Lta Sri PDF
Lta Sri PDF
Lta Sri PDF
L DENGAN
TAHUN 2024
SRI RAHAYU
04419616070
KOTA BOGOR
TAHUN 2024
ASUHAN KEBIDANAN PADA BY NY.L DENGAN
TAHUN 2024
SRI RAHAYU
04419616070
KOTA BOGOR
TAHUN 2024
i
HALAMAN PERSETUJUAN
NIM : 04419616070
Telah siap diujikan di hadapan dewan penguji sebagai bagian persyaratan yang
diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan di Akademi
Kebidanan Prima Husada.
Menyetujui
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 04419616070
DEWAN PENGUJI
PENGUJI I PENGUJI II
Mengetahui,
iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM : 0441966070
Judul Laporan Tugas Akhir : Asuhan Kebidana Pada By Ny. L Dengan Sepsis
Menyatakan bahwa laporan tugas akhir ini adalah hasil karya saya sendiri,
dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah disebutkan dalam teks
dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir laporan tugas akhir ini.
Tanda tangan :
(sri rahayu)
iv
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT
NIM : 4419616070
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada
tekanan dan paksaan dari pihak manapun.
sri rahayu
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETJUAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS
AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
NIM : 04419616070
Beserta perangkat yang ada, dengan hak bebas royaliti noneksklusif ini
akademi kebidanan prima husada bogor berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan, mengelola dalam bentuk pengkalan data (database),
penampilan atau mempublikasikan di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta. segala bentuk
tuntutan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta laporan tugas akhir ini
menjadi tanggung jawab saya pribadi.
Dibuat : Bogor
Pada tanggal : 11 juli 2024
Yang menyatakan
vi
Sri Rahayu
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada tuhan yang maha Esa, karena atas
berkat dan rahmatnya, saya dapat menyelesaikan LTA ini. penulisan LTA ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli
Madya Kebidanan di Akademi kebidanan Prima Husada Bogor. Saya menyadari,
bahwa , tanapa bantuan dan bimbingan dari pihak, dari masa perkuliahan sampai
pada penyusunan LTA ini, sangatlah sulit bai saya untuk menyelesaikan LTA ini.
Oleh karena itu saya mengucapka terimakasih kepada :
vii
8. Orang tua, kaka, adik dan kekasih yang telah memberikan dukungan
bantuan dukungan baik materil dan non materil
9. Angkatan 16 kelas A/B yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan LTA
Akhir kata, saya berharap tuhan yang maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. semoga LTA ini membawa manfaat
bagi pengembangan ilmu
Sri Rahayu
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACK
x
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN..............................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS....................................................iv
LEMBAR PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT..................................................v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETJUAN PUBLIKASI LAPORAN
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS...............................vi
KATA PENGANTAR..........................................................................................vii
ABSTRAK............................................................................................................. ix
DAFTAR ISI.........................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................... 3
1.3 Tujuan........................................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................ 4
BAB 2 TINJAUAN TEORI.................................................................................. 5
2.1 Konsep Dasar Neonatus................................................................................ 5
2.2 Sepsis...........................................................................................................15
2.3 Aplikasi Asuhan Kebidanan Pada Kasus Sepsis pada neonatus................. 24
BAB III METODE LAPORAN KASUS............................................................ 25
3.1 Metode.......................................................................................................... 25
3.2 Teknik Pengumpulan Data........................................................................... 25
BAB IV ASUHAN KEBIDANAN (SOAP)........................................................ 29
4.1 Soap By.Ny.L............................................................................................... 29
4.2 Soap Perkembangan I................................................................................... 30
4.3 Soap Pekembangan 2....................................................................................33
4.4 Soap Perkembangan 3.................................................................................. 33
BAB V PEMBAHASAN...................................................................................... 43
5.1 Data Subjektif............................................................................................... 43
5.2 Data Objektif................................................................................................ 43
xi
5.3 Analisa.......................................................................................................... 44
5.4 Penatalaksanaan............................................................................................45
5.5 Faktor pendukung dan penghambat............................................................. 45
BAB VI PENUTUP.............................................................................................. 46
6.1 Kesimpulan................................................................................................... 46
6.2 Saran............................................................................................................. 46
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 48
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
(Dila Okta Viarika1, 2019). Selain itu, penurunan angka kematian bayi
dapat dilakukan dengan cara mendorong agar setiap persalinan ditolong
oleh tenaga kesehatan yang kompeten yaitu dokter spesialis kebidanan dan
kandungan (SpOG), dokter umum, bidan, dan perawat
Tahun 2024. r
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Definisi
Neonatus adalah bayi yang baru lahir 28 hari pertama kehidupan
(Rudolph, 2015). Neonatus adalah usia bayi sejak lahir hingga akhir
bulan pertama (Koizer, 2011). Neonatus adalah bulan pertama kelahiran.
Neonatus normal memiliki berat 2.700 sampai 4.000 gram, panjang 48-
53 cm, lingkar kepala 33-35 cm (Potter&Perry, 2009). Dari ketiga
pengertian di atas dapat disimpulkan neonatus adalah bayi yang lahir 28
hari pertama
2.2.1 Ciri Neonatus
Ciri-ciri neonatus adalah, sebagai berikut :
a. Berat badan 2.500-4.000 gram.
b. Panjang badan 48-52.
c. Lingkar dada 30-38.
d. Lingkar kepala 33-35.
e. Frekuensi jantung 120-160 kali/menit.
f. Pernapasan ±40-60 kali/menit.
g. Kulit kemerah-merahan dan licin karena jaringan subkutan cukup.
h. Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah
sempurna.
i. Kuku agak panjang dan lemas.
j. Genitalia: pada perempuan labia mayora sudah menutupi labia
minora, dan pada laki-laki, testis sudah turun dan skrotum sudah
ada.
k. Refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik.
l. Refleks Moro atau gerak memeluk jika dikagetkan sudah baik.
5
6
Sesaat sesudah lahir, bila bayi dibiarkan dalam suhu ruangan 25ºC,
maka bayi akan kehilangan panas melalui evaporasi, konveksi,
konduksi, dan radiasi. Bayi kehilangan panas melalui empat cara, yaitu:
1. refleks moro
Pada refleks ini dimana bayi mengembangkan tangannya lebar-
lebar dan melebarkan jari-jarinya, lalu membalikkan tangannnya
cepat seakan-akan memeluk seseorang. Kaki juga mengikuti
gerakan serupa. Refleks ini biasanya akan hilang 3-4 bulan.
2. refleks rooting
Refleks ini timbul karena stimulasi taktil pipi dan daerah mulut.
Refleks rooting akan berkaitan dengan refleks menghisap. Refleks
ini dapat dilihat pada pipi atau sudut mulut bila disentuh dengan
pelan, maka bayi akan spontan melihat kearah sentuhan, mulutnya
akan terbuka dan mulai menghisap. Refleks ini biasanya akan
menghilang saat berusia 7 bulan.
3. refleks sucking
refleks ini berkaitan dengan refleks rooting untuk menghisap dan
menelan ASI
4. Refleks batuk dan bersin
refleks ini timbul untuk melindungi bayi dan obstruksi
peernafasan.
5. refleks graps
Reflek ini timbul bila ibu jari diletakkan pada telapak tangan bayi
maka bayi akan menutup tangannya. Pada refleks ini bayi akan
menggenggam jari dan biasanya akan hilang pada 3-4 bulan.
6. refleks babinsky
Refleks ini muncul jika ada rangsangan pada telapak kaki. Ibu jari
akan bergerak keatas dan jari-jari membuka dan biasanya
menghilang setelah 1 tahun.
7. startl reflek
Reaksi emosional berupa hentakan dan gerakan seperti
mengejang pada lengan dan tangan sering diikuti dengan tangis.
8. stapping reflek
11
selama beberapa hari pada minggu pertama kehidupan dan hal ini
di anggap normal (Muslihatun, 2010)
2.6.1 penampilan dan perilaku bayi baru lahir
Pada waktu melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir, hendaknya
dilakukan secara cermat, hati-hati, dan perhatikan beberapa kondisi
penampilan bayi secara keseluruhan antara lain: keadaan umum bayi,
penampilan fisik seperti warna kulit, pucat atau tidak.
a. Kulit Bayi
Perhatikan dengan baik kulit bayi, beberapa bayi memiliki beberapa
bintik di kulit mereka. Contohnya, bayi mungkin memiliki bintik besar
dan gelap di punggung bagian bawah atau pantat. Bayi lain mungkin
memiliki bintik merah di wajah. Bintik-bintik ini tidak berbahaya,
namun bintik yang seperti bisul merah kecil kemungkinan besar
merupakan tanda infeksi
b. warna kulit
Bayi semestinya memiliki warna kulit yang normal beberapa jam
setelah lahir. Karena itu bidan harus memperhatikan dengan seksama
bila hal-hal ini terjadi: warna kulit bayi masih kebiruan: jika tangan dan
kaki bayi masih berwarna kebiruan namun suhu tubuh bayi hangat,
mungkin tidak ada masalah serius. Beberapa bayi bahkan masih
memiliki tangan dan kaki yang kebiruan satu atau dua hari setelah lahir.
Bibir atau wajah bayi masih terlihat biru satu jam setelah lahir,
kemungkinan bayi mengalami masalah dengan jantung atau paru-
parunya, kemungkinan dia memerlukan oksigen. Jika kulit bayi telihat
kekuningan kurang dari 24 jam setelah lahir bisa jadi dia terkena
penyakit kuning atau infeksi.
c. kulit bayi terlihat pucat
Bayi terlihat pucat dan lemas kemungkinan mengalami anemia atau
masalah kesehatan lainnya. Kulit bayi kelihatan sangat merah
kemungkinan tidak terjadi apa–apa.
15
Bayi yang sebetulnya normal akan nampak sedikit kuning pada hari
kedua, yang harus diperhatikan adalah bila kuning muncul sebelum
bayi berusia 24 jam (Yulianti, 2010)
2.2 Sepsis
a. Definisi
Menurut The International Sepsis Definition Conferences
(ISDC,2001), sepsis adalah sindrom klinis dengan adanya Systemic
Inflammatory Response Syndrome (SIRS) dan infeksi (Aminullah,
2007). Sepsis neonatus adalah sindrom klinis yang dihasilkan dari efek
patofisiologi infeksi bakteri yang sangat parah yang terjadi pada bulan
pertama kehidupan (Mondal. et al., 2019)
b. Etiologi
Pada negara berkembang, E. coli, Klebsiella sp. dan S. aureus
merupakan patogen penyebab yang paling sering muncul sebagai
penyebab sepsis awitan dini, dimana S. aureus, Streptococcus pneumonia
dan Streptococcus pyogenes menjadi patogen penyebab tersering sepsis
neonatorum awitan lambat (Khan, 2020). Di Indonesia sendiri, menurut
data RSCM/FKUI pada tahun 1975-1980 patogen penyebab sepsis
tersering yaitu Salmonella sp, Klebsiella sp. Pada tahun 1985-1990
Pseudomonas Sp, Klebsiella Sp,E. Coli. Tahun 1995-2003 Acinetobacter
Sp, Enterobacter Sp, Pseudomonas Sp, Serratia Sp, E. Coli (Aminullah,
2021).
c. Klasifikasi
Berdasarkan waktu terjadinya, sepsis neonatorum dapat
diklasifikasikan menjadi dua bentuk yaitu sepsis neonatorum awitan dini
(early-onset neonatal sepsis) dan sepsis neonatorum awitan lambat (late-
onset neonatal sepsis) (Anderson-Berry, 2014).
1. Sepsis neonatorum awitan dini (SNAD) merupakan infeksi
perinatal yang terjadi segera dalam periode pascanatal (kurang
dari 72 jam) dan biasanya diperoleh pada saat proses kelahiran
16
pecah atau dapat pula saat bayi melalui jalan lahir. Pada saat
ketuban pecah, bakteri dari vagina akan menjalar ke atas
sehingga kemungkinan infeksi dapat terjadi pada janin (infeksi
transmisi vertikal, paparan infeksi yang terjadi saat kehamilan,
proses persalinan dimasukkan ke dalam kelompok infeksi
paparan dini (early onset of neonatal sepsis) dengan gejala klinis
sepsis, terlihat dalam 3-7 hari pertama setelah lahir (Hapsari,
2009).
3) Setelah persalinan/pascanatal
Infeksi yang terjadi setelah proses kelahiran biasanya berasal
dari lingkungan sekitarnya. Bakteri masuk ke dalam tubuh
melalui udara pernapasan, saluran cerna, atau melalui kulit yang
terinfeksi. Bentuk sepsis semacam ini dikenal dengan sepsis
paparan lambat (lateonset of neonatal sepsis). Selain perbedaan
dalam waktu paparan kuman, kedua bentuk infeksi ini (early
onset dan late onset) sering berbeda dalam jenis kuman
penyebab infeksi. Walaupun demikian patogenesis, gejala
klinik, dan tata laksana dari kedua bentuk sepsis tersebut tidak
banyak berbeda
e. Tanda dan gejala
Gejala klinik neonatus sehat adalah tampak bugar, menangis keras,
refleks hisap bagus, napas spontan dan teratur, aktif dan gerakan simetris,
dengan umur kehamilan 37-42 minggu, berat lahir 2500-4000 gram dan
tidak terdapat kelainan bawaan berat/mayor (Arkhaesi, 2008).Neonatus
yang terkena infeksi akan menderita takikardia, lahir dengan asfiksia dan
memerlukan resusitasi karena nilai Apgar rendah. Setelah lahir, bayi
tampak lemah dan tampak gambaran klinis sepsis seperti
hipo/hipertermia, hipoglikemia dan kadang-kadang hiperglikemia.
Selanjutnya akan terlihat berbagai kelainan dan gangguan fungsi organ
tubuh. Selain itu, terdapat kelainan susunan saraf pusat (letargi, refleks
hisap buruk, menangis lemah kadang-kadang terdengar high pitch cry,
19
Hasil menunjukkan positif apabila diperoleh 2 atau lebih angka. Penting untuk
diketahui bahwa tidak ada satupun teknik skrining yang sempurna.
i. Penatalaksaaan
1. Penatalaksanaan Sepsis Neonatorum
Eliminasi kuman merupakan pilihan utama dalam
manajemensepsis neonatal. Pemberian antibiotika empiris harus
memperhatikan polakuman penyebab tersering ditemukan diklinik tadi.
Selain pola kumanhendaknya diperhatikan pula resistensi kuman. Segera
setelah didapatkanhasil kultur darah, jenis antibiotika yang dipakai
disesuaikan dengankuman penyebab dan pola resistensinya (Kosim, 2014).
Pemberian pengobatan pasien biasanya dengan
memberikanantibiotik kombinasi yang bertujuan untuk memperluas
cakupan mikroorganisme patogen yang mungkin diderita pasien.
Diupayakankombinasi antibiotik tersebut mempunyai sensitifitas yang
baik terhadapkuman gram positif ataupun gram negative (Kosim,
2014).Tatalaksana Komplikasi (Kardana, 2015) :
22
3.1 METODE
1. Wawancara
Wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan, dimana dua
orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka
yang lain dan mendengarkan dengan telinga sendiri suaranya, dimana
wawancara merupakan alat pengumpulan informasi yang langsung
tetntang beberapa jenis data sosial, baik yang terpendam maupun yang
terkemuka. Wawancara pada studi kasus ini dilakukan secara langsung.
Penulis melakukan wawancara dan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada klien dan keluarga secara langsung untuk mendapatkan data
subjektif secara lengkap, agar mendapat data yang tepat dan akurat
sehingga bisa menggali masalah dan keadaan yang bisa menimbulkan
masalah. Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan untuk
mengumpulkan data, dimana penulis mendapatkan keterangan secara lisan
25
26
pengumpulan data diperlukan ingatan yang cepat, setia, teguh dan luas.
Tetapi pada umumnya kita sulit untuk mempunyai sifat-sifat ingatan
seperti itu, sehingga mengurangi timbulnya kesalahan dapat dibantu
dengan melakukan pencatatan segera.
4. Sumber Informasi Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah informasi yang berasal dari catatan
penting baik dari lembaga atau organisasi maupun dari perorangan. Untuk
melengkapi data yang ada hubungannya dengan masalah yang ditemukan
maka peneliti mengambil data dengan studi dokumentasi yaitu
mendapatkan data dari dokumen atau catatan medik. Dalam kasus ini
penulis menggunakan metode dokumentasi dengan melihat catatan medis,
buku KIA, serta melakukan pemeriksaan fisik dan pemantauan pada
By.Ny.L
5. Sumber Kepustakaan
Sumber kepustakaan adalah kegiatan penelitian dilakukan dengan
cara mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan berbagai macam
material yang ada di perpustakaan seperti buku referensi, hasil penelitian
sebelumnya yang sejenis, artikel, catatan, serta berbagai jurnal yang
berkaitan dengan masalah yang ingin dipecahkan. Kegiatan dilakukan
secara sistematis untuk mengumpulkan, mengolah, dan menyimpulkan
data dengan menggunakan metode/teknik tertentu guna mencari jawaban
atas permasalahan yang dihadapi.
Macam-macam sumber kepustakaan :
a. Jurnal Penelitian
Jurnal penelitian adalah merupakan sumber utama dan mempunyai
nilai yang sangat penting dibanding dengan sumber-sumber informasi
lainnya.
b. Laporan Hasil
Penelitian Hasil penelitian yang ada dan substansi lainnya dalam hasil
penelitian dapat diambil dapat diambil sebagai acuan kepustakaan.
28
A. DATA SUBJEKTIF
1) Identitas bayi
Nama : By. Ny. L
Jenis kelamin : Perempuan
2) Identitas orangtua
Istri Suami
29
30
B. DATA OBJEKTIF
1) Keadaan Umum : Kurang baik
2) Kesadaran : Composmenits
3) Ukuran kepala, badan dan ekstremitas
a) Lingkar badan : badan :33 cm
b) Panjang badan : 49 cm
c) Tonus dan tingkat aktivitas : tidak aktif
31
16) Dada
a) Lingkar dada : 33 cm
b) Bentuk : Normal
c) Puting susu : Simetris
d) Bunyi nafas : Normal
e) Bunyi jantung : Normal
f) Retrakis dinding dada : Ada
17) Bahu, lengan dan tangan
a) Gerakan normal : Normal
b) Jumlah jari : Normal
c) Reflek palmar graps : Positif
18) Sistem syaraf
a) Reflex moro : Positif
19) Perut
a) Bentuk : Normal
b) Tidak ada Penonjolan disekitar pusat saat menangis
c) Tidk ada Perdarahan tali pusat
d) Tidak ada Benjolan atau massa
e) Tali pusat sudah lepas dalam keadaan kering. tidak ada tanda infeksi
pada pusat
20) Alat genetalia perempuan
a) Labia mayora menutupi labia minora
b) Vagina berlubang
c) Uretra berlubang
21) Tangan dan kaki
a) Gerakan normal
b) Tampak normal
c) Jumlah jari Lengkap
22) Refleks plantar : Ada
23) Refleks babinsky : Ada
24) Punggung dan anus
a) Tidak adanya pembengkakan atau cekungan pada punggung
b) Anus berlubang dan sudah BAB
25) Kulit
a) Verniks : tidak ada
33
C. ANALISA
By.Ny L usia 9 hari neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan dengan
sepsis awitan lambat
D. PENATALAKSANAAN
2. Memberitahu hasil pemeriksaan kepada ibu psien dengan hasil suhu 39,2c,
nadi: 138x/m respirasi : 65x/m Sp02 98%, ibu mengetahui
5. Memberitahu ibu bahwa bayi mengalami sepsis yaitu kondisi yang terjadi
karena reaksi berlebihan dan tidak terkendali dari sistem imun terhadap
infeksi yang mengganggu fungsi organ seperti gangguan pada pernafasan,
ibu mengetahhui dan mengerti
8. Menyiapkan alat infus, osigen dan ogt, bayi sudah terpasang infus di
tangan kiri dengan cairan saline 0,9% menggunakan syring pump 13
tets/menit kolep 1, oksigen dan orogastric tube
11. Menjaga kebersihan bayi dengan mengganti pempers bayi dan mengganti
laken, bayi sudah digsnti pempers dan laken
Sri Rahayu
35
CATATAN PERKEMBANGAN 1
Hari / Tanggal : 10 april 2024
Jam : 13.00 WIB
Tempat pengkajian : RSUD Cibinong ruang Perinatologi (dahlia)
Pengkaji : sri rahayu
A : By.Ny.L Usia 10 hari neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan dengan
sepsis awitan lambat
P:
1. Memberitahu hasil pemeriksaan tanda-tanda vital pada bayi Ny.L dengan
hasil KU: lemah, kes: compos mentis laju jantung : 138x/m, suhu : 38,9,
saturasi oksigen :98%, RR: 48x/m berat badan bayi 2,535 gram
2. Memberitahu ibu bahwa bayi masih dalam keadaan lemah, ibu mengetahui
kondisi bayinya
3. Memberikan ASI pada bayi sbanyak 8x50 per oral melalui OGT dan syiring
pump. Cairan sudah diberikan
4. Menganjurkan ibu untuk stok ASI di rumah dan dibawa ketika jam besuk,
ibu bersedia
5. Menganjurkan ibu untuk datang setiap jam besuk agar mengetahui
perkembangan bayinya. Ibu bersedia
6. Memberikan therapy melalui syiring pump
cefotaxime 150mg 2x/hari antibiotik, secara intravena
omeprazole 2mg 1x/hari untuk mencegah mual dan muntah, secara
36
intravena
metronidazole3,4ml 2x/hari antibiotik , , secara intravena, sudah diberikan
7. Melengkapi pendokumentasian SOAP, SOAP terlampir
Pemeriksa
Sri Rahayu
37
CATATAN PERKEMBANGAN 2
Hari / Tanggal : 11 april 2024
Jam : 13.00 WIB
Tempat pengkajian : RSUD Cibinong ruang perinatologi (dahlia)
Pengkaji : sri rahayu
S :Bayi tampak lemah,
BAB 1x/hari, konsistensib : cair dan berampas, warna: kuning, bau: busuk
BAK 5x/hari banyaknya : 50ml, warna : kuning
ASI 8x50/hari
O : Ku : tampak lemah
Kesadasaran : Composmentis
Laju Jantung : 135 Bpm, irama; teratur
Suhu : 38,8 C
Saturasi Oksigen : 98%
RR : 64x/menit terdapat retraksi dinding dada
Berat badan bayi : 2,540 gram
A : By.Ny.L Usia 11 hari neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan dengan
sepsis awitan lambat
P:
1. Mengganti pampers bayi, bayi sudah di ganti pampers
2. Mengganti perlak inkubator, perlak inkubator sudah diganti
3. Memberikan therapy melalui infus dengan syiring pump
Cefotaxime 150mg 2x/hari antibiotik
Omeprazole 2mg 1x/hari mencegah mual dan muntah
Metronidazole3,4ml 2x/hari antibiotik, sudah diberikan
4. Memberikan ASI 2 jam sekali 60ml melalui syring pum selama 60 menit,
bayi sudah diberikan ASI 60ml
5. Memberika therapy melalui inhalasi dengan obat ventolin selama 30
menit, bayi sudah diberikan therapy inhalasi ventolin
6. Melanjutkan therapy yang sudah dikonsulkan ke dokter anak
7. Melengkapi pendokumentasian SOAP, SOAP terlampir
Pemeriksa
Sri Rahayu
38
CATATAN PERKEMBANGAN 3
Hari / Tanggal : 12 april 2024
Jam : 13.00 WIB
Tempat pengkajian : RSUD Cibinong ruang perinatologi (dahlia)
Pengkaji : sri rahayu
S : Bayi tampak lemah,
BAB 1x/hari, konsistensi : cair dan berampas, warna: kuning, bau:busuk,
BAK 5x/ hari banyaknya: 60ml, warna : kuning,
ASI 8x50/hari
O : Ku : tampak lemah
Kesadasaran : Composmentis
Laju Jantung : 135 Bpm
Suhu : 38,7 C
Saturasi Oksigen : 98%
RR : 60x/menit terdapat retraksi dinding dada
Berat badan bayi : 2,542 gram
A : By.Ny.L Usia 12 hari neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan dengan
sepsis awitan lambat
P:
1. Mengganti pampers bayi, bayi sudah di ganti pempers
2. Mengganti perlak inkubator, perlak inkubator sudah diganti
3. Memberikan therapy melalui infus menggunakan syring pump
Cefotaxime 150mg 2x/hari antibiotik
Omeprazole 2mg 1x/hari mencegah mual dan muntah
Metronidazole3,4ml 2x/hari antibiotik, sudah diberikan
4. Memberikan asi 2 jam sekali 60ml melalui syiring pump selama 60 menit,
bayi sudah diberikan asi 60ml.
5. Melengkapi pendokumentasian soap, soap terlampir
Pemeriksa
Sri Rahayu
39
CATATAN PERKEMBANGAN 4
Hari / Tanggal : 13 april 2024
Jam : 13.00 WIB
Tempat pengkajian : RSUD Cibinong ruang perina (Dahlia)
Pengkaji : sri rahayu
A : By.Ny.L Usia 13 hari neonatus cukup bulan sesuai masa kehamilan dengan
keadaan normal
P:
1. Mengganti pampers bayi, bayi sudah di ganti pampers
2. Mengganti perlak inkubator,perlak inkubator sudah di ganti
3. Memberikan ASI 2 jam sekali sebanyak 60ml melalui oral, bayi sudah
menghisap dan menelan dengan baik
4. Menyendawakan bayi dengan cara menaruh bayi di bahu dan menepuk
pelan bagian punggung bayi, bayi sudah bersendawa
5. Melengkapi pendokumetasiaN SOAP, SOAP terlampir
Pemeriksa
Sri Rahayu
40
Pemeriksa
Sri Rahayu
42
Pemeriksa
Sri Rahayu
BAB V
PEMBAHASAN
membandingkan antara teori dengan manajemen asu han kebidanan pada By.Ny.L
r r r r r r r
1. Data Subjektif
Pada kasu s By.Ny. L pengakjian dilakukan dengan pengu mpulan data r r r r r r r
subjektif dan objektif. Data su bjektif didapatkan dari keluhan-kelu han ibu
r r r r r r r r r r
ter hadap bayinya. Dimana pada kasu s By. Ny. L setelah 8 hari per salinan ibu
r r r r r r
mengatakan bayinya tidak mau nyusu, demam, dan tidak bergerak aktif. Pada
r r r r r r r
kasus By. Ny. L dengan sepsis, penulis memperoleh hasil pengkajian dimana
r r r r r r r r r
semua kelu han yang di utarakan oleh ibu By. Ny. L sesuai dengan teori
r r r r r r r
pula pada teori tanda gejala sepsis adalah Neonatu s yang terkena infeksi akan
r r r r r r r r r
menderita takikardia, lahir dengan asfiksia dan memerlukan resu sitasi karena
r r r r r r r r r
nilai Apgar rendah. Setelah lahir, bayi tampak lemah dan tampak gambaran r r r r
hiper glikemia. Selanjutnya akan ter lihat ber bagai kelainan dan ganggu an
r r r r r r r r
fungsi organ tu buh. Selain itu, terdapat kelainan susu nan saraf pusat (letargi,
r r r r r r r r r r r
reflek s hisap buruk, menangis lemah kadang-kadang ter dengar high pitch cry,
r r r r r r r r
bayi menjadi iritabel dan dapat diser tai kejang), kelainan kardiovaskular r r r r r r
(hipotensi, pu cat, sianosis, dingin dan clu mmy skin).k Bayi dapat pu la r r r r
Klasifikasi sepsis yang dialami By. NY. L ter masuk ke awitan lambat r r r r
karena ter jadi pada u sia bayi 8 hari sesuai teori klasifikasi sepsis yaitu Sepsis
r r r r r r r r r
dari lingkungan di sekitar bayi setelah 72 jam 10 kelahiran hal ini sesuai r r r r r
Carlos Taolin, Alber to Taolin, 2022). Proses infek si semacam ini disebut ju ga r r r r r r r
infeksi dengan transmisi horizontal dan ter masuk didalamnya infeksi karena
r r r r r r
kuman nasokomial(Irvan et al., 2022). Ber dasarkan data yang diper oleh dalam
r r r r r
stu di kasu s By.Ny. L dengan sepsis menu njukan adanya kesamaan anatara
r r r r r r r r
keluhan ibu dan tanda gejala sepsis, jadi, konsep dasar dan studi kasu s tidak
r r r r r r r r
43
44
3. Analisa
Ber dasarkan data subjektif yang ibu mengatakan su hu bayi meningkat,
r r r r r r r r
kurang aktif dan tidak mau menyu s, lalu dari data objektif dilakukan
r r r r r r r
pemer iksaan darah dengan hasil leukosit 45,000, I:T 0,5 dan CRP 6,0 dapat
r r r r r
ditegakan analisa By.Ny. L neonatu s cukup bulan sesuai masa kehamilan usia
r r r r r r r r r r
9 hari dengan sepsis hal ini sesuai dengan teori menurut (Dewi Utari, 2020)
r r
45
4. Penatalaksanaan
Penanganan Sepsis Neonatorum Ber dasarkan hasil pemeriksaan pada By
r r r r r r r
saluran makanan bayi. Memberikan asupan cairan dengan ju mlah 8x50 per
r r r r r r r
untuk mendeteksi jenis bakteri atau jamur penyebab infek si dalam tu buh.
r r r r r r r r r r r r r r
Dalam hal ini, tidak ada kesenjanganantara teori dan praktek di lahan
(Millizia, 2019)
1. Faktor pendukung
Selama pelaksanaan asu han kebidanan pada By. Ny.L di ruangan
r r r r r
dengan ibu bayi dan tenaga kesehatan ser ta ter sedianya sarana yang
r r r r r r r r
2. Faktor Penghambat
Selama pelaksanaan asu han kebidanan pada By. Ny. L diruangan
r r r r r
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Data Objektif yang diperoleh yaitu pemeriksaan TTV pada tanggal 9 mei
dengan hasil laju nafas 65x.m dengan retraksi dinding dada, suhu meningkat
dengan nilai 39,2’C, pengurangan refleks rooting, sucking dan swalowing dan
dlakukan pemeriksaan darah dengan hasil leukosit 45.00, I:T 0,5 dan CRP 6,0,
terpasang infus di tangan sebelah kiri dengan caiaran salin 4,2 mlgr, terpasang
OGT, dan terpasang oksigen.
Berdasarkan data subjektif dan objektif yang diperoleh dapat disimpulkan
bahwa diagnosis yang dutegakan adalah By. Ny. L usia 9 hari neonatus cukup
bulan sesuai masa kehamilan dengan sepsis. Berdasarkan masalah yang terjadi
telah diidentifikasi, perlu perawatan intensif dan harus terus dipantau.
Penatalaksanaan yang dilakukan pada By. Ny.L yaitu obeservasi TTV bayi
dan dilakukan pemriksaan LAB, lalu melakukan kolaborasi dengan dokter anak
yaitu dr.Ava Sp.A dengan advis memasang infus dengan cairan saline 4,2mlgr,
pemasangan oksigen, pemaangan OGT, dan memberikan therapy obat cefotaxime
150mg 2x/hari, omeprazole 2mg 1x/hari, metronidaxole 3,4ml 2x/hari, jika TTV
membaik dilakukan pemriksaan LAB kedua untuk menentukan penatalaksaan
selajutnya
6.2 SARAN
46
47
48
49
http://jurnal.utu.ac.id/JURMAKEMAS/article/view/3304/2327
profil kesehatan kabupaten bogor 2019. (2019).
https://diskes.jabarprov.go.id/assets/unduhan/1. Profil Kesehatan Kabupaten
Bogor 2019.pdf
Pujianti, A., & Mulyawan, M. (2023). Implementasi Data Mining Menggunakan
Metode K-Means Clustering Untuk Menentukan Status Kematian Bayi Di
Jawa Barat. JATI (Jurnal Mahasiswa Teknik Informatika), 7(1), 459–463.
https://doi.org/10.36040/jati.v7i1.6347
Pusponegoro, T. S. (2020). Sepsis pada Neonatus (Sepsis Neonatal). Sari Pediatri,
2(2), 96. https://doi.org/10.14238/sp2.2.2000.96-102
Rinda Lamdayani, Rini Angeriani, Aryanti, & Ega Nopia. (2022). Faktor-Faktor
Yang Berhubungan Dengan Hiperbilirubinemia Pada Bayi Baru Lahir.
Cendekia Medika Jurnal Stikes Al-Ma`arif Baturaja, 7(1), 50–64.
https://doi.org/10.52235/cendekiamedika.v7i1.110
Suparyanto dan Rosad. (2020). Profil Kesehatan Jawa Barat 2021. Suparyanto
Dan Rosad, 5(3), 248–253.
https://diskes.jabarprov.go.id/assets/unduhan/be30b0bf4e53dbacc53db87421
dc4455.pdf
Yunida, H. (2022). Gambaran Orientasi MTBS di Kabupaten Bogor. Journal of
Innovation Research and Knowledge, 1(12), 1591–1596.
https://bajangjournal.com/index.php/JIRK/article/download/2156/1571/4208
50
LAMPIRAN
l
52
1. pembimbing 1
2. pembimbing 2
58
l
59
ampiran 8 SAP
Sasaran : Ny. L
I. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan ini di hatrapkan Ny. L
dapat mengerti dan memahami pemberian ASI Eksklusif
II. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti kegiatan ini di harapkan Ny.L dapat
mengetahui :
1. Pengertian ASI Eksklusif
2. Pentingnya ASI Eksklusif
3. Manfaar ASI Eksklusiff bagi ibu dan bayinya.
III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
IV. Materi
Terlampir
V. Media dan Alat Bantu
1. Lembar balik
VI. Proses kegiatan lapangan
Untuk gambaran susunan acara pelaksanaan penyuluhan yang
akan dilaksanakan pada hari sebagai berikut :
60
No Kegiatan Waktu
VII. Evaluasi
1. Apa pengertian dari ASI Eksklusif ?
2. Apa pentingnya ASI Eksklusif ?
3. Apa saja Manfaat ASI Ekslusif ?
VIII. Materi
ASI eksklusif adalah pemberian ASI atau air susu
ibu untuk bayi sejak baru lahir hingga berumur 6 bulan
tanpa digantikan oleh minuman serta makanan lain. Ada
banyak manfaat ASI eksklusif yang bisa didapatkan bagi
sang ibu maupun buah hati. Ada banyak manfaat ASI
61
Sasaran : Ny. L
I. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan ini di hatrapkan Ny. L dapat
mengerti dan memahami Cara Memandikan Bayi Yang Benar.
II. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
III. Materi
Terlampir
No Kegiatan Waktu
VI. Evaluasi
1. Bagaimana cara memandikan bayi yang baik dan benar ?
VII. Materi
Mandi mempunyai manfaat yang sangat bagus untuk kebersihan
dan kesehatan bayi, mandi akan memberikan rasa nyaman bagi
tubuh bayi. Bayi sering mengalami gangguan pada kulit,
diantaranya adalah biang keringat, eksim popok, dan eksim susu.
Dimana masalah-masalah ini bisa diatasi dengan mudah yaitu
mandi dengan bersih. Memandikan bayi merupakan upaya yang
dilakukan untuk menjaga agar tubuh bayi bersih, terasa segar, dan
mencegah kemungkinan adanya infeksi.
Langkah-Langkah
1) PERSIAPAN :
a. Diruang tertutup : dilakukan di kamar tidak ber-AC atau
ruangan lain asal tidak terbuka agar bayi tidak kedinginan
64
Sasaran : Ny. L
IX. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
X. Materi
Terlampir
No Kegiatan Waktu
XIII. Evaluasi
1. Apa saja tanda bahaya bayi baru lahir ?
2. Apa yang harus ibu lakukan ketika menemukan tanda bahya
baru baru lahir?
XIV. Materi
1. Bayi tidak mau menyusu
2. kejang
4. sesak nafas
ada tarikan atau tidak. Jika ditemukan masalah, lebih baik segera
berkonsultasi dengan dokter,” ujar dr. Andy.
5. merintih
6. pusar kemerahan
7. Demam
8. Mata bernanah
Nanah pada mata bayi baru lahir bisa menjadi tanda adanya
infeksi yang berasal dari proses persalinan. Untuk mengatasi
masalah ini, para orangtua bisa melakukan tindakan berupa
membersihkan mata bayi dengan kapas dan air hangat. Jika nanah
yang keluar dalam jumlah berlebih atau sulit diatasi, para orangtua
bisa berkonsultasi dengan dokter.