Redo Perdian Tugas Ism Code

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 6

NAMA : REDO PERDIAN

KELAS : KALK 8 ECHO


NRP : 462190233

Tugas ISM Code

ISM Code atau International Safety Management Code adalah sebuah standar keselamatan
internasional bagi kapal-kapal di seluruh dunia. Standar ini diberlakukan oleh Organisasi
Maritim Internasional (IMO) dan dirancang untuk memastikan bahwa kapal-kapal yang
beroperasi di perairan internasional menerapkan sistem manajemen keselamatan yang efektif.

1. Why and When International Safety Manajemen Code diberlakukan


a. Mengapa ISM Code diberlakukan
Sesuai dengan kesadaran terhadap pentingnya faktor kelangsungan hidup manusia
dan perlunya peningkatan manajemen operasional kapal dalam mencegah
terjadinya kecelakaan kapal, manusia, muatan barang/cargo dan harta benda serta
mencegah terjadinya pencemaran lingkungan laut, maka IMO mengeluarkan
peraturan tentang manajemen keselamatan kapal & perlindungan lingkungan laut
yang dikenal dengan Peraturan International Safety Management (ISM Code) yang
juga dikonsolidasikan dalam SOLAS Convention.
b. Kapan ISM Code mulai di
In 1994, the ISM Code was formally adopted and integrated as a part of the SOLAS
Convention, while later in 1998, it became mandatory for oil tankers and bulk
carriers, with general cargo ships to follow by 2001.

2. Siapakah obyek dari implementasi ISM Code


Pemilik kapal , perusahaan pelayaran organisasi lain atau person seperti Manajer, atau
Pencarter kapal (Bareboat Charter), yang telah mempunyai tanggung jawab untuk
pengoperasian kapal dari pemilik kapal dengan asumsi tanggung jawab tersebut telah
setujui untuk mengambil alih semua tugas dan tanggung jawab yang diberlakukan oleh
code ini.
3. Dimanakah pemberlakuan ISM Code
ISM Code diberlakukan oleh International Maritime Organization dan dirancang untuk
memastikan bahwa kapal kapal yang beroperasi diperairan internasional menerapkan
sistem manajemen keselamatan yang efektif

4. Apa maksud dan tujuan pemberlakuan ISM Code


Tujuan penetapan ISM Code adalah untuk menjamin keselamatan di laut, mencegah
kecelakaan dan hilangnya jiwa manusia serta kehilangan harta benda, kerusakan dan
pencemaran lingkungan laut juga menjadi perhatian dari ketentuan ini. Adapun tujuan
ISM Code selengkapnya sebagai berikut:

● Menyediakan cara pengoperasian kapal yang aman dan melindungi lingkungan

● Menyediakan sistem yang dapat mencegah risiko kecelakaan serta


menanggulangi kecelakaan dan pencemaran

● Meningkatkan keterampilan personil di darat dan di atas kapal secara


berkesinambungan dalam menghadapi keadaan darat

5. Apa dampak hukum bila ISM Code diatas kapal tidak diterapkan;

Semua kapal yang beroperasi pada peeairan internasional yang berbendera suatu negara
yang menandatangani Konvensi SOLAS harus mematuhi ISM Code, maka bila kapal
tersebut tidak menerapkan / implementasi ISM Code dapat ditunda atau dilarang untuk
beroperasi

6. Apa sasaran ISM Code diberlakukan dan apa alasannya


Agar Perusahaan pelayaran mempunyai dan dan mengimplementasikan / menerapkan
Safety Management System bagi kapalnya yang mana sistem ini merupakan bagian
penting dari implementasi ISM Code.
7. Ada berapa isi elemen ISM Code tersebut
ISM Code berisi pedoman yang didasarkan pada prinsip dan tujuan umum, termasuk
Bagian A (Implementasi) dan Bagian B (Sertifikasi dan Verifikasi).
Ada 16 elemen yang tercantum dalam International Safety Management Code
diantaranya:

⮚ Bagian A
1. Umum

● Pendahuluan yang menjelaskan definisi, sasaran dan penerapan ISM Code

2. Kebijakan keselamatan dan perlindungan lingkungan

● Perusahaan harus menyatakan secara tertulis kebijakannya (policy) tentang


keselamatan dan perlindungan lingkungan laut dan memastikan bahwa setiap
personil dalam perusahaannya mengetahui dan mematuhinya baik itu di atas
kapal maupun di kantor.

3. Tanggung jawab dan wewenang perusahaan

● Perusahaan harus memiliki orang-orang yang mampu bekerja di atas kapal


maupun di kantor dengan peranan dan tanggung jawab yang didefinisikan
secara tertulis dengan jelas

4. Orang yang ditunjuk sebagai penghubung antara pimpinan perusahaan dan kapal

(DPA/Designated Person(s) Ashore)

● Perusahaan harus menunjuk seorang atau lebih di kantor pusat yang


bertanggung jawab untuk memantau dan mengikuti semua kegiatan yang
berhubungan dengan keselamatan kapal.

5. Tanggung jawab dan wewenang Nakhoda

● Nakhoda bertanggung jawab untuk membuat sistem tersebut berlaku di atas


kapal dan memotivasi kepada ABK untuk melaksana kan sistem tersebut serta
memberi mereka instruksi-instruksi yang diperlukan Nakhoda adalah jabatan
tertinggi di kapal yang mempunyai kewenangan yang lebih dan bertanggung
jawab untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan keselamatan dan
pencegahan pencemaran, dan meminta bantuan perusahaan sesuai keperluan.

6. Sumber daya dan Personil

Perusahaan harus mempekerjakan personil yang tepat sesuai jabatan yang


dibutuhkan di kantor dan di kapal, dan memastikan bahwa semua personil tersebut
1) Mengetahui tugas mereka masing-masing.
2) Menerima tentang cara melaksanakan tugasnya
3) Mendapat pelatihan jika perlu

7. Pengoperasian Kapal

● Perusahaan harus menetapkan prosedur-prosedur, rencana dan petunjuk kerja


termasuk checklist yang sesuai untuk pengoperasian kapal yang dianggap kunci
mengenai keselamatan personil, kapal dan perlindungan lingkungan. Berbagai
tugas harus ditetapkan dan diberikan kepada personil yang mempunyai
kualifikasi tersebut.

8. Kesiapan terhadap keadaan darurat

● Perusahaan harus mempersiapkan cara untuk menghadapi keadaan darurat yang


dapat terjadi sewaktu-waktu. Perusahaan harus mengembangkan rencana untuk
menghadapi keadaan darurat di kapal dan melatih semua personil terkait.
9. Pelaporan dan analisis ketidaksesuaian, kecelakaan dan kejadian berbahaya

● Sistem harus mencakup prosedur yang memastikan bahwa ketidak sesuaian,


kecelakaan dan situasi berbahaya dilaporkan ke perusahaan, diselidiki dan
dianalisa. Perusahaan harus menetapkan prosedur pelaksanaan tindakan
korektif untuk mencegah terulang kembali.
10. Pemeliharaan kapal dan perlengkapannya

● Perusahaan harus menetapkan prosedur untuk memastikan bahwa kapal


dipelihara sesuai ketentuan dari peraturan dan regulasi yang terkait dan dengan
persyaratan tambahan yang dibuat oleh perusahaan.
11. Daftar Dokumen dan prosedur
12. Hasil Internal Audit dan dan daftar peninjauan Kembali (Perbaikan)
⮚ Bagian B
1. Sertifikasi dan Pemeriksaan / verifikasi berkala
2. Pemeriksaan sementara / Verifikasi Interim
3. Pemeriksaan / Audit
4. Lembar Certificates of Complay

8. Apa dan bagaimana prosedur mendapatkan Sertifikat Doc – ISM Code tersebut
Adapun cara untuk mendapatkan sertifikasi ISM Code adalah dengan menjalani audit
kapal oleh badan sertifikasi yang diakui negara bendera ( Deignated Authority ) atau
wakil dari pemerintah suatu negara dimana kapal deregister bila kapal berbendera
nasional Indonesia maka perwakilan pemerintah adalah Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut dan badan sertifikasi yang ditunjuk untuk membantu DA misalnya
BKI . Proses audit meliputi penilaian akan kepatuhan kapal dan perusahaan terhadap
persyaratan ISM Code.

9. Apa yang dimaksud dengan Doc- ISM Code dan kapan masa berlaku Sertifikat
Doc – ISM Code
Document of Compliance untuk kantor dan Safety Management Certificate untuk setiap
kapalnya, adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Designated Authority atau wakil dari
pemerintah yang bertanggung jawab atas implementasi ISM Code di Indonesia yaitu
Dirjend Hubla yang menyatakan bahwa Perusahaan Pelayaran dan kapal dibawah
operatornya telah complay ISM Code sesuai standar yang ditetapkan oleh IMO.
Adapun sertifikat komplai nya berlaku selama 5 sejak diterbitkan dan dapat
diperpanjang. Perusahaan dan kapal yang telah memenuhi persyaratan manajemen
keselamatan dan pencegahan pencemaran dari kapal akan diberi sertifikat. Sertifikat
berlaku untuk 5 tahun dan pengesahan ulang dilakukan tiap tahun untuk DOC dan
antara tahun ke 2 dan ke 3 untuk SMC.
10. Contoh Dokumen ISM Code

Anda mungkin juga menyukai