2154 6791 1 PB
2154 6791 1 PB
2154 6791 1 PB
ABSTRACT
Chocolate is a processed food derived from cocoa beans which is included in the complex food category, the type of
chocolate can be classified according to its composition, where this processed food contains important components
including total fat, total solids and total milk solids. Chocolate as a processed food is favored by consumers of all ages,
so the demand for this product continues to increase, and the presence of chocolate products is one of the factors in
increasing income. This study aims to analyze the business position and development strategies that can be applied to
the industry based on its business position. The method used in this research is descriptive qualitative with data
processing using SWOT analysis, IFAS/EFAS and AHP. Based on the research that has been done, the IFAS value is
1.89 and the EFAS matrix value is 1.83, where is the position of the chocolate industry business in quadrant II or
product diversification. From the data obtained, it can be concluded that this business is nottoo good in terms of
utilizing strengths to overcome weaknesses, and has not been able to take advantage of opportunities to overcome
threats. The strategy offered is based on the IFAS/EFAS matrix, namely making product innovations that are in
accordance with consumer needs, expanding partner cooperation and mentoring in order to increase human resource
capacity.
Keywords : Chocolate, Agroindustry, SWOT, EFAS/IFAS
ABSTRAK
Cokelat merupakan makanan olahan yang berasal dari biji kakao yang termasuk dalam kategori pangan yang kompleks,
jenis cokelat dapat diklasifikasikan sesuai dengan komposisinya, dimana makanan olahan ini mengandung komponen
yang penting diantaranya total lemak, total padatan dan total padatan susu. Cokelat sebagai makanan olahan digemari
oleh konsumen dari semua aspek usia, sehingga permintaan akan produk ini terus meningkat, dan keberadaan produk
cokelat menjadi salah satu faktor peningkatan pendapatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis posisi usaha dan
strategi pengembangan yang dapat diterapkan pada industri berdasarkan posisi usahanya. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini yakni deskriptif kualitatif dengan pengolahan data menggunakan analisis SWOT matriks
IFAS/EFAS dan diagram analisis SWOT . Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh nilai pada matriks ifas
sebesar 1,89 dan nilai pada matriks EFAS yakni 1,83, dimana posisi dari usaha industri coklat berada pada kuadran ii
yang menunjukkan kategori diversifikasi produk. Dari data yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa usaha ini belum
terlalu baik dalam hal memanfaatkan kekuatan untuk mengatasi kelemahan, dan belum mampu memanfaatkan peluang
untuk mengatasi ancaman. Strategi yang ditawarkan berdasarkan analisis SWOT matriks IFAS/EFAS dan diagram
analisis SWOT yakni membuat inovasi produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, melakukan perluasan
kerjasama mitra dan pendampingan dalam rangka peningkatan kapasitas SDM.
Kata kunci: Cokelat, Agroindustri, Analisis SWOT, IFAS/EFAS
1
J-PEN Borneo: Jurnal Ilmu Pertanian 5(1): 1-6, April 2022
dai industri ini yakni mampu mendatangkan agroindustri cokelat baik berskala kecil maupun
percepatan pemerataan pertumbuhan ekonomi menengah perlu dilakukan agar dapat mendorong
yang dilewati dengan adanya penyediaan tumbuhnya perekonomian masyarakat maupun
lapangan pekerjaan, peningkatan pendapatan serta daerah. Pengolahan biji kakao menghasilkan
yang paling terpenting yakni memperkokoh produk yang memiliki nilai jual lebih tinggi
struktur perindustrian. Sumadiwangsa (2008) dengan mengubah bentuk dan rasa dengan
menyatakan bahwa di Indonesia tercatat pelaku pengemasan yang menarik.
usaha dengan jumlah 1,6 juta, dimana sekitar Agroindustri kakao saat ini mulai berkembang,
99,9% dalam UKM, dan 0,005% termasuk Usaha khususnya di Kabupaten Polewali Mandar, namun
Besar, dan data menunjukkan bahwa industri kecil yang menjadi kendala yakni masih kurangnya
atau UKM mampu menyerap 99,45% dari seluruh permintaan, yang menyebabkan terkadang proses
jumlah tenaga kerja, sehingga berdasarkan data produksi tidak berjalan, dan masih sulitnya
tersebut menunjukkan bahwa UKM dan industri industri ini berkembang, maka dari itu dianggap
kecil perlu menjadi prioritas perhatian saat ini. perlu untuk melakukan studi terkait faktor internal
UKM perlu berlatih agar mampu menghadapi dan faktor eksternal yang mempengaruhi
persaingan baik skala regional maupun skala pengembangan dari Industri olahan coklat, dengan
global, yang dimana latihan ini dapat dilakukan demikian tujuan dari penelitian ini yakni untuk
dengan terus berupaya keras untuk mempunyai menganalisis faktor – faktor apa saja baik itu
keunggulan komparatif. Selain itu perlu menganut internal maupun eksternal yang mampu
pendekatan Klasterisasi bisnis agar memberikan pengaruh besar terhadap
pengembangan usaha mampu berjalan secara perkembangan usaha, selain itu, juga menganalisis
sistematis, dan UKM di dalamnya selalu memiliki posisi dari usaha yang sedang berjalan saat ini
peluang menjadi usaha handal dan mampu serta merumuskan strategi alternatif yang dapat
bersaing. Selain dari kesadaran terhadap UKM, diterapkan dalam mengatasi permasalahan yang
perlu juga meningkatkan kesadaran terhadap ada.
potensi yang mampu dikembangkan di di Daerah,
karena hal tersebut tentunya akan menguntungkan METODE
jika masyarakat mampu mengolah potensi
kekayaan daerahnya, juga perlu meningkatkan Lokasi Penelitian
keterampilan yang berdasar pada IPTEKS yang
dapat menunjang tercapainya pengolahan yang Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
baik. Saat ini industri olahan coklat tidak hanya April hingga Agustus 2021 bertempat di Desa
didominasi oleh perusahaan besar, namun industri Lampa Kecamatan Lampa Kab. Polewali Mandar,
kecil pun saat ini turut mengambil andil dalam Laboratorium IPA Fakultas Ilmu Pertanian
perkembangan perekonomian (Risdayani, 2016). Unasman Polewali Mandar. Bahan yang
Perkembangan industri hilir komoditas kakao digunakan yakni alat tulis dan kuesioner sebagai
saat ini terus meningkat, yang merupakan dampak instrumen penelitian. Teknik pengambilan sampel
kebijakan pemerintah di sektor perdagangan, dalam penelitian ini dilakukan secara purposive
dengan hal tersebut tentunya diperlukan dukungan sampling dengan tetap mempertimbangkan
ketersediaan bahan baku dari biji kakao itu kriteria yang ditetapkan. Sampel yang dijadikan
sendiri yang memiliki kualitas baik untuk sebagai responden yakni berasal dari pemilik
mendukung kelanjutan dari industri, namun usaha kecil olahan kakao dan semua konsumen
permasalahan yang masih dihadapi hingga saat ini pengguna produk yang dihasilkan oleh industri
yakni di sektor hulu hingga hilir, untuk itu tersebut. Teknik pengumpulan data dilakukan
diperlukan adanya tindakan penanganan secara dengan observasi langsung, wawancara dan
terintegrasi, dan tentunya dukungan teknologi pengisian kuesioner oleh responden.
juga sangat diperlukan. Data yang diperoleh di lapangan selanjutnya
Provinsi Sulawesi Barat merupakan provinsi akan disajikan dalam bentuk tabel, setelah itu
terbesar penghasil biji kakao, dan hingga saat ini akan dilakukan analisis untuk mengidentifikasi
sudah mulai berkembang industri lokal yang faktor internal dan eksternal kemudian
bergerak dibidang produksi olahan kakao, baik itu mendeskripsikan pengaruh faktor tersebut dan
dalam bentuk minuman cokelat, bubuk cokelat merumuskan strategi, pengolahan data yang
ataupun cokelat batangan, namun tantangan digunakan yakni analisis SWOT, dimana analisis
terbesar saat ini di Provinsi Sulawesi Barat yakni ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam penentuan
pengolahan cokelat masih terbilang rendah persaingan suatu usaha atau bisnis. Analisis
sehingga menyebabkan penjualan cokelat masih SWOT mengelompokkan dua faktor yakni Internal
didominasi oleh perusahaan besar. Pengembangan termasuk kekuatan dan kelemahan, dan faktor
2
J-PEN Borneo: Jurnal Ilmu Pertanian 5(1): 1-6, April 2022
eksternal yakni peluang dan ancaman. Analisis kakao sangat melimpah, serta bahan
SWOT sangat baik digunakan untuk menganalisis pendukung juga mudah didapatkan,
strategi pengembangan suatu industri, Suryatama sehingga proses produksi tidak pernah
(2014) analisis SWOT merupakan metode terhambat hanya karena keterbatasan
perencanaan strategis yang digunakan untuk bahan baku.
mengevaluasi faktor kekuatan dan kelemahan d) Berpotensi meningkatkan perekonomian,
serta peluang dan ancaman dalam suatu spekulasi karena harga jual yang ditawarkan cukup
bisnis, analisisnya dilakukan dengan menentukan tinggi.
hal yang mempengaruhi faktor strength e) Produk coklat yang menunjang kesehatan
(kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity karena menggunakan bahan baku alami
(peluang), threat (ancaman). serta tetap mempertahankan kandungan
Metode penelitian yang digunakan dalam gizi yang terkandung dalam coklat.
penelitian ini yakni analisis SWOT perumusan Produk coklat yang ditawarkan dalam
matriks EFAS/IFAS dan diagram analisis SWOT, proses pengolahannya sangat
dimana menggunakan kuesioner dengan jenis diperhatikan, dimana kandungan dari biji
pengambilan data menggunakan skala likert untuk kakao tetap dipertahankan dan
mengumpulkan data responden, metode ini harus penggunaan pemanis yang tidak
ditulis sesuai dengan cara ilmiah, yaitu rasional, berlebihan dan tidak berbahaya
empiris dan sistematis. Analisis SWOT merupakan digunakan, sehingga aman untuk
alat analisis yang bertahan paling lama serta dikonsumsi.
banyak digunakan oleh perusahaan untuk 2. Faktor Kelemahan
melakukan analisis situasional dalam formulasi a) Produk coklat yang dihasilkan masih
strategi (Solihin, 2012). terbilang belum stabil dari segi kualitas.
Kualitas produk coklat yang saat ini
belum dikatakan stabil yakni dari segi titik
HASIL DAN PEMBAHASAN lelehnya.
b) Belum terbentuknya pasar bagi produk.
Berdasarkan hasil wawancara responden yang Saat ini lokasi penjualan produk masih
telah dilakukan maka diperoleh indikator faktor sangat sempit, hal ini dipengaruhi oleh
eksternal dan internal yang dapat menggambarkan permintaan yang masih sedikit.
kekuatan,kelemahan serta peluang dan ancaman c) Aliran dana masih terbilang terbatas atau
yang mempengaruhi strategi pengembangan usaha belum mencukupi. Perputaran dana modal
dan dianalisis dengan metode SWOT. Analisis dan keuntungan belum stabil, sehingga
SWOT mengidentifikasi faktor secara sistematis terkadang menyebabkan kerugian bagi
dan merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini usaha
didasarkan pada logika yang dapat
memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang Tabel 1. Analisis Faktor Internal
(opportunities), namun secara bersamaan dapat Kekuatan Rating Bobot Skor
meminimalkan kelemahan (weakness) dan Pelaku usaha saat ini telah
ancaman (threats) (Arifin, 2016). paham teknologi dan 0,05
3 0,162
1. Faktor Kekuatan memiliki kreativitas yang 4
a) Pelaku usaha saat ini telah paham cukup baik
teknologi dan memiliki kreativitas yang Produk coklat yang
cukup baik, pemilik usaha dan beberapa dihasilkan memiliki ciri
anggota yang berpartisipasi dalam usaha khas yang berbeda dengan 0,043 3 0,129
coklat lokal lainnya yang
telah dikatakan cakap dalam penggunaan
ada di daerah
teknologi. Ketersediaan bahan baku
b) Produk coklat yang dihasilkan memiliki olahan coklat yang 0,022 4 0,088
ciri khas yang berbeda dengan coklat melimpah
lokal lainnya yang ada di daerah. Produk Berpotensi meningkatkan
0,032 4 0,128
olahan kakao di daerah Polewali Mandar perekonomian
sudah cukup banyak, namun industri Produk coklat yang
coklat UD. UIH memiliki rasa yang khas menunjang kesehatan
yakni masih tetap mempertahankan karena menggunakan
originalitas rasa dari coklat. bahan baku alami serta 0,044 4 0,176
tetap mempertahankan
c) Ketersediaan bahan baku olahan coklat
kandungan gizi yang
yang melimpah. Bahan baku seperti biji terkandung dalam coklat
3
J-PEN Borneo: Jurnal Ilmu Pertanian 5(1): 1-6, April 2022
Tabel 3. Rekapitulasi IFAS dan EFAS Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka
IFAS EFAS dapat disimpulkan bahwa industri coklat berada
Keterang
Streng Weakne Opportun Thre pada kuadran II dengan strategi diversifikasi yakni
an
th ss ity at industri perlu melakukan inovasi terhadap produk
Nilai yang dihasilkan, seperti memberikan variasi rasa
Berdasark sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
an konsumen, sedangkan dari segi posisi, usaha
0,683 0,552 0,600 0,707
Matriks
industri coklat UD. UIH masih terbilang belum
EFAS/
IFAS
baik dalam hal pengembangan produk dimana
industri ini belum mampu memanfaatkan
0,600 - 0,707 = - kekuatan untuk mengatasi kelemahan, dan belum
0,683 – 0,552 = mampu mengatasi ancaman dengan peluang yang
0,107/2
0,131 / 2 ada.
Kuadran = -
=
0,0535
0,0655
UCAPAN TERIMA KASIH
5
J-PEN Borneo: Jurnal Ilmu Pertanian 5(1): 1-6, April 2022