05 Dipta Utama Yana
05 Dipta Utama Yana
05 Dipta Utama Yana
Di susun oleh :
Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah agar dapat mencapai peningkatan
nilai perusahaan, selain itu juga meningkatkan kesejahteraan pemilik atau pemegang saham
dan memaksimalkan kekayaan pemegang saham melalui nilai perusahaan. Nilai perusahaan
ini dapat meningkat tergantung dari harga saham perusahaan dan bagaimana manajemen
Perusahaan mengelola dana internal dan eksternal untuk menjalankan operasional
perusahaan. Nilai perusahaan juga menunjukkan seberapa baik manajemen mengelola
perusahaan, apakah baik atau buruk. Kinerja perusahaan merupakan suatu pencapaian yang
ingin dicapai oleh perusahaan dan biasanya ditunjukkan dengan nilai perusahaan yang baik,
dengan melihat nilai perusahaan yang ditampilkan oleh investor perusahaan atau pengguna
laporan keuangan dapat mengetahui apakah operasi perusahaan dalam mengelola aset,
liabilitas dan pemerataan telah berjalan dengan baik.
Biasanya untuk menilai baik atau buruknya nilai suatu perusahaan, para pengguna laporan
keuangan menggunakan pengukuran kinerja keuangan untuk membacanya. Persaingan
perusahaan yang begitu kompetitif, harus didukung dengan penyajian annual report yang
rapi.Laporan tahunan dirancang untuk membantu pengguna lapora nuntuk mengidentifikasi
hubungan antar variabel laporan tahunan dan menunjukkan kinerja keuangan suatu
perusahaan. Laporan keuangan ini menunjukkan kondisi dan posisi keuangan perusahaan.
Kondisi dan posisi keuangan perusahaan dapat berubah setiap periodenya sesuai dengan
operasi yang berlangsung di perusahaan tersebut. Perubahan yang terjadi pada laporan posisi
keuangan tentunya akan mempengaruhi harga saham secara keseluruhan. Dan tentunya harga
saham ini merupakan cerminan dari nilai perusahaan itu sendiri. Apabila perusahaan ingin
mencapai kinerja yang maksimal maka perusahaan harus memperhatikan harga saham
perusahaan tersebut agar lebih menarik bagi investor.
Perusahaan harus cukup kompetitif untuk bertahan di pasar global. Salah satu strategi yang
tidak tepat untuk bertahan dari persaingan adalah dengan meningkatkan nilai profitabilitas
perusahaan dengan meningkatkan nilai penjualan produk. Manajemen perusahaan harus
memperhatikan dua faktor kunci untuk meningkatkan penjualan: menentukan harga jual
produk yang sesuai dan menghasilkan barang berkualitas tinggi. Harga jual yang dapat
menutupi biaya produksi dan mengandung Tingkat keuntungan yang diharapkan entitas
optimal, memperhatikan peraturan perundangundangan, daya beli konsumen, dan
kemampuan bersaing dengan kompetitor lainnya, adalah harga jual yang ditetapkan tepat.
Barang yang berkualitas tinggi memuaskan atau bahkan melampaui harapan penggunanya
dan memiliki nilai tinggi, artinya kesenangan yang mereka alami lebih besar daripada biaya
yang mereka bayarkan untuk memperoleh produk. Bagaimana perusahaan manufaktur dapat
menghasilkan barang berkualitas tinggi dengan harga yang wajar di pasar. Disinilah
pendekatan manajemen biaya modern berperan, dan informasi biaya yang tidak terdistorsi
sekarang sangat penting bagi perusahaan industri. Biaya akuntansi adalah masalah yang
sangat signifikan bagi organisasi manufaktur.
Pandemi Covid-19 yang terjadi di dunia juga berdampak pada dunia investasi. Sejak
diumumkannya kasus Covid-19, tren IHSG menurun. Pada tahun 2020 pertumbuhan industry
makanan dan minuman meningkat positif sebesar 1,58% dan mengalami kinerja negatif
sebesar 6,89% untuk industri penyedia makanan dan minuman. Kinerja negatif sepanjang
tahun 2020, akibat dampak pandemi virus Covid 19. Namun industri ini menarik bagi
investor karena menyediakan kebutuhan konsumen, sehingga memiliki risiko persaingan
yang ketat (Bursa Efek Indonesia, 2020). Menurut survei sosial demografi Covid-19 yang
dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 merilis hasil persentase perubahan
konsumsi masyarakat yaitu produk kesehatan naik 73,3%, bahan makanan naik 65,8%,
pulsa/paket data naik 56,6%, makanan dan minuman naik 46,1%, listrik naik 37,3%,
angkutan umum naik hanya 7,8%, dan bahan bakar minyak naik hanya 7,3%. Pengeluaran
untuk produk kesehatan, bahan makanan, dan pulsa ponsel meningkat lebih dari 50%.
Persentase perubahan konsumsi masyarakat tertinggi dari 5 barang konsumsi tersebut adalah
produk kesehatan, bahan makanan, pulsa/paket data, makanan dan minuman siap saji. Produk
dari perusahaan manufaktur di sektor industri barang konsumsi sering digunakan dan
dinikmati dalam kehidupan sehari-hari. Dikutip dari Kontan pada 03 April 2020, melansir
data mingguan Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat tiga indeks sektoral yang menopang
pergerakan IHSG dalam sepekan, yakni sektor industri dasar yang tumbuh 11,39%, sektor
manufaktur dengan 6,01 pertumbuhan. %, dan sektor barang konsumsi yang menguat 5,46%
dalam sepekan (Surhardi, 2020)
1.2 Rumusan Masalah
1) Apalkah profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
2) Apakah likuiditas berpengaruh terhadap nilali perusahaan?
3) Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhaldap nilai perusahaan?
4) Apakah struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
5) Apakah umur perusahaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan?
1.4 Manfaat
Bagi pihak investor Dapat memberikan informasi yang beruhubungan dengan pengaruh
profitabilitas ,likuiditas, ukuran Perusahaan, struktur modal, dan umur Perusahaan terhadap
nilai Perusahaan
Pihak penulis dapat menambah pengalaman dan memperluas pengetahuan di biang jual beli
saham
Pihak Perusahaan Dapat menjadi bahan masukan dan pertimbangan dalam nilai perusahaan
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Teori Sinyal
Teori Sinyal adalah suatu sebuah tindakan yang diambil oleh manajemen perusahaan yang
memberikan petunjuk kepada investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek
perusahaan. Signalling theory juga menjelaskan mengapa perusahaan harus mempuyai niat
untuk memberikan informasi berupa laporan keuangan perusahaan kepada pihak eksternal.
Niat perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat asimetri informasi di antara
perusahaan dan pihak luar karena perusahaan mengetahui lebih banyak mengenai
perusahaannya sendiri dan prospek yang di masa yang akan datang daripada pihak luar.
Kurangnya informasi bagi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi
diri mereka bahkan dapat menjauh dengan memberikan penilaian yang rendah terhadap
perusahaan dan dapat menurunkan citra perusahaan. Salah satu cara untuk mengurangi atau
dapat menghilangkan informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal kepada pihak luar.
Teori sinyal dari Brigham dan Houston (2016) dalam [11], ialah suatu tindakan yang
dilakukan oleh manajemen perusahaan yang menyampaikan arahan untuk para penanam
modal perihal bagaimana manajemen mewujudkan harapan perusahaan. Memberikan info
perusahaan pada pasar modal mengakibatkan teori signal berfungsi. Sinyal- sinyal bisa
dipergunakan untuk menyimpulkan apa saja yang akan berlangsung di dalam suatu
perusahaan perihal operasinya untuk membuat informasi menjadi lebih berguna tidak hanya
bagi para investor begitu pula bagi regulator. Teori Signaling theory ialah aksi yang dilakukan
oleh pemegang lama saham yang akan menyampaikan info kepada para penanam modal
perihal kinerja perusahaan serta nilai perusahaan pada waktu yang akan datang, sinyal positif
bagi para penanam modal berguna untuk memasukkan dananya kepada suatu perusahaan.
Dibutuhkan adanya dorongan dari pihak perusahaan yang akan menyampaikan sinyal kepada
para penanam modal yang bertujuan untuk menyampaikan info perihal bagaimana besarnya
nilai perusahaan data yang hendak dipublikasikan menjadi sesuatu pengumuman untuk
menyampaikan signal bagi para penanam modal dalam pengumpulan keputusan penanaman
modal.
Teori ini mendeskripsikan bagaimana semestinya suatu perusahaan akan menyampaikan
signal pada para konsumen informasi finansial tentang aksi manajer mewujudkan harapan
pemilik. Tujuan dari mempublikasi laporan keuangan ialah untuk menyampaikan info serta
sinyal bagi pemegang saham pada pengumpulan keputusan penanaman modal [12]. Teori ini
menyampaikan bagaimana perusahaaan tersebut mempunyai harapan untuk menyampaikan
data yang berkaitan dengan laporan keuangan serta dividen pada pihak dalam dan juga
eksternal, dengan tujuan dari data itu dapat mempermudah dalam pengumpulan keputusan
oleh pihak- pihak tadi.
2.1.2 Nilai Perusahaan
Nilai perusahaan merupakan nilai pasar perusahaan atas surat berharga hutang dan ekuitas
perusahaan yang beredar. Memaksimalkan nilai perusahaan sangat penting artinya bagi suatu
perusahaan, karena dengan memaksimalkan nilai perusahaan berarti juga memaksimalkan
kemakmuran pemegang saham yang merupakan tujuan utama Perusahaan (Sakdiah, 2019).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Fernandes , 2013) dijelaskan bahwa nilai nilai
perusahaan merupakan gambaran investor terhadap perusahaan yang dihubungkan dengan
harga saham, sehingga harga saham menjadi alat ukur bagi para investor dalam menentukan
nilai dari suatu perusahaan serta pengaruhnya bagi keputusan berinvestasi para investor
dalam suatu perusahaan. Semua perusahaan pasti ingin memperoleh keuntungan semaksimal
mungkin dan memaksimalkan nilai perusahaan. (Siahaan, 2013)
2.1.3 Profitabilitas
Profitabilitas adalah rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan.
Profitabilitas ini memberikan gambaran seberapa efektif perusahaan beroperasi sehingga
memberikan laba bagi perusahaan (Kasmir, 2014). Penggunaan rasio profitabilitas dapat
dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan
keuangan, Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu
tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut
(Kasmir, 2014). Rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas dalam penelitian ini
adalah Return on Asset (ROA). Menurut hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
(Komarudin & Affandi, 2019) menghasilkan penelitian bahwa Profitabilitas berpengaruh
signifikan terhadap Nilai Perusahaan.
2.1.4 Liquiditas
Likuiditas merupakan kemampuan perusahaan untuk membayarkan hutang jangka pendeknya
dengan memanfaatkan asset lancarnya. Likuiditas yang rendah akan berdampak pada
penurunan harga harga saham perushaan, tetapi jika likuiditas terlalu tinggi akan mengurangi
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan profit atau laba perusahaan karena akan terlalu
banyak dana yang tidak digunakan secara efektif, sebaliknya jika current ratio yang terlalu
tinggi juga kurang bagus karena akan menunjukkan banyaknya dana yang tidak digunakan
secara efektif yang pada akhirnya dapat mengurangi kemampuan Perusahaan dalam
menjalankan kegiatannya.Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan
oleh Rachmalia, Zahroh, Maria (2016) yang dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa
likuiditas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap nilai perusahaan. Namun, hasil
penelitian tidak sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Mafizatun Nurhayati
(2013) yang dalam penelitiannya menyimpulkan likuiditas tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap nilai perusahaan.
Profitabilitas
Likuiditas
Struktur modal
Umur perusahaan