INC Syuriati
INC Syuriati
INC Syuriati
SYURIATI
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang dengan
RahmatNya, sehingga Buku Panduan Praktik Klinik bagi mahasiswa Program
Studi Pendidikan Profesi KEBIDANAN Tahap Profesi Universitas Audi
Indonesia telah selesai dan dapat digunakan.
Buku ini dimaksudkan sebagai acuan untuk para pembimbing klinik dan
mahasiswa, sehingga dapat menerapkan ilmu dan kiat bidan dilahan praktek
khususnya di lingkungan persalinan. Buku ini menginformasikan tujuan
mahasiswa melakukan asuhan kebidanan pada persalinan, kompetensi yang harus
dicapai mahasiswa, proses pelaksanaan praktik kebidanan persalinan, instrumen
serta format-format evaluasi yang diperlukan didalam melihat kinerja mahasiswa
selama melakukan asuhan kebidanan padapersalinan.
Penulis mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang turut membantu
penyelesaian buku ini, semoga buku ini bermanfaat dalam menyelesaikan tahapan
pendidikan profesi di Departemen Persalinan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
Meridhoi semua amal dan perbuatan kita. Amin
Tim Penyusun
• Masalah
Metode Pembelajaran
Metode pembelajaran klinik yang digunakan pada mata ajar Kebidanan
Persalinan tahap profesi ini meliputi konferens klinik, penugasan tertulis,
penugasan klinik, ujian kasus klinik, persentase kasus dan belajar mandiri.
Kegiatan Pembelajaran
Mahasiswa ditempatkan di satu wilayah komunitas binaan dan setiap
individu membina satu ibu Persalinan sampai melakukan perawatan pada ibu
Persalinan :
a. Pengkajian : pengkajian dilakukan oleh mahasiswa dengan turun ke rumah
ibu Persalinan wilayah binaan puskesmas untuk mendapatkan kasus binaan
dan kelompok
b. Pelaksanaan praktek : pengambilan kasus individu dan kelompok dilakukan
berdasarkan pengkajian dan data yang didapatkan berfokus pada sasaran
resiko tinggi dan aktual.
c. Laporan kasus ibu Persalinan dan resume di kumpulkan pada akhir praktek
Seragam :
1. Mahasiswa wajib memakai seragam dan atribut yang sudah ditentukan oleh
institusi pendidikan dan lahan praktek (pakaian putih lengkap dengan bed
nama, sepatu pansus hitam dan menggunakan jas almamater)
2. Bagi mahasiswa yang tidak mematuhi peraturan no. 1 diatas dikenakan sanksi
yakni tidak dibenarkan mengikuti paraktek.
3. Mahasiswa dilarang memanjangkan kuku, memakai perhiasan, anting,
kalung, gelang, cincin, dll)
4. Apabila mahasiswa tidak mematuhi peraturan no, 3 diatas, maka nilai akan
A. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang memungkinkan serangkaian
perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melaui jalan lahir
(Moore,200
Persalinan merupakan suatu proses alami yang akan berlangsung dengan
sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang
membahayakan ibu maupun janinnya sehingga memerlukan pengawasan,
pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas yang memadai. Persalinan dibagi
menjadi empat tahap penting dan kemungkinan penyulit dapat terjadi pada setiap
tahap tersebut ( Manuaba, IG, 1999 )
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37–42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun
pada janin (Prawirohardjo, 2002).
Persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita melahirkan bayi yang
diawali dengan kontraksi uterus yang teratur dan memuncak pada saat pengeluaran
bayi sampai dengan pengeluaran plasenta dan selaputnya dimana proses persalinan
ini akan berlangsung selama 12 sampai 14 jam (Mayles, 1996).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 -42 minggu) lahir spontan
dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa
komplikasi baik ibu maupun janin (Prawirohardjo, 2005).
B. Tanda-Tanda Persalian
Tanda-tanda Inpartu
1. Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
2. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan-
robekan kecil pada pada serviks
3. Kadang-kadang, ketuban pecah dengan sendirinya
4. Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan telah ada pembukaan.
pengendalian tarikan pada tali pusat, dan pemijatan uterus segera setelah plasenta
lahir. Jika menggunakan manajemen aktif dan plasenta belum lahir juga dalam
waktu 30 menit, periksa kandung kemih dan lakukan kateterisasi, periksa adanya
tanda pelepasan plasenta, berikan oksitosin 10 unit (intramuskular) dosis ketiga,
dan periksa si ibu dengan seksama dan jahit semua robekan pada serviks dan
vagina kemudian perbaiki episiotomi (Moh. Wildan dan A. Alimul H, 2008)
Kala IV
Kala pengawasan dimulai dari lahirnya plasenta sampai 1 jam. Periksa
fundus uteri setiap 15 menit pad jam pertama dan setiap 20-30 menit selama jam
kedua. Jika kontraksi tidak kuat massase uterus sampai menjadi keras.
Periksa tekanan darah, nadi, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit
pada jam pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua. Selain itu perawat juga
menganjurkan untuk minum agar mencegah dehidrasi. Higene juga perlu
diperhatikan, istirahat dan biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan
hubungan ibu dan bayi. Sebagai permulaan dengan menyusui bayi karena
menyusui dapat membantu uterus berkontraksi. (Moh. Wildan dan A. Alimul H,
2008)
Demi keselamatan ibu dan bayi, waspadai beberapa masalah saat persalinan berikut ini:
1) Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas
2) Keluar darah dari jalan lahir sebelum melahirkan
3) Tali pusat atau tangan/kaki bayi terlihat pada jalan lahir
4) Tidak kuat mengejan
5) Mengalami kejang-kejang
6) Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas
7) Air ketuban keruh dan berbau
8) Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar
9) Gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
10) Keluar darah banyak ketika bayi lahir
E. Partograf
Menurut WHO (1994) partograf merupakan suatu sistem yang tepat untuk memantau keadaan ibu
dan janin dari yang dikandung selama dalam persalinan waktu ke waktu. Partograf standar WHO
dapat membedakan dengan jelas perlu atau tidaknya intervensi dalam persalinan. Juga dapat
dengan jelas dapat membedakan persalinan normal dan abnormal dan mengidentifikasi wanita
yang membutuhkan intervensi.
Partograf digunakan antara lain untuk :
1. Mencatat hasil observasi dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks melalui
pemeriksaan dalam;
2. Mendeteksi apakah proses persalinan berjalan secara normal, sehingga dapat melakukan deteksi
secara dini terhadap setiap kemungkinan terjadinya partus lama. Dengan metode yang baik dapat
diketahui lebih awal adanya persalinan yang abnormal dan dapat dicegah persalinan lama,
sehingga dapat menurunkan resiko perdarahan pospartum dan sepsis, mencegah persalinan macet,
pecah rahim, dan infeksi bayi baru lahir.
Menurut WHO (2000) dan Depkes (2004) cara pengisian partograf antara lain meliputi:
a. Informasi tentang ibu: Bidan mencatat nama pasien, riwayat kehamilan, riwayat persalinan,
nomer register pasien, tanggal dan waktu kedatangan dalam jam mulai dirawat, waktu pecahnya
selaput ketuban. Selain itu juga mencatat waktu terjadinya pecah ketuban, pada bagian atas
partograf secara teliti.
b. Kesehatan dan kenyamanan janin : Bidan mencatat pada kolom, lajur dan skala angka pada
partograf antara untuk pencatatan:
1. Hasil pemeriksaan DJJ setiap 30 menit atau lebih sering jika ada tanda-tanda gawat janin. Setiap
kotak menunjukkan waktu 30 menit. Skala angka di sebelah kolom paling kiri menunjukkan DJJ.
DJJ dicatat dengan memberi tanda titik pada garis yang sesuai dengan angka yang menunjukkan
DJJ. Kemudian hubungkan titik yang satu dengan titik Iainnya dengan garis tidak terputus;
2. Warna dan adanya air ketuban, penilaian air ketuban setiap kali melakukan pemeriksaan dalam,
dan nilai warna air ketuban jika selaput ketuban pecah. Mencatat temuan-temuan ke dalam kotak
yang sesuai di bawah lajur DJJ, menggunakan lambang-lambang seperti berikut: (a) U jika
ketuban utuh atau belum pecah; (b) J jika ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih; (c) M jika
ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur mekonium; (d) D jika ketuban sudah pecah dan
air ketuban bercampur darah; (e) K jika ketuban sudah pecah dan tidak ada air ketuban atau
“kering”;
3. Molase atau penyusupan tulang kepala janin, menggunakan lambang-lambang berikut ini: (a) 0
jika tulang-tulang kepala janin terpisah, sutura dengan mudah dapat dipalpasi; (b) 1 jika tulang-
tulang kepala janin hanya saling bersentuhan; (c) 2 jika tulang-tulang kepala janin saling tumpang
tindih, tapi masih dapat dipisahkan; (d) 3 jika tulang-tulang kepala janin tumpang tindih dan tidak
dapat dipisahkan. Hasil pemeriksaan dicatat pada kotak yang sesuai di bawah lajur air ketuban.
c. Kemajuan persalinan, kolom dan lajur kedua pada partograf adalah
untuk pencatatan kemajuan persalinan. Angka 0-10 yang tertera di tepi kolom paling kiri adalah
besarnya dilatasi serviks. Setiap angka/kotak menunjukkan besarnya pembukaan serviks. Kotak
yang satu dengan kotak yang lain pada lajur di atasnya, menunjukkan penambahan dilatasi sebesar
19
1 cm. Skala angka 1-5 menunjukkan seberapa jauh penurunan kepala janin. Masing-masing kotak
di bagian ini menyatakan waktu 30 menit. Sedangkan kemajuan persalinan meliputi:
1. Pembukaan serviks, penilaian dan pencatatan pembukaan serviks dilakukan setiap 4 jam atau lebih
sering dilakukan jika ada tanda-tanda penyulit. Saat ibu berada dalam fase aktif persalinan, catat
pada partograf hasil temuan dari setiap pemeriksaan dengan simbol “X”. Simbol ini harus ditulis
di garis waktu yang sesuai dengan lajur besarnya pembukaan serviks di garis waspada.
Hubungkan tanda “X” dari setiap pemeriksaan dengan garis utuh atau tidak terputus;
2. Pencatatan penurunan bagian terbawah atau presentasi janin, setiap kali melakukan pemeriksaan
dalam atau setiap 4 jam, atau lebih sering jika ada tanda-tanda penyulit. Kata-kata “turunnya
kepala” dan garis tidak terputus dari 0-5, tertera di sisi yang sama dengan angka pembukaan
serviks. Berikan tanda “•” pada garis waktu yang sesuai. Hubungkan tanda “•” dari setiap
pemeriksaan dengan garis tidak terputus;
3. Garis waspada dan garis bertindak, garis waspada dimulai pada pembukaan serviks 4 cm dan
berakhir pada titik di mana pembukaan lengkap, diharapkan terjadi laju pembukaan 1 cm per jam.
Pencatatan selama fase aktif persalinan harus dimulai di garis waspada.
d. Pencatatan jam dan waktu meliputi:
1. Waktu mulainya fase aktif persalinan, di bagian bawah pembukaan serviks dan penurunan, tertera
kotak-kotak yang diberi angka 1-16. Setiap kotak menyatakan waktu satu jam sejak dimulainya
fase aktif persalinan;
2. Waktu aktual saat pemeriksaan dilakukan, di bawah Iajur kotak untuk waktu mulainya fase aktif,
tertera kotak-kotak untuk mencatat waktu aktual saat pemeriksaan dilakukan. Setiap kotak
menyatakan satu jam penuh dan berkaitan dengan dua kotak waktu tiga puluh menit pada lajur
kotak di atasnya atau lajur kontraksi di bawahnya. Saat ibu masuk dalam fase aktif persalinan,
catat pembukaan serviks di garis waspada. Kemudian catat waktu aktual pemeriksaan ini di kotak
waktu yang sesuai.
3. Bidan mencatat kontraksi uterus pada bawah lajur waktu yaitu ada lima lajur kotak dengan tulisan
“kontraksi per 10 menit” di sebelah luar kolom paling kiri. Setiap kotak menyatakan satu
kontraksi. Setiap 30 menit, raba dan catat jumlah kontraksi dalam 10 menit dan lamanya kontraksi
dalam satuan detik. Nyatakan jumlah kontraksi yang terjadi dalam waktu 10 menit menggunakan
symbol-simbul yaitu apabila kontraksi lamanya kurang dari 20 menit, 20 menit sampai dengan 40
menit; dan apabila lebih dari 40 menit.
e. Bidan mencatat obat-obatan dan cairan intravena (IV) yang diberikan dalam kotak yang sesuai
dengan kolom waktu. Untuk pemberian oksitosin drip oksitosin sudah dimulai, bidan harus
mendokumentasikan setiap 30 menit jumlah unit oksitoksin yang diberikan per volume cairan IV
dan dalam satuan tetesan per menit (atas kolaborasi dokter), catat semua pemberian obat-obatan
tambahan dan atau cairan IV.
f. Kesehatan dan kenyamanan ibu, bagian terakhir pada lembar depan partograf berkaitan
dengan kesehatan dan kenyamanan ibu, meliputi:
1. Nadi, tekanan darah dan temperatur tubuh, angka di sebelah kiri bagian partograf berkaitan dengan
nadi dan tekanan darah ibu. Nilai dan catat nadi ibu setiap 30 menit selama fase aktif persalinan
20
atau lebih sering jika dicurigai adanya penyulit menggunakan simbol titik (•). Pencatatan tekanan
darah ibu dilakukan setiap 4 jam selama fase aktif persalinan atau lebih sering jika dianggap akan
adanya penyulit menggunakan simbol (~). Pencatatan temperatur tubuh ibu setiap 2 jam atau lebih
sering jika suhu tubuh meningkat ataupun dianggap adanya infeksi dalam kotak yang sesuai.
2. Volume urin, protein atau aseton, ukur dan catat jumlah produksi urin ibu sedikitnya setiap 2 jam
atau setiap kali ibu berkemih. Jika memungkinkan setiap kali ibu berkemih, lakukan pemeriksaan
adanya aseton atau protein dalam urin.
21
FORMAT ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN
PENGUMPULAN DATA
IDENTITAS
Nama Ibu : Ny. N Nama Ayah : Tn H
Riwayat Menstruasi
HPHT : 10– 3 - 2022
TTP : 17 – 12 - 2022
Lamanya : 7 hari
Siklus : 28 hari
√Pergerakan fetus pertama kali usia kehamilan 16 minggu
Pengeluaran pervaginam
Darah + Lendir : √Ada Tidak ada
Air ketuban : Ada √ Tidak ada
Darah : Ada √ Tidak ada
22
Riwayat imunisasi
TT 1 : 12 – 08 - 2022
TT 2 :12 -09-2022
Pola eliminasi
BAB : 1 x sehari BAK : 8-9 x sehari
Pola makan dan minum
Makan
Pagi : nasi goreng + telur mata sapi
Siang : Nasi 1 porsi + lauk+sayur+buah
Malam :Nas 1 porsi +lauk+sayur + buah
1 ini
Riwayat Kesehatan
Riwayat penyakit yang pernah diderita Penyakit DM
: Ada √Tidak ada
Penyakit jantung Penyakit hipertensi
: Ada √Tidak ada
Penyakit liver Penyakit rubella Penyakit
: Ada √Tidak ada
TBC Penyakit epilepsi Penyakit PHS
: Ada √Tidak ada
Penyakit ginjal
: Ada √Tidak ada
Perilaku Kesehatan
Penggunaan Alcohol : Ada √Tidak ada
23
Merokok : Ada √Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
24
Pembesaran : dalam batas normal
Puting susu : menonjol
Simetris : kiri +/kanan+
Areola mammae : hiperpigmentasi
Kemerahan : tidak
Extremitas bawah
Oedema :tidak
Kekakuan otot sendi : tidak
Kemerahan : tidak
Varices :tidak
Presentase : kepala
Posisi : kepala
Penurunan : kepala
Pergerakan : ada
TBBJ : (33-12) x 155 = 3255 gr
Auskultasi
DJJ :+
+
25
Frekwensi Punctum maximum : 145 x/menit
Pemeriksaan panggul Kesan panggul : 1/3 sias dengan perut ibu bagian
kanan
Distansia spinarum
: Normal
Distansia kristarum
: 26 cm
Konjugata eksterna
: 29 cm
Lingkar panggul
:
Ano – genital 20 cm
(inspeksi) Perineum :
90 cm
Vulva vagina
: Luka parut : tak ada
: Warna :merah
Luka :tak ada
Pengeluaran
Varices :tak ada
: Pervaginam :bloodslem
Anus
Warna :merah
Pemeriksaan dalam kehitaman
Atas indikasi : Haemoroid
:tak ada
Oleh
: Inpartu Pukul : 08.00
Porsio
: Bidan
Pembukaan serviks
: Menipis
Ketuban
: 8 cm
Persentasi fetus
:
Posisi Ada
:
Penurunan Kepala
: HII
UJI DIAGNOSTIK
Pemeriksaan laboratorium : Kepala
Haemoglobin :12 gr%
Golongan darah :A
Urine : Negatif
Protein : negatif
KALA I
26
IDENTIFIKASI DIAGNOSA,MASALAH DAN KEBUTUHAN
Diagnosa : Ibu inpartu kala 1 fase aktif normal
Data Dasar :
Ds :
a) Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan pertama
c) Ibu mengatakan keluar lendir bercampur darah sejak 10 jam yang lalu
d) Ibu mengatakan nyeri pinggang menjalar ke ari – ari sejak 10 jam yang lalu
Do :
Abdomen : tidak ada bekas luka operasi, ada strie gravidarum dan linea alba
VT : pembukaan 8 cm
Leopold I : pertengahan px –pusat,bagian atas janin bokong
Leopold II: pu-ka
Leopold III : kepala sudah masuk PAP,
Leopold IV : divergen
Pemeriksaan auskultasi Djj: frekwensi : 145 x/menit
Dukungan psikologis
Pemantauan kala II
Persiapan persalinan
27
IDENTIFIKASI MASALAH DAN DIAGNOSA POTENSIAL
Tidak ada
TINDAKAN SEGERA
Tidak ada
RENCANA TINDAKAN
PELAKSANAAN
Tanggal : 17 Desember 2022 Pukul : 09.30
Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dan kemajuan persalinan
Membantu dan melibatkan keluarga dalam memberikan makan dan minum diantara HIS
Mengurangi rasa nyeri dengan melakukan masase /sentuhan lembut pada pinggang ibu dan mengatur
posisi
Memberikan dukungan mental pada ibu dan support agar tidak cemas dalam proses persalinan agar dapat
Memberikan penkes tentang cara mengejan yang baik yaitu kedua tangan merangkul paha serta ditarik
EVALUASI
Tanggal : 17 Desember 2022 Pukul :11.30wib
S : Subyektif
28
c. Ibu mengatakan ingin
O : Obyektif
Kesadaran : composmentis
TTV
Suhu :36,4 ℃
RR :20x/menit
Nadi :80x/menit
. His
- Frekuensi :3-4
- Durasi :40
- Interval : setiap 10 menit
Auskultasi
Frekuensi DJJ : 150 x/mnt
Punctum Maksimum : punctum maksimum perut kanan ibu
Irama : teratur
Kekuatan : sedang
Pemeriksaan Dalam
Atas indikasi : inpartu
Portio
Konsistensi Serviks : sedang
Penipisan : menipis
Pembukaan : 10 cm
Kantong Ketuban :(-)
Presentasi fetus : kepala
Penurunan bagian terendah : kepala
Bagian yang menumbung : tidak ada
A: Assesment
P : Planning
III. Memberikan support mental pada ibu untuk terus bersabar , tabah dalam menghadapi persalinan
29
KALA II
I. PENGUMPULAN DATA
DASAR
Data Subjektif :
ibu mengatakan sakitnya semakin kuat
Data Objektfi :
Pengeluaran lendir dan darah makin kuat
HIS (+)
Kepala di HIV
Bimbingan meneran
Support mental
Teknik relaksasi
V. INTERVENSI
Jelaskan pada ibu bahwa pembukaan sudah lengkap
Bimbingan meneran
Perawatan BBL
30
Penuhi cairan dan nutrisi
VI. IMPLEMENTASI
Bayi lahir spontan jam 12.30 wib jk : perempuan, BB : 3100 gr, A/S 8/9
KALA III
Objektif :
TIDAK ADA
TIDAK ADA
V. PERENCANAAN
Palpasi uterus untuk menentukan janin ke II
VI. PELAKSANAAN
Tanggal : 17 DESEMBER 2022 Pukul : 12.45
Palpasi uterus untuk menentukan janin ke II
EVALUASI
Tanggal : 17 DESEMBER 2022 Pukul :12.50
DS : Ibu mengatakan senang dengan kelahiran bayinya
HIS baik
32
TFU 1 jari bawah pusat, perdaraham ± 100cc
KALA IV
Personal hygiene
Eliminasi
Pengawasan kala IV
TIDAK ADA
V. PERENCANAAN
Tanggal : 17 desember 2022 Pukul : 12.50
Penjelasan tentang keadaan ibu
Pemeriksaan laserasi
Pengawasan kala IV
33
Perawatan dan pemeriksaan bayi
Kosongkan blass
PELAKSANAAN
Tanggal : 17 desember 2022 Pukul :13.00 wib
Menjelaskan pada ibu bahwa tidak ada laserasi
EVALUASI
Tanggal : 17 Desember 2022 Pukul : 15.00 wib
Subjektif : ibu merasa lelah
Objektif :
Laserasi tidak ada
Perdarahan ± 50 cc
BB : 3100 gr Anus +
34
CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN
O:
Leopold IV : divergen
Pembukaan 8 cm
35
17 DESEMBER 2022/ 11.30
KALA I
S : IBU mengatakan nyeri semakin kuat
Ibu mengatakan lendir bercampur darah semakin banyak
O : TTV
TD : 12-/80 mmhg
N 89 x/i
S 36,5 c
P 18 x/i
Pembukaan lengkap : 10 cm
A. Ibu inpartu kala I dengan pembukaan lengkap
P.
Menjelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan dan
kemajuan persalinan
Memberikan dukungan mental pada ibu dan support agar
tidak cemas dalam proses persalinan agar dapat melaluinya
dengan lancer
Mendiskusikan pendamping ibu dalam menghadapi
persalinan
Memberikan penkes tentang cara mengejan yang baik yaitu
kedua tangan merangkul paha serta ditarik keluar, dagu
menempel dada dan mengedan saat his
36
17 DESEMBER 2022/12.30
KALA II
S:
1. Ibu mengatakan nyeri bertambah kuat dan ibu tidak kuat
menahan rasa sakit
2. Ibu mengatakan ada keinginan untuk mengedan
3. Ibu mengatakan pengeluaran lender campur darah
makin banyak dari kemaluan dan ada keluar air dari
vagina
O: tampak tanda kala II, anus membuka,vulva menganga
P :
Menjelaskan pada ibu bahwa ibu sudah memasuki proses
persalinan
Mengatur posisi yang diinginkan ibu
Memberikan support mental pada ibu untuk terus bersabar
, tabah dalam menghadapi persalinan
17 DESEMBER 2022/ 12.45
KALA III
S. Ibu mengatakan masih nyeri
O
plasnta
37
17 DESEMBER 2022/ 13.00
KALA IV
S: ibu mengatakan masih nyeri
O:
Pemeriksaan laserasi
Pengawasan kala IV
Kosongkan blass
38
39
Batam , Desember 2022
Mahasiswa
(Syuriati)
40
41