JUKA

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS HUBUNGAN SPIRITUALITAS DENGAN KUALITAS HIDUP

PASIEN HIV/AIDS

ANALYSIS OF THE RELATIONSHIP OF SPIRITUALITY AND QUALITY OF LIFE


OF HIV/AIDS PATIENTS

Putri Nabila Simabengi, Riska Amalia


Akademi Keperawatan Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh
E-mail:[email protected]

ABSTRAK

Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) merupakan salah


satu penyakit infeksi menular seksual yang bersifat kronis, salah satu penyakit mematikan di dunia yang
menjadi wabah International atau bencana dunia sejak pertama kehadirannya. Penyakit ini menyerang
sistem kekebalan tubuh manusia, Setelah terjangkit individu akan mengalami penurunan daya tahan tubuh
sehingga mudah terserang penyakit. Dampak yang ditimbulkan dari penyakit ini tidak hanya pada
masalah fisik saja namun berdampak pada aspek psikologi yang dapat menimbulkan stres dan depresi
yang mengakibatkan penurunanan kualitas hidup ODHA (orang dengan HIV/AIDS) sehingga perlu
penanganan yang serius. Untuk itu diperlukan upaya peningkatan kualitas hidup ODHA, hal ini dapat
dilakukan dengan cara meningkatkan spiritual pasien tersebut. Pasien dengan spritualitas yang tinggi akan
memiliki orientasi pemikiran kearah kesembuhan dengan penyerahan diri seutuhnya kepada tuhan
sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup. Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk mengembangkan
analisis hubungan spritualitas dengan kualitas hidup pasien hiv/aids. berdasarkan studi empiris sepuluh
tahun terakhir. Desain penelitian ini adalah literature review dicari melalui database google scholar,
dengan menggunakan framework PICO (problem, intervention, comperation, outcome) sehingga
didapatkan lima jurnal sesuai dengan topik penelitian. Hasil literature review dapat disimpulkan bahwa
terdapat hubungan spritualitas dengan kualitas hidup pasien HIV/AIDS. Dengan demikian diharapkan
ODHA dengan spritualitas yang tinggi memiliki kualitas hidup yang baik pula.

KATA KUNCI : Kualitas hidup, Spritualitas, Pasien HIV/AIDS

ABSTRACT

Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) is a chronic


sexually transmitted infection, one of the deadliest diseases in the world which has become an
international epidemic or a world disaster since its first appearance. This disease attacks the human
immune system, once infected individuals will experience a decrease in body resistance so that they are
susceptible to disease. The impact of this disease is not only on physical problems but has an impact on
psychological aspects that can cause stress and depression which results in a decrease in the quality of life
of PLWHA (people with HIV/AIDS) so that it needs serious treatment. For this reason, efforts are needed
to improve the quality of life of PLWHA, this can be done by increasing the patient's spirituality. Patients
with high spirituality will have a thought orientation towards healing with complete surrender to God so

1
that they can improve the quality of life. The purpose of this paper is to develop an analysis of the
relationship between spirituality and the quality of life of HIV/AIDS patients. based on empirical studies
of the last ten years. The design of this research is a literature review searched through the Google
Scholar database, using the PICO framework (problem, intervention, comparison, outcome) so that five
journals are obtained according to the research topic. The results of the literature review can be concluded
that there is a relationship between spirituality and the quality of life of HIV/AIDS patients. Thus, it is
hoped that PLWHA with high spirituality will have a good quality of life as well.

Keywords: Quality of life, Spirituality, HIV/AIDS patients

PENDAHULUAN 2020 ini jumlahnya meningkat menjadi

Human Immunodeficiency Virus 543.100 orang (kemenkes, 2020).

(HIV) adalah virus yang menyerang sel Peningkatan prevalensi HIV/AIDS

darah putih didalam tubuh manusia yang juga dapat meningkatkan resiko terpaparnya

dapat menyerang sistem kekebalan tubuh infeksi pada tenaga kesehatan yang secara

dan menyebabkan AIDS (Elisanti, 2018) potensial dapat membahayakan jiwanya.

Berdasarkan data dari United Kontak langsung tenaga kesehatan dalam

Nations Program on Hiv and Aids memberikan asuhan keperawatan dapat

(UNAIDS) pada tahun 2020 diperkirakan menjadi tempat dimana agen infeksius hidup

ada 38 juta orang di seluruh dunia yang dan berkembang biak yang kemudian

positif terinfeksi HIV. Dari jumlah tersebut, menularkan dari pasien satu ke pasien yang

sebanyak 20,1 juta orang adalah anak lainnya, khususnya bila kewaspadaan

perempuan dan wanita dewasa. Sedangkan terhadap darah dan cairan tubuh tidak

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, dilaksanakan terhadap semua pasien

hingga Juni 2020 jumlah ODHA di Indonesa (Noviana, 2016).

dilaporkan mencapai 398.784 kasus. Dari Penyakit HIV/AIDS tidak hanya

jumlah tersebut, diperkirakan pada tahun menimbulkan masalah fisik namun masalah

sosial, ekonomi dan respons adaptif

2
psikologis atau yang disebut dengan meningkatkan makna spiritualitas pasien

penerimaan diri yang mengakibatkan tentang penyakitnya (Astuti, dkk 2015).

munculnya berbagai reaksi dan perasaan Berdasarkan uraian di atas maka

yang muncul pada diri ODHA (Limalvin, penulis tertarik untuk menganalisis

Citra, Sucipta, Ayu, & Sari, 2020). penelitian tentang “Hubungan Spritualitas

Spiritual menjadi salah satu domain Dengan Kualitas Hidup Pasien HIV/AIDS”

dari kualitas hidup yang dapat METODE

mempengaruhi kualitas hidup pasien Studi penelitian ini adalah literature

HIV/AIDS. Permasalahan spiritual dapat riview menggunakan framework PICO

dialami pasien HIV/AIDS diantaranya melalui data base google scholar berbentuk

menyalahkan Tuhan, menolak beribadah, jurnal penelitian dalam sepuluh tahun

beribadah tidak sesuai ketentuan, gangguan terakhir menggunakan kata kunci yaitu

dalam beribadah maupun distress spiritual “Pasien HIV/AIDS” AND Spritualitas AND

(Armiyati, Rahayu, & Aisah, 2015). “Kualitas hidup”, penulis menemukan 357

Penyerahan diri kepada tuhan adalah jurnal yang sesuai dengan kata kunci

bentuk terapi spritual, terapi spritual sangat tersebut. Jurnal penelitian tersebut kemudian

penting dalam proses penerimaan karena diskrining sebanyak 18 jurnal di ekslusi

memberikan pengaruh positif ditandai karena tahun terbitan di bawah 2012

dengan berkurangnya depresi, peningkatan kebawah. Assement kelayakan terhadap 355

kualitas hidup, mengurangi ketakutan jurnal, jurnal yang di publikasikan dan

menghadapi kematian, dan tumbuh jurnal yang tidak sesuai dengan kriteria

semangat tetap hidup. Terapi spiritual yang inklusi dilakukan ekslusi. Sehingga di

dilakukan secara tidak langsung dapat dapatkan lima artikel yang dilakukan riview.

3
HASIL arah hubungan yang positif, artinya semakin

Berdasarkan hasil analisis kelima tinggi spiritualitas, maka semakin baik

jurnal artikel jurnal di dapatkan bahwa ada kualitas hidup. Simpulan, terdapat hubungan

hubungan spritulitas dengan kualitas hidup tingkat spiritualitas dengan kualitas hidup

pasien HIV/AIDS. pada ODHA di KDS Kosala Bali.

Hasil penelitian oleh Putra, ariana, Hasil penelitian Hartiningsih ,

aryawan, putra, (2021). Hasil identifikasi Oktavianto, setyaningrum (2021) hasil

bahwa sebagian besar ODHA memiliki penelitian yaitu Spiritualitas berhubungan

spiritualitas yang tinggi sebanyak 40 dengan kualitas hidup penderita HIV .

responden (66,7%) dan sisanya memiliki Spiritualitas berhubungan dengan kualitas

tingkat spiritualitas rendah sebanyak 20 hidup penderita HIV dengan hasil dari

responden (33,3%), dapat dilihat bahwa correlations sebesar 0,358 dengan nilai

tingkat spiritualitas yang diyakini oleh signifikan yaitu sebesar 0,000 (p value <

ODHA masih beragam, namun sebagian 0,05).

besar memiliki tingkat spiritualitas yang Hasil penelitian murwani, G, w.

tinggi karena mereka merasa Tuhan akan (2020) dengan jumlah sampel . enelitian 69

perhatian dengan masalah yang dihadapinya orang responden, menunjukan hasil uji

dan membuat para ODHA Kendall’s Tau. Hasil uji bivariat

mengesampingkan penyakitnya. Hasil membuktikan bahwa ada hubungan tingkat

penelitian uji chi square menunjukkan spiritualitas dengan tingkat kualitas hidup

bahwa terdapat hubungan antara spiritualitas pasien HIV/AIDS di Poliklinik VCT RSUD

dengan kualitas hidup ODHA di KDS Dr. Moewardi Surakarta (ρ value = 0,000 <

Kosala Bali (p = 0,030, r = 0,511) dengan 0,05, τ sebesar 0,514). Ada hubungan

4
tingkat spiritualitas dengan tingkat kualitas PEMBAHASAN

hidup pasien HIV/AIDS di Poliklinik VCT Berdasarkan hasil kelima artikel

RSUD Dr. Moewardi Surakarta. jurnal yang telah di analisis oleh penulis

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan

prameswari yuditia (2017). dalam penelitian spritualitas dengan kualitas hidup pasien

ini berjumlah 50 responden dengan teknik HIV/AIDS.

total sampling menunjukkan hasil uji Hal ini didukung oleh penelitian

penelitian uji chisquare , dimana 30 Baidowi, Khotima, & Andayani, S. A.

responden dengan tingkat spiritual kurang (2020) semakin tinggi tingkat spiritualitas

dengan klasifikasi 27 responden (90,0%) individu, maka semakin baik kualitas hidup

memiliki kualitas hidup kurang, dan 3 yang dimiliki oleh individu, begitu pula

responden (10,0%) memiliki kualitas hidup sebaliknya bahwa semakin baik kualitas

baik. Sedangkan, 20 responden dengan hidup seorang individu maka akan semakin

tingkat spiritual yang baik dengan klasifikasi tinggi tingkat spiritualitas yang dimiliki.

1 responde (5,0%) memiliki kualitas hidup Kekuatan tentang spiritualitas seseorang

kurang dan 19 responden (95,0%) , memiliki dapat menjadi faktor penting dalam cara

kualitas hidup baik. Hasil uji statistik seseorang menghadapi perubahan yang

dengan chi-square diperoleh nilai p value = diakibatkan oleh penyakit. Klien yang kuat

0,00 < 0,05, maka Ho di tolak dan Ha secara spiritual akan membentuk kembali

diterima. Ada hubungan antara Tingkat identitas diri dan hidup dalam potensi

Spiritual Dengan Kualitas Hidup Orang mereka.

Dengan HIV/AIDS Di Yayasan Angel Heart Hal ini juga didukung oleh dalmida

Kota Batam Tahun 2017 . (2011) bahwa Spiritualitas adalah bagian

5
kualitas hidup yang dalam hal ini memiliki pendidikan, dukungan social,status

nilai-nilai personal, standar personal dan perkawinan

kepercayaan, yang mana ketiga komponen penelitian oleh murwani, G, w.

tersebut berada dalam domain kapasitas diri (2020), penelitian Putra, ariana, aryawan,

atau being, spiritual merupakan faktor putra, (2021), penelitian Superkertia, Astuti,

penting dalam kehidupan dan kualitas hidup Lestari (2016), dan penelitian Hartiningsih ,

orang dengan HIV/AIDS. Spiritualitas Oktavianto, setyaningrum (2021)

adalah kontributor penting bagi menyebutkan bahwa usia dapat

kesejahteraan pasien HIV, yang dianggap mempengaruhi peningkatan kasus

sebagai jembatan antara keputusaan dan HIV/AIDS.

kebermaknaan dalam kehidupan menurut asumsi penulis usia

Mendekatkan diri kepada Tuhan adalah produktif seperti 15- 49 tahun paling banyak

salah satu indikasi adanya kualitas spiritual mengidap virus HIV. Sebagian besar infeksi

yang tinggi pada pasien HIV/AIDS, HIV-AIDS ada pada usia produktif artinya

kesadaran akan adanya kekuatan tertinggi pada kondisi umur yang seharusnya mampu

yang bersumber dari Tuhan menyebabkan menghasilkan produktifitas yang tinggi,

penderita HIV/AIDS lebih mendekatkan diri namun dengan HIV-AIDS yang dialaminya

kepadanya. menjadikan ODHA menjadi terpuruk

Berdasarkan hasil analisis dari dengan kehidupannya.

kelima jurnal hubungan peningkatan kasus Hal ini sesuai dengan pendapat yang

HIV/AIDS dapat dipengaruhi oleh beberapa di kemukan oleh ardianti (2015)

factor antara lain usia, jenis kelamin, menunjukkan yang paling banyak bertahan

hingga lebih dari 10 tahun ada pada pasien

6
dengan kategori umur dewasa sedangkan mendapatkannya dari pasangan seksual

pada manula dan remaja jumlahnya relatif mereka.

sedikit. Umur merupakan variabel yang Hal ini sejalan dengan pendapat

berhubungan dengan angka harapan hidup Ruutel et.al. (2009), mengemukakan bahwa

seseorang. . Pada usia dewasa kondisi fisik penderita HIV masih didominasi oleh laki-

masih prima berbeda dengan kondisi manula laki yaitu 53,2% dan perempuan 46,8%.

yang sangat rentan terhadap progresivitas Kasus infeksi virus HIV masih cenderung

penyakit. didominasi oleh laki-laki dengan jumlah

penelitian oleh murwani, G, w. 30.001 orang dan wanita berjumlah 16.149

(2020), penelitian Putra, ariana, aryawan, orang, dengan rasio penyebaran infeksi

putra, (2021), penelitian Superkertia, Astuti, antara laki-laki dan perempuan yaitu 1:1.

Lestari (2016), dan penelitian Hartiningsih , Selain itu faktor resiko yang dapat

Oktavianto, setyaningrum (2021) meningkatkan kejadian infeksi HIV yaitu

menyebutkan bahwa jenis kelamin dapat hubungan laki-laki suka laki laki (LSL) dan

mempengaruhi peningkatan kasus penasun meningkat menjadi 15%.

HIV/AIDS. Menurut asumsi penulis penelitian Putra, ariana, aryawan,

berdasarkan jenis kelamin Tingginya putra, (2021), penelitian Superkertia, Astuti,

proporsi laki-laki yang menderita HIV/AIDS Lestari (2016), dan penelitian Hartiningsih ,

karena banyaknya laki-laki yang melakukan Oktavianto, setyaningrum (2021)

hubungan seksual berisiko dan menyebutkan bahwa pendidikan dapat

menggunakan napza suntik dibandingkan mempengaruhi peningkatan kasus

perempuan yang lebih sering HIV/AIDS. Menurut asumsi penulis

sebagian besar responden memiliki

7
pendidikan yang sedang mempunyai bahwa Dukungan sosial merupakan salah

keterbatasan dalam berfikir dan penerimaan cara membangun ikatan sosial, sehingga

informasi tentang virus HIV, baik mendorong adanya ungkapan perasaan,

pencegahan maupun penularannya, sehingga pemberian nasehat atau informasi serta

menyebabkan angka penularan HIV lebih bantuan-bantuan lainnya.

banyak terjadi pada kelompok ini. Penelitian Hartiningsih , Oktavianto,

Hal ini sejalan dengan pendapat setya ningrum (2021) menyebutkan bahwa

Handayani & Dewi (2017) yang menyatakan status perkawinan dapat mempengaruhi

bahwa Tingkat pendidikan dapat peningkatan kasus HIV/AIDS. Menurut

mempengaruhi keterampilan manajemen diri asumsi penulis Status perkawinan memiliki

untuk menghadapi penyakit dan berbagai peranan penting pada seksualitas seseorang

permasalahan lainnya. terutama laki-laki, pada laki-laki yang sudah

penelitian Putra, ariana, aryawan, menikah perilaku seksual cenderung lebih

putra, (2021), menyebutkan bahwa sehat dibandingkan yang belum menikah.

dukungan sosial dapat mempengaruhi Hal ini sejalan dengan penelitian

peningkatan kasus HIV/AIDS. Menurut Nana (2016) Seseorang yang belum

asumsi penulis Dukungan sosial secara menikah/tidak menikah akan memiliki

langsung dapat mempengaruhi kesehatan perilaku seks yang cenderung berisiko,

individu atau dapat berfungsi sebagai karena cenderung melampiaskan Hasrat

penyangga untuk mengurangi pengaruh seksualnya dengan WPS.

stress pada kesehatan individu. KESIMPULAN

Hal ini sejalan dengan penelitian Berdasarkan hasil dan analisis

Baidowi et al., (2020) yang menyatakan terhadap kelima jurnal ilmiah pada literature

8
riview ini menunjukkan bahwa Peran Meningkatkan sumber referensi dan

spiritual sangat penting dalam proses informasi dalam hubungan spritualitas

penerimaan karena memberikan pengaruh dengan kualitas hidup pasien

positif ditandai dengan berkurangnya HIV/AIDS.

depresi, peningkatan kualitas hidup, 2. Ilmu teknologi pengetahuan dan

mengurangi ketakutan menghadapi keperawatan

kematian, dan tumbuh semangat tetap hidup, Menambah keluasan ilmu dan teknologi

Aspek spiritual dapat menjadi intervensi terapan dibidang keperawatan KMB

yang sangat baik, hal ini dikarenakan khususnya hubungan spritualitas dengan

spiritualitas dapat meningkatkan koping, kualitas hidup pasien HIV/AIDS.

mempromosikan perilaku sehat, mengurangi

depresi dan kecemasan, dukungan sosial,

optimisme dan harapan, serta mendukung

perasaan relaksasi pada pasien dengan 3. Penulis

penyakit kronis, salah satunya kasus HIV Meningkatkan pengetahuan penulis

AIDS. dalam hubungan spritualitas dengan

SARAN kualitas hidup pasien HIV/AIDS.

Berdasarkan analisa dan kesimpulan 4. Insitusi akper kesdam IM banda aceh.

penelitian, maka dalam sub bab ini penulis Dengan adanya hubungan spritualitas

akan menyampaikan beberapa saran di dengan kualitas hidup pasien HIV/AIDS

antaranya : Menjadi informasi bagi institusi dalam

1. Bagi perawat meningkatkan serta mengembangkan

ilmu keperawatan KMB khususnya

9
hubungan spritualitas dengan kualitas The 2nd University Research
Coloquium, 548–556
hidup pasien HIV/AIDS.
Ardianti.V.A. Et all. 2015. Faktor yang
Mempengaruhi Angka Harapan
Hidup di Kabupaten Jember,
UCAPAN TERIMAKASIH Artikel Penelitian Mahasiswa
Baidowi, A. G., Khotima, K., & Andayani,
Penulis banyak menemukan hambatan S. A. (2020). Hubungan
Dukungan Sosial dan Spiritual
dan kesulitan, tetapi berkat adanya Penderita HIV/AIDS dengan
Kualitas Hidup Penderita
bimbingan, pengarahan dan bantuan dari HIV/AIDS. Jurnal Ilmiah
STIKES Citra Delima Bangka
semua pihak, karya tulis ilmiah ini dapat
Belitung, 3(2), 118– 126.
Retrieved from
diselesaikan. Untuk itu penulis ingin http://jurnalilmiah.stikescitrade
lima.ac.i d/index.php
menyampaikan ucapan terimakasih dan
Dalmida, S. G.,Koenig, H.G., Holstad,M.
penghargaan yang setinggi tingginya kepada M.,& Tami, L. (2015).
Religious and Psychosocial
ibu Ns.Riska Amalia, S.Kep,. M.Kep Covariates of HealthRelated
Quality of Life in People
selaku pembimbing yang telah memberi Living with HIV/AIDS. HHS
Public Access, 1(1), 1–26
arahan dan saran serta bimbingan selama
Elisanti, A. D. (2018). HIV AIDS, Ibu
penyusunan karya tulis ilmiah ini. Hamil dan Pencegahan Pada
Janin. Yogyakarta: Deepublish
Handayani, F., & Dewi, F. S. T. (2017).
DAFTAR PUSTAKA Faktor yang Mempengaruhi
Kualitas Hidup Orang dengan
Astuti, R., Yosep, I., & Susanti, R.D. HIV/AIDS di Kota Kupang.
(2015). Pengaruh Intervensi SEFT Berita Kedokteran Masyarakat,
(Spiritual Emotional Freedom 33(11), 509–514.
Technique) terhadap Penurunan https://doi.org/10.22146/bkm.2
Tingkat Depresi Ibu Rumah Tangga 5856
dengan HIV. Jurnal Keperawatan
Padjajaran; (3) 1.
Kemenkes.2020. Jumlah pengidap hiv/aids
Armiyati, Y., Rahayu, D. A., & Aisah, S. di Indonesia .
(2015). Manajemen Masalah https://www.google.co.id/amp/
Psikososiospiritual Pasien s/amp.kompas.com/tren/read/2
HIV/AIDS di Kota Semarang. 020/12/01/133000365/hari-

10
aids-sedunia-2020--mengenal-
arv-obat-untuk-pengidap-hiv-
aid .
Nana Noviana,(2016) Konsep HIV/AIDS
Seksualitas dan Kesehatan
Reproduksi, (Jakarta :
CV.Trans Info Media)
Ruutel, et.al. (2009), Factor Influencing
quality of life oof people living
with HIV in Estonia: a
crossectional survey. Journal
Of the International AIDS
Society, (12), (1)
UNAIDS. (2020). Data who pengidap
hiv/aids ,
https://www.google.co.id/amp/
s/amp.kompas.com/tren/read/2
020/12/01/133000365/hari-
aids-sedunia-2020--mengenal-
arv-obat-untuk-pengidap-hiv-
aid, Di akses tanggal 13
november 2021

11

Anda mungkin juga menyukai