Makalah Medan Magnetik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH

MEDAN MAGNETIK BERPUTAR, GGM DAN DISTRIBUSI FLUKSI


PADA MESIN AC, TEGANGAN INDUKSI PADA MESIN AC
Dosen pengampu : Syamsul Azman, M.Sos /ZF

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK III
MUHAJIR (2022320001)
ZIKRI MAULIDA (2022320006)
AMANDA SAUDARODA (2022320003)

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISKANDAR MUDA
BANDA ACEH
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya

sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami

mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi

dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah

pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh

lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan

dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman

kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Banda aceh, Juni 2024

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................

DAFTAR ISI...............................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................

1. Latar belakang..................................................................................................

2. Rumusan masalah.............................................................................................

BAB PEMBAHASAN.................................................................................................

A. Medan Magnetik Berputar............................................................................

B. Generator AC..................................................................................................

BAB PENUTUP .........................................................................................................

A. Kesimpulan...................................................................................................

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Kehidupan manusia tidak dapat terlepas dari peran dunia kelistrikan.

Hampir keseluruhan penggunaan alat dan teknologi di zaman ini

menggunakan listrik sebagi sumber tenaga utama. Perlu diketahui adanya

listrik juga tidak serta merta timbul, tetapi juga melalui sebuah sistem

pembangkit tenaga listrik. Begitu banyak sistem pembangkit tenga listrik

seperti PLTA, PLTU, PLTN, dan lain-lain. Energi listrik didapat dari

sistem generator yang bekerja pada sistem pembangkit tenaga listrik

tersebut. Hal ini dikarenakan prinsip kerja generator yang merubah energi

mekanik menjadi energi listrik. Secara umum generator dibagi atas dua

jenis generator AC dan DC.

Pada generator AC arus yang dihasilkan adalah arus bolak-balik.

Perlu diketahui pula bahwa generator AC memiliki nama lain yakni

generator sinkron. Arus bolak balik tersebut cukup memberi manfaat yang

besar dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu yang membuatnya sangat

mudah untuk dimanfaatkan dalam kehidupan sehari hari adalah karena

adanya tranformator. Menurut Rijono (1997:10) menyatakan bahwa

kemudahan itu dimungkinkan karena dapat mentransformasikan arus

bolak-balik, baik menaikkan ataupun menurunkan tegangannya. Dalam

kehidupan nyata alat pentransformasian tersebut lebih dikenal dengan

1
sebutan trafo. Mengetahui hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

sangat penting untuk mengetahui deskripsi baik dari generator AC

(sinkron), motor sinkron, hingga transformator.

2. Rumusan Masalah

- Apa pengertian dan bagaimana terjadinya medan magnetik berputar

- Bagaimana GGM dan distribusi fluksi pada mesin AC

- Bagaimana tegangan induksi pada mesin AC

3. Tujuan Masalah

- Mengetahui pengertian dan terjadinya medan magnetik berputar

- Mengetahui GGM dan distribusi fluksi pada mesin AC

- Mengetahui tegangan induksi pada mesin AC

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Medan Magnetik Berputar

Medan magnet atau medan semberani dalam ilmu fisika, adalah suatu

medan yang dibentuk dengan menggerakkan muatan listrik (arus listrik) yang

menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. (Putaran

mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu

dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan

medan magnet dari feromagnet "permanen"). Sebuah medan magnet adalah

medan vektor: yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang

dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah

jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut. Ada dua jenis sumber

magnet yang menghasilkan medan magnet yakni sumber alamiah dan sumber

buatan.

Medan magnet merupakan medan gaya yang berada di sekitar benda

magnetik atau di sekitar benda konduktor berarus. Medan magnet dapat

digambarkan dengan garis-garis gaya magnet yang selalu keluar dari kutub utara

magnet dan masuk ke kutub selatan magnet. Sementara di dalam magnet, garis-

garis gaya magnet memiliki arah dari kutub selatan magnet ke kutub utara magnet.

Garis-garis tersebut tidak pernah saling berpotongan. Kerapatan garis-garis gaya

magnet menunjukkan kekuatan medan magnet. Jika dua buah magnet dengan

kutub yang berbeda didekatkan maka akan memiliki medan magnet yang besar.

3
Sementara itu, jika dua buah magnet yang memiliki kutub sejenis didekatkan

maka tidak akan terjadi garis-garis gaya magnet yang membentuk medan magnet

Medan magnet berputar adalah ketika medan magnet dihasilkan oleh dua

arus bolak-balik atau polaritas bergerak yang berinteraksi secara asinkron, dengan

kutub berlawanan berputar dengan kecepatan sinkron, mengelilingi sumbu pusat.

Terjadinya Medan Putar apabila kumparan stator dihubungkan dengan

sumber tegangan, maka pada lilitan stator akan mengalir arus. Sesuai dengan

hukum Oersted yang menyatakan bahwa “disekitar penghantar dialiri arus listrik

terdapat medan magnet. Arah fluks yang ditimbulkan oleh arus listrik yang

mengalir pada penghantar sesuai dengan kaidah tangan tangan. Arah ibu jari

menunjukkan arah arus listrik, dan arah jari yang lain menunjukkan arah

perputaran medan magnet. Secara teori, beda fasa antara masing-masing

kumparan stator untuk sumber jala-jala tiga fasa adalah 1200.

Dalam Hukum Oersted dikatakan bahwa”disekitar kawat penghantar

yang dialiri arus listrik terdapat medan magnet”. Arah fluks magnet yang

ditimbulkan oleh arus listrik yang mengalir pada kawat penghantar sesuai

dengan kaidah tangan kanan. Dimana arah ibu jari menyatakan arah arus

listrik, dan arah jari yang lain menyatakan arah medan magnet.

Secara matematis dapat ditulis:

I1 = Im sin α

I2 = Im sin (α + 120)

I3 = Im sim (α - 120)

4
Dengan adanya arus I1, I2, dan I3 yang mengalir pada kumparan stator, maka

pada masing-masing kumparan akan timbul fluks magnet f1, f2, dan f3. Fluks

magnet ini akan mengikuti gelombang arus yang menimbulkannya, dan dapat

dituliskan sebagai berikut:

f1 = Im sin α

f2 = Im sin (α + 120)

f3 = Im sin (α – 120)

Pada saat t = 0 dan pada sudut 300, maka besar fluksinya:

f1 = Im sin 300 = 0,5 fm

f2 = Im sin (30 + 120) = 0,5 fm

f3 = Im sin (30 – 120) = - fm

Dengan menggunakan perhitungan vector maka diperoleh fluks resultan fR = f1 +

f2 + f3 = 3/2 fm dan arahnya searah dengan fluks magnet yang dihasilkan oleh I3

= f3.

Pada saat t = t1 dan sudut sebesar 900 maka besar fluksinya:

f1 = Im sin 900 = fm

f2 = Im sin (90 + 120) = - 0,5 fm

f3 = Im sin (90 – 120) = 0,5 fm

Dengan menggunakan perhitungan vector maka diperoleh fluks resultan fR = f1 +

f2 + f3 = 3/2 fm dan arahnya searah dengan fluks magnet yang dihasilkan oleh I1

= f1.

5
Demikian juga pada saat t = t2 arah fR adalah searah dengan f2. Jadi dengan

mengalirnya arus I1, I2, dan I3 melalui kumparan stator, maka timbul medan

magnet putar pada kumparan tersebut.

Medan magnet putar yang dihasilkan oleh kumparan stator akan

memotong batang konduktor dari kumparan rotor. Sesuai hukum Faraday

yang mengatakan bahwa “Pada kumparan yang berada di sekitar medan

magnet yang berubah-ubah, maka pada kumparan akan timbul tegangan

listrik induksi (ggl induksi)”. Dengan adanya ggl induksi pada rotor ini

maka apabila kumparan rotor merupakan rangakaian tertutup, pada

kumparan tersebut akan mengalir arus listrik. Sehingga akan timbul gaya

Lorentz yang menyatakan bahwa

“Pada penghantar berarus yang berada pada medan magnet akan

timbul gaya yang akan mengubah kedudukan penghantar tersebut”. Oleh

karena medan magnet berputar sehingga arah arus rotor mengikuti medan

magnet yang menyebabkannya dan gaya yang timbul juga akan mengikuti

medan magnet stator juga. Dengan demikian gaya Lorentz mengakibatkan

berputarnya rotor pada motor induksi. Arah gaya Lorentz sesuai dengan

kaidah tangan kanan Fleming.

B. Generator AC

a. Definisi

Generator AC adalah salah satu jenis generator yang menghasilkan arus

bolak-balik lain halnya dengan generator DC yang menghasilkan arus searah.

6
Generator AC juga disebut sebagai generator altenator atau generator sinkron.

Jumlah putaran rotor yang sama dengan jumlah putaran medan magnet pada

stator membuat generator ini disebut dengan generator sinkron (Ardiansyah,

dkk 2015:4). Sedangkan untuk kecepatannya dapat dihasilkan dari kecepatan

putar rotor dengan kutub-kutub magnet yang berputar dengan kecepatan yang

sama dengan medan putar pada stator. Generator AC dan DC memiliki

perbedaan yang jelas. Selain dari output keduanya yang berbeda, hal lain

yang membedakan adalah prinsip kerja keduanya. Pada generator DC

kumparan jangkar terdapat pada bagian rotor dan kutub-kutub terdapat pada

bagian stator, sehingga kumparan jangkarlah yang diputar oleh tenaga

mekanik. Sedangkan pada generator AC kumparan jangkar terdapat pada

bagian stator dan kutub-kutub terdapat pada bagian rotor, sehingga kutub-

kutub tersebut diputar oleh tenaga mekanik (Rijono, 1997:209). Kumparan

rotor yang juga berfungsi sebagai pembangkit kumparan medan magnet akan

diputar oleh tenaga pembagkit. Putaran ini mengakibatkan kumparan rotor

akan timbul medan magnet yang bersifat bolak-balik atau putar. Flux putar

akan memotong kumparan stator, sehingga pada ujung-ujung kumparan stator

timbul GGL karena pengaruh induksi. Pengaruh induksi ini juga

menghasilkan output arus listrik yang bersifat bolak-balik.

 Mesin AC terdiri dari Motor AC dan Generator AC

Ada 2 tipe mesin AC yaitu

o Mesin Sinkron

7
Mesin sinkron ini arus medan magnet disuplai oleh sumber daya

DC yang terpisah

o Mesin Induksi

Mesin Induksi arus medan magnet disuplai oleh induksi magnet

kedalam belitan medan

b. Konstruksi dan bagian utama

Secara umum konstruksi dasar dari generator AC dapat dibedakan menjadi

dua yakni:

 Stator yaitu bagian yang diam dan sebagai tempat keluarnya tegangan

bolak-balik.

 Rotor yaitu bagian bergerak yang menghasilkan medan magnet yang

digunakan untuk menginduksi stator

8
Menurut Andika (2013:5) stator memiliki beberapa bagian utama

diantaranya adalah :

 Inti stator, bentuknya seperti cincin laminasi-laminasi yang diikat serapat

mungkin untuk menghindari rugi arus eddy . Selain itu, juga terdapat

slot-slot sebagai tempat untuk meletakkan konduktor dan mengatur arah

medan magnet.

 Belitan stator, terdiri atas beberapa batang konduktor yang terdapat

dalam slot dan ujung-ujung kumparan. Masing-masing slot dihubungkan

untuk mendapat tegangan induksi.

 Alur stator, bagian yang berperan sebagai tempat belitan stator

ditempatkan.

 Rumah stator, bagian ini terbuat dari besi tuang yang berbentuk silinder.

Bagian belakang biasanya memiliki sirip-sirip sebagai alat bantu proses

pendinginan.

 Sikat (brush). Bagian yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik dari

regulator ke rotor coil. Sikat ini memiliki dua jenis yaitu sikap positif

yang berhubungan terminal F altenator dan sikat negatif berhubungan

dengan bodi altenator dan terminal E. Menurut Ardiansyah (2015:8) rotor

memiliki beberapa bagian utama diantaranya adalah

 Slip ring, bagian berbentuk cincin logam melingkar pada poros rotor dan

dipisahkan oleh isolasi tertentu. Terminal kumparan rotor akan

dihubungkan ke sumber arus searaha melalui sikat(brush) yang letaknya

menempel pada slip ring

9
 Kuparan rotor (kuparan medan). Bagian yang memegang peranan utama

untuk menghasilkan medan magnet.

 Poros rotor. Bagian yang digunakan sebagai tempat peletakkan kumparan

medan. Pada poros ini telah terbentuk slot-slot yang tersusun secara

pararel terhadap poros rotor. Selain bagian-bagian penting tersebut,

konstruksi rotor secara umum juga masih dibagi menjadi dua jenis

berdasarkan jenis kutub yang digunakan.

 Jenis kutub menonjol atau salient pole. Jenis kutub yang menonjol keluar

permukaan rotor. Belitan medannya berhubungan seri. Saat belitan

medan disuplai oleh eksiter maka kutub berdekatan akan membentuk

kutub berlwanan. Jenis ini sangat cocok digunakan untuk generator

sinkron dengan kecepatan bawah hingga sedang (120-400 rpm).

Alasan penggunaan pada rentang kecepatan tersebut dikarenakan pada

konstruksi jenis ini dapat menimbulkan suara bising dan keluaran angina

yang besar jika digunakan dengan kecepatan tinggi. Selain itu

kekuatannya tidak cukup untuk menahan tekanan mekanis bila diputar

dengan kecepatan tingga.

 Jenis kutub silinder atau non salient pole. Konstruksinya meletakkan

kutub magnet rata terhaap permukaan rotor. Jenis ini terbuat dari baja

tempa halus berbentuk silinder dan mempunyai alur-alur yang terbuat di

sisi luarnya. Belitan medan disusun seri pada alur-alur sisi luar yang

dienerjais oleh eksiter. Jenis ini sangat cocok digunkan untk penggunaan

generator kecepatan tinggi (1500-3000 rpm). Hal ini dikarenakan

10
konstruksinya kuat menahan beban mekanik yang baik dan distribusi di

sekeliling rotor mendekati gelombang sinus sehingga lebih baik daripada

jenis kutub menonjol.

c. Jenis pembagian generator AC

Menurut Kusuma (2014:17) generator AC dapat dibagi menjadi dua.

Pertama adalah generator 1 fasa. Penggambaran sistem konstruksi generator

fasa satu hanya berupa kumpulan satu kumparan yang biasa digambarkan

dengan sat ugaris saja. Tiap ujung kumparan fasa biasa ditandai dengan huruf

X dan U . Kedua adalah generator 3 fasa. Penggambaran sistem konstruksi

terdiri dari tiga kumpulan kumparan dan untuk setiap kumparan disebut lilitan

fasa. Pada tiap lilitan fasa (ujung liltan fasa) diberi tanda dengan huruf U-X,

V-Y, dan W-Z.

11
d. Belitan Armatur atau Belitan Jangkar

Menurut Rijono (1997:219) jenis generator AC khususnya pada generator

AC 3 fasa, belitan jangkar memiliki dua tipe umum yakni single layer

winding dan double layer winding.

 Single layer winding (kumparan lapis tunggal)

Dua bentuk pada jenis ini adalah bentuk konsentrik dan bentuk

gelombang. Guna mempermudah pemahaman berikut adalah salah satu

contoh kumpran lapis tungga dengan bentuk gelombang. Diketahui jika

jumlah seluruh slot adalah 12 dan

memiliki 4 kutub. Maka jumlah slot per kutub adalah 3. Jika ingin

mengetahui jumlah slot per fase per kutub menggunakan rumus berikut:

S
q=
m. P

Keterangan:

q = jumlah slot per fase per kutub

m = jumlah slot per kutub

P = jumlah kutub

S = total slot

Berdasarkan rumus tersebut maka dapat ditemukan bahwa

12
jumlah slot per fase per kutub dari jumlah slot, kutub, da slot

per kutub di atas adalah 1

 Double Layer Winding atau Two Layer Winding (Kumparan Lapis

Ganda)

Memiliki jenis yang sama seperti sebelumnya yaitu bentuk konsentrik dan

gelombang. Namun, ada beberap hal yang pelru diperhatikan. Pertama,

jumlah slot kumparan stator adalah kelipatan dari jumlah kutub dan

jumlah fase. Contoh, jika julah kutub 4 dan fase generator adalah 3, maka

jumlah slot toal adalah 12. Kemudian dari angka tersebut berlipat ganda

menjadi 24, 36, 48, dst. Kedua, jumlah slot untuk kumparan satator sama

dengan jumlah kumparan. Misalnya, jumlah slot kumparan stator adalah

12, maka jumlah kumparan pun juga berisi 12 (masing-masing slot

memiliki 1 kumparan). Namun jika masing-masing berisi 2 kumparan

maka bisa memiliki total kumparan hingga 24.

Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui jumlah slot per kutub

dengan rumus .

S
Yz =
P

Keterangan

Yz : Jumlah slot per kutub

S : jumlah total slot

P : kutub

13
Adapun jumlah slot per kutub per fase dengan rumus seperti pembahasan

sebelumnya ditemukan bahwa untuk 24 slot dan 4 kutub serta 3 fase maka

jumlahnya adalah 2 slot per kutub per fase. Sedangkan untuk mengetahui

jumlah kelompok kumparan per fase adalah;

KK S
=
ph m

Keterangan

Kk/ ph = kelompok kumparan per fase

S = jumlah slot

m = jumlah fase

e. Prinsip Kerja

Pada dasarnya prinsip kerja generator sinkron memiliki kesamaan dengan

generator DC yaitu berdasarkan induksi elektromagnetik. Juhari (2014:

13) menyatakan bahwa rotor yang telah diputar oleh penggerak mula

(prime over) akan menyebabkan kutub-kutub dalam rotor pun berputar.

Apabila kumparan kutub disuplai tegangan searah maka pada permukaan

kutub akan timbul medan magnet yang besar putaran kecepatannya sama

dengan putaran kutub.

Berdasarkan Hukum Faraday tentang induksi elektromagnetik bahwa

sebuah lilitan diam yang dipotong oleh garis-garis gaya magnet yang

berputar pada penghantar itu ataupun sebaliknya, maka akan

14
menimbulkan GGL atau EMF. Besar GGL tersebut dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu kecepatan putaran (n), jumlah kawat pada

kumparan yang memotong fluks (Z), banyaknya fluks magnet yang

dibangkitkan oleh medan magnet (f), dan konstruksi generator

(Ardiansyah, 2015: 18). Sedangkan untuk arus yang dihasilkan juga dapat

disebut sebagai arus induksi. Arus pada generator sinkron bersifat bolak-

balik. Hal ini diakibatkan perubahan yang selalu terjadi pada aliran arus

akibat pengaruh perubahan tekanan yang diinduksikan. Dalam

menentukan arah baik arus listrik dan GGL maka dapat

digunakan kaidah tangan kanan milik Fleming

Berdasarkan gambar tersebut diketahui bahwa ibu jari menyatakan arah

gerak F atau perptaran penghantar, jari telunjuk menunjukkan arah medan

magnet pada kutub-kutub, dan jari tengah menyatakan arah arus dan

tegangan. Semua arah pada masing-masing jari tersebu saling tegak lurus

(Juhari, 2014: 14). Di samping itu untuk mengetahui frekuensi dari

tegangan induksi yang dihasilkan dapat digunakan persamaan sebagai

berikut:

15
p.n
f=
120 Hz

Keterangan:

F = frekuensi

p = banyak kutub

n = kecepatan putar (rpm)

f. Arus dan tegangan listrik

Dalam penentuan persamaan arus dan tegangan pada generator sinkron,

sebenarnya tidak jauh terlepas dari keterkaitan dengan prinsip

terbentuknya gaya gerak listrik. Diketahui bahwa GGL sendiri terbentuk

akibat peristiwa induksi elektormagnetik yang terkait pada percobaan

Faraday (Sari, 2010). Menurut Faraday “Besarnya GGL induksi yang

terjadi dalam suatu pengahantar atau rangkaian berbanding lurus dengan

kecepatan perubahan flux magnet yang dilingkupinya”. Secara matematis

pernyataan tersebut dapat dituliskan sebagai berikut.

−dθ
e=
dt

Sedangkan, jika dalam sebuah kumparan memiliki N lilitan maka

persamaan menjadi.


e=−N
dt

16
Perlu diketahui bahwa tanda negative tersebut menunjukkan hubungan

dengan hukum Lenz.

Perhatikan gambar berikut kumparan dengan lilitan N yang diputar pada

suatu sumbu dalam medan magnet homogen.

Ketika kumparan terlihat pada posisi seperti gambar A-B fluks magnet ϕ

yang dihasilkan terletak pada posisi maksimum (ϕm). Namun ketika

kumparan tersebut

bergeser ke kanan sejauh α, maka posisi berubah menjadi A’-B’. Hal ini

berimbas

pada fluks yang dihasilkan yakni ϕ = ϕm cos α. Sedangkan jika

perputaran ataupun

pergeseran tersebut deputar dengan kecepatan ω dan perubahan posisi AB

menjadi A’B; ditepuh selama t detik, maka besar sudut α =ω.t .

Mengetahui pernyataan tersebut maka fluks magnet yang didapat setiap

saat adalah 11

ϕ = ϕm cos ω.t . Berdasarkan persamaan tersebut maka GGL induksi

setiap saatnya dapat dihitung dengan persamaan berikut.

e = N ϕm sin ω.t.ω

Persamaan tersebut jika dikaitkan dengan grafik sinus merupakan

persamaan tegangan sesaat. Persamaan GGL di atas merupakan fungsi

17
sinus, hal ini menurut Sari (2010) mengandung makna bahwa tegangan e

(GGL) akan mencapai harga maksimun apabila sin ω.t =1. Hal ini juga

dapat diperlihatkan dengan grafik sinus

dan perlu diketahui bahwa fungsi ini juga berlaku untuk arus listrik.

g. Faktor distribusi

Menurut Marselindo (2011) bahwa sebuah kumparan stator pada

generator sinkron terdiri atas sejumlah lilitan yang ditempakan pada alur

terpisah. Hal ini 14 membuat GGL terminal menjadi lebih kecil

dibandingkan dengan kumparan yang

telah dipusatkan. Agar mendapatkan total GGL yang dibangkitkan, maka

GGL dari kumparan distribusi harus dikalikan dengan sebuah faktor yang

disebut faktor

distribusi (kd) untuk kumparan. Besarnya faktor distribusi selalu kurang

dari satu.

18
Demi memahami maksud dan memperjelas tentang faktor distribusi,

Rijono (1997: 227) menjelaskan contoh detail dalam mencari faktor

distribusi. Diberikan contoh terdapat generator sinkron 3 fasa yang

memiliki 4 kutub. Setiap fasa memiliki 12 slot, maka total slot

keseluruhan adalah 36 slot. Dengan kata lain, jumlah slot yang dikenai

setiap kutub terdapat 9 slot dan jumlah slot per kutub per fasa adalah 3.

Dalam mengetahui jumlah slot per kutub per fasa dapat pula digunakan

S
rumus
m. P

Dimana S asalah jumlah slot keseluruhan, m adalah jumlah fasa, dan p

adalah jumlah kutub.

Berdasarkan keterangan sebelumnya dan contoh bentuk konstruksi

kumparan stator seperti gambar di atas, dijelaskan bahwa kumparan 1, 2,

3 pada fase U-X tidak terikat dalam satu slot yang terikat. Ketiganya

berada pada tiga slot berbeda. Besar pergerseran sudut (L⁰) antar slot

yang berdekatan dapat dicari dengan persamaan berikut.

19
180⁰
d=
S/ p

Keterangan:

d = besar pergeseran sudut antar slot

S = jumlah slot total

P = jumlah kutub

Jika dikaitan dengan beberapa hal yang telah diketahui di atas maka,

generator AC dengan total 36 slot dan 4 kutub dinyatakan memiliki besar

d senilai 20⁰ L. Bentuk pergeseran sudut antar slot yang telah terjadi dapat

digambarkan sebagai berikut.

Dalam gambar tersebut terdapat E yang merupakan lambsng dari GGL

armatur total. Jika tiga kumparan tersebut terikat dalam satu slot maka

GGL armataur total

didapat dari GGL masing-masing slot (Es ) yang seluruh arahnya lurus

seperti penggambaran dalam satu fase.

20
Jika terlihat seperti gambar di atas maka total dari E adalah 3Es . Namun,

pada kenyataan yang ada bahwa letak tiga kumparan tersebut memiliki

pergeseran sudut yang besarnya 20⁰L, maka perhitungan perolehan GGl

total pun memiliki persamaan tersendiri yaitu.

E = Es . cos 20⁰+ Es + Es . cos 20⁰

E = 2,88 Es

Berdasarkan seluruh uraian tersebut untuk memperoleh faktor distribusi

dapat digunakan persamaan sebagai berikut.

GGL kumparan terdistribusi


Kd =
GGL kumparanterikat dalam 1 slot

Sesuai dengan hasil perhitungan sebelumnya diketahui bahwa besar GGL

kumparan terdistribusi sebesar 2,88 Es dan besar GGl kumparan yang

terikat dalam satu slot adalah 3 Es . Sehingga besar kd adalah

2 ,88 Es
Kd = =0,968
3 Es

Dalam kasus umum yang lain perolehan faktor distribusi dapat diketahui

dengan persamaan berikut.

d
sin(q . )
2
Kd =
d
q . sin( )
2

21
Keterangan:

q = jumlah slot per fase per kutub

d = lebar slot (pergeseran slot)⁰L

Dengan demikian adanya faktor distribusi dan pitch factor akan sedikit

merubah persamaan GGL atau tegangan generator sinkron yakni sebagai

berikut.

Ea ¿ ph =4,444 f Wϕ kd kp VOLT

22
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada generator AC arus yang dihasilkan adalah arus bolak-balik.

Arus bolak balik tersebut cukup memberi manfaat yang besar dalam

kehidupan sehari-hari. Salah satu yang membuatnya sangat mudah untuk

dimanfaatkan dalam kehidupan sehari hari adalah karena adanya

tranformator. Dalam kehidupan nyata alat pentransformasian tersebut

lebih dikenal dengan sebutan trafo. Mengetahui hal tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa sangat penting untuk mengetahui deskripsi baik dari

generator AC (sinkron), motor sinkron, hingga transformator.

23

Anda mungkin juga menyukai