LAPORAN RUANGAN BAJI AMPE-dikonversi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 32

1

LAPORAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

DI RUANG BAJI AMPE RS LABUANG BAJI MAKASSAR

Dosen Pembimbing : Dr. Patima, S.Kep.,Ns.,M.Kep

OLEH:
KELOMPOK VII

Ulfa 70300118045
Andriani Safitri 70300118046
Nurul Putri Safira 70300118047
Nur Ishak Syahrir 70300118048
Miftahul Janna 70300118049
Suryani 70300118050
Rosdatun 70300118052

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh


Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas paper ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan tugas
laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada
Nabi Muhammad SAW.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat- Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis
mampu untuk menyelesaikan pembuatan Laporan Klinik Manajemen
Keperawatan Di RS Labuang Baji Makassar, lebih khusus Ruangan Baji Ampe.
Penulis tentu menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya
laporan ini nantinya dapat menjadi paper yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya
kepada CI Lahan di RS Labuang Baji terkhusus Ruangan Baji Ampe dan Dosen-
Dosen yang bersangkutan yang telah membimbing kami dalam penulisan Laporan
ini.
Demikian, semoga Laporan ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Samata, 18 Mei 2022

Kelompok VII

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ 1


KATA PENGANTAR ............................................................................................. 2
DAFTAR ISI ............................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 4
A. Latar Belakang ....................................................................................... 4
B. Tujuan .................................................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 6
A. Gambaran Umum Rumah Sakit Labuang Baji....................................... 6
B. Sejarah Singkat Berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Labuang Baji Makassar .......................................................................... 6
BAB III .................................................................................................................... 9
A. M1 (Manusia/ketenagaan) ...................................................................... 9
B. M2 (Material/ Sarana dan Prasarana) ................................................... 11
C. M3 (Metode) ........................................................................................ 13
D. M4 (Money).......................................................................................... 23
E. M5 (Marketing / Mutu) ........................................................................ 24
I. ANALISIS SWOT ....................................................................................... 26
II. IDENTIFIKASI MASALAH ...................... Error! Bookmark not defined.
III. PRIORITAS MASALAH MANAJEMEN .. Error! Bookmark not defined.
IV. PERENCANAAN (RENCANA STRATEGIS) .........Error! Bookmark not
defined.
V. Plan Of Action ............................................. Error! Bookmark not defined.
BAB IV PENUTUP ............................................................................................... 30
A. Kesimpulan .......................................................................................... 30
B. Saran ..................................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 32

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah Sakit menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 4 Tahun 2018 adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
(Supartiningsih, 2017) juga mendefinisikan rumah sakit adalah suatu
organisasi yang dilakukan oleh tenaga medis professional yang terorganisir
baik dari sarana prasarana kedokteran, asuhan keperawatan yang
berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh
pasien.
Rumah sakit merupakan suatu institusi pelayanan kesehatan yang
kompleks dan juga komponen yang sangat penting dalam meningkatkan
status kesehatan bagi masyarakat. Pengelolaan pelayanan dan asuhan
keperawatan merupakan salah satu fungsi rumah sakit yang merupakan
bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang bertujuan mempertahankan
status kesehatan masyarakat seoptimal mungkin. Rumah sakit sebagai
salah satu tatanan pemberian asuhan keperawatan kepada masyarakat
yang harus mampu menyediakan berbagai jenis pelayanan kesehatan
yang kompleks dan berkualitas. Rumah sakit merupakan suatu institusi
pelayanan kesehatan yang kompleks dan juga komponen yang sangat
penting dalam meningkatkan status kesehatan bagi masyarakat.
Pengelolaan pelayanan dan asuhan keperawatan merupakan salah satu
fungsi rumah sakit yang merupakan bagian dari sistem pelayanan
kesehatan yang bertujuan mempertahankan status kesehatan
masyarakat seoptimal mungkin. Rumah sakit sebagai salah satu
tatanan pemberian asuhan keperawatan kepada masyarakat yang harus
mampu menyediakan berbagai jenis pelayanan kesehatan yang
kompleks dan berkualitas.
Di Rumah Sakit Labuang Baji khususnya Ruang Perawatan Baji
Ampe menggunakan metode keperawatan fungsional, merupakan perawat

4
melaksanakan tugas (tindakan) tertentu berdasarkan jadwal kegiatan yang
ada. Metode ini digunakan sebagai pilihan terbatasnya jumlah dan
kemampuan perawat, sehingga setiap perawat hanya mampu menjalankan
1-2 jenis tindajan intervensi kepada semua pasien yang dirawat (Hutapea
et al., 2022). manajemen keperawatan merupakan suatu proses
menyelesaikan suatu pekerjaan melalui perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan dengan menggunakan sumber daya secara
efektif, efisien, dan rasional dalam memberikan pelayanan bio-psiko-
sosial-spiritual yang komprehensif pada individu, keluarga, dan
masyarakat, baik yang sakit maupun yang sehat melalui proses
keperawatan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Asmuji, 2014).
Rumah Sakit Umum Labuang Baji adalah satu dari sekian Rumah
Sakit milik Pemerintah Provinsi kota Makassar yang berbentuk RSU,
dinaungi oleh Pemda Provinsi dan tergolong kedalam Rumah Sakit Tipe
B. Rumah Sakit merupakan salah satu unit usaha yang memberikan
pelayanan Kesehatan terhadap pelanggan. Dalam pekerjaan perawat perlu
diaturkan. Kepala ruang bertanggung jawab dalam menjalankan fungsi
manajemen diruang rawat inap .
B. Tujuan
Tujuan praktek klinik manajemen keperawatan adalah untuk
mengetahui proses pengkajian, analisis SWOT, penentuan prioritas
masalah dan penyusunan POA ruangan Baji Ampe Rumah Sakit Labuang
BajiMakassar.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Gambaran Umum Rumah Sakit Labuang Baji


Rumah Sakit Labung Baji adalah satu dari sekian RS milik
Pemprov Kota Makassar yang berbentuk RSU, dinaungi oleh Pemda
Provinsi dan tergolong kedalam RS tipe B. RS ini telah teregistrasi sedari
27/01/2015 dengan Nomor Surat Izin 04706/yankes-2/IV.2010 dan
Tanggal Surat Izin 06/04/2010 dari Dinas Kesehatan Pemprov Sul-Sel
dengan sifat perpanjangan. Dan berlaku sampai 5 tahun. Sesudah
mengadakan prosedur akreditasi Rumah Sakit seluruh Indonesia dengan
proses pentahapan III (16 Pelayanan) akhirnya ditetapkan dengan status
lulus. RSU ini bertempat di Jl.Dr.Ratulangi No.18 Makassar, Kota
Makassar, Indonesia.
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Labuang Baji terletak di
bagian selatan Kecamatan Mamajang Kota Makassar tepatnya di Jalan
Dr.Ratulangi No.81 Makassar.
Adapun batas – batas geografis RSUD Labuang Baji adalah
sebagai berikut :
1. Sebelah utara berbatasan dengan Jalan Landak Lama.
2. Sebelah timur berbatasan dengan Jalan Tupai
3. Sebelah selatan berbatasan dengan Perumahan Pendetas Ekss.
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Jalan Dr. Ratulangi.
B. Sejarah Singkat Berdirinya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)
Labuang Baji Makassar
RSUD Labuang Baji Makassar di dirikan pada tahun 1938 oleh
Zending Gereja Genoformaf Surabaya, Malang, dan Semarang sebagai
Rumah Sakit Zending. Rsud Labuang Baji diresmikan pada tanggal 12
Juni 1938. Pada masa perang dunia ke II, Rumah Sakit ini digunakan oleh
pemerintah Kotapraja Makassar untuk menampung penderita korban

6
perang. Pada Tahun 1946 – 1958, RSUD Labuang Baji mendapat bantuan
dari pemerintah Negara Indonesia Timur (NIT) dengan merehabilitasi
Gedung – Gedung yang hancur akibat perang. Kapasitas tempat tidur yang
tersedia pada saat diresmikan adalah 25 tempat tidur.
Pada tahun 1949 – 1951, Zending mendirikan bangunan permanen
sehingga kapasitas tempat tidur menjadi 170 tempat tidur (TT). Pada tahun
1952
– 1955, oleh pemerintah daerah kotapraja Makassar diberikan tambahan
beberapa bangunan ruangan, sehingga kapasitas tempat tidur bertambah
menjadi 190 TT. Sejak saat itulah (1955) RSUD Labuang Baji dibiayai
oleh pemerintah daerah tingkat I Sulawesi Selatan. Pada tahun 1960, oleh
Zending RSUD Labuang Baji diserahkan kepada pemerintah daerah
tingkat I Sulawesi Selatandan dikelola oleh Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan dengan akreditasi rumah sakit tipe C. Terhitung mulai
tanggal 16januari 1996, melalui Peraturan Daerah Provinsi Sulawesi
SelatanNo.2 Tahun 1996, kelas rumah sakit ditingkatkan menjadi Rumah
Sakit kelas B. Peraturan Daerah tersebut diserahkan oleh MenteriDalam
Negeri pada tanggal 7 Agustus 1996. Terakreditasi 5 bidang pelayanan
pada tahun 2000, dan pada tanggal 13 September 2002 melalui PERDA
Prov. Sul- Sel No. 6/Tahun 2002 RSUD Labuang Baji berubah s t atus dari
rumah sakit kelas B non Pendidikan menjadi BPRSUD Labuang
Baji yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Gubernur melalui Sekretaris Daerah. Desember 2004 terakreditasi (kedua
kalinya) 12 bidang pelayanan dengan status akreditasi
penuh.RSUD.Labuang Baji Provinsi Sulawesi Selatan melalui Peraturan
Dae rah Nomor : 9 Tahun 2008 tanggal 21 Juli 2008 sebagai implementasi
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 Februari 2012 terakreditasi
(yang ketiga kalinya) 16 bidang. Pelayanan dengan predikat Lulus
Tingkat Lengkap yang berlaku tanggal 17 Februari 2012 s/d 17 februari
2015. Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan Nomor 2130/VIII/2012
7
tentang penetapan RSUD. Labuang Baji Provinsi Sulawesi Selatan
sebagai satuan kerja Perangkat daerah untuk menerapkan Pola pengelolaan
keuangan dan Layanan Umum Daerah Secara penuh .

8
BAB III
HASIL PENGKAJIAN

A. M1 (Manusia/ketenagaan)
1. Bagaimana struktur organisasi yang telah berjalan di ruangan? apakah
anda merasa puas dan sesuai dengan kemampuan perawat di bidangnya?
Jelaskan :
Struktur organisasi yang yang digunakan adalah struktur organisasi
fungsional dan belum menggunakan model struktur per tim karena
kurangnya anggota.
2. Bagaimana pembagian tugas yang dilakukan di ruangan?apakah sesuai
dengan struktur organisasi yang telah ada?
Jelaskan :
Pembagian tugas di ruangan sudah sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya sudah sesuai dengan apa yang telah di rencanakan sebelumnya.
3. Apakah menurut anda kepala ruangan sudah optimal dalam melaksanakan
tugas-tugasnya?
Jelaskan :
Kepala ruangan di ruangan tersebut telah memenuhi dan melaksanakan
tugas dan tanggungjawab sebagai seorang pemimpin dalam melakukan
pelayanan keperawatan khususnya di ruangannya tersebut tutur salah satu
perawat pelaksana
4. Bagaimana kinerja ketua tim/pp menurut anda?apakah sudah kompeten
dengan tugas-tugasnya?
Jelaskan :
Sudah tepat dan maksimal
5. Apakah anda merasa membutuhkan kesempatan untuk meningkatkan
kemampuan kinerja melalui pelatihan/pendidikan tambahan?berikan
alasannya!
Jelaskan :
9
Iya masih karena karena kami ingin selalu meningkatkan skill dan
pengetahuan dalam merawat pasien
6. Bagaimana kebijaksanaan rumah sakit mengenai pemberian beasiswa atau
pelatihan pendidikan keperawatan?apakah anda merasa puas?
Jelaskan :
RS memberikan pelatihan dan seminar seperti baru-baru ini seminar PPNI
7. Bagaimana jumlah pendapatan yang diterima sesuai dengan latar
pendidikan anda?apakah anda merasa puas?
Jelaskan :
belum puas dan ingin di tingkatkan lagi untuk gaji nya. Walaupun begitu
perawat tetap bersyukur
8. Berapa jam anda bekerja dalam 1 hari?
Jelaskan : 8 jam setiap shif nya
9. Apakah ada kesempatan untuk mengambil cuti dalam 1 Minggu?
Jelaskan :
ada kesempatan untuk cuti, cara pengurusan nya yaitu mengurus dulu di
ruangan setelah mendapatkan surat pengantar dari kepala ruangan baru
menghadap ke bagian kepala ketenagaan.
10. Dengan tingkat ketergantungan pasien yang ada diruangan, bagaimana
tingkat beban kerja diruangan menurut anda?
Jelaskan :
beban kerja tetap ada seperti pasien rewel dan banyak mau nya serta
banyaknya pasien yang di rawat.
11. Bagaimana peran pos/pembantu perawat diruangan,apakah meringankan
beban anda?
Jelaskan :
ada dan sangat membantu
12. Apakah jumlah perawat dan pasien diruangan sudah sesuai menurut anda?
Jelaskan :

10
jumlah kebutuhan perawat di ruangan tersebut masih sangat kurang
sehingga masih perlu untuk ditambahkan sumber daya manusia yang ada
sehingga dapat meringankan kegiatan pemberian asuhan keperawatan
dengan optimal.
13. Apakah menurut anda pembagian tugas diruangan sudah jelas dan apakah
anda puas?
Jelaskan :
Untuk pembagian tugas di ruangan tersebut sudah jelas sesuai dengan
kemampuan masing-masing perawat pelaksana yang ada di ruangan
tersebut sehingga apa yang dilakukan dapat terstruktur dan sistematis
dalam pemberian pelayanan kesehatan khususnya di ruangannya tersebut.
Kesimpulan :
Sebagai seorang pemimpin Kepala ruangan merupakan salah satu orang
yanga dapat kita contoh Sikap dan keteladanan Kepala ruangan dalam
memimpin sudah sangat baik sekali.

B. M2 (Material/ Sarana dan Prasarana)

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah lokasi dan denah ruangan anda Berdasarkan hasil wawancara


bersama kepala ruangan baji
sudah baik ?
ampe bahwa lokasi dan denah
ruangan sudah tepat
2 Apakah anda berencana untuk merenovasi Tidak ada yang perlu di ubah
ruangan ? jika iya, ruangan apa ?
3 Apakah peralatan di ruangan anda sudah Masih kurang seperti; bad
cover, selimut, selain masih di
lengkap untuk perawatan pasien ?
loundry juga tidak cukup untuk
kebutuhan pasien kelas VIP
4 Apakah anda berencana untuk menambah ya
peralatan perawatan ?

11
5 Apakah jumlah alat yang tersedia sesuai Tidak
dengan rasio pasien ?
6 Apakah fasilitas di ruangan anda sudah Sama dengan jawaban nomor 3
lengkap untuk perawatan pasien ?
7 Apakah semua perawat mengerti cara Belum, tidak semua perawat
memahami cara menggunakan
menggunakan semua alat-alat perawatan ?
alat-alat untuk pemenuhan
asuhan keperawatan
8 Apakah administrasi penunjang yang Sudah.
dimiliki sudah memadai ?

Kesimpulan :
Adapun kesimpulannya yaitu manajemen ruangan Baji Ampe sudah
dilakukan dengan baik namun ada beberapa poin yang harus di tingkatkan
seperti kinerja perawat dan kelengkapan fasilitas untuk perawatan.

12
C. M3 (Metode)
No Pertanyaan Jawaban
1. Overan
a Berapa kali overan dilakukan di ruangan anda? 3 kali
1) 1 kali, Pagi (8.00), siang (14.00),
2) 2 kali, malam (21.00), perawat
3) 3 Kali, melakukannya hanya di Ns
station bersama dengan
teman sejawat

b Apakah overan telah dilaksanakan tepat waktu? Tepat waktu, saat jam
1) Selalu tepat waktu pergantian sift lama dan
2) Kadang-kadang, perawat sift baru sudah
harus hadir semua

c Apakah overan dihadiri oleh semua perawat yang Ya, dihadiri oleh perawat
berkepentingan? primer yang melaporkan
1) Ya, keadaan pasien dan perawat
2) Tidak asosiate sift baru yang
bertanya atau menambahkan

d Siapa yang memimpin kegiatan overan? Kepala ruangan dan kadang


1) Kepala ruangan perawat primer
2) Perawat primer
e Adakah yang harus dipersiapkan dalam pelaksanaan Ya, kelompok Shift harus
overan? dalam keadaan sudah siap
1) Ya, agar overan lebih optimal
2) Tidak

f Tahukah anda, apa saja yang harus disampaikan - Identitas pasien dan
dalam pelaporan overan? diagnosa medis
1) Ya, - Masalah keperawatan
2) Tidak yang masih muncul
- Tindakan keperawatan
yang telah dilaksanakan
- Intervensi kolaboratif
- Pemeriksaan
laboratorium/penunjang
13
Ya, agar perawat lebih
g Adakah buku khusus untuk mencatat hasil overan? mudah dalam memantau
1) Ya peningkatan keadaan pasien
2) Tidak, di mana anda mendokumentasikannya? kembali.

Tidak, dikarenakan perawat


h Adakah kesulitan dalam mendokumentasikan telah memiliki pengetahuan
laporan overan? mengenai
1) Ya, alasan pendokumentasian overan
2) Tidak

Ya, perawat datang sendiri


i Apakah ada interaksi dengan pasien saat overan keruangan pasien
berlangsung? menanyakan kedaan dan
1) Ya, sebutkan contohnya keluhan pasien
2) Tidak

Ya, menggunakan metode


j Tahukah anda, bagaimana teknik pelaporan overan SBAR (Situasion,
ketika berada di depan pasien? Background, Assassement,
1) Ya, jelaskan dan Recommendation) yaitu
2) Tidak metode komunikasi yang
digunakan untuk anggota
tim medis kesehatan dalam
melaporkan kondisi pasien.

Lama waktu yang dibutuhkan untuk mengunjungi < 5 menit karena perawat
k tiap pasien? akan memberikan asuhan
1) > 5 menit keperawatan dan
2) < 5 menit menerapkan komunikasi
terapeutik.

Tahukah anda, bagaimana persetujuan atau Tidak


l penerimaan overan?
1) Ya, siapa yang bertanggungjawab
2) Tidak
Apakah anda (sif penggganti) dievaluasi
14
kesiapannya oleh kepala ruangan? Tidak
m 1) Ya, bagaiamana bentuk evaluasinya
2) Tidak
2. Ronde Keperawatan
a Apakah ruangan ini mendukung adanya kegiatan Tidak
ronde keperawatan?
1) Ya
2) Tidak
b Apakah sebagian besar perawat di ruang ini Tidak ada ronde keperawatan
mengerti adanya ronde keperawatan?
c Apakah pelaksanaan ronde keperawatan di ruangan Tidak ada pelaksanaan ronde
ini telah optimal? keperawatan

d Berapa kali ronde keperawatan dilaksanakan dalam Tidak ada ronde keperawatan
1 bulan?
e Apakah keluarga pasien mengerti tentang adanya Tidak ada ronde keperawatan
ronde keperawatan?
Apakah tim dalam pelaksanaan kegiatan ronde
f keperawatan telah dibentuk? Tidak ada ronde keperawatan
Apakah tim yang dibentuk telah mampu
g melaksanakan kegiatan ronde keperawatan dengan Tidak ada ronde keperawatan
optimal?
1) Ya
2) Tidak

3. Sentralisasi obat
a Pengadaan sentralisasi obat :
1) Apakah yang anda ketahui tentang sentralisasi Sistem Pelayanan Terpusat
obat? (Sentralisasi) Sentralisasi
adalah sistem pendistribusian
perbekalan farmasi yang
dipusatkan pada satu tempat
yaitu instalasi farmasi pada
ruang perawatan.

2) Apakah di ruangan anda ini terdapat Iya, sentralisasi obat didalam


sentralisasi obat? lemari di dalam ruang khusus
a) Jika Ya, apakah sentralisasi obat yang ada Ners station

15
sudah dilaksanakan secara optimal?
b) Jika Tidak, menurut anda apakah di
ruangan ini perlu diadakan sentralisasi
obat? Iya, seperti
3) Apakah selama ini anda pernah diberi mengelompokkan obat
wewenang dalam urusan sentralisasi obat? pasien, menuliskan aturan
minum lalu memberikan obat
tersebut kepada pasien dan
memastikan obat tersebut
diminum sesuai anjuran

Ada, berupa kertas resep dan


daftar macam-macam obat
4) Apakah ada format daftar pengadaan tiap-tiap yang diinginkan lalu disetor
macam obat (oral, injeksi, supositoria, infus, ke Apotek rawat inap
b insulin, obat gawat darurat).
Tidak ada
Alur penerimaan obat :
1) Apakah selama ini ada format persetujuan Proses penerimaan obat dari
sentralisasi obat dari pasien/keluarga pasien? perawat kepasien itu,
2) Bagaimana proses penerimaan obat dari perawat datang ke ruang
pasien/keluarga pasien? pasien lalu menjelaskan
aturan minum dan efektifitas
obat tersebut
c
Cara penyimpanan obat : Iya, berupa lemari didalm
1) Apakah di ruangan ini terdapat ruangan khusus ruangan.
untuk sentralisasi obat?
Bagus, lemari memadai,
2) Bagaimana kelengkapan sarana dan prasarana kotak oba untuk tiapt pasien
pendukung sentralisasi obat? ada

Iya, dipisahkan dalam bentuk


3) Apakah selama ini anda memisahkan orgenaizin box
kepemilikan antar obat-obat pasien?
4) Apakah selama ini anda memberi etiket dan Iya, untuk memudahkan
alamat pada obat-obat pasien? perawat dalam
pendistribusian obat ke

16
pasien, dan meminimalisir
kejadian salah obat.

d Cara penyiapan obat :


1) Apakah selama ini sebelum memberikan obat Iya, perawat menanyakan
kepada pasien anda selalu menginformasikan bagaimana obat sebelumnya
jumlah kepemilikan obat yang telah apakah di munum sesuai
digunakan? anjuran, dan perawat
memonitor kekamar pasien.

Iya, perawat mencatat obat


2) Apakah ada format tiap jenis obat sebelum yang diberikan kepada
anda memberikan obat ke pasien pasien dalam buku obat dan
juga di dokumentasikan di
RM.
Kesimpulan:
Ronde Keperawatan
- Ronde keperawatan tidak dilaksanakan di ruang rawat baji Ampe
- Sebagian besar perawat tidak mengerti istilah ronde keperawatan
- Tidak ada tim pelaksana ronde keperawatan
Sentralisasi Obat
- Belum ada format persetujuan sentralisasi obat untuk pasien

17
Untuk pertanyaan selanjutanya cukup memberikan tanda √ pada jawaban yang
tepat
No Pertanyaan Jawaban
Ya Tidak
4. Supervisi
a Apakah anda mengerti tentang supervisi? √
Jelaskan, Mengawasi atau memantau kegiatan
b Apakah supervisi telah dilakukan di ruangan? √
c Berapa kali supervisi dilakukan? √
1) Setiap pagi hari
d Siapakah yang melakukan supervisi? √
Case Manager
e Bagaimana alur supervisi yang ada di ruangan? √
Jelaskan, Case manager datang setiap pagi dan
memantau ruangan dan memberikan beberapa
pertanyaan
f Adakah format baku untuk supervisi setiap √
tindakan?
Sebutkan, Tidak ada format baku supervisi
g Apakah format untuk supervisi sudah sesuai

dengan standar keperawatan?
Jelaskan, Tidak ada
h Apakah alat (instrumen) untuk supervisi tersedia
secara lengkap? √
Jelaskan jika tidak, Tidak ada katena supervisi
dilakukan oleh case manager
i Apakah hasil dari supervisi disampaikan kepada √
perawat?
j Apakah selalu ada umpan balik dari supervisor √
untuk setiap tindakan?
k Apakah anda puas dengan hasil dari umpan balik √
tersebut?
l Apakah ada tindak lanjut untuk setiap hasil √
supervisi?
m Apakah anda mengingkan perubahan untuk setiap
tindakan sesuai dengan hasil perbaikan dari √
supervisi?
n Apakah anda pernah mendapatkan pelatihan dan √
18
sosialisasi tentang supervisi ?

5. Perencanaan Pulang
a Apakah anda mengerti tentang perencanaan pulang √
?
Jelaskan, Rencana pulang adalah rencana yang
disusun untuk pasien sebelum keluar rumah sakit.
b Apakah anda mengerti kapan perencaan pulang
pasien dibuat ? √
Sebutkan, dibuat sejak pasien masuk.
c Apakah yang anda berikan saat melakukan
perencanaan pulang pasien ? √
Jelaskan, Resume untuk dipakai kontrol kembali
ke rumah sakit, obat pulang, Hasil pemeriksaan
penunjang, dan keterangan sakit jika perlu.
d Apakah anda bersedia melakukan perencanaan √
pulang ?
Jelaskan, Iya, karna itu salah satu tugas perawat
e Apakah sudah ada pemberian tugas perencanaan
pulang ? √
Jelaskan, Perencanaan pulang dapat dilakukan oleh
setiap perawat pelaksana.
f Bagaimana operasional pemberian tugas
perencanaan pulang oleh kepala ruangan ? √
Jelaskan, perian tugas perencanaan pulang jika
dokter telah memberi izin dan perawat merasa
asuhan yang diberikan telah optimal dan kesehatan
pasien telah membaik
g Apakah sudah ada pemberian brosur/leaflet saat
melakukan perncanaan pulang ? √
Jelaskan, Karena kurangnya sarana dan prasarana
lefleat
h Bahasa apa yang digunakan saat melakukan
perencaan pulang ? √
1) Bahasa Indonesia yang sesuai dan dimengerti
oleh pasien.
i Bagaimana teknik yang digunakan saat pemberian

19
perencanaan pulang pada pasien ? √
1) Lisan dan tertulis dimana perawat
memberitahu pasien bahwa telah diizinkan
pulang dan perawat mendokumentasikan
secara tertulis
j Apakah bahasa yang anda gunakan dalam √
melakukan perencanaan pulang mengalami
kesulitan untuk dipahami pasien ?
Jelaskan, bahasa yang digunakan oleg perawat
dapat dipahami dengan baik oleh pasien
k Apakah setiap selesai melakukan perencanaan √
pulang, anda melakukan pendokumentasian ?
Jelaskan, Ya karena bukti bahwa pasien sudah
pulang adalah keadaan yang membaik, ruangan
yang kosong, nama yang terhapus dari papan
daftar pasien juga dari dokumentasi keperawatan.
6. Pendokumentasian
a Apakah ada model pendokumentasian yang
digunakan di ruangan ini ? √
Sebutkan, Sorece Oriented Record/SOR yaitu
pencatatan dari seluruh tim kesehatan dan
dikumpulkan menjadi 1 dokumen.
b Apakah sudah ada format pendokumentasian yang
baku di ruangan ini ? √
Jelaskan, Menggunakan format SOAP/Buku
Rekam Medik(RM).
c Apakah anda sudah mengerti cara pengisian
format pendokumentasian tersebut dengan benar
dan tepat? √
Jelaskan, Mendokumentasikan setiap tindakan
keperawatan dari pengkajian hingga evaluasi.
d Apakah menurut anda format yang digunakan ini
bisa membantu perawat dalam melakukan
pengkajian pada pasien ?
Jelaskan, karena perawat dapat melakukan √
pengkajian secara terorganisir dan tidak ada yang
terlewatkan
e Apakah anda sudah melaksanakan

20
pendokumentasian dengan tepat waktu ? (segera √
setelah melakukan tindakan )
f Apakah menurut anda model dokumentasi yang

digunakan ini menambah beban kerja perawat ?
Jelaskan, Karena perawat merasa terbantu dan
tidak terbebani
g Apakah menurut anda model dokumentasi yang
digunakan ini menyita banyak waktu perawat ? √
Jelaskan, dikarenakan model
pendokumentasiannya padat, jelas dan
menyeluruh.

Kesimpulan:
Supervisi
- Kepala ruangan baji Ampe sudah paham mengenai supervisi dan
supervisi dilakukan oleh Case Manager setiap pagi hari
Perencanaan Pulang
- Perencanaan pulang di ruang Baji Ampe sudah berjalan dengan efektif
- Kepala ruangan dan semua perawat mengerti tentang perencanaan pulang
Pendokumentasian
- Sistem pendokumentasian yang dilakukan secara manual belum ada
komputerisasi

Pengkajian Kebutuhan Spiritual


1. Apakah pendokumentasian keperawatan di ruangan perawatan bapak/ibu
terdapat pengkajian kebutuhan spiritual pasien?
Jawaban: Tidak terdapat pengkajian kebutuhan spiritual pasien pada
dokumentasi keperawatan
2. Apakah di ruangan bapak/ibu terdapat kebijakan tentang pemenuhan
kebutuhan spiritual pasien? (Mengundang pemuka agama dalam pemenuhan
kebutuhan spiritual pasien berdasarkan agama masing-masing)

21
Jawaban: Kebutuahan spiritual pasien belum terpenuhi dimana pemenuhan
spiritual pasien hanya dilakukan oleh keluarga pasien dan tidak ada pemuka
agama yang melakukan pemenuhan kebutuhan spiritual pasien berdasarkan
agama masing-masing.

22
D. M4 (Money)
1. Sebutkan secara singkat dan jelas daftar fasilitas dan kesehatan yang ada
diruangan beserta tarifnya, termasuk jenis-jenis tindakan yang dilakukan
lengkap dengan tarifnya untuk setiap jenis tindakan tersebut.
Jawaban :
Pada ruangana baji appe terdiri dari 20 kamar dengan fasilitas kelas A
seperti di setiap kamar terdapat AC, dan WC, tempat tidur pasien dan
keluaarga, tempat duduk, fentilasi, selimut, bantal, meja, badcover, dll.
Terkait tarif dari tindakan yang dilakukan ruangan baji ampe kami tidak
tau menau terkait tarifnya karna itu kewenangan dari bagian dari
admitrasi.
2. Bagaiman pengolalaan keungan diruangan? Siapa yang pegang dan
sumber dari mana?
Jawaban :
Disini dari ruangan baji appe ini tidak menerima dan tidak mendapatkan
anggaran karna setiap alat-alat dan keperluan yang dibutuhkan kami
menghubungi wewenan hal tersebut dan kami diberiakn alat dan
keperluan tetapi dengan anggaran dan diporoleh kami sendiri.
Kesimpulan :
Dilakukan ruangan baji ampe kami tidak tau menua terkait tarifnya, dari
bagian admitrasi.

23
E. M5 (Marketing / Mutu)
Berikan tanda √ pada jawaban yang tepat berikut ini :

Jawaban
No Pernyataan Kadang-
Ya Tidak
kadang
1 Perawat memperkenalkan diri kepada anda ✓
Dalam melayani pasien, perawat bersikap sopan
2 ✓
dan ramah

Perawat menjelaskan peraturan atau tata tertib


3 rumah sakit saat pertama kali anda masuk rumah ✓
sakit

Perawat menjelaskan fasilitas yang tersedia di


4 ✓
rumah sakit pada pasien baru

Perawat menjelaskan di mana tempat-tempat yang


5 p[enting untuk kelancaran perawatan (kamar ✓
mandi, ruang perawat, tata usaha, dll)

6 Perawat menjelaskan tujuan perawatan pada pasien ✓

Ada perawat atau kepala ruangan yang


7 menginformasikan pasien tentang perawat yang ✓
bertanggung jawab terhadap pasien.

8 Perawat memperhatikan keluhan pasien ✓

9 Perawat menanggapi keluhan pasien ✓


Perawat memberikan keterangan tentang masalah
10 ✓
yang dihadapi oleh pasien

Perawat memberikan penjelasan sebelum


11 ✓
melakukan tindakan keperawatan

Perawat meminta persetujuan kepada pasien atau


12 ✓
keluarga sebelum melakukan tindakan
24
Perawat menjelaskan prosedur tindakan yang akan
13 ✓
dilakukan sebelum melakukan tindakan

Perawat menjelaskan resiko atau bahaya suatu


14 ✓
tindakan pada pasien sebelum melakukan tindakan

Perawat memberikan keterangan atau penjelasan


15 ✓
dengan lengkap dan jelas

16 Perawat selalu menjaga kebersihan rumah sakit ✓

Perawat melakukan tindakan keperawatan dengan


17 ✓
terampil dan percaya diri

Dalam melakukan tindakan, perawat selalu


18 ✓
berhatihati

Setelah melakukan tindakan keperawatan, perawat


19 ✓
selalu menilai kembali keadaan anda.

Perawat selalu memantau atau mengobservasi


20 ✓
keadaan pasien secara rutin

Kesimpulan :
Dari hasil wawancara dengan beberapa pasien terkait mutu di ruang perawatan
baji Ampe menunjukkan bahwa perawat di ruang baji Ampe melayani pasien/
klien dengan baik bersikap sopan dan ramah dan juga memperhatikan segala
keluhan dari pasien. Perawat di ruang baji Ampe melakukan Tindakan dengan
terampil dan percaya diri. Namun, perawat disana tidak memperkenalkan diri
kepada pasien sehingga pasien tidak mengenali perawat yang bertugas serta
tidak memberikan informasi mengenai perawat yang sedang bertanggung
jawab atau yang sedang melaksanakan sift.

25
I. ANALISIS SWOT
(Strenghts/Weakness/Oortunities/Threats)
Date: 18 Mei 2022 Subject: Ruang Baji Ampe
Strenghts Weakness Opportunities Threats
M1 (ketenagaan/ M1 (ketenagaan/ M1 (ketenagaan/ M1 (ketenagaan/
kemanusiaan) kemanusiaan) kemanusiaan) kemanusiaan)

- Struktur organisasi - jika ingin - Ada kemauan - Meningkatnya


sudah sesuai dengan mendapatkan cuti untuk sikap kritis pasien
kemampuan terbilang sulit meningkatkan dan keluarga
perawatnya kemampuannya, pasien terhadap
- Kepala ruangan beberapa perawat mutu pelayanan
sangat baik dalam mempunyai kesehatan atau
melakukan keinginan dan keperawatan
pekerjaannya dan membutuhkan - Makin tingginya
juga sudah optimal pelatihan agar kesadaran pasien
dan bertanggung dpaat dan keluarga
jawab meningkatkan Skill pasien akan
- Beban kerja perawat dan pentingnya
tidak terlalu tinggi Kemampuanya kesehatan
- Perawat telah - Adanya POS yang - Adanya
melakukan tugasnya membantu persaingan dengan
dengan kompeten pekerjaan perawat rumah skait lain.
- Komunikasi ruangan
dilkaukan secara
terapeutik dan saat
melakukan tindakan
keperawatan sudah
tidak kaku lagi
- Perawat mengatakan
jumlah perawat dan
paien sudah sesuai
dan sebanding dengan
jumlah pasien yang
dirawat

26
M2 (sarana dan M2 (sarana dan M2 (sarana dan M2 (sarana dan
prasarana/ material) prasarana/ prasarana/ prasarana/
- Semua perawat material) material) material)
sudah mengerti cara - Perlengkapan - Karu berencana - Adanya rumah
menggunakan untuk perawatan untuk menambah sakit yang lebih
semua alat-alat pasien masih peralatan memadai
perawatan kurang memadai perawatan -
- Tersedianya nurse - Jumlah alat yang
station diruangan tersedia belum
- Administrasi yang sesuai dengan
dimiliki cukup rasio pasien
memadai
- Lokasi dan denah
ruangan sudah baik

M3 (Metode) M3 (Metode) M3 (Metode) M3 (Metode)


- Model Asuhan - Model MAKP - Adanya - Persaingan dengan
Keperawatan yang ynag digunakan kewenangan rumah sakit lain
digunakan yaitu ruangan saat ini tersendiri bagi - Tuntutan
Model Asuhan adalah fungsional masing-masing masyarakat yang
Keperawatan dan kurang cocok tenanga medis menginginkan
Fungsional. karena pelayanan - Penyusunan pelayanan yang
- Perawat keperawatan rencana pulang lebih optimal

27
mengerti/memaham terpisah-pisah, yang sudah - Adanya kasus
i model yang dan persepsi cukup baik yang segera
digunakan dan perawat memerlukan ronde
menyatakan cocok cenderung pada keperawatan
dengan model yang tindakan yang
ada berkaitan dengan
- Terlaksananya keterampilan saja,
komunikasi yang seperti perawat
baik antar profesi hanya melakukan
- Memiliki standar satu atau dua
asuhan keperawatan jenis intervensi
- Beban kerja perawat keperawatan saja
tidak terlalu tinggi (misalnya,
merawat luka)
kepada pasien
rawat inap.
- Pendokumentasia
n keperawatan
masih dilakukan
secara manual
- Pelaksanaan ronde
keperawatan tidak
optimal
- kebutuahan
spiritual pasien
belum terpenuhi
dan hanya
dilakukan oleh
keluarga pasien
serta tidak
terdapat
pengkajian dalam
aspek kebutuhan
spiritual

28
M4 (Money) M4 (Money) M4 (Money) M4 (Money)
- Tunjangan jasa
medis bukan
merupakan
wewenang dari
kepala ruangan,
melainkan
wewenang bagian
administrasi
M5 (Material) M5 (Material) M5 (Material) M5 (Material)
- Perawat - Perawat tidak - Perawat di ruang - Persaingan
memperhatikan melakukan perawatan baji dengan rumah
keluhan pasien/ pengenalan diri Ampe melayani skait lain
- Pasien dan
klien. Perawat juga kepada pasien pasien dengan
keluarga pasien
melakukan - Perawat atau menerapkan sikap menginginkan
Tindakan secara kepala ruangan sopan dan ramah adanya
terampil dan percaya yang menjadi nilai plus perkenalan
diri. menginformasikan yang disampaikan dengan perawat
- Pasien atau klien pasien tentang oleh hampir yang bertugas
memungkinkan perawat yang semua pasien penjelasan secara
rinci dan jelas
tidak mendapatkan bertanggung jawab ataupun keluarga
segala prosedur
penjelasan mengenai terhadap pasien. pasien. tindakan yang
Tindakan yang diberikan
dilakukan perawat
sehingga pasien atau
klien tidak mendapat
pengetahuan terkait
Tindakan yang
dilakukan.
- Perawat di ruang
perawatan baji Ampe
tidak memberikan
informasi ataupun
penjelasan mengenai
tujuan, peraturan dan
tata tertib prosedur
Tindakan
- Dan juga perawat

29
tidak meninjau
Kembali kondisi
pasien apalagi telah
dilakukan Tindakan
secara rutin.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil Wawancara dan Observasi di Rumah Sakit Labuang

Baji Ruangan Baji Ampe, dapat disimpulkan bahwa Rumah Sakit milik

provinsi Sulawesi Selatan dengan akreditasi B ini sudah menerapkan

manajemen keperawatan yang sangat baik sehingga dapat memberikan

perawatan yang optimal terhadap pasien selain itu juga mengurangi jumlah

rawat inap pada ruangan perawatan.

B. Saran
Dapat pelaksanaan perawatan di Rumah Sakit Labuang Baji, terkhusus

Ruangan Baji Ampe diharapkan kedepannya bisa lebih mengimplementasikan

aspek spiritual care kepada pasien untuk lebih memberikan perawatan yang

optimal kepada seluruh pasien yang di rawat diruangan Baji Ampe.

30
31
DAFTAR PUSTAKA

Kresnawaty, S. M. (2018). Manajemen Pembelajaran Inklusi Pada Anak Usia


Dini. Tasikmalaya: Ksatria Siliwangi.

Nursalam. (2012). Manajemen keperawatan: Aplikasi dalam praktuk keperawatan


profesional edisi 3. Jakarta: Salemba medika.

PPID. (2021). Profil RSUD Labuang Baji. Pejabat pengelola informasi dan
dokumentasi.

Ratnasari dkk. (2020). ANALISIS MANAJEMEN PERUBAHAN,


KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, STRUKTUR
ORGANISASI, BUDAYA ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN. Jurnal Benefita, 225-237.

Regina. (2018). Aplikasi Manajemen Rawat Inap dan Rawat Jalan diRumah Sakit.
Jurnal Teknik Informatika.

Tati. (2019). Analisis Implementasi Sistem Informasi Manajemen di Instalasi


Rawat Jalan Klinik Paru . Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS. Dr.
Soetomo.

32

Anda mungkin juga menyukai