Makalah Seminar LK - Miranda Sari
Makalah Seminar LK - Miranda Sari
Makalah Seminar LK - Miranda Sari
R DENGAN POST
LAPARATOMY APENDEKTOMI DIRUANGAN BEDAH PRIA RSUP.
Dr. M. JAMIL PADANG
Oleh
MIRANDA SARI
22131253
KELOMPOK E
Dosen pembimbing
Ns. Fitri Wahyuni S, M.Kep,Sp. Kep. An
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya beserta segala kemudahan, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pada Tn.R dengan Post
laparatomi apendiktomi di Ruangan Bedah Pria RSUP Dr. M. Djamil
Padang” dengan sebaik mungkin dan insya Allah bermanfaat bagi semua
pembaca.
Dalam proses penyelesaian makalah ini, saya banyak mendapatkan
dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak, karenanya pada kesempatan ini
saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung ikut membantu
penyusunan tugas ini.
Dengan selesainya makalah sebagai salah satu tugas Keperawatan Dasar
Profesi ini, saya menyadari bahwa makalah penuh dengan kekurangan, tak ada
gading yang tak retak oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat
saya harapkan untuk makalah yang lebih baik kedepannya. Dan akhirnya dengan
penuh harapan semoga karya kecil ini bermanfaat juga menambah wawasan bagi
pembaca. Amin yaa rabbal ‘alamin.
Miranda sari
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................1
DAFTAR ISI...................................................................................................11
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang..................................................................................................4
Tujuan Penulisan .............................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
1. Defenisi...........................................................................................6
2. Etiologi...........................................................................................6
3. Anatomi dan fisiologis....................................................................7
4. Patofisiologi....................................................................................8
5. Tanda dan Gejala............................................................................9
6. Manifestasi klinis............................................................................9
7. Pemeriksaan Diagnostik.................................................................10
8. Penatalaksanaan..............................................................................11
9. Komplikasi......................................................................................13
B. Konsep Dasar laparatomi14
1. Defenisi...........................................................................................14
2. Indikasi...........................................................................................14
3. Komplikasi......................................................................................15
4. Pemulihan.......................................................................................15
C. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian.......................................................................................15
2. Pengkajian psikososial....................................................................17
3. Pengkajian pola aktivitas................................................................17
4. Pemeriksaan fisik............................................................................18
5. Data sosial.......................................................................................20
6. Data spiritual...................................................................................20
7. Data penunjang...............................................................................21
2
D. Diagnosa Keperawatan.........................................................................21
E. Intervensi .............................................................................................21
F. Implementasi evaluasi..........................................................................22
BAB III LAPORAN KASUS
A. Pengkajian.............................................................................................23
B. Analisa data..........................................................................................33
C. Diagnosa keperawatan..........................................................................33
D. Intervensi keperawatan......................................................................... 33
E. Catatan perkembangan passien.............................................................34
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
5
BAB II
TINJAUN TEORITIS
gambar apendiktomi
4. Patofisiologis
7
Apendik belum diketahui fungsinya, merupakan bagian dari
karsinoid).
8
lokal, keadaan ini disebut sebagai apendisitis abses (Dermawan &
Rahayuningsih, 2010).
sangat serius. Infeksi kronis dapat terjadi pada apendik, tetapi hal
b. Mual-muntah
c. Anoreksia
e. Nyeri lepas
6. Manifestasi Klinis
rasa mual, bahkan terkadang muntah, dan pada umunya nafsu makan
7. pemeriksaan Diagnostik
semakin parah
10
begitu jelas, sedangkan bila apendik terletak di rongga
b. Pemeriksaan laboratorium
c. Pemeriksaan radiologi
8. Penatalaksanaan
perforasi.
2010)
1. Sebelum operasi
gejala apendisitis sering kali masih belum jelas. Dalam keadaan ini
11
observasi keadaan ketat perlu dilakukan. Klien diminta melakukan tirah
rektal serta pemeriksaan darah (leukosit dan hitung jenis) diulang secara
dalam 12 jam setelah timbulnya keluhan. Lakukan intubasi bila perlu dan
berikan antibiotik.
Apendisitis Perforasi.
posisi posisi fowler. Klien dikatakan baik bila dalam 12 jam tidak
dan hari berikutnya diberikan makanan lunak. Satu hari pasca operasi
klien dianjurkan untuk duduk tegak ditempat tidur selama 2 x30 menit.
12
Pada hari kedua klien dapat berdiri dan duduk diluar kamar. Hari ke tujuh
akan berkurang
c. Pemasangan NGT
intensif.
9. Komplikasi
a. Perforasi Apendisitis
b. Peritonitis
13
adalah operasi untuk menutup asal perforasi. Bila berbentuk abses
1. Definisi Laparatomi
a) Midline incision
Panjang (12,5cm)
operasi apendiktomi.
2. Indikasi
14
Adapun indikasi dilakukannya laparatomi diantaranya yaitu:
2. Peritonitis
3. Komplikasi
yaitu :
4. Pemulihan
1. Identitas Klien
15
Penyakit apendisitis dapat terjadi pada usia berapa pun, mengenai
sampai 25 tahun.
a. Keluhan utama
utama nyeri akibat adanya luka insisi. Keluhan utama yang didapat
16
oleh klien seperti operasi abdomen yang dahulu, obat-obatan yang
kesehatan masa lalu ini dikaji tentang faktor resiko penyebab masalah
penyakit yang ada dalam keluarga apakah ada yang menderita penyakit
2. Pengkajian psikososial
a) Nutrisi.
17
mengalami mual, kembung, dan dilkakukan pembatasan
intake/puasa
b) Eliminasi
pembedahan.
c) Istirahat Tidur
4. Pemeriksaan Fisik
persistem.
18
mungkin akibat nyeri
intake oral.
19
penurunan jumlah output urine, hal ini terjadi karena
klien.
5. Data Psikologis
6. Data Sosial
seperti biasanya.
7. Data Spiritual
20
Klien akan mengalami gangguan kebutuhan spiritual sesuai dengan
8. Data Penunjang
perforasi yaitu :
adanya infeksi.
invansif)
makanan
21
mengenai situasi untuk memprioritaskan secara tepat dan membuat
adalah:
G. Evaluasi
22
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas
Identitas Pasien
Nama : Tn. R No. Rekam Medis : 01.14.79.46
Umur : 15 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Status Perkawinan : Belum Menikah
Alamat : payakumbuh
Tangaal Masuk : 05 September 2022
Yang Mengirim : RSUD payakumbuh
Cara Masuk RS : rujukan,Pasien masuk melalui IGD
Diagnosa Medis : post laparotomi apendiktomi
24
Di Rumah
Frekuensi : 3x sehari
Makan Pagi : makan lontong
Makan Siang : Nasi + lauk
Makan Malam: Nasi + Lauk
Pantangan/Alergi: Tidak ada
Makanan yang disukai: Burger
Di Rumah Sakit
Jenis diet: Tidak ada
Nafsu makan : Menurun
Keluhan Mual/Muntah: Tidak ada
Penggunaan NGT : Tidak
Kesulitan menelan : Tidak
SkriningNutrisi
IndikatorPenilaianMalnutrisi S
k
o
r
0 1 2 Nilai
1.NilaiIMT 18,5- 17-18,4/23- <17/
22,9 24,9 >23
2.ApakahpasienkehilanganBBdalam <5% 5-10% >10% 1
waktu3 bulanterakhir?
3. Apakah pasien dengan Baik kurang Sangat 1
asupan kurang
makanankuranglebihdari5hari?
4.Adanyakondisipenyakitpasienyang Tidak Ya 2
mempunyairesikomasalahnutrisi
5.Pasiensedangmendapatdietmakanan Tidak Ya 0
Tertentu
TOTALSKOR 4
Resiko tinggi
6. Pola Minum
25
Di Rumah Di Rumah Sakit
9. Pola Eliminasi
a. BAB
b. BAK
27
11. Pola Istirahat Tidur
Di Rumah
Waktu tidur : Siang = 2 Jam
Malam = 8 jam
Jumlah jam tidur : 10 jam
Di Rumah Sakit
Waktu tidur : Siang = 1 jam
Malam = 5 jam
Jumlah jam tidur : 6 jam
28
Masalah di RS : Terbangun di malam hari
Merasa segar setelah tidur : Tidak
12. Pola Kognitif – Persepsi
Status mental : Sadar
Bicara : Normal
Bahasa sehari-hari : Daerah
Kemampuan berkomunikasi : Bisa
Kemampuan memahami : Bisa
Tingkat Ansietas : Sedang, sebab klien tampak gelisah
Pendengaran : DBN
Penglihatan : DBN
Vertigo : Tidak
Ketidaknyamanan / nyeri : Akut
Deskripsi : P : Nyeri pada bagian post op
Q : Seperti ditusuk-tusuk
R : Luka post op
S : Skala nyeri 5
T : Nyeri sering
Penatalaksanaan nyeri : relaksasi Napas Dalam
29
c. Hal yang dilakukan saat ada masalah : pasien mengatakan jika ada
masalah, pasien selalu bercerita kepada orang tuanya.
d. Penggunaan obat untuk menghilangkan stres : pasien mengatakan
tidak pernah mengkonsumsi obat untuk menghilangkan stres
e. Keadaa emosi dalam sehari-hari : santai
30
Jantung I : Ictus cordis tidak terlihat
A : Iup dup
P : ictus cordis teraba
P : Pekak
Abdomen I : tampak bekas operasi
P : adanya nyeri tekan
P : Pekak
A : Bising usus
Ekstremitas Kekuatan
Muskuloskeletal/Sendi ototInspeksi:
kaki tampak
kering
Palpasi : tidak
ada benjolan
VaskularPerifer : CRr < 3 detik
Integumen Inspeksi:
kulit
tampak
kering
Palpasi :
tidak ada
benjolan
Neurologi
Status 15
mental/GCSSarafcra Tidak ada dilakukan pemerikasaan
nialReflekfisiologi Tidak ada dilakukan pemerikasaan
TERAPI
- Ivfd nacl 0,9% 20/mnt
- Injeksi keterolax => untuk meredakan nyeri sedang sampai berat
- Injeksi metronidazolr 500g => obat antibiotik yang digunakan untuk
mengobati penyakit yang sebabkan oleh infeksi bakteri
PERENCANAANPEMULANGAN
RencanaTindakLanjut:
31
B. ANALISA DATA
32
C. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencendera fisik (prosedur
operasi)
D. RENCANAASUHANKEPERAWATAN
2
Defisit Nutrisi luaran utama manajemen nutrisi
* Status nutrisi observasi
- meningkat porsi makan - identifikasi nutrisi
yang dihabiskan - identifikasi makanan yang disukai
- menurun nyeri abdomen - monitor berat badan
33
- membaik berat badan teraupetik
- membaik frekuensi - fasilitasi menentukan pedoman diet
makan - berikan makanan tinggi kalori dan
- membaik nafsu makan tinggi protein
edukasi
- anjurkan diet yang diprogramkan
-kolaborasi
- kolaborasi idengan ahli gizi
resiko infeksi b.d luaran utama pencegahan infeksi
3
tindakan invansif * Tingkat infeksi observasi
- meningkat kebersihan - monitor tanda dan gejala infeksi lokal
badan teraupetik
- meningkat nafsu makan - batasi jumlah pengunjung
- menurun nyeri - pertahankan tekhnik aseptik
- membaik sel darah putih edukasi
- jelaskan tanda dan gejala infeksi
- ajarkan cara memeriksa kondisi luka
- anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
kolaborasi
- kolab pemberian imunisasi jika perlu
E. Catatan Perkembangan
Hari/ Hari/
No.
No Tgl/ Implementasi Tgl/ Evaluasi TTD
Dx
Jam Jam
1 Senin 1 - Mengidentifikasi Senin S:
12/9/22 lokasi nyeri, 13/9/22 - Klien
14.30 karakteristik, 15.00 mengatakan
durasi, merasa nyeri
frekuensi, pada bekas op
kualitas, dan O:
- Klien masih
34
intensitas nyeri tampak
- Mengidentifikasi meringis
skala nyeri - Skala nyeri 5
- Mengidentifikasi - Klien tampak
respon nyeri non sudah tidak
verbal meringis lagi
- Memberikan A : masalah belum
obat analgetik teratasi
- Memonitor P : Intervensi
efektifitas obat dilanjutkan
A: Masalah
teratasi sebagian
P : Intervensi
35
dilanjutkan
3 Rabu 3 memonitor tanda Rabu S:
14/9/22 dan gejala infeksi 14/9/22 O :- klien masih
15.00 lokal 15.30 tampak lemah
- membatasi jumlah -luka masih
pengunjung tampak memerah
- mempertahankan A: Masalah belum
tekhnik aseptik sebagian
- menjelaskan tanda P : Intervensi
dan gejala infeksi dilanjutkan
- mengajarkan cara
memeriksa kondisi
luka
- menganjurkan
meningkatkan
asupan nutrisi
DAFTAR PUSTAKA
36
Tim pokja SDKI DPP PPNI 2017. Standar Diagnosa keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan : DPP PPNI
Tim pokja SLKI DPP PPNI 2019. StandarLluaran. Keperawatan Indonesia.
Jakarta Selatan :DPP PPNI
Tim pokja SIKI DPP PPNI 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia .
Jakarta Selatan : DPP PPNI
37