Resume Audit Bab 10

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Nama: Miftakhul Huda

NPK: 2023.16.00215
PPAK Angkatan 16

Resume Audit dan Asurans Bab 10


Penyelesaian Audit

10.1 Prosedur Yang Dilakukan Menjelang Akhir Audit


Dalam menyelesaikan audit, auditor seringkali dihadapkan pada kendala waktu,
terutama ketika klien meminta dan berusaha mendapatkan tanggal yang cepat untuk
melakukan penerbitan laporan audit. Oleh karena itu auditor harus menggunakan waktu yang
tersedia untuk melakukan pertimbangan profesional yang baik dalam menyatakan pendapat
yang akan dikeluarkan dalam laporan audit serta menyatakan secara tepat dalam laporan
audit. Dalam menyelesaikan audit, auditor memiliki tanggung jawab yang terdiri dari:
 Menyelesaikan pekerjaan lapangan
 Mengevaluasi temuan
 Berkomunikasi dengan perusahaan/ klien

A. Menyelesaikan pekerjaan lapangan


Dalam penyelesaian pekerjaan lapangan, auditor harus melaksanakan suatu prosedur
audit yang lebih spesifik agar mendapatkan bukti audit tambahan yang diperlukan. Berikut
prosedur yang harus dilakukan :
 Melakukan review atas peristiwa kemudian
 Membaca notulen rapat
 Mendapatkan bukti mengenai litigasi, klaim, dan penilaian
 Mendapatkan surat representasi klien
 Melaksanakan prosedur analitis

1. Melaksanakan review atas peristiwa kemudian


Dalam menilai kewajaran laporan keuangan klien, auditor tidak terbatas pada
pemeriksaan atas peristiwa dan transaksi yang telah terjadi sampai dengna tanggal neraca.
SAS 1, Codification of SAS (AU 560, Subsequent Events) berisi penjelasan tentang
pernyataan bahwa auditor juga mempunyai tanggung jawab spesifik terhadap peristiwa dan
transaksi yang:
 Mempunyai pengaruh material terhadap laporan keuangan
 Terjadi sesudah tanggal neraca tetapi sebelum adanya penerbitan laporan yang
dikeluarkan oleh kantor akuntan publik berupa laporan audit dan laporan keuangan.
Peristiwa atau transaksi yang terjadi tersebut disebut sebagai peristiwa kemudian. Periode
peristiwa kemudian berlangsung dari tanggal neraca sampai akhir pekerjaan lapangan.
Terdapat dua tipe peristiwa kemudian yang membutuhkan perhatian oleh manajemen dan
diperlukan evaluasi oleh auditor (IAPI 2011). Dua tipe peristiwa kemudian tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Peristiwa pertama adalah peristiwa yang telah memberikan tambahan bukti yang
berkaitan dengna kondisi yang terdapat pada tanggal neraca dan berdampak terhadap
taksiran terhadap penyusunan laporan keuangan. Oleh karena itu semua peristiwa
yang tersedia dalam memberikan bukti audit sebelum dilakukan penerbitan laporan
keuangan harus digunakan oleh manajemen sebagai dasar untuk mengevaluasi kondisi
dan sebagai dasar estimasi. Manajemen harus menggunakan informasi tersebut untuk
menyesuaikan laporan keuangan untuk setiap perubahan dari estimasi tersebut.
2. Peristiwa kedua adalah peristiwa yang telah memberikan bukti tambahan akan tetapi
tidak berhubungan dengan kondisi yang telah terdapat pada tanggal neraca yang telah
dilaporkan, sehingga kondisi pada peristiwa kedua terdapat pada tanggal sesudah
tanggal neraca. Peristiwa kedua yang terjadi sesudah tanggal neraca tidka memerlukan
penyesuaian terhadap laporan keuangan, akan tetapi auditor harus melakukan
pengungkapan agar laporan keuangan tidak menyesatkan para pembaca dan pihak
yang berkepentingan terhadap laporan tersebut. Jika peristwa kedua bersifat sangat
signifikan, maka terkadang dilakukan penambahan data keuangan proforma terhadap
laporan keuangan historis yang menjelaskan adanya peristiwa tersebut.

 Prosedur audit dalam periode setelah tanggal neraca


Setelah tanggal neraca, auditor juga harus melakukan identifikasi dan evaluasi
terhadap peristiwa setelah tanggal neraca. Tanggung jawab auditor terhadap peristiwa
tersebut dilakukan dengan dua cara sebagai berikut:
 Melakukan pengujian susbtantif akhir tahun yang dilakuakn dengna pengujian pisah
batas dan mencari kewajiban yang ternyata belum tercatat. Hal tesebut dilakukan
auditor dengan tujuan untuk mewaspadai peristiwa kemudian.
 Auditor melaksanakan prosedur audit yagn telah ditentukan atau melaksanakannya
ketika akan mendekati akhir dari pekerjaan lapangan.
 Pengaruh terhadap laporan auditor
Kelalaian dalam mencatat atau mengungkapakan peristiwa kemudian dapat
menimbulkan penyimpangan dalam laporan standar auditor. Oleh karena itu auditor harus
melaksanakan prosedur audit lain dalam hubungannya dengan peristiwa kemudian.

2. Membaca notulen rapat


Membaca Notulen rapat para pemegang saham, dewan komisaris, dan subkomitenya,
seperti komite keuangan dan komite audit, dapat memuat hal-hal yang mempunyai
signifikansi audit. Auditor harus meminta keterangan mengenai masalah yang dibicarakan
dalam notulen rapat tersebut. Proses meminta keterangan terhadap notulen rapat tersebut
harus didokumentasikan dalam kertas kerja oleh auditor.

3. Mendapatkan bukti mengenai litigasi, klaim, dan penilaian


Dalam hal ini auditor harus mengidentifikasi kontijensi yang terjadi terhadap klien
yang diaudit. Mengidentifikasi kontijensi merupakan hal yang penting. Kontijensi yang
diidentifikasi bisa berupa kontijensi keuntungan ataupun kerugian, kontijensi keuntungan
hanya akan berdampak dan menimbulkan masalah yang kecil. kontijensi kerugian seringkali
menimbulkan masalah yang sangat signifkan bagi auditor. Kontinjensi kerugian meliputi
kewajiban yang potensial dari perselisihan pajak penghasilan, litigasi, klaim, serta penilaian
dll.

 Pertimbangan Audit
Dinyatakan bahwa untuk mendapatkan suatu bukti dalam melakukan pertimbangan
audit, diperlukan :
 Adanya tingkat ketidakpastian mengenai kejadian atau kemungkinan atas terjadinya
situasi kerugian pada suatu entitas dari tuntutan hukum, klaim dan keputusan
pengadilan.
 Periode terjadinya dan penyebab tindakan hukum tersebut terjadi.
 Tingkat probabilitas hasil yang tidak menguntungkan.
 Jumlah atau rentang kerugian yang potensial.

 Surat Pernyataan Audit


Surat pernyataan audit merupakan surat pernyataan audit kepada ahli hukum klien
yang merupakan sarana bagi auditor untuk mendapatkan informasi pendukung tentang LCA
yang diserahkan oleh manajemen.
4. Mendapatkan Surat Representasi Klien
Auditor mendapatkan surat representasi dari pihak yang berwenang dengan tujuan
untuk memenuhi standar pekerjan lapangan auditor. Surat representasi klien diperoleh dari
presiden direktur dan direktur keuangan yang bertanggal sama dengan tanggal laporan audit.
Representasi manajemen harus dapat :
 Mengkonfirmasikan representasi lisan yang diberikan kepada auditor
 Mendokumentasikan kelayakan yang berkelanjutan dari representasi tersebut
 Mengurangi kemungkinan kesalahpahaman mengenai representasi manajemen

Isi Surat Representasi tediri dari empat kategori pokok terdapat dalam surat
representasi yang mencakup mengenai:
 Laporan keuangan
 Kelengkapan informasi
 Pengakuan, pengukuran, dan pengungkapan
 Peristiwa kemudian

5. Melaksanakan Prosedur Analitis


Pelaksanaan prosedur analitis dilakukan sebagai syarat dalam penyelesaian audit, atau
lebih dikenal dengan review keseluruhan. Review secara keseluruhan dilakukan untuk
membantu auditor dalam menilai kesimpulan yang telah dicapai dalam audit dan dalam
melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan secara keseluruhan.

B. Evaluasi Temuan Audit


Terdapat dua tujuan auditor dalam mengevaluasi temuan-temuan, yaitu :
 Menentukan jenis pendapat yang harus dinyatakan
 Menentukan apakah GAAS telah dipenuhi dalam audit

Untuk mencapai tujuan tersebut, auditor menyelesaikan langkah-langkah berikut :


 Membuat penilaian akhir atas materialitas dan risiko audit
 Mengevaluasi going concern entitas
 Melakukan review teknis atas laporan keuangan
 Merumuskan pendapat dan menulis naskah laporan audit
 Melakukan review akhir atas kerja
1. Membuat penilaian akhir atas materialitas dan risiko audit
Persyaratan yang paling penting untuk memutuskan suatu pendapat audit akan
dikeluarkan adalah penilaian terhadap materialitas dan risiko audit. Penentuan auditor atas
salah saji tersebut dapat mencakup komponen berikut ini:
 Salah saji yang ternyata belum ada koreksi yang secara spesifik telah diidentifikasi
dengan pengujian substantive atas transaksi rincian saldo.
 Koreksi slah saji yang diesetimasi melalui teknik sampling audit.
 Estimasi salah saji yang telah dideteksi melalui prosedur analitis dan dikuantifiaksi oleh
prosedur audit lainnya.
Semua komponen yang terdapat dalam suatu salah salah saji akun dikenal dengan
salah saji yang mungkin. Sedangkan salah saji dalam semua akun dikenal dengna nama salah
saji agregat yang mungkin. Jika auditor merasa bahwa risiko audit tidak dapat diterima, maka
auditor harus:
 Melaksanakan pengujian substantif tambahan
 Meyakinkan klien untuk melakukan koreksi yang diperlukan untuk mengurangi risiko
salah saji yang material ke ttingkat yang dapat diterima

2. Mengevaluasi kelanjutan usaha


Tanggung jawab auditor adalah untuk mengevaluasi apakah terdapat keraguan
terhadap kemampuan klien mempertahankan keberlanjutan usaha selama satu periode yang
layak. Auditor harus melakukan penilaian awalnya sebagai bagian dari perencanaan akan
tetapi mungkin merevisinya jika memperoleh informasi yang baru mengenai
keberlangsungan perusahaan.

3. Merumuskan pendapat dan menulis naskah laporan audit


Dalam melakukan penyelesaian audit, auditor akan memisahkan temuan-temuan yang
diperolehnya dengan mengikhtisarkan dan mengevaluasi tujuan untuk menyatakan pendapat
atas laporan keuangan secara keseluruhan. Sebelum melakukan keputusan akhir tentang
pendapat, auditor akan melakukan pertemuan dengan klien untuk menyampaikan temuan dan
memberikan dasar pemikiran untuk melakukan penyesuaian yang diusulkan dan atau adanya
penungkapan tambahan. Jika kesepakatan tersebut tidak tercapai maka auditor akan
mengeluarkan jenis pendapat lainnya.
4. Melakukan review akhir atas kertas kerja
Tingkatan review yang dilakuakn dalam penyelesaian audit yaitu:
REVIEW SIFAT REVIEW
Manajer Mereview kertas kerja yang disiapkan oleh auditor senior dan
beberapa atau semua kertas kerja yang direview oleh auditor
Partner Yang Mereview kertas kerja yang disiapkan oleh manajer dan
Bertanggung jawab mereview kertas kerja lainnya atas dasar selektif

C. Mengkomunikasikan Dengan Klien


Setelah audit selesai, auditor akan melakukan komunikasi kepada klien untuk
melakukan penutupan audit yang mana melibatkan komite audit dan manajemen.

1. Mengkomunikasikan hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian internal


Komunikasi mengenai pengendalian internal oleh auditor dilakukan secara tertulis
menyampaikan defisiensi pengendalian internal yang signifikan dan kelemahan material yang
terdapat dalam perancangan atau pengoperasian pengendalian internal kepda pihak yang
berhak. Setiap laporan yang diterbitkan oleh auditor harus mencakup kondisi sebagai berikut:
 Adanya tujuan audit yang telah ditujukan dengan melaporkan laporan keuangan dan
bukan hanya memberikan kepastian tentang pengendalian internal.
 Menyertakan definisi tentang kondisi yang dapat dilaporkan
 Menyertakan pembatasan pembagian

2. Mengkomunikasikan hal-hal yang berkenaan dengan pelaksanaan audit


Auditor diharuskan menyampaikan hal-hal yang berkenaan dengan audit kepada
mereka yang bertanggungjawab dalam mengawasi proses pelaporan keuangan. Pelaporan
tersebut dikomunikasikan kepada komite audit. Komunikasi dengan komite audit bisa
mencakup hal-hal berikut ini:
 Tanggung jawab auditor menurut GAAS
 Kebijakan akuntansi yang signifikan
 Pertimbangan auditor terhadap mutu prinsip akuntansi suatu entitas
 Pertimbangan manajemen dan estimasi akuntansi
 Penyesuaian audit yang signifikan
 Ketidaksepakatan dengan manajemen
 Konsultasi dengan akuntan lain
 Masalah penting yang dibahas dengan manajemen sebelum penarikan diri
 Kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan audit

3. Menyiapkan surat manajemen


Dalam menyelesaikan audit, auditor akan mengeluarkan surat manajemen
(management letter) untuk memberitahu klien mengenai rekomendasi akuntan publik
mengenai perbaikan setiap bisnis klien. Surat manajemen dapat mencakup komentar tentang :
 Hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian internal yang tidak dipertimbangkan
sebagai kondisi yang dapat dilaporkan
 Rekomendasi mengenai pengelolaan sumber daya dan jasa bernilai tambah yang tercatat
selama audit
 Hal-hal yang bersangkutan dengan pajak

Dalam membuat management letter, auditor perlu memperhatikan beberapa hal


penting agar dihasilkan suatu management letter yang baik dan efektif:
 Manajemen letter yang dibuat oleh auditor harus tepat waktu, sehingga perusahaan
harus sempat untuk melakukan perbaikan dalam pengendalian internal itu sendiri.
 Management letter yang dibuat oleh auditor harus bisa berisi mengenai saran-saran
yang nantinya akan bermanfaat dan bisa diterapkan oleh klien.
 Komentar dan saran-saran dalam management letter tidak boleh merupakan sesuatu
yang “surprise”.
 Management letter harus menggunakan bahasa yang baik, halus dan tidak menyinggung
perasaan orang lain.
 Manajemen letter yang dibuat oleh auditor harus mencantumkan kelemahan yang
didasarkan pada urutan pos neraca dan laba rugi dalam laporan keuagnan sehingga bisa
digunakan oleh manajemen secepat mungkin.
 Manajemen letter harus berisi saran yang telah sesuai dengan kondisi klien sehingga
dapat menunjukkan bahwa akuntan publik memiliki kemauan untuk membantu klien.
 Manajemen letter juga harus berisi ucapan terima kasih kepada seluruh jajaran klien
terhadap bantuan dan kerjasama selama melaksanakan audit.

D. Tanggung Jawab Setelah Audit


1. Peristiwa kemudian yang terjadi antara tanggal dan penerbitan laporan audit
Auditor seringkali menggunakan tanggal ganda dalam suatu laporan audit.
Penggunaan tanggal ganda tersebut dilakukan untuk memperluas tanggung jawab auditor
secara keseluruah diluar penyelesaian pekerjaan lapangan. Tanggal pertama bisa berupa
tanggal pada saat pekerjaan lapangan selesai dan dan tanggal kedua yaitu selalu yang lebih
lambat untuk pengecualian.

2. Penemuan fakta yang ada pada tanggal laporan


Jika auditor menemukan fakta yang dapat mempengaruhi laporan keuangan maka
auditor akan mengkomunikasikan terlebih dahulu fakta tersebut kepada dewan komisaris.
Dan jika klien tidak bersedia bekerjasama dalam melakukan penyelidikan maka auditor harus
mengungkapkan bahwa tidak adanya kerjasama itu dan menyatakan laporan auditor tidak
dapat diandalkan lagi.

3. Penemuan prosedur yang dihilangkan


Ketika auditor menghilangkan suatu proses audit, maka auditor harus menilai
kepentingan hal tersebut bagi kemampuannya saat ini untuk mendukung pendapat yang
dinyatakan atas laporan keuagan. Jika auditor telah memperoleh bukti yang mendukung
terhadap pendapat yang dikeluarkannya maka auditor tidak mempunyai tanggung jawab lagi,
akan tetapi jika pelaksanaan penghilangan prosedur yang dihilangkan dapat mengubah
pendapat yang dinyatakan auditor maka auditor harus mengikuti pemberitahuan yang telah
diuraikan dalam paragraf terakhir dari bagian terdahulu yang bertujuan untuk mencegah
ketergantungan selanjutnya atas laporan bersangkutan. Jika prosedur alternatif atau prosedur
yang dihilangkan tidak dapat dilaksanakan, maka auditor akan melakukan konsultasi dengan
pengacara untuk menentukan tindakan yang akan dilakukannya.

Anda mungkin juga menyukai