Jjadwal Materi p5

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

Tentu, dengan senang hati saya bantu membuatkan jadwal materi P5 tema Suara Demokrasi.

Jadwal ini bersifat fleksibel dan dapat


disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan kelas Anda.

Jadwal Materi P5 Tema Suara Demokrasi

Minggu Tema Materi Kegiatan Pembelajaran

Minggu * Apa itu demokrasi? * Sejarah singkat demokrasi * Prinsip-prinsip demokrasi * Contoh penerapan demokrasi dalam
Pengenalan Demokrasi
1 kehidupan sehari-hari

Minggu Hak dan Kewajiban Warga


* Hak asasi manusia * Hak pilih * Kewajiban warga negara * Peran serta dalam demokrasi
2 Negara

Minggu Sistem Pemerintahan di


* Struktur pemerintahan Indonesia * Pembagian kekuasaan * Fungsi lembaga-lembaga negara
3 Indonesia

Minggu
Proses Pemilu * Tahapan pemilu * Peran partai politik * Kampanye dan sosialisasi
4

Minggu * Pembentukan panitia pemilu * Pendaftaran calon * Kampanye * Pemungutan suara * Penghitungan suara *
Simulasi Pemilu di Sekolah
5 Penetapan pemenang

Minggu
Refleksi dan Evaluasi * Diskusi tentang proses pemilu * Analisis hasil pemilu * Pengambilan kesimpulan
6

Kegiatan Pembelajaran yang Dapat Dilakukan:

 Diskusi kelompok: Membahas isu-isu terkait demokrasi, hak asasi manusia, dan proses pemilu.
 Presentasi: Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok atau materi yang telah dipelajari.
 Role-playing: Melakukan simulasi proses pemilu di kelas.
 Debat: Melatih kemampuan berpikir kritis dan argumentasi siswa.
 Studi kasus: Menganalisis kasus-kasus terkait demokrasi yang terjadi di Indonesia atau negara lain.
 Pembuatan poster/video: Menyebarkan informasi tentang pentingnya demokrasi dan hak pilih.
 Kunjungan ke lembaga pemerintahan: Melihat langsung bagaimana proses demokrasi berlangsung.

Tips Tambahan:

 Libatkan siswa secara aktif: Berikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya, berpendapat, dan berpartisipasi dalam
kegiatan pembelajaran.
 Gunakan media yang menarik: Gunakan berbagai media pembelajaran seperti video, gambar, dan permainan untuk
membuat pembelajaran lebih menarik.
 Kaitkan dengan kehidupan nyata: Berikan contoh-contoh konkret tentang bagaimana demokrasi diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
 Ajak siswa untuk berpikir kritis: Ajak siswa untuk menganalisis informasi dan mengambil keputusan secara mandiri.

Penilaian:

 Partisipasi: Keaktifan siswa dalam diskusi dan kegiatan pembelajaran.


 Pemahaman konsep: Kemampuan siswa dalam menjelaskan konsep-konsep demokrasi.
 Keterampilan presentasi: Kemampuan siswa dalam menyampaikan informasi secara jelas dan menarik.
 Produktivitas: Hasil kerja siswa dalam membuat poster, video, atau laporan.

Catatan: Jadwal ini dapat disesuaikan dengan minat dan kemampuan siswa, serta ketersediaan waktu. Anda juga dapat menambahkan
atau mengurangi materi sesuai kebutuhan.

Semoga jadwal ini bermanfaat bagi Anda!

Apakah Anda ingin saya menambahkan materi atau kegiatan pembelajaran lain?

Anda juga bisa meminta saya untuk membuat rubrik penilaian yang lebih detail.

Sistem Organisasi OSIS: Struktur dan Fungsi

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) merupakan wadah bagi siswa untuk mengembangkan potensi kepemimpinan, kepedulian sosial,
dan kemampuan berorganisasi. Struktur organisasi OSIS dirancang untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut.

Struktur Organisasi OSIS

Struktur organisasi OSIS umumnya terdiri dari beberapa tingkatan dan divisi, namun dapat bervariasi antar sekolah. Berikut adalah
contoh struktur organisasi OSIS yang umum:

 Ketua Umum: Sebagai pemimpin tertinggi, bertanggung jawab atas seluruh kegiatan OSIS.
 Wakil Ketua: Membantu Ketua dalam menjalankan tugas dan memimpin bidang tertentu, seperti bidang kesiswaan atau
bidang acara.
 Sekretaris: Mengurus administrasi organisasi, membuat notulen rapat, dan mengarsipkan dokumen.
 Bendahara: Mengelola keuangan organisasi, membuat laporan keuangan, dan bertanggung jawab atas penggunaan dana
OSIS.
 Seksi-seksi: Terdiri dari beberapa seksi yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, seperti:
o Seksi Kesiswaan: Mengurus kegiatan yang berkaitan dengan siswa, seperti pembinaan siswa baru, kegiatan

ekstrakurikuler, dan disiplin siswa.


o Seksi Acara: Mengorganisir acara-acara sekolah, seperti perayaan hari besar nasional, lomba, dan pentas seni.
o Seksi Publikasi: Mengurus publikasi OSIS, seperti membuat majalah dinding, website, atau media sosial.
o Seksi Humas: Menjalin hubungan dengan pihak sekolah, guru, dan siswa lainnya.
o Seksi Keamanan: Menjaga keamanan dan ketertiban selama kegiatan OSIS.
o (Seksi-seksi lain dapat ditambahkan sesuai kebutuhan sekolah)

[Image: Contoh struktur organisasi OSIS]

Fungsi OSIS

OSIS memiliki berbagai fungsi penting dalam kehidupan sekolah, antara lain:

 Mewakili siswa: OSIS menjadi perwakilan siswa dalam menyampaikan aspirasi dan kepentingan siswa kepada pihak
sekolah.
 Mengatur kegiatan siswa: OSIS berperan dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi berbagai kegiatan
siswa, baik di dalam maupun di luar sekolah.
 Membina kepemimpinan siswa: OSIS memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan
kepemimpinan, kerjasama, dan tanggung jawab.
 Menumbuhkan rasa solidaritas: OSIS memupuk rasa persatuan dan kesatuan di antara siswa.
 Menjadi wadah pengembangan diri: OSIS menyediakan wadah bagi siswa untuk mengembangkan minat dan bakat.

Prinsip Organisasi OSIS

Dalam menjalankan kegiatannya, OSIS harus berpedoman pada prinsip-prinsip organisasi yang baik, yaitu:

 Demokratis: Semua keputusan diambil secara musyawarah mufakat dan berdasarkan suara mayoritas.
 Transparan: Semua kegiatan OSIS dilakukan secara terbuka dan transparan.
 Akuntabel: OSIS bertanggung jawab atas setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.
 Partisipatif: Semua anggota OSIS dilibatkan dalam setiap kegiatan organisasi.
 Profesional: Kegiatan OSIS dilaksanakan secara profesional dan sesuai dengan tujuan organisasi.

Pentingnya OSIS bagi Siswa

Keikutsertaan dalam organisasi OSIS memberikan banyak manfaat bagi siswa, antara lain:

 Meningkatkan kepercayaan diri: Melalui berbagai kegiatan, siswa dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan
berbicara di depan umum.
 Mengembangkan keterampilan sosial: Siswa belajar berinteraksi dengan orang lain, bekerja sama dalam tim, dan
menyelesaikan masalah.
 Membentuk karakter: Siswa dilatih untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab, disiplin, dan mandiri.
 Menambah pengalaman: Melalui kegiatan OSIS, siswa mendapatkan pengalaman yang berharga untuk masa depan.

Kesimpulan

OSIS merupakan organisasi yang sangat penting bagi siswa. Dengan struktur organisasi yang jelas dan fungsi yang terarah, OSIS dapat
menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan diri dan berkontribusi bagi sekolah.

Apakah Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang topik tertentu terkait OSIS, seperti contoh kegiatan OSIS, cara
membuat proposal kegiatan OSIS, atau tips menjadi pengurus OSIS yang efektif?

OSIS adalah singkatan dari Organisasi Siswa Intra Sekolah. Ini adalah organisasi resmi yang ada di hampir semua sekolah di
Indonesia, terutama di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA).

Tujuan Utama OSIS

 Mewakili Siswa: OSIS menjadi suara siswa dalam menyampaikan aspirasi dan ide-ide kepada pihak sekolah.
 Mengembangkan Potensi Siswa: OSIS memberikan wadah bagi siswa untuk mengembangkan minat, bakat, dan
keterampilan kepemimpinan.
 Menjaga Ketertiban dan Kedisiplinan: OSIS berperan dalam menjaga ketertiban dan kedisiplinan siswa di lingkungan
sekolah.
 Menyelenggarakan Kegiatan Positif: OSIS mengadakan berbagai kegiatan positif seperti lomba, seminar, bakti sosial,
dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya.

Struktur Organisasi OSIS


Secara umum, struktur organisasi OSIS terdiri dari:

 Ketua Umum: Pemimpin tertinggi OSIS.


 Wakil Ketua: Membantu Ketua dalam menjalankan tugas.
 Sekretaris: Mengurus administrasi organisasi.
 Bendahara: Mengelola keuangan organisasi.
 Seksi-seksi: Terdiri dari beberapa seksi seperti seksi acara, seksi kesiswaan, seksi humas, dan lain-lain.

Fungsi OSIS

 Legislatif: Membuat keputusan dan kebijakan terkait kegiatan siswa.


 Eksekutif: Melaksanakan keputusan dan kebijakan yang telah dibuat.
 Yudikatif: Menjaga ketertiban dan menyelesaikan masalah di antara siswa.

Manfaat Menjadi Anggota OSIS

 Belajar Berorganisasi: Melatih siswa untuk bekerja sama dalam tim dan bertanggung jawab.
 Meningkatkan Kepercayaan Diri: Memberikan kesempatan untuk berbicara di depan umum dan memimpin.
 Memperluas Jaringan: Mengenal teman-teman baru dan menjalin hubungan yang baik.
 Mengembangkan Diri: Menemukan minat dan bakat baru.

Singkatnya, OSIS adalah wadah bagi siswa untuk belajar, berkarya, dan mengembangkan diri.

Apakah Anda ingin tahu lebih lanjut tentang OSIS? Misalnya, bagaimana cara bergabung dengan OSIS, apa saja kegiatan yang
biasanya dilakukan oleh OSIS, atau bagaimana cara menjadi pengurus OSIS yang baik?

MPK adalah singkatan dari Majelis Perwakilan Kelas. Jika OSIS merupakan organisasi siswa di tingkat sekolah secara keseluruhan,
maka MPK merupakan perwakilan siswa di tingkat kelas.

Fungsi Utama MPK:

 Menghubungkan Kelas dengan OSIS: MPK menjadi jembatan antara kelas dan OSIS. Mereka menyampaikan aspirasi, ide,
atau permasalahan dari kelas kepada OSIS dan sebaliknya.
 Mengawasi Kegiatan OSIS: MPK bertugas mengawasi jalannya program kerja OSIS, memastikan bahwa program tersebut
berjalan sesuai rencana dan bermanfaat bagi siswa.
 Membantu OSIS: MPK dapat membantu OSIS dalam melaksanakan kegiatan-kegiatannya, terutama yang melibatkan
seluruh siswa di kelas.
 Menjadi Mitra Kerja OSIS: MPK bekerja sama dengan OSIS untuk menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan
menyenangkan.

Perbedaan MPK dan OSIS:

Aspek OSIS MPK

Tingkatan Sekolah Kelas

Fungsi Mewakili siswa seluruh sekolah, mengatur kegiatan Menghubungkan kelas dengan OSIS, mengawasi
Utama sekolah kegiatan OSIS

Lebih sederhana, biasanya terdiri dari ketua dan wakil


Struktur Lebih kompleks, memiliki banyak seksi
ketua

Mengapa MPK Penting?

 Meningkatkan Partisipasi Siswa: MPK mendorong siswa untuk lebih aktif terlibat dalam kegiatan sekolah.
 Menciptakan Demokrasi di Tingkat Kelas: MPK mengajarkan siswa tentang pentingnya musyawarah dan mufakat dalam
mengambil keputusan.
 Meningkatkan Rasa Tanggung Jawab: MPK melatih siswa untuk bertanggung jawab atas kelasnya.

Singkatnya, MPK adalah perwakilan siswa di tingkat kelas yang berperan penting dalam menciptakan lingkungan sekolah
yang demokratis, partisipatif, dan menyenangkan.

Apakah Anda ingin tahu lebih banyak tentang MPK? Misalnya, bagaimana cara menjadi anggota MPK, apa saja tugas-tugas MPK
sehari-hari, atau bagaimana hubungan antara MPK dan OSIS?

Struktur Organisasi OSIS: Panduan Lengkap

Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) adalah wadah bagi siswa untuk mengembangkan potensi kepemimpinan, kepedulian sosial,
dan kemampuan berorganisasi di lingkungan sekolah. Struktur organisasi OSIS dirancang untuk menunjang tercapainya tujuan tersebut.
Struktur Dasar Organisasi OSIS

Secara umum, struktur organisasi OSIS terdiri dari beberapa tingkatan dan divisi, namun dapat bervariasi antar sekolah. Berikut adalah
contoh struktur organisasi OSIS yang umum:

 Ketua Umum: Sebagai pemimpin tertinggi, bertanggung jawab atas seluruh kegiatan OSIS.
 Wakil Ketua: Membantu Ketua dalam menjalankan tugas dan memimpin bidang tertentu.
 Sekretaris: Mengurus administrasi organisasi, membuat notulen rapat, dan mengarsipkan dokumen.
 Bendahara: Mengelola keuangan organisasi, membuat laporan keuangan, dan bertanggung jawab atas penggunaan dana
OSIS.
 Seksi-seksi: Terdiri dari beberapa seksi yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, seperti:
o Seksi Kesiswaan: Mengurus kegiatan yang berkaitan dengan siswa, seperti pembinaan siswa baru, kegiatan

ekstrakurikuler, dan disiplin siswa.


o Seksi Acara: Mengorganisir acara-acara sekolah, seperti perayaan hari besar nasional, lomba, dan pentas seni.
o Seksi Publikasi: Mengurus publikasi OSIS, seperti membuat majalah dinding, website, atau media sosial.
o Seksi Humas: Menjalin hubungan dengan pihak sekolah, guru, dan siswa lainnya.
o Seksi Keamanan: Menjaga keamanan dan ketertiban selama kegiatan OSIS.
o (Seksi-seksi lain dapat ditambahkan sesuai kebutuhan sekolah)

[Image: Contoh struktur organisasi OSIS]

Variasi Struktur Organisasi OSIS

Struktur organisasi OSIS dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masing-masing sekolah. Beberapa variasi yang mungkin
ditemui adalah:

 Jumlah seksi: Beberapa sekolah memiliki jumlah seksi yang lebih banyak atau lebih sedikit.
 Nama seksi: Nama seksi dapat berbeda-beda, misalnya seksi acara bisa disebut seksi kegiatan atau seksi kesenian.
 Tugas dan tanggung jawab seksi: Tugas dan tanggung jawab masing-masing seksi dapat disesuaikan dengan kebutuhan
sekolah.

Prinsip Organisasi OSIS

Dalam menjalankan kegiatannya, OSIS harus berpedoman pada prinsip-prinsip organisasi yang baik, yaitu:

 Demokratis: Semua keputusan diambil secara musyawarah mufakat dan berdasarkan suara mayoritas.
 Transparan: Semua kegiatan OSIS dilakukan secara terbuka dan transparan.
 Akuntabel: OSIS bertanggung jawab atas setiap keputusan dan tindakan yang dilakukan.
 Partisipatif: Semua anggota OSIS dilibatkan dalam setiap kegiatan organisasi.
 Profesional: Kegiatan OSIS dilaksanakan secara profesional dan sesuai dengan tujuan organisasi.

Manfaat Menjadi Anggota OSIS

Keikutsertaan dalam organisasi OSIS memberikan banyak manfaat bagi siswa, antara lain:

 Meningkatkan kepercayaan diri: Melalui berbagai kegiatan, siswa dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemampuan
berbicara di depan umum.
 Mengembangkan keterampilan sosial: Siswa belajar berinteraksi dengan orang lain, bekerja sama dalam tim, dan
menyelesaikan masalah.
 Membentuk karakter: Siswa dilatih untuk menjadi pribadi yang bertanggung jawab, disiplin, dan mandiri.
 Menambah pengalaman: Melalui kegiatan OSIS, siswa mendapatkan pengalaman yang berharga untuk masa depan.

Kesimpulan

OSIS merupakan organisasi yang sangat penting bagi siswa. Dengan struktur organisasi yang jelas dan fungsi yang terarah, OSIS dapat
menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan diri dan berkontribusi bagi sekolah.

Apakah Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang topik tertentu terkait OSIS, seperti contoh kegiatan OSIS, cara
membuat proposal kegiatan OSIS, atau tips menjadi pengurus OSIS yang efektif?

Anda juga dapat meminta saya untuk membuatkan contoh struktur organisasi OSIS yang lebih spesifik sesuai dengan
kebutuhan Anda.

Topik lain yang mungkin menarik bagi Anda:

 Perbedaan antara OSIS dan MPK


 Tugas dan tanggung jawab masing-masing pengurus OSIS
 Contoh kegiatan OSIS yang kreatif dan inovatif
 Tips sukses menjadi ketua OSIS

Jangan ragu untuk bertanya!


Perangkat Pemilu: Alat Bantu dalam Melaksanakan Pemilihan Umum

Perangkat pemilu adalah segala sesuatu yang digunakan dalam proses penyelenggaraan pemilihan umum, mulai dari persiapan hingga
penetapan hasil. Perangkat ini sangat penting untuk memastikan kelancaran dan keakuratan proses pemilu.

Jenis-jenis Perangkat Pemilu:

Secara umum, perangkat pemilu dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, yaitu:

1. Perangkat Teknis

 Surat suara: Kertas khusus yang digunakan oleh pemilih untuk mencoblos pilihannya.
 Kotak suara: Wadah tertutup yang digunakan untuk mengumpulkan surat suara yang telah dicoblos.
 Bilik suara: Ruang tertutup yang disediakan agar pemilih dapat mencoblos dengan tenang dan rahasia.
 Stempel: Alat untuk menandai surat suara agar tidak mudah dipalsukan.
 ** tinta tidak bisa hilang:** Tinta yang digunakan untuk menandai jari pemilih setelah mencoblos sebagai bukti bahwa
mereka telah menggunakan hak pilihnya.
 Formulir-formulir: Berbagai jenis formulir yang digunakan untuk mencatat hasil penghitungan suara, daftar hadir pemilih,
dan lain-lain.
 Alat hitung suara: Alat manual atau elektronik yang digunakan untuk menghitung jumlah suara.

2. Perangkat Logistik

 TPS (Tempat Pemungutan Suara): Lokasi yang telah ditentukan untuk tempat pemungutan suara.
 Transportasi: Kendaraan yang digunakan untuk mengangkut logistik pemilu, seperti surat suara, kotak suara, dan petugas
KPPS.
 Perlengkapan kantor: Meja, kursi, papan tulis, spidol, dan perlengkapan kantor lainnya yang dibutuhkan di TPS.
 Perlengkapan keamanan: Alat-alat keamanan seperti kamera pengawas, pagar pembatas, dan petugas keamanan untuk
menjaga ketertiban di TPS.

3. Perangkat Hukum

 Undang-undang Pemilu: Peraturan perundang-undangan yang mengatur penyelenggaraan pemilu.


 Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Pemilu: Pedoman teknis yang dikeluarkan oleh KPU untuk pelaksanaan pemilu.
 Kode Etik Penyelenggara Pemilu: Aturan yang mengatur perilaku penyelenggara pemilu.

4. Perangkat SDM

 Petugas KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara): Petugas yang bertugas di TPS untuk membantu proses
pemungutan suara.
 Petugas PPS (Panitia Pemungutan Suara): Petugas yang bertugas di tingkat desa/kelurahan.
 Petugas PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan): Petugas yang bertugas di tingkat kecamatan.
 Petugas KPU (Komisi Pemilihan Umum): Petugas yang bertugas di tingkat pusat dan daerah.

Fungsi Perangkat Pemilu:

 Menjamin keadilan dan kejujuran: Perangkat pemilu yang lengkap dan berfungsi dengan baik akan menjamin
pelaksanaan pemilu yang adil dan jujur.
 Memudahkan pelaksanaan pemilu: Perangkat pemilu yang tepat akan memudahkan penyelenggaraan pemilu, mulai dari
persiapan hingga penetapan hasil.
 Meningkatkan partisipasi pemilih: Perangkat pemilu yang user-friendly akan mendorong masyarakat untuk
menggunakan hak pilihnya.

Pentingnya Pemeliharaan Perangkat Pemilu:

Perangkat pemilu harus dipelihara dengan baik agar tetap berfungsi dengan optimal. Pemeliharaan meliputi pengecekan secara berkala,
perbaikan jika ada kerusakan, dan penyimpanan yang aman.

Dengan menggunakan perangkat pemilu yang lengkap dan memadai, diharapkan pelaksanaan pemilu dapat berjalan dengan lancar,
aman, dan demokratis.

Apakah Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang perangkat pemilu tertentu atau proses penyelenggaraan pemilu
secara keseluruhan?

Perangkat Pemilu di Sekolah: Miniatur Demokrasi


Pemilu di sekolah, khususnya pemilihan ketua OSIS atau ketua kelas, merupakan miniatur dari pemilu yang sesungguhnya. Meski
skalanya lebih kecil, namun prinsip-prinsip dan perangkat yang digunakan umumnya sama.

Perangkat Pemilu di Sekolah

Perangkat pemilu di sekolah umumnya lebih sederhana dibandingkan pemilu tingkat nasional, namun tetap memiliki fungsi yang sama
pentingnya. Berikut adalah beberapa perangkat yang umum digunakan:

 Surat Suara: Biasanya berupa kertas yang berisi nama-nama calon yang akan dipilih.
 Kotak Suara: Wadah untuk mengumpulkan surat suara yang sudah dicoblos.
 Bilik Suara: Ruang tertutup yang memberikan privasi bagi pemilih saat mencoblos.
 Stempel atau Tinta: Digunakan untuk menandai surat suara atau jari pemilih agar tidak terjadi pencoblosan ganda.
 Daftar Pemilih: Daftar nama-nama siswa yang berhak memilih.
 Formulir Hasil Pemilihan: Formulir untuk mencatat jumlah suara yang diperoleh masing-masing calon.
 Petugas Pemilihan: Siswa yang ditunjuk untuk membantu proses pemilihan, seperti petugas pemungutan suara, petugas
penghitungan suara, dan pengawas.

Contoh Perangkat Pemilu Sederhana di Sekolah:

Tujuan Penggunaan Perangkat Pemilu di Sekolah:

 Mendidik Demokrasi: Membiasakan siswa dengan proses demokrasi sejak dini.


 Meningkatkan Partisipasi Siswa: Mengajak siswa untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.
 Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab: Mengajarkan siswa untuk bertanggung jawab atas pilihannya.
 Melatih Keterampilan Sosial: Membantu siswa belajar bekerja sama dalam tim dan menyelesaikan masalah.

Proses Pemilihan di Sekolah

1. Tahap Persiapan:
o Pembentukan panitia pemilihan.
o Penentuan calon yang akan dipilih.
o Pembuatan surat suara dan daftar pemilih.
o Persiapan tempat pemungutan suara.

2. Tahap Pelaksanaan:
o Pemungutan suara.
o Penghitungan suara.
o Penetapan hasil.

3. Tahap Pelaporan:
o Penyusunan laporan hasil pemilihan.
o Pengumuman hasil pemilihan.

Tips Melaksanakan Pemilu di Sekolah:

 Libatkan siswa secara aktif: Berikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat dalam setiap tahap proses pemilihan.
 Buat suasana yang menyenangkan: Ciptakan suasana yang menyenangkan agar siswa merasa antusias untuk
berpartisipasi.
 Jelaskan aturan dengan jelas: Pastikan semua siswa memahami aturan dan tata cara pemilihan.
 Evaluasi proses: Setelah pemilihan selesai, lakukan evaluasi untuk perbaikan di masa mendatang.

Pentingnya Pemilu di Sekolah

Pemilu di sekolah bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi merupakan sarana yang efektif untuk mendidik siswa menjadi warga
negara yang demokratis. Melalui pengalaman langsung dalam proses pemilihan, siswa akan belajar tentang pentingnya hak pilih,
toleransi, dan kerja sama.

Apakah Anda ingin tahu lebih banyak tentang topik ini? Misalnya, Anda bisa bertanya tentang:

 Contoh kasus pemilihan di sekolah yang sukses


 Cara mengatasi masalah yang sering terjadi dalam pemilihan di sekolah
 Peran guru dalam membimbing siswa dalam proses pemilihan

Jangan ragu untuk bertanya!

Tentu, saya akan memberikan beberapa contoh kasus pemilihan di sekolah yang sukses dan apa yang membuatnya berhasil:

Contoh Kasus Pemilihan di Sekolah yang Sukses

1. Pemilihan Ketua OSIS dengan Tema "OSISku, OSIS Kita"


 Apa yang membuat sukses:
o Inovasi dalam kampanye: Calon ketua OSIS membuat video kampanye kreatif yang menampilkan visi dan misi

mereka untuk sekolah.


o Debat terbuka: Dilaksanakan debat terbuka antara calon ketua OSIS untuk memberikan kesempatan kepada

siswa memilih berdasarkan visi dan misi yang paling sesuai.


o Sosialisasi yang merata: Informasi tentang pemilihan disebarluaskan ke seluruh siswa melalui berbagai

media, termasuk mading, pengumuman di kelas, dan media sosial sekolah.


o Pengawasan ketat: Panitia pemilihan bekerja sama dengan guru untuk mengawasi proses pemilihan agar

berjalan adil dan transparan.

2. Pemilihan Ketua Kelas dengan Sistem E-voting

 Apa yang membuat sukses:


o Teknologi modern: Penggunaan sistem e-voting memudahkan siswa untuk memberikan suara dan

mempercepat proses penghitungan suara.


o Transparansi: Hasil penghitungan suara dapat langsung dilihat oleh semua siswa melalui layar proyektor.
o Efisiensi: Proses pemilihan menjadi lebih efisien karena tidak memerlukan banyak kertas dan waktu untuk

menghitung suara secara manual.

3. Pemilihan Ketua Kelas dengan Tema "Kelas Kita, Masa Depan Kita"

 Apa yang membuat sukses:


o Fokus pada isu-isu kelas: Calon ketua kelas membuat program kerja yang relevan dengan kebutuhan dan

permasalahan kelas.
o Keterlibatan siswa: Siswa diajak untuk memberikan masukan dan ide-ide untuk program kerja calon ketua

kelas.
o Evaluasi berkala: Dilakukan evaluasi terhadap kinerja ketua kelas yang terpilih secara berkala untuk

memastikan program kerja berjalan sesuai rencana.

Faktor-faktor Kunci Keberhasilan Pemilihan di Sekolah

 Perencanaan yang matang: Semua tahapan pemilihan, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan, direncanakan dengan
matang.
 Keterlibatan semua pihak: Siswa, guru, dan orang tua terlibat aktif dalam proses pemilihan.
 Transparansi: Semua proses pemilihan dilakukan secara terbuka dan transparan.
 Adil dan jujur: Tidak ada intervensi dari pihak manapun dalam proses pemilihan.
 Evaluasi yang berkelanjutan: Proses pemilihan terus dievaluasi untuk perbaikan di masa mendatang.

Pelajaran yang Dapat Diambil

 Pentingnya inovasi: Penggunaan teknologi dan ide-ide kreatif dapat membuat pemilihan lebih menarik dan efisien.
 Keterlibatan siswa: Siswa harus diberikan kesempatan untuk berpartisipasi secara aktif dalam setiap tahap pemilihan.
 Transparansi adalah kunci: Proses pemilihan yang transparan akan meningkatkan kepercayaan siswa terhadap hasil
pemilihan.
 Evaluasi yang berkelanjutan: Evaluasi yang terus-menerus akan membantu meningkatkan kualitas pemilihan di masa
mendatang.

Contoh kasus di atas menunjukkan bahwa pemilihan di sekolah dapat menjadi pengalaman yang berharga bagi siswa.
Dengan perencanaan yang matang dan partisipasi aktif dari semua pihak, pemilihan di sekolah dapat berjalan sukses dan memberikan
manfaat bagi seluruh anggota sekolah.

Apakah Anda ingin mengetahui contoh kasus lainnya atau memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang pemilihan di sekolah?

Contoh Persyaratan Calon Ketua dan Wakil Ketua OSIS

Persyaratan Umum
 Siswa Aktif: Merupakan siswa aktif di sekolah yang bersangkutan.
 Prestasi Akademik: Memiliki prestasi akademik yang baik, dibuktikan dengan nilai rata-rata
minimal (sesuaikan dengan ketentuan sekolah).
 Kepemimpinan: Memiliki pengalaman dalam kegiatan organisasi atau kepemimpinan
lainnya.
 Komunikasi: Memiliki kemampuan komunikasi yang baik, baik lisan maupun tulisan.
 Kerja Sama: Mampu bekerja sama dalam tim.
 Integritas: Memiliki integritas yang tinggi dan dapat dipercaya.
 Visi dan Misi: Memiliki visi dan misi yang jelas untuk kemajuan OSIS.

Persyaratan Khusus
 Tidak Memiliki Pelanggaran: Tidak memiliki catatan pelanggaran disiplin yang serius.
 Ketersediaan Waktu: Memiliki waktu yang cukup untuk menjalankan tugas sebagai ketua
atau wakil ketua OSIS.
 Dukungan Orang Tua: Mendapatkan dukungan dari orang tua atau wali.
 Sehat Jasmani dan Rohani: Dalam kondisi sehat jasmani dan rohani yang baik.

Dokumen yang Harus Disertakan


 Formulir Pendaftaran: Diisi lengkap dan benar.
 Fotocopy Kartu Pelajar: Yang masih berlaku.
 Surat Rekomendasi: Dari guru BK, wali kelas, atau pembina OSIS.
 Surat Pernyataan: Bersedia menjalankan tugas sebagai ketua atau wakil ketua OSIS.
 Surat Izin Orang Tua: Yang menyatakan setuju anaknya mencalonkan diri.
 Transkip Nilai: Semester terakhir.

Tahapan Seleksi

1. Pendaftaran: Calon peserta menyerahkan berkas pendaftaran.


2. Penjaringan: Panitia melakukan penjaringan berkas dan wawancara.
3. Kampanye: Calon peserta melakukan kampanye sesuai dengan aturan yang berlaku.
4. Pemilihan: Dilakukan melalui voting atau pemilihan langsung oleh seluruh siswa.
5. Pengumuman: Pengumuman hasil pemilihan dilakukan secara terbuka.

Catatan:

 Persyaratan di atas dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik sekolah.


 Sekolah dapat menambahkan persyaratan khusus lainnya, misalnya tes potensi, tes
kepribadian, atau debat.
 Proses seleksi harus dilakukan secara transparan dan adil.

Tips Tambahan:

 Sosialisasikan Persyaratan: Sebarkan informasi persyaratan kepada seluruh siswa agar


mereka memahami dan dapat mempersiapkan diri dengan baik.
 Libatkan Siswa: Libatkan siswa dalam proses penyusunan persyaratan dan pelaksanaan
pemilihan untuk meningkatkan partisipasi dan rasa memiliki.
 Buat Jadwal yang Jelas: Susun jadwal kegiatan pemilihan yang jelas dan terstruktur agar
proses berjalan lancar.

Dengan persyaratan yang jelas dan proses seleksi yang transparan, diharapkan dapat
terpilih ketua dan wakil ketua OSIS yang berkualitas dan mampu membawa OSIS ke
arah yang lebih baik.

Apakah Anda ingin saya menambahkan poin-poin lain atau membuat contoh
formulir pendaftaran?
Tentu, dengan senang hati saya akan bantu membuat materi tentang organisasi yang ada di sekolah.

Materi: Organisasi di Sekolah

Apa itu Organisasi Sekolah?

Organisasi sekolah adalah wadah bagi siswa untuk mengembangkan potensi diri, menyalurkan minat dan bakat, serta belajar
berorganisasi. Organisasi sekolah juga berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan tujuan pendidikan, yaitu membentuk siswa menjadi
pribadi yang mandiri, bertanggung jawab, dan berkarakter.

Jenis-Jenis Organisasi Sekolah

Secara umum, organisasi sekolah dapat dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

 Organisasi Intra Sekolah (OSIS): Organisasi siswa yang paling umum dijumpai di sekolah. OSIS memiliki peran penting
dalam mengatur kegiatan siswa, mewakili kepentingan siswa, dan membantu mewujudkan visi dan misi sekolah.
 Organisasi Ekstrakurikuler: Organisasi yang berfokus pada pengembangan minat dan bakat siswa di bidang tertentu,
seperti olahraga, seni, sains, atau keagamaan. Contohnya: klub sepak bola, paduan suara, kelompok ilmiah, Pramuka, dan sebagainya.
 Organisasi Kelas: Organisasi yang dibentuk di setiap kelas untuk mengatur kegiatan di dalam kelas, seperti piket
kebersihan, perayaan hari besar, dan lain-lain.

Tujuan Organisasi Sekolah

Tujuan utama organisasi sekolah adalah:

 Mengembangkan potensi siswa: Membantu siswa menemukan dan mengembangkan minat, bakat, dan kemampuan
yang dimiliki.
 Membentuk karakter siswa: Menumbuhkan sikap disiplin, tanggung jawab, kerjasama, kepemimpinan, dan jiwa sosial
pada siswa.
 Mewujudkan tujuan pendidikan: Membantu siswa menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, dan berdaya saing.
 Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif: Membangun suasana sekolah yang menyenangkan, aman, dan
produktif.

Manfaat Bergabung dengan Organisasi Sekolah

 Meningkatkan kepercayaan diri: Melalui pengalaman berorganisasi, siswa akan lebih percaya diri dalam berinteraksi
dengan orang lain.
 Melatih kepemimpinan: Siswa akan belajar memimpin dan mengambil keputusan.
 Meningkatkan kemampuan berkomunikasi: Siswa akan terlatih untuk berkomunikasi secara efektif dengan berbagai
kalangan.
 Memperluas jaringan pertemanan: Siswa akan bertemu dengan teman-teman baru yang memiliki minat dan bakat yang
sama.
 Mengembangkan soft skills: Siswa akan memperoleh keterampilan non-teknis yang penting dalam dunia kerja, seperti
kerja sama tim, manajemen waktu, dan pemecahan masalah.

Peran Siswa dalam Organisasi Sekolah

 Aktif berpartisipasi: Mengikuti kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi.


 Memberikan masukan: Memberikan ide dan saran untuk perbaikan organisasi.
 Menjalankan tugas dengan baik: Melaksanakan tugas yang diberikan dengan penuh tanggung jawab.
 Menjaga nama baik organisasi: Menjaga nama baik organisasi sekolah di mana pun berada.

Peran Guru dalam Organisasi Sekolah

 Sebagai pembina: Memberikan bimbingan dan arahan kepada siswa dalam menjalankan organisasi.
 Sebagai fasilitator: Memfasilitasi kegiatan-kegiatan organisasi.
 Sebagai evaluator: Mengevaluasi kinerja organisasi secara berkala.

Tantangan dalam Organisasi Sekolah

 Kurangnya minat siswa: Tidak semua siswa tertarik untuk bergabung dengan organisasi.
 Kurangnya dukungan dari orang tua: Beberapa orang tua tidak mendukung anaknya untuk mengikuti kegiatan
organisasi.
 Kurangnya fasilitas: Terbatasnya fasilitas yang tersedia untuk kegiatan organisasi.
 Pergantian pengurus secara berkala: Sulit untuk mempertahankan keberlangsungan program kerja organisasi.
Cara Meningkatkan Kualitas Organisasi Sekolah

 Membuat program kerja yang menarik: Menyusun program kerja yang relevan dengan minat dan kebutuhan siswa.
 Melakukan evaluasi secara berkala: Mengevaluasi program kerja secara berkala untuk mengetahui sejauh mana
keberhasilan yang dicapai.
 Memberikan penghargaan kepada anggota aktif: Memberikan penghargaan kepada anggota yang aktif dan
berprestasi.
 Membangun kerjasama dengan pihak luar: Membangun kerjasama dengan lembaga lain untuk memperluas jaringan
dan sumber daya.

Apakah Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang topik tertentu mengenai organisasi sekolah?

Contoh topik yang bisa kita bahas:

 Peran OSIS dalam kehidupan sekolah


 Cara memilih organisasi ekstrakurikuler yang sesuai
 Tips menjadi anggota organisasi yang aktif
 Contoh program kerja organisasi yang kreatif

Jangan ragu untuk bertanya!

Semoga materi ini bermanfaat.

Majelis Perwakilan Kelas merupakan singkatan dari MPK. MPK adalah suatu organisasi di sekolah yang bertugas mengawasi kinerja
OSIS dalam menjalankan tugas-tugasnya selama masa jabatannya berlangsung. Selain bertugas untuk mengawasi, MPK memiliki tugas

dan kewajibannya sendiri,salah satunya adalah melakukan pemilihan kandidat ketua OSIS. MPK mempunyai PK (Perwakilan Kelas)

pada tiap kelas. PK akan menyalurkan aspirasi warga kelas terhadap MPK dan kemudian MPK akan menyalurkan ide tersebut untuk

dijadikan program kerja OSIS. Sebelum dijadikan program kerja dan diserahkan pada pembina, OSIS harus merapatkannya dalam

Rapat Pleno yg diadakan tiga kali dalam satu tahun dengan MPK dan Pembina OSIS.

TUGAS MPK

Tugas MPK secara umum adalah memantau, mengawasi, dan mengevaluasi kinerja OSIS selama masa jabatannya.

Secara keseluruhan MPK memiliki beberapa tugas, yaitu :

1. Mengawasi, Memantau, dan Membantu kinerja OSIS dalam melaksanakan program kerjanya.

2. Mengevaluasi kinerja OSIS.

3. Mengadakan dan menyiapkan rapat Pleno.

4. Menyiapkan orasi pemilihan ketua MPK.

5. Menyiapkan orasi pemilihan ketua OSIS.

6. Menyeleksi calon Anggota OSIS dan MPK untuk masa jabatan berikutnya.

7. Mengadakan Pemilihan Ketua OSIS dan MPK untuk calon ketua OSIS dan MPK.

8. Memilih calon ketua OSIS dan MPK yang akan melaksanakan orasi.

Tugas MPK di setiap Jabatan :

1. Ketua MPK
 Bertanggung jawab atas keseluruhan anggota dan laporan MPK.

 Bertanggung jawab atas keseluruhan program kerja MPK.

 Pusat Pengendali (koordinasi) seluruh MPK.

 Menjaga keutuhan hubungan MPK agar tetap baik.

2. Wakil Ketua MPK


 Pusat koordinasi untuk pengawasan.

 Pemantau kegiatan pengurus OSIS dan MPK.

 Bertanggung jawab atas anggota MPK.

 Membantu ketua dalam memaksimalkan kerjanya.


3. Sekretaris MPK
 Mengurus hal-hal yang berkaitan dengan kesekretariatan dan administrasi MPK secara keseluruhan.

4. Bendahara MPK
 Mengurus keuangan MPK.

 Mengurus pembukuan keuangan MPK.

 Mengurus MPK secara keseluruhan.

5. Koordinator Lapangan
 Melakukan pengawasan, meneliti, dan memberi pengarahan untuk pelaksanaan kerja.

 Memberikan bimbingan dan saran kepada bawahannya supaya pelaksanaan pekerjaan berjalan lancar.

 Meneliti permintaan biaya.

 Melakukan koordinasi hasil pekerjaan secara rutin.

 Mengetahui target pekerjaan yang dikerjakan.

 Bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan orang dibawahnya dan pekerjaan itu sendiri.

Tugas di setiap SIE Komisi :

Komisi A
 Mengawasi, Memberi saran, dan Membantu jalannya seksi bidang 1-3 serta ekstrakulikuler yang bersangkutan.

 Merancang, Membuat, dan mengesahkan AD/ART MPK selama masa jabatan dan dibantu oleh komisi B dan PH

MPK berdasarkan hasil rapat inti.


 Menjadi jaksa bagi anggota OSIS dan MPK yang bermasalah.

 Memberi saran dan masukan kepada ketua dalam mengambil keputusan.

Komisi B
 Mengawasi, Memberi saran, dan membantu jalannya seksi bidang 4-6 serta ekstrakulikuler yang bersangkutan.

 Merancang, membuat, dan mengesahkan AD/ART MPK selama masa jabatannya dan dibantu komisi A dan PH

MPK berdasarkan hasil rapat inti.


 Menangani dan membantu dalam pengolahan data-data.

Komisi C
 Mengawasi, memberi saran, dan membantu jalannya seksi bidang 7-8 serta ekstrakulikuler yang bersangkutan.

 Menangani dan membantu dalam pengolahan data-data.

Komisi D
 Mengawasi, Memberi saran, dan Membantu jalannya seksi bidang 9-10 serta ekstrakulikuler yang

bersangkutan.
 Menangani masalah dokumentasi, publikasi,dan komunikasi.

 Membantu dan menginformasikan tentang lomba-lomba ke setiap ekstrakulikuler.

 Menarik aspirasi siswa dalam bentuk lisan maupun tulisan.

WEWENANG MPK
 Mewakili setiap rapat koordinasi MPK ataupun rapat koordinasi besar bersama OSIS dan pihak sekolah.

 Mengajukan saran atau kritikan untuk program kerja OSIS.

 Menyelenggarakan pemilihan pengurus OSIS.

 Menilai laporan pertanggung jawaban dari pengurus OSIS.

 Melakukan pengawasan dan evaluasi terhadap program kerja OSIS.

 Turut serta merancang anggaran dasar ( AD ) dan anggaran rumah tangga ( ART).

Komentar

MPK atau Majelis Perwakilan Kelas memiliki jabatan yang lebih tinggi dari OSIS. Terlebih, tugas yang diemban oleh MPK lebih banyak dan
kompleks ketimbang OSIS.
Mengutip dari laman SMAN 10 Singkawang, MPK bertanggung jawab atas OSIS. Ketika OSIS terlibat suatu masalah, maka MPK harus
membantu. Bahkan, saat anggota OSIS tidak konsisten dengan pekerjaannya, MPK memiliki hak untuk mengeluarkannya dari organisasi.
Tugas-tugas MPK
MPK memiliki tugas utama untuk memantau, mengawasi serta mengevaluasi kinerja para anggota OSIS selama masa jabatannya.Selain
itu, MPK juga bertugas mengurusi sejumlah hal, yaitu:
. Mengawasi, memantau dan membantu kinerja OSIS dalam melaksanakan program-programnya

. Mengevaluasi kinerja OSIS

. Mengadakan dan menyiapkan rapat Pleno

. Menyiapkan orasi pemilihan ketua MPK

. Menyiapkan orasi pemilihan ketua OSIS

. Menyeleksi calon anggota OSIS dan MPK untuk masa jabatan berikutnya

. Mengadakan PKO-PKM untuk calon ketua OSIS dan MPK

. Memilih calon ketua OSIS dan MPK yang akan melaksanakan orasi

. Tugas tambahan lainnya baik yang terprogram maupun yang incidental.


Cara Kerja MPK
Biasanya, MPK mempunyai perwakilan pada setiap kelas. Ide-ide dari perwakilan tersebut merupakan masukan dari para siswa lain.
Nantinya, MPK menyerahkan ide-ide tersebut kepada OSIS untuk diseleksi agar dapat dijadikan program kerja OSIS.
Sebelum OSIS melaporkan program kerjanya kepada pembina, biasanya mereka melaksanakan rapat pleno terlebih dahulu dengan MPK
dan perwakilan kelas. Lalu, Pembina OSIS akan menjadi penengah. Rapat pleno diadakan tiga kali satu tahun, yaitu:
 Rapat pleno 1, laporan program kerja yang akan dilaksanakan dalam 1 tahun ke depan
 Rapat pleno 2, laporan kinerja OSIS selama 1 semester
 Rapat pleno 3, laporan pertanggung jawaban OSIS dalam kerjanya selama 1 tahun
Setiap akan menjalankan atau melaksanakan programnya, OSIS harus mengadakan rapat terlebih dahulu dengan MPK.
Hak dan Kewajiban MPK
Selain memiliki posisi yang lebih tinggi dari OSIS, tentu MPK mempunyai hak dan kewajibannya tersendiri. Apa saja? Simak
penjelasannya di bawah ini:
1. Hak MPK

. Mengajukan calon pengurus OSIS berdasarkan hasil rapat di kelasnya

. Bersama pengurus OSIS menyusun anggaran dasar dan anggaran rumah tangga

. Mengajukan usul kegiatan untuk dijadikan program kerja OSIS

. Memberi kritik dan saran terhadap kinerja pengurus OSIS

. Meminta laporan pertanggungjawaban dari pengurus OSIS


2. Kewajiban MPK

. Mewakili kelasnya dalam rapat perwakilan

. Bersama pengurus OSIS membuat dan menetapkan Garis Besar Program Kerja (GBPK) OSIS yang disahkan oleh Pembina
OSIS dan Kepala Sekolah

. Menampung dan menyalurkan aspirasi siswa kepada pihak sekolah

. Melaksanakan fungsi pengawasan terhadap kinerja pengurus OSIS selama 1 tahun

. Mengemban tugas yang lebih berat dibanding OSIS, MPK kerap mendapat sebutan sebagai "kakak" dari OSIS. Peran MPK
sangat mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang dilakukan OSIS.

Anda mungkin juga menyukai