Karyailmiahindo Oke

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di antara kamu mungkin ada yang melihat sepasang ayam jantan atau betina

atau sepasang kambing. Dari sepasang hewan tersebut bila diperlihara dengan baik

dapat beranak – pinak hingga jumlahnya bertambah banyak. Hewan dapat bertambah

jumlahnya dengan cara berkembangbiak.

Pada hewan tingkat tinggi, seperti pada ayam dan kambing,

perkembangbiakannya dilakukan secara kawin, sedangkan pada hewan tingkat rendah

dilakukan secara kawin dan bisa juga secara tidak kawin. Oleh karena itu, makalah ini

akan menjelaskan dan menyampaikan beberapa pendapat para ahli mengenai asal-usul

kehidupan itu sendiri, yang kemudian akan diperdalam dengan pembahasan mengenai

pengertian biologi, Perkembangbiakan Organisme, ciri-ciri kehidupan dan tentunya

tidak terlepas dari sumber-sumber atau referensi yang aktual dan tidak terlepas dari segi

keilmiahannya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah asal mula kehidupan?

2. Apa saja ciri-ciri makhluk hidup

3. Apa Pengertian Perkembangbiakan Organisme?

C. Batasan Masalah

1. Menjelaskan asal mula kehidupan dengan beberapa teori para ilmuan.

2. Menguraikan dan menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup.

3. Menjelaskan pengertian perkembangbiakan organisme dan alat

perkembangbiakan pada hewan

1
1

D. Tujuan Masalah

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui Perkembangbiakan

Pada Hewan dan pendapat para Ahli mengenai Asal Usul Kehidupan.

E. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah agar kita mampu

mengetahui Perkembangbiakan yang terjadi pada Hewan secara Vegetatif dan

Generatif.

F. Metode Penulisan

Penulisan makalah ini menggunakan metode kajian, dimana data diambil dari beberapa

buku dan artikel dari internet

2
BAB II

ISI

A. ASAL USUL KEHIDUPAN

1. TEORI ABIOGENESIS

Teori Abiogenesis artinya makhluk hidup yang pertama kali di bumi

berasal dari benda mati. Teori Abiogenesis dikenal juga dengan sebutan

Generatio Spontanea yang artinya teori tersebut terjadi secara spontan atau

terjadi begitu saja. Jadi kalau pengertian Abiogenesis dan Generatio Spontanea

kita gabungkan maka secara keseluruhan artinya adalah makhluk hidup yang

pertama kali di bumi tersebut berasal dari benda mati atau tak hidup yang

terjadinya secara spontan, misalnya :

(1) Ikan dan katak berasal dari lumpur;

(2) Cacing berasal dari tanah;

(3) Belatung berasal dari daging yang membusuk.

Berikut beberapa penemu yang beranggapan bahwa makhluk hidup berasal dari

benda mati antara lain:

a. Teori Menurut Aristoteles

Pada zaman Yunani Kuno Aristoteles (384-322 SM) yang berpendapat

bahwa makhluk hidup terjadi begitu saja. Beliau mengamati ikan-ikan yang

hidup di air, ia melihat ikan tertentu keluar dari lumpur, menurutnya ikan-

ikan berasal dari lumpur. Pendapat ini masih terus bertahan sampai abad ke

17-18.5

b. Teori Menurut Nedham

Beliau merebus air kaldu kemudian memasukannya kedalam botol, lalu

menutup rapat botol tersebut dengan gabus. Ternyata beberapa hari kemudian

3
muncul bakteri. Nedham menyimpulkan bahwa bakteri berasal dari kaldu.

Padahal Nedham merebus kaldunya tidak dengan botolnya, sehingga dapat

disimpulkan bahwa bakteri berasal dari botol yang tidak steril.

c. Teori Menurut Anthony van Leeuwenhoek (abad ke 18)

Anthony berhasil membuat mikroskop dan melihat jasad renik di dalam air

bekas rendaman jerami. Jadi Anthony menyimpulkan bahwa mikroorganisme

berasal dari air.

2. TEORI BIOGENESIS

Teori Biogenesis menyebutkan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup

juga.

a. Lazzaro Spallanzani (1729-1799)

Spallanzani membantah penemuan Aristoteles oleh karena itu, sehingga

beliau mengadakan percobaan. Spallanzani melakukan percobaan sebagai

berikut:

Air kaldu dimasukkan kedalam beberapa botol atau tabung. Sebagian tabung

ditutup rapat dan sebagian dibiarkan terbuka. faktanya tabung yang tertutup

rapat tidak ditemukannya mikroorganisme, sedangkan pada tabung terbuka

terdapat adanya mikroorganisme. Makhluk hidup sederhana yang terbentuk dr

satu atau beberapa sel yang hanya dapat dilihat dengan mikroskop, berupa

tumbuhan atau hewan yang biasanya hidup secara parasit atau saprofit, misal

bakteri, kapang, ameba. Setelah melakukan percobaan, Lazzaro Spallanzani

menyimpulkan bahwa mikroba yang ada didalam kaldu tersebut bukan

berasal dari air kaldu (benda mati), tetapi berasal dari kehidupan diudara. Jadi

adanya pembusukan karena telah terjadi kontaminasi mikroba dari udara ke

dalam air kaldu tersebut.

4
b. Louis Pasteur (1822-1895)

Dalam percobaannya Louis Pasteur menggunakan tabung kaca berbentuk

seperti leher angsa atau huruf S. Setelah dilakukan percobaan Louis

berpendapat bahwa bakteri bukan berasal dari kaldu dan juga bukan berasal

dari udara.

3. TEORI EVOLUSI KIMIA

a. Teori Harold Urey,

Menurutnya zat hidup yang pertama kali mempunyai susunan menyerupai virus

saat ini. Zat hidup tersebut mengalami perkembangan menjadi berbagai jenis

makhluk hidup. Urey berpendapat bahwa kehidupan terjadi pertamakali diudara

(atmosfer). Pada saat tertentu dalam sejarah perkembangan terbentuk atmosfer

yang kaya akan molekul- molekul CH4, NH3, H2, H2O. Karena adanya

loncatan listrik akibat halilintar dan sinar kosmik terjadi asam amino yang

memungkinkan terjadi kehidupan.11

b. Eksperimen Stanley miller,

Stanley Miller adalah murid Harold Urey yang juga tertarik terhadap masalah

asal usul kehidupan.

hipotesis Harold Urey. Dari hasil eksperimennya Miller dapat memberikan

petunjuk bahwa satuan-satuan kompleks di dalam sistem kehidupan seperti

lipida, karbohidrat, asam amino, protein, nukleotida dan lain-lain dapat

terbentuk dalam kondisi abiotik.

c. Teori Evolusi Biologi Oparin,

5
Dia berpendapat bahwa kehidupan pertama terjadi di cekungan pantai dengan

bahan-bahan timbunan senyawa organik dari lautan. Timbunan senyawa organik

ini disebut sop purba atau sop primordial

B. CIRI-CIRI KEHIDUPAN

1. Terdapat Protoplasma

Protoplasma merupakan suatu bagian yang terdiri atas bahan yang kompleks dan

terlindung dengan baik. Protoplasma biasa dikenal dengan sebutan sel. Berbeda

dengan benda tak hidup atau benda mati yang tidak memiliki protoplasma. Lihat saja

batu atau komputer yang tidak memiliki protoplasma atau sel, sehingga disebut

dengan benda mati.

2. Mempunyai Bentuk dan Ukuran

Makhluk hidup dapat dikenali ciri khas yang menempel padanya dengan melihat

bentuknya. Antara jenis makhluk hidup yang satu dengan yang lain memiliki

perbedaan baik dalam ukuran maupun bentuknya.

3. Melakukan Aktivitas-Aktifitas Kehidupan :

 Makan

Semua benda hidup membutuhkan asupan bahan makanan yang berasal dari luar

tubuh untuk kemudian diproses menjadi energi atau tenaga bagi tubuh.

 Tumbuh Dan Berkembang

Manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan ketika baru lahir atau tumbuh ukurannya

akan lebih kecil dan biasanya akan berkembang menjadi lebih besar menyerupai

induknya.

 Berkembang Biak

Makhluk hidup yang tidak mampu berkembangbiak menghasilkan keturunan

akan punah dan musnah di makan waktu. Oleh sebab itu makhluk hidup

6
memiliki cara masing-masing untuk dapat memperbanyak diri untuk

mempertahankan keberadaan di dunia.

 Melakukan Adaptasi

Semua makhluk hidup perlu melakukan penyesuain diri dengan fungsi tubuh

dan lingkungan sekitar ekosistem, habitat tempat tinggalnya untuk dapat

bertahan hidup dengan lebih baik dan mudah. Contohnya seperti hewan gurun

yang tahan panas, bunglong bisa berubah warna, dan lain sebagainya.

 Memiliki Sistem Transportasi

Untuk menyampaikan zat ke bagian-bagian yang membutuhkan.

 Dapat Bergerak

Manusia dan hewan memerlukan kegiatan dengan menggerakkan anggota tubuh

untuk berbagai keperluan seperti jalan, makan, menggaruk, berkedip, dan

sebagainya. Kemampuan untuk bereaksi terhadap rangsangan dari lingkungan

disebut dengan istilah iritabilitas.

 Metabolisme

Metabolisme adalah aktifitas fisika atau kimia yang terjadi di dalam tubuh baik

secara anabolisme maupun katabolisme.

 Sistem Regulasi

Pertukaran zat pada organisme yang meliputi proses fisika dan kimia,

pembentukan dan penguraian zat di dalam badan yang memungkinkan

berlangsungnya hidup Pembentukan zat organik kompleks dari yang sederhana;

asimilasi zat makanan oleh organisme untuk membangun atau memulihkan

jaringan dan bagian-bagian hidup lainnya. Penguraian senyawa majemuk

menjadi senyawa yang lebih sederhana di dalam tubuh makhluk dengan hasil

7
dilepaskannya energi. Pengertian arti definisi sistem regulasi adalah aturan

sistem yang ada di dalam tubuh makhluk hidup untuk dapat hidup seimbang,

serasi dan selaras

C. Perkembangbiakan Organisme

Salah satu upaya organisme untuk melestarikan jenisnya dilakukan

dengan cara berkembang. Berkembangbiak berarti menghasilkan keturunan atau

anak.

Makhluk hidup mempunyai kemampuan berkembang biak yg berbeda-beda

sesuai dengan jenisnya masing-masing. Adapun tujuan berkembangbiak adalah

untuk menjaga kelangsungan hidup sehingga suatu jenis organisme tetap lestari.

Makhluk hidup pada suatu ketika akan mati.

Kematian itu dapat disebabkan oleh usia lanjut, adanya pemangsa, atau

adanya penyakit. Bahwa setiap makhluk hidup dapat berkembangbiak, tetapi

banyak pula diantaranya yang hampir punah. Contoh jenis hewan yang hampir

punah di negara kita adalah badak. Hewan ini mendapat perhatian dari

pemerintah karena sudah langka.Secara umum dapat dijelaskan bahwa

kelompok hewan berkembangbiak melalui perkawinan baik cara bertelur

8
maupun melahirkan anak. Akan tetapi, perkembangbiakan pada hewan Hydra

golongan Coelenterata dilakukan dengan cara bertunas.

D. Perkembangbiakan Vegetatif

Pengertian Perkembangbiakan vegetatif adalah perkembangbiakan suatu

organisme yang tidak didahului oleh pertemuan sel kelamin jantan dan sel

kelamin betina. Perkembangbiakan vegetatif ini disebut juga perkembangbiakan

secara tidak kawin atau aseksual, perkembangbiakan vegetatif hanya

membutuhkan satu organisme saja sebagai induknya. Binatang dan tumbuhan

tingkat rendah umumnya melakukan perkembangbiakan vegetatif, tetapi ada

pula tumbuhan tingkat tinggi yang melakukannya. Beberapa cara

perkembangbiakan vegatatif yang terjadi pada tumbuhan binatang tingkat

rendah di antaranya dengan cara:

Membelah diri: Perkembangbiakan vegetatif dengan membelah diri terjadi pada

individu bersel satu. Sel tersebut membelah diri menjadi dua bagian. Kedua

bagian itu juga berupa sel yang dapat tumbuh dan berkembang menjadi individu

baru. Sel yang membelah itu disebut sel induk. Organisme yang berkembang

biak secara membelah diri di antaranya Amoeba dan berbagai jenis ganggang

bersel satu. Berspora: Perkembangbiakan vegetatif dengan cara berspora terjadi

pada tumbuhan jamur, lumut, ganggang, dan paku-pakuan. Spora sebagai alat

perkembangbiakan tumbuh menjadi individu baru.

Bertunas: Apakah tunas itu? Tunas adalah jaringan pada organisme yang

menonjol pada salah satu bagian tubuh organisme dewasa yang memiliki

kemampuan untuk tumbuh menjadi individu baru. Makhluk hidup tingkat

rendah yang berkembangbiak dengan tunas diantaranya jamur ragi dan Hydra.

Pada tumbuhan tingkat tinggi, perkembangbiakan vegetatif terjadi dengan

9
cara: Rhizoma, (seperti pada tanaman jahe, kunyit, laja, lengkuas, dan

temulawak). Umbi batang, (seperti pada pohon talas dan kentang Stolon atau

geragih, seperti pada tanaman strowberi). Stek batang,(seperti pada tanaman

singkong). Tunas, (seperti pada tanaman pisang, cocor bebek, kersen, dan

kesemek). Umbi lapis, (seperti pada tanaman bawang merah, bawang cina, dan

bawang putih).

Perkembangbiakan secara vegetatif biasanya terjadi pada hewan tingkat

rendah atau hewan yang tidak mempunyai tulang belakang. Hewan-hewan

tersebut mempunyai susunan tubuh yang masih sederhana sehingga tidak

mempunyai alat perkembangbiakan seperti pada hewan bertulang belakang.

Oleh karena itu,dalam pembentukan individu baru hanya diperlukan satu

individu. Individu baru yang terbentuk berasal dari salah satu bagian tubuh

induknya.Pembelahan Sel Perkembangbiakan vegetatif pada hewan umumnya

dilakukan oleh hewan bersel satu ( Uniseluler), misalnya Amoeba.

Amoeba sedang membelah diri.

D. Perkembangbiakan Generatif

Perkembangbiakan generatif atau kawin (seksual) adalah salah satu cara

perkembangbiakan organisme yang sebelumnya didahului oleh persatuan sel

10
kelamin jantan (sperma) dan sel kelamin betina (ovum). Dengan demikian,

individu baru yang dihasilkan merupakan hasil peleburan sel kelamin

jantan dan betina. Individu jantan akan menghasilkan gamet jantan atau sperma,

sedangkan individu betina akan menghasilkan gamet betina atau ovum.

Peleburan antara gamet jantan (sperma) dan gamet betina (ovum) inidisebut

fertilisasi atau pembuahan.

Generatif dan Vegetatif

Hasil dari pembuahan ini akan menghasilkan zigot. Zigot ini selanjutnya akan

berkembang menjadi individu baru. Bila pada binatang dan tumbuhan tingkat

tinggi gamet jantan dan gamet betina dapat dibedakan, tetapi pada binatang dan

tumbuhan tingkat rendah tidaklah demikian. Pada kedua jenis organisme ini

kedua gametnya sulit dibedakan jantan dan betinanya. Perkawinan dua individu

yang belum dapat dibedakan jenis kelaminnya disebut konjugasi. Beberapa

jenis binatang dan tumbuhan tingkat rendah yang melakukan konjugasi di

antaranya Paramecium dan Spirogyra. Sebaliknya, individu (binatang dan

11
tumbuhan) tingkat tinggi tidak melakukukan konjugasi, melainkan fertilisasi

(pembuahan). Beberapa contoh binatang tumbuhan yang melakukan fertilisasi

di antaranya padi, kambing, sapi, kelinci, mangga, jambu, jeruk, ayam, ikan,

dan katak

Perkembangbiaknan generatif akan dihasilkan keturunan atau anak

melalui peleburan 2 buah sel kelamin. Oleh sebab itu, sifat-sifat keturunan hasil

perkembangbiakan secara kawin atau generatif birvariasi.

F. Alat Perkembangbiakan Pada Hewan

Alat perkembangbiakan pada hewan meliputi alat perkembangbiakan jantan dan

betina. Pada hewan terdapat alat kelamin jantan dan betina yang terletak pada suatu

tubuh, seperti pada cacing tanah, dan siput darah atau bekicot. Seekor hewan

hermafrodit. Perkawinan pada hewan hermafrodit tidak dapat dilakukan secara

silang, yaitu tukar menukar sperma oleh dua ekor hewan yang saling mebuahi.

Seekor hewan hermafrodit tidak dapat melakukan perkawinan sendiri.

G. Terjadinya Pembuahan pada Hewan

Perkembangbiakan generatif disebut juga perkembangbiakan secara kawin

(seksual), karena ditandai dengan adaya peleburan sel spermatozoid dan sel

kelamin betina (sel telur) yang umumnya disebut pembuahan (fertilisasi).

Sperma dihasilkan oleh alat perkembangbiakan jantan yang disebut buah pelir

atau testis. Testis pada vertebrata berjumlah sepasang. Sperma yang dihasilkan

berukuran kecil dan biasanya aktif karena mempunyai flagela. Flagela

digunakan untuk bergerak di lingkungan cair. Sperma yang dihasilkan ini

umumnya banyak, hal ini dimaksudkan agar dari ribuan sperma yang gagal

masih ada sperma yang akan membuahi sel telur (ovum). Dalam setiap mililiter

12
cairan cairan sperma manusia mengandung 120 juta sperma.

Ovum dihasilkan oleh alat perkembangbiakan betina yang disebut ovarium atau

indung telur. Ovarium pada vertebrata berjumlah sepasang. Ovum yang

dihasilkan biasanya lebih besar dibandingkan sperma dan ini tidak bergerak.

Proses dari pelepasan ovum dari ovarium disebut ovulasi. Beberapa hewan

mamalia seperti kelinci, kucing dan tikus dapat menghasilkan tiga sampai lima

ovum setiap kali melakukan ovulasi. Sedangkan sapi, gajah dan manusia bi\

asanya hanya menghasilkan satu ovum. Umumnya mamnusia mengeluarkan

ovum setiap 28 hari sekali.

1. Pembentukan Sel Kelamin

A. Pembentukan sel kelamin (gametogenesis) terjadi melalui proses meiosis yang

didahului oleh proses mitosis. Pembentukan sel kelamin ini dibedakan menjadi

dua, yaitu pembentukan sel kelamin jantan (spermatogenesis) dan pembentukan

sel kelamin betina (oogenesis).

B. Pembentukan Sel Kelamin Jantan (Spermatogenesis)

Proses spermatogenesis terjadi pada alat kelamin jantan yang pada hewan

disebut testis. Proses ini diawali dengan pembentukan spermatogonium yang

dianggap sebagai sel induk sperma. Spermatogonium yang bersifat diploid (2n

kromosom) ini mengalami pembelahan mitosis dan menghasilkan spermatiosit

primer yang bersifat diploid. Spermatosit primer mengalami meiosis I yang

menghasilkan dua sel spermatosit sekunder yang bersifat haploid (n kromosom).

Tiap-tiap sel spermatosit sekunder mengalami meiosois II yang menghasilkan 4

sel spermatid yang bersifat haploid dan sama besar. Dalam pertumbuhannya,

spermatid mengalami pematangan untuk membentuk sel sperma yang berflagela

dan dapat bergerak aktif.

13
C. Pembentukan Sel Kelamin Betina (Oogenesis)

Proses oogenesis berlangsung di dalam ovarium dan didahului oleh pembelahan

mitosis oogonium. Oogonium bersifat diploid (2n kromosom) dan dianggap

sebagai sel induk ovum. Hasil pembelahan mitosis ooogonium adalah oosit

primer dan masih bersifat diploid. Oosit primer ini kemudian mengalami

pembelahan meiosis I, dan menghasilkan 2 sel yang tidak sama besar, yaitu satu

sel berukuran besar disebut oosit sekunder bersifat haploid (n kromosom) dan

satu sel berukuran kecil yang disebut badan kutub I (badan polar pertama). Pada

proses meiosis II, oosit sekunder membelah menjadi dua sel yang tidak sama

besar. Sel yang besar disebut ootid dan yang kecil disebut badan kutub II (badan

polar kedua). Badan kutub I juga akan mengalami meiosis II dan membentuk

dua sel kecil badan kutub II.

Dengan demikian, pada akhir meiosis II ini akan terbentuk 2 buah sel, yaitu

sebuah sel besar (ootid) dan tiga buah sel kecil (badan kutub). Dan pada

oertumbuhan selanjutnya, ootid akan mengalami perubahan lebih lanjut menjadi

sel telur yang masak, sedangkan tiga sel badan kutub akan diserap kembali.

2. Pembuahan (Fertilisasi)

Pembuahan merupakan proses peleburan antara inti sperma dengan ovum.

Berdasarkan tempat terjadinya, pembuahan pada hewan ini dapat dibedankan

menjadi fertilisasi internal, adalah jika sel telur dan sel sperma bertemu dan

melebur di dalam tubuh hewan betina, daan fertilisasi eksternal, adalah jika jika

proses bertemu dan meleburnya sel telur dan sel sperma terjadi di luar tubuh.

a) Pembuahan Eksternal

Katak dan ikan adalah contoh hewan yang mengalami pembuahan eksternal.

14
Hewan betina mengeluarkan ribuan ovum yang dihasilkannya ke dalam air, dan

hewan jantan mengeluarkan ribuan spermanya kedalam air pula. Hewan-hewan

tersebut mengeluarkan sel teliu dan sperma dalam jumlah yang banyak untuk

mencegah gagalnya pembuahan. Keberhasilan proses pembuahan di luar adalah

kecil karena banyak mengalami gangguan, misalnya sel telur atau sperma

dimakan oleh hewan air lainnya atau bahkan terbawa arus.

b) Pembuahan Internal

Hewan yang mengalami pembuahan internal ini adalah kelompok nreptilia,

burung dan mamalia. Hewan-hewan jantan memiliki alat untuk menyalurkan

sperma ke dalam tubuh hewan betina. Alat tersebut disebut dengan penis,

sedangkan pada reptilie misalnya kadal, disebut dengan hemipenis. Hewan

betina ini tidak mengeluarkan banyak telur, namun kemungkinan pembuahan

yang trerjadi di dalam tubuh hewan betina ini cukup besar. Misalnya, kucing

menghasilkan 3-5 telur, kambing 2-4 telur. Sedangkan sapi, kuda dan kerbau

hanya menghasilkan satu telur.

H. Terjadinya Pembuahan Tingkat Rendah

Pada hewan tingkat rendah belum dapat dibedakan kelaminnya karena

hewan ini masih sangat sederhana.Akan tetapiada juga hewan yang sudah dapat

dibedakan jenis kelaminnya bahkan ada yang memiliki dua macam alat kelamin

sekaligus dalam satu tubuh. Hewan yang memiliki dau alat kelamin dalam satu

tubuh disebut hermafrodit. Adapun hewan yang mempunyai satu alat kelamin

dalam tubuhnya disebut genochorit

Perkembangbiakan generatif pada hewan tingkat rendah dapat terjadi

dengan berbagai cara. Misalnya konyugasi, partenogenesis, dan anisogami.

15
Konyugasi adalah perkawinan antara dua jenis individu yang belum dapat

dibedakan jenis kelaminnya. Pada perkawinan ini terjadi pertukaran sejumlah

materi genetik dari setiap individu. Hewan yang berkembangbiak dengan cara

ini adalah paramecium.Pada partenogenesis, hewan betina dapat menghasilkan

telur yang berkembang menjadi anak tanpa dibuahi. Partenogenesis terdapat

pada ikan-ikan tertentu, sejumlah serangga, dan beberapa jenis kadal.

Cara perkembangbiakan anisogami dapat kalian jumpai pada Hydra,

palsmodium, porifera, echinodermatha, vermes, dan Arthropoda. Binatang-

binatang

Tersebut dapat menghasilkan dua jenis gamet yang berbeda dalam bentuk,

ukuran, dan tingkah lakunya

16
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat disimpulkan bahwa seluruh hal-hal

yang terjadi di dalam kehidupan sehari-hari dapat dipelajari dalam ilmu Biologi.

sehingga pengertian Biologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang

berkaitan dengan makhluk hidup. Metode ilmiah membuat ilmu bersifat logis,

bermetode, sistematis, berlaku umum (dapat diuji ulang), dan empiris (sesuai

kenyataan).

Masing-masing pendapat tersebut didasarkan oleh percobaan yang telah

dibuktikan sendiri oleh para ahli tersebut. Sehingga dapat diartikan bahwa telah ada

bukti-bukti ilmiah baru untuk mendukung kecenderungan baru teori evolusi. Terdapat

beberapa indikator yang bisa disebut sebagai ciri-ciri kehidupan agar dapat dikatakan

sebagai makhluk hidup, antara lain : terdapat protoplasma, mempunyai bentuk ukuran,

serta melakukan aktivitas kehidupan misalnya makan minum, tumbuh dan berkembang

biak, beradaptasi, memilliki sistem transportasi dan regulasi serta metabolisme.

B. SARAN

Tulisan ini kami serahkan kepada pembaca untuk dipelajari dan kami

mengharapkan suara-suara yang berfaedah untuk memperbaiki segala sesuatu yang

dirasa perlu. Kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada siapa saja yang

menambah pengertian kami mengenai IPA; Asal usul Kehidupan yang lebih khusus

pada bagian pembahasan pengertian IPA Terpadu asal usul kehidupan, serta kajian

tentang teori dari para ahli yang kami singgung dalam penulisan ini.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Hewan

http://www.pusatbiologi.com/2013/03/perkembangbiakan-hewan-secara-

generatif.html

http://ilmumum.blogspot.com/2012/12/perkembangbiakan-pada-hewan.html

http://pohonnanasindonesia.blogspot.com/2013/09/perkembangbiakan-pada-

hewan-beserta.html

H. Marthin. 2002. Belajar Biologi: untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

Kelas 2. Jakarta : Pusat Perbukuan, Dapertemen Pendidikan Nasional.

H. Marthin. 2002. Belajar Biologi: untuk Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama

Kelas 3. Jakarta : Pusat Perbukuan, Dapertemen Pendidikan Nasional.

Pujiyanto Sri, Menjelajah Dunia Biologi 3; untuk kelas XII SMA dan MA,

Latinum, 2008, Solo.

Sumarjito, Biologi, Strategi Tembus SMU Favorit dan Sukses UAN SLTP/MTs.

18

Anda mungkin juga menyukai