BBL Syuriati

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIK PROFESI

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS


DAN BAYI BARU LAHIR DI
PUSKESMAS SEKUPANG

SYURIATI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


KEBIDANAN PROGRAM PROFESI
UNIVERSITAS AUDI INDONESIA
2022Lahir |
Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Bayi Baru 1
KATAPENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang dengan
RahmatNya, sehingga Buku Panduan Praktik Klinik bagi mahasiswa Program
Studi Pendidikan Profesi KEBIDANAN Tahap Profesi Universitas Audi
Indonesia telah selesai dan dapat digunakan.
Buku ini dimaksudkan sebagai acuan untuk para pembimbing klinik dan
mahasiswa, sehingga dapat menerapkan ilmu dan kiat bidan dilahan praktek
khususnya di lingkungan neonatus dan bayi baru lahir. Buku ini
menginformasikan tujuan mahasiswa melakukan asuhan kebidanan pada bayi baru
lahir, kompetensi yang harus dicapai mahasiswa, proses pelaksanaan praktik
kebidanan persalinan, instrumen serta format-format evaluasi yang diperlukan
didalam melihat kinerja mahasiswa selama melakukan asuhan kebidanan pada
bayi baru lahir.
Penulis mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang turut membantu
penyelesaian buku ini, semoga buku ini bermanfaat dalam menyelesaikan tahapan
pendidikan profesi di Departemen Persalinan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
Meridhoi semua amal dan perbuatan kita. Amin

Tim Penyusun

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Bayi Baru Lahir | 2


BAB I
PENDAHULUAN
Bayi baru lahir yaitu kondisi dimana bayi baru lahir (neonatus), lahir
melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan,
menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur,berat badan antara 2500-4000
gram.Neonatus (BBL) adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai
dengan usia 28 hari,dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan
didalam rahim menjadi diluar rahim.Pada masa ini terjadi pematangan organ
hampir pada semua system.
Neonatus (BBL) bukanlah miniature orang dewasa,bahkan bukan pula
miniature anak.Neonatus mengalami masa perubahan dari kehidupan didalam
rahim yang serba tergantung pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim yang serba
mandiri.Masa perubahan yang paling besar terjadi selama jam ke 24-72
pertama.Transisi ini hampir meliputi semua system organ tapi yang terpenting
bagi anastesi adalah system pernafasan sirkulasi,ginjal dan hepar.Maka dari itu
sangatlah diperlukan penataan dan persiapan yang matang untuk melakukan suatu
anastesi terhadap neonates (BBL).
1. TujuanUmum
Tujuan umum adalah mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan kepada
asuhan bayi baru lahir di berbagai setting, baik diklinik ataupun ditempat tinggal
dan meningkatkan kemampuan dalam melakukan perawatan pada bayi baru lahir.
2. TujuanKhusus

Mampu melakukan anamnesa dengan menggunakan komunikasi yang


baik dan benar kepada ibu bersalin, serta menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti sehingga dapat memperoleh data yang akurat
mengenai bayi baru lahir.
Mampu melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
secara lengkap dengan benar dan tepat pada bayi baru lahir.
Mampu menganalisa masalah berdasarkan data atau informasi yang telah
diperoleh melalui anamnesa dan pemeriksaan yang dilakukan.
Mampu membuat suatu perencanaan tindakan berdasarkan analisa yang
telah ditentukan.
Mampu melaksanakan asuhan secara komprehensif sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun.

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Bayi Baru Lahir | 3


Mampu melakukan evaluasi dari prosedur pemeriksaan yang
dilakukan.
Mampu membuat pendokumentasian menggunakan metode 7 langkah
varney.

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Bayi Baru Lahir | 4


BAB II
STANDAR KOMPETENSI KEBIDANAN
Setelah menempuh Pendidikan KEBIDANAN diharapkan dapat dihasilkan
KEBIDANAN yang dapat memenuhi profil dan kompetensi sebagai berikut :
A. Profesi KEBIDANAN:
1. Pemberi pelayanan kebidanan
2. Pemimpin dikomunitas
3. Pendidik
4. Manager
5. Peneliti
B. Kemampuan Utama KEBIDANAN:
1. Mampu berkomunikasi secara efektif
2. Mampu menerapkan etikolegal dalam kebidanan
3. Mampu memberikan asuhan kebidanan professional diklinik dan
dikomunitas
4. Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manjemen kebidanan
5. Mampu menjalin hubungan interpersonal
6. Mampu melakukan penelitian sederhana
7. Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus menerus
Penjabaran dari memberi pelayanan kebidanan pada masa bayi baru lahir
adalah mampu berperan sebagai Bidan dalam merawat bayi baru lahir dengan
kompetensi memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir:
1. Melakukan anamnesa dengan komunikasi yang baik untuk medapatkan
masalah yang terjadi pada bayi baru lahir
2. Melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang dengan baik dan benar pada
bayi baru lahir
3. Menganalisa masalah berdasarkan informasi yang diperoleh dari
anamnesa
4. Melakukan asuhan komperhensif pada bayi baru lahir
5. Melakukan evaluasi pada prosedur pemeriksaan pada bayi baru lahir
6. Melakukan evaluasi prosedur pemeriksaan pada bayi baru lahir
7. Membuat pedokumentasian pada asuhan bayi baru lahir dengan 7
langkah varney

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Bayi Baru Lahir | 5


Fokus dari bidan adalah bahwa bayi baru lahir memerlukan perawatan yang
sangat intensif dimana kita ketahui bahwa bayi baru lahir sangat rentan terhadap
infeksi dan perdarahan yang dapat menyebabakan kematian. Setting praktek
kebidanan bayi baru lahir umumnya disetting ambulatory.Setelah menjalani
praktek profesi diharapkan BIDAN mampu :
1. MEMBERIKAN ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR
a. Pengumpulan Data Dasar
Kompetensi ini menjelaskan bagaiman peran bidan dalam pengumpulan data.
Pada langkah pertama ini dilakukan pengumpulan data dasar untuk
mengumpulkan semua data yang diperlukan guna mengevaluasi keadaan bayi
baru lahir secara lengkap. Data terdiri atas data subjektif dan data objektif. Data
subjektif dapat diperoleh melalui anamnesa langsung, maupun meninjau catatan
dokumentasi asuhan sebelumnya, dan data objektif didapatkan dari pemeriksaan
langsung pada bayi baru lahir. Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua
informasi yang akurat dari semua sumber baik ibu sendiri ataupun keluarga,
misalnya data riwayat persalinan,riwayat perdarahan selamamasa nifas, penyulit
selama persalinan, personal hyigine selama masa nifas dll.
b. Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini, data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan
sehingga ditemukan diagnosis yang sfesifik (sesuai dengan “nomenklatur standar
diagnosa”) dan atau masalah yang menyertai. Dapat juga dirumuskan kebutuhan
bayi baru lahir berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah
dikumpulkan. Masalah dan diagnosis keduanya digunakan karena beberapa
masalah tidak dapat diselesaiakan seperti diagnosis, tetapi membutuhkan
penanganan yang dituangkan ke dalam sebuah rencana asuhan terhadap bayi baru
lahir. Masalah sering berkaitan dengan pengalaman ibu yang diidentifikasi oleh
bidan. Masalah ini sering menyertai diagnosa. Sebagai contoh :
• Diagnosa

• Masalah

• Kebutuhan

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Bayi Baru Lahir | 6


c. Mengidentifikasi Dan Menetapkan Kebutuhan Yang Mmemerlukan
Penanganan Segera
Pada langkah ini, bidan mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan
untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang
lain sesuai kondisi klien. Dalam kondisi tertentu seorang wanita mungkin akan
memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lainnya
seperti pekerja sosial, ahli gizi atau seorang ahli psikologi, karena banyak ibu
dalam fase nifas sering mengalami stress karena perubahan tanggung jawab.
Dalam hal ini bidan harus mampu mengevaluasi kondisi bayi baru lahir untuk
menentukan kepada siapa konsultasi dan kolaborasi yang paling tepat dalam
manajemen asuhan kebidanan pada bayi baru lahir.
d. Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh
langkah langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen
terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi terhadap
bayi baru lahir, dan pada langkah ini reformasi / data dasar yang tidak lengkap
dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang
sudah teridentifikasi dari kondisi bayi baru lahir atau dari setiap masalah yang
berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap bayi baru lahir
tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya apakah dibutuhkan
penyuluhan, konseling, dan apakah perlu merujuk ibu bila ada masalah-masalah
yang berkaitan dengan sosial-ekonomi, kultural atau masalah psikologis. Dengan
perkataan lain, asuhan terhadap bayi baru lahir tersebut sudah mencakup setiap hal
yang berkaitan dengan semua aspek asuhan. Setiap rencana haruslah disetujui oleh
kedua belah pihak, yaitu oleh bidan dan bayi baru lahir, agar dapat dilaksankan
dengan efektif karena bayi baru lahir merupakan bagian dari pelaksanaan rencana
tersebut. Oleh karena itu, pada langkah ini tugas bidan adalah merumuskan
rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana bersama bayi baru lahir,
kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum melaksankannya.

e. Melaksanakan perencanaan
Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diurakan
Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Bayi Baru Lahir | 7
pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa
dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh
bayi baru lahir, atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan tidak
melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan
pelaksanaannya (misalnya : memastikan agar langkah-langkah tersebut benar-
benar terlaksana). Dalam situasi dimana bidan dalam manajemen asuhan bagi bayi
baru lahir adalah bertanggungjawab terhadap terlaksananya rencana asuhan bayi
baru lahir secara menyeluruh. Manajemen yang efisien akan mengurangi waktu
dan biaya serta meningkatkan mutu dari asuhan terhadap bayi baru lahir.
f. Evaluasi
Pada langkah ke-tujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-
benar telah terpenuhi sesuai dengan sebagaimana telah diidentifikasi dalam
masalah dan diagnosis. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang
sesuai dengan masalah dan diagnosis bayi baru lahir, juga benar dalam
pelaksanaannya. Disamping melakukan evaluasi terhadap hasil asuhan yang telah
diberikan, bidan juga dapat melakukan evaluasi terhadap proses asuhan yang telah
diberikan. Dengan harapan, hasil evaluasi proes sama dengan hasil evaluasi secara
keseluruhan.
2. HUBUNGAN BIDAN DAN BAYI BARU LAHIR
Kompetensi dalam area ini menampilkan pendekatan professional dan
kolaboratif dimana bidan bisa memposisikan dirinya sebagai orang yang paling
dekat dengan ibu, sehingga bayi baru lahir bisa dengan enak dan gampang
mengatakan segala kebutuhan dan masalahnya, dengan demikian bidan dapat
menyelesaiakn masalah yang ada pada bayi baru lahir.
3. FUNGSI PENGAJARAN DAN BIMBINGAN
Fungsi ini menjelaskan tentang kemampuan bidan dalam menstransfer
pengetahuan dan ketrampilan psiko motor kepada bayi baru lahir. Fungsi
pembimbingan melibatkan keterampilan dalam mengintepretasikan dan
menggunakan individual strategi (setiap pasien membutuhkan strategi pendekatan
yang tepat) melalui advokasi, modeling dan tutorial.

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Bayi Baru Lahir | 8


a. Mampu menunjukkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengkaji
issu yang sensitive pada saat masa nifas
b. Menggali informasi yang terkait dengan tujuan, persepsi, untuk mengatasi
masalah pada bayi baru lahir
c. Menggali tentang kebutuhan pendidikan bayi baru lahir dan pengajaran
baik oleh bayi baru lahir sendiri maupun anggota keluarga selama masa
nifas berlangsung.
4. PERAN PROFESSIONAL
Kompetensi ini menjelaskan tentang berbagai variasi dari peran bidan dalam masa
nifas, lebih khususnya yang berhubungan dengan pelayanan langsung dan
manajemennya bidan dalammasa nifas harus mengimplementasikan critical
thingking dan membangun kolaborasi dengan tenaga medis dalam memberikan
pelayanan yang terbaik.
Untuk membantu pencapaian kompetensi dalam setiap proses pendidikan
pembelajaran tahap profesi setiap bagian maka disusun list of clinicsl diseases
untuk tingkat pencapaian ketrampilan klinis.
List of clinical skills merupakan ketrampilan klinis yang harus dikuasai
disesuaikan dengan jenis ketrampilan dan kompetensi ketrampilan bagi seorang
BIDAN. Adapun tingkat pencapaian kompetensi klinis yang harus dikuasai
disesuaikan dengan jenis ketrampilan dan kompetensi bagi seorang BIDAN.

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Bayi Baru Lahir | 9


BAB III
METODE DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran klinik yang digunakan pada mata ajar Kebidanan
Nifas tahap profesi ini meliputi konferens klinik, penugasan tertulis, penugasan
klinik, ujian kasus klinik, persentase kasus dan belajar mandiri.

N Metode Deskripsi Tujuan Tahap Prosedur


o Pembelajaran
1 Konferens Konferens klinik 1. Pre conference : 1. Tentukan tujuan
klinik (pre dan adalah diskusi mengevaluasi konferensi
post) kelompok untuk kesiapan 2. Pebimbing klinik
membahas aspek- mahasiswa dan berperan sebagai
aspek praktek klinik rencana fasilitator dan
kegiatan narasumber
praktek. 3. Sebelum melakukan
2. Post conferenc : konferensi
mengevaluasi mahasiswa harus
kegiatan asuhan mempelajari hal
kebidanan, yang akan
evaluasi diri didiskusikan
mahasiswa, peer 4. Mahasiswa atau
review dan pembimbing
rencana menyampaikan
kegiatan kesimpulan
selanjutnya, konferens
melatih
kemampuan
pemecahan
masalah
2 Penugasan Membuat laporan Mempersiapkan 1. Setiap kali
tertulis pendahuluan untuk pengetahuan yang mahasiswa akan
setiap rencana harus dimiliki oleh melakukan
pendidikan mahasiswa sebelum pendidikan
kesehatan (lihat melakukan kesehatan pada
format laporan pendidikan masa nifas terlebih
pendahuluan) kesehatan dahulu membuat
laporan
pendahuluan
2. Laporan
pendahuluan dibuat
sesuai dengan
pedoman yang
ditetapkan
3. Laporan tertulis lain
dapat diberikan
oleh pembimbing
pada mahasiswa
mengenai
materi/hal tertentu

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Bayi Baru Lahir | 10


yang harus lebih
dikuasai oleh
mahasiswa
3 Penugasan Penugasan klinik 1. Memberi 1. Mahasiswa
klinik adalah mahasiswa kesempatan melakukan asuhan
melakukan asuhan pada mahasiswa kebidanan sesuai
kebidanan lengkap menggunakan pedoman
pada satu kasus teori dan konsep 2. Pembimbing segera
masa nifas dan satu dalam praktik memberikan umpan
askeb masa nifas kebidanan masa balik terhadap
dalam 7 langkah nifas askeb/tindakan/dok
varney 2. Kesempatan umentasi yang
untuk mengasah dilakukan
keterampilan mahasiswa
pemecahan
masalah klinik,
psikomotor dan
efektif
4 Persentase Persentase kasus Memberikan 1. Dilakukan pada
kasus yang telah dikelola kesempatan kepada akhir praktek
memungkinkan mahasiswa untuk 2. Diskusikan dalam
mahasiswa untuk saling bertukar kelompok kasus
mendapatkan informasi tentang yang akan
tambahan informasi variasi dan dipresentasikan
yang lebih banyak penanganan kasus 3. Lakukan presentase
kebidanan masa sesuai dengan
nifas format presentasi
yang telah
ditetapkan

5 Ujian kasus Mengelola satu Menilai 1. Mahasiswa memilih


klinik kasus yang keberhasilan salah satu tndakan
ditetapkan pencapaian yang direncanakan
kompetensi dan dilakukan
mahasiswa selama dihadapan
praktik profesi pembimbing
kebidanan masa 2. Proses ujian kasus
nifas secara dilaksanakan sesuai
menyeluruh ketentuan
3. Pembimbing
mengisi format
penilaian
6 Ujian kasus Mahasiswa Memberikan 1. Mahasiswa
klinik melakukan asuhan kesempatan pada menentukan tujuan
kebidanan tanpa mahasiswa untuk belajar mandiri
kehadiran meningkatkan rasa setiap harinya
pembimbing percaya diri dan 2. Mahasiswa
bertindak sebagai meminta umpan
seorang “profesi” balik dari
dalam memberikan pembimbing
asuhan kebidanan terhadap
pengalaman yang
telah dijalani

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Bayi Baru Lahir | 11


Kegiatan Pembelajaran
Mahasiswa ditempatkan di satu wilayah komunitas binaan dan setiap
individu membina satu bayi baru lahir sampai melakukan perawatan pada bayi
baru lahir :
a. Pengkajian : pengkajian dilakukan oleh mahasiswa dengan turun ke rumah
bayi baru lahir wilayah binaan puskesmas untuk mendapatkan kasus binaan
dan kelompok
b. Pelaksanaan praktek : pengambilan kasus individu dan kelompok dilakukan
berdasarkan pengkajian dan data yang didapatkan berfokus pada sasaran
resiko tinggi dan aktual.
c. Laporan kasus bayi baru lahir dan resume di kumpulkan pada akhir praktek
setelah diseminarkan
Tata Tertib Praktek
Berikut ini merupakan tata tertib praktek klinik yang harus dipatuhi oleh
mahasiswa :
Kehadiran :
1. Mahasiswa wajib hadir di lahan praktek 15 menit sebelum jadwal dinas
dimulai.
2. Kehadiran praktek profesi 100% maka apabila mahasiswa terlambat akan
dikenakan saksi yani nilai mahasiswa akan dikurangi 5% dari kegiatan yang
sedang berlangsung untuk satu kali keterlambatan
3. Keterlambatan jam dinas tidak lebih dari 15 menit, apabila lebih dari 15 menit
maka dianggap alpa
4. Bila 1 (satu) hari absen tanpa alasan, mahasiswa wajib mengganti dinas
selama 3 (tiga) hari
5. Apabila tidak hadir karena alasan sakit/izin, mahasiswa wajib menyertakan
surat keterangan sakit dari yang merawat atau surat izin dan diberitakan
kepada koordinator praktek profesi (pemberitahuan harus dilakukan pada hari
izin tersebut tidak lewat dari pukul 12.00 wib). Praktek profesi yang
tertinggal wajib diganti pada hari lain sebanyak ketidakhadirannya
6. Bila absen lebih dari 5 hari (berturut-turut atau tidak) maka dianggap gagal
dalam mengikuti mata ajar ini dan harus mengikuti program ini kembali.

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Bayi Baru Lahir | 12


7. Pengganti hari praktek harus diketahui oleh koordinator mata ajaran
Seragam :
1. Mahasiswa wajib memakai seragam dan atribut yang sudah ditentukan oleh
institusi pendidikan dan lahan praktek (pakaian putih lengkap dengan bed
nama, sepatu pansus hitam dan menggunakan jas almamater)
2. Bagi mahasiswa yang tidak mematuhi peraturan no. 1 diatas dikenakan sanksi
yakni tidak dibenarkan mengikuti paraktek.
3. Mahasiswa dilarang memanjangkan kuku, memakai perhiasan, anting,
kalung, gelang, cincin, dll)
4. Apabila mahasiswa tidak mematuhi peraturan no, 3 diatas, maka nilai akan
dikurangi 5%.
Kewajiban :
1. Mahasiswa wajib membuat laporan pendahuluan, laporan kasus dan
resume sesuai target pencapaian kompetensi
2. Mahasiswa wajib mebawa laporan kasus dan buku referensi setiap hari
untuk dikoreksi oleh pembimbing/CI saat kunjungan ke lahan praktek
3. Mahasiswa wajib memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan dari
institusi pendidikan dan diketahui oleh pembimbing/CI lahan praktek
4. Mahasiswa wajib melaksanakan presentasi kasus kelompok di akhir
praktik
5. Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan dan klien
6. Mahasiswa wajib memahami, membawa buku panduan praktek profesi dan
menerapkan aturan yang tertera didalamnya selama mengikuti praktek.

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Bayi Baru Lahir | 13


BAB IV
EVALUASI
Secara umum evaluasi praktik kebidanan asuhan bayi baru lahir tahap
profesi, bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi mahasiswa dalam
menerapkan proses Asuhan Kebidanan masa nifas, meliputi :
No Topik Penilaian Bobot
1 Laporan askeb bayi baru lahir 35%
2 Laporan resume 20%
3 Pre dan Post Konfrence 10%
4 Ujian Praktek 25%
5 Seminar 10%
Total 100%
Catatan :
1. Mahasiswa menyiapkan format-format evaluasi yang akan digunakan
2. Format evaluasi dapat dilihat pada lampiran
3. Mendapat nilai minimal 70 pada hasil penilaian evaluasi akhir
4. Memenuhi kehadiran 100%
5. Mematuhi semua tata tertib yang terdapat pada buku pedoman mahasiswa

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Bayi Baru Lahir | 14


BAB V

LAPORAN ASUHAN PADA BAYI BARU LAHIR

A. Pengertian Bayi baru lahir

Menurut Depkes RI (2005), bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan

umur kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500 gram sampai 4000

gram. Sedangkan menurut Kosim (2007) dalam Marmi dan Rahardjo (2015), bayi baru

lahir normal adalah berat lahir antara 2500 – 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung

menangis, dan tidak ada kelainan kongenital (cacat bawaan) yang berat

Bayi baru lahir atau neonatus adalah masa kehidupan (0–28 hari), dimana terjadi

perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim menuju luar rahim dan

terjadi pematangan organ hampir pada semua sistem. Bayi hingga umur kurang satu

bulan merupakan golongan umur yang memiliki risiko gangguan kesehatan paling tinggi

dan berbagai masalah kesehatan bisa muncul, sehingga tanpa penanganan yang tepat bisa

berakibat fatal (Kemenkes RI, 2020).

Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala

melalui vagina tanpa memakai alat (Jamil et al., 2017). Kriteria bayi normal adalah lahir

dengan umur kehamilan genap 37 minggu sampai 42 minggu, dengan berat badan lahir

2500–4000 gram, panjang badan: 48–52 cm, lingkaran dada: 30– 38 cm, nilai Apgar 7–

10 dan tanpa cacat bawaan (Ribek et al., 2018). Lingkar kepala bayi baru lahir yang

normal adalah 34–35 cm, dimana ukuran lingkar kepala mempunyai hubungan dengan

perkembangan bayi yaitu pertumbuhan lingkar kepala umunya mengikuti pertumbuhan

otak, sehingga bila ada 7 hambatan/gangguan pada pertumbuhan lingkar kepala,

pertumbuhan otak juga biasanya terhambat (Ribek et al., 2013)

B. Perubahan fisiolois dan psikologis bayi baru lahir


15
Transisi dari kehidupan di dalam kandungan ke kehidupn luar kandungan merupakan

perubahan drastis dan menuntut perubahan fisiologis yang bermakna dan efektif oleh bayi,

guna memastikan kemampuan bertahan hidup. Adaptasi bayi terhadap kehidupan luar

kandungan meliputi :

a. Sistem Pernapasan Struktur matang ranting paru-paru sudah bisa mengembangkan sistem

alveoli. Selama dalam uterus janin mendapat oksigen dari pertukan 12 gas melalui plasenta.

Setelah bayi lahir pertukaran gas harus melalui paru-paru bayi.

Rangsangan gerakan pernapasan pertama:

1) Tekanan mekanik dari toraks sewaktu melalui jalan lahir (stimulasi mekanik)

2) Penurunan PaO2 dan kenaikan PaCO2 merangsang kemoreseptor yang terletak di sinus

karotikus (stimulasi kimiawi)

3) Rangsangan dingin di daerah muka dan perubahan suhu di dalam uterus (stimulasi

sensorik).

4) Refleks deflasi Hering Breur. Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30

menit pertama sesudah lahir.

Usaha bayi pertama kali untuk mempertahankan tekanan alveoli, selain adanya sufaktan yang

menarik napas dan mengeluarkan napas dengan merintih, sehingga udara tertahan di dalam.

Respirasi pada bayi baru lahir umumnya adalah pernapasan diafragmatik dan abdominal,

sdangkan frekuensi dan dalamnya belum teratur

b. Peredaran Darah Sebelum lahir janin hanya bergantung pada plasenta untuk semua
16
pertukaran gas dan ekskresi sisa metabolik. Dengan pelepasan plasenta pada saat lahir, sistem

sirkulasi bayi harus melakukan penyesuaian mayor guna mengalihkan darah yang tidak

mengandung oksigen menuju paru yang diregsigenasi. Hal ini melibatkan beberapa

mekanisme, yang dipengaruhi oleh penjepitan talipusat dan juga oleh penurunan resistensi

bantalan vaskular paru (Fraser dan Cooper, 2011). Selama kehidupan janin hanya sekitar 10%

curah jantung dialirkan menuju paru melalui arteri pulmonalis. Dengan ekspansi paru dan

penurunan resistensi vaskular paru, hampir semua curah jantung dikirim mrnuju paru. Darah

yang berisi oksigen yang kembali ke jantung dari paru meningkatkan tekanan dalam atrium

kiri. Pada saat yang hampir bersamaan tekanan pada atrium kanan berkurang karena darah

berhenti mengalir melewati talipusat. Akibatknya terjadi penutupan foramen ovale. Selama

beberapa hari pertama kehidupan, penutupan ini bersifat reversibel; pembukaan kembali dapat

terjadi jia resistensi vaskular paru tinggi, misalnya saat menangis, yang menyebabkan

serangan sianotik sementara pada bayi (Perry 1995 dalam Fraser dan Cooper, 2011).

c. Suhu Tubuh Bayi baru lahi belum mampu mengatur suhu tubuh merekka sehingga mereka

dapat mengalami stress akibat perubahan lingkungan. Pada saat bayi meninggalkan lingungan

rahim ibu yang hangat bayi tersebut kemudian masuk kedalam lingkungan uang bersalin yang

jauh lebih dingin. Bayi baru lahir/ bayi baru lahir dapat menghasilkan panas dengan tiga cara

yaitu menggigil, aktivitas volunter otot dan termogenesis yang bukan melalui mekanisme

menggigil

d. Metabolisme Luas permukaan tubuh bayi baru lahir, relatif lebih luas dari tubuh orang

dewasa, sehingga metabolisme basal per KgBB akan lebih besar, sehingga BBL harus

menyesuaikan diri dengan lingkungan baru artinya energi diperoleh dari metabolisme

karbohidrat dan lemak. Agar berfungsi dengan baik otak memerlukan glukosa dalam jumlah

17
tertentu. Pada saat kelahiran, begitu tali pusat diklem, seorang bayi harus mulai

mempertahankan kadar glukosa darahnya sendiri. Pada setiap bayi baru lahir, kadar glukosa

darah akan turun dalam waktu cepat (1-2 jam).

e. Sistem Ginjal Walaupun ginjal sangat penting dalam kehidupan janin, muatanya terbilang

kecil hingga setelah kelahiran. Urine bayi encer, berwarna kekuning-kuningan dan tidak

berbau. Warna cokelat dapat disebabkan oleh lendir bebas membran mukosa dan udara asam,

dan akan hilang setelah bayi banyak minum. Garam asam urat dapat menimbulkan warna

merah jambu pada urin, namun hal ini tidak penting. Tingkat glomelurus rendah dan

kemampuan reabsorbsi tubular terbatas. Bayi 20 tidak mampu mengencerkan urin dengan

baik saat mendapat asupan cairan, dan juga tidak dapat mengantisipasi tingkat larutan yang

tinggi atau rendah dalam darah. Urin dibuang dengacara mengosongkan kandung kemih

secara refleks. Urin pertama dibuang saat lahir dan dalam 24 jam akan semakin sering dengan

banyaknya cairan yang masuk.

f. Sistem Gastrointestinal Secara fungsional, saluran gastrointestinal bayi prematur

dibandigkan orang dewasa. Membran ukosa pada mulut berwarna merah jambu dan basah.

Gigi tertanam di dalam gusi dan sekresi ptialin sedikit. Sebelum lahir, janin cukup bulan akan

mulai mengisap dan menelan. Refleks muntah dan batuk yang matur sudah terbentuk dengan

baik pada saat lahir. Kemampuan bayi untuk menelan dan mencerna makanan (selain susu)

masih terbatas. Hubungan antara esofagus bawah dan lambung masih belum semprna

sehingga mengakibatkan gumoh pada bayi baru lahir dan bayi baru lahir. Kapsita lambung

sangat terbatas, kurang dari 30 ml (15-30 ml) untuk bayi baru lahir cukup bulan.

g. istem Imunologi Bayi baru lahir memperlihatkan kerentanan nyta terhadap infeksi,

18
terutama yang masuk melalui mukos sistem pernapasan dan pencernaan. Lokalisasi infeksi

berakibat buruk, bahkan infeksi ‘minor’ sekalipun berpotensi menyebar keseluruh tubuh

dengan sangat mudah. Bayi memiliki imunoglobulin pada saat lahir, tetapi kondisi yang

terlindungi semasa didalam kandungan membatasi kebutuhan terhadap respon imun yang

dipelajri terhadap anti gen spresifik (Blackburn dan Loper 1992, Crockett 1995, Perry 1995,

h. Sistem Reproduksi Pada anak laki – laki, testes turun skrotum, yang memiliki rugae dan

meatus uretra bermuara di ujung penis, dan prepusium melekat ke kelenjar. Pada anak

perempuan yang lahir aterm, labia mayora normalnya menutupi labia minora, himen dan

klitoris tampak besar.

i.sistim neurologi Dibandingkan dengan sistem tubuh lain, sistem bayi baru lahir masih sangat

muda, baik secara anatomi maupun fisiologi. Ini menyebabkan kegiatan refleks spina dan

batang otak dengan kontrol minimal oleh lapisan luar serebrum pada beberapa bulan pertama

kehidupan, walaupun interaksi sosial terjadi lebih awal.

Beberapa reflek pada bayi :

1. Reflek morro

2. Reflek rooting

3. Reflek tonick neck

4. Reflek wraping

5. Reflek walking

C. Tanda Bahaya Bayi baru lahir

a. Bayi berat lahir rendah Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi baru ahir dengan

19
berat badab lahir kurang dari 2500 gram. WHO mendifinisakan sebagai bayi kurang

bulan (preterm), bayi cukup bulan (aterm), dan bayi lebih bulan (posterm). Untuk

mendapatkan keseragaman, pada kongres European Perinatal Medicine II di London

(1970) telah disusun sebagai berikut. 1) Bayi kurang bulan : bayi dengan masa

kehamilan kurang dari 37 minggu 2) Bayi cukup bulan : bayi dengan masa kehamilan

mulai 37 minggu sampai dengan 42 minggu. 3) Bayi lebih bulan : bayi dengan masa

kehamilan mulai 42 minggu atau lebih.

b. Sindrom gawat napas Sindrom gawat napas adalah kumpulan gejala yang terdiri dari

dispnea atau hiperpnea dengan frekuensi pernapasan lebih dari 60 kali/menit, sianosis,

rintihan pada saat ekspirasi, dan kelainan otot- 27 otot pernapasan pada inspirasi.

c. Hipotermia Hipotermia adalah kondisi ketika ekstremitas bayi terasa dingin dan bayi

sering menangis karena produksi panas yang berkurang akibat sirkulasi yang masih

belum sempurna, respirasi otot yang masih lemah dan konsumsi oksigen yang rendah,

inaktivitas otot, serta asupan makanan yang rendah. Faktor lainnya adalah kehilangan

panas yang tinggi.

d. Asfiksia Asfiksia neonatorum adalah keadaan ketika bayi baru lahir tidak dapat

bernapas secara spontan dan teratur sesaat setelah lahir. Asfiksia akan bertambah

buruk jika penanganan bayi tidak dilakukans ecara benar. Oleh sebab itu, tindakan

perawatan ditujukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengatasi gejala

lanjut yang mungkin timbul.

e. Ikterus Neonatorum Ikterus adalah pewarnaan kuning di kuli, konjungtiva, mukosa

yang terjadi karena meningkatnya kadar bilirubin dalam darah. Klinis ikterus tampak

20
bila kadar bilirubin dalam serum mencapai ≥ 5 mg/dl. 29 Disebut hiperbilirubinemia

apabila didapatkan kadar bilirubin dalam serum > 13 mg/dl. Ikterus atau warna kuning

sering dijumpai pada bayi baru lahi dalam batas normal pada hari kedua samapi hari

ketiga dan menghilang pada hari kesepuluh. Ikterus disebabkan hemolisis darah janin

dan selanjutnya diganti menjadi darah dewasa. Padajanin menjelang persalinan

terdapat kombinasi antara darah janin (fetal blood) dan darah dewasa (adult blood)

yang mampu menarik O2 dari udara dan mengeluarkan CO2 melalui paru-paru.

Penghancuran darah janin inilah yang menyebabkan terjadinya ikterus yang bersifat

fisiologis. Sebagai gambaran dapat dikemukakan bahwa kadar bilirubin inderek bayi

cukup bulan sekitar 15mg% sedangkan bayi belum cukup bulan 10 mg%. Diatas

angka tersebut maka disebut sebagai hiperbilirubinemia, yang dapat menimbulkan

ikterus.

f. Kejang Kejang pada bayi baru lahir bukanlah suatu penyakit, namun merupakan suatu

gejala penting akan adanya penyakit lain sebagai penyebab kejang atau adanya

kelainan susunan syaraf pusat. Penyebab utama kejang adalah kelainan bawaan di

otak, sedangkan penyebab sekundernya adalah gangguan metabolik atau penyakit lain

seperti infeksi. di negara berkembang, kejang pada bayi baru lahir sering disebabkan

oleh tetanus neonatorum, sepsis, meningitis, ensefalitis, perdarahan otak dan cacat

bawaan. Penyebab kejang pada bayi baru lahir, baik primer maupun sekunder umunya

berkitan erat dengan kondisi bayi di dalam kandungan dan saat proses persalinan serta

masa-masa bayi baru lahir. Kejang pada bayi baru lahir kurang bisa dikenali karena

bentuknya berbeda dengan kejang pada orang dewasa atau anak. Hal tersebut

disebabkan karena ketidakmatangan organ korteks pada bayi baru lahir

g. Obstipasi Obstipasi adalah penimbunan feses yang keras akibat adanya penyakit atau

21
adanya obstruksi pada saluran cerna, atau bisa didefinisikansebagai tidak adanya

pengeluaran feses selama 3 hari atau lebih. Lebih dari 90% bayi baru lahir akan

mengeluarkan mekonium dalam 36 jam pertama, sedangkan sisanya akan

mengeluarkan mekonium dalam 36 jam pertama kelahiran

h. Sindrom Kematian Bayi Mendadak (Sudden Infant Death Syndrome) Sudden infant

death syndrome (SIDS) terjadi pada bayi yang sehat secara mendadak, ketika sedang

ditidurkan tiba-tiba ditemukan meninggal beberapa jam kemudian. Angka kejadian

SIDS sekitar 4 dari 1000 kelahiran hidup. Insiden puncak dari SIDS terjadi pada bayi

usia 2 minggu dan1 tahun

i. . Diare Bayi dikatakan diare jika terjadi pengeluaran feses yang tidak normal, baik

dalam jumlah maupun bentuk (frekuensi lebih dari normal dan bentuknya cair). Bayi

dikatakan diare bila sudah lebih dari 3 kali buang air besar, sedangkan bayi baru lahir

dikatakan diare bila sudah lebih dari 4 kali buang air besar.

j. Infeksi atau Sepsis Neonatorum Sepsis neonatorum adalah infeksi yang masuk ke

dalam tubuh secara langsung, yang dapat menimbulkan gejala klinis yang berat.

Penyebab sepsis neonatorum adalah bakteri gram positif dan gram negatif, virus

nfeksi, dapat masuk secara hematogen, atau infeksi asenden

22
BAB VI
FORMAT ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

Tanggal Masuk : 7 Februari 2023 Jam Masuk : 10.00 wib


Ruang / Kelas : Rawatan Kebidanan No. Register : 1013
Tanggal Pengkajian:7 Februari 2023 Jam Pengkajian : 10.30 wib
Diagnosa Medis :Neonatus 2 hari dengan keadaan baik

PENGKAJIAN
A. DATA SUBJEKTIF
1. IDENTITAS

Nama Bayi : By. Ny C

Umur : 2 hari

Jenis Kelamin : Perempuan

Anak Ke : 1

Nama Ibu : Ny. C Nama Suami : Tn. F

Umur : 26 Tahun Umur : 29 Tahun

Suku/bangsa : batak/ indonesia Suku/bangsa : batak/indonesia

Agama : kristen Agama : kristen

Pendidikan : SMU Pendidikan : SMP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Petani

Alamat : sekupang

Status Perkawinan : kawin

1. RIWAYAT KESEHATAN

I. Keluhan Utama

Saat MRS : Bayi umur 2 hari untuk diperiksakan kondisinya di ruang rawatan kebidanan

(KN 1)

Saat Pengkajian : ASI Belum keluar

II. Riwayat Penyakit Sekarang

Tidak ada

III. Riwayat Penyakit Dahulu

Tidak ada
IV. Riwayat Penyakit Keluarga

Tidak ada

V. Riwayat Antenatal

Ibu mengatakan hamil anak ke :1

Usia kehamilan 9 bulan

ANC sejak umur kehamilan : 12 Minggu di puskesmas Sekupang

ANC : TM I : Frekuensi 2 kali

Keluhan : .Mual Muntah

Terapi : calc, Vit B6

TM II : Frekuensi 1 kali

Keluhan : tidak ada

Terapi : vit B Complek

TM III : Frekuensi 1 kali

Keluhan :sering BAK .

Terapi : Vitamin b comp

Imunisasi: TT1 : √Sudah Belum

TT2 : √Sudah Belum

Kenaikan BB selama hamil Kg : 10 kg

Komplikasi selama hamil : tidak ada

Kebiasaan waktu hamil (makan, obat – obatan/jamu, merokok)

Tidak ada

VI. Riwayat Intranatal

Lahir tanggal / jam : 5 Februari 2023

Jenis persalinan spontan (spontan / tindakan)

Penolong : Bidan ..

Lama persalinan : Kala I : 8 jam

Kala II : 40 menit

Komplikasi persalinan tidak ada


2. Keadaan Bayi Baru Lahir
Berat badan lahir 3000 gram
Panjang badan 50 cm
Nilai APGAR : 1 menit / 5 menit / 10 menit : 8 / 8 / 9

No Kriteria 1 menit 5 menit 10 menit


1 Denyut Jantung 2 2 2
2 Usaha Nafas 2 2 2
3 Tonus Otot 2 2 2
4 Reflek 1 1 1
5 Warna Kulit 1 1 2
TOTAL 8 8 9

B. DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
 Keadaan Umum : Baik  Nadi : 120 x/menit
 BB : 2800 gram  Suhu : 36,2°C
 Tekanan Darah : -  RR : 48 x/menit
Pemeriksaan Antropometri
 PB : 50 cm
 BB : 2800 Kg
 Lingkar lengan : 12 cm
 LIKA
o FO : 33cm
o MO : 35,5cm
o SOB : 28 cm
 Lingkar dada : 33 cm
2. Pemeriksaan Khusus

Inspeksi
: Tidak ada caput sucsadeneum, tidak ada cepal hematom
Kepala : Bersih, tidak ada vernic caseosa

Rambut
: Tidak ada oedema, tidak ikterik
Wajah : Sclera tidak ikterik, konjungtiva merah muda, tidak ada
Mata kotoran, simetris, reflek kedip +
: Pernapasan cuping hidung
Hidung : Bersih , reflek rooting +
Mulut : Leher tidak kaku, dada simetris
Leher Dada
: Normal, tidak ada pembesaran hepar, tali pusat kering
Abdomen
:
Ekstremitas : Normal, polidaktili (-), reflek ka/ki +/+
 Atas : Normal, polidaktili (-), reflek ka/ki +/+

: Bersih , tidak ada kelainan, labia mayora menutupi labia


 Bawah minora
Anogenital : Lunak dan berdenyut
Palpasi
UUK : Lunak dan berdenyut
UUB
Turgor
: elastis
Moro :: (√) ada (
………………………………………………
Reflek Rooting : (√) ada (
Sucking : (√) ada ( ) tidak
Swallowing : (√)ada ( ) tidak
) tidak
Walking : (√) ada ( ) tidak
Graphs : (√) ada ( ) tidak
Babinski : (√) ada ( ) tidak
Tonicneck : (√) ada ( ) tidak
) tidak
Eliminasi
Miksi : 7 x sehari

Defekasi : 3x sehari

3. Pemeriksaan Penunjang

a. Laboratorium :…tidak dilakukan

b. USG :tidak dilakukan

c. Rontgen : tidak dilakukan

d. Terapi yang didapat : tidak dilakukan

4. Data Tambahan

Tidak ada

I. INTERPRETASI DATA DASAR

a. Diagnosa

Neonatus 2 hari dalam keadaan normal

DS : Bayi lahir 2 hari yang lalu, dan bayi sering BAK

DO : BB : 2800 Gram, Nadi :125 x/menit, suhu : 36,4 C, P: 48 x/menit, Tali pusat kering

b. Masalah

Ibu merasa cemas karena bayinya haus karena asi belum keluar

c. Kebutuhan

1. Informasi hasil pemeriksaan bayi pada ibu

2. Memberi penkes kepada ibu tentang perawatan bayi sehari

3. Memberikan KIE pada ibu bahwa 48 jam pertma kelahiran bayi , kebutuhan nutrisi bayi

masih tercukupi

4. Memberikan penkes kepada ibu untuk selalu menyusui bayinya


II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL

Tidak ada

III. EVALUASI KEBUTUHAN SEGERA

Tidak ada

IV. PERENCANAAN TINDAKAN MELIPUTI

1. Observasi tanda vital dan tangisan bayi

2. Informasikan hasil pemeriksaan bayi pada ibu

3. Jaga suhu tubuh bayi saat pemeriksaan

4. Memberikan KIE pada ibu bahwa 48 jam pertma kelahiran bayi , kebutuhan nutrisi bayi

masih tercukupi

5. Memberikan penkes kepada ibu untuk selalu menyusui bayinya

V. PELAKSANAAN

1. Mengobservasi tanda-tanda vital dan tangisan bayi

2. Mengingatkan ibu agar menjaga tali pusat agar tetap dalam keadaan kering dan bersih

3. menjelaskan kepada ibu bahwa 48 jam pertma kelahiran bayi , kebutuhan nutrisi bayi masih

tercukupi

3. Menjaga suhu tubuh bayi agar tidak hipotermi, dengan memakai baju dan dibungkus

dengan kain bedong. Serta didekatkan dengan ibunya.

4. Mengajarkan ibu agar tetap memberikan ASI sesring mungkin, karena rangsangan hisapan

bayi akan merangsang pengeluaran ASI

5. Setelah menyusui menyendawakan dengan cara punggung dimassase agar bayi tidak

muntah

5. Mengingatkan ibu untuk tidak memberikan bayi makanan atau minuman apapun selain ASI

sampai bayi berusia 6 bulan, hanya ASI saja yang diberikan.

6. Menginformasikan hasil pemeriksaan bayi pada ibu


VI. EVALUASI

1. Ibu menerima semua hasil pemeriksaan bayinya dengan baik

2. Ibu memahami seluruh anjuran dan KIE yang telah diberikan

3. Ibu berjanji akan melaksanakan semua anjuran yang telah di berikan

4. Ibu merasa tenang dengan keadaan bayinya yang sekarang

Batam Februari 2023


Mahasiswa

(syuriati)

Anda mungkin juga menyukai