Resume Materi Hukum Pidana Semester 4
Resume Materi Hukum Pidana Semester 4
Resume Materi Hukum Pidana Semester 4
Hukum pidana adalah cabang hukum yang mengatur tentang perbuatan-perbuatan yang
dilarang oleh negara karena dapat merugikan atau membahayakan kepentingan umum atau
individu. Hukum pidana juga menetapkan sanksi bagi pelanggaran terhadap peraturan-
peraturan tersebut.
Singkatnnya Hukum Pidana adalah sekumpulan hukum yang dibuat pemerintah yang
didalamnya memuat larangan maupun keharusan.
• kejahatan ekonomi,
• kejahatan narkoba,
• kejahatan korupsi,
• kejahatan pajak,
• pelanggaran pabean,
Secara umum, fungsi dari hukum pidana yaitu untuk menyelenggarakan dan mengatur
kehidupan umum agar tercipta dan terpeliharanya ketertiban dalam bermasyarakat. Sementara,
secara khusus hukum pidana berfungsi sebagai perlindungan kepentingan individu, masyarakat,
dan negara.
B. Pembagian Hukum Pidana
Hukum pidana dibagi menjadi beberapa bagian berdasarkan berbagai kriteria, seperti
sumber hukum, jenis perbuatan, dan penerapannya.
Pembagian hukum pidana berdasarkan bentuk hukumnya: terdapat hukum pidana
tertulis dan tidak tertulis
1. Hukum Pidana Tertulis (Statutory Law)
- Definisi: Hukum pidana yang diatur secara jelas dan tertulis dalam peraturan perundang-
undangan.
- Contoh:
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP): Kumpulan peraturan hukum pidana yang
berlaku umum di Indonesia.
Undang-Undang Khusus: Peraturan yang mengatur tindak pidana tertentu, seperti Undang-
Undang Narkotika, Undang-Undang Terorisme, dan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi.
2. Hukum Pidana Tidak Tertulis (Common Law)
- Definisi: Hukum pidana yang berasal dari kebiasaan, adat istiadat, dan keputusan-keputusan
pengadilan (yurisprudensi).
- Contoh:
Hukum Adat: Ketentuan-ketentuan hukum pidana yang berlaku dalam masyarakat adat
tertentu.
Yurisprudensi: Keputusan-keputusan pengadilan yang menjadi preseden dan diakui sebagai
sumber hukum.
Pembagian hukum pidana berdasarkan jenis perbuatannya: secara garis besar
dibedakan menjadi dua yakni kesengajaan dan ketidaksengajaan. Biasnaya dalam istilah
hukum pidana disebut Dolus (kesengajaan) dan Culpa (kealpaan) yang masing-masing
memiliki akibat hukum tersendiri.
Penggolongan hukum berdasarkan isinya dapat dibagi menjadi dua kelompok besar,
yakni hukum publik dan hukum privat. Secara sederhana, hukum publik mengatur interaksi
antara warga dan negara serta kepentingan umum. Hukum yang termasuk dalam hukum publik,
antara lain hukum tata negara, hukum administrasi negara, dan pidana.
Pembagian hukum pidana berdasarkan pelakunya dapat dibedakan menjadi dua pula
yakni: umum dan khusus. Hukum pidana yang berlaku umum berarti berlaku bagi semua
kalangan tanpa terkecuali, dalam artian masih dalam ruang lingkup wilayah yang membuat
hukum tersebut. Sedangkan hukum pidana khusus hanya berlaku bagi orang-orang atau
kelompok tertentu seperti hukum pidana militer, hukum pidana pajak, hukum pidana perbankan
dan lain sebagainya.
• Kelalaian Medis: Dokter yang gagal mengikuti prosedur standar sehingga menyebabkan
pasien terluka.
• Kelalaian dalam Lalu Lintas: Pengemudi yang tidak mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan
menyebabkan kecelakaan.
• Niat: Kealpaan tidak melibatkan niat jahat, sedangkan kesengajaan melibatkan niat atau
maksud untuk melakukan perbuatan pidana.
• Kesadaran: Pada kealpaan, pelaku mungkin tidak menyadari sepenuhnya risiko tindakannya,
sementara pada kesengajaan, pelaku sadar dan menginginkan akibat dari perbuatannya.
L. Identifikasi Kasus
- Contoh kasus
Andi adalah seorang pencuri yang merencanakan dan melakukan perampokan terhadap
sebuah toko emas. Andi melakukan perampokan dengan menggunakan senjata dan secara
langsung mengambil barang-barang berharga dari toko emas tersebut. Sedangkan yanto
adalah teman Andi yang membantu merencanakan dan melakukan perampokan. Meskipun
Yanto tidak langsung melakukan pencurian barang, ia terlibat dalam perencanaan dan
mendukung Andi dalam melaksanakan kejahatan tersebut. Sesaat setelah kejadian tersebut
usut-punya usut ternyata andi dan n yanto terhasut oleh Cecep yang merupakan seorang
penjual senjata ilegal yang menghasut Andi dan Yanto untuk melakukan perampokan dengan
menawarkan senjata dan memberikan informasi tentang kelemahan keamanan toko emas.
- Identifikasi kasus
Sebelum mengidentifikasi kasus diatas untuk menetukan pleger, doenplager, medeoleger,
uitloking , alangkah baiknya kita mengenal arti dari masing-masing istilah tersebut
Pleger: Orang yang melakukan tindak pidana (pelaku utama atau penjahat).
Doenpleger: Pelaku langsung dari suatu tindak pidana.
Medepleger: Pelaku bersama, yaitu orang lain yang turut serta melakukan tindak pidana
bersama dengan pelaku utama.
Uitlokking: Penyulutan atau penghasutan, yaitu perbuatan menghasut orang lain untuk
melakukan tindak pidana tertentu.
Dari sini tentunya kamu sudah dapat menentukan pleger, doenplager, medeoleger dan
uitloking berdasarkan contoh kasus diatas bukan?
Andi merupakan pleger sekaligus doenplager, sedangkan Yanto berperan sebagai medeoleger,
kemudian cecep sebagai uitloking atau penghasut.