Jjadwal Materi p5
Jjadwal Materi p5
Jjadwal Materi p5
Minggu * Apa itu demokrasi? * Sejarah singkat demokrasi * Prinsip-prinsip demokrasi * Contoh penerapan demokrasi dalam
Pengenalan Demokrasi
1 kehidupan sehari-hari
Minggu
Proses Pemilu * Tahapan pemilu * Peran partai politik * Kampanye dan sosialisasi
4
Minggu * Pembentukan panitia pemilu * Pendaftaran calon * Kampanye * Pemungutan suara * Penghitungan suara *
Simulasi Pemilu di Sekolah
5 Penetapan pemenang
Minggu
Refleksi dan Evaluasi * Diskusi tentang proses pemilu * Analisis hasil pemilu * Pengambilan kesimpulan
6
Diskusi kelompok: Membahas isu-isu terkait demokrasi, hak asasi manusia, dan proses pemilu.
Presentasi: Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok atau materi yang telah dipelajari.
Role-playing: Melakukan simulasi proses pemilu di kelas.
Debat: Melatih kemampuan berpikir kritis dan argumentasi siswa.
Studi kasus: Menganalisis kasus-kasus terkait demokrasi yang terjadi di Indonesia atau negara lain.
Pembuatan poster/video: Menyebarkan informasi tentang pentingnya demokrasi dan hak pilih.
Kunjungan ke lembaga pemerintahan: Melihat langsung bagaimana proses demokrasi berlangsung.
Tips Tambahan:
Libatkan siswa secara aktif: Berikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, berpendapat, dan berpartisipasi dalam
kegiatan pembelajaran.
Gunakan media yang menarik: Gunakan berbagai media pembelajaran seperti video, gambar, dan permainan untuk
membuat pembelajaran lebih menarik.
Kaitkan dengan kehidupan nyata: Berikan contoh-contoh konkret tentang bagaimana demokrasi diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Ajak siswa untuk berpikir kritis: Ajak siswa untuk menganalisis informasi dan mengambil keputusan secara mandiri.
Penilaian:
Catatan: Jadwal ini dapat disesuaikan dengan minat dan kemampuan siswa, serta ketersediaan waktu. Anda juga dapat menambahkan
atau mengurangi materi sesuai kebutuhan.
Apakah Anda ingin saya menambahkan materi atau kegiatan pembelajaran lain?
Anda juga bisa meminta saya untuk membuat rubrik penilaian yang lebih detail.
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) merupakan wadah bagi siswa untuk mengembangkan potensi kepemimpinan, kepedulian sosial,
dan kemampuan berorganisasi. Struktur organisasi OSIS dirancang untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut.
Struktur organisasi OSIS umumnya terdiri dari beberapa tingkatan dan divisi, namun dapat bervariasi antar sekolah. Berikut adalah
contoh struktur organisasi OSIS yang umum:
Ketua Umum: Sebagai pemimpin tertinggi, bertanggung jawab atas seluruh kegiatan OSIS.
Wakil Ketua: Membantu Ketua dalam menjalankan tugas dan memimpin bidang tertentu, seperti bidang kesiswaan atau
bidang acara.
Sekretaris: Mengurus administrasi organisasi, membuat notulen rapat, dan mengarsipkan dokumen.
Bendahara: Mengelola keuangan organisasi, membuat laporan keuangan, dan bertanggung jawab atas penggunaan dana
OSIS.
Seksi-seksi: Terdiri dari beberapa seksi yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, seperti:
o Seksi Kesiswaan: Mengurus kegiatan yang berkaitan dengan siswa, seperti pembinaan siswa baru, kegiatan
Fungsi OSIS
OSIS memiliki berbagai fungsi penting dalam kehidupan sekolah, antara lain:
Mewakili siswa: OSIS menjadi perwakilan siswa dalam menyampaikan aspirasi dan kepentingan siswa kepada pihak
sekolah.
Mengatur kegiatan siswa: OSIS berperan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi berbagai kegiatan
siswa, baik di dalam maupun di luar sekolah.
Membina kepemimpinan siswa: OSIS memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan
kepemimpinan, kerjasama, dan tanggung jawab.
Menumbuhkan rasa solidaritas: OSIS memupuk rasa persatuan dan kesatuan di antara siswa.
Menjadi wadah pengembangan diri: OSIS menyediakan wadah bagi siswa untuk mengembangkan minat dan bakat.
Dalam menjalankan kegiatannya, OSIS harus berpedoman pada prinsip-prinsip organisasi yang baik, yaitu:
Demokratis: Semua keputusan diambil secara musyawarah mufakat dan berdasarkan suara mayoritas.
Transparan: Semua kegiatan OSIS dilakukan secara terbuka dan transparan.
Akuntabel: OSIS bertanggung jawab atas setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.
Partisipatif: Semua anggota OSIS dilibatkan dalam setiap kegiatan organisasi.
Profesional: Kegiatan OSIS dilaksanakan secara profesional dan sesuai dengan tujuan organisasi.
Keikutsertaan dalam organisasi OSIS memberikan banyak manfaat bagi siswa, antara lain:
Meningkatkan kepercayaan diri: Melalui berbagai kegiatan, siswa dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan
berbicara di depan umum.
Mengembangkan keterampilan sosial: Siswa belajar berinteraksi dengan orang lain, bekerja sama dalam tim, dan
menyelesaikan masalah.
Membentuk karakter: Siswa dilatih untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab, disiplin, dan mandiri.
Menambah pengalaman: Melalui kegiatan OSIS, siswa mendapatkan pengalaman yang berharga untuk masa depan.
Kesimpulan
OSIS merupakan organisasi yang sangat penting bagi siswa. Dengan struktur organisasi yang jelas dan fungsi yang terarah, OSIS dapat
menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan diri dan berkontribusi bagi sekolah.
Apakah Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang topik tertentu terkait OSIS, seperti contoh kegiatan OSIS, cara
membuat proposal kegiatan OSIS, atau tips menjadi pengurus OSIS yang efektif?
OSIS adalah singkatan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah. Ini adalah organisasi resmi yang ada di hampir semua sekolah di
Indonesia, terutama di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA).
Mewakili Siswa: OSIS menjadi suara siswa dalam menyampaikan aspirasi dan ide-ide kepada pihak sekolah.
Mengembangkan Potensi Siswa: OSIS memberikan wadah bagi siswa untuk mengembangkan minat, bakat, dan
keterampilan kepemimpinan.
Menjaga Ketertiban dan Kedisiplinan: OSIS berperan dalam menjaga ketertiban dan kedisiplinan siswa di lingkungan
sekolah.
Menyelenggarakan Kegiatan Positif: OSIS mengadakan berbagai kegiatan positif seperti lomba, seminar, bakti sosial,
dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya.
Fungsi OSIS
Belajar Berorganisasi: Melatih siswa untuk bekerja sama dalam tim dan bertanggung jawab.
Meningkatkan Kepercayaan Diri: Memberikan kesempatan untuk berbicara di depan umum dan memimpin.
Memperluas Jaringan: Mengenal teman-teman baru dan menjalin hubungan yang baik.
Mengembangkan Diri: Menemukan minat dan bakat baru.
Singkatnya, OSIS adalah wadah bagi siswa untuk belajar, berkarya, dan mengembangkan diri.
Apakah Anda ingin tahu lebih lanjut tentang OSIS? Misalnya, bagaimana cara bergabung dengan OSIS, apa saja kegiatan yang
biasanya dilakukan oleh OSIS, atau bagaimana cara menjadi pengurus OSIS yang baik?
MPK adalah singkatan dari Majelis Perwakilan Kelas. Jika OSIS merupakan organisasi siswa di tingkat sekolah secara keseluruhan,
maka MPK merupakan perwakilan siswa di tingkat kelas.
Menghubungkan Kelas dengan OSIS: MPK menjadi jembatan antara kelas dan OSIS. Mereka menyampaikan aspirasi, ide,
atau permasalahan dari kelas kepada OSIS dan sebaliknya.
Mengawasi Kegiatan OSIS: MPK bertugas mengawasi jalannya program kerja OSIS, memastikan bahwa program tersebut
berjalan sesuai rencana dan bermanfaat bagi siswa.
Membantu OSIS: MPK dapat membantu OSIS dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya, terutama yang melibatkan
seluruh siswa di kelas.
Menjadi Mitra Kerja OSIS: MPK bekerja sama dengan OSIS untuk menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan
menyenangkan.
Fungsi Mewakili siswa seluruh sekolah, mengatur kegiatan Menghubungkan kelas dengan OSIS, mengawasi
Utama sekolah kegiatan OSIS
Meningkatkan Partisipasi Siswa: MPK mendorong siswa untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan sekolah.
Menciptakan Demokrasi di Tingkat Kelas: MPK mengajarkan siswa tentang pentingnya musyawarah dan mufakat dalam
mengambil keputusan.
Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab: MPK melatih siswa untuk bertanggung jawab atas kelasnya.
Singkatnya, MPK adalah perwakilan siswa di tingkat kelas yang berperan penting dalam menciptakan lingkungan sekolah
yang demokratis, partisipatif, dan menyenangkan.
Apakah Anda ingin tahu lebih banyak tentang MPK? Misalnya, bagaimana cara menjadi anggota MPK, apa saja tugas-tugas MPK
sehari-hari, atau bagaimana hubungan antara MPK dan OSIS?
Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah wadah bagi siswa untuk mengembangkan potensi kepemimpinan, kepedulian sosial,
dan kemampuan berorganisasi di lingkungan sekolah. Struktur organisasi OSIS dirancang untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut.
Struktur Dasar Organisasi OSIS
Secara umum, struktur organisasi OSIS terdiri dari beberapa tingkatan dan divisi, namun dapat bervariasi antar sekolah. Berikut adalah
contoh struktur organisasi OSIS yang umum:
Ketua Umum: Sebagai pemimpin tertinggi, bertanggung jawab atas seluruh kegiatan OSIS.
Wakil Ketua: Membantu Ketua dalam menjalankan tugas dan memimpin bidang tertentu.
Sekretaris: Mengurus administrasi organisasi, membuat notulen rapat, dan mengarsipkan dokumen.
Bendahara: Mengelola keuangan organisasi, membuat laporan keuangan, dan bertanggung jawab atas penggunaan dana
OSIS.
Seksi-seksi: Terdiri dari beberapa seksi yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, seperti:
o Seksi Kesiswaan: Mengurus kegiatan yang berkaitan dengan siswa, seperti pembinaan siswa baru, kegiatan
Struktur organisasi OSIS dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing sekolah. Beberapa variasi yang mungkin
ditemui adalah:
Jumlah seksi: Beberapa sekolah memiliki jumlah seksi yang lebih banyak atau lebih sedikit.
Nama seksi: Nama seksi dapat berbeda-beda, misalnya seksi acara bisa disebut seksi kegiatan atau seksi kesenian.
Tugas dan tanggung jawab seksi: Tugas dan tanggung jawab masing-masing seksi dapat disesuaikan dengan kebutuhan
sekolah.
Dalam menjalankan kegiatannya, OSIS harus berpedoman pada prinsip-prinsip organisasi yang baik, yaitu:
Demokratis: Semua keputusan diambil secara musyawarah mufakat dan berdasarkan suara mayoritas.
Transparan: Semua kegiatan OSIS dilakukan secara terbuka dan transparan.
Akuntabel: OSIS bertanggung jawab atas setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.
Partisipatif: Semua anggota OSIS dilibatkan dalam setiap kegiatan organisasi.
Profesional: Kegiatan OSIS dilaksanakan secara profesional dan sesuai dengan tujuan organisasi.
Keikutsertaan dalam organisasi OSIS memberikan banyak manfaat bagi siswa, antara lain:
Meningkatkan kepercayaan diri: Melalui berbagai kegiatan, siswa dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan
berbicara di depan umum.
Mengembangkan keterampilan sosial: Siswa belajar berinteraksi dengan orang lain, bekerja sama dalam tim, dan
menyelesaikan masalah.
Membentuk karakter: Siswa dilatih untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab, disiplin, dan mandiri.
Menambah pengalaman: Melalui kegiatan OSIS, siswa mendapatkan pengalaman yang berharga untuk masa depan.
Kesimpulan
OSIS merupakan organisasi yang sangat penting bagi siswa. Dengan struktur organisasi yang jelas dan fungsi yang terarah, OSIS dapat
menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan diri dan berkontribusi bagi sekolah.
Apakah Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang topik tertentu terkait OSIS, seperti contoh kegiatan OSIS, cara
membuat proposal kegiatan OSIS, atau tips menjadi pengurus OSIS yang efektif?
Anda juga dapat meminta saya untuk membuatkan contoh struktur organisasi OSIS yang lebih spesifik sesuai dengan
kebutuhan Anda.
Perangkat pemilu adalah segala sesuatu yang digunakan dalam proses penyelenggaraan pemilihan umum, mulai dari persiapan hingga
penetapan hasil. Perangkat ini sangat penting untuk memastikan kelancaran dan keakuratan proses pemilu.
Secara umum, perangkat pemilu dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Perangkat Teknis
Surat suara: Kertas khusus yang digunakan oleh pemilih untuk mencoblos pilihannya.
Kotak suara: Wadah tertutup yang digunakan untuk mengumpulkan surat suara yang telah dicoblos.
Bilik suara: Ruang tertutup yang disediakan agar pemilih dapat mencoblos dengan tenang dan rahasia.
Stempel: Alat untuk menandai surat suara agar tidak mudah dipalsukan.
** tinta tidak bisa hilang:** Tinta yang digunakan untuk menandai jari pemilih setelah mencoblos sebagai bukti bahwa
mereka telah menggunakan hak pilihnya.
Formulir-formulir: Berbagai jenis formulir yang digunakan untuk mencatat hasil penghitungan suara, daftar hadir pemilih,
dan lain-lain.
Alat hitung suara: Alat manual atau elektronik yang digunakan untuk menghitung jumlah suara.
2. Perangkat Logistik
TPS (Tempat Pemungutan Suara): Lokasi yang telah ditentukan untuk tempat pemungutan suara.
Transportasi: Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut logistik pemilu, seperti surat suara, kotak suara, dan petugas
KPPS.
Perlengkapan kantor: Meja, kursi, papan tulis, spidol, dan perlengkapan kantor lainnya yang dibutuhkan di TPS.
Perlengkapan keamanan: Alat-alat keamanan seperti kamera pengawas, pagar pembatas, dan petugas keamanan untuk
menjaga ketertiban di TPS.
3. Perangkat Hukum
4. Perangkat SDM
Petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara): Petugas yang bertugas di TPS untuk membantu proses
pemungutan suara.
Petugas PPS (Panitia Pemungutan Suara): Petugas yang bertugas di tingkat desa/kelurahan.
Petugas PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan): Petugas yang bertugas di tingkat kecamatan.
Petugas KPU (Komisi Pemilihan Umum): Petugas yang bertugas di tingkat pusat dan daerah.
Menjamin keadilan dan kejujuran: Perangkat pemilu yang lengkap dan berfungsi dengan baik akan menjamin
pelaksanaan pemilu yang adil dan jujur.
Memudahkan pelaksanaan pemilu: Perangkat pemilu yang tepat akan memudahkan penyelenggaraan pemilu, mulai dari
persiapan hingga penetapan hasil.
Meningkatkan partisipasi pemilih: Perangkat pemilu yang user-friendly akan mendorong masyarakat untuk
menggunakan hak pilihnya.
Perangkat pemilu harus dipelihara dengan baik agar tetap berfungsi dengan optimal. Pemeliharaan meliputi pengecekan secara berkala,
perbaikan jika ada kerusakan, dan penyimpanan yang aman.
Dengan menggunakan perangkat pemilu yang lengkap dan memadai, diharapkan pelaksanaan pemilu dapat berjalan dengan lancar,
aman, dan demokratis.
Apakah Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang perangkat pemilu tertentu atau proses penyelenggaraan pemilu
secara keseluruhan?
Perangkat pemilu di sekolah umumnya lebih sederhana dibandingkan pemilu tingkat nasional, namun tetap memiliki fungsi yang sama
pentingnya. Berikut adalah beberapa perangkat yang umum digunakan:
Surat Suara: Biasanya berupa kertas yang berisi nama-nama calon yang akan dipilih.
Kotak Suara: Wadah untuk mengumpulkan surat suara yang sudah dicoblos.
Bilik Suara: Ruang tertutup yang memberikan privasi bagi pemilih saat mencoblos.
Stempel atau Tinta: Digunakan untuk menandai surat suara atau jari pemilih agar tidak terjadi pencoblosan ganda.
Daftar Pemilih: Daftar nama-nama siswa yang berhak memilih.
Formulir Hasil Pemilihan: Formulir untuk mencatat jumlah suara yang diperoleh masing-masing calon.
Petugas Pemilihan: Siswa yang ditunjuk untuk membantu proses pemilihan, seperti petugas pemungutan suara, petugas
penghitungan suara, dan pengawas.
1. Tahap Persiapan:
o Pembentukan panitia pemilihan.
o Penentuan calon yang akan dipilih.
o Pembuatan surat suara dan daftar pemilih.
o Persiapan tempat pemungutan suara.
2. Tahap Pelaksanaan:
o Pemungutan suara.
o Penghitungan suara.
o Penetapan hasil.
3. Tahap Pelaporan:
o Penyusunan laporan hasil pemilihan.
o Pengumuman hasil pemilihan.
Libatkan siswa secara aktif: Berikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam setiap tahap proses pemilihan.
Buat suasana yang menyenangkan: Ciptakan suasana yang menyenangkan agar siswa merasa antusias untuk
berpartisipasi.
Jelaskan aturan dengan jelas: Pastikan semua siswa memahami aturan dan tata cara pemilihan.
Evaluasi proses: Setelah pemilihan selesai, lakukan evaluasi untuk perbaikan di masa mendatang.
Pemilu di sekolah bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi merupakan sarana yang efektif untuk mendidik siswa menjadi warga
negara yang demokratis. Melalui pengalaman langsung dalam proses pemilihan, siswa akan belajar tentang pentingnya hak pilih,
toleransi, dan kerja sama.
Apakah Anda ingin tahu lebih banyak tentang topik ini? Misalnya, Anda bisa bertanya tentang:
Tentu, saya akan memberikan beberapa contoh kasus pemilihan di sekolah yang sukses dan apa yang membuatnya berhasil:
3. Pemilihan Ketua Kelas dengan Tema "Kelas Kita, Masa Depan Kita"
permasalahan kelas.
o Keterlibatan siswa: Siswa diajak untuk memberikan masukan dan ide-ide untuk program kerja calon ketua
kelas.
o Evaluasi berkala: Dilakukan evaluasi terhadap kinerja ketua kelas yang terpilih secara berkala untuk
Perencanaan yang matang: Semua tahapan pemilihan, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan, direncanakan dengan
matang.
Keterlibatan semua pihak: Siswa, guru, dan orang tua terlibat aktif dalam proses pemilihan.
Transparansi: Semua proses pemilihan dilakukan secara terbuka dan transparan.
Adil dan jujur: Tidak ada intervensi dari pihak manapun dalam proses pemilihan.
Evaluasi yang berkelanjutan: Proses pemilihan terus dievaluasi untuk perbaikan di masa mendatang.
Pentingnya inovasi: Penggunaan teknologi dan ide-ide kreatif dapat membuat pemilihan lebih menarik dan efisien.
Keterlibatan siswa: Siswa harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam setiap tahap pemilihan.
Transparansi adalah kunci: Proses pemilihan yang transparan akan meningkatkan kepercayaan siswa terhadap hasil
pemilihan.
Evaluasi yang berkelanjutan: Evaluasi yang terus-menerus akan membantu meningkatkan kualitas pemilihan di masa
mendatang.
Contoh kasus di atas menunjukkan bahwa pemilihan di sekolah dapat menjadi pengalaman yang berharga bagi siswa.
Dengan perencanaan yang matang dan partisipasi aktif dari semua pihak, pemilihan di sekolah dapat berjalan sukses dan memberikan
manfaat bagi seluruh anggota sekolah.
Apakah Anda ingin mengetahui contoh kasus lainnya atau memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang pemilihan di sekolah?
Persyaratan Umum
Siswa Aktif: Merupakan siswa aktif di sekolah yang bersangkutan.
Prestasi Akademik: Memiliki prestasi akademik yang baik, dibuktikan dengan nilai rata-rata
minimal (sesuaikan dengan ketentuan sekolah).
Kepemimpinan: Memiliki pengalaman dalam kegiatan organisasi atau kepemimpinan
lainnya.
Komunikasi: Memiliki kemampuan komunikasi yang baik, baik lisan maupun tulisan.
Kerja Sama: Mampu bekerja sama dalam tim.
Integritas: Memiliki integritas yang tinggi dan dapat dipercaya.
Visi dan Misi: Memiliki visi dan misi yang jelas untuk kemajuan OSIS.
Persyaratan Khusus
Tidak Memiliki Pelanggaran: Tidak memiliki catatan pelanggaran disiplin yang serius.
Ketersediaan Waktu: Memiliki waktu yang cukup untuk menjalankan tugas sebagai ketua
atau wakil ketua OSIS.
Dukungan Orang Tua: Mendapatkan dukungan dari orang tua atau wali.
Sehat Jasmani dan Rohani: Dalam kondisi sehat jasmani dan rohani yang baik.
Tahapan Seleksi
Catatan:
Tips Tambahan:
Dengan persyaratan yang jelas dan proses seleksi yang transparan, diharapkan dapat
terpilih ketua dan wakil ketua OSIS yang berkualitas dan mampu membawa OSIS ke
arah yang lebih baik.
Apakah Anda ingin saya menambahkan poin-poin lain atau membuat contoh
formulir pendaftaran?
Tentu, dengan senang hati saya akan bantu membuat materi tentang organisasi yang ada di sekolah.
Organisasi sekolah adalah wadah bagi siswa untuk mengembangkan potensi diri, menyalurkan minat dan bakat, serta belajar
berorganisasi. Organisasi sekolah juga berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan tujuan pendidikan, yaitu membentuk siswa menjadi
pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan berkarakter.
Secara umum, organisasi sekolah dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:
Organisasi Intra Sekolah (OSIS): Organisasi siswa yang paling umum dijumpai di sekolah. OSIS memiliki peran penting
dalam mengatur kegiatan siswa, mewakili kepentingan siswa, dan membantu mewujudkan visi dan misi sekolah.
Organisasi Ekstrakurikuler: Organisasi yang berfokus pada pengembangan minat dan bakat siswa di bidang tertentu,
seperti olahraga, seni, sains, atau keagamaan. Contohnya: klub sepak bola, paduan suara, kelompok ilmiah, Pramuka, dan sebagainya.
Organisasi Kelas: Organisasi yang dibentuk di setiap kelas untuk mengatur kegiatan di dalam kelas, seperti piket
kebersihan, perayaan hari besar, dan lain-lain.
Mengembangkan potensi siswa: Membantu siswa menemukan dan mengembangkan minat, bakat, dan kemampuan
yang dimiliki.
Membentuk karakter siswa: Menumbuhkan sikap disiplin, tanggung jawab, kerjasama, kepemimpinan, dan jiwa sosial
pada siswa.
Mewujudkan tujuan pendidikan: Membantu siswa menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing.
Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif: Membangun suasana sekolah yang menyenangkan, aman, dan
produktif.
Meningkatkan kepercayaan diri: Melalui pengalaman berorganisasi, siswa akan lebih percaya diri dalam berinteraksi
dengan orang lain.
Melatih kepemimpinan: Siswa akan belajar memimpin dan mengambil keputusan.
Meningkatkan kemampuan berkomunikasi: Siswa akan terlatih untuk berkomunikasi secara efektif dengan berbagai
kalangan.
Memperluas jaringan pertemanan: Siswa akan bertemu dengan teman-teman baru yang memiliki minat dan bakat yang
sama.
Mengembangkan soft skills: Siswa akan memperoleh keterampilan non-teknis yang penting dalam dunia kerja, seperti
kerja sama tim, manajemen waktu, dan pemecahan masalah.
Sebagai pembina: Memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa dalam menjalankan organisasi.
Sebagai fasilitator: Memfasilitasi kegiatan-kegiatan organisasi.
Sebagai evaluator: Mengevaluasi kinerja organisasi secara berkala.
Kurangnya minat siswa: Tidak semua siswa tertarik untuk bergabung dengan organisasi.
Kurangnya dukungan dari orang tua: Beberapa orang tua tidak mendukung anaknya untuk mengikuti kegiatan
organisasi.
Kurangnya fasilitas: Terbatasnya fasilitas yang tersedia untuk kegiatan organisasi.
Pergantian pengurus secara berkala: Sulit untuk mempertahankan keberlangsungan program kerja organisasi.
Cara Meningkatkan Kualitas Organisasi Sekolah
Membuat program kerja yang menarik: Menyusun program kerja yang relevan dengan minat dan kebutuhan siswa.
Melakukan evaluasi secara berkala: Mengevaluasi program kerja secara berkala untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan yang dicapai.
Memberikan penghargaan kepada anggota aktif: Memberikan penghargaan kepada anggota yang aktif dan
berprestasi.
Membangun kerjasama dengan pihak luar: Membangun kerjasama dengan lembaga lain untuk memperluas jaringan
dan sumber daya.
Apakah Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang topik tertentu mengenai organisasi sekolah?
Majelis Perwakilan Kelas merupakan singkatan dari MPK. MPK adalah suatu organisasi di sekolah yang bertugas mengawasi kinerja
OSIS dalam menjalankan tugas-tugasnya selama masa jabatannya berlangsung. Selain bertugas untuk mengawasi, MPK memiliki tugas
dan kewajibannya sendiri,salah satunya adalah melakukan pemilihan kandidat ketua OSIS. MPK mempunyai PK (Perwakilan Kelas)
pada tiap kelas. PK akan menyalurkan aspirasi warga kelas terhadap MPK dan kemudian MPK akan menyalurkan ide tersebut untuk
dijadikan program kerja OSIS. Sebelum dijadikan program kerja dan diserahkan pada pembina, OSIS harus merapatkannya dalam
Rapat Pleno yg diadakan tiga kali dalam satu tahun dengan MPK dan Pembina OSIS.
TUGAS MPK
Tugas MPK secara umum adalah memantau, mengawasi, dan mengevaluasi kinerja OSIS selama masa jabatannya.
1. Mengawasi, Memantau, dan Membantu kinerja OSIS dalam melaksanakan program kerjanya.
6. Menyeleksi calon Anggota OSIS dan MPK untuk masa jabatan berikutnya.
7. Mengadakan Pemilihan Ketua OSIS dan MPK untuk calon ketua OSIS dan MPK.
8. Memilih calon ketua OSIS dan MPK yang akan melaksanakan orasi.
1. Ketua MPK
Bertanggung jawab atas keseluruhan anggota dan laporan MPK.
4. Bendahara MPK
Mengurus keuangan MPK.
5. Koordinator Lapangan
Melakukan pengawasan, meneliti, dan memberi pengarahan untuk pelaksanaan kerja.
Memberikan bimbingan dan saran kepada bawahannya supaya pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.
Bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan orang dibawahnya dan pekerjaan itu sendiri.
Komisi A
Mengawasi, Memberi saran, dan Membantu jalannya seksi bidang 1-3 serta ekstrakulikuler yang bersangkutan.
Merancang, Membuat, dan mengesahkan AD/ART MPK selama masa jabatan dan dibantu oleh komisi B dan PH
Komisi B
Mengawasi, Memberi saran, dan membantu jalannya seksi bidang 4-6 serta ekstrakulikuler yang bersangkutan.
Merancang, membuat, dan mengesahkan AD/ART MPK selama masa jabatannya dan dibantu komisi A dan PH
Komisi C
Mengawasi, memberi saran, dan membantu jalannya seksi bidang 7-8 serta ekstrakulikuler yang bersangkutan.
Komisi D
Mengawasi, Memberi saran, dan Membantu jalannya seksi bidang 9-10 serta ekstrakulikuler yang
bersangkutan.
Menangani masalah dokumentasi, publikasi,dan komunikasi.
WEWENANG MPK
Mewakili setiap rapat koordinasi MPK ataupun rapat koordinasi besar bersama OSIS dan pihak sekolah.
Turut serta merancang anggaran dasar ( AD ) dan anggaran rumah tangga ( ART).
Komentar
MPK atau Majelis Perwakilan Kelas memiliki jabatan yang lebih tinggi dari OSIS. Terlebih, tugas yang diemban oleh MPK lebih banyak dan
kompleks ketimbang OSIS.
Mengutip dari laman SMAN 10 Singkawang, MPK bertanggung jawab atas OSIS. Ketika OSIS terlibat suatu masalah, maka MPK harus
membantu. Bahkan, saat anggota OSIS tidak konsisten dengan pekerjaannya, MPK memiliki hak untuk mengeluarkannya dari organisasi.
Tugas-tugas MPK
MPK memiliki tugas utama untuk memantau, mengawasi serta mengevaluasi kinerja para anggota OSIS selama masa jabatannya.Selain
itu, MPK juga bertugas mengurusi sejumlah hal, yaitu:
. Mengawasi, memantau dan membantu kinerja OSIS dalam melaksanakan program-programnya
. Menyeleksi calon anggota OSIS dan MPK untuk masa jabatan berikutnya
. Memilih calon ketua OSIS dan MPK yang akan melaksanakan orasi
. Bersama pengurus OSIS menyusun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
. Bersama pengurus OSIS membuat dan menetapkan Garis Besar Program Kerja (GBPK) OSIS yang disahkan oleh Pembina
OSIS dan Kepala Sekolah
. Mengemban tugas yang lebih berat dibanding OSIS, MPK kerap mendapat sebutan sebagai "kakak" dari OSIS. Peran MPK
sangat mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang dilakukan OSIS.