PROPOSAL-PENELITIAN FIZHAAULIYA STADturni
PROPOSAL-PENELITIAN FIZHAAULIYA STADturni
PROPOSAL-PENELITIAN FIZHAAULIYA STADturni
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
FIZHA AULIYA SAFANORA
131201023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Menurut UUSPN No. 20 Tahun 2003 menyatakan Pendidikan adalah
upaya yang direncanakan dan disadarkan untuk menciptakan lingkungan
pembelajaran di mana siswa dapat mengembangkan kecerdasan, akhlak mulia,
keterampilan, pengendalian diri, kepribadian, dan spiritual. (Saleh Marzuki,
2012). Sehingga Pendidikan sangat penting agar siswa dapat mencapai potensi
mereka. Pendidikan yang efektif dapat membantu mencapai tujuan pendidikan
nasional. Pembelajaran yang aktif dapat membantu siswa menemukan potensi
mereka. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.67 tahun
2013 tentang kerangka dasar dan stuktur kurikulum SD bahwa kurikulum 2013
dikembangkan dengan pola pikir sebagai berikut: 1) Perubahan dari pembelajaran
yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
2) Perubahan dari pola pembelajaran satu arah menjadi pembelajaran interaktif
melibatkan guru, siswa, lingkungan, dan masyarakat 3) Perubahan dari pola
pembelajaran terisolasi menjadi pembelajaran yang terhubung secara jejaring 4)
Perubahan dari pembelajaran pasif menjadi pembelajaran aktif yang
mengutamakan pencarian (seperti model pembelajaran pendekatan sains) 5)
Perubahan dari belajar sendiri menjadi belajar kelompok berbasis tim 6)
Perubahan dari pola pembelajaran menggunakan alat tunggal menjadi
pembelajaran berbasis alat multimedia 7) Perubahan dari pola pembelajaran
berbasis massal menjadi pendekatan yang memperkuat pengembangan potensi
khusus yang dimiliki setiap siswa sebagai kebutuhan pelanggan (users) 8)
Perubahan dari pola pembelajaran berfokus pada ilmu pengetahuan tunggal
(monodiscipline) menjadi pembelajaran yang melibatkan ilmu pengetahuan dari
berbagai disiplin (multidisciplines) 9) Perubahan dari pembelajaran pasif menjadi
pembelajaran yang bersifat kritis. (Y. Wulandari et al., 2022). Dengan demikian,
pembelajaran haruslah interaktif dan mengasyikkan agar dapat meningkatkan
semangat belajar siswa di kelas.
3
daripada metode atau model pembelajaran yang lain. Dan 31,25% untuk
presentase media pembelajaran.
Rendahnya pemahaman konsep yang dimiliki siswa Tentu, ini
menunjukkan pentingnya pedoman bagi siswa dalam pengolahan
informasi serta dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Hal ini juga
menunjukkan bahwa masih diperlukan peningkatan dalam proses
pembelajaran, seperti yang ditemukan dari hasil angket tentang
penggunaan model pembelajaran Langsung oleh guru, dimana guru
menjelaskan materi yang dipelajari tanpa melibatkan siswa secara lagsung
dalam pembelajaran sehingga mendorong siswa pasif dalam pembelajaran.
Pemikiran siswa juga menjadi kurang berkembang karena
ketidakmaksimalan siswa terlibat dalam proses pembelajaran. Kurangnya
pembelajaran dengan cara berkelompok juga mendorong sikap siswa yang
individual Sehingga, rasa tanggung jawab dan kerja sama yang dimiliki
siswa masih kurang. Selain itu, dalam proses pembelajaran guru hanya
menggunakan buku dari pemerintah sehingga kemampuan siswa untuk
memperluas pengetahuan dari sumber belajar lain terbatas. Guru juga
jarang menggunakan media atau alat peraga yang mendukung
pembelajaran, baik itu media buatan sendiri maupun yang terkait dengan
kehidupan nyata dalam lingkungan sekitar siswa.
Sehingga diperlukan model pembelajaran yang sesuai sehingga
tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan maksimal, siswa juga dapat
memperoleh pengetahuan secara maksimal dan mendorong siswa untuk
aktif dalam pembelajaran serta mampu bekerja sama dengan siswa lain
yaitu dengan upaya penggunaan model pembelajaran STAD (Student
Teams Achievement Division) dalam mengatasi pemahaman konsep
bahasa indonesia siswa dengan disertai dengan media pembelajaran yang
mendukung. Menurut (Esminarto, 2016) model pembelajaran STAD
adalah model pembelajaran yang menekankan interaksi antar siswa untuk
saling memotivasi dalam memahami materi dengan tujuan mencapai
6
Keterangan :
O1 : Nilai pretest kelas eksperimen sebelum perlakuan
O 2 : Nilai pretest kelas kontrol sebelum perlakuan
23
24
Bahasa Indonesia dengan materi kegiatan membaca dan menulis yang ada di
indonesia.
3.4.1 Variabel Bebas (Variabel Independent)
Variabel bebas atau independen adalah variabel yang diubah atau
dimanipulasi dalam suatu penelitian untuk melihat dampak atau pengaruhnya
terhadap variabel lain yang disebut variabel terikat atau dependen. Dengan kata
lain, variabel bebas adalah variabel yang menjadi penyebab atau mempengaruhi
perubahan atau timbulnya variabel terikat dalam sebuah eksperimen atau studi.
(Sugiyono, 2019). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penggunaan model
STAD berbantuan media Monopoli. Model STAD dikenal karena berfokus pada
kegiatan kelompok, sedangkan media Monopoli digunakan untuk membantu
siswa memahami materi yang diajarkan melalui model STAD. Dalam konteks ini,
variabel bebas (penggunaan model STAD dengan media Monopoli) diharapkan
mempengaruhi atau memberikan efek terhadap variabel terikat atau dependen,
seperti pencapaian siswa dalam memahami dan menguasai materi pembelajaran.
3.4. Teknik Dan Instrumen Pengumpulan Data
3.4.1 Teknik Pengumpulan Data
a. Teknik Tes
Penelitian ini akan menggunakan jenis kemampuan pemahaman konsep.
Tes dalam hal inipembelajaran berisi kumpulan soal-soal bahasa Indonesia di
kelas I pemberian tes adalah dilakukan dalam dua bentuk yaitu pre dan post test
yang harus dilakukan pembelajaran bahasa Indonesia di SDN Kalongan 02 keluar
oleh responden. Responden dalam penelitian ini adalah kelas IA dan IB A. Dalam
penelitian ini tes digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep
siswa, untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep dilakukan dengan
mengisi soal sebanyak 7 soal.
b. Teknik Non Tes
Observasi merupakan teknik non-tes yang vital dalam penelitian tindakan
kelas. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mengamati langsung interaksi
siswa dan guru dalam konteks belajar, mencatat detail proses pembelajaran, serta
mengidentifikasi tantangan dan peluang yang muncul. Observasi juga
26
memberikan informasi kualitatif yang mendalam untuk memvalidasi hasil tes atau
kuesioner, memperkaya pemahaman tentang fenomena yang diamati, dan
mendukung perbaikan dalam praktik pengajaran secara berkelanjutan.
c. Observasi
Teknik observasi dalam penelitian tindakan kelas ini digunakan untuk
mengamati aktifitas pembelajaran, termasuk interaksi antara guru dan siswa,
dalam konteks penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD serta
penerapan reward and punishment. Observasi dilakukan secara langsung dan
sistematis untuk mencatat perilaku individu atau kelompok dalam situasi belajar.
Lembar observasi yang telah disiapkan akan memfasilitasi pengumpulan data
tentang aktivitas guru dan siswa selama proses pembelajaran.
Pengamatan dilakukan dalam dua siklus (Siklus I dan II) yang dibedakan
antara pertemuan I dan pertemuan II. Setiap siklus menyoroti kegiatan
pembelajaran yang berbeda. Pertemuan II merupakan kelanjutan dari kegiatan
pembelajaran yang dimulai pada pertemuan I. Lembar observasi yang terlampir
akan digunakan untuk mencatat detail interaksi, strategi pengajaran, partisipasi
siswa, dan respons terhadap model pembelajaran yang diterapkan serta
penggunaan reward and punishment.
Penggunaan teknik observasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
yang mendalam tentang bagaimana model STAD dan strategi reward and
punishment berpengaruh terhadap dinamika pembelajaran di kelas, serta untuk
mengevaluasi efektivitasnya dalam meningkatkan partisipasi dan pemahaman
siswa terhadap materi pelajaran.
d. Kuesioner atau angket
Angket adalah teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan
atau pernyataan tertulis kepada responden, dalam hal ini siswa, untuk
mengevaluasi respon mereka terhadap pembelajaran menggunakan model
kooperatif tipe STAD. Angket diberikan setelah sesi pembelajaran STAD untuk
mengumpulkan pandangan siswa tentang efektivitas dan pengalaman belajar
mereka. Hal ini penting untuk memahami persepsi siswa terhadap model
27
dipahami siswa atau tidak. Mengetahui sejauh mana siswa memahami mengenai
kemampuan pemahaman konsep, serta media/alat peraga yang digunakan guru
dalam pembelajaran. Penilaian motivasi belajar siswa dengan memberikan tanda
ceklist pada kolom indikator lembar observasi guru.
c. Angket
Angket atau kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket
tertutup. Angket yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian
dengan pelaksanaan STADdengan responden siswa.Dengan opsi jawaban ya atau
tidak, dengan cara memberikan tanda () pada opsi jawaban yang dianggap benar
oleh siswa.
3.5. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penellitian ini adalah teknik
analisis data statistik. Setelah semua data terkumpul, maka dilakukan analisis
terhadap data. Analisis data dalam penelitian ini adalah uji statistik dengan
menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, uji regresi linear sederhana, uji
independent sample t test dan uji paired sample test.
3.5.2 Validitas Instrumen
Intrumen dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang seharusnya
diukur (Sugiyono, 2015). Suatu instrument yang valid maka akan
memperoleh validitas yang tinggi, sebaliknya jika validitasnya rendah
maka intrumen tersebut tidak valid digunakan dalam penelitian.
Pada penelitian ini uji coba soal dilakukan pada kelas I telah
menerima materi yang akan dibelajarkan dengan validitas empiris. Dengan
menggunakan aplikasi SPSS yaitu menggunakan uji product moment
pearsondikarenakan soal yang akan digunakan berbentuk uraian.
Pengolahan data dengan SPSS untuk uji validitas yaitu dengan langkah-
langkah sebagai berikut yaitu, kita masukkan data ke dalam SPSS, dari
menu utama SPSS kita pilih menu analyze, lalu pilih menu correlate, lalu
pilih menu bivariate. Setelah muncul kotak dialogbivariate correlations
masukkan butir soal ke kotak variables, lalu beri tanda centang pada opsi
pearson pada kotak dialog bivariate correlations lalu klik OK. Ketika
29
sudah muncul hasilnya kita dapat mengetahui hasil dari kevalidan soal jika
t hitung>t tabel pada signifikasi 5%. Kevalidan soal juga dapat diketahui jika
signifikasi < 0,05.
Tabel 3.2 Kategori validitas butir soal
Rentang Kriteria
0,8 – 1,00 Sangat Tinggi
0,6 – 0,80 Tinggi
0,4 – 0,60 Cukup
0,2 – 0,40 Rendah
0,0 – 0,20 Sangat Rendah
7 0,684** Valid/Tinggi
berikut yaitu, pertama masukkan data pada SPSS, dari menu utama pilih
menu anlyze, kemudian pilih menu scale, lalu pilih reliability analyze,
pindahkan butir soal pada variables, pilih statistic, beri tanda centang pada
scale if item delete, pilih continue lalu klik ok. Setelah muncul data yang,
maka data dapat dikatakan reliabitas soal cukup jika nilai dari Cronbach’s
Alpha lebih dari 0,6.
Sebelum 4 soal yang sudah valid tersebut diberikan kepada subjek
penelitian, maka akan diuji rehabilitas dengan hasil sebagai berikut :
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas
Cromback’s Alpha Keterangan
0,681 Bagus
Dari tabel diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh soal uji coba
dapat dinyatakan sangat reliabel karena cromback’s alpha lebih dari 0,6
yaitu ber cromback’s alpha sebesar 0,681 dengan kategori reliabilitas
bagus.
Setelah dianalisi tingkat kesukaran soal dari 7soal tersebut terdapat 3 soal
kategori mudah yaitu soal nomor 1,2,dan 6 serta soal dengan kategori
sedang dengan kategori sedang pada soal nomor 3,4,dan 5 serta 1 soal
dengan kategori sukar pada soal nomor 7.
3.5.4 Daya Pembeda
Daya pembeda merupakan suatu soal yang memiliki kemampuan
untuk membedakan siswa yang berkemampuan rendah dan siswa yang
memiliki kemampuan tinggi (Arikunto Suharsimi, 2013). Sehingga dapat
dikatan bahwa suatu soal tidak memiliki daya pembeda apabila tidak dapat
memberikan gambaran hasil sesuai dengan kemampuan siswa yang
sebenarnya. Uji daya pembeda dapat dilakukan dengan menggunakan
SPSS. Untuk mengetahui daya pembeda maka kita perlu melakukan uji
33
Setelah diuji daya pembeda pada soal uji coba, dapat disimpulkan bahwa darike
7 soal tersebut terdapat 4 soal kategori baik dan 3 soal kategori jelek.
3.5.5 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui data penelitian yang telah
dikumpulkan berdistribusi normal atau tidak. Kriteria dalam pengujian normalitas,
apabila nilai signifikansi kolmogrovsmirnov > 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa
populasi dalam kelompok bersifat normal. Menurut (Agoestanto et al., 2019) Uji
normalitas ini dapat dilakukan menggunakan SPSS dengan langkah-langkah
masukkan data ke SPSS - klik analyze – descriptive – statistics– explore –
masukkan variabel nilai kelas kontrol dan eksperimen baik pretest maupun
posttest – klik plots – pilih normality plots with test – continue – ok.
Menurut (Sari et al., 2017). Untuk menguji kriteria normalitas
menggunakan SPSS, lihat pada uji Kolmgorov-Smirnov dan lihat nilai sig.
➢ Apabila nilai sig > 0,05 maka data berdistribusi normal.
➢ Apabila nilai sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal.
Rumusan Hipotesis :
H0 = Pemahaman Konsep siswa berdistribusi normal
H1 = Pemahaman Konsep siswa tidak berdistribusi normal
nilai signifikansi ≥ 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa populasi dalam kelompok
bersifat homogen atau memiliki kesamaan. Uji homogenitas ini menggunakan
SPSS dengan langkah-langkah masukkan data ke SPSS – compare menas – one
way annova – masukkan nilai pada kotak dependent list dan kelas pada kotak
faktor – options – beri tanda centang pada homogenity of variance test – continue
- ok. Data dinyatakan homogen jika nilai signifikan > 0,05 (Agoestanto et al.,
2019) .
Tabel 3.11 Hasil Uji Homogenitas
Levene df1 df2 Sig. Ket
Statistic
Pemahama 1.448 3 78 0,235 Homogen
n Konsep
diubah (Sugiyono, 2019). Uji regresi ini juga digunakan untuk mengukur
besarnya pengaruh suatu variabel bebas terhadap variabel terikat yang lain.
Uji regresi linear sederhana ini dilakukan menggunakan aplikasi SPSS
dengan tahapan klik analyze – regression – linear – masukkan varibel
posttest pada kotak independent, varibel pemahaman konsep pada kotak
dependen – bagian method klik enter – ok. Kriteria dalam penerimaan dan
penolakan hipotesis adalah sebagai berikut:
Dengan membandingkan nilai t hitung dan t tabel
a. Jika diperoleh hasil t hitung > t tabel, maka ada pengaruh model student
teams achievement divisionmenggunakan media gambar untuk
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa.
b. Jika diperoleh hasil t hitung < t tabel, maka tidak ada pengaruh model
student teams achievement divisionmenggunakan media gambar untuk
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa.
Dengan menggunakan nilai signifikan
a. Jika nilai signifikan > probabilitas 0,05, maka tidak ada pengaruh
model student teams achievement divisionmenggunakan media gambar
untuk meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa.
b. Jika nilai signifikan < probabilitas 0,05, maka ada pengaruh model
student teams achievement divisionmenggunakan media gambar untuk
meningkatkan kemampuan pemahaman konsep siswa.
37
BAB lV
HASIL PENELITIAN
1
.445 .198 .154 14.208
2 55,61% Baik
3 64,96% Baik
dan keterbatasan dalam penelitian ini adalah keterbatasan waktu, karena jadwal
pembelajaran terpotong oleh kegiatan latihan pesta siaga, sehingga
pembelajaran dalam setiap pertemuan belum dilaksanakan dengan maksimal.
45
BAB V
PENUTUP
1.1 Simpulan
Berdasarkan hasil analisis pengaruh model pembelajaran STAD
(Student Teams Achievement Division) berbantuan media monopoli
terhadap pemahaman konsep siswa kelas I dapat disimpulkan seperti
berikut :
1. Terdapat perbedaan rata-rata pemahaman konsep
menggunakan model pembelajaran STAD (Student
Teams Achievement Division) berbantuan media
monopoli. Hasil uji Independent sample T-test terlihat
nilai sig.0,001 < 0,05 maka dapat disimpulkan H0 ditolak
dan Ha diterima. Ini berarti menunjukkan adanya
perbedaan rata- rata pemamhaman konsep siswa yang
signifikan atau terdapat perbedaan kualitas pembelajaran
antara pembelajaran dengan menggunakan STAD
(Student Teams Achievement Division) tanpa berbantuan
media Monopoli dengan pembelajaran dengan
menggunakan STAD (Student Teams Achievement
Division) berbantuan media Monopoli di kelas I. Rataan
nilai kelas eksperimen sebesar 76,05 sedangkan rataan
nilai kelas kontrol sebesar 60,76 , sehingga dapat
disimpulkan bahwa rataan nilai kelas eksperimen lebih
besar dibanding rataan nilai kelas kontrol dengan selisih
nilai 15,29. Disimpulkan bahwa pembelajaran
menggunakan model STAD (Student Teams
Achievement Division) berbantuan media Monopoli
mampu memberikan perbedaan rata-rata pemahaman
konsep siswa yang signifikan pada proses pembelajaran.
46
DAFTAR PUSTAKA
Agoestanto, A., Sukestiyarno, Y. L., Isnarto, Rochmad, & Lestari, M. D. (2019).
https://doi.org/10.29333/iji.2019.12191a
Ahmad Dhomiri, Junedi Junedi, & Mukh Nursikin. (2023). Konsep Dasar dan
https://doi.org/10.55606/khatulistiwa.v3i1.972
https://doi.org/10.14421/jpai.2019.162-04
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fikih. Jurnal Ilmiah Mandala Education,
Junita, J., & Wardani, K. W. (2020). Efektivitas Model Pembelajaran STAD dan
Gugus Joko Tingkir pada Mata Pelajaran Tematik. JPDI (Jurnal Pendidikan
Kadarwati, S., Astutik, K., & Prayitno, E. (2018). Keefektifan Model Student
125
50
https://doi.org/10.33122/ijtmer.v1i2.14
Hasil Belajar Peserta Didik. Jurnal Ilmiah Sekolah Dasar, 2(2), 170.
https://doi.org/10.23887/jisd.v2i2.15487
Ling, W. N., Ghazali, I. M., & Raman, A. (2016). The Effectiveness of Student
1(3).
Division (STAD) Pada Materi Esensial Rukun Iman (INOVASI). Balai Diklat
Keagamaan.
journal.stkipsiliwangi.ac.id/index.php/primaryedu/article/view/4608
51
http://jurnal.umpwr.ac.id/index.php/jpd
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2014.01.1214
3829–3840.
https://doi.org/10.24114/js.v3i1.11632
Rahayu, I. S., Santoso, H., & Asih, T. (2020). Permainan Monopoli Berbasis
https://doi.org/10.24127/edubiolock.v1i1.47
STAD dan TAI ditinjau dari Aktivitas dan Prestasi Belajar Matematika
https://doi.org/10.33578/jpfkip.v8i2.7119
Sari, A. Q., Sukestiyarno, Y. L., & Agoestanto, A. (2017). Batasan Prasyarat Uji
Normalitas dan Uji Homogenitas pada Model Regresi Linear. Unnes Journal
53
Teori Belajar Van Hiele Pada Materi Geometri Di Kelas V Sekolah Dasar.
https://doi.org/10.33506/jq.v6i1.247
Multidisiplin, 2(1).
Slavin, R. E. (2009). Cooverative Learning Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media.
Slavin, R. E. (2010). Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Nusa Media.
Sriana, J., & Sujarwo, S. (2022). Analisis Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Suciati, S., Septiana, I., & Untari, M. F. A. (2015). Penerapan Media Monosa
https://doi.org/10.17509/mimbar-sd.v2i2.1328
54
Tematik Anak Usia Dini 5-6 Tahun Berbasis Kearifan Lokal. Jurnal Obsesi :
https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i2.1413
https://doi.org/10.36232/jurnalpendidikandasar.v4i1.1754
Wulandari, Y., Refianne, F., & Estiyani. (2022). Peningkatan Hasil Belajar Siswa
https://ojs.unm.ac.id/jppsd/index