PPTSensorik Dan Motorik

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“METABOLISME DAN KEBUTUHAN ENERGI”

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

Kelas C

1. Muhaimin R. Hamid
2. Muhammad Aidil Shafie
3. Naisa keliata

PRODI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON
KATA PENGANTAR

Puji sukur kehadirat tuhan yang maha esa, atas rahmat dan karunianya kami

dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema dari makalah

ini ”metabolisme dan kebutuhan energi”. Pada kesempatan ini kami mengucapkan

terimakasih kepada dosen mata kulia ilmu gizi yang di mana telah memberikan

kami tugas kelompok ini untuk kami selsaikan secepatnya, dan kami juga ingin

mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam

pembuatan makalah ini.

kami mengetahui bahwa makalah ini jauh dari kata sempurnah. Oleh karena

itu, keterbatasan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun dan

menambah pengalaman dalam pembuatan makalah ini. Kami harapkan semoga

makalah ini dapat berguna bagi kami dan pihak lain yang berkepentingan pada

umumnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………...

BAB I

PENDAHULUAN………………………………………………………………………

A. Latar Belakang……………………………………………………………………………...

B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………..

C. Tujuan……………………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………………

A. Pengertian Metabolisme…………………………………………………………………….

B. Kebutuhan Energi…………...………………………………………………………………

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………

A. Kesimpulan………………………………………………………………………………….

B. Saran………………………………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses metabolisme energi secara anaerobik dapat menghasilkan ATP dengan laju yang

lebih cepat jika dibandingkan dengan metabolisme energi secara aerobik. Metabolisme

tubuh seseorang juga dipengaruhi terkait keturunan. Apabila memiliki keluarga

yang kurus kemungkinan memiliki metabolisme yang sama dengan keluarga. Berat

Seseorang yang bertubuh besar memiliki lebih banyak masa otot dan membakar lebih

banyak kalori dibandingkan orang kurus. Karena mereka membutuhkan lebih banyak

energi untuk bergerak. Meningkatkan metabolisme Terdapat beberapa cara untuk

meningkatkan metabolisme tubuh, di antaranya: Perbanyak protein Konsumsi makanan

yang mampu mempercepat metabolisme tubuh. Misalnya, putih telur, daging rendah

lemak, ikan, kacang, dan tahu. Di mana makanan tersebut memiliki efek yang baik

bagi tubuh. Cairan yang cukup Air sangat penting dalam tubuh. Selain untuk menghalau

dehidrasi, juga sebagai proses kalori. Konsumsi minuman dingin bisa sedikit mempercepat

proses metabolisme tubuh, karena menggunakan energi untuk menghangatkan. Olahraga

setiap hari Olahraga mendorong konsumsi energi dan mempercepat metabolisme. Olahraga

membakar kalori, semakin banyak terbakar akan semakin banyak karbohidrat dan lemak

diproses tubuh lewat metabolisme. Selain itu, tubuh juga memerlukan energi sebagai sumber

tenaga untuk segala aktivitas. Energi diperoleh dari makanan sehari-hari yang terdiri dari

berbagai zat gizi terutama karbohidrat dan lemak. Energi yang dipergunakan untuk

melakukan pekerjaan, dilepaskan dalam tubuh pada proses pembakaran zat-zat makanan.

Dengan mengukur jumlah energi yang dikeluarkan itu dapat diketahui berapa banyak

makanan yang diperlukan untuk menghasilkannya. Kebutuhan energi seseorang adalah

konsumsi energi dari makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi

seseorang.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan metabolisme ?

2. Apa yang di maksud dengan kebutuhan energi?

C. Tujuan

Tujuan makalah ini di buat untuk mengetahui metabolisme dan kebutuhan energi pada

tubuh Manusia.
BAB II

PEMBAHASAN

A. METABOLISME

1. Pengertian Metabolisme

Metabolisme merupakan sejumlah reaksi kimia yang terjadi di dalam setiap

sel organisme hidup. Metabolisme menyesuaikan energi untuk proses vital dan

membentuk energi baru. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015)

metabolisme berhubungan dengan aktivitas tubuh. Untuk menentukan fungsi organ

tubuh, memperbaiki sel, pencernaan makanan, dan pernapasan. Metabolisme

adalah proses kecepatan tubuh dalam mencerna, menyerap, dan mengasimilasi

makanan untuk diubah menjadi energi. Semakin cepat metabolisme, semakin

cepat proses pembakaran kalori. Sehingga berat badan ideal yang sehat tetap terjaga.

Proses metabolisme tubuh Terdapat beberapa faktor terjadimya metabolisme dalam

tubuh, sebagai berikut: Metabolisme basal, Metabolisme yang berkaitan dengan

jumlah kalori yang dibakar dalam tubuh. Energi ini sebagai modal tenaga untuk

melalukan aktivitas sehari-hari. Metabolisme ini terjadi ketika tubuh mampu menjaga

organ penting agar tetap berfungsi dengan baik. Misalnya tubuh mampu mengubah

makanan menjadi energi yang dapat digunakan untuk beraktivitas. Metabolisme ini

menyumbang 70 persen dari proses metabolisme tubuh secara keseluruhan.

NEAT (Non exercise activity thermogenesis) Aktivitas non-latihan thermogenesis,

di mana metabolisme ini berkaitan dengan semua kalori yang dibakar ketika

perasaan khawatir atau menggigil. Thermogenesis adalah produksi panas yang terjadi

setelah makan, yang berperan dalam meningkatkan laju metabolik tubuh, yang akan

meningkatkan pengeluaran energi. Metabolisme ini menyumbang 20 persen dari

metabolisme tubuh. Aktivitas manusia Metabolisme yang dipengaruhi oleh aktivitas


manusia. Dalam pekerjaan sehari-hari maupun olahraga rutin. Faktor metabolisme

pada tubuh Dilansir dari situs Health, terdapat beberapa hal yang menentukan

metabolisme, di antaranya: Jenis kelamin Pria memiliki masa otot yang lebih banyak

dibandingkan perempuan. Perempuan yang sudah melahirkan akan mengalami

penurunan metabolisme. Usia menjadi salah satu faktor terbesar memengaruhi

metabolisme. Penurunan metabolisme terjadi seiring bertambahnya usia. Metabolisme

akan turun 50 persen setiap 10 tahun setelah usia 40 tahun. Hal ini karena

manusia cenderung mengalami kehilangan masa otot.

Keturunan Tingkat metabolisme tubuh seseorang juga dipengaruhi terkait

keturunan. Apabila memiliki keluarga yang kurus kemungkinan memiliki

metabolisme yang sama dengan keluarga. Berat Seseorang yang bertubuh besar

memiliki lebih banyak masa otot dan membakar lebih banyak kalori dibandingkan

orang kurus. Karena mereka membutuhkan lebih banyak energi untuk bergerak.

Meningkatkan metabolisme Terdapat beberapa cara untuk meningkatkan

metabolisme tubuh, di antaranya: Perbanyak protein Konsumsi makanan yang

mampu mempercepat metabolisme tubuh. Misalnya, putih telur, daging rendah

lemak, ikan, kacang, dan tahu. Di mana makanan tersebut memiliki efek yang baik

bagi tubuh. Cairan yang cukup Air sangat penting dalam tubuh. Selain untuk

menghalau dehidrasi, juga sebagai proses kalori. Konsumsi minuman dingin bisa

sedikit mempercepat proses metabolisme tubuh, karena menggunakan energi untuk

menghangatkan. Olahraga setiap hari Olahraga mendorong konsumsi energi dan

mempercepat metabolisme. Olahraga membakar kalori, semakin banyak terbakar

akan semakin banyak karbohidrat dan lemak diproses tubuh lewat metabolisme..

Sebaiknya makan dengan porsi sedikit namun dengan frekuensi lebih sering.

Beberapa fungsi tubuh yang dipengaruhi oleh proses metabolisme adalah

bernapas, mencerna makanan, mengalirkan darah, memperbaiki dan memperbarui sel,

mengendalikan suhu tubuh, memicu kontraksi otot, menghilangkan limbah melalui

urine dan feses, serta menjaga fungsi otak dan saraf.


2. Cara Kerja Metabolisme

Metabolisme tubuh bekerja melalui dua proses, yaitu katabolisme dan anabolisme,

yang berlangsung secara bersamaan. Berikut ini adalah penjelasannya:

a. Katabolisme

Katabolisme adalah proses pengolahan dan pemecahan nutrisi serta

pembakaran kalori dari makanan untuk kemudian digunakan oleh tubuh sebagai

energi. Melalui proses metabolisme, kandungan protein di dalam makanan dan

minuman diubah menjadi asam amino, lemak diubah menjadi asam lemak, dan

karbohidrat diubah menjadi gula sederhana (glukosa). Selanjutnya, tubuh akan

menggunakan gula, asam amino, dan asam lemak sebagai sumber energi saat

dibutuhkan. Zat-zat tersebut diserap dari sistem pencernaan ke dalam darah dan

didistribusikan ke sel-sel tubuh. Proses metabolisme gula menjadi energi disebut

glikolisis.

b. Anabolisme

Anabolisme merupakan proses memperbarui dan memperbaiki sel-sel

tubuh melaui pembakaran kalori menggunakan energi yang dihasilkan tubuh

melalui proses katabolisme. Jika Anda mengonsumsi lebih banyak kalori dari

makanan atau minuman, maka tubuh akan menyimpan kelebihan energi yang

dihasilkan sebagai jaringan lemak.

3. Hal-Hal yang Mempengaruhi Metabolisme Tubuh

Tingkat metabolisme atau seberapa banyak kalori yang dibakar oleh tubuh

untuk menghasilkan energi umumnya berbeda-beda pada setiap orang. Hal tersebut

dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ini:

1. Ukuran dan komposisi tubuh

Orang yang memiliki badan lebih besar dan lebih berotot mampu membakar lebih

banyak energi, bahkan ketika sedang beristirahat. Hal ini dikarenakan jaringan

otot memang lebih aktif dalam proses metabolisme dibandingkan jaringan lemak.
2. Jenis kelamin

Tubuh pria biasanya membakar lebih banyak energi daripada wanita. Hal

ini karena pria kerap memiliki lebih banyak jaringan otot dan lebih sedikit

lemak tubuh jika dibandingkan wanita.

3. Usia

Seiring bertambahnya usia, jumlah ototcenderung menurun namun jumlah

lemak semakin meningkat. Hal ini dapat memperlambat proses

metabolisme atau pembakaran kalori untuk menghasilkan energi.

4. Genetik

Faktor genetik atau keturunan dapat memengaruhi pertumbuhan dan

ukuran jaringan otot. Hal ini nantinya akan dapat memengaruhi pembakaran

energi atau metabolisme tubuh seseorang.

5. Suhu tubuh

Metabolisme secara alami akan meningkat ketika suhu tubuh

menurun (hipotermia) atau ketika tubuh kedinginan. Hal ini bertujuan untuk

meningkatkan suhu tubuh agar kembali normal, sehingga organ-organ tubuh

dapat berfungsi dengan baik.

6. Asupan kafein atau stimulant

Metabolisme dapat meningkat jika mengonsumsi minuman yang

mengandung stimulan seperti kafein. Zat ini secara alami terdapat pada kopi dan

teh. Selain itu, metabolisme tubuh juga bisa meningkat ketika mengonsumsi

obat-obatan yang bersifat stimulan, seperti metilfenidat dan amfetamin.


7. Hormon

Hormon yang berfungsi untuk mengatur metabolisme tubuh adalah

hormone tiroid. Oleh karena itu, terganggunya produksi atau kerja hormon

tiroid dapat meningkatkan atau menurunkan metabolisme tubuh.

8. Kehamilan

Metabolisme pada tubuh wanita hamil akan meningkat guna menunjang

proses pertumbuhan dan perkembangan organ-organ dan jaringan tubuh janin.

Proses metabolisme biasanya akan mulai meningkat ketika kehamilan mencapai

usia 15 minggu hingga memasuki trimester ketiga.

9. Konsumsi makanan dan minuman

Kurangnya mengonsumsi makanan dan minuman dapat memperlambat

metabolisme tubuh. Sebaliknya,metabolisme tubuh dapat meningkat jika Anda

banyak makan atau minum, terlebih jika makanan atau minuman yang dikonsumsi

mengandung banyak kalori dan nutrisi (contohnya protein) serta antioksidan

seperti polifenol.

10. Tingkat aktifitas

Berbagai jenis olahraga dan aktivitas fisik dapat memicu tubuh untuk

membakar lebih banyak energi, terlebih bila olahraga dilakukan secara rutin.

4. Gangguan pada Metabolisme Tubuh

Metabolisme tubuh yang sehat berlangsung secara seimbang, tidak terlalu tinggi

maupun terlalu rendah. Namun, proses metabolisme terkadang dapat mengalami

gangguan.Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit atau kondisi yang dapat

membuat metabolisme tubuh terganggu:

a) Penyakit tiroid

Kelenjar tiroid memproduksi hormon tiroksin yang berperan dalam

menentukan seberapa cepat atau lambat reaksi kimia metabolisme terjadi


dalam tubuh seseorang. Kelenjar tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme)

akan memperlambat metabolisme karena jumlah hormon tiroksin dalam

tubuh tidak tercukupi. Sementara itu, kelenjar tiroid yang terlalu aktif

(hipertiroidisme) akan melepaskan hormon tiroksin dalam jumlah yang lebih

banyak sehingga proses metabolisme tubuh menjadi lebih cepat.

b) Sindrom metabolic

Sindrom metabolic merupakan sekelompok gangguan kesehatan yang terjadi

secara bersamaan. Kondisi ini membuat proses metabolisme tubuh menjadi

tidak teratur. Orang yang terkena sindrom metabolik akan mengalami

sekumpulan masalah kesehatan yang meliputi tekanan darah tinggi,

obesitas, diabetes, serta peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol. Selain itu,

penderita sindrom metabolik juga lebih berisiko terkena penyakit kardiovaskular,

seperti penyakit jantung dan stroke.

c) Kelainan metabolisme bawaan

Pada kasus tertentu, gangguan metabolisme tubuh juga bisa disebabkan

oleh kelainan bawaan, salah satunya adalah intoleransi fruktosa. Kondisi ini

merupakan kelainan metabolisme bawaan yang membuat tubuh penderitanya

tidak dapat mengolah atau memecah fruktosa, yaitu sejenis gula yang dapat

ditemukan di dalam buah, sayuran, dan madu. Jenis kelainan bawaan lain yang

dapat mengganggu metabolisme tubuh adalah galaktosemia atau ketidakmampuan

tubuh untuk mengubah karbohidrat galaktosa menjadi glukosa, dan fenilketonuria

(PKU) atau ketidakmampuan tubuh untuk mengubah asam amino fenilalanin

menjadi tirosin. Metabolisme merupakan proses alami yang terjadi di dalam

tubuh. Dengan adanya metabolisme tubuh, Anda dapat menjalani aktivitas

sehari-hari dengan lancar. Anda bahkan dapat meningkatkan metabolisme untuk

membakar jaringan lemak berlebihan agar berat badan menjadi lebih ideal.
B. KEBUTUHAN ENERGI

1. Pengertian Energi

Kebutuhan dasar dari setiap makhluk hidup untuk melakukan berbagai kegiatan yaitu

memerlukan energi. Energi diperoleh dari karbohidrat, protein, dan lemak yang berasal dari

bahan makanan. Nilai energi ditentukan oleh kandungan karbohidrat, protein, dan lemak

(Irianto, 2007).

Menurut WHO, kebutuhan energi seseorang adalah konsumsi energi berasal dari

makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai

ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka

Panjang dan yang memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial

dan ekonomi. Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh metabolisme basal, aktivitas fisik,

maupun efek makanan (Almatsier,2005). Pada usia remaja terjadi proses pertumbuhan

jasmani yang pesat serta pertumbuhan bentuk dan susunan jaringan tubuh, disamping

aktivitas fisik yang tinggi. Kebutuhan atau kecukupan zat gizi yang tinggi sehingga faktor gizi

sangat berperan dan menentukan “posture” dan “performance” seseorang. Kebutuhan energi

total orang dewasa diperlukan untuk metabolisme basal, aktivitas fisik dan efek makanan atau

pengaruh dinamik khusus. Angka metabolisme basal atau basal metabolic rate merupakan

kebutuhan energi minimal yang dibutuhkan tubuh untuk menjalakankan proses tubuh yang

vital. Kurang lebih dua pertiga energi yang dikeluarkan seseorang sehari digunakan untuk

kebutuhan aktivitas metabolisme basal tubuh. Angka metabolisme basal dinyatakan dalam

kilokalori per kilogram berat badan per jam. Angka ini berbeda antar orang dan mungkin pada

orang yang sama bila terjadi perubahan dalam keadaan fisik dan lingkungan Energi dalam

tubuh digunakan untuk:

1) Melakukan pekerjaan eksternal.

2) Melakukan pekerjaan internal dan untuk mereka yang masih tumbuh.

3) Keperluan pertumbuhan, yaitu untuk senyawa-senyawa baru.


2. Sumber Energi

Sumber energi adalah bahan makanan sumber lemak, seperti lemak dan minyak,

kacang kacangan dan biji-bijian. Selain itu bahan makanan sumber karbohidrat, seperti padi-

padian, umbi-umbian dan gula murni. Kebutuhan energi yang diperlukan tubuh untuk laki-

laki adalah 2200 kalori, sedangkan untuk perempuan 1850 kalori. Komposisi zat gizi harian

yang dianjurkan adalah 60-65% karbohidrat, 15-25% protein dan 10-15% lemak.

3. Cara Menaksir Kebutuhan Energi Basal

Dari hasil-hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan alat pernafasan telah

dikembangkan cara menaksir AMB dengan perhitungan. Untuk sebagian besar manusia,

kebutuhan energi dasar yang ditentukan melalui kalorimetri langsung atau tidak langsung

hanya berbeda sebesar ±10% dari angka yang diperoleh dengan cara perhitungan. Kebutuhan

energi basal atau AMB pada dasarnya ditentukan oleh ukuran dan komposisi tubuh serta

umur. Hubungan antara 3 peubah ini sangat kompleks. AMB per satuan berat badan berbeda

menurut umur, yaitu lebih tinggi pada anak-anak dan lebih rendah pada orang dewasa dan tua.

AMB per unit berat badan juga berbeda menurut tinggi badan.amb per kg berat badan lebih

tinggi pada orang pendek dan kurus serta lebih rendah pada orang tinggi dan gemuk.

• AMB laki-laki = 66,5+13,7 BB (kg)+ 5,0 TB (cm)- 6,8 U

• AMB perempuan = 655+9,6 BB +1,8 TB-4gemu

Untuk penaksiran AMB secara kasar bagi orang dengan kerangka badan sedang, kebutuhan

untuk angka metabolisme basal laki-laki dewasa diperkirakan sebesar 1 kkal/kg berat

badan/jam, sedangkan untuk wanita dewasa sebesar 0,9 kkal/kg berat badan/jam.

AMB = 1 kkal atau 0,9 kkal x berat badan (kg) x 24 jam Kebutuhan energi seseorang dalam

sehari ditaksir dari kebutuhan energi untuk komponen-komponen sebagai berikut :

1) Angka metabolisme basal/ AMB

2) Aktivitas fisik

3) Pengaruh dinamik khusus makanan/SDA.


Ketiga komponen ini berbeda untuk tiap orang menurut umur, jenis kelamin, ukuran tubuh,

tingkat kesehatan dan faktor lain. Guna menaksir nilai AMB cukup digunakan indeks berat

badan sebagai peubah yang berpengaruh. Banyak percobaan yang menunjukkan bahwa

peubah ukuran tubuh dan tinggi badan tidak memberikan perbedaan nyata.

Dalam standar luks dinyatakan bahwa pekerja yang bekerja sedang 8 jam/hari angka

kecukupan energinya sebesar 3000 kalori. Sedangkan standar dari League of Nation adalah

2400 kalori untuk pekerja ringan dan pekerja sedang adalah 3000 kalori.

4. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kebutuhan energi

1. Gambaran klinis seseorang

Gambaran yang dimaksud adalah keadaan klinis yang berhubungan dengan status

kesehatan seseorang. Kebutuhan energi orang normal dengan penderita diabetes, obesitas,

penyakit ginjal dan penyakit lain tentunya berbeda.

2. Umur

Umur juga mempengaruhi besarnya kebutuhan energi seseorang, semakin bertambah

umur maka kebutuhan energi semakin berkurang. Hal ini berhubungan dengan laju

metabolisme yang berkurang juga dengan bertambahnya umur tersebut.

3. Jenis kelamin

Laki-laki dan perempuan memiliki kebutuhan energi berbeda. Laki-laki memiliki

kebutuhan energi yang lebih besar dibanding perempuan. Hal ini berhubungan dengan massa

otot laki-laki yang lebih banyak dibanding massa otot. Sedangkan pada perempuan massa

lemak yang lebih banyak dibanding massa ototnya.

4. Aktivitas rutin

Semakin tinggi aktivitas seseorang, semakin tinggi pula kebutuhan energinya.

Tingginya aktivitas fisik seseorang, akan meningkatkan metabolisme dalam tubuhnya.

Dengan kata lain, metabolisme yang tinggi tersebut sama dengan pembakaran yang tinggi

dalam tubuh. Intensitas aktivitas fisik secara khusus digolongkan menjadi aktivitas ringan,

sedang dan berat yang didasarkan pada jumlah usaha atau energi yang digunakan seseorang
untuk melakukan aktivitas. Pengkategorian tingkat aktivitas fisik dengan nilai physical

activity level (PAL) dibagi menjadi 3, yaitu :

• Ringan = 1,4 ≤ PAL ≤ 1,69

• Sedang = 1,7 ≤ PAL ≤ 1,99

• Berat = 2 ≤ PAL ≤ 2,4

Angka kebutuhan energi dihitung dengan pendekatan pengeluaran energi, yaitu angka

metabolisme basal dikali dengan tingkat aktivitas fisik.

5. Data antropometri

Data antropometri yang dimaksud adalah berat badan, tinggi badan dan umur. Semakin

besar angka berat badan dan tinggi badannya maka semakin banyak pula kebutuhan

energinya.

6. Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan. Saat musim penghujan membutuhkan kalori lebih tinggi

dibandingkan saat musim panas. Dimana tambahan kalori pada tempat-tempat dingin

diperlukan untuk mempertahankan suhu tubuh.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Metabolisme merupakan proses alami yang terjadi di dalam tubuh. Dengan

adanya metabolisme dalam tubuh, Anda dapat menjalani aktivitas sehari-hari dengan

lancar. Anda bahkan dapat meningkatkan metabolisme untuk membakar jaringan lemak

berlebihan agar berat badan menjadi lebih ideal. Metabolisme merupakan sejumlah

reaksi kimia yang terjadi di dalam setiap sel organisme hidup.

Sedangkan kebutuhan energi merupakan suatu kebutuhan yang sangat diperlukan oleh

mahluk hidup sebab ia merupakan kebutuhan dasar yang harus dimiliki oleh mahluk hidup,

Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh metabolisme basal, aktivitas fisik, maupun efek

makanan. Kurang lebih dua pertiga energi yang dikeluarkan seseorang sehari digunakan

untuk kebutuhan aktivitas metabolisme basal tubuh.

B. Saran

Oleh karena itu pentingnya menjaga metabolisme tubuh dengan meningkatkan

metabolisme selain membuat berat badan jadi ideal, meningkatkan metabolisme tubuh juga

bisa membuat seseorang dapat menjalani aktifitas sehari-hari dengan lancar dan juga sangat

penting untuk menjaga kebutuhan energi hal ini dikarenakan dua pertiga energi seseorang

dikeluarkan untuk kebutuhan metabolisme basal tubuh.


DAFTAR PUSTAKA

Mutmainnah, Suhartina Ayulia, Rina Angraeni,Failal Ulfi Mauliah. (2022). Metabolisme. Jurnal
Kesehatan USIMAR Vol 1(2): 68-77.
http://journal.iaialmawar.ac.id/index.php/JKUSIMAR/article/view/323/191
Roza Qoni Hadza. Kebutuhan Energi Dalam Tubuh. file:///C:/Users/Fitri/Downloads/ROZA
%20QONI%20HADZA_70200120007_KEBUTUHAN%20ENERGI%20DALAM%20TUBUH.pdf

Anda mungkin juga menyukai