Modul Ajar Bahasa Indonesia K-XI SEM 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 120

MODUL AJAR

BAB 1 : MENGENALKAN DAN MEMPROMOSIKAN PRODUK PANGAN LOKAL


INDONESIA

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran 1 : Membaca Kritis Teks Argumentasi
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 20 .....

B. KOMPETENSI AWAL
Menggali pengetahuan peserta didik tentang jenis-jenis teks yang telah dipelajari pada level
sebelumnya. Lebih spesifik peserta didik akan diajak mengingat kembali jenis teks argumentasi
dan teks persuasi. Guru bisa bertanya perbedaaan jenis paragraf argumentasi dan paragraf
persuasi.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Membaca dan memahami teks argumentasi dengan tema tentang ketahanan pangan nasional
kemudian menemukan ide pokok dan ide-ide penjelas dari penulis dan dilanjutkan dengan
memberikan tanggapan kritis berdasarkan permasalahan di dalamnya.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Teks argumentasi dengan tema tentang ketahanan pangan nasional kemudian menemukan ide
pokok dan ide-ide penjelas dari penulis dan dilanjutkan dengan memberikan tanggapan kritis
berdasarkan permasalahan di dalamnya.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Pada waktu kalian di SMP dan kelas X kalian pasti telah memahami jenis-jenis teks. Apa
saja jenis-jenis teks tersebut?
 Apa saja ciri-ciri umum yang membedakan antara satu jenis teks dengan jenis teks yang
lain?
 Apa ciri khusus yang membedakan jenis teks argumentasi dan jenis teks persuasi?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Guru memberikan pengantar dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran pada Pelajaran 1 ini adalah memahami teks argumentasi dengan tema tentang
ketahanan pangan nasional untuk menemukan ide-ide pokok dan ide-ide penjelas dari
penulis dan memberikan tanggapan kritis berdasarkan permasalahan di dalamnya.
 Guru memberikan gambaran sedikit tentang jenis membaca kritis dan tahap-tahap yang
harus peserta didik lakukan ketika membaca teks tersebut.
 Pada kegiatan 1, secara bergiliran peserta didik akan membaca teks “Ketahanan Pangan
Lokal” yang diambil dari Harian Kompas. Pada tahap ini pastikan peserta didik membaca
dengan jelas dan tanyakan kesan pertama mereka ketika mendapatkan permasalahan dalam
teks tersebut.
 Peserta didik dibagi dalam kelompok terdiri atas 4–5 peserta didik untuk menjawab
pertanyaan yang ada pada kegiatan 2. Kegiatan ini dimaksudkan untuk membantu peserta
didik mendapat pemahaman objektif dari teks tersebut.
 Peserta didik akan mempresentasikan hasil diskusi dan guru memimpin diskusi dan
membuat kesimpulan untuk jawaban tugas pada kegiatan 2. Kesimpulan diarahkan pada
kemampuan peserta didik dalam memberikan penilaian objektif terhadap teks yang dibaca.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dandiakhiri dengan berdoa.

E. ASESMEN / PENILAIAN
Tugas pada Kegiatan 2
a. Teknik Penilaian: Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen: Tes Uraian Luas
c. Kunci Jawaban
1. Arti kosakata dan memberi contoh dalam kalimat.
a. Basis adalah dasar
Daerah Sumedang adalah basis penghasil beras di Jawa.
b. Komoditas adalah barang dagangan utama.
Komoditas utama ekspor Indonesia ke luar negeri adalah produk perkebunan seperti
kopi.
c. Replikasi adalah penduplikatan
Teknologi pengolahan sagu bisa direplikasikan di daerah lain seperti Maluku dan
sekitarnya.
d. Rasional adalah menurut pikiran dan pertimbangan yang logis
Secara rasional sudah saatnya penduduk Indonesia tidak bergantung pada jenis
makanan pokok berupa beras.
e. Adaptasi adalah penyesuaian diri.
Untuk mengganti makanan pokok dari beras kepada jenis lain memang membutuhkan
proses adaptasi.
f. Inisiatif adalah prakarsa.
Kementerian Pertanian mempunyai inisiatif untuk melakukan gerakan mengganti
makanan pokok dari beras dengan jenis yang lain.
g. Hayati adalah mengenai hidup; berhubungan dengan hidup.
Biologi adalah salah satu dari ilmu hayati.
2. Sagu merupakan produk pangan lokal yang sangat menjanjikan pada masa mendatang
karena Indonesia memiliki hutan sagu terluas di dunia yaitu wilayah Papua dan Papua
Barat.
3. Upaya yang dilakukan untuk mengangkat jenis produk pangan sagu agar bisa diterima
dan dikonsumsi oleh masyarakat seperti membangun kelompok kampung penghasil sagu.
Warga di dalam kelompok kampung itu diperkenalkan teknologi pemanenan dan
pengolahan sagu menjadi tepung menggunakan alat buatan I Made Budi, pengajar di
Universitas Cenderawasih.
4. Sumber pangan lokal lebih ramah lingkungan karena sumber pangan lokal seperti sagu
diolah secara lokal pula oleh masyarakat setempat, bukan oleh industri yang kebanyakan
menghasilkan zat karbon.
5. Sumber pangan lokal yang berasal dari daerah peserta didik berasal. Peserta didik bisa
menyebutkan sesuai dengan daerah masing-masing seperti ketela pohon, umbi-umbian,
sukun, dan sebagainya.

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Untuk mampu membaca kritis syarat pertama yang harus dipenuhi adalah peserta didik harus
mempunyai banyak pengetahuan. Untuk meningkatkan pengetahuan peserta didik akan topik-
topik hangat yang menjadi perhatian masyarakat maka peserta didik dapat meningkatkan
kebiasaan membaca lewat media surat kabar seperti Kompas, Media Indonesia, atau Koran
Tempo.

G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Untuk mengukur tingkat ketercapaian pembelajaran, guru bisa mengajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan pemahaman bacaan. Peserta didik akan menjawab pertanyaan tersebut
dan pastikan soal tersebut bisa dijawab oleh peserta didik kurang lebih 70%. Dengan cara ini
guru bisa melihat apakah tujuan pembelajaran kegiatan satu (1) bisa tercapai atau tidak.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Membaca Teks Ketahanan Pangan Lokal, pada buku siswa hal. 4

1. Pada teks di atas terdapat beberapa kosakata yang perlu dipahami artinya. Temukan arti
kosakata berikut ini dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kemudian gunakan kosakata
tersebut untuk menyusun kalimat baru yang berbeda dengan yang ada di dalam teks. Kalian
bisa menggunakan tautan (link) berikut untuk menemukan arti kata-kata tersebut:
https://kbbi.kemdikbud.go.id
a. basis e. adaptasi
b. komoditas f. inisiatif
c. replikasi g. hayati
d. rasional

2. Salah satu produk pangan lokal yang ada di wilayah Indonesia Timur adalah sagu. Mengapa
sagu merupakan produk pangan lokal yang sangat menjanjikan pada masa mendatang?
3. Apa saja upaya yang dilakukan untuk mengangkat jenis produk pangan sagu agar bisa diterima
dan dikonsumsi oleh masyarakat?
4. Mengapa sumber pangan lokal lebih ramah lingkungan? Jelaskan disertai bukti!
5. Jika sagu adalah sumber pangan lokal di daerah Indonesia Timur seperti Papua dan Maluku,
adakah sumber pangan lokal yang berasal dari daerahmu? Jelaskan bagaimana potensi sumber
pangan lokal yang berasal dari daerah kalian tersebut dalam minimal delapan kalimat.
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Untuk membantu peserta didik memahami tentang topik, peserta didik akan diberi teks argumentasi
dengan tema ketahanan pangan nasional. Teks tersebut diambil dari salah satu koran nasional yang
membahas pentingnya isu ketahanan pangan nasional. Pada tahap pengenalan tema peserta didik
akan melakukan kegiatan membaca literal. Dengan membaca literal, peserta didik akan memperoleh
informasi dan pengetahuan baru tentang tema yang diangkat, yaitu tentang produk pangan lokal dan
pentingnya ketahanan pangan nasional.
Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis. Dalam kajian membaca dikenal
banyak jenis membaca. Dilihat dari tujuan kedalamannya atau levelnya, membaca dapat
digolongkan ke dalam membaca literal, membaca kritis, dan membaca kreatif. Pada pembahasan
kali ini kita akan berfokus pada kemampuan membaca kritis.
Membaca kritis adalah sejenis membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh perhatian,
mendalam, evaluatif, serta analitis. Dengan membaca kritis pembaca akan memahami lebih dalam
apa yang dibacanya sehingga akan mempunyai pemahaman yang lebih baik terhadap isi teks yang
dibacanya. Oleh karena itu, dalam membaca kritis dibutuhkan kemampuan memahami makna
tersirat sebuah bacaan. Untuk itu, diperlukan kemampuan berpikir dan bersikap kritis.
Salah satu sumber yang bisa dijadikan rujukan dalam mengukur kemampuan membaca adalah
dengan menggunakan taksonomi Barret. Menurut Barret, ada lima tahap kemampuan membaca.
Tahap pertama adalah mengukur pemahaman literal. Pada tahap ini peserta didik diharapkan
mempunyai kemampuan mengenal suatu fakta atau mengingat kembali sesuatu berupa fakta. Tahap
kedua adalah kemampuan melakukan penataan atau reorganisasi teks yang dibaca oleh peserta
didik. Pada tahap ini peserta didik diharapkan memiliki kemampuan menganalisis, menyintesis,
menata ide-ide dan informasi yang diungkapkan secara eksplisit dalam bacaan. Tahap ketiga, yakni
mengukur pemahaman inferensial. Pada tahap ini peserta didik diharapkan memiliki kemampuan
untuk menggunakan ide atau informasi yang secara eksplisit tertuang dalam bacaan beserta dengan
intuisi dan pengalaman pribadi yang dimilikinya sebagai dasar untuk memecahkan persoalan. Tahap
keempat, yaitu tahap mengukur pemahaman evaluatif. Pada tahap ini peserta didik diharapkan
memiliki kemampuan untuk memastikan dan menilai kualitas, ketelitian, dan kebergunaan atau
kebermanfaatan ide yang terdapat dalam wacana. Tahap terakhir, yakni mengukur kemampuan
apresiasi. Pada tahap ini peserta didik diharapkan memiliki kemampuan untuk menerapkan
kepekaan emosional dan estetika yang dimilikinya dalam merespons bentuk, gaya, struktur, serta
teknik pemaparan ide dalam bacaan.
Menurut Harras (1998: 45), untuk dapat melakukan kegiatan membaca kritis, ada empat macam
persyaratan pokok, yaitu (1) pengetahuan tentang bidang ilmu yang disajikan dalam bahan bacaan
yang sedang dibaca; (2) sikap bertanya dan sikap menilai yang tidak tergesa-gesa; (3) penerapan
berbagai metode analisis yang logis atau penelitian ilmiah; dan (4) tindakan yang diambil
berdasarkan analisis atau pemikiran tersebut.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Argumentasi, digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis
Berita, cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar
Cerita pendek (cerpen), cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika)
Denotasi, (linguistik) makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas
pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif
Drama, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater
Ekstrinsik, berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa);
bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya
Faktual, berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran
Identifikasi, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya
Ilmiah, bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan
Komprehensif, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
Konotasi, (linguistik) tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan
dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi
Konteks, situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
Literasi, kemampuan menulis dan membaca
Musikalisasi, hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik
Persuasi, bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Podcast, dokumen digital yang harus diunduh dulu oleh pendengarnya
Poster, plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan)
Prosa, karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi)
Prosedur, tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
Puisi, ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
Salindia, terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat diproyeksikan
Sinopsis, ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang
menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi
Vlog, (komputer) blog yang isinya berupa video
Youtuber, seseorang yang membuat konten dalam bentuk video yang diunggah ke kanal youtube.

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
 Buku Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI.
 Teks bacaan berjudul “Ketahanan Pangan Lokal” yang diambil dari Harian Kompas.
 Internet: www.kompas.id.
 Kamus Besar Bahasa Indonesia.
MODUL AJAR
BAB 1 : MENGENALKAN DAN MEMPROMOSIKAN PRODUK PANGAN LOKAL
INDONESIA

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran 2 : Menemukan Ide Pokok Dan Ide-Ide Pendukung Dalam
Teks Argumentasi
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 20 .....

B. KOMPETENSI AWAL
Menggali pengetahuan peserta didik tentang syarat paragraf yang baik yaitu mengandung satu
kalimat utama dan beberapa kalimat penjelas.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengidentifikasi ide-ide pokok dan ide-ide penjelas dari setiap paragraf dalam teks
argumentasi dan menulis teks argumentasi dengan pola pengembangan tertentu.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Ide-ide pokok dan ide-ide penjelas dari setiap paragraf dalam teks argumentasi dan menulis
teks argumentasi dengan pola pengembangan tertentu.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Dalam satu paragraf yang baik terdapat berapa ide pokok?
 Ide pokok tersebut kemudian dijabarkan dalam ide-ide penjelas. Berapa minimal kalimat
penjelas dalam satu paragraf?
 Oleh karena itu, berapa minimal jumlah kalimat dalam satu paragraf?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Guru memberikan pengantar pada awal pelajaran dengan menjelaskan tujuan pembelajaran
pada pelajaran 2, yaitu mengidentifikasi ide pokok dan ide-ide penjelas dalam paragraf dan
memahami pola pengembangan paragraf.
 Guru mengulang kembali pengetahuan peserta didik tentang ide pokok dan ide penjelas,
kalimat utama dan kalimat penjelas, pengembangan paragraf deduktif dan induktif.
 Guru memberikan gambaran sedikit tentang teks argumentasi yang akan dibaca yaitu
berjudul “Diversifikasi untuk Ketahanan Pangan” yang diambil dari editorial Media
Indonesia. Guru kemudian menjelaskan arti diversifikasi.
 Pada kegiatan 1, peserta didik bergantian membaca teks argumentasi tersebut dan pastikan
peserta didik membaca dengan nyaring sehingga terdengar di seluruh kelas. Pastikan peserta
didik mampu menyampaikan kesan awal yang ditangkap dari bacaan tersebut.
 Pada kegiatan 2, guru akan menjelaskan pola pengembangan paragraf deduksi dan induksi.
Peserta didik akan bekerja dalam kelompok yang terdiri atas 4–5 peserta didik untuk
berdiskusi dan menjawab latihan dan pertanyaan bacaan. Kegiatan ini dilakukan sebagai
langkah untuk membantu peserta didik menemukan kesan objektif dari bacaan yang dibaca.
 Secara berkelompok, peserta didik akan mempresentasikan hasil diskusi dan guru
memimpin diskusi untuk membuat kesimpulan untuk jawaban tugas-tugas tersebut. Pastikan
kesimpulan yang dibuat peserta didik adalah kesimpulan objektif dari teks yang dibaca.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dandiakhiri dengan berdoa.

E. ASESMEN / PENILAIAN
Tugas pada Kegiatan 2
a. Teknik Penilaian: Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen: Tes Isian Singkat dan Tes Uraian
c. Kunci Jawaban
1. Melengkapi tabel dengan pertanyaan benar atau salah.
a. salah
b. salah
c. benar
d. benar
e. benar
2. Mengidentifikasi pola pengembangan paragraf.
a. deduksi
b. induksi
c. deduksi
d. induksi
3. Menulis pola pengembangan paragraf deduksi dan induksi menggunakan kosakata yang
disediakan.
Paragraf Deduksi
Tempe telah menjadi makanan yang tidak asing bagi lidah orang Indonesia, bahkan
menjadi salah satu asupan sumber protein nabati. Setiap tempe yang kita konsumsi
ternyata mengandung banyak zat bergizi yang sangat bermanfaat bagi tubuh kita.
Kandungan gizi tersebut seperti terdapat karbohidrat, kalori, protein nabati, dan serat
yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Menurut beberapa penelitian protein nabati yang
terdapat dalam tempe lebih baik bagi tubuh dibanding dengan sumber protein hewani.
Paragraf Induksi
Tempe sudah menjadi asupan makanan yang banyak dikonsumsi oleh orang Indonesia.
Tahukah Anda bahwa dalam tempe terdapat banyak serat dan zat-zat yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh kita? Serat dan zat tersebut seperti karbohidrat, kalori, dan protein
nabati. Tempe yang menghasilkan protein nabati dipercaya lebih baik sebagai sumber
suplai protein dibanding dengan sumber protein hewani seperti daging sapi. Oleh karena
itu, tempe sebagai produk pangan lokal Indonesia harus dikembangkan dan diproduksi
dengan teknologi modern supaya menjadi produk andalan Indonesia.
4. Pola pengembangan paragraf pada teks “Diversifikasi untuk Ketahanan Pangan”
 Paragraf 1: Ketahanan pangan sangat penting untuk diperkuat sekarang ini.
(pengembangan deduksi)
 Paragraf 2: Melansir data Badan Pusat Statisik (BPS), impor beras mencapai 2,25 juta
ton pada 2018. (pengembangan deduksi)
 Paragraf 3: Ketergantungan pada beras juga menjadi ironi di tengah besarnya
kekayaan sumber daya alam negeri ini berupa ragam sumber hayati penghasil
karbohidrat tinggi. (pengembangan deduksi)
 Paragraf 4: Penyeragaman konsumsi beras di Indonesia membuat makanan pokok
lokal terabaikan. (pengembangan induksi)
 Paragraf 5: Dengan demikian konsumsi pangan lokal sebagai sumber karbohidrat lain
pun diharapkan terus meningkat. (pengembangan induksi)
 Paragraf 6: Kementerian Pertanian mengajak seluruh gubernur dan bupati/wali kota
untuk bersinergi menguatkan gerakan diversifikasi pangan ini dalam upaya
mengukuhkan ketahanan pangan. (pengembangan deduksi)
 Paragraf 7: Upaya diversifikasi pangan lokal ini ditargetkan menurunkan konsumsi
beras dari 94,9 kg per kapita per tahun menjadi 85 kg per kapita per tahun pada 2024.
(pengembangan deduksi)
 Paragraf 8: Pemerintah tidak bisa tiba-tiba memaksakan kebijakan diversifikasi
pangan jika produksi pangan lokal, seperti umbi-umbian, di setiap wilayah belum bisa
ditingkatkan. (pengembangan deduksi)

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Peserta didik dapat memperbanyak membaca kolom-kolom opini dalam surat kabar seperti
Kompas, Tempo, atau Media Indonesia sehingga terbiasa mengikuti alur berpikir penulis dalam
menuangkan ide-ide pokok dan ideide penjelas dalam tulisan mereka.

G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Untuk mengukur tingkat ketercapaian pembelajaran guru bisa mengajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan materi pelajaran dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Peserta didik
akan menjawab pertanyaan tersebut dan pastikan soal tersebut bisa dijawab oleh peserta didik
kurang lebih 70%. Dengan cara ini guru bisa melihat apakah tujuan pembelajaran pelajaran 2
bisa tercapai atau tidak.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Kerjakanlah latihan di bawah ini secara berkelompok. Satu kelompok terdiri atas 4-5 siswa!

1. Jawablah soal benar atau salah di bawah ini!


No Pernyataan Benar/Salah
.
1 Dalam satu paragraf boleh terdapat dua ide pokok yang dituangkan
dalam dua kalimat utama.
2 Hanya terdapat satu kalimat penjelasan dalam satu paragraf untuk
menjelaskan ide pokok.
3 Pola pengembangan paragraf deduksi dimulai dengan pernyataan
umum kemudian diakhiri dengan pernyataan-pernyataan khusus.
4 Kalimat utama pada pengembangan induktif terletak di akhir
paragraf.
5 Pola pengembangan induktif dimulai dengan pernyataan-pernyataan
khusus kemudian diakhiri dengan pernyataan umum.

2. Identifikasilah pola pengembangan paragraf deduksi atau induksi paragraf-paragraf di bawah


ini!
a. Pemerintah lewat Kementerian Pertanian berniat menambah luas lahan sawah guna
menciptakan ketahanan pangan nasional. Hal ini dirasa penting karena banyak lahan
pertanian yang mengalami alih fungsi. Ketahanan pangan ini dirasa mendesak untuk segera
dilakukan karena krisis yang melanda seluruh bangsa-bangsa di dunia akibat pandemi
Covid-19. Setiap bangsa harus segera memenuhi kebutuhan pangannya sendiri dan tidak
bisa bergantung pada impor dari bangsa lain. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang
matang terutama menyangkut daerah mana di Indonesia yang layak untuk segera dibuka
menjadi lahan pertanian baru.
b. Buah lokal dipercaya lebih sehat dan segar dibandingkan buah impor. Hal ini disebabkan
buah impor yang masuk ke Indonesia memerlukan waktu yang cukup lama dalam proses
pengirimannya. Seperti buah apel yang diimpor dari Amerika. Mereka butuh waktu lebih
dari tiga minggu untuk sampai ke tanah air. Hanya dengan proses pengawetan buah
tersebut akan tetap segar ketika sampai ke masyarakat Indonesia. Dengan alasan itulah,
mengonsumsi buah lokal dirasa lebih menyehatkan karena pastinya tidak ada unsur
pengawet.
c. Gerakan mencintai barang dalam negeri semakin lantang digaungkan. Buah dan sayur
sebagai bagian dari kekayaan hayati Indonesia juga menjadi fokus gerakan. Namun,
sejumlah permasalahan masih terus mengganjal. Baru-baru ini Menteri Pertanian
mengatakan bahwa tingkat konsumsi buah dan sayur masyarakat Indonesia masih
rendah.Tingkat konsumsi buah lokal masyarakat Indonesia belum mencapai 40 kg per
kapita setiap tahun, padahal seharusnya lebih dari 65 kg per kapita per tahun.
Permasalahan yang lain seperti volume produksi dari tingkat petani. Selama ini, produksi
buah-buahan lokal masih dari usaha yang bersifat pekarangan, bukan perkebunan besar.
Dengan kondisi tersebut, volume produksi buah-buahan lokal Indonesia juga menjadi
terbatas.
d. Kota Batu, Malang, Jawa Timur selama ini dikenal sebagai penghasil apel. Namun,
ternyata kota sejuk di Kota Malang tersebut juga menghasilkan ketela khas yang sangat
disukai oleh masyarakat Jepang, yaitu ketela ungu. Para petani di Batu, Malang bahkan
hampir setiap bulan mengekspor jenis umbi ini. Masyarakat Jepang sangat suka
mengonsumsi umbi ungu karena banyak manfaat kesehatan yang ada pada kandungan
umbi ungu ini. Beberapa manfaat mengonsumsi umbi ungu adalah bisa mencegah penyakit
asma, kanker, bahkan diabetes. Memang sangat luar biasa pada saat kita suka
mengonsumsi produk makanan asing seperti beberapa jenis makanan cepat saji yang belum
tentu sehat untuk tubuh kita. Ternyata makanan produk lokal Indonesia disukai oleh orang
Jepang. Jadi, tunggu apa lagi. Mulailah mengonsumsi produk makanan lokal Indonesia
karena ternyata banyak manfaat kesehatan yang kita dapatkan dari produk makanan lokal
kita.

3. Tulislah sebuah paragraf dengan pola pengembangan deduksi dan sebuah paragraf dengan pola
pengembangan induksi. Setiap paragraf minimal terdiri atas tujuh kalimat dengan tema tempe
sebagai sumber makanan protein nabati.
Untuk membantumu dalam menyusun kedua paragraf tersebut bisa menggunakan kosakata di
bawah ini!
a. murah e. fermentasi
b. protein f. masyarakat
c. kedelai g. makanan
d. sehat h. nabati

4. Berdasarkan teks yang berjudul “Diversifikasi untuk Ketahanan Pangan”, tentukan pola
pengembangan paragraf yang digunakan dalam setiap paragrafnya!

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Secara umum paragraf dibentuk oleh dua unsur, yaitu ide pokok dan ide-ide penjelas. Ide pokok
adalah ide atau gagasan yang menjadi pokok pengembangan paragraf. Ide pokok dituangkan dalam
kalimat utama. Ide pokok dijelaskan dengan menggunakan ide-ide penjelas. Ide-ide penjelas
tersebut dituangkan dalam kalimat-kalimat penjelas. Sebagai penjelas maka dalam satu paragraf
minimal terdapat dua kalimat penjelas.
Ide pokok biasanya terletak di awal atau di akhir paragraf. Ide pokok yang berada di awal paragraf
disebut jenis paragraf deduksi. Adapun yang berada di akhir paragraf disebut paragraf induksi.

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Argumentasi, digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis
Berita, cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar
Cerita pendek (cerpen), cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika)
Denotasi, (linguistik) makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas
pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif
Drama, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater
Ekstrinsik, berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa);
bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya
Faktual, berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran
Identifikasi, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya
Ilmiah, bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan
Komprehensif, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
Konotasi, (linguistik) tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan
dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi
Konteks, situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
Literasi, kemampuan menulis dan membaca
Musikalisasi, hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik
Persuasi, bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Podcast, dokumen digital yang harus diunduh dulu oleh pendengarnya
Poster, plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan)
Prosa, karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi)
Prosedur, tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
Puisi, ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
Salindia, terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat diproyeksikan
Sinopsis, ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang
menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi
Vlog, (komputer) blog yang isinya berupa video
Youtuber, seseorang yang membuat konten dalam bentuk video yang diunggah ke kanal youtube.

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
 Buku Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI.
 Teks yang berjudul “Diversifikasi untuk Ketahanan Pangan” yang diambil dari Media Indonesia.
 Internet: www.mediaindonesia.com epaper.
 Kamus Besar Bahasa Indonesia Online.
MODUL AJAR
BAB 1 : MENGENALKAN DAN MEMPROMOSIKAN PRODUK PANGAN LOKAL
INDONESIA

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran 3 : Menemukan Kalimat Fakta dan Kalimat Opini Yang
Digunakan Dalam Teks Argumentasi
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 20 .....

B. KOMPETENSI AWAL
Memberikan satu contoh kalimat fakta dan satu contoh kalimat opini kemudian guru bertanya
mana yang merupakan kalimat fakta dan mana yang merupakan kalimat opini. Peserta didik
kemudian diberikan pertanyaan tentang perbedaan kedua kalimat tersebut terletak pada aspek
apa saja.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengidentifikasi ciri-ciri kalimat fakta dan kalimat opini dan menemukan kalimat fakta dan
opini yang digunakan dalam teks argumentasi berjudul “Ketahanan Pangan di Masa Pandemi
Covid-19”.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Ciri-ciri kalimat fakta dan kalimat opini dan menemukan kalimat fakta dan opini yang
digunakan dalam teks argumentasi berjudul “Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19”.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Guru memberikan contoh kalimat fakta seperti: Kecelakaan pesawat terbang kembali terjadi
di Indonesia. Guru juga memberikan contoh kalimat opini: Masyarakat diharapkan memilih
maskapai penerbangan yang aman sehingga terhindar dari kecelakaan.
 Peserta didik berdiskusi dan mengidentifikasi perbedaan kalimat fakta dan kalimat opini?
 Dalam pengembangan teks argumentasi digunakan beberapa fakta. Mengapa dalam teks
argumentasi digunakan fakta-fakta yang valid?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Guru memberikan pengantar pada awal pelajaran dengan menjelaskan tujuan pembelajaran
pada pelajaran 3, yaitu mengidentifikasi perbedaan kalimat fakta dan kalimat opini yang
digunakan di dalam teks argumentasi.
 Guru mengulang kembali pengetahuan peserta didik tentang ciri-ciri kalimat fakta dan
kalimat opini berdasarkan contoh yang diberikan oleh guru.
 Guru memberikan gambaran sedikit tentang teks argumentasi yang akan dibaca yaitu
berjudul “Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19” yang diambil dari Harian
Kompas.
 Pada kegiatan 1, peserta didik bergantian membaca teks argumentasi tersebut dan pastikan
peserta didik membaca dengan nyaring sehingga terdengar di seluruh kelas. Pada tahap 1 ini
peserta didik akan menyampaikan kesan awal yang ditangkap dari bacaan tersebut.
 Pada kegiatan 2, peserta didik dalam kelompok yang terdiri atas 4–5 akan berdiskusi dan
menjawab latihan dan pertanyaan bacaan. Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah untuk
membantu peserta didik menemukan kesan objektif dari bacaan yang dibaca.
 Secara berkelompok, peserta didik akan mempresentasikan hasil diskusi dan guru
memimpin diskusi untuk membuat kesimpulan untuk jawaban tugas-tugas tersebut. Pastikan
kesimpulan yang dibuat peserta didik adalah kesimpulan objektif dari teks yang dibaca.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dandiakhiri dengan berdoa.

E. ASESMEN / PENILAIAN
Tugas pada Kegiatan 1
a. Teknik Penilaian: Tes Lisan
b. Bentuk Instrumen: Tes Uraian Singkat
c. Kunci Jawaban
1) Tiga Kalimat Fakta
 Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa- Bangsa (FAO)
memperingatkan negara-negara anggotanya untuk menjaga ketersediaan pangan
nasional di negara masing-masing.
 FAO perlu mengingatkan negara-negara anggotanya karena walaupun stok pangan
secara global cukup, tetapi karena pandemi Covid-19 mengharuskan karantina total
atau sebagian wilayah maka setiap negara anggota bisa mencukupi kebutuhan pangan
rakyatnya.
 Di dalam negeri sendiri, produksi pangan melibatkan jejaring petani, pasokan sarana
produksi, pengolahan pascapanen, logistik dan distribusi, hingga perdagangan eceran.
2) Tiga Kalimat Opini
 Pandemi Covid-19 mengajarkan kepada kita bahwa ketahanan pangan nasional sangat
penting ketika negara lain tidak dapat melepas cadangan pangan ke pasar global.
 Situasi ini memberi tekanan berat pada rantai pasok pangan karena perdagangan
global menjadi terbatas karena banyak negara menutup pelabuhan dan perbatasan.
 Kombinasi kedua alasan tersebut di atas menjadi hal yang tidak mudah bagi negara-
negara yang mendapatkan pangan dari pasar internasional.

Tugas pada Kegiatan 2


1) Menjawab pertanyaan benar atau salah.
a) salah _ kalimat tersebut adalah opini
b) salah _ kalimat tersebut adalah fakta
c) benar
d) benar
e) benar
2) Perbedaan kalimat fakta dan kalimat opini
a) kalimat fakta
b) kalimat opini
c) kalimat fakta
d) kalimat opini
e) kalimat opini
f) kalimat fakta
g) kalimat fakta
h) kalimat opini
3) Peserta didik menyimpulkan perbedaan kalimat fakta dan kalimat opini berdasarkan
jawaban nomor dua dengan pengembangan deduksi.

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Peserta didik dapat memperbanyak membaca kolom opini pada beberapa surat kabar di
Indonesia, seperti Kompas, Media Indonesia, atau Koran Tempo sehingga dapat melihat lebih
banyak bagaimana penggunaaan kalimat fakta dan kalimat opini yang digunakan oleh para
penulis.

G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Untuk mengukur tingkat ketercapaian pembelajaran, guru bisa mengajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan tujuan pembelajaran pada peserta didik. Peserta didik akan menjawab
pertanyaan tersebut dan pastikan soal tersebut bisa dijawab oleh peserta didik kurang lebih
70%. Dengan cara ini guru bisa melihat apakah tujuan pembelajaran kegiatan 3 bisa tercapai
atau tidak.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

1. Jawablah dengan benar atau salah soal-soal di bawah ini!


No Pernyataan Benar/Salah
.
1 Berikut adalah kalimat fakta: Pengenalan sagu dan ketela sebagai
pengganti beras kepada masyarakat mendesak dilakukan.
2 Berikut adalah kalimat opini: Ketela mulai ditanam di daerah
Kalimantan secara besar-besaran tahun 2017 dan panen raya akan
terjadi awal tahun 2019.
3 Berikut adalah kalimat fakta: Pemerintah memberikan bantuan
berupa pupuk kepada petani yang mau menanam tanaman selain
padi tahun ini.
4 Berikut adalah kalimat opini: Masyarakat perkotaan terutama di
Jakarta, Surabaya, dan Makasar mulai menyukai umbi-umbian
sebagai makanan alternatif pengganti beras.
5 Berikut adalah kalimat fakta: Untuk memenuhi kebutuhan dalam
negeri pemerintah melakukan impor beras dari Vietnam.

2. Berilah tanda (√) pada tabel di bawah ini untuk menjelaskan perbedaan antara kalimat fakta dan
kalimat opini!
No Kalimat Kalimat
Pernyataan
. Fakta Opini
1 Dapat dibuktikan kebenarannya karena berasal dari
kejadian yang sebenarnya.
2 Bersifat subjektif dan biasanya disertai dengan
pendapat, saran, dan uraian yang menjelaskan.
3 Berisi data-data yang bersifat kuantitatif
(berupa angka) dan kualitatif (berupa pernyataan).
4 Berisi pendapat tentang peristiwa yang terjadi yang
bisa berupa pikiran atau pendapat seseorang maupun
kelompok.
5 Biasanya ditandai dengan penggunaan katakata bisa
jadi, sepertinya, mungkin, seharusnya, sebaiknya.
6 Mempunyai data yang akurat, baik waktu, tanggal,
tempat, dan peristiwanya.
7 Kenyatakan kejadian yang sedang atau telah dan
pernah terjadi.
8 Menunjukkan peristiwa yang belum pasti terjadi atau
terjadi dikemudian hari.

3. Berdasarkan hasil diskusi pada soal nomor 2, buatlah kesimpulan tentang perbedaan antara
kalimat fakta dan kalimat opini dengan menggunakan pola pengembangan deduksi. Jangan lupa
dalam paragraf yang kalian buat juga harus memperhatikan penggunaan ejaan yang baik.

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Paragraf argumentasi biasanya digunakan oleh penulis untuk menyampaikan opini berupa ide-ide
atau gagasan-gagasannya tentang suatu hal. Agar pembaca mengikuti opini penulis, disertakan data
berupa fakta-fakta. Karena itu, sebagai pembaca, kita harus dapat membedakan antara fakta dan
opini sehingga informasi yang diperoleh tidak tercampur aduk antara fakta atau kenyataan dan
sebuah opini atau pendapat.
Fakta adalah sesuatu hal yang benar-benar ada dan terjadi. Fakta sering juga disebut dengan
kenyataan. Fakta dapat diperoleh melalui suatu pengamatan terhadap suatu objek atau
peristiwa/kejadian tertentu. Kalimat fakta adalah suatu kalimat yang di dalamnya terdapat sebuah
informasi yang sebenarnya dan dapat dibuktikan kebenarannya.
Berikut ini contoh kalimat fakta.
a. Salah satu daerah penghasil beras terbesar di Pulau Jawa adalah Jawa Barat.
b. Sekitar 70% penduduk Indonesia mengonsumsi beras sebagai sumber makanan pokok.
c. Sagu dikonsumsi oleh masyarakat di wilayah Papua dan sebagian Maluku.
Opini memiliki tiga pengertian yakni pendapat, pikiran, dan pendirian. Oleh karena itu, opini adalah
pendapat atau pikiran seseorang yang belum tentu benar karena tidak/belum ada bukti
kebenarannya. Kalimat opini adalah suatu kalimat yang berisi hasil gagasan, pendapat, atau
perkiraan orang baik perorangan maupun kelompok.
Berikut ini contoh kalimat opini.
a. Pengembangan sagu sangat diperlukan untuk bisa menggantikan beras sebagai makanan pokok
di Indonesia.
b. Sebagian orang Jepang mulai menyukai umbi ungu sebagai makanan pokok pengganti nasi.
c. Apabila Indonesia bisa meningkatkan kualitas beberapa jenis umbiumbian, dalam waktu dekat
Indonesia bisa mengekspor ke beberapa negara di Eropa.

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Argumentasi, digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis
Berita, cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar
Cerita pendek (cerpen), cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika)
Denotasi, (linguistik) makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas
pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif
Drama, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater
Ekstrinsik, berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa);
bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya
Faktual, berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran
Identifikasi, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya
Ilmiah, bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan
Komprehensif, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
Konotasi, (linguistik) tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan
dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi
Konteks, situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
Literasi, kemampuan menulis dan membaca
Musikalisasi, hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik
Persuasi, bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Podcast, dokumen digital yang harus diunduh dulu oleh pendengarnya
Poster, plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan)
Prosa, karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi)
Prosedur, tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
Puisi, ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
Salindia, terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat diproyeksikan
Sinopsis, ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang
menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi
Vlog, (komputer) blog yang isinya berupa video
Youtuber, seseorang yang membuat konten dalam bentuk video yang diunggah ke kanal youtube.

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
 Buku Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI.
 Teks argumentasi “Ketahanan Pangan di Masa Pandemi Covid-19” yang diambil dari Harian
Kompas.
 Internet: https://kompas.id/baca/opini.
 Kamus Besar Bahasa Indonesia.
MODUL AJAR
BAB 1 : MENGENALKAN DAN MEMPROMOSIKAN PRODUK PANGAN LOKAL
INDONESIA

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran 4 : Menulis Teks Argumentasi Dengan Tema Ketahanan
Pangan Lokal
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 20 .....

B. KOMPETENSI AWAL
Tanyakan kepada peserta didik apakah mereka pernah menuliskan pendapat atau opini untuk
mengatasi masalah yang terjadi di sekitar mereka. Peserta didik diajak mendiskusikan
permasalahan yang sering terjadi di lingkungan mereka seperti selokan yang penuh sampah,
penerangan jalan yang kurang baik, atau warga yang kurang punya kesadaran ketika jam
belajar masyarakat berlangsung. Tanyakan pendapat peserta didik untuk mengatasi hal tersebut.
Ketika mereka beropini dan dituliskan secara baik, peserta didik telah menulis teks
argumentasi.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mempersiapkan peserta didik untuk merancang dan menuliskan teks argumentasi dengan tema
mengonsumsi makanan pokok selain beras padi dengan memperhatikan ketentuan yang
ditetapkan.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Merancang dan menuliskan teks argumentasi dengan tema mengonsumsi makanan pokok selain
beras padi dengan memperhatikan ketentuan yang ditetapkan.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Sebutkan masalah-masalah yang terjadi di sekitar lingkunganmu yang perlu solusi segera!
 Pilih salah satu permasalahan yang paling mendesak untuk diselesaikan. Menurut kamu,
bagaimana cara menyelesaikan permasalahan tersebut?
 Berdasarkan jawaban di atas, agar orang lain menerima opinimu apa saja fakta yang bisa
kamu sertakan untuk mendukung opinimu?
 Ketiga kegiatan di atas jika kamu tuliskan dalam beberapa paragraf, akan menjadi teks
argumentasi.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Guru memberikan pengantar dengan menjelaskan tujuan pembelajaran pada pelajaran 4
adalah mempersiapkan peserta didik untuk menghasilkan karya berupa tulisan teks
argumentasi dengan tema mengonsumsi makanan pokok selain beras padi.
 Guru menjelaskan hal-hal pokok yang harus diperhatikan peserta didik seperti syarat-syarat
penulisan teks argumentasi sehingga hasil tulisan yang dibuat sesuai dengan ekspektasi yang
diharapkan.
 Guru juga menjelaskan tentang rubrik penilaian sehingga peserta didik memahami dalam
aspek apa saja karya mereka akan dinilai.
 Guru menunjukkan poster jenis makanan pokok selain nasi. Guru menjelaskan bahwa
kesepuluh jenis makanan tersebut adalah produk lokal Indonesia yang bisa menggantikan
padi/beras. Peserta didik diminta berpendapat tentang kesan yang mereka tangkap dari
poster yang mereka lihat.
 Peserta didik akan mencari tahu tentang jenis makanan pokok yang berasal dari daerah
tempat peserta didik berasal. Setelah menemukannya peserta didik akan bisa menggali
informasi tentang hal tersebut dan mengumpulkan fakta-fakta untuk mendukung opininya.
 Peserta didik mulai membuat kerangka karangan dan merancang teks argumentasi yang akan
dibuat.
 Peserta didik diberi waktu 7–10 hari untuk menyelesaikan tugas ini dan menyerahkannya
kepada guru.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dandiakhiri dengan berdoa.

E. ASESMEN / PENILAIAN
a. Teknik Penilaian: Tes Praktik
b. Bentuk Instrumen: Tes Kinerja dengan Daftar Cek (Check List)
c. Daftar Cek (Check List)
Tabel 1.3 Daftar Cek Penilaian Bab 1 Pelajaran 4
No Komponen Ya Tidak
.
1 Teks argumentasi mengggunakan tema yang telah ditetapkan.
2 Judul teks argumentasi ditulis dengan benar dan menarik.
3 Teks argumentasi menggunakan paragraf dengan
pengembangan deduksi dan induksi.
4 Opini yang disampaikan oleh penulis dalam teks argumentasi
disampaikan dengan jelas dalam setiap paragraf.
5 Fakta-fakta yang digunakan untuk mendukung opini penulis
valid.
6 Hubungan setiap paragraf dan kalimat koheren dan kohesif
sehingga teks enak untuk dibaca dan dipahami.
7 Penulis telah menggunakan ejaan dan tata bahasa yang baik
dan benar.
8 Seluruh peserta didik menyerahkan karya tepat waktu, 7–10
hari.

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Peserta didik bisa meningkatkan keterampilan menulis dengan dua cara. Pertama, peserta didik
harus meningkatkan kebiasaan membaca. Dengan mempunyai kebiasaan membaca, peserta
didik memiliki banyak pengetahuan. Dengan kebiasaan membaca pula peserta didik akan
memiliki perbendaharaan kosakata yang banyak serta peserta didik terbiasa memahami
bagaimana kerangka berpikir orang. Dengan kebiasaan membaca pula, peserta didik
mempunyai modal untuk menjadi penulis yang baik. Kedua, peserta mengikuti mengikuti
kursus-kursus penulisan yang dilakukan oleh beberapa komunitas dan lembagalembaga
pencinta sastra.

G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Untuk mengukur tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran guru bisa menggunakan perangkat
sebagai berikut.
Tabel 1.2 Tingkat Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Bab 1 Pelajaran 4
No. Komponen Ya Tidak
1 Seluruh peserta didik menggunakan tema yang telah ditentukan
dan tidak keluar dari tema tersebut.
2 Seluruh peserta didik mengikuti ketentuan yang ditetapkan dalam
penulisan teks argumentasi.
 Terdapat lima paragraf.
 Menggunakan pengembangan paragraf deduksi atau induksi.
 Menggunakan paragraf yang koheren dan kohesif.
 Menggunakan ejaan yang baik dan benar.
3 Seluruh peserta didik memahami rubrik penilaian yang akan
digunakan untuk menilai teks argumentasi.
4 Seluruh peserta didik membuat kerangka karangan sebagai awal
pembuatan teks argumentasi.
5 Seluruh peserta didik menyerahkan karya tepat waktu, 7–10 hari.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Lengkapilah paragraf di bawah ini dengan konjungsi yang tepat!

1. ............................ ingin membantu para petani, pemerintah menyarankan ............................


membeli produk-produk pangan lokal. Produk pangan lokal yang dihasilkan oleh para petani
ternyata memiliki kandungan gizi yang tidak kalah dibandingkan dengan produk pangan hasil
impor. ............................... mulailah dengan mengonsumsi produk makanan lokal yang
dihidangkan di meja makan keluarga-keluarga di Indonesia.
2. Di Jakarta, Surabaya, Makassar .............. kota-kota besar lain ada orangorang ...........................
penuh semangat menyampaikan pentingnya kemandirian pangan dengan menanam di kebun
sendiri. Tanpa dibayar, ................. kadang mereka harus keluar uang sendiri ......................
memberi pelatihan cara bercocok tanam secara hidroponik. Orangorang tersebut
berkeyakinan ................... setiap keluarga mampu menyediakan sumber pangan sendiri.
3. Indonesia terkenal sebagai salah satu penghasil kopi paling lezat di dunia. Salah satu jenis kopi
yang terkenal adalah kopi luak. ......................... diperlukan proses yang panjang untuk
menghasilkan kopi luak yang nikmat. Biji kopi yang benar-benar segar dan berwarna merah
yang akan digunakan. …...................., biji kopi dipilih dengan memisahkan biji kopi yang segar
dan busuk dengan cara direndam. Biji kopi yang baik akan tenggelam, .......................… yang
busuk akan mengapung, ......................… biji kopi tersebut diberikan kepada musang atau luak
jenis binturong dan bulan (luak pemakan kopi). Dalam proses ini, luak mempunyai peran yang
sangat penting karena indra penciumannya hanya akan memilih biji kopi sempurna.

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Dalam menulis teks argumentasi menggunakan tema tentang mengonsumsi makanan pokok selain
beras padi. Peserta didik bisa menggali jenis-jenis makanan pokok yang ada di daerah masing-
masing yang bisa menggantikan padi beras. Untuk menulis teks argumentasi tersebut perhatikan
hal-hal atau ketentuan berikut.
a. Tugas dikerjakan secara perorangan/individual.
b. Tema: Mengonsumsi makanan pokok selain beras. Untuk mendapatkan informasi yang berkaitan
dengan tema tersebut perhatikan gambar berikut.
c. Carilah tambahan informasi berkenaan dengan tema, baik dari buku, majalah, surat kabar
maupun internet. Informasi ini berupa data atau fakta yang akan mendukung opinimu.
d. Teks argumentasi yang kamu tulis harus terdiri atas 5 paragraf. Setiap paragraf minimal terdiri
atas 7 kalimat. Paragraf 1 merupakan pendahuluan, paragraf 2, 3, dan 4 merupakan isi, serta
paragraf 5 sebagai penutup.
e. Dalam setiap paragraf kalian bisa menggunakan pola pengembangan deduksi atau induksi.
f. Jangan lupa paragraf yang kalian tulis harus kohesif dan koheren.
g. Gunakan ejaan dan tanda baca yang baik.
h. Buatlah kerangka karangan terlebih dahulu sebelum kalian menuliskannya.
i. Tulisan peserta didik akan dipajang di kelas dan peserta didik lain akan menilai tulisan tersebut
dengan menggunakan rubrik yang telah ditentukan.

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Argumentasi, digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis
Berita, cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar
Cerita pendek (cerpen), cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika)
Denotasi, (linguistik) makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas
pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif
Drama, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater
Ekstrinsik, berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa);
bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya
Faktual, berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran
Identifikasi, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya
Ilmiah, bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan
Komprehensif, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
Konotasi, (linguistik) tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan
dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi
Konteks, situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
Literasi, kemampuan menulis dan membaca
Musikalisasi, hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik
Persuasi, bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Podcast, dokumen digital yang harus diunduh dulu oleh pendengarnya
Poster, plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan)
Prosa, karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi)
Prosedur, tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
Puisi, ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
Salindia, terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat diproyeksikan
Sinopsis, ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang
menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi
Vlog, (komputer) blog yang isinya berupa video
Youtuber, seseorang yang membuat konten dalam bentuk video yang diunggah ke kanal youtube.

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
 Buku Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI.
 Kamus Besar Bahasa Indonesia.
MODUL AJAR
BAB 1 : MENGENALKAN DAN MEMPROMOSIKAN PRODUK PANGAN LOKAL
INDONESIA

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran 5 : Memahami Poster Sebagai Jenis Teks Persuasi
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 20 .....

B. KOMPETENSI AWAL
Tanyakan kepada peserta didik apakah mereka pernah melihat poster di tempat-tempat umum.
Tanyakan apa kira-kira isi poster tersebut, tujuan pemasangan poster, dan apa saja yang ditulis
dalam poster tersebut.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mempersiapkan peserta didik untuk memahami jenis teks persuasi yaitu berupa poster. Peserta
didik akan memahami apa yang dimaksud dengan poster, apa tujuan poster, serta ciri-ciri dan
syarat yang harus diperhatikan ketika ingin membuat sebuah poster.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Jenis teks persuasi yaitu berupa poster.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Pernahkah kalian melihat sebuah poster?
 Di mana kalian melihat poster tersebut?
 Kalau pernah kira-kira apa isi poster tersebut?
 Apa kira-kira tujuan pemasangan poster tersebut?
 Hal-hal apa saja yang ditulis dalam poster?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Guru memberikan pengantar dengan menjelaskan tujuan pembelajaran pada pelajaran 5
yaitu mengajak peserta didik memahami teks persuasi terutama berjenis poster.
 Pada kegiatan 1, guru memberikan contoh satu poster dengan tema ketahanan pangan dan
peserta didik dalam kelompok yang terdiri atas 4–5 peserta didik akan mendiskusikan
maksud dan tujuan poster.
 Pada kegiatan 2, masih dalam kelompok peserta didik akan diberi dua contoh poster dan
peserta didik akan mendiskusikan syarat dan ciriciri poster dengan melengkapi tabel dan
menjawab pertanyaan.
 Pada kegiatan 3, masih dalam kelompok peserta didik akan mengategorikan jenis-jenis
poster berdasarkan contoh-contoh poster yang diberikan oleh guru.
 Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi pada kegiatan 1, 2, dan 3 dan mempresentasikan
hasil diskusi tersebut di depan kelompok yang lain.
 Guru memandu jalannya diskusi dan membuat kesimpulan hasil diskusi.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dandiakhiri dengan berdoa.

E. ASESMEN / PENILAIAN
Tugas pada Kegiatan 1, 2, dan 3
a. Teknik Penilaian: Tes Lisan
b. Bentuk Iinstrumen: Tes Uraian Luas
c. Kunci Jawaban

Kegiatan 1
1) Gambar jenis-jenis pangan lokal yang dihasilkan oleh petani Indonesia.
2) Kalimat yang ditemui: Pertahankan Potensi Pangan Lokal. Sejahterakan Masyarakat
Indonesia. Saatnya Sadar Potensi Alam Indonesia.
3) Gambar dipakai untuk mendukung kalimat ajakan yang tertulis pada poster.
4) Pembuat poster mengajak masyarakat untuk mengonsumsi produk pangan lokal yang
dihasilkan oleh petani Indonesia sehingga masyarakat pada umumnya dan petani khususnya
menjadi lebih sejahtera.
5) Tujuan dari poster adalah memberikan informasi, mengajak dan menghimbau banyak orang
untuk melakukan sesuatu seperti apa yang digambarkan atau dituliskan pada poster tersebut.
6) Gambar yang menarik, kalimat persuasif yang singkat namun penuh ajakan, pemilihan
huruf, dan tata letak (design) poster yang menarik.

Kegiatan 2:
1) Melengkapi tabel.
Tabel 1.4 Tabel Kegiatan 2 Bab 1 Pelajaran 5
No Komponen Ya Tidak
.
1 Desain grafis dari poster harus memuat komposisi yang √
seimbang antara huruf dan gambar di atas media kertas atau kain
yang berukuran besar.
2 Poster pada umumnya dibuat dengan perpaduan warna yang kuat √
dan kontras.
3 Poster menggunakan bahasa yang singkat, jelas, tidak rancu agar √ √
mudah dipahami.
4 Poster menggunakan kalimat ajakan baik berupa ajakan secara √ √
langsung maupun tidak langsung.
5 Pesan yang ingin disampaikan sebaiknya disertai dengan gambar √
yang mendukung.
6 Poster bisa dibaca sambil lalu dan menarik minat khalayak √
umum atau masyarakat.
Catatan: peserta didik mempunyai kebebasan untuk menyatakan pendapat. Tidak ada
jawaban mutlak dalam melengkapi tabel di atas.
2) Peserta didik akan menyimpulkan hasil diskusi dengan menuliskan ciri-ciri dan syarat poster
dalam satu paragraf dengan pengembangan induksi. Paragraf minimal terdiri atas 7 kalimat.

Kegiatan 3: Jenis-Jenis Poster


1) Poster niaga. Poster ini berisi mengenai suatu produk yang ditawarkan kepada masyarakat.
Poster niaga ini banyak digunakan oleh para produsen produk tertentu kepada masyarakat.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan produk tersebut.
2) Poster kegiatan. Poster ini digunakan untuk memberikan informasi mengenai suatu acara. Di
dalam poster ini biasanya terpampang nama acara, lokasi, serta waktu dimulainya acara.
Penggunaan poster ini bertujuan agar banyak orang yang hadir dan meramaikan acara
tersebut.
3) Poster layanan masyarakat. Poster ini berisi sosialisasi program baru yang dibuat oleh
pemerintah kepada masyarakat.
4) Poster kelas. Poster kelas merupakan poster yang dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan
motivasi peserta didik yang ada di dalam kelas sekolah.

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Peserta didik bisa meningkatkan kemampuan memahami topik dengan banyak melihat contoh-
contoh poster yang ada di internet. Peserta didik akan mendapat banyak ide dalam merancang
poster yang baik.

G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Untuk mengukur tingkat ketercapaian pembelajaran guru bisa mengajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan tujuan pembelajaran pada peserta didik. Peserta didik akan menjawab
pertanyaan tersebut dan pastikan soal tersebut bisa dijawab oleh peserta didik kurang lebih
70%. Dengan cara ini guru bisa melihat apakah tujuan pembelajaran pelajaran 5 tercapai atau
tidak.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Perhatikan poster berikut dan identifikasilah apa yang dimaksud dengan poster dan apa
tujuan pembuatan poster.

Gambar 1.4 Poster dengan Tema Potensi Pangan Lokal Indonesia

1. Apa saja gambar yang kamu temui pada poster di atas?


2. Apa kalimat yang kamu temui pada poster di atas?
3. Kira-kira bagaimana hubungan antara gambar dan kalimat yang ada dalam poster?
4. Apa kira-kira yang diharapkan oleh pembuat poster kepada kita yang melihat dan membaca
poster tersebut?
5. Berdasarkan jawaban soal nomor 4, apa itu poster dan apa tujuan dari poster?
6. Kira-kira hal apa saja yang harus diperhatikan ketika kita ingin membuat poster sehingga
menarik perhatian dari pembaca?

Bandingkan dua buah poster di bawah ini! Bekerjalah dalam kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa
untuk mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang mengikutinya.
POSTER 1
Gambar 1.5 Poster Pangan Lokal Indonesia 1

POSTER 2

Gambar 1.6 Poster Pangan Lokal Indonesia 2


1. Berdasarkan ciri dan syarat penyusunan, poster manakah yang telah memenuhi syarat-syarat
penyusunan poster yang baik? Berilah tanda centang (√) pada tabel berikut!

No
Unsur-Unsur Poster Poster 1 Poster 2
.
1 Desain grafis poster harus memuat komposisi yang
seimbang antara huruf dan gambar di atas media
kertas atau kain yang berukuran besar.
2 Poster pada umumnya dibuat dengan perpaduan
warna yang kuat dan kontras.
3 Poster menggunakan bahasa yang singkat, jelas, tidak
rancu agar mudah dipahami.
4 Poster menggunakan kalimat ajakan baik berupa
ajakan secara langsung maupun tidak langsung.
5 Pesan yang ingin disampaikan sebaiknya disertai
dengan gambar yang mendukung.
6 Poster bisa dibaca sambil lalu dan menarik minat
khalayak umum atau masyarakat.

2. Berdasarkan hasil diskusi soal nomor 1, buatlah kesimpulan tentang ciri-ciri poster dan
bagaimana syarat poster yang baik. Tulislah paragraf tersebut dengan menggunakan pola
pengembangan induksi. Jangan lupa paragraf yang kalian tulis minimal terdiri atas tujuh
kalimat.

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, poster adalah plakat yang dipasang di tempat umum
(berupa pengumuman atau iklan). Dengan kata lain, poster adalah media publikasi yang terdiri atas
tulisan, gambar, atau kombinasi keduanya dengan tujuan memberikan informasi kepada khalayak
ramai.
Poster biasanya dipasang di tempat-tempat umum yang dinilai strategis seperti di depan sekolah,
kantor, pasar, mal, atau di tempat-tempat keramaian lain. Poster tersebut dipasang di tempat-tempat
umum karena informasi yang ada pada poster umumnya bersifat mengajak masyarakat.
Poster dibuat dengan maksud dan tujuan sendiri. Secara umum, tujuan dan maksud dibuatnya poster
adalah sebagai media publikasi agar masyarakat membaca dan melakukan sesuatu sesuai dengan
apa yang ada dalam poster tersebut. Secara khusus, maksud dan tujuan dibuatnya poster bergantung
pada apa yang diinginkan oleh pembuat poster seperti untuk tujuan komersial, mencari simpati
publik, mencari perhatian masyarakat, dan sebagainya.
Poster mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1) Poster terdiri atas komposisi huruf dan gambar di atas media kertas atau kain yang berukuran
besar.
2) Poster ditempel pada tempat umum dengan maksud menarik perhatian masyarakat.
3) Poster pada umumnya dibuat dengan perpaduan warna yang kuat.
4) Bahasa yang digunakan dalam poster singkat, jelas, dan tidak rancu agar mudah dipahami.
5) Pesan yang ingin disampaikan sebaiknya disertai dengan gambar.
6) Poster dapat dibaca secara sambil lalu.
Berikut adalah syarat poster yang baik.
1) Poster menggunakan bahasa yang mudah dipahami.
2) Susunan kalimat dalam poster harus singkat, padat, jelas, tetapi berisi.
3) Poster menggunakan kombinasi antara kalimat dan gambar.
4) Poster harus mampu menarik minat khalayak.
5) Media yang digunakan dalam poster harus menggunakan bahan yang tidak mudah rusak atau
sobek.
6) Ukuran poster sebaiknya disesuaikan dengan tempat atau lahan pemasangan poster.

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Argumentasi, digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis
Berita, cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar
Cerita pendek (cerpen), cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika)
Denotasi, (linguistik) makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas
pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif
Drama, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater
Faktual, berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran
Identifikasi, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya
Ilmiah, bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan
Komprehensif, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
Konteks, situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
Literasi, kemampuan menulis dan membaca
Musikalisasi, hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik
Persuasi, bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Podcast, dokumen digital yang harus diunduh dulu oleh pendengarnya
Poster, plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan)
Prosa, karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi)
Prosedur, tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
Puisi, ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
Salindia, terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat diproyeksikan
Sinopsis, ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang
menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi
Vlog, (komputer) blog yang isinya berupa video
Youtuber, seseorang yang membuat konten dalam bentuk video yang diunggah ke kanal youtube.

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
 Buku Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI.
 Internet: contoh-contoh poster.
 Kamus Besar Bahasa Indonesia.
MODUL AJAR
BAB 1 : MENGENALKAN DAN MEMPROMOSIKAN PRODUK PANGAN LOKAL
INDONESIA

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran 6 : Proyek Membuat Poster Untuk Mempromosikan Produk
Pangan Lokal Indonesia
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 20 .....

B. KOMPETENSI AWAL
Tanyakan kepada peserta didik apakah mereka pernah mencoba membuat poster dengan tujuan
mempromosikan sesuatu. Jika pernah, tanyakan juga apa saja yang harus dipersiapkan untuk
membuat poster tersebut.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Merancang dan membuat poster dengan tujuan mempromosikan produk pangan lokal Indonesia
dalam kelompok.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Poster dengan tujuan mempromosikan produk pangan lokal Indonesia dalam kelompok.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Pernahkah kalian mencoba membuat poster untuk mempromosikan sesuatu?
 Jika pernah kira-kira apa saja yang harus disiapkan?
 Jika kamu diminta mempromosikan produk pangan lokal Indonesia, kira-kira apa yang akan
kalian tuliskan dalam poster? Gambar apa yang akan kalian letakkan dalam poster tersebut?
 Di mana akan kalian letakkan poster yang kalian buat tersebut?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Guru memberikan pengantar dengan menjelaskan tujuan pembelajaran pada pelajaran 6
adalah mempersiapkan peserta didik untuk menghasilkan sebuah poster dengan tema produk
pangan lokal dan isu ketahanan pangan nasional.
 Guru menjelaskan hal-hal pokok yang harus diperhatikan peserta didik dalam membuat
poster atau syarat-syarat poster yang baik sehingga poster dibuat sesuai dengan ekspektasi
yang diharapkan.
 Guru juga menjelaskan tentang rubrik penilaian sehingga peserta didik memahami dalam
aspek apa saja karya mereka akan dinilai.
 Guru memberikan teks yang berjudul “Dari Padi ke Beras Analog”. Peserta didik membaca
secara bergantian teks tersebut dengan nyaring. Pada tahap ini pastikan gagasan, ide, dan apa
yang dipikirkan oleh peserta didik berdasarkan teks tersebut.
 Guru mendiskusikan isi teks dan meminta pendapat peserta didik tentang beras analog yang
berbahan jagung sebagai pengganti beras.
 Peserta didik dalam kelompok berdiskusi dan merancang poster sesuai dengan tema
tersebut.
 Peserta didik diberi waktu kurang lebih 7–10 hari untuk menyelesaikan tugas ini dan
menyerahkannya kepada guru.
Kegiatan Penutup (10 Menit)
 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dandiakhiri dengan berdoa.

E. ASESMEN / PENILAIAN
Tugas
a. Teknik Penilaian: Penugasan Kelompok
b. Bentuk Instrumen: Tes Kinerja
c. Rubrik Penilaian: Rubrik Penilaian Membuat Poster
Tabel 1.6 Tabel Rubrik Penilaian Membuat Poster
Komponen 4 3 2 1
Tema Tema poster Tema poster Tema poster Tema poster
sangat mewakili mewakili tema kurang mewakili tidak
tema dari teks dari teks yang tema dari teks mewakili
yang diberikan. diberikan. yang diberikan. tema dari
teks yang
diberikan.
Gambar Gambar dalam Gambar dalam Gambar dalam Gambar
poster mewakili poster mewakili poster mewakili dalam poster
tema dan tema dan hanya tema dan hanya sama sekali
merepresentasikan merepresentasika merepresentasika tidak
tiga kata/ frasa n dua dari tiga n satu dari tiga mewakili
yaitu beras analog, kata/frasa yaitu kata/ frasa yaitu teks yang
jagung, beras analog, beras analog, diberikan.
karbohidrat. jagung, jagung,
karbohidrat. karbohidrat.
Diksi dan Diksi dan kalimat Diksi dan kalimat Diksi dan kalimat Tidak
pemilihan secara tidak mampu kurang mampu menggunaka
kalimat langsung mampu memersuasif memersuasif n kalimat
persuasif. memersuasif pembaca. Penulis pembaca karena persuasif
pembaca. Penulis menggunakan tidak disusun dalam poster.
tidak kata ajakan dengan baik.
menggunakan kata eksplisit seperti
ajakan eksplisit kata ayo atau
seperti kata ayo mari.
atau mari.
Warna Warna yang Warna yang Warna yang Warna yang
digunakan dalam digunakan dalam digunakan dalam digunakan
poster sangat poster cukup poster kurang dalam poster
menarik sehingga menarik sehingga menarik sehingga tidak menarik
mampu menarik cukup mampu kurang mampu sehingga
perhatian menarik perhatian menarik tidak mampu
pembaca. pembaca. perhatian menarik
pembaca. perhatian
pembaca.
Pemilihan Pemilihan huruf Pemilihan huruf Pemilihan huruf Pemilihan
jenis huruf dalam poster cukup sesuai dalam poster huruf dalam
sangat sesuai dengan isi poster kurang sesuai poster tidak
dengan isi poster sehingga dengan isi poster sesuai
sehingga membuat membuat poster sehingga kurang dengan isi
poster menjadi menjadi cukup membuat poster poster
sangat menarik. menarik. menjadi menarik. sehingga
tidak
membuat
poster
menjadi
menarik.
Desain/ Rancangan poster Rancangan poster Rancangan poster Rancangan
rancangan sangat baik cukup baik kurang baik poster tidak
poster. sehingga mampu sehingga cukup sehingga kurang baik sehingga
menarik pembaca mampu menarik mampu menarik tidak mampu
untuk melihat dan pembaca untuk pembaca untuk menarik
membacanya. melihat dan melihat dan pembaca
membacanya. membacanya. untuk melihat
dan
membacanya.
Ejaan dan Tidak ada Terdapat 1–3 Terdapat 4–6 Terdapat 7
tanda baca kesalahan ejaan kesalahan ejaan kesalahan ejaan kesalahan
dan tanda baca dan tanda baca dan tanda baca ejaan dan
dalam poster. dalam poster. dalam poster. tanda baca
atau lebih
dalam poster.
Total Nilai
Nilai = (jumlah nilai yang didapat)/(nilai maksimal: 28) x 100

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Sekarang ini pembuatan poster dibuat dengan teknologi digital. Oleh karena itu, peserta didik
harus meningkatkan memampuan di bidang teknologi informasi sehingga mampu membuat
poster secara digital.

G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Untuk mengukur tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran guru bisa menggunakan perangkat
sebagai berikut.
Tabel 1.5 Tingkat Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Bab 1 Pelajaran 6
No. Komponen Ya Tidak
1 Seluruh peserta didik memahami syarat dan ciri poster yang
baik.
2 Seluruh peserta didik memahami tema yang diberikan dan
mampu menuangkannya dalam bentuk poster.
3 Seluruh peserta didik memahami rubrik penilaian yang akan
digunakan untuk menilai karya poster.
4 Seluruh peserta didik terlibat dalam diskusi dan dalam proses
pengerjaan poster.
5 Seluruh peserta didik menyerahkan karya tepat waktu sekitar 7–
10 hari.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Perhatikan langkah-langkah membuat poster berikut.

1. Bacalah teks yang berjudul “Dari Padi ke Beras Analog” di Buku Siswa hal. 26-27. Teks
tersebut akan menjadi inspirasi atau ide bagi poster yang akan kalian buat. Silakan berdiskusi
dengan teman satu kelompok untuk merumuskan apa permasalahan pokok yang ada dalam
teks.
2. Buatlah poster secara berkelompok yang terdiri atas 3-4 siswa!
3. Pilih dan susun kalimat yang singkat, padat, menarik, dan mempersuasi pembaca!
4. Sertakan gambar yang sesuai dengan tema!
5. Pilih jenis huruf yang jelas dengan ukuran yang proporsional!
6. Gunakan warna yang menarik sehingga pembaca tertarik untuk membaca postermu!
7. Media yang digunakan adalah kertas ukuran A3.
8. Teknik pembuatan bisa secara manual yaitu dengan cara ditulis dan dilukis dengan tangan atau
menggunakan media digital lewat komputer.
9. Poster akan dipresentasikan di depan kelas dan akan dipajang dalam majalah dinding di kelas.

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Peserta didik dalam kelompok terdiri atas 4–5 orang akan membuat poster dengan langkah-langkah
sebagai berikut.
a. Poster dikerjakan secara berkelompok yang terdiri atas 4–5 peserta didik.
b. Tema akan diambil dari teks yang disediakan yang berjudul “Dari Padi ke Beras Analog”.
Peserta didik akan berdiskusi dalam kelompok untuk merumuskan apa permasalahan pokok yang
ada dalam teks.
c. Pilih dan susun kalimat yang singkat, padat, menarik dan memersuasi pembaca.
d. Sertakan gambar yang sesuai dengan tema.
e. Pilih jenis huruf yang jelas dengan ukuran yang proporsional.
f. Gunakan warna yang menarik sehingga pembaca tertarik untuk membaca postermu.
g. Media yang digunakan adalah kertas ukuran A3.
h. Teknik pembuatan bisa secara manual, yaitu dengan cara ditulis dan dilukis dengan tangan atau
menggunakan media digital lewat komputer.
i. Poster akan dipresentasikan di depan kelas dan akan dipajang dalam majalah dinding di kelas.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Argumentasi, digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis
Berita, cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar
Cerita pendek (cerpen), cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika)
Denotasi, (linguistik) makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas
pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif
Drama, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater
Ekstrinsik, berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa);
bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya
Faktual, berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran
Identifikasi, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya
Ilmiah, bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan
Komprehensif, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
Konotasi, (linguistik) tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan
dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi
Konteks, situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
Literasi, kemampuan menulis dan membaca
Musikalisasi, hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik
Persuasi, bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Podcast, dokumen digital yang harus diunduh dulu oleh pendengarnya
Poster, plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan)
Prosa, karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi)
Prosedur, tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
Puisi, ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
Salindia, terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat diproyeksikan
Sinopsis, ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang
menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi
Vlog, (komputer) blog yang isinya berupa video
Youtuber, seseorang yang membuat konten dalam bentuk video yang diunggah ke kanal youtube.

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
 Buku Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI.
 Artikel dari Harian Kompas: https://klasika.kompas.id/.
 Beberapa contoh poster dari internet.
MODUL AJAR
BAB 2 : MENYAJIKAN BERITA INOVASI YANG MENGHIBUR

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran 1 : Menemukan Informasi Aktual dan Akurat Pada Teks
Berita
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 20 ..... / 20 .....

B. KOMPETENSI AWAL
Menggali dari peserta didik apakah mereka suka membaca, menyimak, atau memirsa berita di
beberapa media untuk mengetahui fakta-fakta aktual yang sedang terjadi di sekitar kita, baik
lokal maupun internasional.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Membaca sebuah teks berita dan mengidentifikasi informasi yang aktual dan akurat dari
sumber berita.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Informasi yang aktual dan akurat dari sumber berita.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Sebutkanlah berita-berita aktual yang sedang terjadi di sekitar kita dalam satu minggu ini.
 Dari banyaknya informasi tersebut berita mana sajakah yang layak kalian perhatikan dan
mana yang seharusnya kalian abaikan? Jelaskan disertai dengan alasan.
 Dari mana sajakah berita-berita aktual tersebut kalian dapatkan? Apakah kalian membaca
surat kabar atau internet, mendengar radio atau podcast, atau menontonnya di televisi atau
YouTube?
 Kalau boleh menyebut nama media, dari banyaknya media yang ada, baik surat kabar, radio,
podcast, televisi, maupun berita daring di internet, mana sajakah yang layak menjadi acuan
untuk menemukan berita yang tepercaya?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Guru memberikan pengantar dengan menjelaskan tujuan pembelajaran pada Pelajaran 1
adalah menangkap fakta yang disampaikan dalam sebuah berita dari media.
 Guru memberikan artikel yang berjudul “ITS Juara Umum Kontes Robot Indonesia 2020”.
Guru meminta peserta didik memberi tanda garis bawah dengan pena pada pernyataan-
pernyataan penting terkait kontes robot. Peserta didik membaca secara mandiri di dalam
kelas.
 Guru menjelaskan pertanyaan yang terdapat pada Kegiatan 2 dan membagi peserta didik
dalam kelompok yang terdiri atas 3–4 peserta didik, serta meminta peserta didik
mendiskusikan jawaban dari Kegiatan 2.
 Setelah waktu yang diberikan cukup, guru menjadi moderator untuk menyimpulkan hasil
diskusi dari setiap kelompok. Guru juga akan menekankan jawaban yang benar dan memberi
masukan pada jawaban yang salah.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dandiakhiri dengan berdoa.

E. ASESMEN / PENILAIAN
a. Teknik Penilaian: Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen: Tes Isian Singkat dan Uraian Luas
c. Kunci Jawaban (hanya sebagai referensi jawaban)
Contoh jawaban peserta didik: (jawaban ini tidak mengikat, peserta didik dibenarkan dengan
jawaban berbeda selama substansinya sama).
1) Memahami kosakata yang digunakan dalam teks:
a. kontes : perlombaan (kecantikan dan sebagainya)
b. robotika : ilmu tentang mesin robot
c. daring : dalam jaringan, terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya
d. inovasi : penemuan baru yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal
sebelumnya (gagasan, metode, atau alat)
e. laman : halaman utama dari suatu situs web yang diakses oleh pengguna pada awal
masuk ke situs tersebut
2) Membuat kalimat dengan kata-kata di bawah ini.
a. Kalimat majemuk setara - kontes: Robot sepakbola yang akan diikutkan kontes robot
harus dapat melakukan gerakan menendang dan menggiring bola.
b. Kalimat majemuk bertingkat - robotika: Kak Jay akan membelikan tas selempang
berwarna magenta itu kalau Karin mau mengikuti pelajaran ekstrakurikuler robotika.
c. Kalimat majemuk setara berlawanan - daring: Adik ingin pergi ke gelora olahraga
untuk menonton kontes robot, tetapi panitia melarang pengunjung datang karena
perlombaan tersebut dilaksanakan secara daring.
d. Kalimat langsung - inovasi: “Saya senang dapat terlibat dalam inovasi di bidang
industri kreatif pembuatan gitar elektrik dari bahan rotan,” kata Bradi.
e. Kalimat tidak langsung - laman: Tadi Bu Sofie berpesan agar para peserta didik
membaca bukubuku yang tersedia secara daring di laman Badan Bahasa
Kemdikbudristek.
3) Gagasan utama bacaan yang berjudul “ITS Juara Umum Kontes Robot Indonesia 2020”
adalah ITS menjadi juara umum kontes robot yang merupakan wadah bagi mahapeserta
didik untuk menunjukkan karya terbaiknya dalam inovasi teknologi.
4) Jawaban:
a. Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot Pemadam Api Indonesia
(KRPAI), Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI), Kontes Robot Sepak Bola
Indonesia (KRSBI) Beroda, Kontes Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid,
Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI).
b. Kontes diadakan secara daring.
c. Pada saat pidato penutupan kontes tanggal 24 November 2020. Kalimat tersebut
dikatakan oleh Nadiem Makarim saat pidato penutupan kontes.
d. Tim Erisa dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya.
e. Karena ITS menjadi juara 1 pada tiga kategori dan mendapatkan enam penghargaan
lainnya sehingga total penghargaan yang didapatkan adalah sembilan. Pesaing terdekat
meraih tujuh penghargaan.
f. Kontes Robot Tari adalah lomba yang unik karena menggabungkan teknologi dan
kebudayaan. Menurut saya menyelaraskan gerakan robot dengan irama musik pasti
tidak mudah, tetapi para peserta mampu melakukannya. Hal ini menunjukkan daya
kreativitas yang tinggi dan semangat inovasi yang baik.
5) Dua Sumber Berita Pembanding
a. Sumber Berita 1
“ITS Surabaya Sabet Juara Umum Kontes Robot Indonesia 2020” CNN Indonesia,
Rabu, 25/11/2020 19:25 WIB (hyg/DAL) https://www.cnnindonesia.com/
teknologi/20201125184506-185-574502/its-surabaya-sabetjuara- umum-kontes-robot-
indonesia-2020
Kutipan:
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya berhasil menjadi juara umum
tingkat nasional pada Kontes Robot Indonesia (KRI) 2020. Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Nadiem Makarim, berharap kontes robot ini menjadi wadah bagi para
mahasiswa untuk menyalurkan gagasan, kreativitas, dan inovasi dalam menyelesaikan
berbagai permasalahan dan tantangan di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan
informasi dunia. “Selamat kepada teman-teman mahasiswa yang telah berhasil
merancang dan menyelesaikan robotnya. Janganlah cepat puas diri, tetaplah semangat,
berkarya, dan berkontribusi dalam mewujudkan SDM unggul bagi bangsa Indonesia,”
kata Nadiem lewat keterangan tertulis, Rabu (25/11).
b. Sumber Berita 2
“Kalahkan 67 Perguruan Tinggi, ITS Juara Umum Kontes Robot Indonesia”,
Kompas.com - 26/11/2020, 09:41 WIB Penulis: Ayunda Pininta Kasih Editor: Ayunda
Pininta Kasih https://www.kompas.com/edu/read/2020/11/26/094123571/ kalahkan-
67-perguruan-tinggi-its-juara-umum-kontesrobot- indonesia?page=all
Kutipan:
Di tengah pandemi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui
Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) bersama Institut Teknologi Bandung (ITB)
sukses menyelenggarakan Kontes Robot Indonesia (KRI) Tahun 2020 melalui dalam
jaringan (daring). KRI tahun 2020 menjadi ajang kompetisi yang membawa Institut
Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS) menjadi juara umum, mengalahkan 67 perguruan
tinggi lain peserta KRI. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem
Anwar Makarim mengatakan teknologi robotika menjadi suatu terobosan baru yang
menunjukkan majunya peradaban manusia.
6) Jika saya menjadi anggota tim peserta robot yang belum menjadi juara, pertama-tama
saya pasti merasa kecewa. Namun, saya akan mempelajari kekurangan rancangan robot
tim kami agar dapat meningkatkan kemampuan robot kami. Saya akan berusaha tetap
bersemangat untuk mengikuti kontes tahun berikutnya.

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Peserta didik dapat meningkatkan kemampuan dan kebiasaan membaca dengan cara membaca
berita di media surat kabar atau menyaksikan berita di televisi. Pastikan bahwa berita tersebut
diperoleh dari beberapa media yang tepercaya. Dengan sering membaca surat kabar atau
melihat berita di televisi, diharapkan peserta didik lebih terasah kepekaan dan kesadaran
sosialnya.
G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK
Untuk mengukur tingkat ketercapaian pembelajaran guru dapat mengajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan bacaan yang digunakan. Guru dapat menggunakan skala persentase
ketercapaian pembelajaran melalui pemetaan jawaban-jawaban peserta didik. Diharapkan
ketercapaian peserta didik ada pada skala 70%.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Bacalah teks ITS Juara Umum Kontes Robot Indonesia 2020, pada buku siswa halaman 34!
Bentuk kelompok bersama 2-3 teman kalian untuk menjawab pertanyaanpertanyaan
berikut.
1. Pada teks di atas terdapat beberapa kosakata yang perlu dipahami artinya. Temukan arti
kosakata berikut ini dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Gunakan tautan
https://kbbi.kemdikbud.go.id
a. kontes
b. robotika
c. daring
d. inovasi
e. laman
2. Buatlah kalimat sesuai petunjuk dengan kata-kata di bawah ini.
a. Kalimat majemuk setara dengan kata “kontes”.
Jawab:
b. Kalimat majemuk bertingkat dengan kata “robotika”.
Jawab:
c. Kalimat majemuk setara berlawanan dengan kata “daring”.
Jawab:
d. Kalimat langsung dengan kata “inovasi”.
Jawab:
e. Kalimat tidak langsung dengan kata “laman”.
Jawab:
3. Berdasarkan teks berita “ITS Juara Umum Kontes Robot Indonesia 2020”, apakah gagasan
pokok dari teks bacaan tersebut?
4. Berdasarkan teks berita “ITS Juara Umum Kontes Robot Indonesia 2020”, jawablah
pertanyaan-pertanyaan yang menggunakan adiksimba berikut.
a. Apa sajakah kategori kontes tersebut?
b. Di manakah kontes diadakan?
c. Terdapat kutipan: “Seperti Robot Seni Tari, tidak terbayangkan sebelumnya robot dapat ikut
melestarikan budaya Indonesia” Kapan hal tersebut terjadi? Jelaskan alasan kalian.
d. Siapakah yang memenangkan kategori robot tari? Jelaskan alasan kalian.
e. Mengapa ITS disebut sebagai juara umum? Jelaskan alasan kalian.
f. Bagaimana pendapat kalian mengenai kontes robot tari?
5. Untuk memastikan bahwa informasi pada berita ini akurat, cobalah cek silang dengan dua
sumber berita daring (online) lainnya. Sebutkan sumber berita lain dalam format: Judul berita,
nama sumber berita (surat kabar, majalah daring), tanggal, penulis, kutipan paragraf pertama.
a. Sumber berita ke-1: …………………………………………………………………….…
b. Sumber berita ke-2: ………………………………………………………………………
6. Bagaimana sikap kalian seandainya kalian menjadi anggota tim peserta kontes robot yang
belum mendapatkan hasil sebagai juara?
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Untuk menemukan sebuah fakta yang terjadi di sekitar kita atau di dunia, biasanya orang
mengakses berita pada situs berita daring melalui media sosial, mendengarkan radio, podcast,
menonton televisi atau streaming berita di beberapa kanal penyedia layanan streaming. Dengan
kemajuan teknologi, sebuah kejadian di satu tempat di dunia ini dalam hitungan menit dapat
menyebar ke belahan dunia yang lain.
Apakah yang dimaksud dengan berita? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, berita adalah
“cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar”. Menurut Michael V.
Charnley (1965 dalam Sumadiria, 2008: 64), berita adalah laporan tercepat mengenai fakta dan
opini yang menarik atau penting, atau kedua-duanya, bagi sejumlah besar penduduk. Syarat pertama
yang harus dipenuhi dari sebuah berita adalah faktual atau baru saja terjadi dalam beberapa waktu.
Oleh karena itu, sebuah kejadian hangat akan diminati dan akan menjadi berita utama atau headline
baik di surat kabar atau televisi.
Perlu diperhatikan bahwa sebuah berita selayaknya mengandung data yang tepat dan benar. Penulis
berita dan wartawan yang bekerja di redaksi surat kabar atau televisi harus memastikan bahwa
berita yang mereka tayangkan mengandung kebenaran fakta. Hal ini menyangkut kredibilitas dari
sebuah surat kabar, televisi, atau media yang lain. Walaupun begitu, pembaca harus mempunyai
kemampuan untuk melihat dan memeriksa apakah informasi tersebut bersumber dari sumber yang
cukup kredibel dan sudah terverifikasi. Keakuratan sebuah informasi dari sebuah berita merupakan
syarat mutlak.

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Argumentasi, digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis
Berita, cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar
Cerita pendek (cerpen), cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika)
Denotasi, (linguistik) makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas
pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif
Drama, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater
Ekstrinsik, berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa);
bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya
Faktual, berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran
Identifikasi, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya
Ilmiah, bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan
Komprehensif, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
Konotasi, (linguistik) tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan
dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi
Konteks, situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
Literasi, kemampuan menulis dan membaca
Musikalisasi, hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik
Persuasi, bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Podcast, dokumen digital yang harus diunduh dulu oleh pendengarnya
Poster, plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan)
Prosa, karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi)
Prosedur, tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
Puisi, ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
Salindia, terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat diproyeksikan
Sinopsis, ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang
menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi
Vlog, (komputer) blog yang isinya berupa video
Youtuber, seseorang yang membuat konten dalam bentuk video yang diunggah ke kanal youtube.

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
 Buku Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI
 Surat kabar
 Televisi
 YouTube
 Radio
 Televisi
 Berita daring (online/internet): ITS Juara Umum Kontes Robot Indonesia 2020
https://tekno.tempo.co/read/1408620/its-juara-umum-kontes-robotindonesia- 2020/full&view=ok
MODUL AJAR
BAB 2 : MENYAJIKAN BERITA INOVASI YANG MENGHIBUR

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran 2 : Mengenali Struktur dan Unsur Teks Berita
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 20 ..... / 20 .....

B. KOMPETENSI AWAL
Guru dapat mengingatkan kembali peserta didik tentang konsep adiksimba (apa, di mana,
kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana). Jika mereka dapat mengingat singkatan adiksimba
tersebut, guru dapat bertanya lebih lanjut tentang topik pembahasan penggunaan konsep
tersebut, mengapa harus menggunakan konsep tersebut, dan apa akibatnya jika tidak
menggunakan konsep tersebut.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Membaca, mendengarkan, dan menyaksikan sebuah berita, mengidentifikasi struktur sebuah
berita, kemudian menulis sebuah teks berita dengan struktur yang telah ditetapkan.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Struktur sebuah berita, kemudian menulis sebuah teks berita dengan struktur yang telah
ditetapkan.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Apakah yang menjadi berita paling populer selama seminggu belakangan ini?
 Apa yang kalian ketahui tentang konsep adiksimba?
 Konsep adiksimba dipakai dalam konsep membahas topik berita, nah kalian telah memilih
satu berita paling populer seminggu ini. Dapatkah kalian analisis berita tersebut berdasarkan
adiksimba?
 Mengapa sebuah berita harus memenuhi syarat adiksimba? Apa akibatnya jika sebuah berita
tidak mengikuti adiksimba?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Guru memberikan pengantar dengan menjelaskan tujuan pembelajaran pertemuan pada
Pelajaran 2 adalah memahami struktur dan unsurunsur teks berita.
 Guru menunjukkan teks berita “Pesawat Terbang Seharga Rp 400 M Buatan RI Makin
Laris Manis” yang diambil dari tautan
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200213134029-4-137608/ pesawat-terbang-
seharga-rp-400-m-buatan-ri-makin-laris-manis dan pertanyaan-pertanyaan pada Kegiatan 2.
 Guru membagi peserta didik menjadi kelompok yang beranggotakan 3–4 peserta didik dan
meminta mereka untuk membaca mandiri. Guru menjelaskan bahwa pertanyaan-pertanyaan
pada Kegiatan 2 dilakukan secara berkelompok dan pada akhir kegiatan peserta didik akan
diminta untuk menyajikan hasil diskusi kelompok. Sebelum membaca mandiri dimulai, guru
mengingatkan peserta didik untuk memperhatikan memperhatikan unsur adiksimba.
 Guru akan menjadi moderator dalam diskusi analisis Kegiatan 2 dari setiap kelompok.
Semua kelompok juga akan melakukan silang baca teks berita yang disusun oleh setiap
kelompok.
 Pada Kegiatan 3, guru menunjukkan tayangan video “Go Digital Strategi Bertahan di
Tengah Pandemi” yang diambil dari tautan https://www.
cnnindonesia.com/tv/20200817180227-413-536605/video-go-digitalstrategi- umkm-
bertahan-di-tengah-pandemi
 Peserta didik menyaksikan secara bersama dalam satu kelas. Sebelum ditayangkan, guru
menjelaskan bahwa peserta didik diminta memperhatikan unsur adiksimba (5-W, 1-H) dan
kriteria kelayakan sebuah peristiwa untuk menjadi berita. Guru menunjukkan pertanyaan
dan tugas yang mengikuti tayangan video.
 Guru membagi peserta didik dalam kelompok yang terdiri atas 4–5 orang. Peserta didik
diberi waktu sekitar 15 menit untuk melengkapi analisis pada bagian membaca pemahaman
berdasarkan video pada Kegiatan 3. Setiap kelompok harus menyampaikan pendapatnya.
 Guru akan menjadi fasilitator diskusi analisis Kegiatan 3.
 Guru menjelaskan kembali struktur naskah berita dengan piramida terbalik dan bagaimana
menempatkan unsur adiksimba (5-W, 1-H) di dalam struktur tersebut.
 Peserta didik akan kembali bekerja secara berkelompok (4–5 peserta didik) dan diberi waktu
sekitar 20 menit untuk melengkapi Kegiatan 3: menulis teks berita dari video yang didengar
atau dilihat pada Kegiatan 3.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dandiakhiri dengan berdoa.

E. ASESMEN / PENILAIAN
Kegiatan 2
Peserta didik membaca teks “Pesawat Terbang Seharga Rp 400 M Buatan RI Makin Laris
Manis”
a. Teknik Penilaian: Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen: Tes Uraian Luas
c. Kunci Jawaban (hanya sebagai referensi jawaban)
Contoh jawaban peserta didik: (jawaban ini tidak mengikat, peserta didik dibenarkan dengan
jawaban berbeda selama substansinya sama).
1. Kalimat pertama pada bagian kepala berita: Produk pesawat terbang Indonesia makin
diminati oleh banyak negara. Karena pada paragraf ini terdapat unsur apa (pesawat
terbang diminati banyak negara), di mana (Indonesia), kapan (kini), siapa (PT Dirgantara
Indonesia), mengapa (sudah diekspor ke berbagai negara), dan bagaimana (dipesan oleh
banyak negara).
2. Analisis unsur adiksimba pada “kepala berita” dari teks di atas. apa (pesawat terbang
diminati banyak negara), di mana (Indonesia), kapan (kini), siapa (PT Dirgantara
Indonesia), mengapa (sudah diekspor ke berbagai negara), dan bagaimana (dipesan oleh
banyak negara) Semua unsur terjawab seperti di atas.
3. Gagasan pendukung yang diuraikan pada “leher berita” adalah penjelasan mengenai
jumlah pesawat terbang CN-235 yang dipesan oleh negara-negara lain dan jumlah
pesawat yang digunakan TNI AL.
4. Pada kutipan: “Hingga kini, pesawat tersebut sudah diekspor ke berbagai negara,
diantaranya adalah Thailand untuk Royal Thai Police, Senegal dengan Senegal Air
Force, Nepal dengan Nepal Army.” Kata diantaranya bukan merupakan kata baku
karena kata di adalah kata depan sehingga penulisan yang baku adalah di antaranya.
5. Menurut saya, pengembangan pesawat CN-235 menjadi pesawat komersial adalah
diversifikasi usaha yang berpeluang sangat baik. PT Dirgantara Indonesia mempunyai
peluang untuk menjual lebih banyak pesawat tidak hanya di dalam negeri tetapi juga ke
luar negeri. Hal ini akan memberi dampak terbukanya lebih banyak peluang kerja bagi
penduduk Indonesia dalam bidang industri pesawat terbang.
6. Peserta didik menulis teks berita berdasarkan berita “Pesawat Terbang Seharga Rp 400
M Buatan RI Makin Laris Manis”

a. Teknik Penilaian: Proyek Kelompok


b. Bentuk Instrumen: Tes Kinerja
c. Rubrik Penilaian
Tabel 2.2 Rubrik Penilaian Menulis Teks Berita
Kompone 4 3 2 1 Nilai
n
Tema Tema sangat Tema sesuai Tema kurang Tema tidak
sesuai dengan dengan yang sesuai dengan sesuai dengan
yang telah telah yang telah yang telah
ditentukan. ditentukan. ditentukan. ditentukan.
Judul Judul berita Judul berita Judul berita Judul berita
mencerminkan mencerminkan mencerminkan tidak
gagasan kepala gagasan kepala gagasan kepala mencerminkan
berita dan berita dan berita dan gagasan kepala
terdiri atas terdiri atas 7– terdiri lebih berita.
maksimum 7 10 kata. dari 10 kata.
kata.
Jumlah Jumlah kata Jumlah kata Jumlah kata Jumlah kata
Kata sesuai, yaitu 200–300 kata. terlalu banyak, kurang dari
100–200 kata. yakni lebih 100 kata.
dari 300 kata.
Kepala Menyampaikan Menyampaika Menyampaika Menyampaika
Berita fakta secara n fakta secara n fakta secara n fakta secara
adiksimba yang adiksimba adiksimba adiksimba
berhubungan yang yang yang
dengan tema berhubungan berhubungan berhubungan
dengan sangat dengan tema dengan tema dengan tema
jelas. dengan jelas. dengan kurang dengan tidak
jelas. jelas.
Perincian Mengembangka Mengembangk Mengembangk Mengembangk
Unsur n unsur-unsur an unsur-unsur an unsur-unsur an unsur-unsur
Berita di berita dan berita dan berita dan berita dan
Tubuh menuliskannya menuliskannya menuliskannya menuliskannya
Berita dengan sangat dengan dengan kurang dengan tidak
terperinci. terperinci. terperinci. terperinci.
Kaki Berita Memuat Memuat Memuat Tidak memuat
kesimpulan kesimpulan kesimpulan kesimpulan
yang berisi kata yang berisi yang berisi 2 yang berisi
kunci kepala kata kunci unsur kata kata kunci
berita (adik – kepala berita kunci kepala kepala berita
apa, di mana, (adik – apa, di berita (hanya (adik – apa, di
kapan – 3-W) mana, kapan – dua unsur adik mana, kapan –
dan tambahan 3-W) dan – apa, di mana, 3-W) atau
informasi yang tambahan kapan – 3-W) tambahan
terkait langsung informasi yang dan tambahan informasi yang
dengan subjek terkait informasi yang tidak terkait
pada kepala langsung tidak terkait dengan subjek
berita seperti dengan subjek langsung pada kepala
harga, tip, atau pada kepala dengan subjek berita.
daftar nama. berita seperti pada kepala
alternatif berita seperti
pengganti pendapat
subjek. warga sekitar.
Akurasi Keakurasian Keakurasian Keakurasian Judul tidak
Fakta antara judul dan antara judul antara judul mencerminkan
Pendukung isi, penggunaan dan isi, dan isi, dengan isi
fakta-fakta penggunaan penggunaan kepala berita,
pendukung dari fakta-fakta fakta-fakta penggunaan
sumber berita pendukung pendukung fakta-fakta
yang dari sumber dari sumber pendukung
disebutkan berita yang berita yang dari sumber
(tidak anonim), disebutkan tidak berita yang
kutipan (tidak anonim), disebutkan tidak
informasi dari kutipan (anonim), disebutkan
sumber berita informasi dari kutipan (anonim),
yang relevan, sumber berita informasi dari kutipan
dan keakura- yang kurang sumber berita informasi dari
sian foto (bila relevan, dan yang tidak sumber berita
ada) dengan isi keakura-sian relevan, dan yang tidak
berita. foto (bila ada) foto (bila ada) relevan, dan
dengan isi tidak relevan foto (bila ada)
berita. dengan isi tidak relevan
berita. dengan isi
berita.
Sumber Dari situs atau Dari situs atau Dari situs blog Dari situs yang
Berita jurnal yang jurnal yang pribadi. tidak jelas.
dapat dipercaya dapat
dengan data dipercaya,
terkini. tetapi data
lebih dari 5
tahun yang
lalu.
Ejaan dan Tidak ada Terdapat 1–3 Terdapat 4–6 Terdapat 7
Tanda baca kesalahan ejaan kesalahan kesalahan kesalahan
dan tanda baca ejaan dan ejaan dan ejaan dan
dalam teks tanda baca tanda baca tanda baca atau
yang ditulis. dalam teks dalam teks lebih dalam
yang ditulis. yang ditulis. teks yang
ditulis.
Diksi Penggunaan Penggunaan Penggunaan Penggunaan
diksi yang diksi yang diksi yang diksi yang
sesuai, tepat cukup sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai,
dan sopan. tepat dan tepat dan kurang tepat
cukup sopan. cukup sopan. dan kurang
sopan.
Total Nilai
Nilai = (jumlah nilai yang didapat)/(nilai maksimal: 40) x 100

Kegiatan 3:
Peserta didik menyimak tayangan video “Go Digital Strategi Bertahan di Tengah Pandemi”
dari tautan https://www.cnnindonesia.com/ tv/20200817180227-413-536605/video-go-digital-
strategi-umkmbertahan-di-tengah-pandemi.
a. Teknik Penilaian: Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen: Tes Uraian Luas
c. Kunci Jawaban (hanya sebagai referensi jawaban)
Contoh jawaban peserta didik: (jawaban ini tidak mengikat, peserta didik dibenarkan dengan
jawaban berbeda selama substansinya sama).
Informasi bagi Guru
Analisis unsur adiksimba berdasarkan video yang disaksikan pada Kegiatan 3 sebagai
berikut.
Tabel 2.3 Analisis Unsur Adiksimba
Unsur Jawaban
Judul Berita Go Digital, Strategi UMKM Bertahan di Tengah Pandemi
apa Banyak usaha UMKM yang menggunakan fasilitas digital lewat internet
untuk bertahan pada masa pandemi.
di mana Jakarta dan sekitarnya
kapan Maret–November 2020
siapa UMKM di Jakarta
mengapa Mereka harus beralih ke digital dan menggunakan fasilitas internet karena
omset yang turun drastis.
bagaimana 1. Karena pandemi Covid-19 melanda, Indonesia dan masyarakat
dilarang berkumpul.
2. Masyarakat yang membatasi berkumpul dan bepergian akhirnya
berimbas kepada penurunan omzet para pelaku usaha UMKM.
3. Para pelaku usaha harus berinovasi memanfaatkan fasilitas digital dan
media sosial.
4. Akhirnya perlahan tetapi pasti usaha para pelaku UMKM mulai dapat
berjalan kembali setelah mereka beralih ke media digital.
Jawaban
1. Gagasan utama dalam tayangan video itu adalah pelaku usaha UMKM melakukan inovasi
dengan berjualan pada platform digital agar dapat bertahan selama masa pandemi.
2. Maret–November 2020
3. Industri kreatif memerlukan pelanggan yang datang ke tempat usaha atau pertunjukan
agar dapat memirsa hasil karya atau produk pelaku usaha. Selama masa pandemi terdapat
pembatasan kerumunan dan perjalanan sehingga para calon pelanggan tidak dapat
mengakses produk pelaku usaha.
4. Pembatasan jam buka usaha, pembatasan kerumunan, dan pembatasan perjalanan untuk
mencegah semakin parahnya pandemi mengakibatkan tidak ada pelanggan yang dapat
membeli produk pelaku usaha industri kreatif. Karena tidak ada transaksi pembelian,
omzet para pedagang menurun drastis dan produk pun menumpuk tidak terbeli.
5. Saat pedagang beralih ke konsep Go Digital, pelanggan mulai dapat melihat hasil karya
dan produk jualan secara daring tanpa harus mendatangi tempat usaha UMKM.
Pembelian oleh pelanggan yang tertarik atau membutuhkan produk pedagang UMKM
mulai terjadi. Penghasilan para pedagang meningkat seiring dengan makin banyaknya
pengakses pasar digital pelaku usaha UMKM.
6. Tindakan para pedagang untuk beralih ke penjualan dengan platform digital adalah suatu
hasil kreativitas dan keuletan pelaku usaha UMKM yang baik untuk dicontoh. Kegigihan
pedagang untuk tetap mencari peluang dan belajar hal baru sesuai dengan zaman akan
membantu kelangsungan usaha.

Kegiatan 4 dan Kegiatan 5: Menulis dan Membacakan Teks Berita


a. Teknik Penilaian: Proyek Individu
b. Bentuk Instrumen: Soal dan Rubrik Penilaian
c. Rubrik Penilaian
Tabel 2.4 Rubrik Penilaian Menulis dan Membacakan Teks Berita
Kompone 4 3 2 1 Nilai
n
Tema Tema sangat Tema sesuai Tema kurang Tema tidak
sesuai dengan dengan yang sesuai dengan sesuai dengan
yang telah telah yang telah yang telah
ditentukan. ditentukan. ditentukan. ditentukan
Kepala Penyampaian Penyampaian Penyampaian Penyampaian
Berita fakta memenuhi fakta hanya fakta hanya fakta hanya
keenam unsur memenuhi memenuhi memenuhi
adiksimba dan lima unsur empat unsur kurang dari
terdapat adiksimba dan adiksimba dan empat unsur
keterkaitan terdapat terdapat adiksimba dan
dengan tema keterkaitan keterkaitan tidak terdapat
yang dipilih dengan tema dengan tema keterkaitan
peserta didik. yang dipilih yang dipilih dengan tema
peserta didik. peserta didik. yang dipilih
peserta didik.
Perincian Mengembangka Mengembangk Mengembangk Mengembangk
Unsur n unsur-unsur an unsurunsur an unsurunsur an unsur-unsur
Berita di berita dengan berita dengan berita dengan dengan
Tubuh memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi
Berita enam kriteria lima dari enam empat dari kurang dari
kelayakan kriteria enam kriteria empat kriteria
berita, yakni kelayakan kelayakan kelayakan
kekinian, berita. berita. berita.
penting,
ekspresi
emosional
(human
interest),
kedekatan
lokasi,
ketenaran tokoh
atau lembaga,
dan unsur
keluar-biasaan.
Kaki Berita Memuat Memuat Memuat Tidak memuat
kesimpulan kesimpulan kesimpulan kesimpulan
yang jelas dan yang cukup yang kurang yang jelas dan
tambahan jelas dan jelas dan tambahan
informasi yang tambahan tambahan informasi yang
mendukung informasi yang informasi yang tidak terkait.
namun kurang mendukung, tidak terkait.
penting. tetapi kurang
penting.
Akurasi Keakurasian Keakurasian Keakurasian Judul tidak
Fakta antara judul antara judul antara judul mencerminkan
Pendukung dengan isi, dengan isi, dengan isi, isi kepala
penggunaan penggunaan penggunaan berita,
fakta-fakta fakta-fakta fakta-fakta penggunaan
pendukung dari pendukung pendukung fakta-fakta
sumber berita dari sumber dari sumber pendukung
yang berita yang berita yang dari sumber
disebutkan disebutkan tidak berita yang
(tidak anonim), (tidak anonim), disebutkan tidak
kutipan kutipan (anonim), disebutkan
informasi dari informasi dari kutipan (anonim),
sumber berita sumber berita informasi dari kutipan
yang relevan, yang kurang sumber berita informasi dari
dan keakurasian relevan, dan yang tidak sumber berita
foto (bila ada) keakurasian relevan, dan yang tidak
dengan isi foto (bila ada) foto (bila ada) relevan, dan
berita. dengan isi tidak relevan foto (bila ada)
berita. dengan isi tidak relevan
berita. dengan isi
berita.
Sumber Dari situs atau Dari situs atau Dari situs blog Dari situs yang
Berita jurnal yang jurnal yang pribadi. tidak jelas.
dapat dipercaya dapat
dengan data dipercaya
terkini. namun data
lebih dari 5
tahun yang
lalu.
Ejaan dan Tidak ada Terdapat 1–3 Terdapat 4–6 Terdapat 7
Tanda kesalahan ejaan kesalahan kesalahan kesalahan
Baca dan tanda baca ejaan dan ejaan dan ejaan dan
dalam teks tanda baca tanda baca tanda baca atau
yang ditulis. dalam teks dalam teks lebih dalam
yang ditulis. yang ditulis. teks yang
ditulis.
Diksi Penggunaan Penggunaan Penggunaan Penggunaan
diksi yang diksi yang diksi yang diksi yang
sesuai, tepat cukup sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai,
dan sopan. tepat dan tepat dan kurang tepat
cukup sopan. cukup sopan. dan kurang
sopan.
Jumlah Jumlah kata Jumlah kata Jumlah kata Jumlah kata
Kata sesuai, yaitu 300–400 kata. terlalu banyak, kurang dari
100–300 kata. yakni lebih 100 kata.
dari 400 kata.
Total Nilai
Nilai = (jumlah nilai yang didapat)/(nilai maksimal: 36) x 100

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Peserta didik dapat berlatih menulis naskah berita dengan lebih memperhatikan struktur naskah
berita pada surat kabar nasional seperti Kompas, Media Indonesia, Republika, atau Koran
Tempo. Perhatikan baik-baik struktur penulisan dan berlatihlah dengan menulis
peristiwaperistiwa berupa kegiatan yang ada di sekolahmu. Akan lebih baik jika peserta didik
menjadi anggota dari kelompok pengelola majalah sekolah sehingga dapat terus
mengembangkan kemampuan menulis.

G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Untuk mengukur tingkat ketercapaian pembelajaran guru dapat mengajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan isi video berita. Peserta didik akan menjawab pertanyaan tersebut dan
pastikan soal tersebut dapat dijawab oleh peserta didik lebih dari 70%. Dengan cara ini guru
dapat melihat apakah tujuan pembelajaran kegiatan 2 dapat tercapai atau tidak.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Bacalah teks berita yang berjudul ”Pesawat Terbang Seharga Rp 400 M Buatan RI Makin Laris
Manis” pada buku siswa halaman 39!

Bentuk kelompok bersama 2-3 teman kalian untuk mendiskusikan jawaban


bagi pertanyaan-pertanyaan berikut berdasarkan teks berita ”Pesawat
Terbang Seharga Rp 400 M Buatan RI Makin Laris Manis”.
1. Temukan struktur “kepala berita” pada teks berita di atas. Apakah kalimat pertama pada bagian
kepala berita? Jelaskan alasanmu.
2. Bersama kelompokmu, lakukan analisis unsur adiksimba pada “kepala berita” dari teks di atas.
Adakah unsur yang tidak terjawab? Jelaskan alasan kalian.
3. Temukan struktur “leher berita” pada teks berita yang telah kalian baca. Apakah gagasan
pendukung yang diuraikan pada “leher berita”? Jelaskan alasan kalian.
4. Teks berita menggunakan ragam bahasa baku. Pada kutipan:
“Hingga kini, pesawat tersebut sudah diekspor ke berbagai negara, diantaranya adalah
Thailand untuk Royal Thai Police, Senegal dengan Senegal Air Force, Nepal dengan
Nepal Army.” Apakah kata “diantaranya” merupakan kata baku? Jelaskan alasan kalian.
5. Pada judul berita: Pesawat Terbang Seharga Rp 400 M Buatan RI Makin Laris Manis. Apakah
kata “Rp 400 M” merupakan kata baku? Jelaskan alasan kalian.
6. Bagaimana pendapat kalian mengenai pengembangan pesawat CN-235 untuk angkutan
komersial?
7. Tulislah sebuah teks berita berdasarkan berita “Pesawat Terbang Seharga Rp 400 M Buatan RI
Makin Laris Manis” dengan ketentuan sebagai berikut.
a. Judul mencerminkan gagasan kepala berita. Judul terdiri atas 7-10 kata.
b. Teks berita ditulis dalam 3-4 paragraf, setiap paragraf minimal terdiri atas tujuh kalimat.
Paragraf pertama sebagai kepala berita, paragraf kedua (dan ketiga) sebagai leher/tubuh
berita, dan paragraf terakhir sebagai kaki berita.
c. Jumlah kata 100-200 kata.
d. Kepala berita menjawab pertanyaan adiksimba.
e. Kaki berita memuat kesimpulan yang menjawab pertanyaan adik dan berisi informasi yang
relevan dengan kepala berita.
f. Gunakan bahasa baku.

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Tidak semua informasi layak dijadikan sebuah berita. Wartawan sebagai penulis berita perlu
memilah informasi yang diterima agar menjadi berita yang layak disajikan dalam redaksi surat
kabar, stasiun televisi, atau siaran radio. Berikut adalah kriteria sebuah peristiwa yang layak
dijadikan berita.
a. Aktual atau kekinian. Peristiwa yang baru saja terjadi.
b. Penting. Kejadian yang menyangkut kepentingan masyarakat, seperti berita tentang kenaikan
bahan bakar minyak (BBM).
c. Kedekatan lokasi. Berita kejadian di wilayah pembaca akan lebih menarik daripada kejadian di
tempat yang jauh.
d. Ekspresi emosional. Dapat memancing atau mengaduk-aduk emosi pembacanya.
e. Tentang tokoh atau lembaga yang terkenal. Kepopuleran tokoh atau Lembaga yang menjadi
topik berita akan menarik perhatian pembaca. Contohnya berita tentang Garuda Indonesia yang
membuka penerbangan baru dari Bali ke Amsterdam. Kebesaran nama Garuda Indonesia akan
membuat orang tertarik untuk membacanya.
f. Terdapat unsur luar biasa. Kejadian yang sangat jarang terjadi atau luar biasa.
Sebuah kejadian atau peristiwa untuk dapat menjadi sebuah headline surat kabar atau berita di
televisi akan memenuhi satu atau lebih dari kriteria yang disebutkan di atas.
Mengikuti kriteria tersebut maka disusunlah struktur naskah berita. Struktur sebuah berita biasanya
berbentuk piramida terbalik.

Teks berita disusun dengan pola piramida terbalik yang terdiri atas tiga bagian utama, yakni kepala
berita, leher berita, dan tubuh berita. Uraian lebih panjang, tetapi kurang penting, akan ditambahkan
di bagian kaki berita. Susunan yang standar seperti ini akan memudahkan penyunting (editor)
melakukan pemotongan berita saat terjadi keterbatasan ruang pada halaman media atau waktu
siaran. Penyunting akan memotong isi berita dari paragraf terbawah.
Bagian pembuka berita yang biasa disebut teras berita disebut juga kepala berita dan berdasarkan
isinya berisi unsur-unsur yang meliputi apa, di mana, kapan, siapa, dan mengapa (5-W: what,
where, when, who, why).
Leher berita merupakan kelanjutan kepala berita yang berisi informasi lengkap bagaimana proses
kejadian atau peritiwa itu (1-H: how). Keenam unsur ini disebut adiksimba (apa, di mana, kapan,
siapa, mengapa, dan bagaimana). Pada tubuh berita terdapat penjabaran yang lebih terperinci dari
gagasan yang terdapat pada bagian-bagian sebelumnya. Akhir berita disebut juga ekor berita berisi
kesimpulan dari peristiwa atau dari narasumber.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Argumentasi, digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis
Berita, cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar
Cerita pendek (cerpen), cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika)
Denotasi, (linguistik) makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas
pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif
Drama, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater
Ekstrinsik, berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa);
bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya
Faktual, berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran
Identifikasi, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya
Ilmiah, bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan
Komprehensif, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
Konotasi, (linguistik) tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan
dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi
Konteks, situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
Literasi, kemampuan menulis dan membaca
Musikalisasi, hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik
Persuasi, bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Podcast, dokumen digital yang harus diunduh dulu oleh pendengarnya
Poster, plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan)
Prosa, karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi)
Prosedur, tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
Puisi, ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
Salindia, terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat diproyeksikan
Sinopsis, ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang
menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi
Vlog, (komputer) blog yang isinya berupa video
Youtuber, seseorang yang membuat konten dalam bentuk video yang diunggah ke kanal youtube.

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
 Buku Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI
 Laman sumber belajar Kemdikbud
https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/sumberbelajar/tampil/Teks-Berita-2017/
index.html
 CNBCIndonesia: “Pesawat Terbang Seharga Rp 400 M Buatan RI Makin Laris Manis”
https://www.cnbcindonesia.com/news/20200213134029-4-137608/pesawat-terbang-seharga-rp-
400-m-buatan-ri-makin-laris-manis
 CNNIndonesia: “Go Digital Strategi UMKM Bertahan di Tengah Pandemi”
https://www.cnnindonesia.com/tv/20200817180227-413-536605/video-go-digital-strategi-
umkm-bertahan-di-tengah-pandemi
 CNNIndonesia: “Robot Tari Karya Mahapeserta didik ITS”
https://www.cnnindonesia.com/tv/20160514065600-400-130643/robot-tari-karya-mahapeserta
didik-its
 Kompas.com: “Contoh Teks Berita tentang Covid-19 dan Unsurunsurnya”
https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/16/165940169/contoh-teks-berita-tentang-covid-
19-dan-unsur-unsurnya?page=allhttps://www.kompas.com/skola/read/2020/12/15/190953269/
langkah-menyusun-teks-berita?page=2
 Kanal saluran berita di televisi, radio, dan surat kabar.
 Kanal YouTube
MODUL AJAR
BAB 2 : MENYAJIKAN BERITA INOVASI YANG MENGHIBUR

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran 3 : Memahami Penyajian Teks Berita Dalam Bentuk Vlog
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 20 ..... / 20 .....

B. KOMPETENSI AWAL
Menggali informasi dari peserta didik apa yang mereka ketahui tentang vlog. Peserta didik juga
dapat menyebutkan vlog yang sering mereka ikuti dan menyampaikan pendapatnya tentang
vlog.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Menangkap informasi berupa fakta-fakta pada kehidupan sehari-hari dan terjadi di sekitar kita
yang disajikan dalam bentuk sebuah vlog. Peserta didik memahami syarat-syarat sebuah vlog
dikatakan baik sehingga mampu mempersiapkan diri membuat vlog yang baik sesuai dengan
tema yang diberikan.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Fakta-fakta pada kehidupan sehari-hari dan terjadi di sekitar kita yang disajikan dalam bentuk
sebuah vlog.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Istilah vlog sering sekali kita dengar sekarang. Apa yang dapat kalian sampaikan
berhubungan dengan istilah vlog ini?
 Adakah vlogger atau naravlog yang sering kalian ikuti di kanal YouTube? Apa tema yang
dibahas dalam vlog tersebut?
 Apakah informasi yang kalian dapatkan dari para naravlog tersebut berguna pada kehidupan
kalian?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Guru memberikan pengantar dengan menjelaskan tujuan pembelajaran pada Pelajaran 3
adalah menemukan informasi berupa fakta yang ada di sekitar kita melalui media vlog dan
mempelajari ciri-ciri vlog yang baik dan menarik.
 Guru membentuk kelompok-kelompok, setiap kelompok terdiri atas 4–5 peserta didik. Guru
akan menunjukkan tautan vlog 1 “Solutif! Ganti Angkutan Umum dangan Bike Sharing
Jakarta!”.
 Sebelum memutar video vlog 1, guru meminta peserta didik memperhatikan pertanyaan
yang mengikuti vlog 1 tersebut.
 Guru memutar vlog 1 dan memastikan peserta didik memperhatikan dengan baik. Guru
dapat memutar vlog 1 sekali lagi agar peserta didik dapat lebih memahami isi vlog tersebut.
 Guru memberi waktu untuk berdiskusi sekitar 15 menit. Peserta didik bekerja secara
berkelompok untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan vlog 1.
 Setelah itu guru akan menjadi moderator diskusi dan setiap kelompok menyampaikan
jawaban dan ide-idenya.
 Pada kegiatan 2, guru akan membentuk kelompok-kelompok dan setiap kelompok terdiri
atas 4–5 peserta didik. Guru akan menunjukkan tautan vlog 2 “Untuk Bertahan di Tengah
Pandemi, Perajin Mebel Ubah Haluan Jadi Produksi Mainan”.
 Sebelum memutar vlog 2, guru meminta peserta didik memperhatikan pertanyaan yang
mengikuti vlog 2 tersebut. Guru memutar vlog 2 dan memastikan peserta didik
memperhatikan dengan baik. Guru dapat memutar vlog 2 sekali lagi agar peserta didik dapat
lebih memahami isi vlog tersebut.
 Guru memberi waktu untuk berdiskusi sekitar 15 menit. Peserta didik akan bekerja secara
berkelompok untuk menjawab pertanyaan sesuai dengan vlog 2.
 Setelah itu guru akan menjadi moderator diskusi dan setiap kelompok akan menyampaikan
jawaban dan ide-idenya.
 Guru akan membuat kesimpulan tentang definisi vlog dan kegunaan sebuah vlog.
 Guru membagi peserta didik dalam kelompok diskusi yang terdiri atas 4–5 peserta didik
untuk membandingkan vlog 1 dan vlog 2 yang sudah disaksikan sebelumnya.
 Guru memutar vlog 1 dan vlog 2 sekali lagi secara berurutan dan meminta peserta didik
untuk memperhatikan pertanyaan pada tabel yang terdapat pada Kegiatan 3.
 Peserta didik diberi kesempatan sekitar 20 menit untuk berdiskusi dan melengkapi tabel
tersebut.
 Guru memimpin diskusi dan setiap kelompok menyatakan pendapat tentang tabel yang
dimaksud.
 Guru menutup pertemuan dengan menyimpulkan hasil diskusi tentang syarat dan ciri sebuah
iklan dikatakan baik.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dandiakhiri dengan berdoa.

E. ASESMEN / PENILAIAN
Kegiatan 1
a. Teknik Penilain: Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen: Tes Uraian Luas
c. Kunci Jawaban (hanya sebagai referensi jawaban)
Contoh jawaban peserta didik: (jawaban ini tidak mengikat, peserta didik dibenarkan dengan
jawaban berbeda selama substansinya sama).
Vlog 1: Solutif! Ganti Angkutan Umum dengan Bike Sharing Jakarta!
1) Bike Sharing Jakarta adalah layanan penyewaan sepeda yang dapat diakses oleh warga
Jakarta yang disediakan oleh Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Gowes.
2) Sepeda tersedia di tempat parkir dari beberapa fasilitas publik seperti Stasiun Tanah
Abang, pintu MRT Bundaran HI, Balai Kota DKI Jakarta, Kantor Dinas Teknis Jati Baru,
Kantor Walikota Jakarta Pusat, dan Kantor Dinas Teknis Abdul Muis.
3) Layanan sudah dimulai 19 Juli 2020. Berita diunggah tanggal 20 Juli 2020 dan
disebutkan bahwa layanan sudah diuji coba kemarin (sehari sebelumnya).
4) Pemerintah provinsi DKI Jakarta dan PT Gowes.
5) Disebut solutif karena adanya inovasi untuk mempermudah orang melakukan mobilitas
tanpa menambah emisi gas karbon dioksida (CO2) di udara Jakarta dan pemanfaatan
teknologi digital untuk transaksi. Keterkaitannya dengan usaha menjaga kota yang
berkelanjutan dapat dicapai karena pengurangan emisi karbon dioksida melalui inovasi
digital untuk persewaan sepeda mendukung kondisi kota yang memungkinkan penduduk
dapat bergerak dan bernapas dengan sehat sehingga meningkatkan produktivitas dan
sumber daya.
6) Yang diharapkan dari pembuat vlog adalah agar masyarakat mengerti fasilitas baru yang
disediakan oleh Pemda DKI Jakarta dan akhirnya masyarakat menggunakannya untuk
mengurangi kemacetan dan polusi udara di Jakarta.

Kegiatan 2:
a. Teknik Penilaian: Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen: Tes Uraian Luas
c. Kunci Jawaban (hanya sebagai referensi jawaban)
Contoh jawaban peserta didik: (jawaban ini tidak mengikat, peserta didik dibenarkan dengan
jawaban berbeda selama substansinya sama).
Vlog 2: Untuk Bertahan di Tengah Pandemi, Perajin Mebel Ubah Haluan Jadi Produksi
Mainan Edukasi.
1) Seorang perajin mebel di Malang beralih memproduksi mainan edukasi anak yang terbuat
dari kayu khusus untuk sekolah Montessori.
2) Pesanan mebel menurun karena terdampak pandemi sehingga penghasilan perajin mebel
menurun. Dengan beralih memproduksi mainan anak dari kayu, pesanan dari sekolah-
sekolah Montessori meningkat, baik dari sekolah di dalam negeri maupun dari luar negeri
seperti Singapura. Hal ini berdampak positif terhadap kepentingan masyarakat karena
roda ekonomi mulai berputar sehingga penghasilan perajin dan penyedia bahan baku
kayu meningkat.
3) Mainan anak ini diproduksi di Malang. Salah satu tujuan pengiriman ekspor adalah
negara tetangga, Singapura. Teks berita ini menarik karena menceritakan keberhasilan
perajin di Malang yang terletak di negara Indonesia. Dalam hal ini kedekatan lokasi
adalah negara Indonesia yang menyebabkan teks berita ini menarik bagi penduduk
Indonesia.
4) Keterkaitan antara informasi dan gambar yang ada dalam vlog menunjukkan bahwa jenis
permainan dari kayu yang dibuat oleh Yusuf Affandi jenisnya bermacam-macam.
Gambar itu menunjukkan bahwa inovasi yang dilakukan adalah kayu dapat bernilai
tambah dalam dunia pendidikan khususnya sekolah-sekolah Montessori. Kegigihan
perajin untuk beralih membuat alat-alat permainan yang menggunakan bahan kayu
merupakan salah satu ekspresi emosional yang dapat menarik simpati pembaca.
Ketertarikan terhadap bidang pendidikan anak atau mainan edukasi anak juga dapat
menjadi salah satu ekspresi emosional yang menarik bagi pembaca dari kalangan
pendidikan dan orang tua biasa.
5) Harapan pembuat vlog adalah mengajak pemirsa untuk selalu gigih, tidak patah
semangat, dan selalu berinovasi karena dalam keterbatasan selalu ada jalan untuk
bertumbuh.

Kegiatan 3
a. Teknik Penilaian: Pertanyaan Tertulis
b. Bentuk Instrumen: Melengkapi Tabel Pengamatan
c. Kunci Jawaban (hanya sebagai referensi jawaban)
Berilah tanda (V) jika unsur-unsur yang ada dalam vlog telah terpenuhi.
Unsur-Unsur Vlog Berita Vlog 1 Vlog 2
Jenis penyajian vlog telah sesuai dengan tema
Durasi vlog kurang dari 30 menit
Pilihan gambar yang sesuai dengan tema
Pilihan fakta yang sesuai dengan tema
Audio yang jelas dan jernih
Intonasi dan artikulasi penyaji (naravlog) jelas
Penggunaan kata dan ejaan sesuai dengan bahasa baku
(standar)
Penggunaan kalimat sesuai dengan bahasa baku (standar)
Penyajian kepala berita sudah jelas
Penyajian tubuh berita sangat leng
Penyajian kaki berita sebagai kesimpulan

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Peserta didik dapat memperdalam pemahaman tentang pembuatan vlog dan konten yang baik
dan disukai oleh masyarakat dengan memperbanyak membaca, menyerap informasi dari
berbagai media, dan akhirnya melihat konten-konten vlog di YouTube sehingga mengetahui
cara menciptakan vlog yang berkualitas. Peserta didik dapat memperdalam pemahaman tentang
syarat dan ciri vlog yang baik dengan melihat banyak contoh vlog yang ada di kanal YouTube.
Ajak peserta didik membandingkan vlog-vlog tersebut dan mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangannya.

G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Peserta didik dapat mengisi tabel “apa yang sudah saya ketahui tentang vlog” dan “apa yang
ingin saya ketahui lebih jauh tentang vlog”. Dari jawaban dan penjelasannya akan terlihat
aspek-aspek tentang vlog yang telah dipahami peserta didik maupun yang belum dipahami.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Solutif! Ganti Angkutan Umum dengan Bike Sharing Jakarta!


Berdasarkan tayangan video “Solutif! Ganti Angkutan Umum dengan Bike Sharing Jakarta!”,
jawablah per tanyaan-pertanyaan berikut.
1. Apakah yang dimaksud dengan “bike sharing Jakarta” pada vlog di atas?
2. Di mana sajakah pelayanan “bike sharing Jakarta” berada?
3. Kapan layanan ini mulai berlaku?
4. Siapakah yang menunjang tersedianya layanan bike sharing Jakarta?
5. Mengapa “bike sharing Jakarta” disebut solutif? Jelaskan keterkaitannya dengan usaha menjaga
kota yang berkelanjutan.
6. Bagaimana pendapat kalian bila layanan ini diaplikasikan di kota kalian?

MENGANALISIS VLOG.
Perhatikan vlog “Untuk Bertahan di Tengah Pandemi, Perajin Mebel Ubah Haluan Jadi
Produksi Mainan Edukasi” di bawah ini. Bentuklah kelompok bersama 3-4 kawan kalian.
Diskusikan secara berkelompok beberapa hal terkait dengan inovasi serta keterkaitannya dengan
usaha untuk menjaga kota dan komunitas yang keberlanjutan.

Untuk Bertahan di Tengah Pandemi, Perajin Mebel Ubah Haluan Jadi Produksi Mainan
Edukasi
Berdasarkan tayangan video “Untuk Bertahan di Tengah Pandemi, Perajin Mebel Ubah Haluan Jadi
Produksi Mainan Edukasi”, jawablah pertanyaanpertanyaan berikut.
1. Apakah produk yang kini digeluti perajin pada vlog di atas?
2. Mengapa produk baru ini dipilih oleh perajin? Jelaskan keterkaitannya dengan ciri teks berita
kepentingan masyarakat.
3. Di manakah tempat kerajinan ini diproduksi? Sebutkan salah satu tujuan pengiriman produk
tersebut. Jelaskan keterkaitannya dengan ciri teks berita kedekatan lokasi.
4. Mengapa produk baru ini lebih menarik? Jelaskan keterkaitannya dengan ekspresi emosional
(human interest).
5. Apakah yang diharapkan oleh pembuat vlog kepada kita saat memirsa dan menyimak vlog
tersebut?

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Dunia digital dan internet sudah tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia modern. Internet
menyediakan hampir semua informasi yang kita cari. Salah satu media di internet dengan segudang
informasi tersebut adalah kanal YouTube. Di YouTube kita dapat menemukan berbagai video yang
dapat kita akses. Hal itu tak lain berkat para konten kreator yang menyediakan video-video menarik
yang dapat dinikmati masyarakat.
Ada konten-konten di YouTube yang menduduki peringkat teratas diakses oleh para pengguna
internet. Yang paling tinggi diakses di YouTube adalah konten lagu, kemudian menyusul vlog,
video tutorial, dan yang terakhir film pendek. Dari fakta itu ternyata vlog begitu menjanjikan untuk
dikembangkan. Namun, apa itu vlog? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, vlog adalah “blog
yang isinya berupa video”. Oleh karena itu, dalam vlog kita menemukan beragam informasi hanya
penyajiannya dalam bentuk video.
Vlog berarti video blog, yaitu video yang menampilkan peristiwa sehari-hari yang sedang dialami
oleh naravlog tersebut. Vlog ini dapat disajikan dengan mengunggah video yang menampilkan
naravlog saat sedang berbicara secara langsung di depan kamera. Kejadian yang direkam itu berupa
kegiatan saat sedang jalan-jalan, bermain gim (game), atau mengadakan suatu tutorial, dan
sebagainya.
Dengan terbukanya informasi bahwa YouTube berpotensi mendatangkan pundi-pundi rupiah yang
besar, makin banyak orang mulai bercita-cita menjadi YouTuber. Banyak orang ingin membuat
vlog dan menjadi naravlog. Semua itu didukung dengan adanya gawai berupa telepon genggam
(handphone) yang rata-rata dimiliki semua orang serta kemudahan penggunaan media sosial.
Namun, menjadi seorang YouTuber atau konten kreator video di YouTube tidaklah mudah. Hal ini
dapat diawali dengan membuat tayangan vlog yang baik dan menarik. Namun, benarkah membuat
vlog itu mudah? Kemudian bagaimana ciri-ciri sebuah vlog dikatakan baik?
Berikut adalah faktor-faktor yang harus diperhatikan ketika membuat vlog.
1. Pemilihan tema. Pilihlah tema yang dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi
masyarakat dengan penyampaian yang menghibur.
2. Penggunaan gambar yang jernih dan sesuai. Penampilan gambar adalah faktor penting karena
vlog mengutamakan penampilan gambar. Pengambilan gambar dengan proporsional dan jernih
sangat mendukung informasi yang disampaikan dalam vlog.
3. Penggunaan audio yang jelas dan jernih. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah audio yang
jernih dan jelas. Audio yang jernih dan jelas mendukung penyampaian pesan atau isi berita
dengan baik.
4. Kemampuan berbicara. Seorang naravlog perlu melatih kemampuan berbicara. Kemampuan
berbicara harus didukung oleh penggunaan bahasa baku, kalimat yang tepat, intonasi, dan
artikulasi saat membawakan teks.
Dari faktor-faktor tersebut maka dapat disimpulkan vlog mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1) Mempunyai isi konten yang menghibur dan mendidik.
2) Gambar yang ditampilkan jernih dan mampu mendukung informasi yang ingin ditampilkan
dalam vlog.
3) Audio yang ditampilkan juga jernih sehingga terdengar jelas oleh pemirsa.
4) Naravlog mampu menyampaikan informasi dengan bahasa yang baik, sikap yang baik, serta
komunikatif.

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Argumentasi, digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis
Berita, cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar
Cerita pendek (cerpen), cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika)
Denotasi, (linguistik) makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas
pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif
Drama, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater
Ekstrinsik, berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa);
bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya
Faktual, berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran
Identifikasi, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya
Ilmiah, bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan
Komprehensif, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
Konotasi, (linguistik) tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan
dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi
Konteks, situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
Literasi, kemampuan menulis dan membaca
Musikalisasi, hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik
Persuasi, bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Podcast, dokumen digital yang harus diunduh dulu oleh pendengarnya
Poster, plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan)
Prosa, karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi)
Prosedur, tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
Puisi, ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
Salindia, terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat diproyeksikan
Sinopsis, ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang
menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi
Vlog, (komputer) blog yang isinya berupa video
Youtuber, seseorang yang membuat konten dalam bentuk video yang diunggah ke kanal youtube.

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
 Buku Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI
 Laman PPPPTK Bahasa Kemdikbud: Model Pembelajaran Teks Berita
https://p4tkbahasa.kemdikbud.go.id/2020/05/15/modelpembelajaran-teks-berita/
 Kompas TV: Solutif! Ganti Angkutan Umum dengan Bike Sharing Jakarta!
https://www.kompas.tv/article/95116/solutif-ganti-angkutan-umumdengan-bike-sharing-jakarta
 Kompas TV: Untuk Bertahan di Tengah Pandemi, Perajin Mebel Ubah Haluan Jadi
Produksi Mainan Edukasi https://www.kompas.tv/article/116276/untuk-bertahan-di-
tengahpandemi-perajin-mabel-ubah-haluan-jadi-produksi-mainan-edukasi
 Video kanal YouTube
 Internet
 Proyektor dan komputer di kelas-kelas.
MODUL AJAR
BAB 2 : MENYAJIKAN BERITA INOVASI YANG MENGHIBUR

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran 4 : Proyek Membuat Vlog
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 20 ..... / 20 .....

B. KOMPETENSI AWAL
Guru dapat menanyakan kepada peserta didik tentang kegiatan yang dilakukan oleh seorang
naravlog ketika akan membuat vlog. Di samping ide, tentu ada juga peralatan yang dibutuhkan.
Guru dapat menanyakan peralatan yang dibutuhkan.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Secara berkelompok peserta didik merancang dan membuat vlog sebagai proyek akhir dari Bab
2.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Vlog sebagai proyek akhir dari Bab 2.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Pernahkah kalian melihat seorang naravlog melakukan kegiatan pengambilan gambar untuk
tayangan vlog?
 Jika pernah, kira-kira apa saja yang disiapkan sebelum proses pengambilan gambar tersebut?
 Setelah pengambilan gambar, apa kira-kira yang harus dilakukan naravlog?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Guru memberikan pengantar dengan menjelaskan tujuan pembelajaran pada Pelajaran 4
adalah proyek kerja kelompok membuat vlog.
 Guru membuat kelompok atau peserta didik dapat memilih kelompok sendiri dengan asas
keadilan. Setiap kelompok terdiri atas 4–5 peserta didik.
 Guru menjelaskan ketentuan atau langkah-langkah pembuatan vlog dan juga menjelaskan
rubrik penilaian yang digunakan.
 Peserta didik akan mulai duduk dalam group dan mulai membahas tentang ide yang akan
mereka buat nantinya, bagaimana langkahlangkahnya, serta setiap peserta didik diberi tugas
yang jelas sehingga tepat waktu dalam mengumpulkan.
 Guru memberi tahu bahwa peserta didik akan mempunyai waktu 1 bulan untuk mengerjakan
tugas proyek ini.
 Guru akan secara teratur memeriksa dan menanyakan perkembangan hasil kerja peserta
didik sampai akhirnya peserta didik akan bisa menyerahkan tepat waktu.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dandiakhiri dengan berdoa.

E. ASESMEN / PENILAIAN
Kegiatan 1
a) Teknik Penilaian: Proyek Kelompok
b) Bentuk Instrumen: Tes Kinerja dan Rubrik
c) Rubrik Penilaian
Tabel 2.5 Rubrik Penilaian Pembuatan Vlog
Kompone 4 3 2 1 Nilai
n
Tema Tema sangat Tema sesuai Tema kurang Tema tidak
sesuai dengan dengan yang sesuai dengan sesuai dengan
yang telah telah yang telah yang telah
ditentukan (go ditentukan (go ditentukan (go ditentukan
digital, inovasi, digital, digital, (tidak ada
industri kreatif inovasi, inovasi, tetapi unsur ‘go
kekinian). industri bukan industri digital’,
kreatif). kreatif). inovasi, dan
industri
kreatif).
Kepala Penyampaian Penyampaian Penyampaian Penyampaian
Berita fakta memenuhi fakta hanya fakta hanya fakta hanya
keenam unsur memenuhi memenuhi memenuhi
adiksimba dan lima unsur empat unsur kurang dari
terdapat adiksimba dan adiksimba dan empat unsur
keterkaitan terdapat terdapat adiksimba dan
dengan keterkaitan keterkaitan tidak terdapat
kreativitas “Go dengan dengan keterkaitan
Digital”. kreativitas “Go kreativitas “Go dengan
Digital”. Digital”. kreativitas “Go
Digital”.
Perincian Mengembangka Mengembangk Mengembangk Mengembangk
Unsur- n unsurunsur an unsurunsur an unsurunsur an unsurunsur
Unsur berita dengan berita dengan berita dengan dengan
Berita di memenuhi memenuhi memenuhi memenuhi
Tubuh enam kriteria lima dari enam empat dari kurang dari
Berita kelayakan kriteria enam kriteria empat kriteria
berita, yakni kelayakan kelayakan kelayakan
kekinian, berita. berita. berita.
penting,
ekspresi
emosional
(human
interest),
kedekatan
lokasi,
ketenaran tokoh
atau lembaga,
dan unsur
keluarbiasaan.
Kaki Berita Memuat Memuat Memuat Tidak memuat
kesimpulan kesimpulan kesimpulan kesimpulan
yang berisi kata yang berisi yang berisi 2 yang berisi
kunci kepala kata kunci unsur kata kata kunci
berita (adik – kepala berita kunci kepala kepala berita
apa, di mana, (adik – apa, di berita (hanya (adik – apa, di
kapan – 3W) mana, kapan – dua unsur adik mana, kapan –
dan tambahan 3W) dan – apa, di mana, 3W) atau
informasi yang tambahan kapan – 3W) tambahan
terkait langsung informasi yang dan tambahan informasi yang
dengan subjek terkait informasi yang tidak terkait
pada kepala langsung tidak terkait dengan subjek
berita seperti dengan subjek langsung pada kepala
harga, tip, atau pada kepala dengan subjek berita.
daftar nama. berita seperti pada kepala
alternatif berita seperti
pengganti pendapat
subjek. warga sekitar.
Gambar Menggunakan Menggunakan Menggunakan Menggunakan
gambar yang gambar yang gambar yang gambar yang
menunjukkan menunjukkan menunjukkan tidak ada
subjek pada subjek pada subjek pada keterkaitan
kepala berita, kepala berita, kepala berita, dengan subjek
kualitas gambar kualitas kualitas pada kepala
jernih, jelas dan gambar jernih, gambar kurang berita, kualitas
tidak jelas dan tidak jernih, jelas gambar kurang
bergoyang, bergoyang, dan sedikit jernih, dan
selaras dengan kurang selaras bergoyang, bergoyang,
teks yang dengan teks kurang selaras tidak selaras
dibaca, dan yang dibaca dengan teks dengan teks
mendukung dan yang dibaca yang dibaca.
kepala berita. mendukung dan
kepala berita. mendukung
kepala berita.
Akurasi Keakurasian Keakurasian Keakurasian Judul tidak
Fakta antara judul antara judul antara judul mencerminkan
Pendukung dengan isi, dengan isi, dengan isi, dengan isi
penggunaan penggunaan penggunaan kepala berita,
faktafakta faktafakta faktafakta penggunaan
pendukung dari pendukung pendukung faktafakta
sumber berita dari sumber dari sumber pendukung
yang berita yang berita yang dari sumber
disebutkan disebutkan tidak berita yang
(tidak anonim), (tidak anonim), disebutkan tidak disebut-
kutipan kutipan (anonim), kan (anonim),
informasi dari informasi dari kutipan kutipan
sumber berita sumber berita informasi dari informasi dari
yang relevan yang kurang sumber berita sumber berita
dan lebih dari relevan, dan yang tidak yang tidak
satu sumber keakurasian relevan, dan relevan, dan
berita, dan foto (bila ada) foto (bila ada) foto (bila ada)
keakurasian dengan isi tidak relevan tidak relevan
foto (bila ada) berita. dengan isi dengan isi
dengan isi berita. berita.
berita.
Sumber Dari situs atau Dari situs atau Dari situs blog Dari situs yang
berita jurnal yang jurnal yang pribadi. tidak jelas.
dapat dipercaya dapat
dengan data dipercaya
terkini. namun data
lebih dari 5
tahun yang
lalu.
Ejaan dan Tidak ada Terdapat 1-3 Terdapat 4-6 Terdapat lebih
tanda baca kesalahan ejaan kesalahan kesalahan dari 6
dan tanda baca ejaan dan ejaan dan kesalahan
dalam teks tanda baca tanda baca ejaan dan
yang ditulis. dalam teks dalam teks tanda baca
yang ditulis. yang ditulis. dalam teks
yang ditulis.
Diksi Penggunaan Penggunaan Penggunaan Penggunaan
diksi yang diksi yang diksi yang diksi yang
sesuai, tepat cukup sesuai, kurang sesuai, tidak sesuai,
dan sopan. tepat dan tepat dan kurang tepat
cukup sopan. cukup sopan. dan kurang
sopan.
Durasi Durasi sesuai Durasi sedikit Durasi kurang Durasi terlalu
Vlog panjangnya, berlebih panjang, yaitu panjang, yaitu
yaitu 2-5 menit. panjangnya, di bawah 2 lebih dari 10
yaitu 6-10 menit. menit.
menit.
Total Nilai
Nilai = (Jumlah nilai yang didapat)/(Nilai maksimal: 24) x 100

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Peserta didik dapat memperdalam pengetahuan membuat vlog yang menarik dengan
menyaksikan tayangan vlog di YouTube yang meraih banyak pemirsa. Rajin-rajinlah
membandingkan satu vlog dengan vlog lain agar dapat menengarai vlog yang baik.

G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Salah satu cara untuk mengukur ketercapaian pembelajaran dapat dilakukan dengan cara guru
mengajukan pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran pada Pelajaran 4. Guru dapat
menggunakan skala persentase ketercapaian pembelajaran melalui pemetaan jawaban-jawaban
peserta didik. Diharapkan ketercapaian peserta didik ada pada skala 70%.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Dengan berkolaborasi bersama teman kalian, buatlah vlog dengan ketentuan sebagai berikut.
1. Vlog dikerjakan secara berkelompok yang terdiri atas 3-4 siswa.
2. Tema berupa inovasi atau konsep go digital pada industri/ekonomi kreatif Indonesia (wisata,
kuliner, pertunjukan seni, dan lain-lain). Berdiskusilah dengan teman satu kelompok untuk
merumuskan gagasan pokok dalam teks.
3. Sertakan teks dan gambar yang sesuai dengan tema.
4. Rekam penyajian berita kalian dalam bentuk video.
5. Unggahlah video itu pada media vlog. Ajak teman-teman kalian untuk menonton di dalam
kelas.
6. Kelompok lain akan memberikan penilaian dengan rubrik sebagai berikut.

Hari/Tanggal : .........................................................................................
Nama : .........................................................................................
Kelas : .........................................................................................

Menulis Teks Berita


Sangat Cukup Kurang Tidak Alasan dan
Pernyataan Setuju
Setuju Setuju Setuju Setuju Bukri
Menurut kami vlog berita telah
mewakili tema yang
ditentukan.
Menurut kami informasi yang
disampaikan oleh penulis
dalam pembacaan berita sangat
jelas.
Menurut kami penulis telah
menyertakan data pendukung
berupa fakta yang meyakinkan.
Menurut kami teks berita yang
dibacakan telah sopan dan
telah sesuai konteks.
Menurut kami penulis telah
menggunakan bahasa dengan
ejaan dan tanda baca dengan
sangat teliti.
Menurut kami penulis telah
menggunakan bahasa yang
sesuai ejaan dan tanda baca
dengan teliti.
Total/30
Keterangan:
• Nilai 24-30 : Sangat Baik
• Nilai 18-23,9 : Baik
• Nilai 12-17,9 : Cukup Baik
• Nilai 6-11,9 : Kurang Baik
• Nilai 0-5,9 : Tidak Baik.

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Kegiatan yang disebut dengan vlogging (video blogging) diinspirasi dari tren dunia internet
sebelumnya, blog. Banyak orang menjadi cukup terkenal dan mendapat penghasilan melalui blog,
begitu halnya dengan vlog. Kegiatan ini bahkan banyak ditekuni sebagai sebuah profesi dan
menjadi sumber pendapatan utama bagi sebagian orang. Semenjak tahun 2013, YouTube dapat
memberikan imbalan uang kepada para pengunggah video dengan jumlah penontonnya banyak.
Skema pembayaran iklan daring YouTube ini disebut adsense. Muncullah orang-orang yang
mengunggah bermacam jenis video ke platform YouTube sebagai hobi atau pekerjaan sambilan
untuk penghasilan tambahan. Lalu, bagaimana cara membuat vlog yang menarik untuk pemula?
1) Hal pertama yang harus dilakukan adalah merencanakan ide konten video tersebut. Catatlah
konsep-konsep yang muncul dalam pikiran, lalu lakukan breakdown mengenai ide yang paling
menarik dan unik. Pastikan ide atau konsep disusun dengan matang sehingga video yang dibuat
memiliki sesuatu hal yang menarik, baik alur setiap video maupun kreativitas dalam pengeditan.
2) Menyiapkan peralatan. Tidak banyak dibutuhkan peralatan untuk membuat sebuah vlog. Pada
zaman yang sudah serba maju ini, kita dapat membuat vlog hanya dengan ponsel. Namun,
kamera dari ponsel tersebut haruslah berkualitas cukup baik. Agar kualitas video semakin bagus,
sebaiknya tambahkan beberapa alat seperti tripod, stabilizer, dan sebagainya.
3) Lakukan pengambilan gambar, penyuntingan, dan unggah video.
 Saat pengambilan gambar, perhatikan pencahayaan, sudut pengambilan gambar, dan
sinematografi dasar lain. Hal-hal kecil tersebut akan membuat video terlihat lebih elegan dan
menarik.
 Saat penyuntingan, kita dapat menggunakan berbagai peranti lunak (aplikasi) yang mudah
digunakan, baik yang menggunakan operasi Windows maupun operasi Mac.
 Saat mengunggah video ke akun kanal YouTube, lengkapi lebih dulu judul, deskripsi video,
dan gambar simbol video (thumbnail) yang menarik perhatian. Pemberian tanda pagar tertentu
juga akan sangat membantu para calon penonton menemukan video yang kita unggah.
4) Mempromosikan video. Mempromosikan karya video yang telah dibuat juga tidak kalah penting.
Sebarkan informasi tautan video yang telah diunggah lewat akun media sosial yang dimiliki agar
video tersebut dilihat oleh banyak orang.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Argumentasi, digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis
Berita, cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar
Cerita pendek (cerpen), cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika)
Denotasi, (linguistik) makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas
pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif
Drama, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater
Ekstrinsik, berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa);
bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya
Faktual, berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran
Identifikasi, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya
Ilmiah, bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan
Komprehensif, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
Konotasi, (linguistik) tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan
dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi
Konteks, situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
Literasi, kemampuan menulis dan membaca
Musikalisasi, hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik
Persuasi, bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Podcast, dokumen digital yang harus diunduh dulu oleh pendengarnya
Poster, plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan)
Prosa, karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi)
Prosedur, tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
Puisi, ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
Salindia, terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat diproyeksikan
Sinopsis, ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang
menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi
Vlog, (komputer) blog yang isinya berupa video
Youtuber, seseorang yang membuat konten dalam bentuk video yang diunggah ke kanal youtube.

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
 Buku Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI
 YouTube
 Galeri Video Laman Badan Bahasa Kemdikbud
 http://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/indeks_video
MODUL AJAR
BAB 3 : MENGGALI NILAI SEJARAH BANGSA LEWAT CERITA PENDEK

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran 1 : Memahami Cerpen Dengan Latar Belakang Beberapa
Peristiwa Sejarah di Indonesia
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 20 .....

B. KOMPETENSI AWAL
Menggali pengalaman peserta didik dalam membaca cerpen yang pernah mereka lakukan.
Tanyakan salah satu judul serta ringkasan ceritanya. Guru bisa melanjutkan pertanyaan kepada
peserta didik apa kira-kira perbedaan antara cerpen dan novel.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mengetahui latar belakang peristiwa sejarah Indonesia dari salah satu cerpen yang akan dibaca
sehingga mampu memahami cerpen bertema sejarah secara lebih komprehensif.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Latar belakang peristiwa sejarah Indonesia dari salah satu cerpen yang akan dibaca sehingga
mampu memahami cerpen bertema sejarah secara lebih komprehensif.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Kalian sudah mempelajari puisi pada bab sebelumnya. Apa kirakira perbedaan puisi dan
cerpen?
 Pernahkah kalian membaca cerpen? kalau pernah apa judulnya dan kira-kira bagaimana isi
ceritanya?
 Pernahkah kalian membaca sebuah cerpen atau novel dan tidak mengerti apa jalan cerita dari
cerpen atau novel tersebut? Jika pernah apa judul cerpen atau novel tersebut? Kira-kira apa
alasan sehingga kalian tidak mengerti isi dari cerpen atau novel tersebut?
 Pernahkah kalian membaca cerpen, novel, atau bahkan menonton film dengan tema sejarah?
Kalau pernah apa judul karya tersebut dan kira-kira latar belakang sejarahnya peristiwa apa?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Guru memberikan pengantar dengan menjelaskan tujuan pembelajaran. Tujuan
pembelajaran pada pelajaran 1 ini adalah menemukan dan menjelaskan peristiwa sejarah
yang menjadi latar belakang dari sebuah cerpen sejarah.
 Guru memberikan gambaran sedikit tentang cerpen pertama yang akan dibaca yaitu
“Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon?” karya Faisal Oddang yang berlatar sejarah
pasca-kemerdekaan Indonesia tahun 1946–1947 di Sulawesi Selatan.
 Peserta didik dibagi dalam kelompok terdiri atas 4–5 peserta didik untuk menemukan
informasi tentang latar belakang sejarah pada kegiatan 1. Peserta didik bisa menggunakan
gawai untuk menemukan informasi ini.
 Setiap kelompok akan mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas.
 Di dalam kelas peserta didik secara bergantian akan membaca bersamasama cerpen
“Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon?” karya Faisal Oddang. Tanyakan kepada peserta
didik kesan awal yang mereka dapatkan ketika membaca cerpen ini entah berupa konflik
antartokoh maupun fakta sejarah di dalamnya.
 Pada kegiatan 3, kembali guru akan membagi peserta didik dalam kelompok yang terdiri
atas 4–5 peserta didik untuk menjawab pertanyaan terstruktur berdasarkan teks yang dibaca
pada kegiatan 2. Pada tahap ini pastikan peserta didik menjawab dengan baik sehingga
peserta didik mampu memberi pendapat yang objektif tentang permasalahan dalam cerpen
tersebut.
 Peserta didik akan mempresentasikan hasil diskusi dan guru memimpin diskusi dan
membuat kesimpulan untuk jawaban tugas pada kegiatan 3. Kesimpulan yang diberikan
peserta didik harus berupa kesimpulan yang objektif dari hasil diskusi kelompok dan
bersama guru.
 Guru akan memberi tugas berupa pekerjaan rumah secara berkelompok yang terdiri atas 4–5
peserta didik untuk mengerjakan tugas pada kegiatan 4.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dandiakhiri dengan berdoa.

E. ASESMEN / PENILAIAN
Tugas pada Kegiatan 1
a. Teknik Penilaian: Tes Lisan
b. Bentuk Instrumen: Tes Uraian
c. Kunci Jawaban
Menemukan latar sejarah perjuangan sebagai latar cerpen “Mengapa Mereka Berdoa kepada
Pohon?” karya faisal Oddang.
1) Andi Makassau Parenrengi adalah tokoh yang berasal dari Parepare, pejuang
kemerdekaan Indonesia di daerah bekas Ajatappareng (sekarang: Kota Parepare,
Kabupaten Pinrang, Kabupaten Sidenreng Rappang, Kabupaten Barru, dan Kabupaten
Enrekang). Dia adalah bangsawan Kerajaan Suppa.
2) Sebelum kemerdekaan Indonesia, Andi Makassau membentuk dan memelopori organisasi
kemasyarakatan dan politik yang bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Organisasi
kemasyarakatan tersebut antara lain, seperti Partai Sarikat Islam di Parepare (dibentuk
pada tahun 1927) dan Sumber Darah Rakyat atau disingkat SUDARA (dibentuk tahun
1944). Setelah kemerdekan, Andi Makassau menyatakan mendukung kemerdekaan
Indonesia. Namun, pada 1946 Westerling yang melakukan pembantaian terhadap kurang
lebih 40.000 rakyat Sulawesi Selatan dihadang dengan gagah berani oleh laskar-laskar di
bawah kepemimpinan Andi Makassau. Karena kalah senjata dan fasilitas lain, akhirnya
perjuangan itu kalah. Andi Makassau dibuang di tengah laut dalam kondisi terikat.
3) Westerling bernama lengkap Raymond Pierre Paul Westerling. Dia lahir di Istanbul,
Kesultanan Utsmaniyah, 31 Agustus 1919 dan meninggal di Purmerend, Belanda, 26
November 1987 pada umur 68 tahun. Westerling adalah komandan pasukan Belanda
yang terkenal karena memimpin Pembantaian Westerling (1946–1947) di Sulawesi
Selatan dan percobaan kudeta APRA di Bandung, Jawa Barat.
4) Westerling dikatakan sebagai pelaku genosida di Sulawesi Selatan karena dia dan
pasukan khusus Belanda yang bernama DST telah menghabisi sekitar 40.000 warga
Sulawesi Selatan pada tahun 1946– 1947. Hal ini berawal dari peristiwa pembunuhan
1.000 orang Indonesia pro-Belanda yang dilakukan pejuang kemerdekaan Indonesia di
bawah pimpinan Andi Makassau. Kemudian Belanda melakukan pembalasan dengan
mendatangkan pasukan DST yaitu pasukan khusus KNIL di bawah Westerling. Tanpa
segan Westerling mengadakan operasi pembersihan yang mirip pembunuhan massal.
5) Yang dimaksud dengan DST (Depot Speciale Troepen) di bawah KNIL adalah satuan
khusus andalan militer Belanda yang terlibat aksi pembantaian di Sulawesi Selatan. DST
biasa disebut pasukan baret hijau yang biasa dikirim ke daerah-daerah konflik yang
membutuhkan operasi khusus seperti halnya di Sulawesi Selatan yang dipimpin oleh
Westerling.

Tugas Kegiatan 2: membaca secara bergantian cerpen “Mengapa Mereka Berdoa kepada
Pohon?” karya Faisal Oddang.
Tugas pada Kegiatan 3
a. Teknik Penilaian: Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen: Tes Uraian Singkat dan Tes Uraian Luas
c. Kunci Jawaban
1. Cerpen “Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon?” karya Faisal Oddang disebut cerpen
karena memenuhi syarat-syarat sebagai berikut.
Tabel 3.2 Penjelasan Ciri-Ciri Cerpen
1 Jumlah Kata Jumlah kata kurang dari 10.000.
2 Waktu Membaca Diperlukan waktu membaca kurang dari 10 menit.
3 Tokoh Tokoh terfokus pada Ustad Samsuri sebagai tokoh utama.
4 Jumlah Peristiwa atau Hanya berisi satu kejadian penting yaitu saat Ustad
Konflik Syamsuri harus kembali mengangkat senjata karena
kedatangan Belanda dan pembunuhan oleh Westerling.
2. Kosakata dan Artinya
 debat : pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling
memberi alasan untuk mempertahankan pendapat masing-masing
 merubut : berkumpul
 moncong : bagian benda yang mempunyai fungsi dan bentuk seperti mulut yang
panjang
 popor : tangkai bedil; gagang senapan
 langgar : masjid kecil tempat mengaji atau bersalat, tetapi tidak digunakan untuk salat
Jumat;
 surau; musala
 laknatullah : yang dilaknat oleh Tuhan
 hijaiah : aksara Arab
 gugur : mati dalam pertempuran
 bias : bayangan
 ajal : kematian
 kekang : berhubungan dengan tali
 pendiangan : perapian
 kacau balau : sangat kacau
 dicampakkan : dibuang begitu saja
 syahid : mati di jalan Allah
 tuberkulosis : jenis penyakit berkaitan dengan paru-paru
3. Jawaban berdasarkan isi cerpen “Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon?” karya Faisal
Oddang yang telah dibaca secara bergantian.
 Tokoh Ustad Syamsuri dikatakan sebagai tokoh utama karena dia sering muncul
dalam cerita dan konflik dalam cerpen terpusat kepadanya. Tokoh Rahing disebut
peran pendukung karena hanya beberapa kali tampil dalam cerita dan pusat konflik
tidak terletak padanya.
 Latar tempat seperti di Makassar, Parepare, dan Wajo.
 Latar waktu dalam cerpen adalah sekitar tahun 1946–1947. Tahun ini berarti Indonesia
masih berumur sekitar 2 tahun.
 Yang mengatakan kalimat “Kita harus sadar diri, Ustad.” adalah Rahing kepada Ustad
Syamsuri. Hal ini dia katakan karena secara senjata dan peralatan serta jumlah
pasukan laskar Batucicci pimpinan Ustad Syamsuri kalah dibandingkan pasukan DST-
KNIL pimpinan Westerling.
 Yang mengatakan kalimat “Matahari tidak akan tenggelam selain di ujung langit,
begitu pula hidup takkan berakhir selain oleh ajal.” adalah Ustad Syamsuri. Dia
mengatakan hal tersebut karena dia tidak akan menyerah kepada Belanda sebelum
maut memisahkan.
 Alasan Ustad Syamsuri angkat senjata adalah kematian istri dan anaknya akibat
digranat oleh Belanda.
 Si Jagal dari Turki adalah Westerling pimpinan pasukan DST– KNIL.
 Jawaban tentang sikap Rahing yang memilih menyelamatkan istrinya dahulu daripada
berangkat berjuang dengan Ustad Syamsuri diserahkan kepada peserta didik asal ada
alasan dan bukti yang mendukung.
 Terdapat kalimat “Sebaik-baiknya manusia adalah orang yang bermanfaat bagi
sesamanya,” lanjut Rahing terisak. Yang dimaksud adalah Ustad Syamsuri karena
sejak hidup sampai kematian selalu berguna untuk orang lain.
 Akhir kisah hidup Ustad Syamsuri adalah dia meninggal di Wajo akibat tuberkulosis.
4. Pekerjaan rumah dilakukan dalam kelompok dengan menemukan empat judul cerpen dan
melengkapi tabel. Minta peserta didik menemukan cerpen dengan tema dan latar
belakang peristiwa sejarah Indonesia atau sejarah negara lain.

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Peserta didik dapat memperbanyak membaca cerpen-cerpen yang dimuat di beberapa media
massa, seperti Kompas dan Koran Tempo. Setelah itu, peserta didik akan membentuk
kelompok-kelompok diskusi sastra untuk membahas dan membedah karya tersebut.

G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Untuk mengukur tingkat ketercapaian pembelajaran, guru bisa mengajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan pemahaman bacaan. Peserta didik akan menjawab pertanyaan tersebut
dan pastikan soal tersebut bisa dijawab oleh peserta didik kurang lebih 70%. Dengan cara ini
guru bisa melihat apakah tujuan pembelajaran kegiatan 1 bisa tercapai atau tidak.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Berdiskusi dan Menjawab pertanyaan berdasarkan cerpen “Mengapa Mereka Berdoa


kepada Pohon” karya Faisal Oddang.
Setelah kalian membaca cerpen tersebut di atas, buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa.
Setelah itu, diskusikan dan jawablah pertanyaan di bawah ini.
1. Berdasarkan ciri-ciri sebuah cerpen, jelaskan apakah cerpen “Mengapa Mereka Berdoa kepada
Pohon” sudah memenuhi ciri-ciri cerpen? Jawablah dengan melengkapi tabel di bawah ini!

2. Temukan arti kosakata di bawah ini dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia!
a. debat b. merubut c. moncong d. popor
e. langgar f. laknatullah g. hijaiah h. gugur
i. bias j. ajal k. kekang l. pendiangan
m. kacau balau n. dicampakkan o. syahid p. tuberkulosis

3. Berdasarkan cerpen di atas jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!


a. Berdasarkan analisis tokoh dan penokohannya, mengapa Ustat Syamsuri disebut tokoh
utama dan Rahing adalah tokoh pendukung? Berikan bukti yang mendukung jawabanmu!
b. Identifikasilah beberapa latar tempat yang menjadi latar dari cerpen dan cobalah temukan
dalam peta dengan menggunakan Google Map! Bagaimana jarak antara satu tempat dan
tempat lain?
c. Mengapa latar waktu pada cerpen tersebut terjadi pada seputar peristiwa memperebutkan
kemerdekan Indonesia? Jelaskan disertai bukti yang mendukung!
d. Pada cerpen di atas terdapat kutipan, “Kita harus sadar diri, Ustad.” Siapakah yang
mengatakan kalimat tersebut dan kepada siapa dia mengatakan hal itu? Jelaskan maksud
dari kalimat tersebut berdasarkan konteks cerita tersebut di atas?
e. Pada cerita pendek di atas juga ada kutipan, Matahari tidak akan tenggelam selain di
ujung langit, begitu pula hidup takkan berakhir selain oleh ajal.
Siapakah yang mengatakan hal tersebut dan jelaskan maksud kutipan tersebut berdasarkan
konteks cerita tersebut di atas?
f. Mengapa Ustad Syamsuri akhirnya angkat senjata melawan Belanda?
g. Mengapa Westerling disebut sebagai Si Jagal dari Turki?
h. Bagaimana pendapatmu akan sikap Rahing yang memilih menyelamat kan istrinya dahulu
dari pada berangkat melawan Belanda?
i. Pada cerita pendek di atas terdapat kutipan, “Sebaikbaiknya manusia adalah orang yang
bermanfaat bagi sesamanya,” lanjut Rahing terisak. Siapakah yang dimaksud oleh Rahing
tentang manusia yang baik dan telah memberi manfaat bagi sesamanya itu? Jelaksan alasan
Rahing sehingga dia mengatakan hal tersebut!
j. Bagaimana akhir kisah hidup Ustad Syamsuri?

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Karya sastra mempunyai tiga bentuk, yakni prosa, puisi, dan drama. Pada bab ini pembahasan
difokuskan pada bentuk kedua, yaitu prosa. Prosa sendiri terdiri atas beberapa bentuk seperti,
cerpen, cerita bersambung (cerbung), novel, dan roman. Pada bab ini akan difokuskan pada
pembahasan cerita pendek (cerpen).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi cerpen adalah “kisahan pendek (kurang dari
10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh
dalam satu situasi (pada suatu ketika)”. Oleh karena itu, cerpen bentuknya pendek dan cerita ini
akan selesai dibaca dalam sekitar sepuluh menit dan sering disebut dengan cerita yang dapat dibaca
dalam sekali duduk.
Dari segi isi, cerpen fokus kepada satu tokoh utama dengan menceritakan satu peristiwa penting
yang dialami oleh tokoh. Peristiwa penting yang dialami oleh tokoh tersebut akhirnya bisa
mengubah jalan hidup atau cara pandang tokoh terhadap suatu hal.
Seperti halnya karya sastra yang lain, ide penulisan cerpen dapat diambil dari peristiwa atau
kejadian nyata. Hal ini karena sastra adalah refleksi kehidupan masyarakat, yaitu menyangkut
manusia dan permasalahan yang dihadapinya. Oleh karena itu, karya sastra adalah sebentuk
manifestasi kegelisahan atas realitas yang terjadi di sekitar kita. Salah satu contoh peristiwa yang
menimbulkan kegelisahan adalah peristiwa sejarah sebuah bangsa. Jika sejarah ditulis dalam sebuah
karya bukan fiksi, peristiwa tersebut tidak akan menimbulkan ruang bagi pembaca untuk memberi
tafsir yang berbeda dari yang ditulis oleh si penulis sejarah. Akan tetapi, jika sebuah peristiwa
sejarah ditulis dalam bentuk fiksi khususnya cerpen, memungkinkan terjadi tafsir yang berbeda
terhadap peristiwa sejarah tersebut. Dalam karya fiksi, sebuah peristiwa sejarah kemudian
dikembangkan dengan menggunakan teknik pengembangan tokoh dan penokohan, pengembangan
alur serta deskripsi dan teknik penyajian cerita.
Untuk dapat memahami cerpen dengan latar belakang peristiwa sejarah, pembaca paling tidak harus
memiliki pengetahuan tentang peristiwa tersebut. Oleh karena itu, guru harus menyiapkan bekal
pengetahuan sejarah yang cukup kepada peserta didik sebelum membaca cerpen dengan tema
sejarah. Ketika peserta didik akan membaca cerpen “Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon?”
Karya Faisal Oddang misalnya, pembaca paling tidak harus mempunyai pengetahuan sejarah
tentang kasus pembantaian massal di Sulawesi Selatan oleh Westerling dan siapa sebenarnya Andi
Makassau.

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Argumentasi, digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis
Berita, cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar
Cerita pendek (cerpen), cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika)
Denotasi, (linguistik) makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas
pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif
Drama, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater
Ekstrinsik, berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa);
bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya
Faktual, berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran
Identifikasi, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya
Ilmiah, bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan
Komprehensif, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
Konotasi, (linguistik) tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan
dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi
Konteks, situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
Literasi, kemampuan menulis dan membaca
Musikalisasi, hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik
Persuasi, bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Podcast, dokumen digital yang harus diunduh dulu oleh pendengarnya
Poster, plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan)
Prosa, karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi)
Prosedur, tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
Puisi, ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
Salindia, terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat diproyeksikan
Sinopsis, ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang
menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi
Vlog, (komputer) blog yang isinya berupa video
Youtuber, seseorang yang membuat konten dalam bentuk video yang diunggah ke kanal youtube.

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
 Buku Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI
 Cerpen Pilihan Kompas 2016, khususnya cerpen “Mengapa Mereka Berdoa kepada Pohon?”
karya Faisal Oddang
 Internet: https://kompas.id/kategori/sastra/cerpen-hiburan/
 Kamus Besar Bahasa Indonesia
MODUL AJAR
BAB 3 : MENGGALI NILAI SEJARAH BANGSA LEWAT CERITA PENDEK

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran 2 : Menganalisis Unsur-Unsur Intrinsik Pembangun Cerita
Pendek
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 20 .....

B. KOMPETENSI AWAL
Menggali pengetahuan peserta didik tentang unsur-unsur intrinsik yang menjadi unsur
pembangun cerita yang pernah dipelajari di kelas-kelas sebelumnya, baik di SMP maupun di
kelas X.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Membaca cerpen “Tukang Cukur” karya Budi Darma dan memahami unsurunsur pembangun
cerpen, seperti tema, amanat, tokoh dan penokohan, sudut pandang pencerita, alut, latar cerita,
dan gaya bahasa.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Cerpen “Tukang Cukur” karya Budi Darma dan memahami unsurunsur pembangun cerpen,
seperti tema, amanat, tokoh dan penokohan, sudut pandang pencerita, alut, latar cerita, dan
gaya bahasa.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Pernahkah kalian mempelajari unsur-unsur pembangun cerpen di kelas sebelumnya?
 Unsur pembangun cerita itu disebut juga unsur intrinsik. Sebutkan kira-kira apa saja unsur
pembangun cerita yang kamu ketahui!

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Guru memberikan pengantar pada awal pelajaran dengan menjelaskan tujuan pembelajaran
pada pelajaran 2, yaitu memahami unsur-unsur pembangun karya cerpen khususnya unsur
intrinsik.
 Guru mengulang kembali pengetahuan peserta didik tentang unsurunsur pembangun karya
cerpen, yaitu tema, amanat, latar cerita, alur, tokoh dan penokohan, sudut pandang pencerita,
dan gaya bahasa.
 Guru memberikan gambaran sedikit tentang cerpen kedua yang akan dibaca, yaitu “Tukang
Cukur” karya Budi Darma yang bertema sejarah pasca-kemerdekaan Indonesia tahun 1947–
1949 di Jawa Tengah dan sekitarnya.
 Pada kegiatan 1, guru akan membagi peserta didik ke dalam kelompok yang terdiri atas 4–5
peserta didik dan dengan gawai peserta didik akan menemukan informasi tentang latar
belakang sejarah.
 Setiap kelompok akan mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas.
 Pada kegiatan 2, secara bergiliran peserta didik akan membaca bersama-sama cerpen
”Tukang Cukur” karya Budi Darma. Tanyakan kepada peserta didik kesan awal yang
mereka dapatkan ketika membaca cerpen ini. Kesan awal yang dapat diamati, antara lain
konflik antartokoh maupun fakta sejarah di dalamnya.
 Pada kegiatan 3, kembali guru akan membagi peserta didik dalam kelompok yang terdiri
atas 4–5 peserta didik untuk menjawab pertanyaan bacaan pada tugas di kegiatan 3 dan
kegiatan 4. Pada tahap ini pastikan peserta didik menjawab dengan baik sehingga peserta
didik mampu memberi pendapat yang objektif tentang permasalahan dalam cerpen tersebut.
 Secara berkelompok, peserta didik akan mempresentasikan hasil diskusi dan guru
memimpin diskusi untuk membuat kesimpulan untuk jawaban tugas-tugas pada kegiatan 3
dan kegiatan 4. Kesimpulan yang diberikan peserta didik harus berupa kesimpulan yang
objektif dari hasil diskusi kelompok dan bersama guru.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dandiakhiri dengan berdoa.

E. ASESMEN / PENILAIAN
Tugas pada Kegiatan 1
a. Teknik Penilaian: Tes Lisan
b. Bentuk Instrumen: Tes Uraian Luas
c. Kunci Jawaban
Menemukan latar sejarah perjuangan sebagai latar cerpen “Tukang Cukur” karya Budi
Darma.
1) Jalan Daendels diprakarsai oleh Gubernur Jenderal Belanda (1808-1811) bernama
Daendels yang memelopori pembukaan jalur sepanjang 1.000 kilometer di pesisir utara
Jawa dari Anyer sampai Panarukan. Jalur yang disebut Jalan Raya Pos (De Grote
Postweg) itu dibangun Daendels pada awal masa kepemimpinannya di Hindia Belanda.
Tujuan dibangunnya Jalan Raya Pos adalah untuk memudahkan pengangkutan hasilhasil
perkebunan di pedalaman tanah Jawa untuk bisa dibawa ke pelabuhan-pelabuhan pantai
utara Jawa dan dibawa ke pasar Eropa.
2) Pemberontakan PKI tahun 1948 terjadi di Madiun, Jawa Timur dan dipelopori oleh
organisasi Partai Komunis Indonesia, Partai Sosialis Indonesia, Partai Buruh Indonesia,
Pemuda Rakyat, dan Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia. Tokoh yang terkenal
adalah Musso dan Amir Sjarifuddin yang kabinetnya jatuh akibat Perjanjian Renville.
Pemberontakan ini dilakukan dengan membunuh banyak tokoh-tokoh di Jawa Tengah
dan Jawa Timur seperti tewasnya Gubernur Jawa Timur saat itu. Pemberontakan ini bisa
ditumpas oleh TNI khususnya pasukan Siliwangi yang didatangkan dari Jawa Barat.
3) Agresi Belanda II dilakukan Belanda dengan menyerang Yogyakarta sebagai ibu kota
negara Indonesia. Serangan pagi hari atas pangkalan udara Maguwo tersebut berhasil
melumpuhkan Yogyakarta sebagai ibu kota Indonesia. Para pemimpin Indonesia seperti
Soekarno, Hatta, dan Sjahrir ditangkap dan dibuang ke luar Pulau Jawa. TNI dan rakyat
tidak tinggal diam dan melancarkan serangan balasan atas Yogyakarta dengan
pendudukan atas Yogyakarta selama 6 jam pada 11 Maret 1949.
4) Konferensi Meja Bundar (KMB) adalah sebuah pertemuan yang dilaksanakan di Den
Haag, Belanda, dari 23 Agustus 1949 sampai dengan 2 November 1949 antara
perwakilan Republik Indonesia, Belanda, dan BFO (Bijeenkomst voor Federaal Overleg),
yang mewakili berbagai negara yang diciptakan Belanda di kepulauan Indonesia.
Konferensi ini begitu penting karena akhirnya Belanda menyerahkan kedaulatan
Indonesia secara penuh kepada pemerintah Indonesia, kecuali Irian Barat.
5) Darul Islam (DI) dan Tentara Islam Indonesia (TII) adalah salah satu bagian dari ide
mendirikan Negara Islam Indonesia (NII) oleh Sekarmadji Maridjan Kartosoewirja pada
tanggal 7 Agustus 1949 di Tasikmalaya. Ide NII adalah ingin membentuk negara
Indonesia menggunakan dasar-dasar Islam sebagai dasar negara. Akhirnya, berdirinya
negara ini dianggap membuat kegaduhan dan saling curiga di antara pemerintah, para
ulama, dan rakyat. Oleh karena itu, NII dibubarkan dan pemimpinnya Sekarmadji
Maridjan Kartosoewirja dijatuhi hukuman mati.

Tugas pada Kegiatan 2: secara bergiliran peserta didik akan membaca cerpen “Tukang Cukur”
karya Budi Darma.

Tugas pada Kegiatan 3:


a. Teknik Penilaian: Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen: Tes Uraian Singkat dan Tes Uraian Luas
c. Kunci Jawaban: menjawab pertanyaan berdasarkan cerpen “Tukang
Cukur” karya Budi Darma.
1) Arti kosakata sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia
 reyot : sudah sangat rusak dan hampir roboh (tentang gubuk, kursi, meja)
 compang-camping : sudah sangat rusak biasanya untuk pakaian
 remah-remah : sisa makanan dan sebagainya yang ketinggalan di tempat makan
 wenter : serbuk pewarna (untuk pakaian)
 bungkil : ampas (kacang, kedelai, kelapa) yang sudah diambil minyaknya
 udeng : destar, ikat kepala
 memaki-maki : marah-marah
 dug : ikat kepala
 semak-semak : tumbuhan perdu
 fajar : waktu sebelum matahari terbit
 mendesing : mengeluarkan bunyi peluru yang ditembakkan dan sebagainya
 berkeliaran : berjalan (terbang dan sebagainya) ke mana-mana; bertualang
2) Menjawab pertanyaan tentang unsur intrinsik berdasarkan cerpen “Tukang Cukur” karya
Budi Darma.
a) Tema utama dari cerpen “Tukang Cukur” adalah tentang manusia yang oportunis
karena dalam cerita tersebut tokoh Tukang Cukur selalu mengikuti kelompok yang
sedang menang. Pertama, dia bergabung PKI kemudian mengkhianatinya karena PKI
kalah melawan TNI (pasukan Siliwangi). Kedua, dia bergabung dengan TNI (pasukan
Siliwangi) walau kemudian TNI mengetahui keculasannya. Ketiga, dia bergabung
dengan Belanda menjadi pasukan KNIL ketika Belanda berhasil menguasai
Yogyakarta. Terakhir, dia menjadi pasukan NII dan mati terbunuh di bekas pabrik
rokok. Tema tambahan dari cerpen “Tukang Cukur” adalah penggambaran kemiskinan
pada zaman itu. Hal ini seperti tokoh Gito yang makan seadanya dengan pakaian yang
tidak pantas dipakai.
b) Yang menjadi tokoh utama adalah Tukang Cukur karena dia menjadi pusat perhatian
dalam cerita dan banyak hal dalam hidupnya disorot. Tokoh tambahan yang muncul
hanya sesekali, yaitu Gito, ayah, Ibu, Dasuki, Kakek Leman, Ruslan.
c) Penokohan cerpen “Tukang Cukur” dibagi menjadi 3, yaitu tokoh protagonis (Gito,
ayah, dan ibunya). Mereka mewakili kebaikan karena tidak pernah berbuat jahat.
Kedua adalah tokoh antagonis, yaitu tokoh yang mewakili kejahatan (Tukang Cukur
yang berpindahpindah keberpihakan). Kemudian, tokoh campuran. Tokoh campuran
merupakan penggambaran sikap tokoh yang memiliki sisi baik selain sisi buruk. Hal
ini ada pada diri Ruslan yang terlihat ketika dia memberi pertolongan kepada keluarga
Gito ketika perang datang tetapi pada akhir cerita justru Ruslan diketahui sebagai salah
satu pemberontak.
d) Sudut pandang pencerita yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga, yaitu
sudut pandang dari tokoh Gito.
e) Tahap-tahap Alur yang digunakan ada lima tahap sebagai berikut.
 Tahap pengenalan (exposition atau orientasi), yaitu pada saat diperkenalkan dengan
tokoh yang bernama Gito yang mempunyai latar belakang miskin.
 Tahap kemunculan konflik (rising action), yaitu pada saat Kakek Leman
menceritakan ada seorang tukang cukur yang melukai kepalanya.
 Tahap konflik memuncak (turning point atau klimaks) terjadi ketika tokoh Tukang
Cukur berganti-ganti memihak kepada pihak-pihak yang sedang meraih
kemenangan: dia memihak PKI, kemudian berubah memihak TNI, lalu berpindah
memihak Belanda, dan akhirnya memihak NII.
 Tahap konflik menurun (antiklimaks), yaitu pada saat terjadi pertempuran di pabrik
rokok Nitisemito dan ditemukan beberapa korban yang telah menjadi mayat.
 Tahap penyelesaian (resolution) yaitu terjadi ketika Gito mengetahui bahwa salah
satu mayat yang melakukan pemberontakan NII adalah Tukang Cukur.
f) Latar yang digunakan meliputi latar waktu, tempat, dan suasana.
 Latar tempat, beberapa lokasi disebutkan menjadi latar dari cerpen ini adalah di
daerah Kudus. Informasi ini terdapat pada kutipan: “Gito, anak Getas Pejaten,
kawasan pinggiran kota Kudus…”
 Latar waktu pada cerpen ini, yaitu pada September 1948–Desember 1949.
 Latar suasana yang terbangun dalam cerpen ini adalah menegangkan dan penuh
kejutan. Suasana menegangkan terjadi karena pada latar masa revolusi, yaitu
September 1948–Desember 1949. Penuh kejutan karena kegiatan yang dilakukan
Tukang Cukur sulit diprediksi.
g) Gaya bahasa yang digunakan dalam cerpen “Tukang Cukur” ini sangat mewakili
suasana dalam cerpen yang penuh ketegangan, seperti penggambaran perang yang
memaksa Gito dan ayah ibunya untuk mengungsi. Hal ini terlihat pada kalimat:
Setelah Kudus ditinggal oleh pasukan Siliwangi, pada suatu hari, ketika fajar hampir
tiba, seluruh kota Kudus terasa bergetar-getar, langit dilalui pesawat cocor merah yang
terbang sangat rendah, datang dan pergi, datang dan pergi lagi.
h) Amanat yang terkandung dalam cerpen “Tukang Cukur” adalah jangan mempunyai
sifat oportunis seperti Tukang Cukur.

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Peserta didik dapat memperbanyak membaca cerita-cerpen yang berkualitas bagus, misalnya
cerpen-cerpen yang dimuat di media massa seperti Kompas dan Koran Tempo. Setelah itu,
peserta didik akan membentuk kelompok-kelompok diskusi sastra yang bisa mendiskusikan
dan membedah karya tersebut dari berbagai sudut pandang.

G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Untuk mengukur tingkat ketercapaian pembelajaran guru bisa mengajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan materi pelajaran dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Peserta didik
akan menjawab pertanyaan tersebut dan pastikan soal tersebut bisa dijawab oleh peserta didik
kurang lebih 70%. Dengan cara ini guru bisa melihat apakah tujuan pembelajaran kegiatan 2
bisa tercapai atau tidak.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Menganalisis unsur-unsur intrinsik pada cerpen ‘Tukang Cukur’’ karya Budi Darma.
Setelah kalian membaca cerpen tersebut di atas, buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa.
Setelah itu, diskusikan dan jawablah pertanyaan di bawah ini.
1. Temukan arti kosakata di bawah ini dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
a. reyot b. compang-camping c. remah-remah
d. wenter e. bungkil f. udeng
g. memaki-maki h. dug i. semak-semak
j. fajar k. mendesing l. berkeliaran
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk menggali unsurunsur intrinsik yang ada
dalam cerpen cerpen “Tukang Cukur” karya Budi Darma.
a. Tema adalah gagasan utama suatu cerita. Tema dapat ditemukan dengan melihat
pikiranpikiran pokok dari cerpen tersebut.
Sebutkan dan jelaskan tema utama dan tema tambahan dari cerpen “Tukang Cukur”!
b. Tokoh utama adalah tokoh yang ditampilkan secara terusmenerus atau paling sering
diceritakan. Tokoh tambahan adalah tokoh yang dimunculkan sekali atau beberapa kali
saja dalam sebuah cerita.
Identifikasilah siapa yang menjadi tokoh utama dan siapa saja yang menjadi tokoh
tambahan!
c. Penokohan adalah cara penulis menggambarkan tokoh. Dalam cerita, ada tokoh
protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh campuran. Tokoh protagonis adalah tokoh yang
mewakili sifatsifat baik sebagai manusia dan sebaliknya adalah tokoh antagonis. Adapun
tokoh campuran adalah tokoh yang memiliki perwatakan baik dan buruk.
Identifikasilah siapa saja tokoh yang merupakan tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan
tokoh campuran! Berikan bukti dengan mengambil kutipan dari cerpen tersebut!
d. Sudut pandang pencerita, yaitu kedudukan penulis dalam cerita. Sudut pandang pencerita
dibagi menjadi dua, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.
Sudut pandang orang pertama pengarang ikut terlibat dalam cerita. Biasanya pengarang
menggunakan kata ganti ‘aku’. Sudut pandang orang ketiga, yaitu saat pengarang ada di
luar cerita. Biasanya pengarang menggunakan kata ganti “dia”.
Jelaskan dan berikan bukti jenis sudut pandang pencerita yang digunakan dalam cerpen
“Tukang Cukur”!
e. Alur cerita sering pula disebut plot. Alur cerita merupakan rangkaianrangkaian peristiwa
rangkaian peristiwa yang memperlihatkan sebuah hubungan sebab akibat. Dalam cerita
terdapat lima tahap alur, yaitu tahap pengenalan (orientasi), tahap kemunculan konflik
(rising action), tahap konflik memuncak (turning point atau klimaks), tahap konflik
menurun (Antiklimaks), tahap penyelesaian (resolution).
Tunjukkan dan jelaskan kelima tahap alur yang digunakan dalam cerpen “Tukang Cukur”
dan berikan buktinya!
f. Latar adalah segala keterangan, petunjuk, dan acuan yang berkaitan dengan tempat,
waktu, dan suasana terjadinya suatu peristiwa dalam karya sastra.
Identifikasilah latar tempat, waktu, dan suasana dalam cerpen “Tukang Cukur” dan berikan
buktinya!
g. Gaya bahasa adalah bagaimana pengarang menggunakan bahasa yang tepat sehingga
bisa menampilkan suasana, seperti sedih, gembira, menyeramkan, romantis, atau suasana
penuh sindiran. Penggunaan bahasa yang tepat akan membuat penggambaran suasana
yang mendukung jalan cerita.
Analisislah bagaimana gaya bahasa digunakan dalam cerpen “Tukang Cukur” sehingga
mampu menggambarkan suasana dalam cerpen dengan baik? Berikan bukti yang
mendukung jawabanmu!
h. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Amanat
biasanya disampaikan oleh penulis secara tersirat.
Jelaskan dengan kalimat yang baik apa amanat yang ingin disampaikan oleh penulis
kepada pembaca?

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Cerpen adalah jenis karya sastra berbentuk prosa. Cerpen dibangun dari dua unsur utama, yakni
unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang ada di dalam cerpen.
Adapun unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang ada di luar cerpen tetapi ikut berperan
membangun karya tersebut.
Pada bagian ini kita akan fokus kepada unsur-unsur intrinsik berikut ini.
 Tema adalah gagasan utama suatu cerita. Tema dapat ditemukan dengan melihat pikiran-pikiran
pokok dari cerpen tersebut.
 Tokoh utama adalah tokoh yang ditampilkan secara terus-menerus atau paling sering diceritakan.
Tokoh tambahan adalah tokoh yang dimunculkan sekali atau beberapa kali saja dalam sebuah
cerita.
 Penokohan adalah cara penulis menggambarkan tokoh. Penokohan terdiri atas tokoh protagonis,
tokoh antagonis, dan tokoh campuran.
 Tokoh protagonis adalah tokoh yang mewakili sifat-sifat baik sebagai manusia dan sebaliknya
adalah tokoh antagonis. Adapun tokoh campuran adalah tokoh yang memiliki perwatakan baik
dan buruk.
 Sudut pandang pencerita yaitu kedudukan penulis dalam cerita. Sudut pandang pencerita dibagi
menjadi dua jenis, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.
 Alur cerita sering pula disebut plot. Alur cerita berisi rangkaian peristiwa yang memperlihatkan
sebuah hubungan sebab akibat.
 Terdapat lima tahap alur, yaitu tahap pengenalan (exposition atau orientasi), tahap kemunculan
konflik (rising action), tahap konflik memuncak (turning point atau klimaks), tahap konflik
menurun (antiklimaks), tahap penyelesaian (resolution).
 Latar adalah segala keterangan, petunjuk, dan acuan yang berkaitan dengan tempat, waktu, dan
suasana terjadinya suatu peristiwa dalam karya sastra.
 Gaya bahasa adalah bagaimana pengarang menggunakan bahasa yang tepat sehingga bisa
menampilkan suasana, seperti sedih, gembira, menyeramkan, romantis, atau suasana penuh
sindiran. Penggunaan bahasa yang tepat akan mendukung jalan cerita.
 Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Amanat
biasanya disampaikan oleh penulis secara tersirat.

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Argumentasi, digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis
Berita, cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar
Cerita pendek (cerpen), cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika)
Denotasi, (linguistik) makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas
pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif
Drama, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater
Ekstrinsik, berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa);
bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya
Faktual, berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran
Identifikasi, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya
Ilmiah, bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan
Komprehensif, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
Konotasi, (linguistik) tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan
dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi
Konteks, situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
Literasi, kemampuan menulis dan membaca
Musikalisasi, hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik
Persuasi, bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Podcast, dokumen digital yang harus diunduh dulu oleh pendengarnya
Poster, plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan)
Prosa, karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi)
Prosedur, tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
Puisi, ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
Salindia, terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat diproyeksikan
Sinopsis, ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang
menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi
Vlog, (komputer) blog yang isinya berupa video
Youtuber, seseorang yang membuat konten dalam bentuk video yang diunggah ke kanal youtube.

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
 Buku Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI.
 Cerpen Pilihan Kompas 2016, khususnya cerpen “Tukang Cukur” karya Budi Darma.
 Internet: https://kompas.id/kategori/sastra/cerpen-hiburan/.
 Kamus Besar Bahasa Indonesia.
MODUL AJAR
BAB 3 : MENGGALI NILAI SEJARAH BANGSA LEWAT CERITA PENDEK

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran 3 : Mengidentifikasi Dan Mengaplikasikan Nilai-Nilai
Kehidupan Dalam Cerita Pendek
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 20 .....

B. KOMPETENSI AWAL
Menggali pengalaman peserta didik membaca karya sastra yang mengandung banyak pesan.
Peserta didik diminta menceritakan judul karya tersebut, menjelaskan secara ringkas
sinopsisnya, dan menjelaskan apa nilai yang mereka dapat dari karya sastra tersebut.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Membaca cerpen “Tanah Air” karya Martin Aleida dan menemukan nilainilai yang terkandung
di dalamnya.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Cerpen “Tanah Air” karya Martin Aleida dan menemukan nilainilai yang terkandung di
dalamnya.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Pernahkah kalian menonton film atau membaca karya sastra yang mengandung nilai-nilai
kebaikan?
 Berdasarkan pertanyaan di atas apakah judul film atau karya sastra tersebut?
 Jelaskan nilai-nilai kebaikan yang kalian dapatkan dari film atau karya sastra tersebut
sehingga kalian bisa mengatakan bahwa film atau karya sastra tersebut layak ditonton atau
dibaca?
 Apakah nilai-nilai kebaikan yang kalian dapatkan dari film atau karya sastra tersebut kalian
aplikasikan dalam hidup sehari-hari?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Guru memberikan pengantar dengan menjelaskan tujuan pembelajaran pada kegiatan 3
adalah membaca dan menemukan nilai-nilai yang terkandung di dalam karya sastra.
 Guru mengulang kembali pengetahuan peserta didik tentang unsurunsur ekstrinsik yaitu
berupa nilai-nilai yang bisa kita temukan dalam karya cerpen seperti nilai agama, sosial,
moral, dan budaya.
 Guru memberikan sedikit latar belakang sejarah yang ada pada cerpen ketiga yang akan
dibaca, yaitu “Tanah Air” Karya Marten Aleida. Latar belakang sejarah pada cerpen ini
berkaitan dengan beberapa peristiwa setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 dan
dampaknya bagi orangorang yang dituduh sebagai anggota Partai Komunis Indonesia (PKI).
 Guru membagi peserta didik dalam kelompok yang terdiri atas 4–5 peserta didik dan dengan
gawai peserta didik akan menemukan informasi tentang latar belakang sejarah.
 Peserta didik dalam kelompok mempresentasikan hasil pencarian di internet dan guru akan
menyimpulkan hasil presentasi peserta didik.
 Di dalam kelas peserta didik secara bergantian akan membaca bersamasama cerpen “Tanah
Air” karya Martin Aleida. Tanyakan kepada peserta didik kesan awal yang mereka dapatkan
ketika membaca cerpen ini, baik berupa konflik antartokoh maupun fakta sejarah di
dalamnya.
 Guru akan membagi peserta didik dalam kelompok yang terdiri atas 4–5 peserta didik untuk
menjawab pertanyaan bacaan pada tugas-tugas pada kegiatan 3 dan 4. Pada tahap ini
pastikan peserta didik menjawab dengan baik sehingga peserta didik mampu memberi
pendapat yang objektif tentang permasalahan dalam cerpen tersebut.
 Peserta didik akan mempresentasikan hasil diskusi dan guru memimpin diskusi dan
membuat kesimpulan untuk jawaban tugas-tugas pada kegiatan 3 dan 4. Kesimpulan yang
diberikan peserta didik harus berupa kesimpulan yang objektif dari hasil diskusi kelompok
dan bersama guru.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dandiakhiri dengan berdoa.

E. ASESMEN / PENILAIAN
Tugas pada Kegiatan 1
a. Teknik Penilaian: Tes Lisan
b. Bentuk Instrumen: Tes Uraian Luas
c. Kunci Jawaban
Menemukan latar sejarah perjuangan sebagai latar cerpen “Tanah Air” Karya Martin Aleida.
1) Tjandra Naja adalah sebuah bangunan cagar budaya di Jalan Gajah Mada, Jakarta,
Indonesia. Bangunan ini merupakan bekas kediaman keluarga Khouw van Tamboen,
terutama Majoor der Chinezen Khouw Kim An, pemimpin bangsa Tionghoa di Batavia
yang terakhir (1910–1918 dan diangkat kembali 1927– 1942). Bangunan mempunyai luas
2.250 meter persegi dengan arsitektur Tionghoa yang khas.
2) Peristiwa Gerakan 30 September 1965 selama ini oleh Pemerintah Orde Baru dikatakan
bahwa Partai Komunis Indonesia (PKI) ingin melakukan perebutan kekuasaan terhadap
pemerintah Soekarno. Hal itu dimulai dengan membunuh tujuh jenderal Angkatan Darat
yang sekarang disebut sebagai Pahlawan Revolusi. Walaupun demikian, buku putih
sejarah tentang peristiwa tersebut belum pernah dirilis oleh Pemerintah Indonesia
sehingga bisa menjadi acuan kita belajar bersama.
3) Akibat dari peristiwa Gerakan 30 September dan terbunuhnya tujuh jenderal Angkatan
Darat tersebut, akhirnya PKI kemudian dilarang ada di Indonesia dan akibatnya para
anggota dan simpatisannya mengalami pembunuhan, pemenjaraan, pembuangan, serta
jenis-jenis diskriminasi lain.
4) Revolusi Kebudayaaan secara resmi disebut Revolusi Kebudayaan Proletarian Besar.
Revolusi ini adalah sebuah gerakan sosiopolitik yang terjadi di Tiongkok dari 1966
sampai 1976. Gerakan ini dipelopori oleh Mao Zedong, Ketua Partai Komunis Tiongkok.
Tujuan gerakan ini adalah menyajikan ideologi komunis yang yang dianggap benar di
negara tersebut. Akibat gerakan ini adalah terjadinya pertumpahan darah di Tiongkok
pada periode 1966–1976 karena orang-orang yang dianggap keluar dari ajaran Mao
Zedong harus mengalami pembunuhan dengan pelanggaran hak asasi manusia yang luar
biasa.

Tugas pada Kegiatan 2: Membaca Cerpen “Tanah Air” karya Martin Aleida.

Tugas pada Kegiatan 3:


a. Teknik Penilaian: Tes Tertulis
b. Bentuk Instrumen: Tes Uraian Singkat dan Tes Uraian Luas
c. Kunci Jawaban: (hanya sebagai referensi jawaban)
1) Menemukan arti kosakata dalam cerpen “Tanah Air” karya Martin Aleida.
 teduh : tenang; aman
 ganjil : lain daripada yang lain; tidak sebagaimana biasa;
 aneh; ajaib
 tubir : tepi sesuatu
 igauan : perkataan yang bukan-bukan; omong kosong; ocehan
 membelenggu : ikatan (sehingga tidak bebas lagi)
 kesengsem : menyukai
 titimangsa : tanggal
 buntalan : bungkusan
 acuh tak acuh : takpeduli
 terkungkung : terbelenggu, terkurung
2) Menjawab pertanyaan terstruktur berdasarkan cerpen yang dibaca.
a) Nilai moral yang terkandung dalam cerpen “Tanah Air” seperti pentingnya permintaan
maaf saat kita berbuat salah. Bukti: Tidakkah kau bisa menafsirkan sebutannya
padamu itu sebagai tanda permintaan maaf. Bahwa kau adalah ayahnya yang baik.
Bahwa kau tak pulangpulang bukan lantaran kehendakmu.” Penjelasan: Bahwa ketika
kita berbuat salah harus ada permintaan maaf. Han secara tidak langsung sudah
meminta maaf kepada ayahnya karena dulu dia menuduh ayahnya sebagai seorang
ayah yang tdak bertanggung jawab.
b) Nilai sosial yang terkandung dalam cerpen “Tanah Air” seperti ketidakpedulian
tetangga dan keluarga terhadap kondisi dan permasalahan orang lain. Bukti: Tetangga,
sanak-famili boleh acuh-takacuh, karena takut, namun gereja membukakan pintu
untukku. Walau hanya bubungan gereja kecil. Di situlah aku tinggal sambil menunggu
abaaba keberangkatan yang akan datang dari daratan impian. Penjelasan: rasa saling
membantu yang dilakukan oleh gereja kepada An Sui ketika dia telah menjual rumah
dan hartanya tetapi suaminya menyuruhnya menunda keberangkatan ke Belanda.
c) Nilai budaya yang terkandung dalam cerpen “Tanah Air” adalah tokoh menggunakan
nama-nama keturunan Tionghoa seperti Ang Sui. Bukti: Tanah Air Indonesia. Kalau
terjadi apa-apa tolong hubungi istriku, An Sui. Ini nomor teleponnya. Penjelasan:
penggunaan nama yang khusus menunjukkan suatu keturunan dari ras tertentu adalah
bagian dari nilai budaya.
d) Nilai politik yang terkandung dalam cerpen “Tanah Air” adalah adanya konflik politik
di Tiongkok pada saat pemimpin Tiongkok Mao Zedong ingin meluruskan ajaran
komunisme. Bukti: Menurut cerita kawankawannya itu pula, ketika Revolusi
Kebudayaan membanjir di seluruh daratan Tiongkok, dia acapkali termenung, tak
percaya akan apa yang dia saksikan. Penjelasan: terjadi pergolakan politik di
Tiongkok ketika Mao Zedong ingin meluruskan ajaran komunis sosialisme di
Tiongkok yang berakibat pergolakan politik di sana.
e) Nilai agama yang terkandung dalam cerpen “Tanah Air” adalah adanya agama tertentu
yang dianut oleh tokoh yaitu agama Katolik atau Kristen. Bukti: Walau hanya
bubungan gereja kecil. Di situlah aku tinggal sambil menunggu aba-aba keberangkatan
yang akan datang dari daratan impian. Penjelasan: keberadaan agama adalah bukti
bahwa ada nilai agama dalam cerpen tersebut.

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Peserta didik dapat memperbanyak membaca cerita-cerpen yang berkualitas bagus, misalnya
cerpen-cerpen yang dimuat di media massa, seperti Kompas dan Koran Tempo. Setelah itu,
peserta didik akan membentuk kelompok-kelompok diskusi sastra yang bisa mendiskusikan
dan membedah karya tersebut dari berbagai sudut pandang.

G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Untuk mengukur tingkat ketercapaian pembelajaran guru bisa mengajukan pertanyaan yang
berhubungan dengan tujuan pembelajaran pada peserta didik. Peserta didik akan menjawab
pertanyaan tersebut dan pastikan soal tersebut bisa dijawab oleh peserta didik kurang lebih
70%. Dengan cara ini guru bisa melihat apakah tujuan pembelajaran kegiatan 3 bisa tercapai
atau tidak.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Jawablah pertanyaan berdasarkan cerpen “Tanah Air” karya Martin Aleida.


Setelah kalian membaca cerpen “Tanah Air” karya Martin Aleida, buatlah kelompok yang
terdiri atas 4-5 siswa. Setelah itu, diskusikan dan jawablah pertanyaan di bawah ini.
1. Temukan arti kosakata di bawah ini dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
a. teduh b. ganjil
c. tubir d. igauan
e. membelenggu f. kesengsem
g. titimangsa h. buntalan
i. acuh tak acuh j. terkungkung
2. Jawablah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini untuk menggali unsurunur ekstrinsik berupa
nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen “Tanah Air” karya Martin Aleida!
a. Nilai moral biasa disebut juga dengan etika, yaitu penilaian baik buruknya perilaku
seseorang. contohnya ada manusia yang jujur, rendah hati, punya integritas, punya
kepedulian kepada sesama.
Tunjukkan salah satu nilai moral yang terkandung dalam cerpen “Tanah Air” kemudian
berikan bukti pendukungnya!
b. Nilai sosial berkaitan dengan bagaimana seorang manusia menjalin hubungan dengan
manusia lain dalam suatu masyarakat. Interaksi yang terjalin dalam masyarakat tersebut
kadang memunculkan nilainilai kebaikan, kemanusiaan, sikap saling tolong, kadang juga
konflik.
Tunjukkan salah satu bentuk nilai sosial yang terdapat dalam cerpen “Tanah Air”
kemudian berikan bukti secukupnya!
c. Nilai budaya berkaitan dengan kebiasaan atau tradisi yang berlangsung di suatu
masyarakat yang mungkin tidak berlaku di masyarakat lain. Budaya tersebut mengikat
masyarakat yang ada di dalamnya dan seharusnya dihormati oleh masyarakat yang tidak
ada dalam lingkaran budaya tersebut. Contoh nilai budaya seperti suku Badui yang sangat
memegang teguh ajaran pada sukunya seperti menggunakan pakaian hitam atau putih.
Adakah nilai budaya pada cerpen “Tanah Air” karya Martin Aleida? Jika ada maka
tunjukkanlah dan berikan bukti secukupnya!
d. Nilai politik berkaitan dengan bagaimana suatu masyarakat hidup dalam aturan dan
ketentuan suatu negara dan pemerintahannya.
Tunjukkan bagian dari cerpen “Tanah Air”yang merupakan nilai politik! Sertakan dengan
buktinya!
e. Nilai agama berkaitan dengan aturan dan ketentuan dari agamaagama yang ada yang
nilainya berbeda antara masingmasing agama. Ketentuan atau aturan tersebut harus
dipatuhi oleh para pemeluknya.
Adakah nilai agama yang terdapat dalam cerpen “Tanah Air” karya Martin Aleida? Jika
ada tunjukkan bukti kutipannya!
LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Salah satu manfaat membaca karya sastra adalah memperhalus akal budi. Akal budilah yang
membedakan antara manusia dan binatang. Dalam salah satu tulisannya, tepatnya dalam novel
Bumi Manusia Pramoedya Ananta Toer sastrawan besar Indonesia pernah menulis bahwa manusia
tanpa sastra hanya seperti binatang yang pintar. “Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin
mencapai gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian hanya tinggal hanya hewan
yang pandai” (Bumi Manusia, hlm. 313). Mengapa Pramoedya Ananta Toer mengatakan hal ini?
Karena yang membedakan manusia dan hewan terletak pada kemampuannya menentukan pilihan
terbaik dari banyak pilihan di dalam hidupnya. Seperti kemauan untuk menolong seseorang atau
membiarkan saja, saya mau korupsi atau tidak, saya mau melakukan kekerasan atau tidak.
Kemampuan sastra dalam membantu manusia mengolah akal budi tidak lepas dari hubungan antara
sastra dan masyarakat. Sastra lahir dari konflik-konflik yang diangkat pada masyarakat. Di dalam
menghadapi konflik tersebut, para tokoh dihadapkan pada pilihan-pilihan dalam mengambil
keputusan. Dari situlah pembaca disuguhi contoh bagaimana seharusnya bersikap ketika harus
dihadapkan pada pilihan-pilihan baik dan buruk dalam hidupnya. Ajaran-ajaran kehidupan yang
terdapat dalam sastra dinamakan nilai. Di dalam karya sastra kita bisa menjumpai nilainilai
kehidupan yang diambil dari peristiwa yang dialami manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa
Indonesia, nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan atau sesuatu
yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya. Oleh karena itu, nilai adalah suatu
standar baik buruknya suatu tindakan bagi orang lain maupun diri sendiri.
Seperti tindakan membantu orang lain dianggap mempunyai nilai kebaikan sedangkan berbohong
dianggap mempunyai nilai keburukan. Berikut adalah beberapa nilai yang dapat kita temukan pada
karya sastra khususnya dalam karya berbentuk prosa seperti cerpen.
LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Argumentasi, digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis
Berita, cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar
Cerita pendek (cerpen), cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika)
Denotasi, (linguistik) makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas
pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif
Drama, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater
Ekstrinsik, berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa);
bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya
Faktual, berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran
Identifikasi, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya
Ilmiah, bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan
Komprehensif, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
Konotasi, (linguistik) tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan
dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi
Konteks, situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
Literasi, kemampuan menulis dan membaca
Musikalisasi, hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik
Persuasi, bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Podcast, dokumen digital yang harus diunduh dulu oleh pendengarnya
Poster, plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan)
Prosa, karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi)
Prosedur, tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
Puisi, ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
Salindia, terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat diproyeksikan
Sinopsis, ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang
menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi
Vlog, (komputer) blog yang isinya berupa video
Youtuber, seseorang yang membuat konten dalam bentuk video yang diunggah ke kanal youtube.

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
 Buku Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI.
 Cerpen Pilihan Kompas 2016, khususnya cerpen “Tanah Air” karya Marten Aleida.
 Internet: https://kompas.id/kategori/sastra/cerpen-hiburan/.
 Kamus Besar Bahasa Indonesia.
MODUL AJAR
BAB 3 : MENGGALI NILAI SEJARAH BANGSA LEWAT CERITA PENDEK

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran 4 : Menulis Cerita Pendek Berdasarkan Kejadian Sehari-Hari
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 20 .....

B. KOMPETENSI AWAL
Tanyakan kepada peserta didik apakah mereka pernah mencoba menulis pengalaman sehari-
hari dalam catatan atau buku harian. Buku catatan harian/diary adalah sumber ide yang bisa
dijadikan bahan untuk menulis cerpen berdasarkan pengalaman sendiri.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mempersiapkan peserta didik untuk merancang dan menuliskan cerpen berdasarkan
pengalaman sehari-hari, baik yang dialami sendiri maupun oleh orang lain dengan
memperhatikan unsur-unsur pembangun cerpen.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Merancang dan menuliskan cerpen berdasarkan pengalaman sehari-hari, baik yang dialami
sendiri maupun oleh orang lain dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun cerpen.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Pernahkah kalian menulis kisah sehari-hari dalam sebuah catatan harian?
 Kalau pernah apakah kalian menuliskannya secara teratur?
 Jika ya, dari sekian banyak yang kamu tulis dalam buku harian manakah peristiwa yang
paling mengesankan yang ada di situ?
 Peristiwa yang paling mengesankan itu bisa menjadi sumber atau bahan untuk ditulis
menjadi cerpen.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Guru memberikan pengantar dengan menjelaskan tujuan pembelajaran pada pelajaran 4,
yaitu mempersiapkan peserta didik untuk menghasilkan karya berupa cerpen dengan ide
yang diambil dari kejadian sehari-hari.
 Guru menjelaskan hal-hal pokok yang harus diperhatikan peserta didik seperti syarat-syarat
penulisan cerpen sehingga cerpen yang dibuat sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.
 Guru juga menjelaskan tentang rubrik penilaian sehingga peserta didik memahami dalam
aspek apa saja karya mereka akan dinilai.
 Pada tahap penjelajahan, peserta didik mulai memetakan pengalaman diri sendiri maupun
orang lain yang menurut peserta didik layak untuk dijadikan bahan tulisan. Peserta didik
akan menuliskan paling tidak ada 3 fakta kejadian yang bisa diajukan dan didiskusikan
dengan guru.
 Pada tahap interpretasi, peserta didik akan mendiskusikan 3 topik yang mereka pilih dan
mendiskusikan dengan guru mana yang paling menarik untuk ditulis sebagai sebuah cerpen.
 Pada tahap rekreasi, peserta didik akan mulai membuat kerangka karangan dan merancang
cerpen yang akan dibuat.
 Peserta didik diberi waktu kurang lebih 7–10 hari untuk menyelesaikan tugas ini dan
menyerahkannya kepada guru.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dandiakhiri dengan berdoa.

E. ASESMEN / PENILAIAN
Teknik Penilaian:
a. Tes Praktik Keterampilan
b. Bentuk Instrumen: Tes Kinerja
c. Rubrik Penilaian:
Tabel 3.4 Rubrik Penilaian Menulis Cerpen
Komponen 4 3 2 1
4 ciri cerpen Keempat ciri Hanya 3 ciri Hanya 2 ciri Hanya 1 ciri
terpenuhi: 10. 000 cerpen cerpen yang cerpen yang cerpen yang
kata, habis dibaca terpenuhi di terpenuhi dalam terpenuhi terpenuhi
10 menit, fokus dalam naskah naskah cerpen. dalam naskah dalam naskah
kepada 1 tokoh, cerpen. cerpen. cerpen.
dan hanya
melibatkan 1
konflik.
Ketujuh unsur Ketujuh unsur Hanya enam Hanya lima Hanya empat
pembangun pembangun unsur unsur unsur
cerpen cerpen pembangun pembangun pembangun
teridentifikasi teridentifikasi cerpen yang cerpen yang cerpen yang
dalam cerpen: dalam cerpen. teride ntifikasi teridentifikasi teridentifikasi
tema, amanat, dalam cerpen. dalam cerpen. dalam cerpen.
tokoh, alur, latar,
susut pandang
pencerita, gaya
bahasa.
Terdapat paling Terdapat paling Hanya terdapat Hanya Hanya terdapat
tidak 4 nilai yang tidak 4 nilai 3 nilai yang terdapat 2 nilai 1 nilai yang
terdapat dalam yang terdapat terdapat dalam yang terdapat terdapat dalam
cerpen dan dalam cerpen cerpen dan dalam cerpen cerpen dan
dijelaskan dengan dan dijelaskan dijelaskan dan dijelaskan dijelaskan
kalimat yang dengan kalimat dengan kalimat dengan dengan kalimat
baik. yang baik. yang baik. kalimat yang yang baik.
baik.
Ejaan dan tanda Terdapat 1–3 Terdapat 4–6 Terdapat 7–9 Terdapat 10
baca dalam kesalahan ejaan kesalahan ejaan kesalahan atau lebih
naskah cerpen. yang terdapat yang terdapat ejaan yang kesalahan
dalam naskah dalam naskah terdapat dalam ejaan yang
cerpen. cerpen. naskah cerpen. terdapat dalam
naskah cerpen.
Waktu Naskah cerpen Naskah cerpen Naskah cerpen Naskah cerpen
pengumpulan dikumpulkan dikumpulkan dikumpulkan dikumpulkan
tugas menulis tepat waktu terlambat 1 hari terlambat 2 terlambat 3
cerpen. sesuai dengan dari tenggat hari dari hari atau lebih
tenggat waktu waktu yang tenggat waktu dari tenggat
yang diberikan. diberikan. yang waktu yang
diberikan. diberikan.
Total Nilai
Nilai = (jumlah nilai yang didapat)/(nilai maksimal: 20) x 100

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Peserta didik bisa meningkatkan keterampilan menulis dengan dua cara. Cara pertama adalah
peserta didik harus meningkatkan kebiasaan membaca. Dengan mempunyai kebiasaan
membaca, perbendaharaan kata akan meningkat dan peserta didik terbiasa memahami
bagaimana kerangka berpikir orang. Dengan kebiasaan membaca pula peserta didik
mempunyai modal untuk menjadi penulis yang baik. Cara kedua yang bisa dilakukan adalah
mengikuti kursus-kursus penulisan yang dilakukan oleh beberapa komunitas dan lembaga-
lembaga pencinta sastra.

G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Untuk mengukur tingkat ketercapaian guru bisa menggunakan perangkat sebagai berikut.
Tabel 3.3 Tingkat Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Bab 3 Pelajaran 4
1 Seluruh peserta didik memahami aturan yang ditetapkan untuk
menciptakan karya tulis berupa cerpen berdasarkan pengalaman
sendiri.
2 Seluruh peserta didik mampu menyampaikan paling tidak 3 ide
yang diajukan kepada guru untuk dijadikan ide penulisan
cerpen.
3 Seluruh peserta didik memahami rubrik penilaian yang akan
digunakan untuk menilai karya cerpen.
4 Seluruh peserta didik membuat kerangka karangan sebagai awal
pembuatan cerpen.
5 Seluruh peserta didik menyerahkan karya tepat waktu sekitar 7–
10 hari.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Merancang dan menuliskan cerpen berdasarkan pengalaman seharihari baik yang dialami sendiri
maupun oleh orang lain dengan memperhatikan unsur-unsur pembangun cerita pendek.

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Dalam menulis cerpen, tema bisa diambil dari pengalaman pribadi atau pengalaman yang dialami
oleh orang lain. Kejadian sehari-hari yang dilihat, didengar, serta dirasakan adalah sumber inspirasi
yang tidak ada habisnya.
Untuk menulis cerpen tersebut perhatikan hal-hal atau ketentuan berikut.
a. Cerpen yang ditulis memenuhi syarat cerpen, yaitu kurang dari 10. 000 kata dan selesai dibaca
dalam kurang dari 10 menit.
b. Fokus kepada satu tokoh utama dan mengangkat satu permasahan penting yang dialami oleh
tokoh.
c. Tema diangkat dari kejadian sehari-hari baik yang dialami sendiri atau dari orang lain.
d. Terdapat salah satu nilai kehidupan yang terkandung pada peristiwa tersebut seperti nilai moral,
agama, sosial, atau budaya.
e. Tentukan latar tempat dan latar waktu yang akan digunakan dalam cerpen tersebut.
f. Susun alur cerita dengan memperhatikan lima tahapan, yaitu pengenalan, kemunculan konflik,
konflik memuncak, konflik menurun, dan penyelesaian.
g. Perhatikan gaya bahasa untuk membuat cerita lebih hidup.
h. Gunakan ejaan dan tanda baca yang baik.
i. Buatlah kerangka karangan terlebih dahulu sebelum menuliskan cerpen tersebut.
j. Perhatikan rubrik yang dipakai sehingga hasilnya menjadi maksimal.

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Argumentasi, digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis
Berita, cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar
Cerita pendek (cerpen), cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika)
Denotasi, (linguistik) makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas
pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif
Drama, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater
Ekstrinsik, berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa);
bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya
Faktual, berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran
Identifikasi, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya
Ilmiah, bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan
Komprehensif, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
Konotasi, (linguistik) tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan
dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi
Konteks, situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
Literasi, kemampuan menulis dan membaca
Musikalisasi, hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik
Persuasi, bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Podcast, dokumen digital yang harus diunduh dulu oleh pendengarnya
Poster, plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan)
Prosa, karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi)
Prosedur, tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
Puisi, ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
Salindia, terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat diproyeksikan
Sinopsis, ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang
menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi
Vlog, (komputer) blog yang isinya berupa video
Youtuber, seseorang yang membuat konten dalam bentuk video yang diunggah ke kanal youtube.

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
 Buku Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI.
 Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2014, Cerpen Pilihan Kompas 2015, Cerpen Pilihan Kompas
2016.
 Internet: https://kompas.id/kategori/sastra/cerpen-hiburan/.
MODUL AJAR
BAB 3 : MENGGALI NILAI SEJARAH BANGSA LEWAT CERITA PENDEK

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun : .....................................................................................
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas / Fase : XI (Sebelas) - F
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Pembelajaran 5 : Menulis Resensi Berdasarkan Cerpen Yang Ditulis Oleh
Teman
Prediksi Alokasi Waktu : 2 JP (45 x2)
Tahun Penyusunan : 20 .....

B. KOMPETENSI AWAL
Tanyakan kepada peserta didik apakah mereka pernah membaca sebuah resensi baik resensi
film, buku, atau lagu. Tanyakan pula apa saja hal-hal yang dituliskan dalam resensi yang
mereka baca.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA


Beriman, bertakwa kepada Tuhan yag maha Esa, bergotong royong, bernalar kritis, kreatif,
inovatif, mandiri, berkebhinekaan global

D. SARANA DAN PRASARANA


1. Gawai 4. Buku Teks 7. Handout materi
2. Laptop/Komputer PC 5. Papan tulis/White Board 8. Infokus/Proyektor/Pointer
3. Akses Internet 6. Lembar kerja 9. Referensi lain yang mendukung

E. TARGET PESERTA DIDIK


Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning
(PBL) terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).
KOMPONEN INTI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Mempersiapkan peserta didik untuk memahami teks resensi dan peserta didik mampu menulis
resensi.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Teks resensi dan peserta didik mampu menulis resensi.

C. PERTANYAAN PEMANTIK
 Pernahkah kalian membaca sebuah resensi?
 Kalau pernah hal-hal apa saja yang ditulis dalam resensi?
 Apa tujuan dari penulisan sebuah resensi?
 Bagaimana struktur sebuah teks resensi?

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
 Doa; absensi; menyampaikan tujuanpembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
 Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai denganProfil
Pelajar Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6)
berkebinekaan global, yang merupakan salah satu kriteria standar kelulusandalam satuan
pendidikan.

Kegiatan Inti (90 Menit)


 Guru memberikan pengantar dengan menjelaskan tujuan pembelajaran pada pelajaran 5,
yaitu mengajak peserta didik memahami pengertian resensi, tujuan penulisan resensi,
struktur penulisan resensi, dan menulis resensi.
 Guru memberikan contoh teks berupa resensi dan peserta didik bergiliran akan membaca
dengan pengucapan yang jelas. Pada tahap ini peserta didik memberi kesan tentang teks
resensi yang dibaca. Kesan tersebut bisa berupa isi resensi, struktur resensi, atau bahasa
yang digunakan dalam resensi.
 Pada kegiatan 2, guru membagi peserta didik dalam kelompok yang terdiri atas 4–5 peserta
didik untuk menjawab pertanyaan berdasarkan teks yang mereka baca pada kegiatan 1.
Pertanyaan ini untuk membantu peserta didik memahami tentang struktur teks resensi secara
lebih objektif.
 Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi dan guru menyimpulkan hasil diskusi tentang
struktur teks resensi, terdiri atas judul, identitas buku, sinopsis, keunggulan, kelemahan, dan
kesimpulan berupa ajakan membeli buku. Kesimpulan pada bagian ini harus berdasarkan
kepada pemahaman peserta didik secara lebih objektif tentang teks yang dibaca.
 Pada kegiatan 3, secara individual peserta didik akan mengembangkan keterampilan menulis
dengan menulis sebuah resensi. Pada pelajaran 4, setiap peserta didik telah menulis cerpen
berdasarkan pengalaman masing-masing. Sekarang, dengan cara bertukar karya cerpen,
peserta didik akan menulis resensi atas cerpen yang ditulis oleh kawannya. Tahap ini adalah
tahap penjelajahan dan interpretasi ketika peserta didik menemukan cerpen yang akan ditulis
dalam resensi.
 Peserta didik diberi waktu kurang lebih 7–10 hari untuk menyelesaikan tugas ini dan
menyerahkannya kepada guru.

Kegiatan Penutup (10 Menit)


 Siswa dan guru menyimpulkan pembelajaran hari ini.
 Refleksi pencapaian siswa/formatif asesmen, dan refleksi guru untuk mengetahui
ketercapaian proses pembelajaran dan perbaikan.
 Menginformasikan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya.
 Guru mengakhiri kegiatan belajar dengan memberikan pesan dan motivasi tetap semangat
belajar dandiakhiri dengan berdoa.

E. ASESMEN / PENILAIAN
Tugas
a. Teknik Penilaian: Tes Praktik
b. Bentuk Instrumen: Tes Kinerja
c. Daftar Cek (Check List) yang Digunakan
Tabel 3.6 Daftar Cek Penilaian Bab 3 Pelajaran 5
1 Resensi yang ditulis memenuhi struktur penulisanresensi.
2 Judul resensi ditulis dengan benar dan menarik.
3 Sinopsis telah ditulis dengan lengkap.
4 Terdapat kelebihan dari karya yang diresensi dilengkapi
dengan penjelasan dan bukti.
5 Terdapat kelemahan dari karya yang diresensi dilengkapi
dengan penjelasan dan bukti.
6 Pada bagian penutup telah dilengkapi dengan kesimpulan
dan kalimat ajakan.
7 Penulis telah menggunakan ejaan dan tata bahasa yang baik
dan benar.
8 Seluruh peserta didik menyerahkan karya tepat waktu sekitar
7–10 hari.

F. PENGAYAAN DAN REMEDIAL


Peserta didik bisa meningkatkan keterampilan menulis resensi dengan banyak membaca
contoh-contoh resensi yang ditulis di media baik berupa resensi film, buku, maupun musik.
Untuk mengembangkan kemampuan menulis resensi, kita harus mempunyai kebiasaan
membaca buku sehingga kita mampu membandingkan kelebihan dan kekurangan satu buku
dengan buku lain.

G. REFLEKSI GURU DAN PESERTA DIDIK


Untuk mengukur tingkat ketercapaian guru bisa menggunakan perangkat sebagai berikut.
Tabel 3.5 Tingkat Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Bab 3 Pelajaran 5
1 Seluruh peserta didik memahami aturan yang ditetapkan untuk
menciptakan karya tulis berupa teks resensi.
2 Seluruh peserta didik mendapatkan bahan berupa cerpen yang
ditulis oleh temannya.
3 Seluruh peserta didik memahami rubrik yang akan digunakan
untuk menilai karya cerpen.
4 Seluruh peserta didik membuat kerangka karangan sebagai awal
penulisan resensi.
5 Seluruh peserta didik menyerahkan karya tepat waktu sekitar 7–
10 hari.
LAMPIRAN- LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Analisislah struktur resensi di atas dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini.


Bekerjalah dalam kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang berhubungan dengan teks resensi di atas.
1. Bagaimana penulisan judul yang baik sesuai dengan contoh judul pada resensi di atas?
2. Setelah judul terdapat identitas buku. Apa saja yang bisa dituliskan pada identitas buku?
3. Menurut kalian, apa isi dari paragraf 1? Berikan penjelasan disertai dengan bukti!
4. Paragraf 2 berisi tentang kelebihan buku dan buktinya. Tunjukkan mana kalimat yang
menunjukkan kelebihan buku tersebut dan apa saja bukti yang diberikan oleh penulis?
5. Paragraf 3 berisi tentang kelemahan buku dan buktinya. Tunjukkan mana kalimat yang
menunjukkan kelemahan buku tersebut dan apa saja bukti yang diberikan oleh penulis?
6. Paragraf 4 berupa penutup. Jelaskan apa saja yang bisa kita tuliskan pada bagian penutup ini?
Berikan bukti secukupnya!
7. Dengan demikian, bisa disimpulkan struktur penulisan resensi terdiri atas 6 bagian. Sebutkan
keenam bagian tersebut!

LAMPIRAN 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan
tentang buku; ulasan buku. Dalam pengertian tersebut tujuan resensi adalah memberikan
pertimbangan atau ulasan sebuah buku tersebut layak dibaca atau tidak oleh pembaca.
Resensi memang identik dengan ulasan sebuah buku walau tidak menutup kemungkinan resensi
juga bisa ditulis untuk mengulas sebuah film atau musik. Resensi biasanya ditulis sebelum sebuah
buku dijual kepada masyarakat, sebuah film sebelum diputar di bioskop, atau sebelum sebuah
album lagu dari seorang penyanyi dipasarkan kepada masyarakat. Pada bagian ini kita akan
berfokus kepada resensi buku baik fiksi maupun nonfiksi.
Di dalam menulis resensi tentang sebuah buku, penulis resensi biasanya, pertama-tama menjelaskan
identitas buku. Hal-hal yang bisa dicantumkan dalam identitas buku seperti judul buku, jumlah
halaman, penerbit, pengarang, edisi, harga, bahkan keterangan tentang ketebalan buku. Hal kedua
yang ditulis dalam resensi adalah menjelaskan sinopsis dari isi buku tersebut. Hal ketiga yang
ditulis oleh penulis resensi adalah menyebutkan dan menjelaskan keunggulan-keunggulan buku.
Dalam bagian keunggulan penulis bisa menjelaskan hal-hal positif dari isi buku tersebut disertai
dengan bukti. Hal keempat adalah kelemahan buku.
Pada bagian kelemahan, penulis resensi bisa mencantumkan satu atau dua kekurangan dari buku.
Kelemahan bisa diambil dari segi isi dan fisik buku, contohnya kertas yang digunakan terlalu tipis
atau sampul buku yang kurang menarik. Hal terakhir yang harus dicantumkan dalam resensi adalah
paragraf kesimpulan yang biasanya berisi ajakan atau imbauan untuk membeli dan membaca buku
tersebut.
Oleh karena itu, di dalam struktur menulis resensi biasanya terdiri atas hal-hal sebagai berikut:
a. judul resensi; b. identitas buku;
c. sinopsis isi buku; d. keunggulan buku;
e. kelemahan buku; dan f. kesimpulan berupa ajakan membeli buku.

LAMPIRAN 3
GLOSARIUM
Argumentasi, digunakan untuk menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasan dari penulis
Berita, cerita atau keterangan mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat; kabar
Cerita pendek (cerpen), cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada
suatu ketika)
Denotasi, (linguistik) makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas
pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif
Drama, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk
pertunjukan teater
Ekstrinsik, berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu peristiwa);
bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak termasuk intinya
Faktual, berdasarkan kenyataan; mengandung kebenaran
Identifikasi, penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya
Ilmiah, bersifat ilmu; secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan
Komprehensif, cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus
disusun untuk pertunjukan teater
Konotasi, (linguistik) tautan pikiran yang menimbulkan nilai rasa pada seseorang ketika berhadapan
dengan sebuah kata; makna yang ditambahkan pada makna denotasi
Konteks, situasi yang ada hubungannya dengan suatu kejadian
Literasi, kemampuan menulis dan membaca
Musikalisasi, hal menjadikan sesuatu dalam bentuk musik
Persuasi, bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin)
Podcast, dokumen digital yang harus diunduh dulu oleh pendengarnya
Poster, plakat yang dipasang di tempat umum (berupa pengumuman atau iklan)
Prosa, karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat dalam puisi)
Prosedur, tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
Puisi, ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait
Salindia, terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat diproyeksikan
Sinopsis, ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli yang
menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi
Vlog, (komputer) blog yang isinya berupa video
Youtuber, seseorang yang membuat konten dalam bentuk video yang diunggah ke kanal youtube.

LAMPIRAN 4
DAFTAR PUSTAKA
 Buku Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia Kelas XI.
 Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2016.
 Internet: https://kompas.id/kategori/sastra/cerpen-hiburan/.

Anda mungkin juga menyukai