tanggal efektif Uncontrolled Document


PENYALAAN PELEDAKAN KTT Oktober 2018 When Printed

Review
Doc Registration No. Versi
berikutnya Page 11 of 20
OHS_MOD_MOD_MSE2.06_DOC_SOPi_Blast03
1.12 Oktober 2021
PRIMA NIRBHAYA MSE 2.06
Standard Operating Procedure

Setelah penyalaan peledakan, Shotfire in Charge akan mengumumkan Shotfire in


“Pembersihan Pertama” pada radio Chanel 32 (TAIT) untuk area MOD dan area Charge
diluar MOD menggunakan chanel radio yang telah ditentukan setelah proses
penggulungan Lead In Line atau Firing Cable selesai dilakukan dan kemudian
akan memeriksa semua area peledakan.
Pengumuman sebagai berikut :

PENGUMUMAN (BAHASA INGGRIS):


“Attention attention blast area is clear for shovel / loader, please return 100
meters from blast area. Road blocker stay at the position until final all clear
given.. Thank you.”

PENGUMUMAN (BAHASA INDONESIA):


“Perhatian kepada seluruh Road Blocker, area peledakan kami nyatakan
aman untuk shovel / loader untuk kembali ke 100 meter dari area peledakan.
Dan di mohon seluruh Road Blocker tetap berada pada posisi sampai
peledakan kami nyatakan aman secara keseluruhan”.

“Pembersihan Pertama” hanya mengijinkan operator shovel/loader untuk dibawa ke


shovel atau loader untuk menjalankan alatnya ke arah 100 m menuju area
peledakan dengan ketentuan :
1. Pengantar dan operator shovel & loader mendapatkan ijin dari pengawal
peledakan.
2. Pengawal peledakan tidak boleh meninggalkan area yang menjadi
tanggung jawabnya
3. Pengantar dan operator shovel & loader tidak boleh melewati area
peledakan.

Blasting Coordinator menginformasikan pengawalan peledakan di jalan raya bisa Blasting


dibuka untuk menjaga lalu lintas tetap berjalan lancar. Coordinator

Tim pengawalan peledakan di jalan raya membuka kembali jalur lalu lintas dan Supervisor
tetap berada di posisi sampai peledakan dinyatakan final all clear. External
Relations
dan
Security

LANGKAH 18. PEMBERSIHAN AKHIR

Judul dokumen Disetujui oleh Tanggal efektif Uncontrolled Document


PENYALAAN PELEDAKAN KTT Oktober 2018 When Printed

Review
Doc Registration No. Versi
berikutnya Page 12 of 20
OHS_MOD_MOD_MSE2.06_DOC_SOPi_Blast03
1.12 Oktober 2021
PRIMA NIRBHAYA MSE 2.06
Standard Operating Procedure

- Pemeriksaan setelah peledakan dilakukan oleh minimal 2 orang dari 3 Shotfire in


orang berikut ini: Supervisor Lokasi, Shot Fire, dan Penjaga Lokasi. Charge
- Petugas yang terlibat pada pemeriksaan setelah peledakan harus saling
melakukan komunikasi melalui radio dan atau kontak positif antara
personnel yang terlibat dalam kegiatan pemeriksaan setelah peledakan.
- Pemeriksaan pasca peledakan dilakukan setelah debu, asap, dan kondisi
daerah peledakan telah bersih dan aman untuk masuk. Pemeriksaan pasca
peledakan tidak diizinkan jika kondisi tidak aman.
- Harus ada kendaraan tersedia / LV untuk personil yang dapat bergerak
menjauh dari lokasi peledakan dengan cepat jika ada keadaan darurat.
- Pemeriksaan setelah peledakan dilakukan dengan teliti dan tidak terburu-
buru. Pastikan tidak ada lubang besar di lokasi yang akan dilewati dan
pastikan material hasil peledakan yang akan dipijak aman untuk dilalui
terutama lokasi yang berpasir. Tidak dibenarkan untuk melompat saat
pengecekan pada material bongkahan yang tidak stabil dan berlubang.
- Pemeriksaan harus dilakukan dengan cara mengelilingi lokasi peledakan
untuk memeriksa ujung akhir setiap echelon atau baris untuk memastikan
semua echelon atau baris telah meledak. Semua area yang rata harus
diperiksa lebih dekat/teliti untuk kemungkinan adanya misfire.
- Jika tidak ditemukan adanya misfire dan lokasi peledakan dinyatakan aman
berdasarkan hasil pembersihan akhir (post blast) maka shotfire in Charge
akan melakukan serah terima lokasi peledakan kepada pengawas atau
asisten pengawas pit (untuk wilayah CMD) dan kepada pengawas atau
leading hand blasting KPC (untuk wilayah MOD).
- Shotfire in Charge akan menginformasikan Mine Control (untuk area MOD)
dan Blasting Coordinator (untuk area diluar MOD) tentang pembersihan
akhir dan hasil dari proses pengecekan.

LANGKAH 19. PENGUMUMAN PEMBERSIHAN AKHIR

Mine Control (untuk area MOD) atau Blasting Coordinator (diluar MOD) MC atau Blasting
mengumumkan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia melalui chanel radio Coordinator
yang telah ditentukan untuk mengumumkan pembersihan akhir dengan pernyataan
berikut :

PENGUMUMAN (Bahasa Inggris) :


“ This is final all clear. Sentries please open access to area and suspend
radio silence”.

PENGUMUMAN (Bahasa Indonesia) :


“ Perhatian kepada seluruh blast sentries peledakan telah dinyatakan selesai
dan aman secara final. Silahkan membuka jalan menuju area peledakan dan
menggunakan radio di channel ini”.

LANGKAH 20. KEGAGALAN PELEDAKAN

Jika misfire ditemukan, Shot-fire in Charge akan menghubungi dan meminta Mine Shotfire in
Control (untuk area MOD) atau Blasting Coordinator (diluar MOD) untuk Charge
mengumumkan Peledakan Gagal

LANGKAH 21. PENGUMUMAN PELEDAKAN GAGAL

Judul dokumen Disetujui oleh Tanggal efektif Uncontrolled Document


PENYALAAN PELEDAKAN KTT Oktober 2018 When Printed

Review
Doc Registration No. Versi
berikutnya Page 13 of 20
OHS_MOD_MOD_MSE2.06_DOC_SOPi_Blast03
1.12 Oktober 2021
PRIMA NIRBHAYA MSE 2.06
Standard Operating Procedure

Mine Control (untuk area MOD) atau Blasting Coordinator (diluar MOD) MC atau Blasting
mengumumkan dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia melalui chanel radio Coordinator
yang telah ditentukan untuk mengumumkan peledakan gagal dengan pernyataan
berikut:

PENGUMUMAN (Bahasa Inggris) :


“ Attention- attention. A misfire has been found at ……. Location
Overburden/Coal. Please, blast sentries remain at your position”.

PENGUMUMAN (Bahasa Indonesia) :


“ Perhatian-perhatian, kami telah menemukan Misfire …… lokasi
Overburden/Coal. Kepada seluruh blast sentries tetap pada posisinya”.

LANGKAH 22. PERTEMUAN PELEDAKAN GAGAL


Shot-fire in Charge dan Koordinator Peledakan akan bertemu untuk membahas Shotfire in
peledakan gagal lebih jauh dan akan mengambil tindakan-tindakan berikut : Charge &
1. Melakukan penyalaan peledakan khusus terhadap area peledakan gagal dan Blasting
diulangi dari langkah 6 (Meeting Peledakan Gagal). Coordinator
2. Tanda-tanda peledakan dan bendera harus dipasang dalam jumlah yang cukup
di sekitar lokasi peledakan gagal jika diputuskan untuk menunda peledakan dan
kembali ke Langkah 19 (Pengumuman Final All Clear)

LANGKAH 23. GLOSSARY


1. Supervisor / Pengawas Peledakan adalah seseorang dari KPC atau Contract
Mining yang bertanggung-jawab melakukan pengawasan pada peledakan yang
dilaksanakan oleh Blaster on Duty.
2. Blaster on Duty adalah seseorang dari Blasting Service Provider yang
bertanggung-jawab pada proses peledakan, antara lain: Pengawas Lokasi,
Penjaga Lokasi, & Shot-fire.
3. Blasting Coordinator adalah seseorang dari KPC atau Contract mining yang
ditunjuk oleh Kepala Teknik Tambang dan bertanggung jawab untuk memimpin
proses peledakan.
4. Shotfire in Charge adalah seseorang dari Blasting Provider yang bertanggung
jawab penuh terhadap proses peledakan dan melakukan koordinasi langsung
dengan Blasting Coordinator
5. Shotfire adalah orang yang diberikan izin oleh Kepala Teknik Tambang untuk
memicu peledakan.
6. Penjaga Lokasi adalah seseorang dari Blasting Provider yang ditunjuk untuk
bertanggung jawab terhadap lokasi peledakan.
7. Blast Sentry atau Pengawal Peledakan adalah orang yang telah mengikuti
pelatihan dan ditunjuk melakukan penutupan jalan kelokasi peledakan.
8. Supervisor / Pengawas Lokasi adalah seseorang Dari Blasting Provider yang
ditunjuk untuk bertanggung jawab terhadap kegiatan peledakan.

LANGKAH 24. KEADAAN DARURAT

Judul dokumen Disetujui oleh Tanggal efektif Uncontrolled Document


PENYALAAN PELEDAKAN KTT Oktober 2018 When Printed

Review
Doc Registration No. Versi
berikutnya Page 14 of 20
OHS_MOD_MOD_MSE2.06_DOC_SOPi_Blast03
1.12 Oktober 2021
PRIMA NIRBHAYA MSE 2.06
Standard Operating Procedure
- Mengacu pada SOP/MOD/023 – KEADAAN DARURAT di PIT : Semua orang
o Operator melapor kepada Mine Control atau melapor ke rescue
(Telp. : 3000 atau radio TAIT P1 – Mayday 3x) dan
menginformasikan kondisi lingkungan, lokasi keadaan, jumlah
orang yang terlibat, luka yang dialami, jenis dan besarnya
kebakaran, dsb.
o Untuk truck yang tidak dilengkapi dengan radio, operator
melaporkan kondisi darurat melalui menu emergency pada
dispatch
o Mine Control menghubungi Shift Superintendent, Tim Respon
keadaan Darurat, Truck Air, Personil Pertolongan Pertama
o Shift Superintendent atau orang yang ditunjuk menjaga kontrol dari
situasi darurat
o Jika terjadi keadaan darurat hal-hal berikut harus dilakukan oleh
operator / karyawan :
- JANGAN PANIK
- Pastikan prosedur keadaan darurat telah anda lakukan
- Sebelum meninggalkan lokasi kejadian atau peralatan pastikan keadaan
sekitar dan kondisi peralatan dalam kondisi aman , tidak ada bahaya lain
- Pastikan operator / karyawan berada di posisi yang aman setelah
meninggalkan lokasi kejadian atau peralatan

Judul dokumen Disetujui oleh Tanggal efektif Uncontrolled Document


PENYALAAN PELEDAKAN KTT Oktober 2018 When Printed

Review
Doc Registration No. Versi
berikutnya Page 15 of 20
OHS_MOD_MOD_MSE2.06_DOC_SOPi_Blast03
1.12 Oktober 2021
PRIMA NIRBHAYA MSE 2.06
Standard Operating Procedure

5.0 Bagan Alir

Bagan Alir Penyalaan Peledakan Menggunakan Metode Remote Firing

Rencana Peledakan

Penyi apan road blocker

Identifikasi area peledakan

Ye s No
Berhubungan dengan community

Menghubungi ER dan Security untuk dilakukan


pengawalan dari Security, Pol isi/Dishub

Pemi lihankoordinator peledakan

Pengumumanpeledakan 1 jam sebelum waktu peledakan

Persi apan pengawalan peledakan

Pe mi ndahan alat yang rusak ke radius aman alat

Yes Be rhubungan dengan community No

Penentuan l okasi daerah pengamanan


dan i nformasi peledakan kepada warga

Penentuan posisi pengawal peledakan

Meeti ng peledakan

Pe mbersihan area
(pemindahan alat dan pelepasan barikade)

Yes No
Berhubungan dengan community

Evakuasi warga dan penutupan jalan

Pers i apan peledakan Pel edakan Ulang

Penyalaan peledakan

Pembersihan awal

Ijin dari Shift Yes


Pe ledakan gagal
Superintendent

No

Pembersihan akhir/ final all clear Pel edakan Ditunda

Judul dokumen Disetujui oleh Tanggal efektif Uncontrolled Document


PENYALAAN PELEDAKAN KTT Oktober 2018 When Printed

Review
Doc Registration No. Versi
berikutnya Page 16 of 20
OHS_MOD_MOD_MSE2.06_DOC_SOPi_Blast03
1.12 Oktober 2021
PRIMA NIRBHAYA MSE 2.06
Standard Operating Procedure
Bagan Alir Penyalaan Peledakan Menggunakan Metode Remote Firing

Renca na Peledakan

Penyi apan road blocker

Berhubungan dengan community

Yes Identifikasi a rea peledakan No

Menghubungi ER dan Security untuk dilakukan


pengawalan dari Security, Polisi/Dishub

Pemilihan koordinator peledakan

Pengumuman peledakan 1 ja m sebelum waktu peledakan

Pers iapan peralatan dan perlengkapan CEBS

Yes No
Pema sangan dan pengetesan dummy detonator ke logger

dummy di ga nti dan cek koneksi kabel

Menca ri tempat aman untuk penempatan RBB d engan


ja ra k dari lokasi peledakan minimal 50 me ter

Pema sangan RBB dan out door WAP

Men entukan lokasi shelter untuk melakukan firing

Pema sangan lock box da n out door WAP

Yes Peledakan dummy d etonator No

Yes Pengecekan ulang dengan durasi No


wa ktu maksimal 30 menit

Peledakan diganti dengan lead in line

Pers iapan pengawalan peledakan

Pemindahan alat ya ng rusak ke ra dius aman alat

Yes Be rhubungan dengan community No

Penentuan l okasi daerah pengamanan


da n informasi peledakan ke pada warga

Penentuan posisi pengawal peledakan

Meeting peledakan

Pembersihan area
(pe mindahan alat dan pelepasan barikade)

Yes No
Berhubungan dengan community

Peledakan Ulang
Eva kuasi warga dan penutu pan jalan

Pers iapan peledakan

Penya laan peledakan

Pemb ersihan awal


Ijin dari Shift Yes
Pel edakan ga gal
Supe rintendent

No

Pembersihan akhir/ final all clear Pe ledakan Ditunda

Judul dokumen Disetujui oleh Tanggal efektif Uncontrolled Document


PENYALAAN PELEDAKAN KTT Oktober 2018 When Printed

Review
Doc Registration No. Versi
berikutnya Page 17 of 20
OHS_MOD_MOD_MSE2.06_DOC_SOPi_Blast03
1.12 Oktober 2021
PRIMA NIRBHAYA MSE 2.06
Standard Operating Procedure

Judul dokumen Disetujui oleh Tanggal efektif Uncontrolled Document


PENYALAAN PELEDAKAN KTT Oktober 2018 When Printed

Review
Doc Registration No. Versi
berikutnya Page 18 of 20
OHS_MOD_MOD_MSE2.06_DOC_SOPi_Blast03
1.12 Oktober 2021
6.0 Referensi
• GSE
• Refrensi peraturan PN FPE
• Standard SNI
• Kepmen 1827/2018

7.0 Otorisasi alur kerja

Dibuat/ditinjau oleh Posisi


1. Oktovianus Bakkula Supt. Drill and Blast Technical
2. Hindradmoko Supt. Drill and Blast Operation
3. Fadli Senior Drill and Blast Engineer
4. Wirawan Utomo Senior Drill and Blast Engineer
5. Andrias Santoso Senior Drill and Blast Engineer
6. Andi Yulius Supt. Drill and Blast Thiess
7. Rinto Hardiansyah Dept Head Drill and Blast PAMA
8. Slamet Widodo Site Leader Orica
9. Galih A Technical Service Orica
10. Ngisomudin Site Leader AEL
11. Radja Novie P Technical Service AEL
12. Kukuh Lukito HSE Coordinator Drill & Blast

Disetujui oleh Posisi Tanggal Tanda tangan

Yuli Prihartono Manager Drill Blasting

Hendro Ichwanto GM – MOD

Muhammad Rudy KTT

Anda mungkin juga menyukai