05.4 bab 4
05.4 bab 4
05.4 bab 4
1
Abdul Siddik, Sejarah Bengkulu 1500-1990 , (Jakarta: Balai Pustaka, 1996),
hlm. ix
58
59
2
Ibid…hlm 3
3
Ibid… hlm 5
4
Ibid
60
5
Setiyanto, Agus, Orang-orang Besar Bengkulu: Riwayatmu Dulu,
(Yogyakarta: Ombak, 2010), cet. II, hlm. 31.
6
Sejarah Kota Bengkulu, dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Bengkulu. diakses
pada tanggal 29 september 2010
61
7
Tim Penyusun Badan Pusat Statistik Kota Bengkulu, Kota Bengkulu Dalam
angka (Bengkulu: BPS, 2009), hlm. 6
8
benteng Malboroug di bangun oleh perusahaan India Timur dibawah
kepemimpinan gubernur Joseph Callet. The fort constitutes the strong for Benteng
Marlborough berdiri menghadap selatan, dan memiliki luas 44,100 meter persegi.
Benteng ini mempunyai bentuk bangunan abad 18, menyerupai kura-kura. Pintu
utamanya dikelilingi parit yang luas dan dapat dilalui oleh jembatan. Menurut
masyarakat disekitar di Benteng itu juga terdapat pintu keluar bawah tanah yang
dulu digunakan pada waktu perang.
9
pada jaman kolonial Belanda (1939—1942), Soekarno (yang kemudian
menjadi Presiden RI pertama) pernah diasingkan di Bengkulu. Selama dalam
pengasingan Soekarno tinggal di rumah yang beralamat di Anggut Atas dan sekarang
dikenal dengan jalan Soekarno Hatta. Beberapa peralatan, sepeda, perpustakaan
buku-buku dan yang lainnya. Selama tinggal di Bengkulu, Soekarno mendesain
masjid, yang sekarang dikenal dengan Masjid Jamik (Jamik Mosque).
10
Parr Monuments terletak didepan Pasar Barukoto disebrang Benteng
Marlborough, sedangkan Hamilton Monuments terletak di jalan Soekarno-Hatta.
Monumen ini dibangun oleh Inggris untuk memperingati kekalahan mereka di
Bengkulu.
62
Tabel 4.3
11
Tim Penyusun Profil Departemen Agama Kota Bengkulu Tahun 2008
(Bengkulu: Depag Kota Bengkulu 2008), hlm. 1
63
4. Perekonomian
Kondisi atau keadaan perekonomian masyarakat Kota
Bengkulu dalam kesehariannya sangat beragam. Berdasarkan
lapangan kerja, penduduk kota Bengkulu hampir setengahnya
bergerak dibidang jasa 39,10 %. Berikutnya bekerja dibidang
perdagangan 29, 40 %, selebihnya dibidang pertanian 9,50 % ,
sebagian pekerja sebagai nelayan.
12
. Badan Pusat Statistik Kota Bengkulu Tahun 2017
65
Tabel 4.4
JUMLAH PENDUDUK KOTA BENGKULU BERDASARKAN
AGAMA YANG DIANUT
NO Agama Jumlah Penduduk
1 Islam 349. 375
2 Kristen 11.933
3 Katholik 5.513
4 Hindu 1.073
5 Budha 1.375
6 Konghucu 0
Sumber data: Subbag Hukum dan KUB Kanwil Kemenag
Bengkulu
13
Pemda Tk.1, Kitab Undang-undang Simbur Tjahaja, (Sumatera Selatan, t.t)
14
Iman Kurniawan, ―Cuci Kampung Dengan Darah Kambing‖, https: // www.
Kompasiana .com/. Diakses pada 14 April 2019.
15
Bastanta Pramana Sembiring, ―Tegaknya Budaya Membuang Sial Atau
Tolak Balak‖, http://www.pastvnews.com. /artikel/. Diakses pada Jan 9, 2016.
67
16
Muhammad Adil, Ibid… hlm. 63
17
Farida, Yunani Hasan, ―Undang-undang Simbur Cahaya Sebagai Sumber
Hukum di Kesultanan Palembang‖, Universitas Sriwijaya, t,t. hlm. 3
68
18
Kitab Undang-undang Simbur Tjahaja
19
Ibid
20
Ibid
69
21
Ibid
22
Ibid
70
23
Ibid,… Bab 1 Pasal 24
24
Ibid…Bab 1 Pasal 25
71
25
Ibid…Bab II Pasal 24
26
Ibid… Bab 1 Pasal 6
27
Ibid… Bab 1 Pasal 8
72
28
Ibid… Bab 1 Pasal 7
29
Ibid…Bab 1 Pasal 9
30
Ibid…Bab 1 Pasal 10
73
gantang beras, 100 biji kelapa, 1 guci gula nau, dan 1 guci
bekasam.31 (ketentuan Bab II pasal 23)
2) Sumbang Kecil
Dalam kasus ini, yang mana perbuatan zina dilakukan
oleh laki-laki dengan perempuan yang terkait mahram
karna ikatan perkawinan. Seperti yang dilakukan antara
mertua laki-laki dengan menantunya (istri dari anaknya)
atau menantu laki-laki dengan mertuanya (ibu dari
istrinya).
Jika itu Pelaku sumbang kecil, maka sanksinya basuh
dusun dengan seekor kambing ditambah denda uang 40
ringgit serta dihadapkan sidang besar dan hukuman raja
(keputusan yang berkuasa atau sultan)32
3) Sumbang Besar
Sumbang Besar yaitu perbuatan zina yang dilakukan
antara laki-laki dan perempuan yang masih dalam
mahramnya (yang masih hubungan darah). Seperti zina
bapak dengan anak perempuannya, atau saudara laki-laki
dengan saudara perempuan kandungnya.
Jika pelaku sumbang besar, maka sanksinya basuh
dusun dengan seekor kerbau ditambah denda uang 80
ringgit dan akan dihadapkan sidang besar serta hukuman
raja.33
Untuk penjelasan mengenai ketentuan-ketentuan sanksi
dan berapa bayaran denda yang harus dikeluarkan, itu memang
sudah tercatat di undang-undang Simbur Cahaya.
31
Ibid…Bab II Pasal 23 (tambahan)
32
Ibid… Bab II Pasal 28 (tambahan)
33
Ibid
74
34
Wawancara Dengan Harmen Zet, ketua Badan Musyawarah Adat (BMA),
Tanggal 28 Juli 2019
35
Ibid
75
yang lain. Istilahnya mbasuh dusun ini adalah obat agar tidak terjadi
dengan yang lain, namun kenyataanya masih juga sering terjadi.36
Menurut Tokoh Agama di Kota Bengkulu: sanksi mbasuh dusun
ini sebenarnya masih sangat jauh dari hukuman pezina yang termuat
dalam al-Qur’an maupun hadis. Akan tetapi karena kita ini hidup dan
bermukin di satu daerah atau satu kampung, maka sanksi-sanksi adat
yang diterapkan harus diikuti. Jika dilihat terhadap adanya sanksi
mbasuh dusun ini dapat mengurangi bahkan membuat pelaku jera,
maka diharapkan agar sanksi seperti ini lebih diterapkan dan
diberlakukan menurut ketentuan yang berlaku. Melihat pergaulan
remaja zaman sekarang sangat mengkhawatirkan, maka tidak salah
jika sanksi mbasuh dusun sebagai hukuman yang diberikan kepada
yang melanggar.37
Adapun di kecamatan Selebar yang sering terjadi pastinya
bujang gadis yang memang belum menikah seperti hal menutup pintu
di kamar kost/kontrakan hingga menginap. Sebenarnya memang
belum dikategorikan zina, tapi karna kita tidak tahu perbuatan apa
yang dilakukan didalam, maka dalam adat ini sudah dikenakan.
Namun bukan hanya bujang gadis, yang sudah menikah maupun
janda pun juga pernah tertangkap. Sebelumnya memang sudah
dilakukan penyelidikan. Seperti contoh kasus: beberapa orang warga
tealah mencurigai perbuatan terlarang disebuah kamar kost
mahasiswi, dengan alasan warga sering melihat laki-laki pulang
sampai tengah malam. Kemudian warga melakukan pengintaian,
setelah ditunggu beberapa jam laki-laki tersebut tidak pulang-pulang
bahkan tidak nampak keluar dari kamar kost dengan pintu kamar
tertutup. Warga langsung melaporkan hal tersebut kepada ketua RT,
kemudian ketua RT dan warga setempat menggerbeknya, setelah
digerbek ditemukan mahasiswi bersama laki-laki yang dicurigai
tersebut. 38
36
Wawancara Dengn Zailan, Ketua RT Kelurahan Pagar Dewa Kecamatan
Selebar, Tanggal 23 Juli 2019
37
Wawancara Dengan Imam Maksum, Imam Masjid Ar-Rahman Kelurahan
Pagar Dewa, Tanggal 2 Agustus 2019
38
Wawancara Dengan Zailan, Ibid
76
39
Wawancara Dengan Sabirin, Ketua Adat Kecamatan Gading Cempaka,
Tanggal 30 Juli 2019
40
Wawancara dengan Sofyan Djunet, Ketua Adat Kecamatan Selebar,
Tanggal 28 Juli 2019
41
Wawancara Dengan Harmen Zet, Ibid
77
ekonomi dan sosial. Jika si pelaku adalah berasal dari orang yang
tidak mampu, maka kambing bisa diganti dengan seekor ayam atau
sepasang burung merpati.42
Contoh kasus, terjadi kasus perzinaan yang dilakukan oleh laki-
laki yang telah terikat perkawinan dengan perempuan yang belum
terikat perkawinan. Kemudian warga melakukan pengintaian, warga
melaporkan kepada ketua RT lalu menghubungi ketua adat,
penggerbekan dilakukan oleh ketua adat beserta warga. Kemudian
diselesaikan dalam musyawarah Mufakat Rajo Penghulu. Setelah
melalui berbagai proses adat, maka dikenakan sanksi adat berupa
permohonan maaf, pertanggungjawaban dengan membayar
Rp.500.000 kepada pihak istri yang dirugikan, dan upacara tepung
setawar sedingin serta mbasuh dusun.43
Dalam menyelesaikan masalah tersebut, bukan serta merta
langsung diadili, melainkan ada tahapan-tahapan penyelesaiannya
trelebih dahulu, yaitu: 44
45
Ibid
79
46
Wawancara Dengan Zailan, Ibid
47
Ibid
48
Wawancara Dengan Harmen Zet. Ibid
80
49
Ibid
50
Wawancara Dengan Sabirin, Ibid
51
Ibid
52
Wawancara Dengan Sofyan Djunet, Ibid
81
53
Wawancara Dengan Sabirin, Ibid
54
Wawancara Dengan Zailan, Ibid
55
Ibid
56
Ibid
82
Pasal 10
Djika gadis atau rangda bunting, tiada njata siapa njang
punja perbuatan, perempuan itu dihukum rapat marga
dengan denda sebesar-besarnja 12 ringgit serta perlu
perempuan juga, bunting gelap atau sanakja bersedekah
kambing ― pembasuh dusun‖ namanja.57
Pasal 11
Djika perempuan bunting gelap tiada njata siapa punja
perbuatan, lantas pergi numpang dirumah orang jang akan
beranak, maka orang jang punja rumah itu kena tepung satu
kambing.58
Pasal 27
57
Simbur Tjahaja, Ibid… Pasal 10
58
Ibid…Pasal 11
59
Ibid…Pasal 27
85
60
Abd. Al-Qadir Audah, At-Tasyri‟ Al-Jinaiy Al-Islamiy, Juz II, (Beirut: Dar
Al-Kitab Al’Arabi, t,t), hlm. 347
86
61
Diterjemahkan Oleh Yayasan Penyelenggaraan Penerjemah Al-Qur’an
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an Al-Karim dan Terjemahnya, (Semarang: PT.
Karya Toha Putra Semarang, 2002), Ayat: 2
87
Rajam bagi pelaku zina yang sudah menikah dan cambuk dan
diasingkan bagi pelaku zina yang belum menikah.
Terdapat cara pembuktian didalam Islam yaitu: pertama empat
orang saksi yang bena-benar melihat perbuatan tersebut. Yang mana
saksi-saksi tersebut harus memenuhi kriteria syarat-syarat yang telah
ditentukan. Kedua adanya pengakuan dari si pelaku, ketiga adanya
bukti atau tanda-tanda kehamilan dari wanita yang berzina.
Karena zina ini termasuk kelompok hukuman hadd, oleh sebab
itu hukumanannya sangat berat, maka dalam melaksanakan sanksi
zina haruslah berhati-hati, maka dengan itu perlu pembuktian denagn
benar sebagaimana yang telah disebutkan.
Dalam pelaksanaan dera/cambuk sebagaimana dalam Islam,
pelaksanaannya dilakukan dengan cara berdiri bagi lagi-laki dan
duduk bagi perempuan. Meskipun disini ada perbedaan ulama yang
mengatakan baik laki-laki maupun perempuan itu dilaksanakan
dengan cara berdiri dan dicambuk cemeti, mencambuk dengan
cambukan dengan tidak terlalu keras dan tidak terlalu pelan.
Sedangkan dalam pelaksanaan rajam, Adapun hukuman rajam, jika
yang terhukum adalah seorang wanita, para ulama telah bersepakat
bahwa wanita dihukum dengan duduk. Pelaksanaannya apabila laki-
laki tidak dipendam di lobang, melainkan berdiri dengan tangan
dipegang dan diikat, sedangkan perempuan pelaksanaannya
dipendam di lobang. Adapun menurut jumhur ulama laki-laki
dirajam dengan cara berdiri dan perempuan dengan duduk.
Jika dibandingkan hukuman didalam hukum Islam, maka
sanksi adat mbasuh dusun bagi pelaku zina, masih sangat jauh dari
penerapan sanksi zina dalam Islam. Namun, dalam segi tujuan
terdapat persamaan yaitu sama-sama memberikan pelajaran dan
hukuman pada pelaku zina agar tidak mengulangi lagi perbuatannya
tersebut. Meskipun terdapat tujuan lain yang sama sekali tidak sesuai
dengan ajaran Islam seperti anggapan-anggapan dan mitos
masyarakat setempat.
Namun, apabila dilihat dari kriteria pembuktian, sanksi
mbasuh dusun tidak bisa dikatakan seperti sanksi zina yang
88