INC Syuriati

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PRAKTIK PROFESI

ASUHAN KEBIDANAN IBU


BERSALIN DI PUSKESMAS
SEKUPANG

SYURIATI

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI


KEBIDANAN PROGRAM PROFESI
UNIVERSITAS AUDI INDONESIA
2022|
Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Persalinan 1
KATAPENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang dengan
RahmatNya, sehingga Buku Panduan Praktik Klinik bagi mahasiswa Program
Studi Pendidikan Profesi KEBIDANAN Tahap Profesi Universitas Audi
Indonesia telah selesai dan dapat digunakan.
Buku ini dimaksudkan sebagai acuan untuk para pembimbing klinik dan
mahasiswa, sehingga dapat menerapkan ilmu dan kiat bidan dilahan praktek
khususnya di lingkungan persalinan. Buku ini menginformasikan tujuan
mahasiswa melakukan asuhan kebidanan pada persalinan, kompetensi yang harus
dicapai mahasiswa, proses pelaksanaan praktik kebidanan persalinan, instrumen
serta format-format evaluasi yang diperlukan didalam melihat kinerja mahasiswa
selama melakukan asuhan kebidanan padapersalinan.
Penulis mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang turut membantu
penyelesaian buku ini, semoga buku ini bermanfaat dalam menyelesaikan tahapan
pendidikan profesi di Departemen Persalinan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
Meridhoi semua amal dan perbuatan kita. Amin

Tim Penyusun

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Persalinan | 2


BAB I
PENDAHULUAN
Persalinan merupakan suatu proses alami yang akan berlangsung dengan
sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang
membahayakan ibu maupun janinnya sehingga memerlukan pengawasan,
pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas yang memadai. Persalinan dibagi
menjadi empat tahap penting dan kemungkinan penyulit dapat terjadi pada setiap
tahap tersebut ( Manuaba, IG, 1999 )
Ibu merupakan kesatuan dari Bio Psikososial Spiritual maka perlu perhatian
khusus dari bidan yang dalam menyiapkan fisik dan mental guna meningkatkan
serta mencegah komplikasi lebih lanjut. Bidan merupakan salah satu tenaga dari
team pelayanan kesehatan yang keberadaannya paling dakat dengan ibu yang
mempunyai peran penting dalam mengatasi masalah melalui asuhan kebidanan.
Dalam melaksanan asuhan kebidanan bidan dituntut memiliki wawasan yang luas,
trampil dan sikap profesional, karena tindakan yang kurang tepat sedikit saja
dapat menimbulkan komplikasi. Oleh karenanya diharapkan semua persalinan
yang dialami ibu dapat berjalan normal dan terjamin pula keselamatan baik ibu
dan bayinya.
1. TujuanUmum
Tujuan umum adalah mahasiswa dapat memberikan asuhan kebidanan kepada
persalinan di berbagai setting, baik diklinik ataupun ditempat tinggal persalinan
dan meningkatkan kemampuan dalam menghadapi persalinan ibu.
2. TujuanKhusus

Mampu melakukan anamnesa dengan menggunakan komunikasi yang


baik dan benar kepada ibu bersalin, serta menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti.
Mampu melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
secara lengkap dengan benar dan tepat pada ibu bersalin.
Mampu menganalisa masalah berdasarkan data atau informasi yang telah
diperoleh melalui anamnesa dan pemeriksaan yang dilakukan.
Mampu membuat suatu perencanaan tindakan berdasarkan analisa yang
telah ditentukan.

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Persalinan | 3


Mampu melaksanakan asuhan secara komprehensif sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun.
Mampu melakukan evaluasi dari prosedur pemeriksaan yang
dilakukan.
Mampu membuat pendokumentasian menggunakan metode 7 langkah
varney.

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Persalinan | 4


BAB II
STANDAR KOMPETENSI KEBIDANAN
Setelah menempuh Pendidikan KEBIDANAN diharapkan dapat dihasilkan
KEBIDANAN yang dapat memenuhi profil dan kompetensi sebagai berikut :
A. Profesi KEBIDANAN:
1. Pemberi pelayanan kebidanan
2. Pemimpin dikomunitas
3. Pendidik
4. Manager
5. Peneliti
B. Kemampuan Utama KEBIDANAN:
1. Mampu berkomunikasi secara efektif
2. Mampu menerapkan etikolegal dalam kebidanan
3. Mampu memberikan asuhan kebidanan professional diklinik dan
dikomunitas
4. Mampu mengaplikasikan kepemimpinan dan manjemen kebidanan
5. Mampu menjalin hubungan interpersonal
6. Mampu melakukan penelitian sederhana
7. Mampu mengembangkan profesionalisme secara terus menerus

Penjabaran dari memberi pelayanan kebidanan pada masa Persalinan adalah


mampu berperan sebagai Bidan dalam merawat ibu Persalinan dengan kompetensi
memberikan asuhan kebidanan pada ibu Persalinan:
1. Melakukan anamnesa dengan komunikasi yang baik untuk medapatkan
masalah yang terjadi pada ibu Persalinan
2. Melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang dengan baik dan benar pada
ibu Persalinan
3. Menganalisa masalah berdasarkan informasi yang diperoleh dari
anamnesa
4. Melakukan asuhan komperhensif pada ibu Persalinan
5. Melakukan evaluasi pada prosedur pemeriksaan pada ibu Persalinan
6. Melakukan evaluasi prosedur pemeriksaan pada ibu Persalinan

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Persalinan | 5


7. Membuat pedokumentasian pada asuhan ibu Persalinan dengan 7 langkah
varney
Fokus dari bidan adalah bahwa ibu Persalinan memerlukan perawatan yang
sangat intensif dimana kita ketahui bahwa ibu Persalinan sangat rentan terhadap
infeksi dan perdarahan yang dapat menyebabakan kematian. Setting praktek
kebidanan ibu Persalinan umumnya disetting ambulatory.Setelah menjalani
praktek profesi diharapkan BIDAN mampu :
1. MEMBERIKAN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU PERSALINAN
a. Pengumpulan Data Dasar
Kompetensi ini menjelaskan bagaiman peran bidan dalam pengumpulan data.
Pada langkah pertama ini dilakukan pengumpulan data dasar untuk
mengumpulkan semua data yang diperlukan guna mengevaluasi keadaan ibu
Persalinan secara lengkap. Data terdiri atas data subjektif dan data objektif. Data
subjektif dapat diperoleh melalui anamnesa langsung, maupun meninjau catatan
dokumentasi asuhan sebelumnya, dan data objektif didapatkan dari pemeriksaan
langsung pada ibu Persalinan. Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua
informasi yang akurat dari semua sumber baik ibu sendiri ataupun keluarga,
misalnya data riwayat persalinan,riwayat perdarahan selamamasa Persalinan,
penyulit selama persalinan, personal hyigine selama masa Persalinan dll.
b. Interpretasi Data Dasar
Pada langkah ini, data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan
sehingga ditemukan diagnosis yang sfesifik (sesuai dengan “nomenklatur standar
diagnosa”) dan atau masalah yang menyertai. Dapat juga dirumuskan kebutuhan
ibu Persalinan berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah
dikumpulkan. Masalah dan diagnosis keduanya digunakan karena beberapa
masalah tidak dapat diselesaiakan seperti diagnosis, tetapi membutuhkan
penanganan yang dituangkan ke dalam sebuah rencana asuhan terhadap ibu
Persalinan. Masalah sering berkaitan dengan pengalaman ibu yang diidentifikasi
oleh bidan. Masalah ini sering menyertai diagnosa. Sebagai contoh :
• Diagnosa

• Masalah

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Persalinan | 6


• Kebutuhan

c. Mengidentifikasi Dan Menetapkan Kebutuhan Yang Mmemerlukan


Penanganan Segera
Pada langkah ini, bidan mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan
untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang
lain sesuai kondisi klien. Dalam kondisi tertentu seorang wanita mungkin akan
memerlukan konsultasi atau kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lainnya
seperti pekerja sosial, ahli gizi atau seorang ahli psikologi, karena banyak ibu
dalam fase Persalinan sering mengalami stress karena perubahan tanggung jawab.
Dalam hal ini bidan harus mampu mengevaluasi kondisi ibu Persalinan untuk
menentukan kepada siapa konsultasi dan kolaborasi yang paling tepat dalam
manajemen asuhan kebidanan pada ibu Persalinan.
d. Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh, ditentukan oleh
langkah langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen
terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau diantisipasi terhadap
ibu Persalinan, dan pada langkah ini reformasi / data dasar yang tidak lengkap
dapat dilengkapi. Rencana asuhan yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa
yang sudah teridentifikasi dari kondisi ibu Persalinan atau dari setiap masalah
yang berkaitan tetapi juga dari kerangka pedoman antisipasi terhadap ibu
Persalinan tersebut seperti apa yang diperkirakan akan terjadi berikutnya apakah
dibutuhkan penyuluhan, konseling, dan apakah perlu merujuk ibu bila ada
masalah-masalah yang berkaitan dengan sosial-ekonomi, kultural atau masalah
psikologis. Dengan perkataan lain, asuhan terhadap ibu Persalinan tersebut sudah
mencakup setiap hal yang berkaitan dengan semua aspek asuhan. Setiap rencana
haruslah disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu oleh bidan dan ibu Persalinan,
agar dapat dilaksankan dengan efektif karena ibu Persalinan merupakan bagian
dari pelaksanaan rencana tersebut. Oleh karena itu, pada langkah ini tugas bidan
adalah merumuskan rencana asuhan sesuai dengan hasil pembahasan rencana

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Persalinan | 7


bersama ibu Persalinan, kemudian membuat kesepakatan bersama sebelum
melaksankannya.
e. Melaksanakan perencanaan
Pada langkah ini, rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diurakan
pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan ini bisa
dilakukan oleh bidan atau sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh
ibu Persalinan, atau anggota tim kesehatan yang lain. Jika bidan tidak
melakukannya sendiri, ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan
pelaksanaannya (misalnya : memastikan agar langkah-langkah tersebut benar-
benar terlaksana). Dalam situasi dimana bidan dalam manajemen asuhan bagi ibu
Persalinan adalah bertanggungjawab terhadap terlaksananya rencana asuhan ibu
Persalinan secara menyeluruh. Manajemen yang efisien akan mengurangi waktu
dan biaya serta meningkatkan mutu dari asuhan terhadap ibu Persalinan.
f. Evaluasi
Pada langkah ke-tujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan, meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-
benar telah terpenuhi sesuai dengan sebagaimana telah diidentifikasi dalam
masalah dan diagnosis. Rencana tersebut dapat dianggap efektif jika memang
sesuai dengan masalah dan diagnosis ibu Persalinan, juga benar dalam
pelaksanaannya. Disamping melakukan evaluasi terhadap hasil asuhan yang telah
diberikan, bidan juga dapat melakukan evaluasi terhadap proses asuhan yang telah
diberikan. Dengan harapan, hasil evaluasi proes sama dengan hasil evaluasi secara
keseluruhan.
2. HUBUNGAN BIDAN DAN IBU PERSALINAN
Kompetensi dalam area ini menampilkan pendekatan professional dan
kolaboratif dimana bidan bisa memposisikan dirinya sebagai orang yang paling
dekat dengan ibu, sehingga ibu Persalinan bisa dengan enak dan gampang
mengatakan segala kebutuhan dan masalahnya, dengan demikian bidan dapat
menyelesaiakn masalah yang ada pada ibu Persalinan.
3. FUNGSI PENGAJARAN DAN BIMBINGAN
Fungsi ini menjelaskan tentang kemampuan bidan dalam menstransfer
pengetahuan dan ketrampilan psiko motor kepada ibu Persalinan. Fungsi

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Persalinan | 8


pembimbingan melibatkan keterampilan dalam mengintepretasikan dan
menggunakan individual strategi (setiap pasien membutuhkan strategi pendekatan
yang tepat) melalui advokasi, modeling dan tutorial.
a. Mampu menunjukkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengkaji
issu yang sensitive pada saat masa Persalinan
b. Menggali informasi yang terkait dengan tujuan, persepsi, untuk mengatasi
masalah pada ibu Persalinan
c. Menggali tentang kebutuhan pendidikan ibu Persalinan dan pengajaran
baik oleh ibu Persalinan sendiri maupun anggota keluarga selama masa
Persalinan berlangsung.
4. PERAN PROFESSIONAL
Kompetensi ini menjelaskan tentang berbagai variasi dari peran bidan dalam masa
Persalinan, lebih khususnya yang berhubungan dengan pelayanan langsung dan
manajemennya bidan dalammasa Persalinan harus mengimplementasikan critical
thingking dan membangun kolaborasi dengan tenaga medis dalam memberikan
pelayanan yang terbaik.
Untuk membantu pencapaian kompetensi dalam setiap proses pendidikan
pembelajaran tahap profesi setiap bagian maka disusun list of clinicsl diseases
untuk tingkat pencapaian ketrampilan klinis.
List of clinical skills merupakan ketrampilan klinis yang harus dikuasai
disesuaikan dengan jenis ketrampilan dan kompetensi ketrampilan bagi seorang
BIDAN. Adapun tingkat pencapaian kompetensi klinis yang harus dikuasai
disesuaikan dengan jenis ketrampilan dan kompetensi bagi seorang BIDAN.

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Persalinan | 9


BAB III
METODE DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran klinik yang digunakan pada mata ajar Kebidanan
Persalinan tahap profesi ini meliputi konferens klinik, penugasan tertulis,
penugasan klinik, ujian kasus klinik, persentase kasus dan belajar mandiri.

N Metode Deskripsi Tujuan Tahap Prosedur


o Pembelajara
n
1 Konferens Konferens klinik 3. Pre 1. Tentukan tujuan
klinik (pre adalah diskusi conference : konferensi
dan post) kelompok untuk mengevaluasi 2. Pebimbing
membahas kesiapan klinik berperan
aspek-aspek mahasiswa sebagai
praktek klinik dan rencana fasilitator dan
kegiatan narasumber
praktek. 3. Sebelum
4. Post melakukan
conferenc : konferensi
mengevaluasi mahasiswa
kegiatan harus
asuhan mempelajari hal
kebidanan, yang akan
evaluasi diri didiskusikan
mahasiswa, 4. Mahasiswa atau
peer review pembimbing
dan rencana menyampaikan
kegiatan kesimpulan
selanjutnya, konferens
melatih
kemampuan
pemecahan
masalah
2 Penugasan Membuat Mempersiapkan 1. Setiap kali
tertulis laporan pengetahuan mahasiswa akan
pendahuluan yang harus melakukan
untuk setiap dimiliki oleh pendidikan
rencana mahasiswa kesehatan pada
pendidikan sebelum masa Persalinan
kesehatan (lihat melakukan terlebih dahulu
format laporan pendidikan membuat
pendahuluan) kesehatan laporan

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Persalinan | 10


pendahuluan
2. Laporan
pendahuluan
dibuat sesuai
dengan
pedoman yang
ditetapkan
3. Laporan tertulis
lain dapat
diberikan oleh
pembimbing
pada mahasiswa
mengenai
materi/hal
tertentu yang
harus lebih
dikuasai oleh
mahasiswa
3 Penugasan Penugasan klinik 1. Memberi 1. Mahasiswa
klinik adalah kesempatan melakukan
mahasiswa pada asuhan
melakukan mahasiswa kebidanan sesuai
asuhan menggunakan pedoman
kebidanan teori dan 2. Pembimbing
lengkap pada konsep dalam segera
satu kasus masa praktik memberikan
Persalinan dan kebidanan umpan balik
satu askeb masa masa terhadap
Persalinan dalam Persalinan askeb/tindakan/d
7 langkah varney 2. Kesempatan okumentasi yang
untuk dilakukan
mengasah mahasiswa
keterampilan
pemecahan
masalah
klinik,
psikomotor
dan efektif
4 Persentase Persentase kasus Memberikan 1. Dilakukan pada
kasus yang telah kesempatan akhir praktek
dikelola kepada 2. Diskusikan
memungkinkan mahasiswa dalam kelompok
mahasiswa untuk saling kasus yang akan
untuk bertukar dipresentasikan
mendapatkan informasi 3. Lakukan
tambahan tentang variasi presentase
informasi yang dan penanganan sesuai dengan
lebih banyak kasus kebidanan format

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Persalinan | 11


masa Persalinan presentasi yang
telah ditetapkan

5 Ujian kasus Mengelola satu Menilai 1. Mahasiswa


klinik kasus yang keberhasilan memilih salah
ditetapkan pencapaian satu tndakan
kompetensi yang
mahasiswa direncanakan
selama praktik dan dilakukan
profesi dihadapan
kebidanan masa pembimbing
Persalinan 2. Proses ujian
secara kasus
menyeluruh dilaksanakan
sesuai ketentuan
3. Pembimbing
mengisi format
penilaian
6 Ujian kasus Mahasiswa Memberikan 1. Mahasiswa
klinik melakukan kesempatan menentukan
asuhan pada mahasiswa tujuan belajar
kebidanan tanpa untuk mandiri setiap
kehadiran meningkatkan harinya
pembimbing rasa percaya diri 2. Mahasiswa
dan bertindak meminta umpan
sebagai seorang balik dari
“profesi” dalam pembimbing
memberikan terhadap
asuhan pengalaman
kebidanan yang telah
dijalani

Kegiatan Pembelajaran
Mahasiswa ditempatkan di satu wilayah komunitas binaan dan setiap
individu membina satu ibu Persalinan sampai melakukan perawatan pada ibu
Persalinan :
a. Pengkajian : pengkajian dilakukan oleh mahasiswa dengan turun ke rumah
ibu Persalinan wilayah binaan puskesmas untuk mendapatkan kasus binaan
dan kelompok
b. Pelaksanaan praktek : pengambilan kasus individu dan kelompok dilakukan
berdasarkan pengkajian dan data yang didapatkan berfokus pada sasaran
resiko tinggi dan aktual.
c. Laporan kasus ibu Persalinan dan resume di kumpulkan pada akhir praktek

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Persalinan | 12


setelah diseminarkan
Tata Tertib Praktek
Berikut ini merupakan tata tertib praktek klinik yang harus dipatuhi oleh
mahasiswa :
Kehadiran :
1. Mahasiswa wajib hadir di lahan praktek 15 menit sebelum jadwal dinas
dimulai.
2. Kehadiran praktek profesi 100% maka apabila mahasiswa terlambat akan
dikenakan saksi yani nilai mahasiswa akan dikurangi 5% dari kegiatan yang
sedang berlangsung untuk satu kali keterlambatan
3. Keterlambatan jam dinas tidak lebih dari 15 menit, apabila lebih dari 15 menit
maka dianggap alpa
4. Bila 1 (satu) hari absen tanpa alasan, mahasiswa wajib mengganti dinas
selama 3 (tiga) hari
5. Apabila tidak hadir karena alasan sakit/izin, mahasiswa wajib menyertakan
surat keterangan sakit dari yang merawat atau surat izin dan diberitakan
kepada koordinator praktek profesi (pemberitahuan harus dilakukan pada hari
izin tersebut tidak lewat dari pukul 12.00 wib). Praktek profesi yang
tertinggal wajib diganti pada hari lain sebanyak ketidakhadirannya
6. Bila absen lebih dari 5 hari (berturut-turut atau tidak) maka dianggap gagal
dalam mengikuti mata ajar ini dan harus mengikuti program ini kembali.
7. Pengganti hari praktek harus diketahui oleh koordinator mata ajaran

Seragam :
1. Mahasiswa wajib memakai seragam dan atribut yang sudah ditentukan oleh
institusi pendidikan dan lahan praktek (pakaian putih lengkap dengan bed
nama, sepatu pansus hitam dan menggunakan jas almamater)
2. Bagi mahasiswa yang tidak mematuhi peraturan no. 1 diatas dikenakan sanksi
yakni tidak dibenarkan mengikuti paraktek.
3. Mahasiswa dilarang memanjangkan kuku, memakai perhiasan, anting,
kalung, gelang, cincin, dll)
4. Apabila mahasiswa tidak mematuhi peraturan no, 3 diatas, maka nilai akan

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Persalinan | 13


dikurangi 5%.
Kewajiban :
1. Mahasiswa wajib membuat laporan pendahuluan, laporan kasus dan
resume sesuai target pencapaian kompetensi
2. Mahasiswa wajib mebawa laporan kasus dan buku referensi setiap hari
untuk dikoreksi oleh pembimbing/CI saat kunjungan ke lahan praktek
3. Mahasiswa wajib memenuhi kompetensi yang telah ditetapkan dari
institusi pendidikan dan diketahui oleh pembimbing/CI lahan praktek
4. Mahasiswa wajib melaksanakan presentasi kasus kelompok di akhir
praktik
5. Mahasiswa wajib menjaga nama baik institusi pendidikan dan klien
6. Mahasiswa wajib memahami, membawa buku panduan praktek profesi dan
menerapkan aturan yang tertera didalamnya selama mengikuti praktek.

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Persalinan | 14


BAB IV
EVALUASI

Secara umum evaluasi praktik kebidanan asuhan ibu Persalinan tahap


profesi, bertujuan untuk menilai pencapaian kompetensi mahasiswa dalam
menerapkan proses Asuhan Kebidanan masa Persalinan, meliputi :
No Topik Penilaian Bobot
1 Laporan askeb Persalinan 35%
2 Laporan resume 20%
3 Pre dan Post Konfrence 10%
4 Ujian Praktek 25%
5 Seminar 10%
Total 100%
Catatan :
1. Mahasiswa menyiapkan format-format evaluasi yang akan digunakan
2. Format evaluasi dapat dilihat pada lampiran
3. Mendapat nilai minimal 70 pada hasil penilaian evaluasi akhir
4. Memenuhi kehadiran 100%
5. Mematuhi semua tata tertib yang terdapat pada buku pedoman mahasiswa

Buku Panduan Praktik Profesi Departemen Persalinan | 15


BAB V

LAPORAN ASUHAN MASA PERSALINAN

A. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan serangkaian
perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melaui jalan lahir
(Moore,200
Persalinan merupakan suatu proses alami yang akan berlangsung dengan
sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang
membahayakan ibu maupun janinnya sehingga memerlukan pengawasan,
pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas yang memadai. Persalinan dibagi
menjadi empat tahap penting dan kemungkinan penyulit dapat terjadi pada setiap
tahap tersebut ( Manuaba, IG, 1999 )
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37–42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun
pada janin (Prawirohardjo, 2002).
Persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita melahirkan bayi yang
diawali dengan kontraksi uterus yang teratur dan memuncak pada saat pengeluaran
bayi sampai dengan pengeluaran plasenta dan selaputnya dimana proses persalinan
ini akan berlangsung selama 12 sampai 14 jam (Mayles, 1996).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 -42 minggu) lahir spontan
dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa
komplikasi baik ibu maupun janin (Prawirohardjo, 2005).

B. Tanda-Tanda Persalian

Tanda-tanda permulaan persalinan sebelum terjadi persalinan yang


sebenarnya, beberapa minggu sebelumnya, wanita memasuki “bulan-nya” atau
“minggu-nya” atau hari-nya. Yang disebut kala pendahuluan. Kala pendahuluan
memberikan tanda-tanda sebagai berikut (Mochtar, 2011):
1. Lightening atau settling atau dropping, yaitu kepala turun memasuki pintu
atas panggul, terutama pada primigravida. Pada multipara, hal tersebut tidak
begitu jelas.
2. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
3. Sering buang air kecil atau sulit berkemih (polakisuria) karena kandung
kemih tertekan oleh bagian bawah janin.
4. Perasaan nyeri di perut dan dipinggang oleh adanya kontraksi-kontraksi
lemah uterus, kadang-kadang disebut ”false labor pains”.
5. Serviks menjadi lembek; mulai mendatar, dan sekresinya bertambah,
mungkin bercampur darah (bloody show).

Tanda-tanda Inpartu

1. Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
2. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-
robekan kecil pada pada serviks
3. Kadang-kadang, ketuban pecah dengan sendirinya
4. Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan telah ada pembukaan.

C. Pembagian fase Dalam Persalian

Menurut Sarwono (2005), persalinan dibagi menjadi 4 tahap yaitu :

1. Kala I (kala pembukaan)


Kala satu persalinan adalah permulaan kontraksi persalinan sejati,
yang ditandai oleh perubahan serviks yang progresif yang diakhiri dengan
pembukaan lengkap (10 cm) pada primipara kala I berlangsung kira-kira 13
jam, sedangkan pada multipara kira-kira 7 jam.

Terdapat 2 fase pada kala satu, yaitu :


1) Fase laten
Merupakan periode waktu dari awal persalinan hingga ke titik ketika
pembukaan mulai berjalan secara progresif, yang umumnya dimulai sejak
kontraksi mulai muncul hingga pembukaan tiga sampai empat sentimeter
atau permulaan fase aktif berlangsung dalam 7-8 jam. Selama fase ini
presentasi mengalami penurunan sedikit hi ngga tidak sama sekali.
2) Fase aktif
Merupakan periode waktu dari awal kemajuan aktif pembukaan menjadi
komplit dan mencakup fase transisi, pembukaan pada umumnya dimulai
dari 3 -4 cm hingga 10 cm dan berlangsung selama 6 jam. Penurunan bagian
presentasi janin yang progresif terjadi selama akhir fase aktif dan selama
kala dua persalinan.

Fase aktif dibagi dalam 3 fase, antara lain :

(1) Fase akselerasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm


(2) Fase dilatasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan sangat cepat, dari 4
cm menjadi 9 cm
(3) Fase deselerasi, yaitu pembukaan menjadi lamban kembali dalam
waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi lengkap (Prawirohardjo, 2005).

Kala II (kala pengeluaran janin)


beberapa tanda dan gejala persalinan kala II adalah
Ibu merasakan ingin meneran bersamaan terjadinya kontraksi, Ibu
merasakan peningkatan tekanan pada rectum atau vaginanya, perineum
terlihat menonjol , vulva vagina dan sfingter ani terlihat membuka,
peningkatan pengeluaran lendir darah. Kala II pada primi : 1½ - 2 jam, pada multi ½ - 1
jam (Mochtar,2002).

Kala III (pengeluaran plasenta )


Menurut Depkes RI (2002), tanda-tanda lepasnya plasenta mencakup
beberapa atau semua hal dibawah ini: Perubahan bentuk dan tinggi
fundus, tali pusat memanjang, semburan darah tiba-tiba. Manajemen aktif kala III
meliputi pemberian oksitosin dengan segera,

pengendalian tarikan pada tali pusat, dan pemijatan uterus segera setelah plasenta
lahir. Jika menggunakan manajemen aktif dan plasenta belum lahir juga dalam
waktu 30 menit, periksa kandung kemih dan lakukan kateterisasi, periksa adanya
tanda pelepasan plasenta, berikan oksitosin 10 unit (intramuskular) dosis ketiga,
dan periksa si ibu dengan seksama dan jahit semua robekan pada serviks dan
vagina kemudian perbaiki episiotomi (Moh. Wildan dan A. Alimul H, 2008)

Kala IV
Kala pengawasan dimulai dari lahirnya plasenta sampai 1 jam. Periksa
fundus uteri setiap 15 menit pad jam pertama dan setiap 20-30 menit selama jam
kedua. Jika kontraksi tidak kuat massase uterus sampai menjadi keras.
Periksa tekanan darah, nadi, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit
pada jam pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua. Selain itu perawat juga
menganjurkan untuk minum agar mencegah dehidrasi. Higene juga perlu
diperhatikan, istirahat dan biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan
hubungan ibu dan bayi. Sebagai permulaan dengan menyusui bayi karena
menyusui dapat membantu uterus berkontraksi. (Moh. Wildan dan A. Alimul H,
2008)

D. Bahaya Dalam pertolongan Presalian

Demi keselamatan ibu dan bayi, waspadai beberapa masalah saat persalinan berikut ini:
1) Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas
2) Keluar darah dari jalan lahir sebelum melahirkan
3) Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir
4) Tidak kuat mengejan
5) Mengalami kejang-kejang
6) Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas
7) Air ketuban keruh dan berbau
8) Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar
9) Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
10) Keluar darah banyak ketika bayi lahir
E. Partograf
Menurut WHO (1994) partograf merupakan suatu sistem yang tepat untuk memantau keadaan ibu
dan janin dari yang dikandung selama dalam persalinan waktu ke waktu. Partograf standar WHO
dapat membedakan dengan jelas perlu atau tidaknya intervensi dalam persalinan. Juga dapat
dengan jelas dapat membedakan persalinan normal dan abnormal dan mengidentifikasi wanita
yang membutuhkan intervensi.
Partograf digunakan antara lain untuk :
1. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks melalui
pemeriksaan dalam;
2. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal, sehingga dapat melakukan deteksi
secara dini terhadap setiap kemungkinan terjadinya partus lama. Dengan metode yang baik dapat
diketahui lebih awal adanya persalinan yang abnormal dan dapat dicegah persalinan lama,
sehingga dapat menurunkan resiko perdarahan pospartum dan sepsis, mencegah persalinan macet,
pecah rahim, dan infeksi bayi baru lahir.
Menurut WHO (2000) dan Depkes (2004) cara pengisian partograf antara lain meliputi:
a. Informasi tentang ibu: Bidan mencatat nama pasien, riwayat kehamilan, riwayat persalinan,
nomer register pasien, tanggal dan waktu kedatangan dalam jam mulai dirawat, waktu pecahnya
selaput ketuban. Selain itu juga mencatat waktu terjadinya pecah ketuban, pada bagian atas
partograf secara teliti.
b. Kesehatan dan kenyamanan janin : Bidan mencatat pada kolom, lajur dan skala angka pada
partograf antara untuk pencatatan:
1. Hasil pemeriksaan DJJ setiap 30 menit atau lebih sering jika ada tanda-tanda gawat janin. Setiap
kotak menunjukkan waktu 30 menit. Skala angka di sebelah kolom paling kiri menunjukkan DJJ.
DJJ dicatat dengan memberi tanda titik pada garis yang sesuai dengan angka yang menunjukkan
DJJ. Kemudian hubungkan titik yang satu dengan titik Iainnya dengan garis tidak terputus;
2. Warna dan adanya air ketuban, penilaian air ketuban setiap kali melakukan pemeriksaan dalam,
dan nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah. Mencatat temuan-temuan ke dalam kotak
yang sesuai di bawah lajur DJJ, menggunakan lambang-lambang seperti berikut: (a) U jika
ketuban utuh atau belum pecah; (b) J jika ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih; (c) M jika
ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur mekonium; (d) D jika ketuban sudah pecah dan
air ketuban bercampur darah; (e) K jika ketuban sudah pecah dan tidak ada air ketuban atau
“kering”;
3. Molase atau penyusupan tulang kepala janin, menggunakan lambang-lambang berikut ini: (a) 0
jika tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat dipalpasi; (b) 1 jika tulang-
tulang kepala janin hanya saling bersentuhan; (c) 2 jika tulang-tulang kepala janin saling tumpang
tindih, tapi masih dapat dipisahkan; (d) 3 jika tulang-tulang kepala janin tumpang tindih dan tidak
dapat dipisahkan. Hasil pemeriksaan dicatat pada kotak yang sesuai di bawah lajur air ketuban.
c. Kemajuan persalinan, kolom dan lajur kedua pada partograf adalah
untuk pencatatan kemajuan persalinan. Angka 0-10 yang tertera di tepi kolom paling kiri adalah
besarnya dilatasi serviks. Setiap angka/kotak menunjukkan besarnya pembukaan serviks. Kotak
yang satu dengan kotak yang lain pada lajur di atasnya, menunjukkan penambahan dilatasi sebesar
19
1 cm. Skala angka 1-5 menunjukkan seberapa jauh penurunan kepala janin. Masing-masing kotak
di bagian ini menyatakan waktu 30 menit. Sedangkan kemajuan persalinan meliputi:
1. Pembukaan serviks, penilaian dan pencatatan pembukaan serviks dilakukan setiap 4 jam atau lebih
sering dilakukan jika ada tanda-tanda penyulit. Saat ibu berada dalam fase aktif persalinan, catat
pada partograf hasil temuan dari setiap pemeriksaan dengan simbol “X”. Simbol ini harus ditulis
di garis waktu yang sesuai dengan lajur besarnya pembukaan serviks di garis waspada.
Hubungkan tanda “X” dari setiap pemeriksaan dengan garis utuh atau tidak terputus;
2. Pencatatan penurunan bagian terbawah atau presentasi janin, setiap kali melakukan pemeriksaan
dalam atau setiap 4 jam, atau lebih sering jika ada tanda-tanda penyulit. Kata-kata “turunnya
kepala” dan garis tidak terputus dari 0-5, tertera di sisi yang sama dengan angka pembukaan
serviks. Berikan tanda “•” pada garis waktu yang sesuai. Hubungkan tanda “•” dari setiap
pemeriksaan dengan garis tidak terputus;
3. Garis waspada dan garis bertindak, garis waspada dimulai pada pembukaan serviks 4 cm dan
berakhir pada titik di mana pembukaan lengkap, diharapkan terjadi laju pembukaan 1 cm per jam.
Pencatatan selama fase aktif persalinan harus dimulai di garis waspada.
d. Pencatatan jam dan waktu meliputi:
1. Waktu mulainya fase aktif persalinan, di bagian bawah pembukaan serviks dan penurunan, tertera
kotak-kotak yang diberi angka 1-16. Setiap kotak menyatakan waktu satu jam sejak dimulainya
fase aktif persalinan;
2. Waktu aktual saat pemeriksaan dilakukan, di bawah Iajur kotak untuk waktu mulainya fase aktif,
tertera kotak-kotak untuk mencatat waktu aktual saat pemeriksaan dilakukan. Setiap kotak
menyatakan satu jam penuh dan berkaitan dengan dua kotak waktu tiga puluh menit pada lajur
kotak di atasnya atau lajur kontraksi di bawahnya. Saat ibu masuk dalam fase aktif persalinan,
catat pembukaan serviks di garis waspada. Kemudian catat waktu aktual pemeriksaan ini di kotak
waktu yang sesuai.
3. Bidan mencatat kontraksi uterus pada bawah lajur waktu yaitu ada lima lajur kotak dengan tulisan
“kontraksi per 10 menit” di sebelah luar kolom paling kiri. Setiap kotak menyatakan satu
kontraksi. Setiap 30 menit, raba dan catat jumlah kontraksi dalam 10 menit dan lamanya kontraksi
dalam satuan detik. Nyatakan jumlah kontraksi yang terjadi dalam waktu 10 menit menggunakan
symbol-simbul yaitu apabila kontraksi lamanya kurang dari 20 menit, 20 menit sampai dengan 40
menit; dan apabila lebih dari 40 menit.
e. Bidan mencatat obat-obatan dan cairan intravena (IV) yang diberikan dalam kotak yang sesuai
dengan kolom waktu. Untuk pemberian oksitosin drip oksitosin sudah dimulai, bidan harus
mendokumentasikan setiap 30 menit jumlah unit oksitoksin yang diberikan per volume cairan IV
dan dalam satuan tetesan per menit (atas kolaborasi dokter), catat semua pemberian obat-obatan
tambahan dan atau cairan IV.
f. Kesehatan dan kenyamanan ibu, bagian terakhir pada lembar depan partograf berkaitan
dengan kesehatan dan kenyamanan ibu, meliputi:
1. Nadi, tekanan darah dan temperatur tubuh, angka di sebelah kiri bagian partograf berkaitan dengan
nadi dan tekanan darah ibu. Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif persalinan

20
atau lebih sering jika dicurigai adanya penyulit menggunakan simbol titik (•). Pencatatan tekanan
darah ibu dilakukan setiap 4 jam selama fase aktif persalinan atau lebih sering jika dianggap akan
adanya penyulit menggunakan simbol (~). Pencatatan temperatur tubuh ibu setiap 2 jam atau lebih
sering jika suhu tubuh meningkat ataupun dianggap adanya infeksi dalam kotak yang sesuai.
2. Volume urin, protein atau aseton, ukur dan catat jumlah produksi urin ibu sedikitnya setiap 2 jam
atau setiap kali ibu berkemih. Jika memungkinkan setiap kali ibu berkemih, lakukan pemeriksaan
adanya aseton atau protein dalam urin.

21
FORMAT ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN

PENGUMPULAN DATA
IDENTITAS
Nama Ibu : Ny. N Nama Ayah : Tn H

Umur :26 Tahun Umur : 28 Tahun


Suku/Bangsa : melayu / Indonesia Suku/Bangsa : melayu / indonesia
Agama : islam Agama : islam
Pendidikan : SMU Pendidikan : SMU
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat Rumah : Sekupang Alamat Rumah : Sekupang

ANAMNESA (Data Subjektif)


Pada tanggal : 17 Desember 2022 Pukul : 07.00
Keluhan Utama : nyeri pinggang menjalar ke ari ari dan keluar lender bercampur darah sejak 10 jam
yang lalu

Riwayat Menstruasi
HPHT : 10– 3 - 2022

TTP : 17 – 12 - 2022
Lamanya : 7 hari
Siklus : 28 hari
√Pergerakan fetus pertama kali usia kehamilan 16 minggu

Keluhan yang dirasakan pada kehamilan ini


Rasa Lelah :  Ada √Tidak ada
Mual muntah yang lama :  Ada √Tidak ada
Pening :  Ada √Tidak ada
Nyeri perut :  Ada √ Tidak ada
Panas menggigil :  Ada √ Tidak ada
Tanda-Tanda Persalinan
Kontraksi : ada Sejak tanggal : 16 Desember 2022
Pukul : 21.00 wib
Frekwensi : 2-3 x
Lamanya : 20-30 Kekuatan :sedang

Pengeluaran pervaginam
Darah + Lendir : √Ada  Tidak ada
Air ketuban :  Ada √ Tidak ada
Darah :  Ada √ Tidak ada

22
Riwayat imunisasi
TT 1 : 12 – 08 - 2022

TT 2 :12 -09-2022
Pola eliminasi
BAB : 1 x sehari BAK : 8-9 x sehari
Pola makan dan minum
Makan
Pagi : nasi goreng + telur mata sapi
Siang : Nasi 1 porsi + lauk+sayur+buah
Malam :Nas 1 porsi +lauk+sayur + buah

Minum : susu 2 xsehari


Pola tidur
Malam Hari : 7 jam siang hari : 2 jam
Riwayat Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Komplikas
Keha i Bayi Nifas
Usia Temp Jenis
Penol
No mila at ong
n Keha Persal Persalin Persal
an
Ke
milan inan inan Ibu Ana J PB BB Kea Keada Lacta
k K (cm) (gr) daan an si

1 ini

Riwayat Kesehatan
Riwayat penyakit yang pernah diderita Penyakit DM
:  Ada √Tidak ada
Penyakit jantung Penyakit hipertensi
:  Ada √Tidak ada
Penyakit liver Penyakit rubella Penyakit
:  Ada √Tidak ada
TBC Penyakit epilepsi Penyakit PHS
:  Ada √Tidak ada
Penyakit ginjal
:  Ada √Tidak ada
Perilaku Kesehatan
Penggunaan Alcohol :  Ada √Tidak ada

Obat-obatan/jamu :  Ada √Tidak ada


:  Ada √Tidak ada
:  Ada √Tidak ada

:  Ada √Tidak ada

:  Ada √Tidak ada

23
Merokok :  Ada √Tidak ada

Makan sirih :  Ada √Tidak ada


Personal hygiene :
Riwayat Sosial Ekonomi

Status Perkawinan : Kawin


Perkawinan ke :I
Apakah kehamilan diharapkan : Iya
Kepercayaan yang berhubungan dengan kehamilan persalinan dan nifas yang lalu
: tidak ada
Penghasilan perbulan : Rp. 4. 500.000,-

PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Baik


Kesadaran : Composmentis
Keadaan emosional : stabil
Tanda vital
TD : 120/70 mmhg
Pols : 20 x/i
HR : 87 x/i
Suhu : 36,5 c
Tinggi Badan : 155 cm
Berat Badan
Sebelum hamil : 52 kg
Selama hamil :62 kg
Kenaikan BB selama hamil :10 kg
Muka : keadaan wajah tidak pucat, tidak ada kelainan
Mata : konjungtiva merah muda, sclera tidak ikterik
Hidung : simetris dan bersih
Mulut : bersih, tidak tampak caries
Telinga : simetris kiri dan kanan dan bersih
Leher : tidak ada pembesaran kelenjar gondok atau tyroid
Dada : simetris kiri dan kanan tidak ada benjolan,radang atau luka
Payudara : putting susu menonjol, aerola hiperpigmentasi colostrum (-)

24
Pembesaran : dalam batas normal
Puting susu : menonjol
Simetris : kiri +/kanan+
Areola mammae : hiperpigmentasi

Benjolan : tidak ada


Rasa nyeri : tidak ada
Punggung dan Pinggang
Posisi tulang belakang : lordosis

Pinggang nyeri ketuk : tidak


Extremitas atas
Oedema : tidak
Kekakuan otot sendi : tidak

Kemerahan : tidak
Extremitas bawah
Oedema :tidak
Kekakuan otot sendi : tidak
Kemerahan : tidak
Varices :tidak

Refleksi patella : +/+


Abdomen
Pembesaran : sesuai usia kehamilan
Benjolan : tidak ada

Bekas luka operasi : tidak ada


Konsistensi : keras
Pemeriksaan Kebidanan
Palpasi uteri
Tinggi Fundus Uteri : pertengahan px -pusat
Kontraksi :
Fetus :
Letak : kepala

Presentase : kepala
Posisi : kepala
Penurunan : kepala
Pergerakan : ada
TBBJ : (33-12) x 155 = 3255 gr
Auskultasi
DJJ :+
+

25
Frekwensi Punctum maximum : 145 x/menit
Pemeriksaan panggul Kesan panggul : 1/3 sias dengan perut ibu bagian
kanan
Distansia spinarum
: Normal
Distansia kristarum
: 26 cm
Konjugata eksterna
: 29 cm
Lingkar panggul
:
Ano – genital 20 cm
(inspeksi) Perineum :
90 cm
Vulva vagina
: Luka parut : tak ada
: Warna :merah
Luka :tak ada
Pengeluaran
Varices :tak ada
: Pervaginam :bloodslem
Anus
Warna :merah
Pemeriksaan dalam kehitaman
Atas indikasi : Haemoroid
:tak ada
Oleh
: Inpartu Pukul : 08.00
Porsio
: Bidan
Pembukaan serviks
: Menipis
Ketuban
: 8 cm
Persentasi fetus
:
Posisi Ada
:
Penurunan Kepala
: HII
UJI DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium : Kepala
Haemoglobin :12 gr%
Golongan darah :A
Urine : Negatif
Protein : negatif

KALA I

26
IDENTIFIKASI DIAGNOSA,MASALAH DAN KEBUTUHAN
Diagnosa : Ibu inpartu kala 1 fase aktif normal
Data Dasar :
Ds :
a) Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan pertama

b) Ibu mengatakan HPHT 10 – 03 - 2022

c) Ibu mengatakan keluar lendir bercampur darah sejak 10 jam yang lalu

d) Ibu mengatakan nyeri pinggang menjalar ke ari – ari sejak 10 jam yang lalu

Do :
Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, ada strie gravidarum dan linea alba
VT : pembukaan 8 cm
Leopold I : pertengahan px –pusat,bagian atas janin bokong
Leopold II: pu-ka
Leopold III : kepala sudah masuk PAP,
Leopold IV : divergen
Pemeriksaan auskultasi Djj: frekwensi : 145 x/menit

TD : 120/80 mmhg R:20 x/i


ND :89 x/i S: 36,7c
Masalah : tidak ada
Kebutuhan :
 Informasikan tentang hasil pemeriksaan

 Dukungan psikologis

 Rasa aman dan nyaman serta teknik relaksasi

 Cairan dan nutrisi

 Kehadiran pendamping persalinan

 Pemantauan kala II

 Persiapan persalinan

27
IDENTIFIKASI MASALAH DAN DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada
TINDAKAN SEGERA
Tidak ada

RENCANA TINDAKAN

Tanggal : 17 Desember 2022 Pukul :09.30

 Beritahu tentang hasil pemeriksaan

 Memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi , eliminasi, dan istirahat

 Pengurangan rasa nyeri

 Motivasi serta support mental dan pendamping persalinan

 Persiapan pertolongan persalinan

PELAKSANAAN
Tanggal : 17 Desember 2022 Pukul : 09.30
 Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dan kemajuan persalinan

 Membantu dan melibatkan keluarga dalam memberikan makan dan minum diantara HIS

 Mengurangi rasa nyeri dengan melakukan masase /sentuhan lembut pada pinggang ibu dan mengatur

posisi

ibu senyaman mungkin

 Memberikan dukungan mental pada ibu dan support agar tidak cemas dalam proses persalinan agar dapat

melaluinya dengan lancer

 Mendiskusikan pendamping ibu dalam menghadapi persalinan

 Memberikan penkes tentang cara mengejan yang baik yaitu kedua tangan merangkul paha serta ditarik

keluar, dagu menempel dada dan mengedan saat his

 Membantu ibu dalam BAK dan BAB

EVALUASI
Tanggal : 17 Desember 2022 Pukul :11.30wib

S : Subyektif

a. Ibu mengatakan sakitnya semakin kuat

b. Ibu mengatakan ingin mengedan

28
c. Ibu mengatakan ingin

O : Obyektif

Keadaan umum : baik

Kesadaran : composmentis

TTV

Tekanan darah: 120/80 mmHg

Suhu :36,4 ℃

RR :20x/menit

Nadi :80x/menit

. His
- Frekuensi :3-4
- Durasi :40
- Interval : setiap 10 menit

Auskultasi
 Frekuensi DJJ : 150 x/mnt
 Punctum Maksimum : punctum maksimum perut kanan ibu
 Irama : teratur
 Kekuatan : sedang
Pemeriksaan Dalam
 Atas indikasi : inpartu
 Portio
 Konsistensi Serviks : sedang
 Penipisan : menipis
 Pembukaan : 10 cm
 Kantong Ketuban :(-)
 Presentasi fetus : kepala
 Penurunan bagian terendah : kepala
 Bagian yang menumbung : tidak ada
A: Assesment

Ibu inpartu kala I fase aktif, pembukaan lengkap normal

P : Planning

I. Menjelaskan pada ibu bahwa ibu sudah memasuki proses persalinan

II. Mengatur posisi yang diinginkan ibu

III. Memberikan support mental pada ibu untuk terus bersabar , tabah dalam menghadapi persalinan

29
KALA II
I. PENGUMPULAN DATA
DASAR
Data Subjektif :
 ibu mengatakan sakitnya semakin kuat

 Ibu mengatakan ingin BAB dan ingin mengedan

Data Objektfi :
 Pengeluaran lendir dan darah makin kuat

 HIS (+)

 DJJ (+) 150 x/menit

 Pembukaan lengkap, ketuban (-)

 Kepala di HIV

 Tanda kala II ada, perineum menonjol, vulva menganga, anusmembuka

 Ibu kelihahatan ingin meneran

II. INTERPRESTASI DATA, DIAGNOSA,


Diagnosa : Ibu inpartu kala II Normal
Data Dasar : ibu mengatakan ingin meneran , tampak tanda kala II, anus membuka, vulva
menganga

Masalah : tidak ada


Kebutuhan :

 Informasi hasil pemeriksaan

 Bimbingan meneran

 Cairan dan nutrisi

 Support mental

 Teknik relaksasi

III. ANTISIPASI MASALAH DAN DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI


Tidak ada

V. INTERVENSI
 Jelaskan pada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap

 Bimbingan meneran

 Perawatan BBL
30
 Penuhi cairan dan nutrisi

 Pemotongan tali pusat

VI. IMPLEMENTASI

 Menjelaskan pada ibu bahwa ibu sudah memasuki proses persalinan

 Mengatur posisi yang diinginkan ibu

 Membantu kelahiran bayi

 Memeriksa tali pusat

 Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan

 Melakukan perawatan BBL

 Menilai APGAR score 1 menit pertama

 Membungkus bayi , mengeringkan serta memberikan pada ibu

 Menilai APGAR score 3 menit

VII EVALUASI Pukul 12.30

 Ibu memahami penjelasan yang telah diberikan

 Bayi lahir spontan jam 12.30 wib jk : perempuan, BB : 3100 gr, A/S 8/9

 Kontraksi uterus baik, TFU sepusat

 Ttv : TD : 120/90 Mmhg, S : 36, 8c, N 84 x/i, P :22 x/i

KALA III

I. PENGUMPULAN DATA DASAR

Subjektif : Ibu mengatakan masih nyeri

Objektif :

 Anak lahir spontan dan segera menangis

 Blass tidak penuh

 Tali pusat diklem

 Plasenta belum lahir

 TTV , TD : 110 / 70 mmhg, N : 85 x/I, S : 36, 7 c, P : 20 x/i

II. INTERPRETASI DATA, DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN


31
Diagnosa : ibu inpartu kala III
Data Dasar : TFU setinggi pusat, Plasenta belum lahiR

Masalah : tidak ada

Kebutuhan : tidak ada

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH

TIDAK ADA

IV. POTENSIAL IDENTIFIKASI TINDAKAN SEGERA

TIDAK ADA

V. PERENCANAAN
 Palpasi uterus untuk menentukan janin ke II

 Manajemen aktif kala III

 Penuhi kebutuhan gizi, cairan dan nutrisi

 Pengikatan tali pusat

 Bantu ibu menggosongkan kandung kemih

VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 17 DESEMBER 2022 Pukul : 12.45
Palpasi uterus untuk menentukan janin ke II

Manajemen aktif kala III

 Beri oksitosin 1 ampul IV/IM

 Memindahkan klem 5 cm depan vulva

 Memantau pelepasan plasenta

 Membantu pengeluaran plasenta dan peregangan tali pusat terkendali

Masase fundus uterus ibu sambal memeriksa kelengkapan plasnta

Mengikat tali pusat

EVALUASI
Tanggal : 17 DESEMBER 2022 Pukul :12.50
DS : Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayinya

DO : Plasenta lahir lengkap

HIS baik

32
TFU 1 jari bawah pusat, perdaraham ± 100cc

KALA IV

I. PENGUMPULAN DATA DASAR


DS : ibu mengatakan masih nyeri
DO :

 Plasenta lahir lengkap

 Kontraksi uterus baik

 TFU 1 jari dibawah pusat

 TTV , TD : 110 / 70 mmhg, N : 85 x/I, S : 36, 7 c, P : 20 x/i

 Kandung kemih tidak penuh

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA, MASALAH DAN KEBUTUHAN


Diagnosa : Ibu inpartu kala IV Normal

Masalah : tidak ada


Kebutuhan :
 Penjelasan tentang keadaan ibu

 Cairan dan nutrisi

 Personal hygiene

 Eliminasi

 Pengawasan kala IV

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


TIDAK ADA

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN DAN TINDAKAN SEGERA

TIDAK ADA

V. PERENCANAAN
Tanggal : 17 desember 2022 Pukul : 12.50
 Penjelasan tentang keadaan ibu

 Pemeriksaan laserasi

 Awasi HIS, blass, TFU, TTV

 Pengawasan kala IV

33
 Perawatan dan pemeriksaan bayi

 Kosongkan blass

PELAKSANAAN
Tanggal : 17 desember 2022 Pukul :13.00 wib
 Menjelaskan pada ibu bahwa tidak ada laserasi

 Mengawasi his, blass, TFU

 Memperbaiki jumlah darah yang hilang

 Melakukan perawatan dan pemeriksaan bayi

 Pemberian ucapan selamat pada ibu dan keluarag

EVALUASI
Tanggal : 17 Desember 2022 Pukul : 15.00 wib
Subjektif : ibu merasa lelah
Objektif :
 Laserasi tidak ada

 TFU 2 jari bawah pusat

 Perdarahan ± 50 cc

 Pemeriksaan bayi telah dilakukan

BB : 3100 gr Anus +

Pb : 50 cm tidak ada kelainan

 TTV , TD : 110 / 70 mmhg, N : 85 x/I, S : 36, 7 c, P : 20 x/i

34
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN

Tanggal/jam Perkembangan Paraf

17 Desember 2022/09.00 S : a) Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan pertama


b) Ibu mengatakan HPHT 10 – 03 - 2022

O:

Leopold I : pertengahan px –pusat,bagian atas janin bokong

Leopold II: pu-ka

Leopold III : kepala sudah masuk PAP,

Leopold IV : divergen

Pemeriksaan auskultasi Djj: frekwensi : 145 x/menit

TD : 120/80 mmhg R:20 x/i

ND :89 x/i S: 36,7c

Pembukaan 8 cm

A : ibu inpartu kala I Fase aktif normal


P: • Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dan
kemajuan persalinan
• Membantu dan melibatkan keluarga dalam memberikan
makan dan minum diantara HIS
• Mengurangi rasa nyeri dengan melakukan masase /sentuhan
lembut pada pinggang ibu dan mengatur posisi ibu senyaman
mungkin
• Memberikan dukungan mental pada ibu dan support agar
tidak cemas dalam proses persalinan agar dapat melaluinya
dengan lancer
• Mendiskusikan pendamping ibu dalam menghadapi
persalinan
• Memberikan penkes tentang cara mengejan yang baik yaitu
kedua tangan merangkul paha serta ditarik keluar, dagu
menempel dada dan mengedan saat his
• Membantu ibu dalam BAK dan BAB

35
17 DESEMBER 2022/ 11.30
KALA I
S : IBU mengatakan nyeri semakin kuat
Ibu mengatakan lendir bercampur darah semakin banyak

O : TTV
TD : 12-/80 mmhg
N 89 x/i
S 36,5 c
P 18 x/i
Pembukaan lengkap : 10 cm
A. Ibu inpartu kala I dengan pembukaan lengkap
P.
 Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dan
kemajuan persalinan
 Memberikan dukungan mental pada ibu dan support agar
tidak cemas dalam proses persalinan agar dapat melaluinya
dengan lancer
 Mendiskusikan pendamping ibu dalam menghadapi
persalinan
 Memberikan penkes tentang cara mengejan yang baik yaitu
kedua tangan merangkul paha serta ditarik keluar, dagu
menempel dada dan mengedan saat his

36
17 DESEMBER 2022/12.30
KALA II

S:
1. Ibu mengatakan nyeri bertambah kuat dan ibu tidak kuat
menahan rasa sakit
2. Ibu mengatakan ada keinginan untuk mengedan
3. Ibu mengatakan pengeluaran lender campur darah
makin banyak dari kemaluan dan ada keluar air dari
vagina
O: tampak tanda kala II, anus membuka,vulva menganga

A : Ibu inpartu kala II Normal

P :
 Menjelaskan pada ibu bahwa ibu sudah memasuki proses
persalinan
 Mengatur posisi yang diinginkan ibu
 Memberikan support mental pada ibu untuk terus bersabar
, tabah dalam menghadapi persalinan
17 DESEMBER 2022/ 12.45
KALA III
S. Ibu mengatakan masih nyeri
O

 Anak lahir spontan dan segera menangis

 Blass tidak penuh

 Tali pusat diklem

 Plasenta belum lahir

 TTV , TD : 110 / 70 mmhg, N : 85 x/I, S : 36, 7 c, P : 20 x/i

A. Ibu inpartu kala III Normal

Palpasi uterus untuk menentukan janin ke II

Manajemen aktif kala III

 Beri oksitosin 1 ampul IV/IM

 Memindahkan klem 5 cm depan vulva

 Memantau pelepasan plasenta

 Membantu pengeluaran plasenta dan peregangan tali pusat terkendali

Masase fundus uterus ibu sambal memeriksa kelengkapan

plasnta

Mengikat tali pusat

37
17 DESEMBER 2022/ 13.00

KALA IV
S: ibu mengatakan masih nyeri
O:

 Plasenta lahir lengkap

 Kontraksi uterus baik

 TFU 1 jari dibawah pusat

 TTV , TD : 110 / 70 mmhg, N : 85 x/I, S : 36, 7 c, P : 20 x/i

 Kandung kemih tidak penuh

A. Ibu inpartu kala IV Normal

 Penjelasan tentang keadaan ibu

 Pemeriksaan laserasi

 Awasi HIS, blass, TFU, TTV

 Pengawasan kala IV

 Perawatan dan pemeriksaan bayi

 Kosongkan blass

38
39
Batam , Desember 2022
Mahasiswa

(Syuriati)

40
41

Anda mungkin juga menyukai