Jurnal SMK
Jurnal SMK
Jurnal SMK
Abstract
Vocational High School (SMK) is a level of education that prepares students to become reliable
workers by prioritizing certain work skills. In the 2013 curriculum, entrepreneurship education is
not only taught in universities, but also in technical schools, high schools, and master's programs.
Entrepreneurship education is not only taught in colleges, but also in technical schools, high
schools, and master's programs. Entrepreneurship education is very important to improve the
entrepreneurial spirit of students. Entrepreneurship education is one of the government programs,
especially the Ministry of National Education which aims to build and develop people who are
Creative, Innovative, Sportive and Entrepreneurial. This study uses the Project Based Learning
learning model to foster self-confidence in students to create a new product and foster interest in
entrepreneurship, learning entrepreneurship by using the Project Based Learning learning model
is able to provide a spirit of independence, skills, creativity, innovation and self-confidence to
participants. students to face the world of work or entrepreneurship in the future
Keywords: Project-Based Learning Model, Entrepreneurship, Vocational High School
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara dengan potensi ekonomi yang besar, dan dunia internasional
mulai memperhatikan potensinya. Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan
memiliki posisi yang baik untuk pembangunan ekonomi yang cepat. Saatnya pertumbuhan
ekonomi Indonesia bergerak maju sehingga mampu bersaing lebih baik dari Indonesia dengan
negara maju. Hal ini dimulai dengan perlunya pemerataan kesejahteraan yang adil, salah satunya
1
Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Indraprasta PGRI
1
e-mail: [email protected]
METODE
Metode penelitian adalah metode ilmiah untuk memperoleh data yang diperlukan untuk
penelitian ilmiah. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan
Metode Penelitian Asosiatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun
juga hubungan antara dua variable atau lebih. penelitian ini peneliti ingin mencari tahu
apakah pembelajaran kewirausahaan dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Proyek
(Project Based Learning), dapat mempengaruhi minat wirausaha Siswa. Dan jenis penelitian
ini adalah penelitian korelasi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.
Penelitian Korelasi adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat
hubungan antara dua variable atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel
tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variable. Adanya hubungan dan tingkat variabel
ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan variabel yang ada. Pendekatan
Kuantitatif adalah penelitian yang analisisnya lebih fokus pada data-data Numerikal (angka)
yang diolah menggunakan Metode Statisik.
Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulan. (Sugiyono & Kuantitatif, 2009)
Sampel
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut.” Jika populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada
populasi, missal karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti akan mengambil
sampel dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan di
berlakukan untuk populasi.(Sugiyono & Kuantitatif, 2009)
Menurut (Arikunto, 2010) Penentuan pengambilan sampel yaitu apabila kurang dari 100
lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Jika jumlah
subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-55% atau lebih tergantung sedikit
banyaknya dari:
1) Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga dan dana.
2) Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal menyangkut banyak
sedikitnya dana.
3) Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk peneliti yang resikonya
besar, tentu saja jika sampelnya besar hasilnya akan besar.dengan menggunakan metode
yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel yaitu menggunakan rumus slovin,
yaitu sebagai berikut:
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁𝑒 2
Keterangan:
n= Jumlah Sampel
N= Jumlah Populasi
e= Batas Toleransi Kesalahan
n=120/(1+120〖(0,05)〗^2 )
n = 120/(1+0,3)
n =120/1,3 = 92,30
n = 92
jadi dari jumlah populasi 120 responden, yang diteliti oleh peniliti yaitu hanya 92
responden.
Tabel 4. Data Validitas Variabel Y ( Minat Berwirausaha )antara r hitung dengan r table
n Xi.Yi − ( Xi )( Yi )
rxy =
n Xi 2
− ( Xi )
2
nYi − ( Yi )
2 2
92 435921 − (6328)(6308 )
=
{92.438672 − (6328) 2 } 92.434942 − (6308) 2
40104732 − 39917024
=
{40358008 − 40043584}40014664 − 39790864
187708
=
(314424).(223800)
187708
=
7036809120 0
187708
=
265269,84
=0,7076
Hasil uji statisik diatas menunjukan bahwa skor koefisien korelasi sebesar 0,7076 di
bulatka Tiga Desimal 0,708
3. Koefisien Determinasi
Setelah mendapatkan koefisien korelasi dengan menggunakan perhitungan
rumus korelasi Product Moment, maka selanjutnya adalah menghitung koefisien
determinasi yang berfungsi untuk mengetahui seberapa besar kemampuan Variabel
bebas dalam menjalankan varian dari variabel terikatnya,, yaitu antara Variable
X ( Pembelajaran Berbasis Proyek ) terhadap Variable Y (Minat Berwirausaha),
dan rumusnya sebagai berikut:
𝑘𝑑 = 𝑟 2 𝑋100%
= 0,7082 𝑋100%
= 50,12%
Dari perhitungan diatas dapat dijelaskan bahwa kontribusi Variabel X
dalam menjelaskan Varibel Y yaitu sebesar 50,12 %, dan sisanya dijelaskan oleh
Variabel lain diluar Variabel yang di uji yaitu sebesar 49,88%.
4. Uji Hipotesis
Uji Hipotesis digunakan untuk menguji pengaruh Variabel Bebas (X) secara
signifikan terhadap Variabel Terikat (Y) setelah diketahui skor nilai koefisien korelasi
pada uji statistik, maka selanjutrnya dilakukan uji hipotesis yang diajukan
sebelumnya, adapun uji statistik menggunakan rumus sebagai berikut :
r n−2
t hitung =
1− r2
=
0,708 92 − 2
1 − (0,708) 2
0,708 90
=
1 − 0,5012
0,708(9,4868)
=
0,4988
= 6,7166
0,7062
= 9,5109 dibulatkan tiga desimal 9,511
Berdasarkan hasil Regresi Koefisien antara Pembelajaran Berbasis Proyek t tabel 1,662
dan didapatkan t hitung sebesar 9,511 maka hipotesis
dirumuskan sebagai berikut :
jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak Ha diterima (ada pengaruh yang signifikan).
jika t hitung < t tabel, maka Ha ditolak Ho diterima (tidak ada pengaruhyang signifikan ).
Dengan demikian sesuai dengan hitungan hipotesis statistik, jika t hitung (9,511) >
t tabel (1,662) maka Ho ditolak Ha diterima, artinya ada Pengaruh Pembelajaran
Berbasis Proyek dengan Minat Berwirausaha.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang peniliti lakukan tentang “ Pengaruh
Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning) terhadap Minat Berwirausaha
Siswa Kelas XI pada Mata Pelajaran Kewirausahaan di SMK Bina Nusa Mandiri Ciracas,“ maka
peniliti dapat mengemukakan simpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara
Pembelajaran Berbasis Proyek dengan Minat Berwirausaha Siswa Kelas XI SMK Bina
Nusa Mandiri Ciracas.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2010). Metode peneltian. Jakarta: Rineka Cipta.
Brady, M., & Loonam, J. (2010). Exploring the use of entity‐relationship diagramming as a
technique to support grounded theory inquiry. Qualitative Research in Organizations and
Management: An International Journal.
Drucker, P. (1979). Manajemen tugas, tanggung jawab dan praktek. Jakarta: Penerbit PT
Gramedia.
Fadiati, A., & Purwana, D. (2011). Menjadi wirausaha sukses. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Hendro, I. (2011). Dasar-dasar kewirausahaan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Pekerti, A. (1998). Falsafah Kewirausahaan (Mitos, Teori dan Aksi Pengembangan
Kewirausahaan). Makalah Penlok Nasional Metodologi Pengembangan Budaya
Kewirausahaan Di Perguruan Tinggi. Jakarta: Depdikbud Dikti.
Prawirokusumo, S. (1997). Peranan perguruan tinggi dalam menciptakan wirausaha-wirausaha
tangguh. Makalah Seminar. Jatinangor: PIBI-IKOPIN Dan PNst.
Rais, M. (2010). Project based learning: inovasi pembelajaran yang berorientasi soft skills.
Proseding Seminar Nasional Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan Fakultas Teknik
Universitas Negeri Surabaya.
Romantika, A. (2010). Hubungan Persepsi Tentang Profesionalisme Guru Dan Minat Siswa
Dengan Hasil Belajar Mata Pelajaran Penjasorkes Kelas XI IPS Semester 2 SMA Negeri 5
Surakarta Tahun Pelajaran 2009/2010.
Rusdiana, H. A. (2014). Kewirausahaan Teori & Praktik. Bandung: CV. Pustaka Setia
Sugirhartono Dkk.(2013). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Suryana.(2013).
Kewirausahaan.
Soemahamidjaja, S. (1964). Pajak berdasarkan asas gotong royong. Bandung: Universitas
Padjajaran.
Statistik, B. P. (2019). Tingkat pengangguran terbuka. Jakarta. Retrieved from Badan Pusat
Statistik: Bps. Go. Id.
Sugiyono, M. P. P., & Kuantitatif, P. (2009). Kualitatif, dan R&D, Bandung: Alfabeta. Cet. Vii.
Uno, H. B. (2014). Model pembelajaran menciptakan proses belajar mengajar yang kreatif dan
efektif.