JUKA
JUKA
JUKA
PASIEN HIV/AIDS
ABSTRAK
ABSTRACT
1
that they can improve the quality of life. The purpose of this paper is to develop an analysis of the
relationship between spirituality and the quality of life of HIV/AIDS patients. based on empirical studies
of the last ten years. The design of this research is a literature review searched through the Google
Scholar database, using the PICO framework (problem, intervention, comparison, outcome) so that five
journals are obtained according to the research topic. The results of the literature review can be concluded
that there is a relationship between spirituality and the quality of life of HIV/AIDS patients. Thus, it is
hoped that PLWHA with high spirituality will have a good quality of life as well.
darah putih didalam tubuh manusia yang juga dapat meningkatkan resiko terpaparnya
dapat menyerang sistem kekebalan tubuh infeksi pada tenaga kesehatan yang secara
(UNAIDS) pada tahun 2020 diperkirakan menjadi tempat dimana agen infeksius hidup
ada 38 juta orang di seluruh dunia yang dan berkembang biak yang kemudian
positif terinfeksi HIV. Dari jumlah tersebut, menularkan dari pasien satu ke pasien yang
sebanyak 20,1 juta orang adalah anak lainnya, khususnya bila kewaspadaan
perempuan dan wanita dewasa. Sedangkan terhadap darah dan cairan tubuh tidak
jumlah tersebut, diperkirakan pada tahun menimbulkan masalah fisik namun masalah
2
psikologis atau yang disebut dengan meningkatkan makna spiritualitas pasien
yang muncul pada diri ODHA (Limalvin, penulis tertarik untuk menganalisis
Citra, Sucipta, Ayu, & Sari, 2020). penelitian tentang “Hubungan Spritualitas
Spiritual menjadi salah satu domain Dengan Kualitas Hidup Pasien HIV/AIDS”
dialami pasien HIV/AIDS diantaranya melalui data base google scholar berbentuk
beribadah tidak sesuai ketentuan, gangguan terakhir menggunakan kata kunci yaitu
dalam beribadah maupun distress spiritual “Pasien HIV/AIDS” AND Spritualitas AND
(Armiyati, Rahayu, & Aisah, 2015). “Kualitas hidup”, penulis menemukan 357
Penyerahan diri kepada tuhan adalah jurnal yang sesuai dengan kata kunci
bentuk terapi spritual, terapi spritual sangat tersebut. Jurnal penelitian tersebut kemudian
menghadapi kematian, dan tumbuh jurnal yang tidak sesuai dengan kriteria
semangat tetap hidup. Terapi spiritual yang inklusi dilakukan ekslusi. Sehingga di
dilakukan secara tidak langsung dapat dapatkan lima artikel yang dilakukan riview.
3
HASIL arah hubungan yang positif, artinya semakin
jurnal artikel jurnal di dapatkan bahwa ada kualitas hidup. Simpulan, terdapat hubungan
hubungan spritulitas dengan kualitas hidup tingkat spiritualitas dengan kualitas hidup
tingkat spiritualitas rendah sebanyak 20 hidup penderita HIV dengan hasil dari
responden (33,3%), dapat dilihat bahwa correlations sebesar 0,358 dengan nilai
tingkat spiritualitas yang diyakini oleh signifikan yaitu sebesar 0,000 (p value <
tinggi karena mereka merasa Tuhan akan (2020) dengan jumlah sampel . enelitian 69
perhatian dengan masalah yang dihadapinya orang responden, menunjukan hasil uji
penelitian uji chi square menunjukkan spiritualitas dengan tingkat kualitas hidup
bahwa terdapat hubungan antara spiritualitas pasien HIV/AIDS di Poliklinik VCT RSUD
dengan kualitas hidup ODHA di KDS Dr. Moewardi Surakarta (ρ value = 0,000 <
Kosala Bali (p = 0,030, r = 0,511) dengan 0,05, τ sebesar 0,514). Ada hubungan
4
tingkat spiritualitas dengan tingkat kualitas PEMBAHASAN
RSUD Dr. Moewardi Surakarta. jurnal yang telah di analisis oleh penulis
prameswari yuditia (2017). dalam penelitian spritualitas dengan kualitas hidup pasien
total sampling menunjukkan hasil uji Hal ini didukung oleh penelitian
responden dengan tingkat spiritual kurang (2020) semakin tinggi tingkat spiritualitas
dengan klasifikasi 27 responden (90,0%) individu, maka semakin baik kualitas hidup
memiliki kualitas hidup kurang, dan 3 yang dimiliki oleh individu, begitu pula
responden (10,0%) memiliki kualitas hidup sebaliknya bahwa semakin baik kualitas
baik. Sedangkan, 20 responden dengan hidup seorang individu maka akan semakin
tingkat spiritual yang baik dengan klasifikasi tinggi tingkat spiritualitas yang dimiliki.
kurang dan 19 responden (95,0%) , memiliki dapat menjadi faktor penting dalam cara
kualitas hidup baik. Hasil uji statistik seseorang menghadapi perubahan yang
dengan chi-square diperoleh nilai p value = diakibatkan oleh penyakit. Klien yang kuat
0,00 < 0,05, maka Ho di tolak dan Ha secara spiritual akan membentuk kembali
diterima. Ada hubungan antara Tingkat identitas diri dan hidup dalam potensi
Dengan HIV/AIDS Di Yayasan Angel Heart Hal ini juga didukung oleh dalmida
5
kualitas hidup yang dalam hal ini memiliki pendidikan, dukungan social,status
tersebut berada dalam domain kapasitas diri (2020), penelitian Putra, ariana, aryawan,
atau being, spiritual merupakan faktor putra, (2021), penelitian Superkertia, Astuti,
penting dalam kehidupan dan kualitas hidup Lestari (2016), dan penelitian Hartiningsih ,
Mendekatkan diri kepada Tuhan adalah produktif seperti 15- 49 tahun paling banyak
salah satu indikasi adanya kualitas spiritual mengidap virus HIV. Sebagian besar infeksi
yang tinggi pada pasien HIV/AIDS, HIV-AIDS ada pada usia produktif artinya
kesadaran akan adanya kekuatan tertinggi pada kondisi umur yang seharusnya mampu
penderita HIV/AIDS lebih mendekatkan diri namun dengan HIV-AIDS yang dialaminya
kelima jurnal hubungan peningkatan kasus Hal ini sesuai dengan pendapat yang
factor antara lain usia, jenis kelamin, menunjukkan yang paling banyak bertahan
6
dengan kategori umur dewasa sedangkan mendapatkannya dari pasangan seksual
sedikit. Umur merupakan variabel yang Hal ini sejalan dengan pendapat
berhubungan dengan angka harapan hidup Ruutel et.al. (2009), mengemukakan bahwa
seseorang. . Pada usia dewasa kondisi fisik penderita HIV masih didominasi oleh laki-
masih prima berbeda dengan kondisi manula laki yaitu 53,2% dan perempuan 46,8%.
yang sangat rentan terhadap progresivitas Kasus infeksi virus HIV masih cenderung
(2020), penelitian Putra, ariana, aryawan, orang, dengan rasio penyebaran infeksi
putra, (2021), penelitian Superkertia, Astuti, antara laki-laki dan perempuan yaitu 1:1.
Lestari (2016), dan penelitian Hartiningsih , Selain itu faktor resiko yang dapat
menyebutkan bahwa jenis kelamin dapat hubungan laki-laki suka laki laki (LSL) dan
proporsi laki-laki yang menderita HIV/AIDS Lestari (2016), dan penelitian Hartiningsih ,
7
pendidikan yang sedang mempunyai bahwa Dukungan sosial merupakan salah
keterbatasan dalam berfikir dan penerimaan cara membangun ikatan sosial, sehingga
Hal ini sejalan dengan pendapat setya ningrum (2021) menyebutkan bahwa
Handayani & Dewi (2017) yang menyatakan status perkawinan dapat mempengaruhi
untuk menghadapi penyakit dan berbagai peranan penting pada seksualitas seseorang
Baidowi et al., (2020) yang menyatakan terhadap kelima jurnal ilmiah pada literature
8
riview ini menunjukkan bahwa Peran Meningkatkan sumber referensi dan
kematian, dan tumbuh semangat tetap hidup, Menambah keluasan ilmu dan teknologi
yang sangat baik, hal ini dikarenakan khususnya hubungan spritualitas dengan
penelitian, maka dalam sub bab ini penulis Dengan adanya hubungan spritualitas
9
hubungan spritualitas dengan kualitas The 2nd University Research
Coloquium, 548–556
hidup pasien HIV/AIDS.
Ardianti.V.A. Et all. 2015. Faktor yang
Mempengaruhi Angka Harapan
Hidup di Kabupaten Jember,
UCAPAN TERIMAKASIH Artikel Penelitian Mahasiswa
Baidowi, A. G., Khotima, K., & Andayani,
Penulis banyak menemukan hambatan S. A. (2020). Hubungan
Dukungan Sosial dan Spiritual
dan kesulitan, tetapi berkat adanya Penderita HIV/AIDS dengan
Kualitas Hidup Penderita
bimbingan, pengarahan dan bantuan dari HIV/AIDS. Jurnal Ilmiah
STIKES Citra Delima Bangka
semua pihak, karya tulis ilmiah ini dapat
Belitung, 3(2), 118– 126.
Retrieved from
diselesaikan. Untuk itu penulis ingin http://jurnalilmiah.stikescitrade
lima.ac.i d/index.php
menyampaikan ucapan terimakasih dan
Dalmida, S. G.,Koenig, H.G., Holstad,M.
penghargaan yang setinggi tingginya kepada M.,& Tami, L. (2015).
Religious and Psychosocial
ibu Ns.Riska Amalia, S.Kep,. M.Kep Covariates of HealthRelated
Quality of Life in People
selaku pembimbing yang telah memberi Living with HIV/AIDS. HHS
Public Access, 1(1), 1–26
arahan dan saran serta bimbingan selama
Elisanti, A. D. (2018). HIV AIDS, Ibu
penyusunan karya tulis ilmiah ini. Hamil dan Pencegahan Pada
Janin. Yogyakarta: Deepublish
Handayani, F., & Dewi, F. S. T. (2017).
DAFTAR PUSTAKA Faktor yang Mempengaruhi
Kualitas Hidup Orang dengan
Astuti, R., Yosep, I., & Susanti, R.D. HIV/AIDS di Kota Kupang.
(2015). Pengaruh Intervensi SEFT Berita Kedokteran Masyarakat,
(Spiritual Emotional Freedom 33(11), 509–514.
Technique) terhadap Penurunan https://doi.org/10.22146/bkm.2
Tingkat Depresi Ibu Rumah Tangga 5856
dengan HIV. Jurnal Keperawatan
Padjajaran; (3) 1.
Kemenkes.2020. Jumlah pengidap hiv/aids
Armiyati, Y., Rahayu, D. A., & Aisah, S. di Indonesia .
(2015). Manajemen Masalah https://www.google.co.id/amp/
Psikososiospiritual Pasien s/amp.kompas.com/tren/read/2
HIV/AIDS di Kota Semarang. 020/12/01/133000365/hari-
10
aids-sedunia-2020--mengenal-
arv-obat-untuk-pengidap-hiv-
aid .
Nana Noviana,(2016) Konsep HIV/AIDS
Seksualitas dan Kesehatan
Reproduksi, (Jakarta :
CV.Trans Info Media)
Ruutel, et.al. (2009), Factor Influencing
quality of life oof people living
with HIV in Estonia: a
crossectional survey. Journal
Of the International AIDS
Society, (12), (1)
UNAIDS. (2020). Data who pengidap
hiv/aids ,
https://www.google.co.id/amp/
s/amp.kompas.com/tren/read/2
020/12/01/133000365/hari-
aids-sedunia-2020--mengenal-
arv-obat-untuk-pengidap-hiv-
aid, Di akses tanggal 13
november 2021
11