26 35 1 PB

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

E-ISSN : 2580-930X Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Oktober 2017

Volume 1 Nomor 1 P-ISSN : 2597-8594

PENGARUH STORY TELLING TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK


PRASEKOLAH YANG MENJALANI HOSPITALISASI DI RSUP
DR.M.DJAMIL PADANG TAHUN 2017
Amelia Susanti 1, Hendika Safitri2
1
STIKes Alifah, Padang 25000
Email: [email protected]
2
Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Alifah Padang
Email: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh story telling terhadap tingkat kecemasan
anak prasekolah yang menjalani hospitalisasi di RSUP Dr.M.DJAMIL Padang Tahun 2017.
Jenis penelitian ini menggunakan pra-eksperiment dengan pendekatan one group pretest-posttest Design.
Penelitian telah dilakukan pada tanggal 16 – 30 Agustus 2017. Populasi dalam penelitian ini bersifat infinit,
jumlah sampel adalah 10 orang anak usia prasekolah yang menjalani hospitalisasi di ruang akut dan kronik di
RSUP Dr.M.DJAMIL Padang. 40% anak mengalami tingkat kecemasan tinggi, 60.0% anak mengalami tingkat
kecemasan sedang. Sesudah terapi Storry Telling ditemukan 20.0% anak mengalami tingkat kecemasan sedang
dan 80.0% anak mengalami tingkat kecemasan rendah. Ada pengaruh story telling terhadap tingkat kecemasan
anak prasekolah yang menjalani hospitalisasi di RSUP Dr.M.DJAMIL Padang Tahun 2017 (p = 0,007).
Dapat disimpulkan bahwa tingkat kecemasan pada anak dapat dikurangi dengan melakukan terapi storry
telling . Disarankan kepada petugas kesehatan yang merawat anak untuk menerapkan terapi story telling pada
anak sehingga dapat menurunkan tingkat kecemasan pada anak.
Kata kunci : Terapi Story Telling, Tingkat Kecemasan

ABSTRACT

Storry telling is a non-pharmacological therapy that aims to make children happy so as to reduce anxiety
levels in children. This study aims to determine whether there is influence story telling on the anxiety level of
preschool children who underwent hospitalization in Dr.M.DJAMIL Padang Hospital Year 2017.
Type of this research is Quasi experiment with approaches One group pretest and posttest. The research
was conducted in 16 until 30 august 2017. The population in this study is infinite, the number of samples in this
study were 10 Preschool children who underwent hospitalization at Dr.M.DJAMIL Padang Hospital with
various disease. the sampling technique used insidental sampling. Instrument the research using observation
sheet (The results of anxiety level measurement).
Before Storry Telling therapy was found as many as 4 people (40%) children experience high levels of
anxiety and as many as 6 people (60.0%) of children experience moderate anxiety level. After Storry Telling
therapy was found as many as 2 people (20.0%) children experience moderate anxiety level and as many as 8
people (80.0%) of children experience low anxiety levels. There is influence story telling to the level of anxiety of
preschool children who undergo hospitalization in Dr.M.DJAMIL Padang Hospital in 2017 (p = 0,007).
Conclusion :Can be concluded that the level of anxiety in children can be reduced by doing storry telling
therapy. It is recommended that health care workers take care of children to implement story telling therapy in
children so as to reduce anxiety levels in children.
Keyword : Story Telling Therapy, Anxiety Level

44
Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Oktober 2017 E-ISSN : 2580-930X
Volume 1 Nomor 1 P-ISSN : 2597-8594

terapi tanpa menggunakan obat, yang bertujuan untuk


I. PENDAHULUAN membuat anak menjadi senang atau dijadikan suatu
Anak adalah dambaan setiap individu dan sudah hiburan pada saat dirawat dirumah sakit selain itu
berkeluarga. Setiap keluarga mengharapkan anaknya storry telling bisa membantu perkembangan
kelak dapat tumbuh dan berkembang secara optimal berbahasa dan berinteraksi dengan orang lain. (Latif
(sehat fisik, mental, kognitif, sosial), sehingga dapat dkk, 2014).
dibanggakan, serta berguna bagi nusa dan Survei WHO tahun 2008 menyatakan hampir
bangsa.Anak sebagai asset bangsa harus diberikan 80% anak mengalami perawatan di rumah sakit
perhatian yang dimulai dari sejak dalam kandungan (WHO, 2008). Di Amerika Serikat, diperkirakan
sampai anak menjadi manusia dewasa (Soetjiningsih, lebih dari 5 juta anak menjalani hospitalisasi karena
2015).Saat anak berada di dalam kandungan hingga prosedur pembedahan dan lebih dari 50% dari jumlah
dewasa, anak akan mengalami tahap tumbuh tersebut, anak mengalami kecemasan dan stres.
kembang yang dibagi menjadi tahap kognitif, tahap Diperkirakan juga lebih dari 1,6 juta anak dan anak
psikoseksual, dan tahap psikososial(Hidayat, 2009). usia antara 2-6 tahun menjalani hospitalisasi
Periode kanak-kanak awal merupakan tahap disebakan karena injury dan berbagai penyebab
tumbuh kembang yang terdiri dari usia 1-3 tahun lainnya (Disease Control, National Hospital
(todler), dan usia 3-6 tahun (prasekolah). Pada usia Discharge Survey (NHDS), 2004Kaluas Inggrith,
prasekolah keterampilan motorik anak sudah dkk. 2015).
berkembang secara signifikan sesuai dengan tahapan Angka kesakitan anak di Indonesia di daerah
tumbuh kembang anak. Pada usia ini anak sudah perkotaan menurut kelompok usia 0-4 tahun sebesar
dapat berjalan, berlari, dan melompat. 25,8%, usia 5-12 tahun sebanyak 14,91%, usia 13-15
Perkembangan konsep diri pada usia prasekolah tahun sekitar 9,1%, usia 16-21 tahun sebesar 8,13%.
sudah dimulai pada usia 3-6 tahun, dan kemampuan Angka kesakitan anak usia 0-21 tahun apabila
interaksi sosial anak sudah lebih luas, sehingga anak dihitung dari keseluruhan jumlah penduduk adalah
usia prasekolah dapat mempersiapkan diri untuk 14,44%(Survei Kesehatan Nasional (Susenas), 2010).
memasuki dunia sekolah (Supartini, 2014). Berdasarkan data RSUP DR.M Djamil Padang
Sehat dalam keperawatan anak adalah sehat yang merupakan rumah sakit rujukan tipe A yang
dalam rentang sehat sakit.Sehat dapat diartikan juga berada di Sumatera Barat diperoleh jumlah anak yang
sebagai keadaan sejahtera yang optimal baik fisik, di rawat di ruang rawat inap mengalami peningkatan
mental, dan sosial yang harus dicapai anak untuk dari tahun ketahun yaitu pada tahun 2014 adalah
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak 3059 anak, pada tahun 2015 adalah 3518 anak, dan 1
secara optimal sesuai dengan usianya (Supartini, tahun terakhir pada tahun 2016 terdapat peningkatan
2014).Rentang sehat sakit adalah suatu alat ukur jumlah anak sakit yang di rawat di RSUP Dr.M
untuk menilai status kesehatan yang bersifat dinamis Djamil 3635 anak (RSUP Dr.M Djamil Sumbar,
dalam setiap waktu yang membutuhkan bantuan 2017).
perawat secara langsung dan tidak langsung, seperti Hasil penelitian Rupdi Lumbansiantar (2012)
jika anak berada pada rentang sehat maka upaya anak yang berjudul pengaruh storry telling terhadap
untuk meningkatkan derajat kesehatan sampai tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia
mencapai taraf kesejahteraan (fisik, sosial, dan prasekolah di RSUD Bekasi menunjukan semua anak
spiritual), dan sebaliknya, perawat akan memberikan yang dihospitalisasi memiliki tingkat kecemasan
bantuan dan dukungan kepada pasien yang yang berbeda- beda terdiri dari 21 orang (56,4%)
meninggal atau dalam kondisi kritis (Hidayat, 2009). kecemasan sedang, 11 orang (28,2%) kecemasan
Kondisi kritis yang diakibatkan oleh bencana ringan, 6 orang (15,4%) kecemasan berat. Dan
(gempa bumi, kecelakaan motor, dll) atau hal darurat setelah dilakukan terapi bermain storry telling pada
lainnya (tindakan pembedahan), dan mengharuskan anak yang di hospitalisasi menunjukan bahwa 21
anak untuk tinggal dirumah sakit, menjalani terapi, orang (53,8%) pada kecemasan ringan, 14 orang
beserta perawatan sampai pemulangan kembali (35,9%), tidak cemas 4 orang (10,3%), dan tidak
kerumah disebut dengan hospitalisasi. Hospitalisasi ditemukan lagi anak yang mengalami kecemasan
rawat inap pada pasien anak dapat menyebabkan berat.
kecemasan dan stress.Stress pada anak dapat dicegah Hasil penelitian Ngakan Putu Siwi Edisaputra,
dengan cara memberikan penjelasan tentang prosedur dkk (2012) Hasil penelitian Lenny Irmawaty
pengobatan dan manfaat hospitalisasi pada anak (2013)yang berjudul pengaruh storry telling terhadap
(Nursalam, dkk 2008). tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia
Selain menjelaskan mengenai prosedur prasekolah di RSUD Bekasi menunjukan kecemasan
pengobatan, stress dan kecemasan pada anak dapat anak sebelum di berikannya story telling rata-rata
dicegah dengan cara terapi bermain yang terdiri dari tingkat kecemasan responden berada pada kategori
social affective play, sense pleasure play, games, cemas sedang dengan persentase 56. 4 %, setelah
dramatic play, dan cooperative play (storry telling) diberikannya story telling rata-rata tingkat kecemasan
(Supartini, 2014). Storry tellingmerupakan sebuah responden berada pada kategori cemas ringan dengan
terapi non farmakologi atau disebut juga dengan persentase 53. 8 %.

45
E-ISSN : 2580-930X Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Oktober 2017
Volume 1 Nomor 1 P-ISSN : 2597-8594

Berdasarkan survey awal yang peneliti lakukan tanggal 16 – 30 Agustus 2017. Populasi dalam
di Ruang Rawat Inap Anak RSUP Dr.M. Djamil penelitian ini bersifat infinit, jumlah sampel adalah
Padang pada tanggal 13 Maret 2017, dari 10 anak 10 orang anak usia prasekolah yang menjalani
yang dirawat 2 orang anak usia 6 tahun, dan 4 orang hospitalisasi di ruang akut dan kronik di RSUP
anak usia 5 tahun mengalami tingkat kecemasan Dr.M.DJAMIL Padang. Pengumpulan data
sedang (mulai berkeringat, nada suara tinggi, pola menggunakan lembar observasi dan wawancara
tidur berubah), 1 orang anak usia 3 tahun, dan 1 terhadap tingkat kecemasan anak. Pengolahan data
orang lagi anak usia 4 tahun mengalami tingkat melalui analisa data secara univariat dan bivariat
kecemasan tinggi (kontak mata yang buruk, dan yang dianalisis dengan statistic wilcoxon.
berteriak), serta 2 orang anak usia 4 tahun mengalami
tingkat kecemasan ringan (anak tampak rileks, V. HASIL
tampak gelisah tapi sedikit, dan penuh perhatian). a. Analisa Univariat
Angka rawatan anak usia prasekolah tiga bulan Analisa univariat ini digunakan untuk
terakir di RSUP DR.M Djamil Padang 58,7% anak melihat distribusi frekuensi tingkat kecemasan
usia prasekolah, 23,8% anak usia sekolah, 17,4% sebelum dan sesudah Terapi Storry Telling pada
anak usia remaja. Hasil wawancara yang dilakukan anak prasekolah yang menjalani hospitalisasi di
dengan perawat di ruang rawat inap anak RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2017, sebagai
DR.M Djamil Padang, terapi bermain sudah mulai mana terlihat pada tabel berikut ini :
diterapkan tetapi hanya dilakukan jika ada
mahasiswa yang praktek, dan belum ada ruangan 1. Tingkat Kecemasan Sebelum Terapi Storry
khusus terapi bermain. Hasil observasi terhadap Telling
anak, khususnya pada anak prasekolah diruang Tabel 4.1
perawatan anak di RSUP DR.M Djamil Padang yaitu Distribusi Frekuensi Responden
anak tampak ketakutan, anak tampak cemas, rewel, Berdasarkan Tingkat Kecemasan
menangis, tidak mau didekati oleh perawat, gelisah, Sebelum Terapi Storry Telling
gangguan rasa nyaman, dan kontak mata yang buruk. di RSUP DR. M. Djamil
Kecemasan pada anak yang menjalani Padang Tahun 2017
hospitalisasi disebabkan karena beberapa alasan,
Tingkat F %
seperti cemas akan tindakan medis yang akan Kecemasan
dilakukan oleh tim kesehatan seperti cemas untuk Tinggi 4 40.0
disuntik, cemas untuk dipasangkan infus,dll, cemas Sedang 6 60.0
untuk ditinggal sendiri, dan cemas akan luka Total 10 100.0
ditubuhnya. Terapi storry telling ini berguna untuk
mengatasi kecemasan pada anak usia prasekolah
yang menjalani hospitalisasi agar anak usia Berdasarkan tabel 4.1 didapatkan bahwa
prasekolah tersebut tidak menjadi stress, sehingga sebelum diberikan terapi Storry Telling
dapat membantu proses penyembuhan seorang anak ditemukan lebih dari separuh dari anak yang
yang menjalani hospitalisasi di RSUP DR.M Djamil menjalani hospitalisasi yaitu 6 orang (60.0%)
Padang. RSUP DR.M Djamil Padang merupakan anak mengalami tingkat kecemasan sedang di
rumah sakit rujukan tipe A yang berada di Sumatera RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2017.
Barat, ASKES nya tingkat satu, fasilitas medisnya 2. Tingkat Kecemasan Sesudah Terapi Storry
lebih lengkap, tenanga kesehatannya banyak, Telling
sehingga anak yang menjalani hospitalisasi disana Tabel 4.2
lebih banyak khususnya anak usia prasekolah. Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan riset terkait yang penulis dapat, di Berdasarkan Tingkat Kecemasan
Indonesia terapi storry telling baru diteliti di Sesudah Terapi Storry Telling Di
beberapa tempat saja seperti di RSUD Bekasi, dan RSUP DR. M. Djamil
Rumah Sakit Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten, dan Padang Tahun 2017
belum ada yang meneliti di Sumatera Barat.
Berdasarkan uraian-uraian diatas maka peneliti Tingkat Kecemasan f %
Sedang 2 20.0
berkeinginan untuk meneliti tentang“ Apakah ada Rendah 8 80.0
pengaruh story telling terhadap tingkat Total 10 100.0
kecemasan anak prasekolah yang menjalani
hospitalisasi di RSUP Dr.M.Djamil Padang Tahun Berdasarkan tabel 4.2 didapatkan bahwa
2017?”. sesudah diberikan terapi Storry Telling
ditemukan sebagian besar anak yang menjalani
IV. METODA PENELITIAN hospitalisasi yaitu sebanyak 8 orang (80.0%) anak
Jenis penelitian ini menggunakan pra- mengalami tingkat kecemasan rendah di RSUP
eksperiment dengan pendekatan one group pretest- Dr. M. Djamil Padang tahun 2017.
posttest Design. Penelitian telah dilakukan pada

46
Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Oktober 2017 E-ISSN : 2580-930X
Volume 1 Nomor 1 P-ISSN : 2597-8594

b. Analisa Bivariat Hal ini terlihat dari hasil analisis kuesioner,


Analisis bivariat bertujuan untuk melihat dimana didapatkan data bahwa 100 %
perbedaan tingkat kecemasan antara sebelum dan responden menyatakan gelisah (pertanyaan
sesudah diberikan terapi Storry Telling. no.14), 100 % responden menyatakan sangat
takut menghadapi hasil yang (pertanyaan
Tabel 4.3 no.16).
Pengaruh Story Telling Terhadap Menurut Safaria & Saputra (2012), salah
Tingkat Kecemasan Responden Di satu reaksi yang ditimbulkan oleh kecemasan
RSUP DR. M. Djamil Padang Tahun adalah ; 1) Reaksi emosional, merupakan
2017 komponen kecemasan yang berkaitan dengan
persepsi individu terhadap pengaruh
Variabel Kelompok N Mean p value psikologis dari kecemasan, seperti perasaan
Tingkat Pre Test 19.7 keprihatinan, ketegangan, sedih, mencela diri
Kecemasan 10 0.007 sendiri atau orang lain. 2) Reaksi kognitif,
Post Test 8.0 merupakan ketakutan dan kekhawatiran yang
berpengaruh terhadap kemampuan berpikir
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa uji statistik jernih sehingga mengganggu dalam
dengan uji wilcoxon didapatkan nilai p value = memecahkan masalah dan mengatasi tuntutan
0,007 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada lingkungan sekitarnya dan 3) Reaksi
pengaruh story telling terhadap tingkat fisiologis, merupakan reaksi yang ditampilkan
kecemasan anak prasekolah yang menjalani oleh tubuh terhadap sumber ketakutan dan
hospitalisasi di RSUP Dr.M.DJAMIL Padang kekhawatiran. Reaksi ini berkaitan dengan
Tahun 2017. sistem syaraf yang mengendalikan berbagai
otot dan kelenjar tubuh sehingga timbul reaksi
VI. PEMBAHASAN dalam bentuk jantung berdetak lebih keras,
C. Analisis Univariat nafas bergerak lebih cepat, tekanan darah
1. Tingkat Kecemasan Sebelum Terapi Storry meningkat.
Telling Tingkat kecemasan pada anak yang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hospitalisasi ini dapat disebabkan oleh
sebelum terapi Storry Telling ditemukan beberapa faktor . Sebagaimana disampaikan
sebanyak 6 orang (60.0%) mengalami tingkat oleh Nursalam dkk. 2008) bahwa penyebab
kecemasan sedang di RSUP Dr. M. Djamil dari kecemasan dipengaruhi oleh banyak
Padang tahun 2017. Hasil penelitian ini faktor, baik faktor dari petugas (perawat,
sejalan dengan penelitian Rupdi dokter, dan tenaga kesehatan lainnya),
Lumbansiantar (2012) tentang pengaruh lingkungan baru, maupun keluarga yang
storry telling terhadap tingkat kecemasan mendampingi selama perawatan. Keluarga
akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah sering merasa cemas dengan perkembangan
di RSUD Bekasi menunjukan semua anak keadaan anaknya, pengobatan dan biaya
yang dihospitalisasi memiliki tingkat perawatan. Meskipun dampak tersebut tidak
kecemasan yang berbeda- beda terdiri dari 21 bersifat langsung terhadap anak, secara
orang (56,4%) kecemasan sedang, 11 orang psikologi anak akan merasa perubahan
(28,2%) kecemasan ringan, 6 orang (15,4%) perilaku dari orang tua yang mendampinginya
kecemasan berat. Perbedaan penelitian ini selama perawatan.
dengan penelitian Rupdi Lumbansiantar Berdasarkan hal ini asumsi peneliti terhadap
(2012) terletak pada sampel penelitian, serta penelitian ini adalah ditemukan bahwa adanya
tempat penelitian. anak yang mengalami tingkat kecemasan
Ansietas atau kecemasan merupakan tinggi pada saat menjalani hospitalisasi di
perasaan takut yang tidak jelas dan tidak RSUP Dr. M. Djamil Padang. Hal ini dapat
didukung oleh situasi. Ketika merasa cemas, disebabkan karena anak tidak punya
individu merasa tidak nyaman, takut atau pengalaman dalam proses perawatan dan
mungkin memiliki firasat akan ditimpa tidak tahu tentang prosedur tindakan
malapetaka padahal ia tidak mengerti sehingga menyebabkan timbulnya rasa
mengapa emosi yang mengancam tersebut cemasa pada anak selama menjalani proses
terjadi. Tidak ada objek yang dapat hospitalisasi. Kondisi harus segera diatasi
diidentifikasi sebagai stimulus ansietas. karena akan berdampak kurang baik terhadap
Ansietas merupakan alat peringatan internal psikologis anak bahkan bisa menyebabkan
yang memberikan tanda bahaya kepada traumapada anak. Dalam hal ini perlu adanya
individu (Videbeck, 2008). peran petugas kesehatan dan dukungan
Terlihat sebelum diberikan terapi adanya keluarga terhadap anak berupa pemberian
responden yang mengalami kecemasan tinggi. informasi tentang tindakan prosedur

47
E-ISSN : 2580-930X Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Oktober 2017
Volume 1 Nomor 1 P-ISSN : 2597-8594

perawatan dan menyakinkan anak bahwa hal pada anak yang menjalani hospitalisiasi
ini tidak perlu ditakuti sehingga tingkat setelah diberikan terapi strory telling.
kecemasan anak bisa berkurang. Hal lain juga Dimana dengan bercerita akan membuat anak
dapat dilakukan melalui program terapi senang, nyaman dan terhibur sehingga dapat
terhadap anak salah satunyaadalah terapi story mengurangi tingkat kecemasan pada anak.
telling yang diharapkan dapat membantu
mengurangi tingkat kecemasan pada anak. D. Analisa Bivariat
1. Pengaruh Terapi Story Telling Terhadap
2. Tingkat Kecemasan Sesudah Terapi Storry Tingkat Kecemasan Responden Di RSUP
Telling DR. M. Djamil Padang Tahun 2017
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji
sesudah terapi Storry Telling ditemukan statistik dengan uji wilcoxon didapatkan nilai
sebanyak 2 orang (20.0%) anak mengalami p value = 0,007 (p<0,05). Hal ini
tingkat kecemasan sedang dan sebanyak 8 menunjukkan bahwa ada pengaruh terapi story
orang (80.0%) anak mengalami tingkat telling terhadap tingkat kecemasan anak
kecemasan rendah di RSUP Dr. M. Djamil prasekolah yang menjalani hospitalisasi di
Padang tahun 2017. Hasil penelitian ini RSUP Dr.M.DJAMIL Padang Tahun 2017.
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hasil penelitian ini sejalan dengan
Rupdi Lumbansiantar (2012) yang bertentang penelitian yang dilakukan oleh Rupdi
pengaruh storry telling terhadap tingkat Lumbansiantar (2012) tentang pengaruh
kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia storry telling terhadap tingkat kecemasan
prasekolah di RSUD Bekasi menunjukan akibat hospitalisasi pada anak usia prasekolah
setelah dilakukan terapi bermain storry telling di RSUD Bekasi. Hasil penelitian
pada anak yang di hospitalisasi menunjukan menunjukkan bahwa ada pengaruh storry
bahwa 21 orang (53,8%) pada kecemasan telling terhadap tingkat kecemasan akibat
ringan, 14 orang (35,9%), tidak cemas 4 orang hospitalisasi pada anak usia prasekolah.
(10,3%), dan tidak ditemukan lagi anak yang Terbukti pada penelitian bahwa adanya
mengalami kecemasan berat. pengaruh story telling terhadap tingkat
Terlihat pada penelitian setelah terapi kecemasan anak prasekolah yang menjalani
story telling terjadi penurunan tingkat hospitalisasi di RSUP Dr.M.DJAMIL Padang.
kecemasan pada anak, dimana tidak ada lagi Hal ini terlihat dari tingkat kecemasan yang
anak yang mengalami tingkat kecemasan dialami anak, dimana setelah diberikan terapi
tinggi. Hal ini dapat disebabkan karena story telling terjadi penurunan rata – rata
dengan dilakukan terapi story telling anak tingkat kecemasan pada anak sehingga anak
akan meras nyaman, senang dan terhibur tidak lagi mengalami tingkat kecemasan
sehingga tidak lagi memikirkan proses tinggi.
hospitalisasi sehinggadapat menurunkan Sesuai dengan pendapat Latif dkk (2014)
tingkat kecemasan anak. Sesuai dengan bahwa storry telling merupakan sebuah
pendapat Latif dkk (2014) bahwa storry terapi non farmakologi atau disebut juga
telling merupakan sebuah terapi non dengan terapi tanpa menggunakan obat, yang
farmakologi atau disebut juga dengan terapi bertujuan untuk membuat anak menjadi
tanpa menggunakan obat, yang bertujuan senang atau dijadikan suatu hiburan pada saat
untuk membuat anak menjadi senang atau dirawat di rumah sakit selain itu storry telling
dijadikan suatu hiburan pada saat dirawat di bisa membantu perkembangan berbahasa dan
rumah sakit selain itu storry telling bisa berinteraksi dengan orang lain. Dilanjutkan
membantu perkembangan berbahasa dan oleh Supartini (2014) bahwa bermain
berinteraksi dengan orang lain. berfungsi untuk merangsang perkembangan
Menurut Mutterings (2012), storry sensorik-motorik, perkembangan intelektual,
telling merupakan cara bertutur, perkembangan sosial, perkembangan
menyampaikan cerita atau memberikan kreativitas, perkembangan kesadaran diri,
penjelasan secara lisan. Storry telling perkembangan moral, dan bermain juga dapat
merupakan kegiatan dalam menyampaikan digunakan sebagai terapi.
peristiwa dalam kata-kata, gambar, dan suara. George w. Burns, mengemukakan
Ditambahkan oleh Latif dkk (2014) bahwa beberapa kekuatan cerita yaitu untuk
storry telling juga merupakan cara untuk menumbuhkan sikap disiplin, membangkitkan
menyampaikan nilai-nilai yang berlaku di emosi, memberi inspirasi, memunculkan
masyarakat. perubahan, menumbuhkan kekuatan pikiran
Berdasarkan hal ini maka asumsi peneliti tubuh, menyembuhkan. Selain itu cerita dapat
terhadap penelitian ini adalah ditemukan memberikan pengaruh yang besar bagi pikiran
bahwa adanya penurunan tingkat kecemasan dan emosional apalagi jika cerita tersebut

48
Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Oktober 2017 E-ISSN : 2580-930X
Volume 1 Nomor 1 P-ISSN : 2597-8594

benar-benar terjadi atau nyata (Irmawaty, Apriliawati, Kaluas Inggrith, dkk. 2015. Perbedaan
2013 ). Cerita yang menarik dapat terapi bermain puzzle dan bercerita terhadap
memberikan, pandangan tentang rasa percaya kecemasan anak usia prasekolah (3-6 Tahun)
diri, rasa aman, tentram, menanamkan rasa selama hospitalisasi di ruang anak RS
peka dalam batinnya untuk bisa membedakan TK.III.R.W. Mongisidi Manado, 3(2), 2
mana yang baik dan yang buruk, menanamkan
kesadaran tentang kebenaran dan keadilan, Edisaputra, S.P.N. 2012. Effect of playing therapy
keberanian, kejujuran, kesetiaan, using storry telling technique to anxiety
pengorbanan, dan kehormatan. Cerita juga caused by hospitalization in preschool
berfungsi untuk memperkaya pendaharaan children at menur ward of Dr. Soeradji
kata anak-anak, menjadikan anak terampil Tirtonegoro hospital Klaten, halaman 3-5,
dalam berbahasa selain lisan dan tulis, dan diperoleh 11 Maret, 2017)
mengajarkan anak untuk dapat berbicara
(Rosdiana, 2008). Hawari, D. ( Eds 2), 2013. Manajemen stres cemas
Berdasarkan hal ini maka analisa peneliti dan depresi, Jakarta : Badan Penerbit FKUI
terhadap penelitian ini adalah terbukti bahwa
terapi story telling efektif untuk menurunkan Hendy, Z. 2010. Pembelajaran sastra untuk umum,
tingkat kecemasan pada anak. Dimana Jakarta : PT Gramedia
sebelum diberikan terapi rata –rata tingkat
kecemasan anak tinggi sehingga anak Hidayat, A.A. 2009. Pengantar ilmu keperawatan
mengalami tingakt kecemasan tinggi. Namun anak 1, Jakarta: Salemba Medika
setelah diberikan terapi terjadi penurunan nilai
rata – rata tingkat kecemasan anak sehingga Irmawaty Lenny. 2013. Pengaruh storry telling
tidak adalagi yang mengalami tingkat terhadap tingkat kecemasan akibat
kecemasn tinggi dan rata – rata anak hanya hospitalisasi pada anak usia prasekolah di
mengalami tingkat kecemasan rendah. RSUD kota Bekasi 2013. Halaman 2-3,
diperoleh 11 Maret, 2017)
VII. KESIMPULAN
Setelah dilakukan penelitian pada 10 orang Latif, M, dkk. 2014. Orientasi baru pendidikan anak
responden tentang pengaruh story telling terhadap usia dini, Jakarta : Kencana
tingkat kecemasan anak prasekolah yang menjalani
hospitalisasi di RSUP Dr.M.DJAMIL Padang Tahun Mutterings. 2012. Cerita Rakyat, Struktur dan nilai
2017, maka dapat disimpulkan: Sebelum diberikan moral serta model pelestariannya. Oleh
terapi Storry Telling ditemukan lebih dari separuh perpusatakaan Universitas Pendidikan
dari anak yang menjalani hospitalisasi yaitu 6 orang Indonesia. Halaman 13-32, diperoleh 11
(60.0%) anak mengalami tingkat kecemasan sedang Maret, 2017)
di RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2017.
Sesudah diberikan terapi Storry Telling ditemukan Mutiah, D. 2012. Psikologi bermain anak usia dini,
sebagian besar anak yang menjalani hospitalisasi Jakarta : Kencana
yaitu sebanyak 8 orang (80.0%) anak mengalami
tingkat kecemasan rendah di RSUP Dr. M. Djamil Mutterings, F. 2012. Storrytelling or how to make
Padang tahun 2017. Ada pengaruh story telling people care about anything, Italy : Asisi
terhadap tingkat kecemasan anak prasekolah yang
menjalani hospitalisasi di RSUP Dr.M.DJAMIL NHDS. Saprudin, N. 2016. Efektifitas terapi bermain
Padang Tahun 2017 (p = 0,007). puzzle dengan mewarnai gambar terhadap
Disarankan kepada petugas kesehatan yang tingkat kecemasan anak usia prasekolah di
merawat anak untuk menerapkan terapi story telling RSUD 45 Kuningan halaman 2, diperoleh 11
pada anak sehingga dapat menurunkan tingkat Maret, 2017
kecemasan pada anak. Kepada peneliti selanjutnya
disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut Nursalam, dkk. 2008. Asuhan keperawatan bayi dan
tentang terapi storry telling agar dapat menurunkan anak, Jakarta : Salemba Medika
tingkat kecemasan anak yang menjalani hospitalisasi. Riyadi, S & Sukarmin. 2013 Asuhan keperawatan
pada anak, Yogyakarta: Graha Ilmu
DAFTAR PUSTAKA
Apriany, D. 2013. Hubungan antara hospitalisasi Rifka, 2016. Superlengkap koleksi terbaik dongeng
anak dengan tongkat kecemasan dunia, Yogyakarta: Supala Cemerlang
orangtua.(http://jks.fikes.unsoed.ac.id/index.p
hp/jks/article/download/477/246, diperoleh 11 Rupdi Lumbasiantar. 2012. Pengaruh storry telling
Maret, 2017) terhadap tingkat kecemasan akibat
hospitalisasi pada anak usia prasekolah di

49
E-ISSN : 2580-930X Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK) Oktober 2017
Volume 1 Nomor 1 P-ISSN : 2597-8594

RSUD kota Bekasi, 2012 halaman 2-5, Supartini, Y. 2014. Konsep dasar keperawatan anak,
diperoleh 11 Maret, 2017) Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC

Rosdiana, Y. 2008. Bahasa dan sastra Indonesia di Susenas. Saprudin, N. 2016. Efektifitas terapi
SD, Jakarta: Universitas Terbuka bermain puzzle dengan mewarnai gambar
terhadap tingkat kecemasan anak usia
Safaria, T & Saputra, E.S, 2009. Manajemen emosi, prasekolah di RSUD 45 Kuningan, halaman 3,
Jakarta: PT Bumi Aksara diperoleh 11 Maret, 2017)

Soetjiningsih. 2015. Tumbuh Kembang Anak, Triton, PB. 2008. Tips cerdas meengasuh balita,
Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC Jakarta : Oryza

Sugiyono. 2016. Metode penelitian, Bandung : Videbeck, L.S. 2008. Buku keperawatan jiwa,
Alfabeta, cv Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC

50

Anda mungkin juga menyukai