MATERI

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Lampiran 1

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR


a. Fakta:
Media tanam terdiri dari:
- Media tanam organik
Yang termasuk media tanam organik antara lain:
a) Arang
b) Kompos
c) Pupuk kandang
d) Sabut kelapa
e) Sekam
- Media tanam anorganik
Yang termasuk media tanam anorganik antara lain:
a) Pasir
b) Kerikil
c) Pecahan batu bata
b. Konsep
Media pesemaian yang baik sangat penting dan dapat menunjang pertumbuhan
bibit tanaman di pesemaian. Media pesemaian perlu disiapkan sesuai kriteria atau
persyaratan masing-masing bahan untuk dapat menjadi tempat tumbuh dan
berkembangnya tanaman. Media pesemaian/pembibitan merupakan media yang
digunakan untuk menumbuhkan bahan tanam hingga menjadi bibit yang siap tanam.
Syarat media yang baik untuk pesemaian, antara lain :
a. Tidak mengandung racun atau zat-zat yang dapat menghambat perkecambahan
b. Dapat menyediakan air dalam jumlah yang memadai selama proses
perkecambahan
c. Media pesemaian harus menyediakan nutrisi bagi pertumbuhan bibit
d. Media pesemaiann harus dapat menyediakan oksigen yang cukup selama proses
perkecambahan
e. Media pesemaian harus dapat memberi peluang yang sama (homogen) selama
proses perkecambahan
f. Media pesemaian tidak mudah rusak selama proses perkecambahan.
Media pesemaian sebagai awal tempat tumbuhnya bahan tanam harus dapat
menopang tanaman untuk berdiri tegak, menyediakan air dan udara serta dapat
menyediakan unsur hara yang diperlukan bibit tanaman.

a. Jenis dan komposisi media tanam


Berdasarkan jenis bahan penyusunnya, media tanam dibedakan menjadi bahan organik
dan anorganik.
1. Bahan organik
Media tanam yang termasuk dalam kategori bahan organik umumnya berasal dari
komponen organisme hidup, misalnya bagian dari tanaman seperti daun, batang,
bunga, buah, atau kulit kayu. Penggunaan bahan organik sebagai media tanam jauh
lebih unggul dibandingkan dengan bahan anorganik. Hal itu dikarenakan bahan
organik sudah mampu menyediakan unsur-unsur hara bagi tanaman. Selain itu,
bahan organik juga memiliki pori-pori makro dan mikro yang hampir seimbang
sehingga sirkulasi udara yang dihasilkan cukup baik serta memiliki daya serap air
yang tinggi. Beberapa jenis bahan organik yang dapat dijadikan sebagai media
tanam di antaranya arang, kompos, sabut kelapa, pupuk kandang, dan humus.
a. Arang
Arang bisa berasal dari kayu atau batok kelapa. Media tanam ini sangat cocok
digunakan untuk tanaman anggrek di daerah dengan kelembaban tinggi. Hal itu
dikarenakan arang kurang mampu mengikat air dalam jumlah banyak..
b. Pupuk kandang
Pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan disebut sebagai pupuk kandang.
Kandungan unsur haranya yang lengkap seperti natrium (N), fosfor (P), dan
kalium (K) membuat pupuk kandang cocok untuk dijadikan sebagai media
tanam.
Pupuk kandang yang akan digunakan sebagai media tanam harus yang sudah
matang dan steril. Hal itu ditandai dengan warna pupuk yang hitam pekat.
Pemilihan pupuk kandang yang sudah matang bertujuan untuk mencegah
munculnya bakteri atau cendawan yang dapat merusak tanaman.
c. Sabut kelapa (coco peat)
Sabut kelapa atau coco peat merupakan bahan organik alternatif yang dapat
digunakan sebagai media tanam. Sabut kelapa untuk media tanam sebaiknya
berasal dari buah kelapa tua karena memiliki serat yang kuat.
Pemotongan dan penguraian sabut kelapa
d. Sekam padi
Sekam padi adalah kulit biji padi (Oryza sativa) yang sudah digiling. Sekam
padi yang biasa digunakan bisa berupa sekam bakar atau sekam mentah (tidak
dibakar). Sekam bakar dan sekam mentah memiliki tingkat porositas yang
sama.

2. Bahan Anorganik
Bahan anorganik adalah bahan dengan kandungan unsur mineral tinggi yang
berasal dari proses pelapukan batuan induk di dalam bumi. Proses pelapukan
tersebut diakibatkan oleh berbagai hal, yaitu pelapukan secara fisik, biologi,
mekanik, dan kimiawi.
Berdasarkan bentuk dan ukurannya, mineral yang berasal dari pelapukan batuan
induk dapat digolongkan menjadi 4 bentuk, yaitu kerikil atau batu-batuan, pasir,
debu, dan tanah liat. Selain itu, bahan anorganik juga bisa berasal dari bahan-bahan
sintetis atau kimia yang dibuat di pabrik. Beberapa media anorganik yang sering
dijadikan sebagai media tanam yaitu gel, pasir, kerikil, pecahan batu bata, spons,
tanah liat, vermikulit, dan perlit.

Persyaratan media
Syarat media tumbuh yang baik adalah ringan, murah, mudah didapat, poros,
gembur) dan subur/kaya unsur hara. Penggunaan media tumbuh yang tepat akan
menentukan pertumbuhan optimum bibit yang ditangkarkan.
Media yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Bebas hama dan penyakit.
2. Gembur, volume dan bentuk relatif stabil.
3. Dapat menahan air dan udara dalam jumlah sebanding dan mencukupi.
4. Mudah melepaskan kelebihan air.
5. Aerasinya baik.
6. Cukup mengandung unsur hara.

c. Proedur
Komposisi media tanam untuk mengisi polibag dapat digunakan campuran
tanah, pupuk kandang dan sekam padi dengan perbandingan 1:1:1. Media tumbuh
yang baik akan menentukan keberhasilan dalam pembibitan.
Media tumbuh yang digunakan dalam pembibitan berupa campuran antara tanah
gembur, pasir dan pupuk kandang/kompos atau bisa media lainnya. Pencampuran
beberapa jenis media tumbuh harus memperhatikan kegunaannya.
Media tanam untuk tanaman hias seperti anggrek terdiri dari campuran pecahan
batu bata, sabut kelapa, arang.
Misal :
1. Untuk menyemai benih/kecambah, dapat mencampur tanah, pasir, pupuk
kandang/kompos dengan perbandingan 1 : 2 : 1. Adapun maksud dan tujuan
pencampuran media ini agar didapat suatu bentuk media yang subur, gembur,
dengan aerasinya tinggi sehingga benih/kecambah yang disemai dapat mudah
tumbuh dan jika bibit disapih mudah dicabut.
2. Untuk media penyapihan bibit, dapat menggunakan campuran antara tanah, pasir
dan pupuk kandang/kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
3. Beberapa komponen media tumbuh yang sudah terpilih kemudian dicampur
rata/homogen. Untuk mendapatkan hasil campuran yang baik, komponen media
yang akan dicampur harus kering. Pencampuran hendaknya dimulai dari media
yang perbandingannya paling sedikit lalu diikuti dengan media yang
perbandingannya lebih banyak.

Pengisian media dalam polibag


Pengisian media tumbuh ke dalam polibag dapat dilakukan dengan menggunakan
sekop kecil. Adapun cara mengisi media dalam polibag adalah sebagai berikut :
1. Bibir polibag dilipat disesuaikan ukuran polibag sebanyak dua kali lipatan.
2. Media diisikan dengan cara bertahap sedikit demi sedikit sambil dipadatkan secara
hati-hati.
3. Pengisian media sampai batas 90 % terisi. Polibag yang sudah terisi media,
disimpan dalam tempat pembibitan dengan ditata rapi sesuai dengan tempat yang
telah ditentukan. Agar penataan polibag teratur maka dalam menata harus
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
4. Polibag yang ditata dalam pasir berdiri tegak
5. Polibag antar polibag harus rapat
6. Penataan polibag dikelompokkan dengan berbasis memanjang dan melabar lurus
sesuai bentuk bedengan.

Gambar Penyiapan media tanam

Anda mungkin juga menyukai