Makalah UAS Miss Intan
Makalah UAS Miss Intan
Makalah UAS Miss Intan
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas UAS Mata Kuliah Pendidikan Karakter dan Moral
Disusun Oleh:
FAKULTAS TARBIYYAH
1445 H/ 2024 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta inayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Karakter Jujur Dalam
Perbuatan Pada Anak Di Tk Plus Al-Wahab” ini dengan tepat pada waktunya. Adapun
tujuan pada penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas UAS pada mata
kuliah Pendidikan karakter dan moral. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
Saya mengucapkan terima kasih kepada Intan Permanik, M.Pd. selaku dosen mata
kuliah Pendidikan karakter dan moral yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan dalam bidang studi yangkami tekuni. Saya juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yangtelah berbagi pengetahuannya dan
Saya menyadari makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Karakter anak tidak terbentuk dengan sendirinya; ada proses yang harus dilalui
sehingga karakter tersebut melekat pada diri anak. Proses ini dimulai sejak anak lahir dan
bergaul di masyarakat. Orang tua sering kali tanpa sadar berkontribusi negatif pada
perkembangan karakter anak. Misalnya, dengan memukul atau memberikan tekanan yang
berlebihan, anak bisa berkembang menjadi pribadi yang negatif, rendah diri, minder,
penakut, dan tidak berani mengambil risiko. Karakter-karakter ini cenderung terbawa
hingga dewasa1.
Dalam program PAUD, pengenalan dan penanaman karakter dilakukan ketika anak
berinteraksi dengan anak-anak lain atau dengan orang dewasa (pendidik dan orang dewasa
lainnya). Melalui interaksi ini, anak belajar berbagai konsep seperti kerjasama, sopan
keadilan, kebaikan, kesetiaan, kesabaran, rasa hormat, tanggung jawab, kesadaran diri,
Pendidikan karakter yang diberikan kepada anak sejak usia dini tidak hanya berasal
dari guru di lembaga pendidikan, tetapi juga dari orangtua sebagai model utama. Orangtua
1
Prasanti, Ditha, Pembentukan Karakter Anak Usia Dini: Keluarga, sekolah dan Komunitas?, (Jurnal
Obsesi, 2019) h.14
2
Nuraeni, Pendidikan Karakter pada Anak usia Dini, (Jurnal Paedagogy, 2020) h.65
harus memberikan contoh karakter yang positif sehingga pembiasaan dan keteladanan
nilai-nilai kebaikan menjadi dasar untuk pengembangan pribadi positif di masa depan3.
dalam pendidikan karakter dalam rangka menyongsong Indonesia emas yaitu kejujuran,
disiplin, kapabilitas meminpin, dan kerjasama dalam tim dan berkolaborasi, memiliki
pendidikan karakter pada anak-anak. Misalnya, banyak anak sekolah dan orang dewasa
yang membuang sampah sembarangan, tidak tahu cara mengantre, bersikap acuh tak acuh,
serta kurang menghormati orangtua dan guru. Juga terlihat kurangnya kepekaan,
perkelahian antarwarga atau pelajar, perundungan, dan sikap-sikap intoleran di sekolah dan
masyarakat. Selain itu, perubahan perilaku di era milenial menunjukkan bahwa orang
sesuatu secara instan, padahal semua hal membutuhkan proses seperti kerja keras, disiplin,
Menurut Sutarman dalam Rika meyebutkan Berbagai masalah ini disebabkan oleh
beberapa kendala. Salah satunya adalah rendahnya tingkat pendidikan orangtua, khususnya
ibu, yang mengakibatkan rendahnya kualitas asuhan terhadap anak usia dini. Selain itu,
3
Devianti, Rika, “Pendidikan Karakter Untuk Anak usia Dini, ( Jurnal Peendidikan dan konseling, 2020) h.
68
4
Devianti, Rika, “Pendidikan Karakter Untuk Anak usia Dini”( Jurnal Peendidikan dan konseling, 2020)
h. 68
5
Devianti, Rika, “Pendidikan Karakter Untuk Anak usia Dini”( Jurnal Peendidikan dan konseling, 2020)
h. 69
rendahnya tingkat ekonomi masyarakat memengaruhi kualitas lembaga PAUD. Kendala
lain adalah masih terbatasnya jumlah lembaga PAUD, baik formal (TK/RA) maupun
kebutuhan PAUD. Hambatan terakhir adalah rendahnya kualitas guru PAUD yang belum
memenuhi standar minimal, yaitu memiliki ijazah minimal setara dengan program D-2
PGTK (Pendidikan Guru Taman Kanak-Kanak). Semakin tinggi kualitas guru, semakin
B. Rumusan Masalah
Dari hasil latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu permasalahan
sebagai berikut:
2. Bagaimana analisis gambaran pendidikan karakter jujur dalam perbuatan pada Anak
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui bagaimana yang dimaksud dengan karakter jujur dalam perbuatan
2. Untuk mengetahui bagaimana analisis gambaran karakter jujur dalam perbuatan pada
6
Devianti, Rika, “Pendidikan Karakter Untuk Anak usia Dini”( Jurnal Peendidikan dan konseling, 2020) h. 70
BAB II
TEORI
baik secara fisik maupun emosional, dari sifat alamiahnya menuju peradaban yang
Pembinaan karakter pada pendidikan anak usia dini adalah amanat dari Pembukaan
UUD 1945 yaitu Pancasila sebagai landasan dasar sekaligus pandangan hidup yang harus
berkelanjutan. Pembinaan karakter bangsa masih dipandang sebagai salah satu bidang
strategis yang sangat penting sebagai pondasi untuk kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara8.
Jujur memiliki tiga tempat, yaitu pada lisan, perbuatan dan hati. Jujur dengan
ataupun menambahkan atau berbicara sesuai dengan fakta yang terjadi. Adapun
seperti tidak berbuat curang, tidak korupsi dan menjauhkan diri dari segala
7
Mulyasa, H.E, Manajemen Pendidikan karakter , (Jakarta: Bumi Aksara, 2013)
8
Ansori, Y. Z, (2022). Strategi Pendidik dalam Menumbuhkan Karakter Jujur pada Anak usia Dini. Jurnal Obsesi:
Jurnal pendidikan Anakk usia Dini, 265
9
Saeful, A, Implementasi nilai kejujuran dalam pendidikan. (Jurnal tarbawi,2021) h.126
perbuatan yang merugikan kemanusiaan. Sedangkan jujur dengan hati meyakini
secara mendalam bahwa kejujuran merupakan bagian dari perintah Tuhan yang patut
dilaksanakan oleh setiap manusia dan meyakini pula jika perbuatan tersebutakan
mengakui kesalahan, dapat dipercaya dan bertindak secara terhormat. Dengan hal
ini kejujuran menjadikan seseorang yang memilikinya menjadi berharga dan terhormat
di mata yang lain. Karena sejatinya, pribadi yang terkenal dengan kejujuran pasti
Pentingnya karakter jujur pada anak usia dini dikemukakan oleh beberapa ahli.
sehingga manusia dapat hidup sebagai makhluk sosial dan individu dengan memiliki
karakter yang baik. Dan juga Penanaman nilai-nilai karakter sejak dini merupakan proses
terlihat kejujuran akan bermuara kepada segala sikap yang jauh dari unsur
kebohongan dan membuat seseorang bertindak sesuai dengan kebenaran. Di sisi lain,
pribadi yang jujur pasti akan mendapatkan tempat terhormat dihadapan orang lain.
Kejujuran adalah cara utama untuk menjadikan pribadi menjadi manusia terhormat,
10
Saeful, A, Implementasi nilai kejujuran dalam pendidikan. (Jurnal tarbawi,2021) h.127
11
Zubaedi, Desain pendidikan karakter,( jakarta: kencana, 2021)
12
Hakam, Pendidikan Karakter di sekolah Dasar, (UPI Press, 2016)
Menurut Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal tahun
7. Anak mau meminta maaf jika bersalah, dan juga mampu memaafkan teman yang
melakukan kesalahan.
Jujur merupakan terjemahan dari kata shidq yang artinya benar, yang dapat
dipercaya. Jelasnya, jujur adalah perbuatan dan perkataan yang sesuai dengan kebenaran.
Menurut Ibn Manzur dalam Hasiah, kata alshidq memiliki beberapa arti yakni; yang
Untuk itu jujur bisa dikatakan berperilaku yang dilakukan sesuai dengan kebenaran.
13
Novriyansyah, A, Studi Tentang Perkembangan Karakter Jujur Pada Anak Usia Dini, (Jurnal Potensia,
2020) h. 19
14
Hasiah, Konsep kejujuran (AL-SIDQ), (studi Multidispliner, 2014)
15
Hasiah, Konsep kejujuran (AL-SIDQ), (studi Multidispliner, 2014)
Menurut Imam Ibnul Qayyim dalam hanipatudiniah berpandangan bahwa jujur
merupakan sifat mulia yang mengandung banyak nilai positif. Kejujuran dapat
dimanifestasikan dalam ucapan, perbuatan, dan dalam semua kondisi. Hal itulah yang
menjadikan jujur sangatlah berharga, pun sekaligus menjadikan seseorang yang memiliki
membagi sifat jujur atau shidq dalam lima hal, yaitu; jujur dalam perkataan (lisan), jujur
dalam niat (berkehendak), jujur dalam kemauan, jujur dalam menepati janji, dan jujur
dalam perbuatan (amaliah). Jujur dalam perkataan mengandung makna bahwa setiap apa
pun yang keluar dari mulut seseorang hendaklah memuat nilai-nilai kebenaran. Informasi
yang diterima memiliki kesesuaian dengan informasi yang disampaikan. Lalu, jujur dalam
niat artinya tidak ada tindakan yang dilakukan selain dari mengharap ridha Allah Swt
semata-mata.
16
Hanipatudiniyah, M, Pembinaan Nilai-nilai Kejujuran Menurut Rasulullah SAW, (Jurnal Riset Agama,
2021) h. 148
BAB III
PEMBAHASAN
Anak usia dini adalah anak yang berusia dari lahir hingga enam tahun, yang
merupakan periode kritis dan strategis dalam proses pendidikan. Pada tahap ini, pendidikan
dapat sangat memengaruhi perkembangan dan hasil pendidikan di masa depan. Ini adalah
Di era globalisasi saat ini, pendidikan karakter sangat tepat diterapkan pada anak
usia dini karena pada usia tersebut anak masih belum terpengaruh oleh hal-hal negatif dari
luar dan belum sepenuhnya memahami perilaku yang baik atau kurang baik. Pembentukan
karakter pada usia dini sangat efektif karena anak masih mudah dilatih dengan kebiasaan-
kebiasaan baik dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini memudahkan orang tua dan pendidik
Plus Al-Wahab dan memiliki disabilitas menunjukkan tingkat aktivitas dan semangat yang
tinggi dalam proses belajar dan berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Hal ini
17
Lovi Susanti, Analisis Penggunaan Metode Bercerita dalam mengembangkan karakter religius pada
anak kelompok B TK cut Meutia, (Jurnal Ilmiah Mahasiswa, 2021)
18
Lovi Susanti, Analisis Penggunaan Metode Bercerita dalam mengembangkan karakter religius pada
anak kelompok B TK cut Meutia
menunjukkan bahwa lingkungan sekolah dapat memainkan peran penting dalam
Pengaruh yang dimiliki oleh orang tua dan lingkungan terhadap perkembangan
karakter anak sangatlah signifikan. Kesabaran yang ditunjukkan oleh orang tua anak dalam
menanamkan karakter jujur merupakan salah satu contohnya. Mereka secara aktif
pentingnya untuk dapat menerima segala bentuk kekurangan yang ada dalam dirinya. Hal
ini menunjukkan bahwa peran orang tua sangat penting dalam membentuk karakter anak,
Menurut Husaini, jujur adalah ketika perbuatan dan perkataan seseorang sesuai
dengan kebenaran. Namun, ada pandangan lain yang mengatakan bahwa jujur berarti
berbicara secara terus terang tanpa menyembunyikan fakta19. Dalam konteks ini, anak
tersebut dengan tulus memberitahukan kepada penulis bahwa dia mengalami kesulitan
dalam menggunakan pensil karena keterbatasan yang dimilikinya. Hal ini mencerminkan
Peran sekolah juga merupakan salah satu factor yang sangat penting. Karena
disekolah juga dapat menstimulus anak untuk membentuk karakter anak. Sebagaimana
yang ananda katakan kepada penulis bahwasanya menurut perkataan gurunya anak yang
baik itu harus jujur, jujur kepada teman, orang tua, termasuk kepada siapapun.
jujur sebagaimana pasal 3 dari Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 2003
19
Husaini, H, Pembinaan pendidikan karakter, (Jurnal Tarbiyah, 2021)
mengembangkan karakter serta peradaban yang mulia bagi bangsa, dengan tujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Dengan kata lain,
individu Indonesia20.
20
Novriyansyah, A, Studi Tentang Perkembangan Karakter Jujur Pada Anak Usia Dini, (Jurnal Potensia,
2020) h. 17
BAB IV
A. Kesimpulan
dalam Perkataan Pada Anak Usia Dini di TK Plus AL-Wahab pendidikan karakter pada anak
usia dini memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter anak secara holistik.
Lingkungan sekolah, orang tua, dan guru memiliki peran yang signifikan dalam proses
pembentukan karakter anak. Anak usia dini rentan terhadap pengaruh lingkungan sekitar, oleh
karena itu, pendidikan karakter pada tahap ini menjadi krusial untuk membentuk dasar yang
Pendidikan karakter bukan hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga merupakan
tanggung jawab bersama antara orang tua, guru, dan lembaga pendidikan. Anak-anak
diajarkan untuk memahami nilai-nilai jujur, integritas, dan tanggung jawab melalui interaksi
Dalam hal ini, peran sekolah dalam membimbing anak-anak untuk berperilaku jujur dan
berintegritas sangatlah penting. Guru berperan sebagai teladan yang membimbing anak-anak
B. Saran
pentingnya pendidikan karakter jujur pada anak usia dini dalam membentuk dasar
2. Peran Orang Tua dalam Pembentukan Karakter: Bahas peran orang tua sebagai model
teladan dalam membimbing anak-anak untuk menjadi jujur dalam berbicara dan
bertindak. Tinjau pendekatan yang dapat digunakan oleh orang tua untuk mengajarkan
3. Peran Guru dalam Pendidikan Karakter: Jelaskan peran guru dalam membimbing
sekolah. Tinjau strategi dan metode yang dapat digunakan oleh guru dalam
5. Kolaborasi antara Orang Tua dan Sekolah: Soroti pentingnya kerja sama antara orang
tua dan sekolah dalam mendukung pendidikan karakter jujur anak-anak. Tinjau upaya
kolaboratif yang dapat dilakukan oleh kedua belah pihak untuk menciptakan
Ansori, Y. Z. (2022). Strategi Pendidik dalam Menumbuhkan Karakter Jujur pada Anak usia Dini.
Devianti, R. (2020). Pendidika Karakter Untuk Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Konseling, 67-
78.
Hanipatudiniyah. (2021). Pembinaan Nilai-nilai kejujuran menurut Rasululah SAW. Jurnal Riset
Agama, 145-156.
Novriyansah, A. (2019). Studi tentang perkembangan karakter jujur pada Anak Usia Dini. Jurnal
Potensia, 14-22.
Nuraeni. (2020`). pendidikan karakter pada anak usia Dini. jurnal paedagogy, 65-73.
Prasanti, D. (2019). Pembentukan Karakter Anak Usia Dini: Keluarga, sekilah, dan komunitas?
Saeful, A. (2021). Implementasi nilai kejujuran dalam pendidikan. Jurnal tarbawi, 124-142.
Susanti, L. (2021). Analisis penggunaan metode bercerita dalam mengembangkan karakter religius