RPP Dle 5
RPP Dle 5
RPP Dle 5
A. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja Dasar-dasar Teknik Elektronika pada tingkat teknis, spesifik, detil,
dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4 : Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur
kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kerja
Dasar-dasar Teknik Elektronika. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari
yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah
pengawasan langsung.
B. Kompetensi Dasar
3.5. Memahami komponen pengaman listrik dan elektronika
4.5. Menggunakan peralatan pengaman pada instalasi listrik dan elektronika
D. Tujuan Pembelajaran
Dengan proses Mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi dan
mengkomunikasikan melalui kegiatan di dalam kelas atau di ruang praktik, siswa dapat :
1. Memahami sekring sebagai pengaman listrik dan elektronika dengan benar
2. Memahami MCB sebagai pengaman listrik dan elektronika dengan benar
3. Memasang sekring pada rangkaian sebagai pengaman listrik dan elektronika dengan
benar
4. Memasang MCB pada rangkaian sebagai pengaman listrik dan elektronika dengan benar
1
E. Materi Pembelajaran
1. Sekring sebagai pengaman listrik dan elektronika
2. MCB sebagai pengaman listrik dan elektronika
2
Kemudian memberikan pertanyaan :
Apa nama alat tersebut ?
Apa fungsi alat tersebut ?
Bagaimana menggunakan alat tersebut?
2. Siswa mendiskusikan mengenai alat tersebut.
3. Pengumpulan data (Data collection)
(Menalar/Mengumpulkan Informasi).
1. Siswa membaca teks dari buku siswa mengenai sekring dan MCB.
2. Siswa mencari informasi mengenai sekring dan MCB dari sumber lain
yaitu internet atau bukti referensi lain.
4. Pengolahan Data Pembuktian (Verification)
(Mencoba, Menalar, Mengasosiasikan)
1. Siswa mendiskusikan permasalahan secara berkelompok
a. Sekring sebagai pengaman listrik dan elektronika
b. MCB sebagai pengaman listrik dan elektronika
c. Cara pemasangan sekring dan MCB
2. Guru memantau alur diskusi siswa.
3. Siswa melakukan pengukuran peralatan tersebut secara berkelompok.
4. Siswa menyimpulkan hasil diskusi.
5. Siswa mempresentasikan hasil diskusi mengenai sekring dan MCB secara
berkelompok di depan kelas dan menjawab pertanyaan dari teman-
temannya dan menerima masukan dari teman dan guru.
6. Guru memberikan penilaian dan mengoreksi hasil diskusi siswa.
5. Generalisasi (Generalization)
(Mengkomunikasikan)
1. Guru meminta siswa mempresentasikan hasil diskusinya.
2. Siswa secara kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan menyajikan di
depan kelas.
3. Siswa membuat laporan pelaksanaan praktek dari jobsheet dan
menyimpulkan dari materi yang ada.
4. Guru melakukan penilaian.
3
2. Alat
Sekring
MCB
3. Bahan
Kabel penghubung
4. Sumber Belajar
4
Penilain Pengetahuan
Tes Tertulis
Soal :
1. Apakah fungsi dari sekring ?
2. Apakah fungsi dari MCB?
3. Berapkah tegangan pada MCB ?
4. Pada Sekring tertuliskan 5 A, apa maksudnya ?
5. Pada MCB terutliskan 20 A, apa maksudnya ?
Kunci Jawaban :
1. Pemutus arus
2. Pemutus arus
3. 220v AC
4. Pengaman arus dibawah 5 A. Jika arus diatas 5 A maka akan putus
5. Pengaman arus dibawah 20 A. Jika arus diatas 20 A maka akan off
Pedoman Penilaian
5
Penilaian Keterampilan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Rustamaji
2. Padmo W
3. Herman P
4. Sutrisno
5. Saefudin
6. Arbetti
7. Asmui
8. Raden
Musklis
9.
dst
Keterangan :
4 : Sangat Baik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
Pedoman Penilaian
Skor total = 24
6
Penilaian Sikap Sosial & Spiritual (K1 & K2)
Taat
4. Tangg. jawab
5. Rasa Ingin th
Nilai Kualitatif
No Nama Siswa
7. Responsif
Total Skor
Deskriptsi
Rata-Rata
3. Disiplin
6. Kreatif
8. Kreatif
2. Jujur
1.
1. Rustamaji
2. Padmo W
3. Herman P
4. Sutrisno
5. Saefudin
6. Arbetti
7. Asmui
8. Raden Musklis
9.
dst
RUBRIK PENSKORAN
2. Aspek : Jujur
No. Indikator Kejujuran Penilaian Kejujuran
1. Tidak menyontek dalam mengerjakan Skor 1 jika 1 sampai 2 indikator muncul Skor 2
ujian/ulangan jika 3 sampai 4 indikator muncul
2. Tidak menjadi plagiat mengambil/menyalin Skor 3 jika 5 indikator muncul
karya teman Skor 4 jika 6 indikator muncul
3. Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu
apa adanya
4. Melaporkan barang yang ditemukan
5. Melaporkan data atau informasi apa adanya
6. Mengakui kesalahan atau kekurangan yang
7
dimiliki
3. Aspek : Disiplin
No. Indikator Disiplin Penilaian Disiplin
1. sama sekali tidak bersikap disiplin selama proses Kurang (1)
pembelajaran.
2. menunjukkan ada sedikit usaha untuk bersikap disiplin
selama proses pembelajaran tetapi masih belum Cukup (2)
ajeg/konsisten
3. menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap disiplin selama
proses pembelajaran tetapi masih belum ajeg/konsisten Baik (3)
4. menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap disiplin selama
proses pembelajaran secara terus menerus dan
ajeg/konsisten. Sangat baik (4)
4. Aspek : Tanggungjawab
No. Indikator Tanggungjawab Penilaian Tanggungjawab
1. Melaksanakan tugas individu Skor 1 jika 1 atau tidak ada indikator yang
dengan baik konsisten ditunjukkan peserta didik
2. Menerima resiko dari tindakan Skor 2 jika 2indikator kosisten ditunjukkan peserta
yang dilakukan didik
3. Mengembalikan barang yang Skor 3 jika 3indikator kosisten ditunjukkan peserta
dipinjam
didik
Skor 4 jika 4 indikator konsisten ditunjukkan
4. Meminta maaf atas kesalahan
peserta didik
yang dilakukan
6. Aspek : Kreatif
No. Indikator Santun Penilaian Santun
1. Menemukan cara sendiri dalam Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
memecahkan masalah Skor 2 jika terpenuhi dua indikator
2. Melakukan inovasi dalam mengerjakan Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
tugas Skor 4 jika terpenuhi semua indikator
3. Mampu memanfaatkan benda sekitar
secara optimal dan efektif
4. Mencari sumber informasi dari buku
tanpa diperintah oleh guru
8
7. Aspek : Responsif
No. Indikator Responsif Penilaian Responsif
1. Acuh (tidak merespon) 1 (Kurang)
2. Ragu-ragu/bimbang dalam merespon 2 (Cukup)
3. Lamban memberikan respon/tanggapan 3 (Baik)
4. Cepat merespon/menanggapi 4 (Sangat Baik)
8. Aspek : Proaktif
No. Indikator Proaktif Penilaian Proaktif
1 berinisiatif dalam bertindak Skor 1 jika terpenuhi satu indikator
2 mampu menggunakan kesempatan Skor 2 jikaterpenuhi dua indikator
3 memiliki prinsip dalam bertindak (tidak ikut- Skor 3 jikaterpenuhi tiga indikator
ikutan) Skor 4 jikaterpenuhi semua indikator
4 bertindak dengan penuh tanggung jawab
9
Materi :
1. Sekring
Gambar Sekring
Sekring biasanya digunakan sebagai pengaman instalasi rumah dan dirangkai secara seri dengan
sakelar dwi kutub pada suatu PHB (Panel hubung bagi). Saat ini sudah jarang rumah-rumah
menggunakan pengaman berupa sekring karena sekring hanya dapat digunakan sekali, ketika putus
maka sudah tidak dapat digunakan lagi. Selain itu dengan adanya MCB perlu yang dapat digunakan
berkali-kali, maka sekring yang digunakan pada instalasi rumah kini kian berkurang. Meski begitu
sekring tidak hanya digunakan pada rangkaian instalasi rumah, beberapa rangkaian elektronik
menggunakan sekring sebagai pengaman rangkaian input arus nya.
10
Modular Case Circuit Breaker memiliki prinsip kerja yang sama dengan MCB. di dunia industri
biasanya disebut dengan breaker dalam bahasa indonesia diartikan sebagai perusak, atau
penghancur. Breaker dalam dunia listrik diartikan sebagai alat untuk memutus arus dan tegangan
listrik jika terjadi kerusakan pada suatu rangkaian listrik contoh : Hubung singkat, dan beban
lebih. Modular Case Circuit Breaker dapat ditemui di panel-panel utama suatu tempat yang
membutuhkan arus cukup tinggi contoh : sekolah, pusat perbelanjaan, pabrik atau industri dan lain
sebagainya. Ukuran suatu breaker untuk dapat memutus arus listrik pada suatu rangkaian listrik
dapat mencapai cukup tinggi 100 A, 200 A, 400 A dan lain sebagainya.
Earth leakage circuit breaker adalah alat pengaman yang digunakan untuk mengamankan terjadinya
kebocoran arus listrik atau tegangan listrik pada suatu rangkaian instalasi listrik. ELCB digunakan
sebagai pengaman manusia dari tegangan sentuh dan arus listrik yang bocor atau sengatan listrik di
suatu rangkaian instalasi listrik. ELCB akan bekerja memutus arus listrik pada suatu rangkaian
ketika kabel fasa mengalami kebocoran arus yang langsung berhubungan dengan ground atau netral
dalam waktu yang cukup singkat. Sehingga jika manusia sebagai korban kebocoran arus listrik
dalam suatu rangkaian instalasi listrik dengan menggunakan pengaman ELCB maka sebelum
manusia tersebut merasakan sengatan listrik ELCB telah memutuskan arus listrik.
11
6. Hantaran Pentanahan (Ground)
Hantaran pentanahan merupakan salah satu pengaman suatu rangkaian listrik jika mengalami
kebocoran arus maka arus tersebut akan langsung di netral kan ke permukaan bumi sehingga
manusia tidak tersengat arus listrik yang bocor. Hantaran pentanahan merupakan salah satu
komponen penting dalam suatu rangkaian instalasi jika akan memasang pengaman berupa ELCB.
Hantaran pantanahan juga merupakan komponen penting dalam suatu rangkaian penangkal petir.
Ketika petir menyambar ujung penangkal petir maka akan diteruskan menuju bumi oleh hantaran
pentanahan sehingga petir yang memiliki tegangan tinggi tersebut menjadi tidak berbahaya lagi.
12
Gambar Vacum Circuit Breaker
Vacum circuit breaker merupakan alat pengaman rangkaian listrik yang berfungsi memadamkan
busur api dengan memanfaatkan ruang hampa pada alat tersebut.
11. Thermostat
Thermostat adalah alat yang dapat memutus arus hubungan arus listrik dengan suhu,
Kenapa saya memasukan thermostat kerengrengan alat penagaman listrik karena penggunaan
thermostat ini sering digunakan sebagai pengaman
Misalnya pada lilitan Motor listrik. Bila terjadi panas berlebihan pada motor listrik, Thermostat
akan memutuskan arus sehingga lilitan motor akan aman dari resiko terbakar
13