RPP Dle 5

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

RENCANA PELAKSANAA PEMBELAJARAN (RPP) 05

Nama Sekolah : SMK Bani Muslim Pati


Mata Pelajaran : Dasar Listrik & Elektronika
Kompetensi Keahlian : Teknik Audio Video
Kelas/Semester : X/1
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Alokasi waktu : 5 JP (5x45 menit)
Pertemuan Ke- :8
Materi Pokok : Komponen Pengaman Listrik & Elektronika

A. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Dasar-dasar Teknik Elektronika pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja
Dasar-dasar Teknik Elektronika. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.5. Memahami komponen pengaman listrik dan elektronika
4.5. Menggunakan peralatan pengaman pada instalasi listrik dan elektronika

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.5. Memahami komponen pengaman listrik dan elektronika
1. Memahami sekring sebagai pengaman listrik dan elektronika
2. Memahami MCB sebagai pengaman listrik
4.5. Menggunakan peralatan pengaman pada instalasi listrik dan elektronika
1. Memasang sekring pada rangkaian sebagai pengaman listrik dan elektronika
2. Memasang MCB pada rangkaian sebagai pengaman listrik dan elektronika

D. Tujuan Pembelajaran
Dengan proses Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan melalui kegiatan di dalam kelas atau di ruang praktik, siswa dapat :
1. Memahami sekring sebagai pengaman listrik dan elektronika dengan benar
2. Memahami MCB sebagai pengaman listrik dan elektronika dengan benar
3. Memasang sekring pada rangkaian sebagai pengaman listrik dan elektronika dengan
benar
4. Memasang MCB pada rangkaian sebagai pengaman listrik dan elektronika dengan benar

1
E. Materi Pembelajaran
1. Sekring sebagai pengaman listrik dan elektronika
2. MCB sebagai pengaman listrik dan elektronika

F. Pendekatan, Model dan Metode


1. Pendekatan : Saintifik
2. Model Pembelajaran : Discovery Learning
3. Metode Pembelajaran :
a. Diskusi /Tanya Jawab
b. Eksperimen
c. Pemberian Tugas
d. Demonstrasi
e. Kerja Kelompok
G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:**)
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (30 menit)
1) Pengkondisian siswa ( Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran )
 Mengucapkan salam dan menanyakan keadaan siswa.
 Menciptakan suasana senang peserta didik
 Mengkondisikan peserta didik siap mengikuti pembelajaran
 Mengkondisikan kebersihan dan kerapian kelas
 Memperhatikan kerapian dan ketertiban peserta
2) Motivasi :
 Membangkitkan semangat peserta didik
 Menanyakan manfaat materi elektronika dalam kehidupan sehari-hari
 Memberi contoh aplikasi materi elektronika pada lingkungan sekitar
3) Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari sebelumnya, yaitu
dengan cara ….
 Memberi pertanyaan terkait materi yang sudah dipelajari
 Memberikan umpan balik terkait materi yang sudah dipelajari
 Mengaitkan pertanyaan dengan materi yang akan dipelajari
 Memberikan apersepsi untuk memasuki materi yang akan dipelajari
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari kompetensi yang akan dicapai
yaitu …
 Memahami sekring dan MCB sebagai pengaman listrik dan elektronika
 Memasang sekring dan MCB sebagai pengaman listrik dan elektronika
5) Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan yang akan
dilakukan, yaitu penggunaan sekring dan MCB
6) Guru menyampaikan lingkup penilaian, yaitu sikap, pengetahuan dan
keterampilan dan teknik penilaian yang akan digunakan, yaitu tes tertulis,
observasi, praktik dan penugasan.

b. Kegiatan Inti (165 menit)


1. Menstimulasi / Pemberian rangsangan (Simulastion)
(mengamati, menanya, menalar)
1. Guru memperlihatkan sebuah gambar objek pengaman listrik dan
elektronika kepada siswa. Kemudian mengajukan pertanyaan : Gambar apa
tersebut ?
2. Siswa mengamati gambar yang ditampilkan.
3. Siswa membaca Buku Teks siswa
4. Siswa mendiskusikan komponen tersebut melalui kelompok yang sudah
dibagi.
2. Mengidentifikasi Masalah (Problem statement)
(Mengamati, menanya, menalar)
1. Guru memperlihatkan bentuk nyata sekring dan MCB kepada siswa.

2
Kemudian memberikan pertanyaan :
Apa nama alat tersebut ?
Apa fungsi alat tersebut ?
Bagaimana menggunakan alat tersebut?
2. Siswa mendiskusikan mengenai alat tersebut.
3. Pengumpulan data (Data collection)
(Menalar/Mengumpulkan Informasi).
1. Siswa membaca teks dari buku siswa mengenai sekring dan MCB.
2. Siswa mencari informasi mengenai sekring dan MCB dari sumber lain
yaitu internet atau bukti referensi lain.
4. Pengolahan Data Pembuktian (Verification)
(Mencoba, Menalar, Mengasosiasikan)
1. Siswa mendiskusikan permasalahan secara berkelompok
a. Sekring sebagai pengaman listrik dan elektronika
b. MCB sebagai pengaman listrik dan elektronika
c. Cara pemasangan sekring dan MCB
2. Guru memantau alur diskusi siswa.
3. Siswa melakukan pengukuran peralatan tersebut secara berkelompok.
4. Siswa menyimpulkan hasil diskusi.
5. Siswa mempresentasikan hasil diskusi mengenai sekring dan MCB secara
berkelompok di depan kelas dan menjawab pertanyaan dari teman-
temannya dan menerima masukan dari teman dan guru.
6. Guru memberikan penilaian dan mengoreksi hasil diskusi siswa.
5. Generalisasi (Generalization)
(Mengkomunikasikan)
1. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusinya.
2. Siswa secara kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan menyajikan di
depan kelas.
3. Siswa membuat laporan pelaksanaan praktek dari jobsheet dan
menyimpulkan dari materi yang ada.
4. Guru melakukan penilaian.

c. Penutup (30 menit)


1) mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran
 Guru memfasilitasi peserta didik membuat butir-butir simpulan mengenai
penggunaan sekring dan MCB.
2) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,
 Guru memberi umpan balik menemukan manfaat dari hasil pembelajaran
yang telah berlangsung
 Guru bersama-sama peserta didik melakukan identifikasi kelebihan dan
kekurangan kegiatan pembelajaran
3) melakukan kegiatan tindak lanjut
 Guru menentukan kegiatan remidal dan pengayaan
 Guru memberikan tugas pembelajaran di rumah.
4) menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran berikutnya
 Guru memberitahukan kegiatan belajar yang akan dikerjakan pada pertemuan
berikutnya
 Menutup pelajaran.

H. Media, Alat/Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media
 Video : MCB Working Principle. 2013. Sunil Mohanara.
(https://www.youtube.com/watch?v=OSwgfdU9q_0). 3 Juli 2017
 Laptop
 Proyektor

3
2. Alat
 Sekring
 MCB
3. Bahan
 Kabel penghubung

4. Sumber Belajar

 Widiharso. 2013. Teknik Dasar Listrik Telekomunikasi. Jakarta : Direktorat


Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan (6-9).
 Dr. Ir. Thomas Sri Widodo, DEA, Dipl.Ing. 2002. Elektronika Dasar : Salemba
Teknika (6-9)
 Wijdan. 2016. Macam-macam Alat Pengaman Arus Listrik / Elektronika.
http://www.kelistrikanku.com/2016/04/11-alat-pengaman-listrik-circuit-
breaker.html. 3 Juli 2017
I. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
1. Bentuk dan Teknik Penilaian
a. Penilaian Pengetahuan
a. Tes tertulis
b. Tes Lisan
b. Keterampilan
Penilaian Kinerja Praktik
c. Penilian Sikap
(observasi)
2. Instrumen Penilaian
Terlampir
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Pembelajaran Remedial
 bimbingan perorangan
Guru melakukan bimbingan perorangan pada siswa yang belum mencapai
ketuntasan pada akhir hari setelah proses pembelajaran seluruhnya berakhir
 pemanfaatan tutor sebaya
Guru memanfaatkan siswa yang memilki kemampuan lebih dalam menguasai
kompetensi yang diajarkan sebagai tutor sebaya pada saat proses pembelajaran pada
hari lain.
b. Pembelajaran Pengayaan
Berdasarkan hasil analisis penilaian, peserta didik yang sudah mencapai ketuntasan
belajar diberi kegiatan pembelajaran pengayaan untuk perluasan dan/atau pendalaman
materi (kompetensi) antara lain dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan
tingkat kesulitan lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan mewawancarai
narasumber.
4. Tugas
a. Tugas Terstruktur : Menyelesaikan laporan praktik.
b. Tugas Non Terstruktur: Menyimpan laporan praktik untuk portofolio dikumpulkan paling
lambat sebelum penilaian akhir semester

Pati, 17 Juli 2017


Mengetahui
Kepala SMK Bani Muslim Pati Guru Mapel

Dra. H. Azizah, M.M. Abdur Rahman, S.T

4
Penilain Pengetahuan
Tes Tertulis
Soal :
1. Apakah fungsi dari sekring ?
2. Apakah fungsi dari MCB?
3. Berapkah tegangan pada MCB ?
4. Pada Sekring tertuliskan 5 A, apa maksudnya ?
5. Pada MCB terutliskan 20 A, apa maksudnya ?

Kunci Jawaban :
1. Pemutus arus
2. Pemutus arus
3. 220v AC
4. Pengaman arus dibawah 5 A. Jika arus diatas 5 A maka akan putus
5. Pengaman arus dibawah 20 A. Jika arus diatas 20 A maka akan off

Pedoman Penilaian

No soal Skor maksimal


1 2
2 2
3 2
4 2
5 2
TOTAL 10

Nilai = ∑ skor maksimal x 10

5
Penilaian Keterampilan

Penilaian Pengamatan Kinerja Praktik

Mentaati Diskusi Menggunakan Menerima Mengajukan Ketepatan Rata-


petunjuk alat peraga pendapat pertanyaan dalam rata
No Nama orang lain menyimpulkan

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Rustamaji

2. Padmo W

3. Herman P

4. Sutrisno

5. Saefudin

6. Arbetti

7. Asmui

8. Raden
Musklis

9.

dst

Keterangan :

4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang

Pedoman Penilaian

Skor total = 24

6
Penilaian Sikap Sosial & Spiritual (K1 & K2)

Sikap Spiritual dan Sosial

Taat

4. Tangg. jawab
5. Rasa Ingin th

Nilai Kualitatif
No Nama Siswa

7. Responsif

Total Skor

Deskriptsi
Rata-Rata
3. Disiplin

6. Kreatif

8. Kreatif
2. Jujur
1.

1. Rustamaji
2. Padmo W
3. Herman P
4. Sutrisno
5. Saefudin
6. Arbetti
7. Asmui
8. Raden Musklis
9.
dst

RUBRIK PENSKORAN

1. Aspek : Taat Menjalankan Agama


No. Indikator Ketaatan Menjalankan Agama Penilaian Ketaatan Menjalankan Agama
1 Disiplin (selalu tepat 
waktu) dalam Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
menjalankan agamanya  Skor 2 jikaterpenuhi dua indikator
2 Teratur dalam menjalankan agamanya  Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
3 Bersungguh-sungguh menjalankan ajaran  Skor 4 jikaterpenuhi semua indikator
agama
4 Berakhlak/berperilaku santun dan
menghargai orang lain

2. Aspek : Jujur
No. Indikator Kejujuran Penilaian Kejujuran
1. Tidak menyontek dalam mengerjakan Skor 1 jika 1 sampai 2 indikator muncul Skor 2
ujian/ulangan jika 3 sampai 4 indikator muncul
2. Tidak menjadi plagiat mengambil/menyalin Skor 3 jika 5 indikator muncul
karya teman Skor 4 jika 6 indikator muncul
3. Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu
apa adanya
4. Melaporkan barang yang ditemukan
5. Melaporkan data atau informasi apa adanya
6. Mengakui kesalahan atau kekurangan yang

7
dimiliki
3. Aspek : Disiplin
No. Indikator Disiplin Penilaian Disiplin
1. sama sekali tidak bersikap disiplin selama proses Kurang (1)
pembelajaran.
2. menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap disiplin
selama proses pembelajaran tetapi masih belum Cukup (2)
ajeg/konsisten
3. menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap disiplin selama
proses pembelajaran tetapi masih belum ajeg/konsisten Baik (3)
4. menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap disiplin selama
proses pembelajaran secara terus menerus dan
ajeg/konsisten. Sangat baik (4)

4. Aspek : Tanggungjawab
No. Indikator Tanggungjawab Penilaian Tanggungjawab
1. Melaksanakan tugas individu  Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang
dengan baik konsisten ditunjukkan peserta didik
2. Menerima resiko dari tindakan  Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan peserta
yang dilakukan didik
3. Mengembalikan barang yang  Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan peserta
dipinjam
didik
 Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan
4. Meminta maaf atas kesalahan
peserta didik
yang dilakukan

5. Aspek : Rasa Ingin Tahu


No. Indikator Kerjasama Penilaian Kerjasama
1.  Bertanya kepada guru dan  Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang
teman tentang materi konsisten ditunjukkan peserta didik
pembelajaran  Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan peserta
2.  Bertanya tentang peristiwa didik
yang pernah dialami yang  Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan peserta
berkaitan dengan materi didik
pembelajaran  Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan
peserta didik
3.  Mencari informasi dari
sumber lain tentang materi
yang dipelajari
4.  Memperhatikan gambar
secara seksama.

6. Aspek : Kreatif
No. Indikator Santun Penilaian Santun
1. Menemukan cara sendiri dalam  Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
memecahkan masalah  Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
2. Melakukan inovasi dalam mengerjakan  Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
tugas  Skor 4 jika terpenuhi semua indikator
3. Mampu memanfaatkan benda sekitar
secara optimal dan efektif
4. Mencari sumber informasi dari buku
tanpa diperintah oleh guru

8
7. Aspek : Responsif
No. Indikator Responsif Penilaian Responsif
1. Acuh (tidak merespon)  1 (Kurang)
2. Ragu-ragu/bimbang dalam merespon  2 (Cukup)
3. Lamban memberikan respon/tanggapan  3 (Baik)
4. Cepat merespon/menanggapi  4 (Sangat Baik)

8. Aspek : Proaktif
No. Indikator Proaktif Penilaian Proaktif
1 berinisiatif dalam bertindak  Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2 mampu menggunakan kesempatan  Skor 2 jikaterpenuhi dua indikator
3 memiliki prinsip dalam bertindak (tidak ikut-  Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
ikutan)  Skor 4 jikaterpenuhi semua indikator
4 bertindak dengan penuh tanggung jawab

9
Materi :

1. Sekring

Gambar Sekring
Sekring biasanya digunakan sebagai pengaman instalasi rumah dan dirangkai secara seri dengan
sakelar dwi kutub pada suatu PHB (Panel hubung bagi). Saat ini sudah jarang rumah-rumah
menggunakan pengaman berupa sekring karena sekring hanya dapat digunakan sekali, ketika putus
maka sudah tidak dapat digunakan lagi. Selain itu dengan adanya MCB perlu yang dapat digunakan
berkali-kali, maka sekring yang digunakan pada instalasi rumah kini kian berkurang. Meski begitu
sekring tidak hanya digunakan pada rangkaian instalasi rumah, beberapa rangkaian elektronik
menggunakan sekring sebagai pengaman rangkaian input arus nya.

2. MCB (Miniature Circuit Breaker)

Gambar Miniature Circuit Breaker


Minature circuit breaker adalah bentuk mini dari breaker. Disebut mini karena arus yang di putus
oleh MCB mencapai 2A, 4A, 10A, 32A. MCB biasanya digunakan sebagai pengaman pada instalasi
rumah. terdapat 2 jenis MCB yaitu MCB 1 Fasa (Biasanya digunakan sebagai pengaman pada
instalasi rumah tinggal yang sederhana), dan MCB 3 Fasa (biasanya digunakan sebagai pengaman
rangkaian beban-beban yang memerlukan sumber 3 fasa).
MCB bekerja memutuskan arus listrik jika terjadi hubung singkat, dan beban lebih pada suatu
rangkaian listrik. Jika arus listrik yang hubung singkat tidak segera putus maka dampaknya akan
mengeluarkan percikan api dan mengakibatkan kebakaran.

3. MCCB (Modular Case Circuit Breaker)

Gambar Modular Case Circuit Breaker

10
Modular Case Circuit Breaker memiliki prinsip kerja yang sama dengan MCB. di dunia industri
biasanya disebut dengan breaker dalam bahasa indonesia diartikan sebagai perusak, atau
penghancur. Breaker dalam dunia listrik diartikan sebagai alat untuk memutus arus dan tegangan
listrik jika terjadi kerusakan pada suatu rangkaian listrik contoh : Hubung singkat, dan beban
lebih. Modular Case Circuit Breaker dapat ditemui di panel-panel utama suatu tempat yang
membutuhkan arus cukup tinggi contoh : sekolah, pusat perbelanjaan, pabrik atau industri dan lain
sebagainya. Ukuran suatu breaker untuk dapat memutus arus listrik pada suatu rangkaian listrik
dapat mencapai cukup tinggi 100 A, 200 A, 400 A dan lain sebagainya.

4. ELCB (Earth Leakage Circuit Breaker)

Gambar Earth Leakge Circuit Breaker

Earth leakage circuit breaker adalah alat pengaman yang digunakan untuk mengamankan terjadinya
kebocoran arus listrik atau tegangan listrik pada suatu rangkaian instalasi listrik. ELCB digunakan
sebagai pengaman manusia dari tegangan sentuh dan arus listrik yang bocor atau sengatan listrik di
suatu rangkaian instalasi listrik. ELCB akan bekerja memutus arus listrik pada suatu rangkaian
ketika kabel fasa mengalami kebocoran arus yang langsung berhubungan dengan ground atau netral
dalam waktu yang cukup singkat. Sehingga jika manusia sebagai korban kebocoran arus listrik
dalam suatu rangkaian instalasi listrik dengan menggunakan pengaman ELCB maka sebelum
manusia tersebut merasakan sengatan listrik ELCB telah memutuskan arus listrik.

5. Thermal Overload Relay

Gambar Thermal Overlod Relay


Thermal overload relay adalah suatu alat pengaman yang bekerja memutuskan arus listrik yang
mengalir ketika suhu suatu rangkaian meningkat (ketika terjadi hubung singkat pada suatu
rangkaian sebelum mengeluarkan percikan api, maka termal overload relay akan memutus arus
listrik yang mengalir). Termal overload relay biasanya digunakan pada rangkaian listrik tiga fasa
sebagai pengaman untuk beban motor listrik 3 fasa.

11
6. Hantaran Pentanahan (Ground)
Hantaran pentanahan merupakan salah satu pengaman suatu rangkaian listrik jika mengalami
kebocoran arus maka arus tersebut akan langsung di netral kan ke permukaan bumi sehingga
manusia tidak tersengat arus listrik yang bocor. Hantaran pentanahan merupakan salah satu
komponen penting dalam suatu rangkaian instalasi jika akan memasang pengaman berupa ELCB.
Hantaran pantanahan juga merupakan komponen penting dalam suatu rangkaian penangkal petir.
Ketika petir menyambar ujung penangkal petir maka akan diteruskan menuju bumi oleh hantaran
pentanahan sehingga petir yang memiliki tegangan tinggi tersebut menjadi tidak berbahaya lagi.

7. ACB (Air Circuit Breaker)

Gambar Air Circuit Breaker


Air circuit breaker adalah suatu alat pengaman suatu rangkaian listrik dengan tegangan listrik
rendah atau pun tinggi yang bekerja meredam busur api yang dihasilkan dari hubung singkat dengan
cara memanfaatkan tekanan udara pada atmosfer.

8. OCB (Oil Circuit Breaker)

Gambar Oil Circuit Breaker


Oil circuit breaker adalah alat pengaman suatu rangkaian listrik yang dapat bekerja menggunakan
bahan utama berupa minyak untuk memadamkan busur api yang timbul. Apabila terjadi busur api
dalam minyak, maka minyak akan berubah menjadi uap minyak dan memadamkan busur api akan
dikelilingi oleh busur api sehingga busur api akan padam.

9. VCB (Vacum Circuit Breaker)

12
Gambar Vacum Circuit Breaker
Vacum circuit breaker merupakan alat pengaman rangkaian listrik yang berfungsi memadamkan
busur api dengan memanfaatkan ruang hampa pada alat tersebut.

10. SF6 CB (Sulfur Hexafluoride Circuit Breaker)

Gambar Sulfur Hexafluoride Circuit Breaker


Sulfur hexafluoride circuit breaker adalah pemutus rangkaian yang menggunakan gas SF6 sebagai
sarana pemadam busur api. Gas SF6 merupakan gas berat yang mempunyai sifat dielektrik yang
dapat memadamkan memadamkan busur api yang baik sekali.

11. Thermostat
Thermostat adalah alat yang dapat memutus arus hubungan arus listrik dengan suhu,
Kenapa saya memasukan thermostat kerengrengan alat penagaman listrik karena penggunaan
thermostat ini sering digunakan sebagai pengaman

Misalnya pada lilitan Motor listrik. Bila terjadi panas berlebihan pada motor listrik, Thermostat
akan memutuskan arus sehingga lilitan motor akan aman dari resiko terbakar

13

Anda mungkin juga menyukai