Bab I

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Susu adalah nutris yang infansi yang di maksud dengan infansi

Adalah biasanya diminum oleh manusia atau karena susu mengandung

formula yang baik untuk kesehatan. Misalnya adalah susu sapi, atau sapi

yang mengandung komposisi yang baik . susu mengandung partikel

laktosa

dalam air dan dispresi protein dalam air .

Protein lebih besar dari pada partikel- partikel larutan yang ada

kemudian mereka mengatur daerah batasan Susunan asam asam lemak

air susu di pengaruhi sumber- sumber lemak dalam ransum. Contohnya

penambahan tallow menaikan kadar olkat. Penambahan laid dan asam-

asam lemak lainya. Dengan demikian pula dapat diharapkan bahwa

perubahan sumber lemak dalam ransum Indus babi yang sedang menyusui

dapat memperbaiki keadaan umum anak-anak babi yang sedang disusukan.

Kolestrum lebi banyak mengandung oleat dan linoleat dan sedikit

mengandung miristik palmitin , palmitoliek dan air susu biasa , Asi adalah

zat yang mengandung macam macam enzim , pada Asi berfungsi

membantu penemaan bagi bayi, dimana fungsi pancreas belum sempurna.

Asi adalah zat yang merupakan buffer yang meningkatkan PH. ASI

1
mengandung zat-zat gizi dalam pencegahan maupun penatalaksanaan

diave. ASI merupakan sumber kalori dan sumber vitamin yang larut dalam

lemak Kasein dalam susu segar tidak membuka dengan pemanasan , tetapi

jika susu menjadi sedikit asam dan digunakan temperature tinggi. Kasein

akan menjadi menggumpal dan menyebabkan susu membeku. Hal ini

terjadi ketika susu masam atau ketika posisi asam bertambah.

Kolestrum merupakan makanan yang kepekaannya tinggi dan volumenya

sedikit lebih mengandung lebih sedikit factor lemak, vitamin yang adea

larut dalam air, di bandingkan dengan ASI yang bmatang, tetapi kaya

protein kolostrum akan berubah menjadi ASI yang matang antara 3 sampai

14 hari.

ASI matang mempunyai berates ratus komponen yang di kenali air susu

merupakan bahan makanan yang sangat baik untuko anak yang sedang

dalam pertumbuhan karena mengandung bahan-bahan seperti karbohidrat ,

lemak. Protein dan mineral dalam proporsi yang dibutuhkan untuk

pertumbuhan anak. Karnanya di sebut serbagai makanan yang sempurna

juga air susu akan kaya garam, mineral, terutama kalsium yang sangat

penting untuk pertumbuhan tulang pada anak. Selain bahan-bahan

tersebut, air susu juga mengandung semua vitamin esensial untuk

pertumbuhan, kesehatab daqmn reproduklsi.

Komponen air susu dari air 87, 10 %, bahan kering 12, 90 % yang

terdiri dari lemak 3,9 %, protein 3,4 % mineral 0,72 % komponen lain

2
meliputi : vitamin , pigmen , enzim, gas dan sel-sel . Bahan larut meliputi

vitamin A. D , Provit A, Cephalib, lechitin, dan spingomyetin.

Adapun landeasan Hukum pelaksanan Prakerin adalah :

1. UU No. 20 / 2003 tentang system pendidikan Nasional

2. PP Nomor : 29 / 1990 tentang pendidikan menengah

3. Kep. Menaker No. 285 / MEN / 1991 tentang pelaksanaan

permagangan nasional

4. PP Nomor 39 / 1992 tentang peranan masyarakat dalam pendidikan

5. Surat keputusan mebdikbud Nomor: 0490 / U / 1992 tentang sekolah

menengah kejuruan

6. Surat keputusan mendikbud No: 080 / U / 1993 tentang SMK

sebagaimana telah di ubah menjadi kurikulum menjadi SMK Edisi

1999

7. Surat keputusan SMKPP Negeri Bima Tp. 2012 / 2013

1.2 Tujuan danh Manfaat Prakerin

1.2.1 Tujuan Prakerin

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan Praktek Kerja

Industri (Prakerin) adalah sebagai berikut :

3
1. Untuk mempraktekan Ilmu pengetahuan yang di peroleh di bangku

sekolah dalam melakukan pemeriksaan air susu, pemerahan susu dan

insemination buatan.

2. Sebagai acuan dalam penyusunan laporan.

3. Sebagai sarana bagi siswa dalam pembelajaran interaksi bermasyarakat

di lapangan.

4. Sarana menimba ilmu pengetahuan dan keterampilan , sehingga

menciptakan siswa yang terampil dan profesionaln serta mampu

mengaplikasikan dan menerapkan ilmu yang di miliki dalam

kehidupan masyarakat.

1.2.2 Manfaat Prakerin

a. Manfaat Bagi sekolah

1. Membantu mewningkatkan pembangunan sektor peternakan

dengan menghasilkan lul;usan yang memiliki pengetahuan dan

keterampilan yang memadai

2. Menjalin kerja sama antara pihak sekolah dengan industry

terkait dalam bidang peternakan

b. Manfaat Bagi Industri

1. Instansi / Industri terkait mengetahui dan , mengakui

keberadaban sekolah SMKPP Negeri Bima

4
2. Instansi / Industri terkait dapat menyesuaikan dan

mengembangkan tata cara penanganan dan pengolahan

usaha.

c. Manfaat Bagi Siswa

1. Meningkatkan kreativitas dan kemandirian para siswa

dalam berwira usaha dan beragribisnis.

2. Membentuk kepribadian dari siswa dalam menghadapi

dunia usaha yang nyata.

3. Meningkatkan Ilmu pengetahuan siswa dalam bidang

peternakan khususnya usaha pengolahan hasil.

4. Menjalin hubungan kerja sama yang erat antara siswa

dengan instansi terkait.

1.3 Alasan Pemilihan Judul

Kontribusi produksi susu dalam negeri untuk konsumsi masyarakat

Indonesia hanya 649.593 ton atau sekitar 30 % dari kebutuhan Nasional,

sebanyak 70 %

lagi harus dipenuhi dengan impor. Sebab, tingkat konsumsi susu segar

dan olahan susu segar di kalangan masyarakat Indonesia pada tahun 2008

mencapai 6,92 kg perkapita / tahun. Kpndisi itu, bias menjadi peluang

5
pasar yang besar bagi usaha sapi perah Indonesia. Tetapi dengan day6a

saing peternak sapi perah yang kurang memadai justru mengakibatkan

peternak kurang bergairah dan sebagian peternak menutup usaha dan

beralih ke profesi lain.

6
BAB II

PERSIAPAN

2.1 RENCANA KEGIATAN

Dari 12 orang siswa yang mengikuti prakerin di KUD DAU di bagi

menjadi 4 Unit, dimana masing-masing unit berjumlah 3 orang, yaitu :

1. Unit Peternak

2. Unit Keswan

3. Unit Penanmpungan

4. Unit Pengolahan

2.2 JADWAL KEGIATAN

Tanggal kel. 1 kel. 2 kel. 3 kel. 4

09 – 19 feb Unit Unit Unit Unit

2013 peternak keswan pengolahan penampungan

07-21 mar Kel. 2 kel. 3 kel. 4 Kel. 4

2013 Unit Unit Unit

peternak keswan penolahan

09 feb- 07 Kel. 3 Kel. 4 Kel. 1 Kel. 2

7
mar 2013 Unit

Unit Unit pengolahan Unit

peternak keswan penampungan

21 mar-19 kel. 4 Kel. 1 Kel. 2 Kel. 3

april 2013 Unit Unit Unit Unit

peternak keswan pengolahan penampungan

Keterangan :

Kelompok 1 Kelompok 2

Rahmawati Algifari

Adan Santi yanti

Indrianti Tri mindawati

Kelompok 2 Kelompok 3

Sadria aspati Dahlan

Yayu yunita Ardianto

Muzakir M. Human fahril

8
2.3 POTENSI WILAYAH

Lokasi kegiatan prakerin yaitu bertempat di dusun sengkaling

Desa Mulyoagung, kec.Dau, kab. Malang, yang memiliki potensi wilayah

5.725.502 m2, meliputi 5 desa yabg jumlah penduduknya mencapai

125.,750 jiwa. Koperasi unit desa Dau berdiri sejak tahun 1973,

pembentukan BUUD (INPRES No. 4 / 73 Dan BUPATI KDH Tk. 2

Kabupaten Malang) Tahun 1978 perubahan BUUD menjadi KUD

(INPRES No. 2 / 78 ), september 1979 rapat Anggota yang pertama

dengan keputusan 5 orang petugas dan pemberian nama KUD DAU

(Dadio Ayeming Urip) 09 januari 1980 mendapatkan Badan hokum ( BH

No.4373A / BH / 2 / 80 )., 04 januari 1991 perubahan badan hokum (BH

NO. 4373A / BH / 2 / 80). Di lihat dari letak geografisnya memiliki

ketinggian 450 – 1100 m. dari permukaan laut dengan suhu 18-30 C, yang

dikelilingi oleh daerah wisata, pertanian, peternakan, perkebunan, dan

kawasan perumahan. Disamping itu pula peternakan yang di kelola oleh

KUD.

9
BAB III

PELAKSANAAN

3.1 WAKTU DAN LOKASI

1. Waktu Prakerin

10
Praktek kerja industri yang di laksanakan dengan komoditi

Air susu segar di laksanakan mulai tanggal 7 februari s/s 4

mei 2013

2. Lokasi kegiatan

Prakeri dengan komoditi Air susu segar ini berlokasi di

KUD DAU Sengkaling, Kabupaten Malang , Jawa Timur.

Adapun lokasi penampungan Air susu di KUD DAU sebagai berikut :

1. Desa Petung Sewu

2. Desa Junrejo

3. Desa Brau

4. Desa Gading Kulon

5. Desa Pujon

6. Desa Sumber Sekar

7. Desa Perinci

8. Desa Precet

9. Desa Selorejo

10. Desa Wagir

11
Adapun Biodata pembimbing

Nama : MUJIONO

Umur : 43 Tahun

Pendidikan : SLTA / IPA

Pekerjaan : Karyawan Swasta

Instansi : KUD DAU Sengkaling

Alamat : kec. Dau, Desa Mulyoagung, Dusun Dermo RT. 01

3.2 KEGIATAN-KEGIATAN

3.2.1 Unit peternak

 pemeliharaan sapi pedet

o Ukuran kandang

- Panjang 1,70 m

- Lebar 1.40 m

- Tinggi 1,7 m

 Pemberian makan dan minum untuk pedet umur 1 bulan

12
3,5 L susu / ekor 1 x minum

Untuk sapi pedet umur 1-2 bulan

 2 L susu / ekor 1 x minum

 Konsentrat ¼ kg / ekor 1 x makan

Untuk sapi pedet umur 3 – 4 bulan

 1 L susu / ekor 1 x minum

 Kosentrat ½ kg / ekor 1 x minum

 Pemerahan sapi produksi

 Ukuran kandang

o Panjang 2,97 m

o Lebar 1,6 m

o Tinggi 1,40 m

 Ukuran tempat makan

o Tinggi 70 cm

o Lebar 1,4 m

o Panjang 1,5 m

 Ukuran tempat air minum

o Luas keiling lingkarannya 1,10 m

 Pemberian makan dan minum

 Pemberian pakan :

13
o Rumput potongan : rumput gajah

= 40 kg/ekor 1 x makan

o Limbah pertanian = 20 kg/ ekor 1

x makan

o Limbah pabrik = 5 kg/ ekor 1 x

makan

 Pemberian minum :

o Limbah pabrik :- ampas tahu

= 5 kg / ekor 1 x pakai

-kosentrat = 5 kg / ekor 1

x pakai

 Persiapan pemerahan :

 Sebelum pemerahan

1. Sanitasi kandang

Tujuannya : agar terhindar dari

mikroorganisme seperti virus, bakteri,

parasit, protozoa, jamur, dll yang dapat

mempengaruhi produksi ternak.

2. Pengikatan ekor

Tujuannya : agar tidak mengganggu

pada saat melakukan pembersihan

14
kandang dan memandikan ternak

tersebut,serta melakukan pemerahan.

3. Memandikan ternak

Tujuannya :agar ternak terhindar dari

penyakit yang menular dan mematikan.

 Cara pemerahan :

1. Sanitasi kandang

Tujuannya : agar kotoran yang terdapat pada ambing

tidak menginfeksi air susu yang elah di perah.

2. Pelicinan ambing dengan menggunakan minyak atau

mentega

Tujuannya : agar memudahkan pemerahan dan ternak

tersebut tidak merasakasan sakit .

3. Menyediakan ember

Tujuannya sebagai tempat penyimpanan susu

sebelumdi masukan ke dalam milkcan

 Sesudah pemerahan

1. Membersihkan ambing / putting susu

Tujuannya :menghindari masuknya mikroorganisme

yang masuk ke dalam ambing

2. Melepaskan ikatan pada ekor

3. Membersihkan sarana

4. Menyetorkan air susu ke pos penampungan

15
3.2.2 Unit Keswan

Unit keswan terbagi menjadi 2 Unit , yaitu :

1. Unit kesehatan hewan

2. Unit Insemination Buatan / IB

3.2.2.1 Unit Kesehatan Hewan

Adapun penyakit yang sering menyerang sapi perah antara lain:

o Mastitis

- Etiologi :Bakteri streptococcuscoci dan staphylacoccuscoa,

- Gejala klinis : perubahan fisik pada air susu yang di

hasilkan serta peradeangan pada kelenjar susu.

- Terapi / pengobatan : penicillin 9 cc / 100 kg BB lewat

Intra muscular, setiap 3 hari selama 1 minggu untuk

meminimalkan terjadi penyakit yang di sebabkan oleh

mikroorganisme, adanya upaya melakukan tata laksana

pemeliharaan yang baik dam benar seperti factor

kebersihan sarana dan prasarana kandang , biosecurity yang

ketat , pemberian pakan dan air minum sesuai standart ,

selain itu program vaksinasi mutlak di perlukan untuk

beberapa penyakit yang tidak di obati.

3.2.2.2 Unit Insemination Buatan ( I B )

16
IB adalah perkawinan yang dilakukan dengan cara suntik dengan

bantuan manusia.

o Inseminator

Adalah orang yang melakukan inseminasi buatan, PKB

(Pemeriksaan Ke Buntingan) dan ATR (Asisten Tehnik Reproduksi)

o Pedet

 Dewasa kehamilan : 8 bulan

 Dewasa tubuh : 18 bulan

 Birahi pertama maksimal lebih dari 3 kali

 Masa birahi pada umur : 21 – 24 hari

 Tanda – tanda birahi : vulva berwarna merah, keluar cairan lendir

bersih transparan , suka menaiki ternak lain, gelisah, pada malam

hari suka teriak

o Masa birahi

Adalah saat yan tepat untuk mengkawinkan seekor ternak sapi

betina, jarak antara birahi dengan birahi berikutnya dari seekor ternak

sapi betina adalah 18 – 24 hari (rata-rata 21 hari). Sedangkan lamanya

birahi berlangsung adalah 24 – 38 jam dan rata – rata 36 jam

o Saat mengkawinkan

Mengkawinkan seekor ternak sapi akan berhasil jika dilakukan

pada saat birahinya memuncak yaitu pada saat ujung ovulasi dimana

pada saat tersebut sel telur dilepaskan dari folikel. Ovulasi terjadi

sekitar 24 – 30 jam sejak awal birahi dan 6 – 12 jam sesudah birahi

17
terakhir saat mengawinkan yang tepat adalah 9 jam sesudah birahi dan

6 jam sesudah birahi berlangsung.

o Lama kebuntingan

Lamanya seekor sapi bunting yaitu 280 – 285 hari dan rata – rata

280 hari seekor sapi dinyatakan bunting jika sapi tersebut tidak

memperhatikan tanda – tanda birahi lagi pada 21 hari berikutnya

sesudah di kawinkan.

Tanda – tanda sapi bunting :

 Temperamennya tenang dan tidak minta kawin lagi saat birahi

berikutnya

 Pada umur kebuntingan 5 bukan memperlihatkan tanda – tanda

ambing dan perutnya membesar

 Pada keadaan bunting tua ditandai dengan adanya gerakan dari

anak dalam perut

o Peralatan IB

 Gun

 Plastic Shetth

 Plastic Glove

 Container Lapangan

 Pinset

 Glove

o Bahan IB

 Sabun

18
 Straw 0,25 ml

 Air hangat

 N2 cair ( Nitrogen cair )

o Cara Melakukan IB

 Siapkan segala peralatan yang dibutuhkan

 Isi ember dengan air hangat

 Ambil straw dalam container lapangan dengan menggunakan

pinset

 Lakukan thawing yaitu memasukkan straw kedalam ember dengan

suhu air ± 320C selama 15 detik.

 Pegang straw secara vertikal secara perlahan

 Masukkan ujung straw pada bagian penutup pabrik kedalam

inseminator gun

 Sisakan ujing straw ± 1 – 2 cm, potong ujung straw secara perlahan

 Pasang plastic sheet pada gun

 Pasang plastik glove pada tangan kiri

 Lakukan palpasi rectal dan cari servix, setelah ditemukan servix

masukkan gun melalui vagina kedalam servix jika sudah pada

posisi ke 4 semprotkan

 Kemudian tarik inseminasi gun

 Perlakuan Inseminasi buatan selesai

o Catatan :

19
Jika dalam jangka waktu 21 hair tidak mengalami birahi maka sapi

dinyatakan bunting

3.2.3 Unit Penampungan

Yang dilakukan adalah sebagai berikut :

Uji alkohol

 Alat dan bahan :

o Salut alkohol tester dengan tabung gelas yang bersih

o Alkohol 75 % (+) Alkohol 96 % (-)

o 75 % positif untuk mengetahui kemasaman air susu

o 96 % negative untuk mengetahui pemalsuan air susu

 Prosedur

o Aduk air susu segar dalam milkcan yang akan di uji

o Masukkan ujung salut alkohol tester kedalam milkcan yang berisi

air susu segar tadi dengan posisi tegak lurus

o Setelah susu terambil, tester dibalik 1800 sambil digoyang agar air

susu dan alkohol dalam gelas salut tercampur dengan merata

dengan perbandingan 1:1

o Pengamatan hasil uji :

Menggumpal (positif) : susu di tolak

Tidak menggumpal (negatif) : susu diterima

o Buanglah air susu yang telah diuji tadi pada tempatnya

20
o Setelah selesai penampungan air susu salut tester dicuci sampai

bersih termasuk gelas dan penutup ujungnya sisa alkohol disimpan

kembali dalam wadahnya.

 Uji BJ

 Alat dan Bahan

o Tabung laktodensimeter yang terpasang pada meja ss

o Laktodensimeter Gerber

o Pengaduk air susu

o Cangkir dengan ganggang panjang

 Prosedur

o Saat uji berat jenis, laktodensimeter harus berada dalam tabung

o Aduk air susu segar dalam milkcan yang akan diuji

o Ambil air susu dengan cangkir berganggang panjang agar tangan

tidak terendam air susu

o Masukkan air susu kedalam tabung laktodensimeter kemudian,

bacalah hasilnya

o Pembacaan dilakukan dengan mata yang sejajar dengan

laktodensimeter

o Apabila terdapat buih yang menutupi pembacaan, jangan ditiup

Prosedur pengambilan sampel komposit

21
Sampel komposit adalah contoh air susu yang diambil pada satu periode

tertentu dan disimpan dalam wadah dengan tujuan untuk mengetahui

kandungan lemak susu yang disetorkan oleh anggota, sampel tersebut harus

dalam kondisi baik dan tidak rusak.

 Alat dan Bahan

o Sampel taker ukuran 5 dan 10 ml

o Pengaduk air susu

o Botol sampel :

 Warna gelap

 250 ml

 Tutup karet

o Bahan pengawet (natrium acid dan kalium dicromat)

 Prosedur

o Air susu diaduk secara merata

o Pengambilan sampel komposit hanya dapat dilakukan apabila susu

telah melalui uji alkohol dan hasilnya negatif(-)

o Masukkan sampel air susu kedalam botol yang sudah ada

pengawetnya

o Pengawet sampel pagi dilakukan dengan sampel taker 10 ml,

sedangkan sampel sore dengan sampel taker 5 ml(apabila interval

penampungan setiap 12 jam , maka pengambilan sampel di lakukan

setiap hari dalam satu periode)

22
 Penyimpanan

Setiap selesai pengambilan sampel botol di tutup rapat dan dikocok

agar merata dan dicampur dengan penguat pengujian agar sehat.

o Pemberian pengawet dalam bentuk tablet (natrium acid dan kalium

dichromat) masing – masing satu tablet atau dalam bentuk bubuk

masing- masing 5 gram

Analisa kadar lemak metode Gerber

Lemak merupakan kandungan yang penting dalam air susu. Berat jenis lemak

lebih rendah daripada berat jenis air, sehingga semakin tinggi kandungan

lemak semakin rendah pula berat jenis air susu. Hal ini bias diamati pada air

susu yang disetorkan peternak pada sore hari lemaknya lebih tinggi dan berat

jenisnya lebih rendah

 Alat dan bahan

o Sentrifuse, butyrometer, pipet susu 10,75 ml, dispenser H2 SO4 ml,

dispenser amyl alkohol 1 ml

 Prosedur

o Masukkan 10 ml H2 SO4 ke dalam tabung butyrometer

o Tambahkan 1 ml amyl alkohol kemudian tutup dengan penutup

karet

o Tambahkan 10,75 ml susu yang akan di analisa kadar lemaknya ke

dinding butyrometer secara perlahan – lahan

o Kocok / aduk dengan hati – hati

23
o Masukkan dalam alat sentrifuse dan putarlah dengan kecepatan

1200 Rpm selama 5 menit agar putarnya sempurna penempatan

butyrometer harus seimbang

o Hentikan sentrifuse dan keluarkan butyrometer, kemudian lakukan

pembacaan.

3.2.4 Unit Pengolahan

- Melakukan packaging cup dan kemasan botol.

 Dengan volume : 1. 150 cc = Rp 1 : 500

2. 200 cc = Rp 2.000

3. 1 liter = Rp 10.000

4. 1050 cc = Rp 8.000

 Memasukkan susu kedalam kresek :

o @ : 50 gelas yang kecil dan besar kemudian dimasukkan

diruang pendingin

o Membersihkan saran

o Operator dimesin pasteurisasi dan homogenisasi suhu yang

dibutuhkan 920C, jika suhu 790C maka suhu akan di olah

kembali

o Mencairkan gula putih serta melakukan penyaringan gula

kemudian memasukan ke dalam ruang pendingin , dengan

kebutuhan gula 50 kg/hari

24
3.3 TEHNIK PRODUKSI

3.3.1 Prosesing penampungan air susu

 Air susu dari peternak

- Sebelum penerimaan air susu

o Uji alkohol : unuk mengetahui kesegaran air susu

o Bj : untuk mengetahui kandungan bahan kering tanpa

lemak (SNF) dalam susu

o Pengambilan sampel komposit : unuk mengetahui

kandungan lemak, susu yang disetorkan peternak

- Sesudah penerimaan susu

o Analisa kadar lemak : untuk mengetahui nilai lemak pada

susu

 Damtank

Untuk menampung air susu dari peternak dengan kapasitas 800

liter

25
 Plate Cooler

Untuk mendinginkan air susu yang berasal dari DAMTANK dan

air susu yang telah terkumpul dengan pompa pendingin suhu

kurang dari 40C, supaya bakteri tidak bias berkembang dan

kandungan susu tetap utuh

 Cooling unit / storage tank

Untuk menyimpan air susu segar dengan kondisi dingin dibawah

40C

 Transport Tank

Sebagai sarana pengiriman air susu dari cooling menuju pabrik

ataupun perusahaan dengan kapasitas 1000 liter, 1600 liter, 2600

liter, 4000 liter, dan 10.000 liter

3.3.1 Proses

pengolahan

Air susu yang lolos dipenampungan lalu disalurkan dibagian

pengolahan untuk diproses lebih lanjut.

Didalam unit pengolahan susu diolah dengan 2 cara yaitu :

- Pasteuirisasi

- Homogenisasi

 Pasteuirisasi

26
Air susu yang dipanaskan dengan suhu 720C - 920C atau tidak

sampai titik didih selama 15 detik, tujuannya untuk menghilangkan

bakteri yang merugikan

o Tangki penampung : untuk menampung air susu yang akan

dimasak, untuk dijadikan susu pasteuirisasi

o Tangki : untuk mencampur yang panas dengan yang dingin

dengan kapasitas 60 liter

o PHE : untuk keluar masuknya arus panas pada saat pemasakan

susu, terdapat tekanan tetapi tekanannya tergantung pada suhu

susu saat dimasak, bila susu kurang panas maka susu akan

dikembalikan ke tangki untuk dimasak (panaskan)

 Homogenisasi

Untuk mencampur lemak supaya total solit dan mineral

tercampur menjadi satu dengan tekanannya 1500C

o Plate cooler : untuk mendinginkan susu setelah dimasak dengan

suhu 40C

o Cooling unit : untuk menjaga atau menstabilkan susu susu agar

tetap berada antara 00 - 40C bila air susu ditempatkan disini,

susu bisa bertahan hingga satu minggu

o Mixing flavor : untuk tempat mencampur rasa yang sudah cair

gula dan susu

 Mesin packing cup : untuk mengemas susu dengan ukuran gelas

plastic 200 – 240 ml dengan pengemasan 2000 – 2500 perjam,

27
sedangkan yang botol 600 ml dan 1 liter tergantung pada tenaga

manusia.

3.3.3 Pemasaran Hasil

3.3.3.1 Susu segar

- Di luar daerah malang

o Surabaya : konsumen

o Pasuruan : PT. Nestle Indonrsia (Dancow)

: PKIS Sekar Tanjung

o Bali : Pembuatan keju

3.3.3.2 Susu olahan pasteurisasi dan homogenisasi dengan

bermacam macam rasa

- Di luar daerah malang

o Surabaya : agen = pak rubi

= pak stipanus

: PT. Gatra Mapan

: PT. Jatim Taman Stil

: PT. Gatner Pandaan

: PT. Tri Sebilan Mojosari Mojokerto

o Gresik : PT. Aneka Jasa

: PT. Wiharta

: PT. MU Prima

28
: PT. Indo Prima

: PT. Indo Baja

: PT. Indo Spiring

: PT. K3 Petro

3.4 ANALISA USAHA

Setiap usaha bertujuan untuk memperoleh keuntungan termasuk usaha

peternakansapi perah untukmengetahui usahatersebut

memungkinkan/mengalami kerugian, maka perlu dilakukan yang namanya

 Biaya variabel dalam satu masalah pasif

N Input Volume Harga Satuan Uraian Jumlah

o Variabel (Rp)

1 Pakan -

- Hijauan 40kg/ 500/kg 500x40x3x90hari 5.400.000

ekor/hari

- Konsentrat 8kg/ekor/ 200/kg 200x8x3x90hari 432.000

hari

2 - Obat - obatan -

29
- Vit. B12 1 botol 15.000/botol 1x15.000 15.000

- Biaya IB 50.000/1xIB 50.000x90 hari 4.500.000

3 - Kalsium 1 botol 75.000/botol 1x75.000 75.000

- Listrik 100.000/bln 100.000x3 bln 300.000

4 Biaya 6 ekor @15.000.000/ Jumlah harga/lama 2.500.000

membeli sapi ekor produksi: 3 bln

5 Bunga modal 1,5 % 213.330

Jumlah total 14.435.330

 Biaya tetap

1. Biaya penyusutan kandang

Adapun kandang yang dibangun oleh adalah kandang double stall

permanen dengan luas kandang 15x7 m, biaya pembangunan kandang

adalah sbb:

- Nilai Baru (NB) : Rp. 33.500.000

- Nilai Sisa (NS) : Rp. 6.500.000

- Jue : 10 Tahun

- Penyusutan : NB – NS

Jue

: Rp. 33.500.000 – Rp. 6.500.000

10 Tahun

: Rp. 2.700.000

10

30
: Rp. 2.700.000 / Tahun

= 3 / 12 x Rp. 12 x Rp. 2.700.000

= Rp.675.000

2. Biaya tenaga kerja tetap : Rp. 500.000/bulan x 1 orang

: Rp. 500.000 x 3bulan

: Rp. Rp. 1.500.000

BIAYA PERALATAN KANDANG

Harga @ sub

N0. Uraian jumlah (buah ) (Rp) total jue jual harga

1 ember 4 20000 80000 1 tahun 20000

2 Sapu 2 10000 20000 1 tahun 5000

3 cangkul 1 50000 50000 5 tahun 2500

4 tali 15 meter 75000 75000 2 tahun 9375

5 parang 2 200000 200000 5 tahun 10000

6 selang 20 meter 100000 100000 3 tahun 8,333,333,333

7 sekop 1 25000 25000 2 tahun 3125

jumlah 215000 550000 63333,33

a. Input tidak tetap = Rp. 14.435.330

b. Input tetap =Rp. 675.000 + 63.333,33

c. Total Input

31
=Input variabel + Input tetap

= Rp. 14.453.330 + Rp. 738.333,33

= Rp.15.173.663,33

d.Output :

1. Jumlah produksi air susu 20 liter / ekor / hari

= 6 ekor x 20 liter x 30 hari

= 3600 liter / bulan

2. Harga susu 4.500/ liter

a. Output utama :3600 liter/ bulan x Rp. 4.500

: Rp. 16.200.000 x 3 bulan

:Rp. 48.600.000

b. Output sampimgan :jumlah kotoran 15 karung @ Rp.7.500 /

karung

:Rp. 112.500 x 3

:Rp. 337.500

Total output utama + output sampingan

= Rp. 48.600.000 + Rp. 337.500

= Rp. 48,937.500

3. Income (pendapatan)

= Total Output – Total Input

= Rp. 48.937.500 – Rp 15.173.663,33

32
= Rp. 33.763.836,67

a. Income / bulan = Input / bulan

= Rp. 33.763.836,67 / 3 bulan

= Rp. 11.254.612,223

b. B /C Ratio = Total output

Total input

= Rp. 48. 937.500

15.173.663,33

= Rp.3.22

Artinya B / C Ratio = Rp. 3.22 usaha tersebut dapat dikembangkan

lebih lanjut karena sangat menguntungkan di setiap kenaikan input

variabel. Rp. 3 maka kenaikan outputnya Rp. 3.22 B / C ratio >

3.22di katakana usaha untung.

Analisa IB sapi

A. Sapi yang di IB 12 ekor

Input:

1. N2 Cair 2 liter @ Rp 12.500 =2 x Rp 12500=Rp 25.000

2. Straw 12 batang @ Rp 8.000=12 batang x 8000=Rp.96.000

3. Plastik Sheet 12 buah @ Rp 1000=12 buah x Rp 1000=Rp 12.000

4. Sabun 1 buah @ Rp 2000=1 x Rp2000

33
5. Transportasi Rp25000=Rp25000

Jumlah=Rp160.000

B. IB Sapi @ Rp 50.000 =12 ekor sapi x 50.000=Rp.600.000

Hasil :output- input =Rp.600.000-Rp.160.000=Rp.440.000

B/C ratio =total output/ Total input

=Rp 600.000/Rp.160.000

=Rp.3.75

Artinya b/c ratio =3.75 Usaha tersebut dapat di kembangkan lebih lanjut

karena sangat menguntungkan di setiap kenaikan input variebel Rp.3 maka

kenaikan output nya Rp.3.75. B/C ratio > 3.75 dikatakan untung.Usaha

tersebut untung.

34
BAB IV

PEMBAHASAN MASALAH

4.1Permasalahan

1. Ternak sapi perah banyak mengalami gejala pe

2. Susu dipasteurisasi yang disimpan diluar ruang pendingin lebih lama

4.2 Pemecahan masalah

1. Cara pengobatan/pengobatan penyakit mastitis

 Pencegahan :

o Membersihkan kandang, sebelum pemerahan

o Melakukan penelupan puting setelah pemerahan dengan menggunakan

zudin

o Membersihkan ambing dan puting sebelum dan setelah pemerahan

35
 Pencegahan : terhadap mastitis ditempuh melalui dipping puting, sehabis

pemerahan dengan antiseptik,at : alkohol 70%, clorhexidine 0,5%, kaporit

4% dan lodophor 0,5 – 1 %=1 %

 Pengobatan :

Sebelum menjalankan pengobatan sebaiknya lakukan uji sensitifitas.

Resitensi staphylococcusaureus terhadap penicillin disebabkan oleh

adanya B – laktamose yang akan mengurangi ciccin B – laktam yang

ditemukan pada kelompok penicillin pengobatan mastitis sebaiknya

menggunakan lindomicin, eritromycin, dan chlorampheiecol. Desinfeksi

puting dengan alkohol dan infusi antibiotik intra mamaria bisa mengatasi

mastitis. Injeksi kombinasi penicillin, dihydrostrepmgci dexamethasone,

dan anti histamin dianjurkan juga antibiotik akan menekan pertumbuhan

bakteri penyebab mastitis, sedangkan dexamethasone dan anti histamin

akan menurunkan peradangan

2. Susu yang sudah lama disimpan diluar ruangan pendingin tidak bisa

dikonsumsi lagi(dibuang) karena penyimpanan lebih lama bakteri akan lebih

meningkat, sebab bakteri tersebut akan makan zat – zat yang terkandung dalam

susu, seperti lemak, protein, mineral, dan laktosa serta bakteri juga memakan

juga bakteri yang lain sehingga menyebabkan bau sehingga dari sisa bakteri

hanya ada kalsium, air dan bau.

36
BAB V

PROSPEK PENGEMBANGAN USAHA

Prospek pengembangan usaha air susu segar di Indonesia masih tetep terbuka

lebar dalam waktu yang cukup lama.Hal ini di karenakan permintaan air susu

segar dari tahun ke tahun menunujukan taraf ekonomi dan kesaaran masyarakat

akan kebutuhan gizi. Selain itu, dengan semakin bertambahnya penduduk berarti

semakin bertambah pula yang mengkonsumsi air susu segar. Pada saat ini air susu

mendapat sorotan karena ketersediaannya belum mampu menutupi permintaan

pasar,terutama pasaqr dalam negeri.

Dalam kondidsi seperti ini kesempatan untuk menggeluti usaha air susu segar ,

khususnya di daerah malang,dan sekitarnya masih terbuka luas. Selain dalam bentuk

konsumsi air susu segar untuk baha baku susu kaleng atau susu bubuk. Dengan

demikian usaha air susu segar ini mmerupakan usaha yang sangat menjanjikan uuntuk

pengembangannya di masa mendatang.

37
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. KESIMPULAN

o Air susu yang diterima di KUD DAU harus memenuhi standart – standart

sebagai berikut :

a. Organoleptik

b. Alkohol 75% negatif

c. Alkohol 90% positif

d. Analisa antibiotic negatif

e. Bebas pemalsuan

o Jika air susu yang diterima telah memenuhi standart – standart diatas,

maka air susu dapat di konsumsi atau dipasarkan pada konsumen.

6.2. SARAN

1.Untuk petani/ peternak

38
Untuk meningkatkan produksi air susu, di haraapkan kepada peternak

untuk memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi produksi air susu,

yaitu:faktor makanan, kesehatan,dan tata laksana pemerahan.

2.Untuk sekolah

a. Di harapkan kepada pembimbing agar melakkukan pembinaan dengan

baik

b. Lokasi waktu pelaksanaan praktek kerja industri yang cukup,sehingga hasil

yang di peroleh lebih optimal.

39

Anda mungkin juga menyukai