Edukasi Dan Konseling MOW Dan MOP

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 24

Edukasi dan Konseling

MOW dan MOP


DATA DASAR
Data MOW dan MOP profil Kesehatan Indonesia 2022/2023: MOW 3,6 % dan 3,5 % dan
MOP 0,2 % dan 0,2 %.

Berdasarkan dari data diatas yang menunjukkan masih rendahnya penggunaan MKJP
maka salah satu upaya yang dilakukan adalah pencanangan program KB melalui
pendekatan pendidikan untuk mengenalkan berbagai alat kontrasepsi. Salah satunya
melalui penggunaan ABPK (Alat Bantu Pengambilan Keputusan) KB yang diberikan pada
saat melakukan konseling KB.

2
Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP)

Metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) merupakan metode kontrasepsi dengan


tingkat keefektifannya tinggi dengan tingkat kegagalan yang rendah serta
komplikasi dan efek samping yang lebih sedikit dibandingkan metode kontrasepsi
non MKJP

3
Kelebihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang :

a. Memiliki tingkat keefektifian yang sangat tinggi

b. Memiliki dampak untuk mencegah kehamilan yang langsung dapat dirasakan

c. Jangka waktu pemakaian untuk tiap kontrasepsi dapat bersifat permanen

d. Tidak mengganggu hubungan suami istri

e. Dapat digunakan oleh ibu menyusui karena tidak mengganggu produksi Air Susu Ibu

(ASI)

f. Tidak berpengaruh terhadap tingkat kesuburan sehingga ketika di lepas kapan saja dapat

memiliki keturunan kecuali Metode Operasi Wanita (MOW) atau Metode Operasi Pria

(MOP) yang bersifat permanen. (Affandi B, 2014).

4
Kekurangan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang , diantaranya :

a. Adanya rasa nyeri pada saat pemasangan kontrasepsi jangka Panjang

b. Penggunaan alat kontrasepsi tidak dapat dihentikan sendiri pengguna


kontrasepsi jangka Panjang karena memerlukan keahlian khusus

5
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang

Umur
Umur berpengaruh signifikan terhadap partisipasi MKJP.
Unsur pertama yang terkait dengan penggunaan bentuk KB MKJP adalah usia.
Secara teoritis, usia seseorang adalah tanda kedewasaan mentalnya; semakin tua
mereka, semakin bijaksana mereka ketika membuat keputusan untuk diri mereka
sendiri dan keluarga mereka

6
Pengetahuan

Pengetahuan memberikan dampak yang kuat terhadap partisipasi MKJP.

Pengetahuan memainkan peran yang sangat besar dalam menentukan bagaimana seseorang
berperilaku.

Menurut sejumlah teori, pengetahuan adalah salah satu elemen predisposisi, pemungkin, dan
penguat yang memengaruhi perilaku individu

Pengetahuan responden tentang penggunaan MKJP, terutama manfaatnya dalam mencegah


pembuahan, efek samping kontrasepsi, dan lainlain, menjadi bahan diskusi.

7
Pendidikan
Orang yang mengenyam pendidikan di tingkat yang lebih tinggi
mendapatkan lebih banyak pengetahuan dan pemahaman, yang
meningkatkan informasi mereka dibandingkan dengan orang lain dengan
pendidikan yang lebih rendah. (Rhomadona, 2018)

8
Konseling menjadi salah satu bagian dari komunikasi interpersonal secara
diadik, konseling dilakukan secara tatap muka dan lebih serius membahas
suatu hal yang akan dilakukan atau dibicarakan secara lebih mendalam
suatu hal yang akan dilakukan secara mendalam oleh komunikan dan
komunikator. Contohnya PKB melakukan konseling dengan akseptor KB
untuk memberikan pemahaman mengenai alat KB.
9
Fungsi komunikasi
- Informasi

Nilai yang diberikan oleh seorang PKB kepada akseptor, melalui informasi PKB memberikan
masukan untuk Masyarakat akan program KB

- Sosialisasi

Bentuk dari penyampaian informasi yang diberikan oleh PKB, sosialisasi umumnya berbentuk
seperti penyuluhan posyandu dan penyuluhan door to door

- Motivasi

Hal yang dilakukan PKB untuk menciptakan keadaan yang lebih baik dan kondusif di Masyarakat,
dengan cara PKB memberikan motivasi Masyarakat untuk berKB, PKB mengharapkan adanya
perubahan yang lebih baik dalam aspek kependudukan.

- Diskusi

Bentuk kegiatan yang dilakukan oleh PKB dalam melakukan penyuluhan , dengan adanya
komunikasi dua arah antara PKB dan Masyarakat mengenai berKB

- Pendidikan

Masyarakat diberikan ilmu oleh PKB mengenai seluk beluk KB

10
PERAN PKB
PKB/ PLKB sebagai
• Pengelola pelaksanaan
petugas/ perangkat
kegiatan program KB
pemerintah di lini
nasional di desa/kelurahan
lapangan yang
memiliki kewenangan • Penggerak partisipasi
untuk menyampaikan Masyarakat dalam
isi pesan program program KB
Bangga Kencana • Pemberdayaan keluarga
dalam bentuk dan Masyarakat
kegiatan pelayanan • Menggalangkan dan
Komunikasi Informasi mengembangankan
dan Edukasi (KIE) kemitraan dengan
kepada masyarakat berbagai pihak
pelaksanaan program KB 11
TUBEKTOMI

Prosedur bedah sukarela untuk menghentikan


kesuburan secara permanen pada perempuan
yang tidak ingin anak lagi

Angka kegagalan setelah MOW adalah 0,5


kehamilan per 100 perempuan selma tahun
pertama penggunaan.
Jenis
MINILAPAROTOMI DENGAN MEMBUAT INSISI KECIL PADA
PERUT. TUBA FALLOPI DITARIK KE IRISAN UNTUK DIPOTONG
DAN DIIKAT.

• MINILAPAROTOMI SUPRAPUBIK : PADA MASA INTERVAL


• MINILAPAROTOMI SUBUMBILIKUS : PADA PASCA PERSALINAN

LAPAROSKOPI DENGAN MEMASUKKAN PIPA KECIL PANJANG


DENGAN LENSA DI DALAMNYA KE DALAM PERUT MELALUI
INSISI KECIL. LAPAROSKOP MEMUNGKINKAN DOKTER UNTUK
MENCAPAI DAN MEMBLOK ATAU MEMOTONG TUBA FALOPI DI
DALAM PERUT.
CARA KERJA :
MENGOKLUSI TUBA FALOPI (MENGIKAT DAN MEMOTONG ATAU
MEMASANG CINCIN), SEHINGGA SPERMA TIDAK DAPAT
BERTEMU DENGAN OVUM.
Keuntungan: Keterbatasan
 Sangat efektif
- Kesuburan tidak dapat dipulihkan Kembali,
 Tidak mempengaruhi proses menyusui kecuali dengan operasi rekanalisasi
 Tidak bergantung pada faktor senggama - Rasa sakit dalam jangka pendek setelah
 Tidak memiliki efek samping dalam jangka
Tindakan
panjang
- Harus dilakukan oleh dokter yang terlatih
 Tidak perlu khawatir menjadi hamil atau (untuk laparaskopi dilakukan oleh dokter
khawatir mengenai kontrasepsi lagi spesialis Obstetri Ginekologi)
 Pengguna tidak perlu melakukan atau
mengingat apapun setelah prosedur
dilakukan

 Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual


15
Kriteria Kelayakan Medis
Yang sebaiknya tidak menjalani tubektomi

Yang boleh menjalani tubektomi: - Perempuan dengn perdarahan pervaginam yang


belum terjelaskan
-  Perempuan yang sudah memiliki
jumlah anak > 2 - Perempuan dengan infeksi sistemik atau pelvic
-  Perempuan yang pada
yang akut
kehamilannya akan menimbulkan - Perempuan yang kurang pasti mengenai
risiko kesehatan yang serius
keinginannya untuk fertilitas dimasa depan
-  Perempuan yang paham dan secara
sukarela setuju dengan prosedur ini - Perempuan yang belum memberikan persetujuan
-  Pasca persalinan/pasca keguguran
tertulis

Memulai Prosedur Tubektomi:


Seorang perempuan dapat memulai prosedur tubektomi kapanpun ia menghendaki
selama yakin ia tidak hamil dan tidak ada kondisi medis yang menghambat
16
17
VASEKTOMI

Pengertian:

Vasektomi adalah tindakan memotong dan


mengikat vas (ductus) deferens tanpa
menggunakan pisau bedah, dengan tujuan
memutuskan aliran sperma dari testis
sehingga terjadi azoospermia.

Prosedur ini memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi


dengan kegagalan kurang dari 1%

Metode Operasi Pria (MOP) adalah prosedur klinis untuk menghentikan


kemampuan reproduksi pria dengan jalan melakukan pengikatan/ pemotongan
saluran sperma (vas deferens) sehingga pengeluaran sperma terhambat dan
pembuahan tidak terjadi.
VASEKTOMI

Cara Kerja:

Mengikat dan memotong setiap saluran vas


deferens sehingga sperma tidak bercampur
dengan semen. Semen dikeluarkan, tetapi tidak
dapat menyebabkan kehamilan
KEUNTUNGAN

 Aman dan nyaman

 Sangat efektif

 Permanen

 Laki-laki mengambil tanggung


jawab untuk kontrasepsi –
mengambil alih beban perempuan Keterbatasan:

 Tidak ada perubahan dalam  Tidak segera efektif (WHO


fungsi seksual menyarankan kontrasepsi tambahan
selama 3 bulan setelah prosedur,
kurang lebih 20 kali ejakulasi)

 Komplikasi minor seperti infeksi,


perdarahan, nyeri pasca operasi.
Teknik tanpa pisau merupakan pilihan
mengurangi perdarahan dan nyeri
dibandingkan teknik insisi

 Harus dilakukan oleh dokter umum


yang terlatih untuk vasektomi atau
Dokter Spesialis Bedah dan Dokter
Spesialis Urologi
Kriteria Kelayakan Medis :

Yang Dapat Menjalani Vasektomi

Dengan konseling dan informed consent yang tepat,


semua laki-laki dapat menjalani vasektomi secara
aman, termasuk laki-laki yang:

 Sudah memiliki jumlah anak > 2

 Mempunyai istri usia reproduksi

 Menderita penyakit sel sabit

 Berisiko tinggi terinfeksi HIV atau IMS lainnya

 Terinfeksi HIV, sedang dalam pengobatan


antiretroviral atau tidak

Memulai Prosedur Vasektomi:

Jika tidak ada alasan medis untuk menunda, seorang laki-


laki dapat menjalani prosedur vasektomi kapanpun ia
menghendaki
Konseling, Informasi, dan Persetujuan Tindakan Medis

•Klien harus diberi infromasi bahwa prosedur vasektomi tidak


mengganggu hormon pria atau menyebabkan perubahan
kemampuan atau kepuasan seksual.

•Setelah prosedur vasektomi, gunakanlah salah satu kontrasepsi


terpilih hingga spermatozoa yang tersisa dalam vesikula
seminalis telah dikeluarkan seluruhnya. Secara empirik, sperma-
analisis akan menujukkan hasil negatif setelah 15-20 kali
ejakulasi.

Informasi bagi Klien


•Pertahankan band aid selama 3 hari.
•Luka yang sedang dalam penyembuhan jangan ditarik-tarik datau digaruk.
•Boleh mandi setelah 24 jam, asal daerah luka tidak basah. Setelah 3 hari luka boleh dicuci dengan sabun dan air.
•Pakaialah penunjang skrotum, usahakan daerah operasi kering.
•Jika ada nyeri, berikan 1-2 tablet analgetik seperti parasetamol atau ibuprofen setiap 4-5 jam.
•Hindari mengangkat barang berat dan kerja keras untuk 3 hari.
•Boleh bersanggama sesudah hari ke 2-3. Namun untuk mencegah kehamilan, pakaialah kondom atau cara kontrasepsi lain
selama 3 bulan atau sampai ejakulasi 15-20 kali.
•Periksa semen 3 bulan pasca vasektomi atau sesudah 15-20 kali ejalukasi.
Vasektomi Tanpa Pisau (VTP)

Tim Medis VTP merupakan petugas kesehatan yang dilatih


secara khusus untuk melakukan prosedur vasekotmi.

Dokter bedah akan menggunakan penjepit kecil untuk


menahan saluran yang akan dipotong. Selanjutnya akan dibuat
lubang kecil pada kulit skrotum dan dokter akan memotong
bagian saluran sebelum mengikatnya.

Komplikasi
•komplikasi dapat terjadi saat prosedur berlangsung atau beberapa saat setelah tindakan. komplikasi
selama prosedur dapat berupa komplikasi akibat reaksi anafilaksis yang disebabkan oleh penggunaan
lidokain atau manipulasi berlebihan terhadap anyaman pembuluh darah di sekitar vasa deferansi.
23
thank you BUNGA RH

Anda mungkin juga menyukai