Makalah Manajemen Keuangan Lanjutan Kelompok 4
Makalah Manajemen Keuangan Lanjutan Kelompok 4
Makalah Manajemen Keuangan Lanjutan Kelompok 4
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
A MUH REZA MULYAWAN
1
PENDAHULUAN
dan mencari cara untuk menangani risiko tersebut. Dunia bisnis pun tak
salah satu bentuk risiko yang terjadi dalam dunia bisnis. Risiko dalam bisnis
2
mengevaluasi dan mencari cara untuk menanggulanginya. Dengan
dengan mudah. Risiko merupakan sesuatu yang pasti akan terjadi ketika kita
terjadi pada periode tertentu. Risiko sering dikaitkan dengan kerugian. Jadi
nantinya.
3
BAB II
PEMBAHASAN
pepatah mengatakan tak ada hidup tanpa risiko. Risiko dapat ditafsirkan sebagai
bentuk ketidakpastian tentang suatu keadaan yang akan terjadi nantinya (future)
dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai pertimbangan pada saat ini.
Pada dasarnya risiko tidak dapat dihindari dari aktivitas bisnis perusahaan,
daya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan resiko kepada
pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan menampung
4
terfokus pada resiko- resiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti
melalui sumber daya yang tersedia. Strategi yang dapat digunakan antara lain
mentransfer resiko pada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek buruk
dari resiko dan menerima sebagian maupun seluruh konsekuensi dari resiko
and other personnel, applied in strategy setting and across the enterprise, designed
to identify potential events that may affect the entity, manage risk to be within its
risk appetite, and provide reasonable assurance regarding the achievement of entity
objectives.
menunjukkan resiko yang terjadi pada suatu aktivitas menuju keberhasilan di dalam
masing-masing aktivitas dari semua aktivitas. Fokus dari manajemen resiko yang
baik adalah identifikasi dan cara mengatasi resiko. Sasarannya untuk menambah
memahami potensi upside dan downside dari semua faktor yang dapat memberikan
5
keseluruhan sasaran organisasi.Manajemen resiko seharusnya bersifat
masa lalu, masa kini dan masa depan.Manajemen resiko harus diintegrasikan dalam
sebagai suatu strategi dalam teknis dan sasaran operasional, pemberian tugas dan
oleh pihak internal perusahaan. Misalnya risiko operational adalah risiko pada
kerja, kesalahan dalam pencatatan pembelian barang dan tidak adanya kesepakatan
6
Risiko operasonal dapat menimbulkan kerugian keuangan secara langsung
memperoleh keuntungan. Risiko ini merupakan risiko yang melekat (inherent) pada
dan instrumen utang, teknologi sistem informasi dan sistem informasi manajemen,
walaupun disadari merupakan risiko yang paling akhir terdefinisikan dalam Basel
II.
(Mamduh:2009) risiko operational merupakan tipe risiko yang paling tua, tetapi yan
paling sedikit dipahami dibandingkan dengan tipe risiko lainnya. (misalkan risiko
pasar ataupun risiko tingkat bunga). Perusahaan sudah mengenali risiko operational
meskipun dengan nama yang berbeda. Sebagai contoh perusahana selalu berusaha
terlatih dan semakin sedikit membuat kesalahan. Dalam konteks manajemen risiko,
upaya terseut dipandag sebagai upaya untuk mengelola atau menurunkan risiko
operational.
7
2.3 Pengukuran risiko operational
Berikut contoh aplikasi matriks termasuk untuk gagal bayar dan kesalahan
pemrosesan transaksi.
Severity
B Gagal bayar
A Kesalahan pemrosesan
Frequency
sumbu horizontal dan dimensi severity pada sumbu vertical. Resiko-resiko bisa
dari debitur perusahaan besar biasanya jarang terjadi. Karena itu resiko itu
diklasifikasi sebagai dengan frekuensi rendah. Tetapi jika terjadi, kerugian yang
8
timbul bisa sangat besar. Karena itu resiko tersebut diklasifikasi dengan severity
tinggi. Gabungan antara frekuensi rendah dengan severity tinggi terlihat pada titik
transaksi akan sering terjadi (apalagi jika proses pencatatan masih secara manual).
Tetapi tingkat severity dari kesalahan tersebut tidak terlalu tinggi. Karena itu
kesalahan pemrosesan berada pada titik A. dengan proses semacam itu, kita bisa
memperoleh gambaran mengenai frekuensi dan severity dari suatu resiko, yang
severity/frequency.
Risk Map
i 10
Quadrant II Quadrant I
g 9
(Detect and Monitor) (Prevent at Source)
n High 8
i 7
f 6
i 5
Quadrant IV Quadrant III
c 4
(Low Control) (Monitor)
a Low 3
n 2
c 1
e 2 3 4 5
9
Low High
Likelihood
beberapa cara. Misalnya severity atau frekuensi yang lebih besar dibandingkan
dengan median atau rata-rata dari resiko yang ada (dalam daftar) dikelompokkan
kedalam severity atau frekuensi tinggi, dan sebaliknya. Penentuan tinggi rendah
tersebut dapat dilakukan melalui perhitungan angka absolute atau bias melalui
control.
kategori ini. Pengawasan yang terlalu berlebihan pada jenis resiko ini akan
10
menimbulkan biaya yang lebih besar dibandingkan manfaatnya, sehingga akan
monitor.
Tipe resiko seperti ini lebih menantang untuk dihadapi. Jika resiko seperti ini
muncul, perusahaan bisa mengalami kerugian yang cukup besar, dan barang kali
jarang, sehingga tidak mudah ditemui atau dikenali oleh perusahaan. Karena itu
resiko tipe ini paling sulit dipahami karakteristiknya, dan sulit diprediksi kapan
diluar batas oleh salah seorang tradernya, kemudian terjadi kerugian yang
Tipe resiko semacam ini seringkali muncul tapi besarnya kerugian relative kecil.
dagangan rusak karena busuk atau karena botol pecah, resiko semacam ini lebih
perusahaan bisa menganggapnya sebagai biaya dari kegiatan bisnis, dan perusahaan
11
biaya seperti itu ke dalam struktur harga mereka. Perusahaan bisa memonitor
resiko-resiko tersebut untuk memastikan bahwa resiko tersebut masih berada pada
wilayah normal. Jika resiko tersebut bergerak melebihi batas tertentu, maka
tersebut pada intinya memperbaiki prosedur dan proses bisnis. Misalnya, pada
setiap produk yang dipajang (sehingga jika tidak di lepas dan melewati tiang
source.
Tipe resiko seperti ini tidak releven lagi dibicarakan, karena jika situasi semacam
ini terjadi, berarti perusahaan tidak lagi bisa mengendalikan resiko, dan bisa
penggelapan uang dengan jumlah besar oleh karyawannya (tipe resiko ini berada
ini berubah menuju kuadran frekuensi tinggi/signifikansi tinggi). Jika hal ini terjadi,
maka perusahaan praktis akan bangkrut dalam waktu singkat. Dengan perspektif
semacam ini, maka tugas manajemen resiko adalah mencegahnya migrasi resiko-
12
S Tinggi
Wilayah 1
E
Wilayah 2
V
E Wilayah 3
T
Wilayah 4
Y Rendah
Rendah Tinggi
Frequency
berikut:
Attention).
Wilayah 3: severity agak tinggi dan frekuensi agak tinggi: Periodic Attention
13
Wilayah 4: serity rendah dan frekuensi rendah: Annual Evaluation
Untuk wilayah ini, perusahaan ini bisa lebih longgar, yaitu melakukan
evaluation).
` aspek dinamika resiko juga perlu diperhatikan. Resiko bisa berubah dari
barangkali tidak begitu kelihatan di masa lalu. Tetapi dengan semakin sadarnya
masyarakat akan hak dan kewajibanya, resiko tersebut bisa berubah menjadi resiko
yang semakin pentin. Pengukuran resiko oprasional dapat kita lakukan dengan
penempatan tingkatan dari setiap bentuk resiko yang terjadi. Yaitu semakin tinggi
resiko maka semakin tinggi kem ungkinan untuk memperoleh retrun yang di
Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat dalam gambar di bawah ini:
E(R)
IV I
14
Pada gambar diatas dapat kita pahami bahwa terdapat suatu hubungan kuat
antara expected return / E(R) dan Risk (σ). Dimana setiap titik-titik dan wilayah
1. Posisi 1 adalah dimana E(R) berada di posisi tertinggi dan σ juga berada di posisi
yang tertinggi dalam artian semakin tinggi pengharapan pada E(R) maka semakin
tinggi kemungkinan terjadinya σ. Atau dengan kata lain disini kondisi maksimalitas
E(R) bersifat searah (linier) dengan resiko yang akan diterima. Misalnya, pada saat
per unitnya yaitu jika sebelumnyya perusahaan bisa memproduksi 4.000 unit maka
sekarang harus ditingkatkan menjadi 4.700 unit. Kondisi ini akan menimbulkan
dipakai dalam waktu lebih lama dan bersifat mengejar target produksi.
2. posisi II adalah dimana E( R) berada pada posisi rendah dan σ berada pada posisi
yang tinggi atau dengan kata lain E(R) dan σ bersifat tidak searah (non melakukan
15
tingginya resiko yang terjadi akan menyebabkan beberapa hal pada perusahaan,
misalnya:
a. Peningkatan kerugin perusahaan akan terus bertambah dan lebih jauh dana
b. Jika resiko kerugian ini di biarkan terus menerus maka akan menyebabkan
3. posisi III adalah dimana E(R) berada pada posisi rendah dan σ juga berada pada
posisi yang rendah, atau dengan kata lain E(R) dan σ bersifat searah (linier).
4. pisisi IV adalah dimana E(R) berada pada posisi tinggi dan σ berada pada posisi
yang rendah atau dengan kata lain E(R) dan σ bersifat tidak searah (non linier) pada
kondisi yang seperti ini ada beberapa kondisi dan situasi yang perlu di cermati:
a. Resiko sangat sulit diprediksi tapi jika terjadi mampu menempatkan posisi
b. Kondisi dan situasi ini terjadi pada saat control resiko (risk control) menjadi
lemah karena perusahaan selama ini terbuai oleh profit yang terus menerus
mengalami kenaikan.
perusahaan tidak lagi seperti berada pada posisi II, dan ini bisa berdampak
dikerjakan.
16
menuliskan harga dan jumlah unit yang diperdagangkan di kertas ), cara tersebut
relative kecil. Sekarang ini sudah banyak cara manual seperti itu diganti dengan
namun akan muncul jenis risiko baru. Apabila terjadi kegagalan atau kelemahan
pada system komputer maka kerugian yang muncul akan sangat besar.
a. Globalisasi
Era globalisasi telah memberi perubahan besar bagi konsep bisnis pada
b. Otomatisasi
17
Apabila terlalu mengendalikan teknologi maka akan ada risiko baru
d. Outsourcing
karena sesuatu hal ( misalkan keahlian yang tidak ada atau skala
Masyrakat semakin lama semakin pandai, semakin sadar kan hak dan
gugatan hukum.
mencakup:
dihadapi
18
b. Memperhitung biaya yang harus dialokasikan menyangkut pengelolaan
risiko
persediaan bahan baku karena bahan baku dan suku cadang dijadwalkan
untuk sampai ke pabrik dari pemasok hanya pada saat dibutuhkan saja.
19
perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi
jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat
mana bahan baku yang digunakan untuk aktifitas produksi didatangkan dari
pemasok atau suplier tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh proses
dimana segenap sumber daya, termasuk bahan baku dan suku cadang,
lainnya
sama pengadaan barang dan jasa sangat rentan dengan aspek KKN.
Nah, bagi Anda yang terlibat dalam usaha pengadaan barang dan jasa
instansi pemerintah tentu harus mengerti seputar aturan, hukum, dan cara
20
mengantisipasinya agar tidak terkena risiko pidana. Bagaimanakah
caranya?
dan jasa, strategi risk transfer dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai
berikut.
1. Meminta penjelasan secara tertulis (fatwa) untuk hal-hal yang belum jelas
tersebut.
21
Langsung, tanpa melalui lelang. Pasalnya, jika pagunya di atas 200 juta
tersebut.
strategi pengadaan barang dan jasa ini akan dijelaskan dalam buku Aman
tepat tentang manajemen risiko pengadaan barang dan jasa pemerintah agar
risiko tindak pidana pada pengadaan barang dan jasa pemerintah, strategi
mengantisipasi risiko pidana, hingga tip dan trik menghadapi audit dan
auditor.
waktu, tempat dan harga akan menentukan seberapa kompleks proses yang
22
tindakan sifatnya intangible (tidak berwujud). Dengan kerangka pikir diatas
Kerangka berpikir ini juga akan membawa kita pada rantai logika yang sama
resiko dan potensi nilai belanja. Karakteristik ini dapat dijadikan peta dalam
skala kompleksitas.
dimana jumlah penyedia dan jumlah barang baik jenis maupun kuantitas
tersedia di pasar secara luas dan banyak sehingga faktor yang jadi
sumber daya. Contoh: alat tulis kantor, pasti diperlukan setiap tahun dalam
23
jumlah yang kecil dan terpecah-pecah dalam item-item kemudian dari sisi
nilai pembelian rendah fokus kepada jaminan pasokan agar tidak terhenti.
secara berkala. Contoh : obat-obatan, bersifat urgen dalam artian kalau tidak
Listrik dari sisi spesifikasi sangat khusus, jumlah penyedia terbatas, bersifat
24
sayembara. Metode-metode tersebut dilakukan dengan langkah-langkah
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
masalah internal perusahaan, dimana risiko itu terjadi disebabkan oleh lemahnya
sistem kontrol manajemen (management contro sytem) yang dilakukan oleh pihak
internal perusahan.
kerugian )
dan tidak ada kesepakatan bahwa barang yang dibeli dapat ditukar kembali,
Budaya Masyarakat.
26
DAFTAR PUSTAKA
http://visimediapustaka.com/artikel-buku/323-strategi-antisipasi-risiko-pidana-
pengadaan-barang-dan-jasa
http://nurulazizaheducation.blogspot.com/2011/03/menejemen-risiko.html
http://gaharuchromeblogspot.wordpress.com/2010/07/19/makalah-manajemen-
resiko/
file:///C:/Users/USER/Downloads/Manajemen%20risiko%20-
%20Wikipedia%20bahasa%20Indonesia,%20ensiklopedia%20bebas.htm
27