Alex Riem Mera

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 24

Formulir UKL-UPL Standar Spesifik

Untuk Usaha dan/atau Kegiatan ternak babi

Kode KBLI : 01450

A. IDENTITAS PELAKU USAHA

1. Nama Perusahaan : ALEX RIEM MERAY


JAGA IIIS, Kel. Ranotongkor Timur, Kec. Tombariri Timur, Kab. Minahasa,
2. Alamat Perusahaan :
Provinsi Sulawesi Utara
3. Nomor Telp :+
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: Undefined property: stdClass::$no_fax_penanggung_jwb
Filename: views/formulir_ukl_upl_view.php
Line Number: 50
Backtrace:
File:
/home/developer/html/amdalnet/application/views/formulir_ukl_upl_view.php
Line: 50
Function: _error_handler
File: /home/developer/html/amdalnet/application/libraries/WS_Controller.php
4. Nomor Fax :
Line: 155
Function: view
File: /home/developer/html/amdalnet/application/controllers/Api.php
Line: 641
Function: generate_pdf
File: /home/developer/html/amdalnet/application/controllers/Api.php
Line: 1036
Function: dogenerateuklmr
File: /home/developer/html/amdalnet/index.php
Line: 290
Function: require_once
5. Penanggung Jawab : ALEX RIEM MERAY
A PHP Error was encountered
Severity: Warning
Message: Undefined property: stdClass::$jabatan_penanggung_jwb
Filename: views/formulir_ukl_upl_view.php
Line Number: 62
Backtrace:
File:
/home/developer/html/amdalnet/application/views/formulir_ukl_upl_view.php
Line: 62
Function: _error_handler
File: /home/developer/html/amdalnet/application/libraries/WS_Controller.php
6. Jabatan :
Line: 155
Function: view
File: /home/developer/html/amdalnet/application/controllers/Api.php
Line: 641
Function: generate_pdf
File: /home/developer/html/amdalnet/application/controllers/Api.php
Line: 1036
Function: dogenerateuklmr
File: /home/developer/html/amdalnet/index.php
Line: 290
Function: require_once

B. DESKRIPSI RENCANA USAHA DAN/ATAU KEGIATAN

1. Nama Rencana Usaha dan/atau Kegiatan dan Lokasi rencana kegiatan

1
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan adalah ternak babi di JAGA III
Kab. Minahasa Provinsi Sulawesi Utara Oleh ALEX RIEM MERAY.

JAGA III
-

2. Kesesuaian Lokasi Rencana Usaha dan/atau Kegiatan dengan Tata Ruang

Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan adalah ternak babi di JAGA III
Kabupaten/Kota Kab. Minahasa Provinsi Sulawesi Utara oleh ALEX RIEM MERAY.

3. Skala Besaran Usaha

Usulan ternak babi di JAGA III Kabupaten/Kota Kab. Minahasa Provinsi Sulawesi Utara
oleh ALEX RIEM MERAY, dengan skala 150 M2.

4. Rincian Usaha dan/atau Kegiatan Yang akan dilaksanakan

a. Tahap Pra Konstruksi

Terdiri atas :

1) Pembebasan Lahan

a) SOP A.2.1 Perubahan Persepsi Masyarakat Akibat Pembebasan Lahan

2) Pengambilan data kondisi lingkungan (rona lingkungan hidup awal)

a) SOP A.4.1 Perubahan persepsi masyarakat akibat pengambilan data kondisi


lingkungan (rona lingkungan hidup awal)

3) Sosialisasi

a) SOP A.1.1 Perubahan persepsi masyarakat akibat sosialisasi

b. Tahap Konstruksi

Terdiri atas :

1) Pembangunan fasilitas/unit utama dan fasilitas/unit pendukung

a) SOP B.4.2 Peningkatan TSP (debu) akibat pembangunan fasilitas/unit utama


dan fasilitas/unit pendukung

b) SOP B.4.3 Peningkatan limbah padat atau sampah akibat pembangunan


fasilitas/unit utama dan fasilitas/unit pendukung

c) SOP B.4.5 Penurunan Kualitas Air Permukaan Akibat Pembangunan


fasilitas/unit utama dan fasilitasunit pendukung

2) Mobilisasi peralatan dan material

a) SOP B.3.1 Peningkatan Kebisingan Akibat Mobilisasi Peralatan dan Material

2
b) SOP B.3.2 Peningkatan TSP (debu) Akibat Mobilisasi Peralatan dan Material

3) Pembangunan fasilitas/unit utama dan fasilitas/unit Pendukung / fasilitas


budidaya

a) SOP B.4.1 Peningkatan Kebisingan Akibat Pembangunan Fasilitas/Unit Utama


dan Fasilitas/Unit Pendukung / Fasilitas Budidaya

4) Penerimaan tenaga kerja

a) SOP B.1.1 Peningkatan Kesempatan Kerja Akibat Penerimaan Tenaga Kerja

5) Pembersihan dan pematangan lahan

a) SOP B.2.1 Penurunan Kualitas Air Permukaan Akibat Pembersihan Lahan dan
Pematangan Lahan

b) SOP B.2.2 Peningkatan TSP (debu) akibat Pembersihan Lahan dan Pematangan
Lahan

c) SOP B.2.3 Peningkatan Air Larian Akibat Pembersihan Lahan dan Pematangan
Lahan

c. Tahap Operasi

Terdiri atas :

1) Operasional unit/fasilitas utama dan unit/fasilitas pendukung

a) SOP C.1.2 Peningkatan Peluang Berusaha Akibat Penerimaan Tenaga Kerja

b) SOP C.2.2 Peningkatan Limbah Padat (Sampah) Akibat Kegiatan Operasional


Unit/Fasilitas Utama dan Unit/Fasilitas Pendukung

c) SOP C.2.3 Peningkatan Kebauan Akibat Kegiatan Operasional Unit/Fasilitas


Utama dan Unit/Fasilitas Pendukung

d) SOP C.2.5 Peningkatan Kebisingan Akibat Kegiatan Operasional Unit/Fasilitas


Utama dan Unit/Fasilitas Pendukung

e) SOP C.2.7 Peningkatan Kesempatan Kerja Akibat Kegiatan Operasional


Unit/Fasilitas Utama dan Unit/Fasilitas Pendukung

f) SOP C.2.8 Penurunan Kesehatan Masyarakat Akibat Kegiatan Operasional


Unit/Fasilitas Utama dan Unit/Fasilitas Pendukung

g) SOP C.2.9 Peningkatan Keresahan dan Konflik Masyarakat Akibat Kegiatan


Operasional Unit/Fasilitas Utama dan Unit/Fasilitas Pendukung

h) SOP C.2.11 Penurunan Kualitas Air Permukaan Akibat Kegiatan Operasional


Unit/Fasilitas Utama dan Unit/Fasilitas Pendukung

2) Penerimaan tenaga kerja

a) SOP C.1.1 Peningkatan Kesempatan Kerja Akibat Penerimaan Tenaga Kerja

3
b) SOP C.1.3 Peningkatan Pendapatan Akibat Penerimaan Tenaga Kerja

c) SOP C.1.4 Peningkatan Keresahan dan Konflik Masyarakat Akibat Penerimaan


Tenaga Kerja

d. Tahap Pasca Operasi

Terdiri atas :

1) Pelepasan Tenaga Kerja

a) SOP D.1.1 Penurunan Pendapatan Masyarakat Akibat Pelepasan Tenaga Kerja

2) Pembongkaran Fasilitas Operasional (Fasilitas Utama dan/atau Pendukung)

a) SOP D.3.1 Penurunan Kualitas Udara Akibat Pembongkaran Fasilitas


Operasional (Fasilitas Utama dan/atau Pendukung)

b) SOP D.3.2 Peningkatan Kebisingan Akibat Pembongkaran Fasilitas Operasional


(Fasilitas Utama dan/atau Pendukung)

4
Matriks UKL-UPL
STANDAR PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP STANDAR PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP
INSTITUSI
LOKASI PERIODE LOKASI PERIODE PENGELOLA DAN
No BENTUK STANDAR
BENTUK STANDAR PENGELOLAAN PENGELOLAAN PENGELOLAAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN PEMANTAUAN
JENIS DAMPAK BESARAN DAMPAK PEMANTAUAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN HIDUP
LINGKUNGAN HIDUP LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN LINGKUNGAN
HIDUP
HIDUP HIDUP HIDUP HIDUP

A. Tahap Pra Konstruksi

A.1. Pembebasan Lahan

• Melakukan pendekatan dan koordinasi


secara persuasif
• Melakukan sosialisasi terhadap
rencana usaha yang akan dilakukan
• Pelaku usaha menyediakan informasi
secara terbuka dan akuntabel tentang
rencana kegiatan, prosedur dan proses
pelaksanaan pembebasan lahan dengan Pelaksana
cara melakukan koordinasi untuk • Observasi partisipatif dengan ALEX RIEM MERAY
sosialisasi yang intensif dengan elemen melibatkan wakil masyarakat Penerima Laporan
Luas lahan yang
masyarakat yang terdampak • Studi dokumentasi Institusi Pengelola
Perubahan Persepsi dibebaskan dan jumlah
• Pelaku usaha melakukan penjelasan Selama tahap • Survei pada masyarakat terkena Lingkungan Hidup
1. Masyarakat Akibat masyarakat yang JAGA III JAGA III
langsung kepada masyarakat tentang pembebasan lahan dampak menggunakan kuesioner Kab. Minahasa
Pembebasan Lahan terdampak
rencana kegiatan, prosedur dan proses dan wawancara mendalam. Pengawas
pembebasan lahan
pelaksanaan pengadaan lahan • Analisis data menggunakan Institusi Pengelola
• Proses penentuan harga lahan metode deskriptif kualitatif Lingkungan Hidup
dilakukan dengan musyawarah dan Kab. Minahasa
mufakat
• Pengukuran luas lahan dan batasbatas
kepemilikan lahan dilakukan secara
bersama pemilik lahan.
• Pembayaran lahan dilakukan secara
langsung kepada pemilik lahan melalui
bank.

A.2. Pengambilan data kondisi lingkungan (rona lingkungan hidup awal)

5
Melakukan pengambilan data
kondisi lingkungan hidup (rona
lingkungan hidup awal) yang
mencakup :
1. Komponen geo-fisik-kimia,
seperti sumber daya geologi,
tanah, air permukaan, air bawah
tanah, udara, kebisingan,
getaran, kebauan dan lain
sebagainya;
• Melakukan sosialisasi secara baik 2. komponen biologi, seperti
dengan memastikan setiap komponen vegetasi/flora, fauna, tipe
masyarakat mengerti dan memahami ekosistem, keberadaan spesies
rencana usaha dan/atau kegiatan yang langka dan/atau endemic serta Pelaksana
akan dilaksanakan. habitatnya, dan lain sebagainya; ALEX RIEM MERAY
• Mencegah timbulnya persepsi negative 3. komponen sosio-ekonomi- Penerima Laporan
Perubahan Persepsi
dalam masyarakat yang terkena dampak budaya, seperti tingkat Institusi Pengelola
Masyarakat Akibat
Jumlah masyarakat dengan cara memberikan penjelasan Selama tahap pra pendapatan, tingkat pendidikan, Lingkungan Hidup
2. Pengambilan data kondisi JAGA III JAGA III
terkena dampak yang baik dan benar dengan melibatkan konstruksi demografi, pola pemanfaatan Kab. Minahasa
lingkungan (rona
tokoh masyarakat. lahan, mata pencaharian, budaya Pengawas
lingkungan hidup awal)
• Membangun kondisi lingkungan sosial setempat, relasi sosial dan Institusi Pengelola
yang kondusif melalui pendekatan masyarakat rentan, situs Lingkungan Hidup
partisipatif . arkeologi, situs budaya dan lain Kab. Minahasa
• Membangun pola interaksi harmonis sebagainya;
antara masyarakat dengan pelaksana 4. komponen kesehatan
kegiatan lapangan. masyarakat, seperti perubahan
tingkat kesehatan masyarakat.
5. Identifikasi kegiatan lain di
sekitar lokasi rencana usaha
dan/atau kegiatan beserta
potensi interaksinya.
6. memantau perubahan sikap
dan persepsi masyarakat pasca
kegiatan pengambilan data
kondisi lingkungan hidup (rona
lingkungan hidup awal)

A.3. Sosialisasi

• Melakukan sosialisasi secara baik


dengan memastikan setiap komponen
masyarakat mengerti dan memahami
• Memantau perubahan sikap dan
rencana usaha dan/atau kegiatan yang Pelaksana
persepsi masyarakat pasca
akan dilaksanakan ALEX RIEM MERAY
kegiatan sosialisasi berlangsung
• Mencegah timbulnya persepsi negative Penerima Laporan
• Observasi partisipatif dengan
dalam masyarakat yang terkena dampak Institusi Pengelola
Perubahan Persepsi Sejumlah masyarakat melibatkan wakil masyarakat
dengan cara memberikan penjelasan Selama tahap pra Lingkungan Hidup
3. Masyarakat Akibat yang terlibat dalam JAGA III • Studi dokumentasi JAGA III
yang baik dan benar dengan melibatkan konstruksi Kab. Minahasa
Sosialisasi kegiatan sosialisasi • Survei pada masyarakat terkena
tokoh masyarakat. Pengawas
dampak menggunakan kuesioner
• Membangun kondisi lingkungan sosial Institusi Pengelola
dan wawancara mendalam
yang kondusif melalui pendekatan Lingkungan Hidup
• Analisis data menggunakan
partisipatif Kab. Minahasa
metode deskriptif kualitatif.
• Membangun pola interaksi harmonis
antara masyarakat dengan pelaksana
kegiatan lapangan.

B. Tahap Konstruksi

B.1. Pembangunan fasilitas/unit utama dan fasilitas/unit pendukung

6
• Melakukan penyiraman secara teratur Pelaksana
dan periodik; ALEX RIEM MERAY
• Membuat pemisah (pembatas) dari Penerima Laporan
Jumlah fasilitas/unit
Peningkatan TSP (Debu) seng dengan minimal tinggi 3 meter; Institusi Pengelola
utama dan Pengambilan sampel udara (debu)
Akibat Pembangunan • Melakukan pemadatan (kompaksi) dan Selama tahap Lingkungan Hidup
4. fasilitas/unit JAGA III untuk dianalisis sesuai baku JAGA III
fasilitas/unit utama dan membasahi tanah pada area yang dilalui konstruksi Kab. Minahasa
pendukung yang mutu lingkungan
fasilitas/unit pendukung oleh kendaraan selama konstruksi; Pengawas
menimbulkan dampak
• Melakukan koordinasi dengan aparat Institusi Pengelola
pemerintahan desa/kelurahan setempat Lingkungan Hidup
sebelum kegiatan berjalan. Kab. Minahasa

Pelaksana
ALEX RIEM MERAY
• Menyediakan TPS Sampah;
Penerima Laporan
Peningkatan Limbah Padat Jumlah fasilitas/unit • Berkoordinasi dengan dinas
Institusi Pengelola
/ Sampah Akibat utama dan kebersihan kota/kabupaten untuk
Selama tahap Lingkungan Hidup
5. Pembangunan fasilitas/unit jadwal pengangkutan sampah; JAGA III Pengukuran timbulan sampah JAGA III
konstruksi Kab. Minahasa
fasilitas/unit utama dan pendukung yang • Koordinasi dengan aparat
Pengawas
fasilitas/unit pendukung menimbulkan dampak desa/kelurahan terkait penanganan
Institusi Pengelola
sampah di lokasi kegiatan.
Lingkungan Hidup
Kab. Minahasa

Pelaksana
• Menghindari tumpahan cairan
ALEX RIEM MERAY
berminyak, bahan bakar atau bahan
Penerima Laporan
Jumlah fasilitas/unit berbahaya lainnya masuk ke tanah,
Penurunan Kualitas Air Institusi Pengelola
utama dan saluran air atau drainase dan sungai Pengambilan data kualitas air
Akibat Pembangunan Selama tahap Lingkungan Hidup
6. fasilitas/unit • Membersihkan tumpahan bahan bakar JAGA III untuk dianalisis sesuai dengan JAGA III
fasilitas/unit utama dan konstruksi Kab. Minahasa
pendukung yang peralatan berat, cairan hidrolik, dan baku mutu lingkungan
fasilitas/unit pendukung Pengawas
menimbulkan dampak tumpahan berkandungan minyak bumi
Institusi Pengelola
lainnya dengan segera
Lingkungan Hidup
• Mengelola limbah cair dengan benar
Kab. Minahasa

B.2. Mobilisasi peralatan dan material

Pelaksana
ALEX RIEM MERAY
• Membuat pemisah (pembatas) dari • Pengambilan data kebisingan
Penerima Laporan
seng dengan minimal tinggi 3 meter; untuk dianalisis
Institusi Pengelola
Peningkatan Kebisingan • Melakukan koordinasi dengan aparat • Pengukuran langsung dengan
Jumlah ritasi Selama tahap Lingkungan Hidup
7. Akibat Mobilisasi peralatan pemerintahan desa/kelurahan setempat JAGA III alat sound level meter JAGA III
kendaraan per hari konstruksi Kab. Minahasa
dan material sebelum kegiatan berjalan; • Data yang terkumpul dianalisis
Pengawas
• Melakukan konstruksi pada saat jam secara tabulasi, dibandingkan
Institusi Pengelola
kerja. dengan baku mutu
Lingkungan Hidup
Kab. Minahasa

Pelaksana
ALEX RIEM MERAY
• Melakukan penyiraman secara teratur
Penerima Laporan
dan periodik;
Institusi Pengelola
Peningkatan TSP (Debu) • Membuat pemisah (pembatas) dari Pengambilan sampel udara untuk
Jumlah ritasi Selama tahap Lingkungan Hidup
8. Akibat Mobilisasi peralatan seng dengan minimal tinggi 3 meter JAGA III dianalisis dan dibandingkan JAGA III
kendaraan per hari konstruksi Kab. Minahasa
dan material • Melakukan koordinasi dengan aparat dengan Baku Mutu Lingkungan
Pengawas
pemerintahan desa/kelurahan setempat
Institusi Pengelola
sebelum kegiatan berjalan
Lingkungan Hidup
Kab. Minahasa

B.3. Pembangunan fasilitas/unit utama dan fasilitas/unit Pendukung / fasilitas budidaya

7
Pelaksana
ALEX RIEM MERAY
• Membuat pemisah (pembatas) dari • Pengambilan data kebisingan
Penerima Laporan
Peningkatan Kebisingan Jumlah fasilitas/unit seng dengan minimal tinggi 3 meter untuk dianalisis
Institusi Pengelola
Akibat Pembangunan utama dan • Melakukan koordinasi dengan aparat • Pengukuran langsung dengan
Selama tahap Lingkungan Hidup
9. fasilitas/unit utama dan fasilitas/unit pemerintahan desa/kelurahan setempat JAGA III alat sound level meter JAGA III
konstruksi Kab. Minahasa
fasilitas/unit Pendukung / pendukung yang sebelum kegiatan berjalan • Data yang terkumpul dianalisis
Pengawas
fasilitas budidaya menimbulkan dampak • Melakukan konstruksi pada saat jam secara tabulasi, dibandingkan
Institusi Pengelola
kerja dengan baku mutu
Lingkungan Hidup
Kab. Minahasa

B.4. Penerimaan tenaga kerja

Pelaksana
ALEX RIEM MERAY
• Memprioritaskan masyarakat local
Penerima Laporan
untuk bekerja;
Institusi Pengelola
Peningkatan Kesempatan • Bekerjasama dengan pemerintah desa,
Jumlah tenaga kerja Selama tahap Lingkungan Hidup
10. Kerja Akibat Penerimaan kelurahan dalam penerimaan tenaga JAGA III Survei dan wawancara JAGA III
yang diterima konstruksi Kab. Minahasa
tenaga kerja kerja;
Pengawas
• Memberikan upah sesuai UMR
Institusi Pengelola
setempat.
Lingkungan Hidup
Kab. Minahasa

B.5. Pembersihan dan pematangan lahan

Pelaksana
ALEX RIEM MERAY
Penerima Laporan
Luas lahan yang • Menyediakan alat penangkap Pengambilan sampel air Institusi Pengelola
Penurunan Kualitas Air
dibersihkan dan durasi (saringan) TSS (kekeruhan) sebelum di Selama tahap permukaan untuk dianalisis Lingkungan Hidup
11. Akibat Pembersihan dan JAGA III JAGA III
waktu (lama waktu) buang ke drainase (sungai) konstruksi sesuai dengan baku mutu Kab. Minahasa
pematangan lahan
pembersihan lahan • Menyediakan IPAL portable sederhana lingkungan Pengawas
Institusi Pengelola
Lingkungan Hidup
Kab. Minahasa

Pelaksana
ALEX RIEM MERAY
• Melakukan penyiraman secara teratur • Pengambilan data kualitas
Penerima Laporan
dan periodik; udara untuk dianalisis
Luas lahan yang Institusi Pengelola
Peningkatan TSP (Debu) • Membuat pemisah (pembatas) dari • Pengukuran langsung dengan
dibersihkan dan durasi Selama tahap Lingkungan Hidup
12. Akibat Pembersihan dan seng dengan minimal tinggi 3 meter; JAGA III alat JAGA III
waktu (lama waktu) konstruksi Kab. Minahasa
pematangan lahan • Melakukan koordinasi dengan aparat • Data yang terkumpul dianalisis
pembersihan lahan Pengawas
pemerintahan desa/kelurahan setempat secara tabulasi, dibandingkan
Institusi Pengelola
sebelum kegiatan berjalan. dengan baku mutu
Lingkungan Hidup
Kab. Minahasa

Pelaksana
ALEX RIEM MERAY
Penerima Laporan
Luas lahan yang • Menyediakan bak penampung air Institusi Pengelola
Peningkatan Air Larian Pengambilan sampel air
dibersihkan dan durasi larian; Selama tahap Lingkungan Hidup
13. Akibat Pembersihan dan JAGA III permukaan untuk dianalisis di JAGA III
waktu (lama waktu) • Membuat saluran drainase konstruksi Kab. Minahasa
pematangan lahan laboratorium
pembersihan lahan pembuangan air larian. Pengawas
Institusi Pengelola
Lingkungan Hidup
Kab. Minahasa

C. Tahap Operasi

C.1. Operasional unit/fasilitas utama dan unit/fasilitas pendukung

8
• Mengadakan penyuluhan kepada
masyarakat lokal tentang peluang
berusaha yang dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat sekitar lokasi kegiatan
• Melaksanakan program community
development (CD) dalam rangka
meningkatkan kualitas sumberdaya
manusia penduduk lokal, agar
Pelaksana
penduduk lokal dapat berpartisipasi
ALEX RIEM MERAY
dalam memanfaatkan peluang usaha
Penerima Laporan
Peningkatan Limbah Padat yang ada
Institusi Pengelola
/ Sampah Akibat • Memberikan kesempatan kepada Wawancara dengan masyarakat di
Jumlah tenaga kerja Selama tahap Lingkungan Hidup
14. Operasional unit/fasilitas masyarakat lokal untuk melakukan JAGA III sekitar wilayah studi dan analisis JAGA III
yang diterima operasi Kab. Minahasa
utama dan unit/fasilitas usaha di sektor informal yang sifatnya data
Pengawas
pendukung melayani karyawan, kebutuhan
Institusi Pengelola
reklamasi dan revegetasi, serta jasa
Lingkungan Hidup
seperti penyediaan makanan, jasa-jasa
Kab. Minahasa
untuk mendukung fasilitas
• Melakukan koordinasi/kerjasama
dengan Dinas Tenaga Kerja, aparat Desa
dan Kecamatan mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan peluang berusaha
• Mengoptimalkan pengisian peluang
berusaha bagi wirausahawan yang
berasal dari wilayah setempat

• Menyediakan TPS Sampah sesuai jenis


Pelaksana
sampah;
ALEX RIEM MERAY
• Berkoordinasi dengan dinas
Penerima Laporan
Peningkatan Limbah Padat Jumlah fasilitas/unit kebersihan kota/kabupaten untuk
Institusi Pengelola
/ Sampah Akibat utama dan jadwal pengangkutan sampah; Setiap 6 (enam)
Lingkungan Hidup
15. Operasional unit/fasilitas fasilitas/unit • Koordinasi dengan aparat JAGA III bulan sekali selama Pengukuran timbulan sampah JAGA III
Kab. Minahasa
utama dan unit/fasilitas pendukung yang desa/kelurahan terkait penanganan tahap operasi
Pengawas
pendukung menimbulkan dampak sampah di lokasi kegiatan;
Institusi Pengelola
• Menerapkan prinsip 5R dalam
Lingkungan Hidup
penanganan sampah kegiatan
Kab. Minahasa
operasional.

Pelaksana
ALEX RIEM MERAY
• Penanganan kotoran ternak dengan Penerima Laporan
Jumlah fasilitas/unit
Peningkatan Kebauan langsung diolah secara biologi Pengambilan sampel kebauan Institusi Pengelola
utama dan Setiap 6 (enam)
Akibat Operasional (menggunakan mikroorganisme tertentu) untuk dianalisis dan Lingkungan Hidup
16. fasilitas/unit JAGA III bulan sekali selama JAGA III
unit/fasilitas utama dan atau pengolahan dalam bentuk lainnya; dibandingkan sesuai baku mutu Kab. Minahasa
pendukung yang tahap operasi
unit/fasilitas pendukung • Melakukan koordinasi dengan lingkungan Pengawas
menimbulkan dampak
masyarakat setempat. Institusi Pengelola
Lingkungan Hidup
Kab. Minahasa

Pelaksana
• Melakukan koordinasi dengan aparat
ALEX RIEM MERAY
pemerintahan desa/kelurahan setempat • Pengambilan data kebisingan
Penerima Laporan
Jumlah fasilitas/unit sebelum kegiatan berjalan; untuk dianalisis
Peningkatan Kebisingan Institusi Pengelola
utama dan • Melakukan pengaturan lalu lintas Setiap 6 (enam) • Pengukuran langsung dengan
Akibat Operasional Lingkungan Hidup
17. fasilitas/unit kendaraan di lokasi kegiatan; JAGA III bulan sekali selama alat sound level meter JAGA III
unit/fasilitas utama dan Kab. Minahasa
pendukung yang • Menggunakan peredam suara untuk tahap operasi • Data yang terkumpul dianalisis
unit/fasilitas pendukung Pengawas
menimbulkan dampak peralatan dan kendaraan; secara tabulasi, dibandingkan
Institusi Pengelola
• Memelihara dan memperbaiki mesin- dengan baku mutu
Lingkungan Hidup
mesin dengan teratur.
Kab. Minahasa

9
• Memprioritaskan masyarakat local (di Pelaksana
lokasi usaha) untuk bekerja; ALEX RIEM MERAY
• Bekerjasama dengan pemerintah desa, Penerima Laporan
Jumlah fasilitas/unit
Peningkatan Kesempatan kelurahan dalam penerimaan tenaga Institusi Pengelola
utama dan
Kerja Akibat Operasional kerja; Lingkungan Hidup
18. fasilitas/unit JAGA III 1 x 6 bulan Survei dan wawancara JAGA III
unit/fasilitas utama dan • Melakukan pengumuman dan proses Kab. Minahasa
pendukung yang
unit/fasilitas pendukung yang transparan dalam penerimaan Pengawas
menimbulkan dampak
tenaga kerja; Institusi Pengelola
• Memberikan upah sesuai UMR Lingkungan Hidup
setempat Kab. Minahasa

• Menyediakan fasilitas pusat informasi Pelaksana


dan posko pengaduan untuk menerima ALEX RIEM MERAY
keluhan masyarakat; Penerima Laporan
Penurunan Kesehatan Jumlah fasilitas/unit
• Melakukan pemeriksaan kesehatan Institusi Pengelola
Masyarakat Akibat utama dan
secara berkala terhadap pekerja; Selama tahap Lingkungan Hidup
19. Operasional unit/fasilitas fasilitas/unit JAGA III Observasi dan wawancara JAGA III
• Bertanggungjawab secara menyeluruh operasi Kab. Minahasa
utama dan unit/fasilitas pendukung yang
bila usaha menyebabkan gangguan Pengawas
pendukung menimbulkan dampak
kesehatan masyatakat; Institusi Pengelola
• Berkoordinasi dengan dinas kesehatan Lingkungan Hidup
setempat terkait penanganan dampak Kab. Minahasa

• Melakukan sosialisasi secara terus Pelaksana


menerus kepada masyarakat; ALEX RIEM MERAY
• Melakukan pendekatan dan koordinasi Penerima Laporan
Peningkatan Keresahan Jumlah fasilitas/unit
secara persesuasif; Institusi Pengelola
dan Konflik Masyarakat utama dan
• Mengupayakan bantuan bagi Selama tahap Lingkungan Hidup
20. Akibat Operasional fasilitas/unit JAGA III Observasi dan wawancara JAGA III
penduduk di lokasi usaha sesuai operasi Kab. Minahasa
unit/fasilitas utama dan pendukung yang
kemampuan pelaku usaha; Pengawas
unit/fasilitas pendukung menimbulkan dampak
• Membentuk pusat pengaduan; Institusi Pengelola
• Melakukan musyawarah terhadap Lingkungan Hidup
setiap permasalahan yang terjadi Kab. Minahasa

• Membuat saluran di sekeliling lahan


pembangunan fasilitas untuk menahan Pelaksana
padatan yang terbawa air, tidak masuk ALEX RIEM MERAY
ke badan air, serta mengalirkan air Penerima Laporan
Jumlah fasilitas/unit
Penurunan Kualitas Air permukaan (air larian) ke kolam Institusi Pengelola
utama dan Pengambilan sampel air
Akibat Operasional pengendapan Selama tahap Lingkungan Hidup
21. fasilitas/unit JAGA III permukaan untuk dianalisis JAGA III
unit/fasilitas utama dan • Menyediakan alat penangkap operasi Kab. Minahasa
pendukung yang sesuai baku mutu lingkungan
unit/fasilitas pendukung (saringan) TSS (kekeruhan) sebelum di Pengawas
menimbulkan dampak
buang ke drainase (sungai) Institusi Pengelola
• Menyediakan kolam pengendapan di Lingkungan Hidup
sekitar areal pembangunan Kab. Minahasa
• Menyediakan IPAL portable sederhana

C.2. Penerimaan tenaga kerja

• Memprioritaskan masyarakat local (di Pelaksana


lokasi usaha) untuk bekerja; ALEX RIEM MERAY
• Bekerjasama dengan pemerintah desa, Penerima Laporan
kelurahan dalam penerimaan tenaga Institusi Pengelola
Peningkatan Kesempatan
Jumlah tenaga kerja kerja; Selama tahap Lingkungan Hidup
22. Kerja Akibat Penerimaan JAGA III Survei dan wawancara JAGA III
yang diterima • Melakukan pengumuman dan proses operasi Kab. Minahasa
tenaga kerja
yang transparan dalam penerimaan Pengawas
tenaga kerja; Institusi Pengelola
• Memberikan upah sesuai UMR Lingkungan Hidup
setempat Kab. Minahasa

10
Pelaksana
ALEX RIEM MERAY
• Penanganan kotoran ternak dengan Penerima Laporan
langsung diolah secara biologi Institusi Pengelola
Peningkatan Pendapatan Wawancara dengan masyarakat di
Jumlah tenaga kerja (menggunakan mikroorganisme tertentu) Selama tahap Lingkungan Hidup
23. Akibat Penerimaan tenaga JAGA III sekitar wilayah studi dan analisis JAGA III
yang diterima atau pengolahan dalam bentuk lainnya; operasi Kab. Minahasa
kerja data
• Melakukan koordinasi dengan Pengawas
masyarakat setempat. Institusi Pengelola
Lingkungan Hidup
Kab. Minahasa

• Melakukan sosialisasi secara terus Pelaksana


menerus kepada masyarakat; ALEX RIEM MERAY
• Melakukan pendekatan dan koordinasi Penerima Laporan
Peningkatan Keresahan secara persesuasif; Institusi Pengelola
dan Konflik Masyarakat Jumlah tenaga kerja • Mengupayakan bantuan bagi Selama tahap Lingkungan Hidup
24. JAGA III Observasi dan wawancara JAGA III
Akibat Penerimaan tenaga yang diterima penduduk di lokasi usaha sesuai operasi Kab. Minahasa
kerja kemampuan pelaku usaha; Pengawas
• Membentuk pusat pengaduan; Institusi Pengelola
• Melakukan musyawarah terhadap Lingkungan Hidup
setiap permasalahan yang terjadi Kab. Minahasa

D. Tahap Pasca Operasi

D.1. Pelepasan Tenaga Kerja

Pelaksana
ALEX RIEM MERAY
Penerima Laporan
Institusi Pengelola
Penurunan Pendapatan Mengelola dampak primernya berupa
Jumlah tenaga kerja Selama tahap pasca Wawancara langsung dan Lingkungan Hidup
25. Akibat Pelepasan Tenaga hilangnya kesempatan kerja dan JAGA III JAGA III
yang dilepas operasi wawancara dengan tenaga kerja Kab. Minahasa
Kerja peluang berusaha
Pengawas
Institusi Pengelola
Lingkungan Hidup
Kab. Minahasa

D.2. Pembongkaran Fasilitas Operasional (Fasilitas Utama dan/atau Pendukung)

Pelaksana
ALEX RIEM MERAY
• Melakukan perawatan mesinmesin
Penerima Laporan
Penurunan Kualitas Udara secara rutin pada alat-alat berat yang
• Pengamatan adanya Institusi Pengelola
Akibat Pembongkaran digunakan, agar diperoleh pembakaran
Jumlah fasilitas usaha Selama tahap pasca penghijauan; Lingkungan Hidup
26. Fasilitas Operasional sempurna ketika dioperasikan JAGA III JAGA III
yang dibongkar operasi • Pengambilan sampel kualitas Kab. Minahasa
(Fasilitas Utama dan/atau • Pengambilan sampel udara yang
udara dan analisa laboratorium. Pengawas
Pendukung) kemudian dianalisis di laboratorium
Institusi Pengelola
sesuai dengan SNI
Lingkungan Hidup
Kab. Minahasa

• Melakukan perawatan mesinmesin


secara rutin pada alat-alat berat yang Pelaksana
digunakan, agar diperoleh pembakaran ALEX RIEM MERAY
• Pengambilan data kebisingan
sempurna ketika dioperasikan Penerima Laporan
Peningkatan Kebisingan untuk dianalisis;
• Menempatkan genset pada ruangan Institusi Pengelola
Akibat Pembongkaran • Pengukuran langsung dengan
Jumlah fasilitas usaha (rumah) genset Selama tahap pasca Lingkungan Hidup
27. Fasilitas Operasional JAGA III alat sound level meter. JAGA III
yang dibongkar • Melakukan revegetasi disekitar jalan operasi Kab. Minahasa
(Fasilitas Utama dan/atau • Data yang terkumpul dianalisis
angkut tanah pucuk untuk meredam Pengawas
Pendukung) secara tabulasi, dibandingkan
kebisingan Institusi Pengelola
dengan baku mutu.
• Menerapkan kecepatan rendah Lingkungan Hidup
khususnya untuk kendaraan angkut Kab. Minahasa
tanah pucuk (maksimum 30 km/jam)

11
LAMPIRAN 1
Persetujuan Teknis
Pembuangan Air Limbah Ke Badan Air Permukaan

A. Standar Teknis Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah


1. Baku Mutu Air Limbah Usaha dan/atau Kegiatan Pembibitan dan
Budidaya Hewan Ternak
Parameter Satuan Kadar Paling Tinggi
Temperatur oC 40
Zat padat larut (TDS) mg/L 4.000
Zat padat suspensi (TSS) mg/L 400
pH - 6,0 - 9,0
Besi terlarut (Fe) mg/L 10
Mangan terlarut (Mn) mg/L 5
Barium (Ba) mg/L 3
Tembaga (Cu) mg/L 3
Seng (Zn) mg/L 10
Krom Heksavalen (Cr6+) mg/L 0,5
Krom Total (Cr) mg/L 1
Cadmium (Cd) mg/L 0,1
Air Raksa (Hg) mg/L 0,005
Timbal (Pb) mg/L 1
Stanum (Sn) mg/L 3
Arsen (As) mg/L 0,5
Selenium (Se) mg/L 0,5
Nikel (Ni) mg/L 0,5
Kobalt (Co) mg/L 0,6
Sianida (CN) mg/L 0,5
Sulfida (H2S) mg/L 1
Fluorida (F) mg/L 3
Klorin bebas (Cl2) mg/L 2
Amonia-Nitrogen (NH3-N) mg/L 10

12
Parameter Satuan Kadar Paling Tinggi
Nitrat (NO3-N) mg/L 30
Nitrit (NO2-N) mg/L 3
Total Nitrogen mg/L 60
BOD5 mg/L 150
COD mg/L 300
senyawa aktif biru metilen mg/L 10
Fenol mg/L 1
Minyak & Lemak mg/L 20
Total Bakteri Koliform MPN/100mL 10.000

2. Baku Mutu Air Limbah Domestik


Parameter Satuan Kadar Paling Tinggi
pH - 6-9
BOD mg/L 30
COD mg/L 100
TSS mg/L 30
Minyak Lemak mg/L 5
Amoniak mg/L 10
Total Coliform jumlah/100 mL 3000
Debit L/orang/hari 100

3. Kewajiban:
a. memisahkan saluran Air Limbah dengan saluran limpasan air
hujan;
b. memiliki unit pengolahan dan saluran Air Limbah kedap air;
c. memiliki alat ukur debit/atau yang setara
d. memiliki sistem tanggap darurat instalasi pengolahan Air
Limbah;
e. melakukan pemantauan air limbah setiap 1 (satu) bulan sekali
dan badan air 6 (enam) bulan sekali;
f. melakukan pemantauan pH dan debit harian;

13
g. menyampaikan laporan secara lisan dan secara tertulis jika
terjadi keadaan darurat; dan
h. melakukan penanggulangan Pencemaran Air dan pemulihan
Mutu Air jika terjadi Pencemaran Air.

4. Larangan
a. membuang Air Limbah secara sekaligus dalam 1 (satu) kali
pembuangan;
b. mengencerkan Air Limbah dalam upaya penaatan batas kadar
yang dipersyaratkan; dan
c. membuang Air Limbah di luar titik penaatan.

B. Standar kompetensi sumber daya manusia:


1. memiliki penanggung jawab pengendalian Pencemaran Air;
dan/atau
2. memiliki penanggung jawab operasional pengolahan Air Limbah.

C. Sistem Manajemen Lingkungan


Melakukan Sistem Manajemen Lingkungan dengan tahapan:
1. Perencanaan:
a. menentukan lingkup dan menerapkan sistem manajemen
lingkungan terkait pengendalian Pencemaran Air;
b. menetapkan kebijakan pengendalian Pencemaran Air;
c. memastikan kepemimpinan dan komitmen dari manajemen
puncak terhadap pengendalian Pencemaran Pencemaran Air;
d. memastikan adanya struktur organisasi yang menangani
pengendalian Pencemaran Air;
e. menetapkan tanggungjawab dan kewenangan untuk peran
yang sesuai;
f. menentukan aspek menetapkan kebijakan pengendalian
Pencemaran Air;
g. identifikasi dan memiliki akses terhadap kewajiban penaatan
menetapkan kebijakan pengendalian Pencemaran Air;

14
h. menentukan risiko dan peluang yang perlu ditangani;
i. merencanakan untuk mengambil aksi menangani risiko dan
peluang serta evaluasi efektifitas dari kegiatan tersebut;
dan/atau
j. menetapkan sasaran menetapkan kebijakan pengendalian
Pencemaran Air, menentukan indikator dan proses untuk
mencapainya.

2. Pelaksanaan:
a. menentukan sumber daya yang disyaratkan untuk penerapan
dan pemeliharaan sistem manajemen lingkungan terkait
pengendalian Pencemaran Air;
b. menentukan sumber daya manusia yang memiliki sertifikasi
kompetensi pengendalian Pencemaran Air;
c. menetapkan, menerapkan, dan memelihara proses yang
dibutuhkan untuk komunikasi internal dan eksternal;
d. memastikan kesesuaian metode untuk pembuatan dan
pemutakhiran serta pengendalian informasi terdokumentasi;
e. menetapkan, menerapkan, dan mengendalikan proses
pengendalian operasi yang dibutuhkan untuk memenuhi
persyaratan sistem manajemen lingkungan terkait
pengendalian Pencemaran Air; dan
f. menentukan potensi situasi darurat dan respon yang
diperlukan.

3. Pemeriksaan:
a. memantau, mengukur, menganalisa, dan mengevaluasi kinerja
menetapkan kebijakan pengendalian Pencemaran Air;
b. mengevaluasi pemenuhan terhadap kewajiban penaatan
menetapkan kebijakan pengendalian Pencemaran Air;
c. melakukan internal audit secara berkala; dan
d. mengkaji sistem manajemen lingkungan organisasi terkait
menetapkan kebijakan pengendalian Pencemaran Air, untuk
memastikan kesesuaian, kecukupan, dan keefektifan.

15
4. Tindakan:
a. melakukan tindakan untuk menangani ketidaksesuaian; dan
b. melakukan tindakan perbaikan berkelanjutan terhadap sistem
manajemen lingkungan yang sesuai dan efektif untuk
meningkatkan kinerja pengendalian Pencemaran Air,
Pengendalian Pencemaran dan/atau Kerusakan Laut.

16
LAMPIRAN 2

Persetujuan Teknis Pemenuhan Baku Mutu Emisi

A. Standar Teknis Pemenuhan Baku Mutu Emisi


1. Sumber Emisi
Utilitas (Genset atau Boiler, tergantung bahan bakar yang
digunakan oleh Usaha dan/atau Kegiatan)

2. Baku Mutu Emisi Genset:


Kapasitas Bahan Parameter Nilai BME
Bakar (mg/m3)
101- Minyak Nitrogen Oksida (NOx) 3400
500KW karbon monoksida (CO) 170
Gas Nitrogen Oksida (NOx) 300
Karbon Monoksida 450
(CO)
501-1000 Minyak Nitrogen Oksida (NOx) 1850
KW Karbon Monoksida
77
(CO)
Ttotal Partikulat 95
Sulfur Dioksida (SO2) 160
Gas Nitrogen Oksida (NOx) 300
Karbon Monoksida
250
(CO)
Sulfur Dioksida (SO2) 150
1001- Minyak Nitrogen Oksida (NOx) 2300
3000 KW Karbon Monoksida 168
(CO)
Ttotal Partikulat 90
Sulfur Dioksida (SO2) 150
Gas Nitrogen Oksida (NOx) 285

17
Karbon Monoksida 250
(CO)
Sulfur Dioksida (SO2) 60

- Semua parameter dikoreksi sebesar 15%


- Nitrogen Oksida (NOx) ditentukan sebagai NO2 + NO
- Metoda pengujian menggunakan Standar Nasional Indonesia
(SNI) atau metoda yang setara (seperti US EPA, JIS)

3. Baku Mutu Emisi Boiler


Ketel Uap (Boiler) bahan Parameter Baku Mutu
bakar biomassa berupa 1. Partikulat : 300 mg/m3
serabut dan/atau 2. Sulfur Dioksida (SO2) : 600 mg/m3
cangkang 3. Nitrogen Oksida (NO2) : 800 mg/m3
4. Hidrogen Klorida (HCl) : 5 mg/m3
5. Gas Klorin (Cl2) : 5 mg/m3
6. Ammonia (NH3) : 1 mg/m3
7. Hidrogen Florida (HF) : 8 mg/m3
8. Opasitas 30 %
Konsentrasi partikulat dikoreksi
sebesar 6 % Oksigen.
Ketel Uap (Boiler) bahan 1. Partikulat : 250 mg/m3
bakar biomassa berupa 2. Sulfur Dioksida : (SO2) 600 mg/m3
ampas dan/atau daun 3. Nitrogen Oksida : (NO2) 800 mg/m3
tebu kering 4. Opasitas : 30 %
Konsentrasi partikulat dikoreksi
sebesar 6 % Oksigen.
Ketel Uap (Boiler) Bahan Bukan Logam
bakar biomassa selain: 1. Partikulat : 350 mg/m3
a. serabut dan/atau 2. Sulfur Dioksida (SO2) : 800 mg/m3
cangkang 3. Nitrogen Oksida (NO2) :1000
mg/m3

18
b. ampas dan/atau 4. Hidrogen Klorida (HCl) : 5 mg/m3
daun tebu kering 5. Gas Klorin (Cl2) : 10 mg/m3
6. Ammonia (NH3) : 0,5 mg/m3
7. Hidrogen Florida (HF) : 10 mg/m3
8. Opasitas : 30 %
9. Total Sulfur Tereduksi (H2S) : 35
mg/m3
Logam
1. Air Raksa (Hg) : 5 mg/m3
2. Arsen (As) : 8 mg/m3
3. Antimon (Sb) : 8 mg/m3
4. Kadmium (Cd) : 8 mg/m3
5. Seng (Zn) : 50 mg/m3
6. Timah Hitam (Pb) : 12 mg/m3
Konsentrasi partikulat dikoreksi
sebesar 6 % Oksigen.
Ketel Uap (Boiler) bahan 1. Partikulat : 230 mg/m3
bakar batubara 2. Sulfur Dioksida (SO2) : 750 mg/m3
3. Nitrogen Oksida (NO2) : 825 mg/m3
4. Opasitas : 20 %
Konsentrasi partikulat dikoreksi
sebesar 6 % Oksigen.
Ketel Uap (Boiler) bahan 1. Partikulat : 200 mg/ m3
bakar minyak 2. Sulfur Dioksida (SO2) : 700 mg/m3
3. Nitrogen Oksida (NO2) : 700 mg/m3
4. Opasitas : 15 %
Konsentrasi partikulat dikoreksi
sebesar 3 % Oksigen.
Ketel Uap (Boiler) bahan 1. Sulfur Dioksida (SO2) : 150 mg/m3
bakar gas 2. Nitrogen Oksida (NO2) : 650 mg/m3

4. Lokasi pemantauan emisi


Titik Penaatan: Emisi Sumber Tidak Bergerak (Cerobong Emisi)

19
Persyaratan cerobong emisii dilengkapi dengan:
a. Lubang sampling emisi (Diameter 10 Cm)
b. Penutup lubang sampling (flange)
c. Posisi lubang sampling (8D/2D, D = diameter) setelah tidak
ada gangguan seperti pembesar, pengecilan, tidak ada aliran
cyclinic flow
d. Pagar pengaman
e. Platform
f. Tangga
g. Sumber listrik
h. Penamaan (kode dan koordinat)
i. Jenis Alat pengendali emisi yang digunakan (Cyclone, bag
house filter, Electric Precipitator (ESP), wet scrubber, Flue Gas
Disulfurization (FGD), Selective Catalyic Reduction (SCR), Non
Selective Catalyic Reduction (NSCR), Low NOx burber)

5. Lokasi Pemantauan Ambien


a. Up wind
b. Down Wind
c. Lokasi yang berdekatan dengan masyarakat / titik kontrol

Lokasi Parameter Waktu Baku Sistem


Pemantauan Penguku Mutu Pengukuran
ran (µg/m
3)

a. Up wind Sulfur Dioksida 1 jam 150 aktif kontinu


b. Down Wind (SO2) aktif manual
c. Lokasi yang 24 jam 75 aktif kontinu
berdekatan 1 tahun 45 aktif kontinu
dengan Karbon 1 jam 10000 aktif kontinu
masyarakat Monoksida (CO) 8 jam 4000 aktif kontinu
/ titik 1 jam 200 aktif kontinu

20
kontrol Nitrogen aktif manual
Dioksida (NO2) 24 jam 65 aktif kontinu
1 tahun 50 aktif kontinu
Oksidan 1 jam 150 aktif kontinu
fotokimia (Ox) aktif manual*
sebagai Ozon 8 jam 100 aktif kontinu**
(O3) 1 tahun 35 aktif kontinu

Hidrokarbon 3 jam 160 aktif


Non kontinu***
Metana NMHC
Partikulat debu 24 jam 230 aktif manual
< 100 µm (TSP)
Partikulat debu 24 jam 75 aktif kontinu
< 10 µm (PM10) aktif manual
1 tahun 40 aktif kontinu
Partikulat debu 24 jam 55 aktif kontinu
< 2,5 µm (PM2.5) aktif manual
1 tahun 15 aktif kontinu
Timbal (Pb) 24 jam 2 aktif manual

Keterangan :
µg/m3 = konsentrasi dalam mikrogram per meter kubik, normal,
yaitu tekanan (P) 1 atm dan temperatur (T) 25"C pada kondisi
atmosfer
* Konsentrasi yang dilaporkan untuk waktu pengukuran selama 1
(satu)jam adalah konsentrasi hasil pengukuran yang dilakukan
setiap 30 (tiga puluh) menit (dalam l jam dilakukan 2 kali
pengukuran) dan dilakukan di antara pukul 11:00 - 14:O0 waktu
setempat
** Konsentrasi yang dilaporkan untuk waktu pengukuran selama
8 (delapan) jam adalah konsentrasi dari waktu pengukuran yang
dilakukan di antara pukul 06:00 - 18:00 waktu setempat.

21
**** Konsentrasi yang dilaporkan untuk waktu pengukuran selama
3 (tiga) jam adalah konsentrasi dari waktu pengukuran yang
dilakukan diantara jam 06:00 - 10:00 waktu setempat.
6. kewajiban:
a. memiliki alat pengendali Emisi;
b. menaati Baku Mutu Emisi yang ditetapkan bagi Usaha dan/
atau Kegiatan;
c. memenuhi persyaratan teknis pengambilan sampel Emisi;
d. memantau Mutu Udara ambien dan konsentrasi Emisi secara
berkala, menggunakan laboratorium yang teregistrasi oleh
Menteri;
e. melaksanakan pengurangan dan pemanfaatan kembali;
f. memiliki penanggung jawab yang memiliki kompetensi di
bidang perlindungan dan pengelolaan Mutu Udara;
g. melakukan perhitungan Beban Emisi;
h. memiliki Sistem Tanggap Darurat Pencemaran Udara; dan
i. melaporkan seluruh kewajiban pengendalian Pencemaran
Udara melalui Sistem Informasi Lingkungan Hidup.

7. larangan:
a. membuang Emisi secara langsung atau pelepasan dadakan;
b. melakukan pembuangan Emisi non-fugitiue tidak melalui
cerobong;
c. menambahkan udara ke cerobong setelah alat pengendali, di
luar dari proses operasi kegiatan; dan/atau
d. tindakan lain yang dilarang dalam Persetujuan Lingkungan
danlatau ketentuan peraturan perundang-undangan.

B. Pemenuhan Standar Kompetensi Sumber Daya Manusia


Usaha dan/atau Kegiatan mempunyai sumber daya manusia yang
sudah memiliki sertifikat kompetensi sebagai:
1. penanggung jawab pengendalian Pencemaran Udara; dan/atau

22
2. penanggung jawab operasional instalasi pengendalian Pencemaran
Udara

C. Sistem Manajemen Lingkungan


Usaha dan/atau Kegiatan menerapkan sistem manajemen lingkungan
melalui:
1. memiliki komitmen dari manajemen puncak terhadap
pengendalian Pencemaran Udara;
2. memiliki kebijakan pengendalian Pencemaran Udara;
3. memiliki sumber daya yang disyaratkan untuk penerapan dan
pemeliharaan sistern manajemen lingkungan terkait pengendalian
Pencemaran Udara;
4. memiliki struktur organisasi yang menangani pengendalian
Pencemaran Udara;
5. mengidentifikasi dan memiliki akses terhadap kewajiban penaatan
pengendalian Pencemaran Udara;
6. memiliki rencana untuk mengambil aksi menangani risiko dan
peluang serta evaluasi efektifitas dari kegiatan tersebut;
7. memiliki sasaran pengendalian Pencemaran Udara serta
menentukan indikator dan proses untuk mencapainya; dan
8. menyusun rencana audit internal secara regular atau evaluasi
kinerja dan mendokumentasikan hasil audit dan tindak lanjut
perbaikannya.

23
LAMPIRAN 3

RINCIAN TEKNIS PENYIMPANAN LIMBAH B3


UNTUK KEGIATAN KLUSTER PEMBIBITAN DAN
BUDI DAYA HEWAN TERNAK

Tidak perlu TPS Limbah B3, namun apabila menghasilkan Limbah B3,
harus dilakukan pengemasan, dengan ketentuan:
1. menggunakan kemasan yang terbuat dari bahan logam atau plastik yang
dapat mengemas Limbah B3 sesuai dengan karakteristik Limbah B3;
2. mampu mengungkung Limbah B3 untuk tetap berada dalam kemasan;
3. memiliki penutup yang kuat untuk mencegah terjadinya tumpahan saat
dilakukan penyimpanan, pemindahan, dan/atau pengangkutan; dan
4. berada dalam kondisi tidak bocor, tidak berkarat, dan tidak rusak.

24

Anda mungkin juga menyukai