LK Berbasis Kasih Sayang - LILIS DWI HENDRAWATI - 198901272022212009 - Lilis Dwi Hendrawati

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

LEMBAR KERJA MODUL

PENDIDIKAN BERBASIS KASIH SAYANG

Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak Jabar, Mari membahas tentang konsep


Pendidikan berbasis kasih sayang. Mari kita simak dan telaah video dan bahan bacaan
yang disediakan dan jawablah pertanyaan di bawah ini.
1. Apa yang dimaksud dengan Pendidikan berbasis kasih sayang?

Pendidikan berbasis kasih sayang adalah pendekatan pendidikan yang


menekankan pentingnya hubungan emosional yang positif antara pendidik
dan peserta didik. Konsep ini berfokus pada pengembangan lingkungan
belajar yang penuh empati, perhatian, dan dukungan, di mana setiap
individu merasa dihargai dan dipahami. Memiliki prinsip utama yaitu
Empati dan Kepedulian, Hubungan positif, Kehangatan dan Dukungan,
Peningkatan kesejahteraan Emosiaonal, penghargaan Terhadap Keragaman

2. Mengapa penting bagi guru untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip


Pendidikan berbasis kasih sayang?
Prinsip – prinsip tersebut dapat :
1. Meningkatkan Keterlibatan dan Motivasi peserta didik
2. Memperkuat Hubungan Positif antara guru dan peserta didik
3. Meningkatkan Kesejahteraan Emosional
4. Menumbuhkan Rasa Kepercayaan dan Keamanan
5. Mengurangi Masalah Disiplin
6. Mendukung Perkembangan Sosial dan Emosional
7. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Positif

3. Tuliskan hal-hal baru yang Anda pelajari dari video dan bahan bacaan tersebut!

Bagaimana seorang pendidik dapat memberikan pendekatan, membangun


hubungan yang positif dengan peserta didik. Pendidikan berbasis kasih
sayang dapat mempengaruhi interaksi antar siswa, termasuk cara-cara
untuk mengurangi konflik dan meningkatkan kerja sama di dalam
kelompok.
Bapak/Ibu calon Guru Penggerak Jabar, mari membahas tentang prinsip – prinsip Pendidikan
berbasis kasih sayang. Simak dan telaah video dan bahan bacaan yang tersedia dan jawablah
pertanyaan di bawah ini.
1. Apa prinsip-prinsip Pendidikan berbasis kasih sayang?

1. Empati dan Kepedulian: Pendidik harus memahami dan merespons


perasaan dan kebutuhan siswa dengan penuh empati. Ini berarti
mendengarkan siswa dengan saksama, merespons dengan perhatian, dan
memperhatikan kesejahteraan emosional mereka.
2. Penghargaan terhadap Individu: Setiap siswa dihargai sebagai individu
dengan kekuatan, kebutuhan, dan latar belakang unik. Pendidik berusaha
untuk memahami dan menghormati keberagaman serta perbedaan di
antara siswa.
3. Hubungan Positif dan Dukungan: Menciptakan hubungan yang positif
antara pendidik dan siswa, serta di antara siswa itu sendiri. Dukungan ini
melibatkan memberikan umpan balik yang membangun, menciptakan
lingkungan yang aman, dan membantu siswa merasa diterima dan dihargai.
4. Penguatan Positif dan Pujian: Menggunakan penguatan positif dan pujian
untuk memotivasi dan membangun rasa percaya diri siswa. Ini mencakup
mengakui usaha dan pencapaian siswa secara tulus dan konstruktif.
5. Perhatian terhadap Kesejahteraan Emosional: Memperhatikan
kesejahteraan emosional siswa dan memberikan dukungan untuk
membantu mereka mengatasi stres, kecemasan, dan tantangan lainnya. Ini
termasuk mengajarkan keterampilan pengelolaan emosi dan membangun
ketahanan emosional.
6. Keterlibatan dan Partisipasi: Mendorong partisipasi aktif siswa dalam
proses pembelajaran dan menciptakan lingkungan yang memungkinkan
siswa merasa terlibat dan memiliki suara dalam keputusan yang
mempengaruhi mereka.
7. Pembangunan Keterampilan Sosial dan Emosional: Mengintegrasikan
pengembangan keterampilan sosial dan emosional dalam kurikulum,
termasuk kemampuan berkomunikasi, berkolaborasi, dan memecahkan
masalah dengan cara yang positif.
8. Perhatian pada Keseimbangan: Menyeimbangkan antara tuntutan
akademis dan kebutuhan emosional siswa. Ini berarti memahami bahwa
pencapaian akademik harus diimbangi dengan perhatian pada kesehatan
mental dan emosional siswa.
9. Penghargaan terhadap Proses Belajar: Menilai siswa berdasarkan
kemajuan dan usaha mereka, bukan hanya hasil akhir. Ini mengakui
perjalanan belajar siswa dan memberikan dorongan untuk terus berusaha.
10. Inklusi dan Aksesibilitas: Memastikan bahwa semua siswa, tanpa
memandang latar belakang atau kebutuhan khusus, memiliki akses yang
setara dan merasa diterima dalam lingkungan belajar.
2. Mengapa penting bagi guru untuk memahami dan menerapkan prinsip-prinsip Pendidikan
berbasis kasih sayang?
Prinsip – prinsip tersebut dapat :
1.Meningkatkan Keterlibatan dan Motivasi peserta didik
2.Memperkuat Hubungan Positif antara guru dan peserta didik
3.Meningkatkan Kesejahteraan Emosional
4.Menumbuhkan Rasa Kepercayaan dan Keamanan
5.Mengurangi Masalah Disiplin
6.Mendukung Perkembangan Sosial dan Emosional
7.Menciptakan Lingkungan Belajar yang Positif

3. Bagaimana penerapan prinsip-prinsip pendidikan berbasis kasih sayang di sekolah


Bapak/Ibu?
Guru mengembangkan hubungan pribadi dengan peserta didik dengan memahami
latar belakang dan kebutuhan mereka. Misalnya, guru dapat mengadakan sesi
berbicara individu untuk memahami tantangan atau aspirasi peserta didik.
Menyediakan layanan konseling atau sesi dukungan emosional di sekolah untuk
membantu siswa mengatasi masalah pribadi atau sosial. Memberikan umpan balik
yang membangun dan positif yang fokus pada usaha dan kemajuan, bukan hanya hasil
akhir.
Bapak/Ibu guru Penggerak Jabar, mari membahas tentang strategi implementasi
Pendidikan berbasis kasih sayang. Simak dan telaah video dan bahan bacaan yang
tersedia dan jawablah pertanyaan di bawah ini.

1. Strategi apa saja yang dapat diterapkan dalam Pendidikan berbasis kasih sayang ?

Dalam pendidikan berbasis kasih sayang, strategi yang diterapkan bertujuan untuk
menciptakan lingkungan belajar yang suportif, empatik, dan positif. Berikut adalah
beberapa strategi yang dapat diterapkan:
1. Membangun hubungan positif dengan peserta didik
2. Memberikan dukungan emosional dengan peserta didik
3. Menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman
4. Melibatkan siswa dalam pengambilan keputusan
5. Menyesuaikan pengajaran dengan kebutuhan siswa
6. Menghargai keberagaman

2. Tuliskan hal-hal yang sudah Anda ketahui mengenai strategi implementasi


yang dapat diterapkan dalam Pendidikan berbasis kasih sayang!
Mengenal Siswa Secara Individu: Luangkan waktu untuk mengenal siswa di luar
prestasi akademis mereka, seperti minat, bakat, dan latar belakang pribadi. Ini
membantu membangun hubungan yang lebih mendalam dan menunjukkan perhatian
yang tulus.
Mendengarkan Aktif: Praktekkan mendengarkan aktif dalam interaksi sehari-hari
dengan siswa, menunjukkan bahwa pendapat dan perasaan mereka penting
Sistem Penghargaan: Menerapkan sistem penghargaan yang menilai usaha dan
kemajuan siswa, bukan hanya hasil akhir. Contohnya termasuk pujian verbal,
penghargaan.

3. Tuliskan hal-hal yang baru Anda ketahui dari bahan bacaan dan tayangan video
tersebut!
Dampak positif dari pendekatan berbasis kasih sayang terhadap motivasi siswa,
hasil akademis, dan kesejahteraan emosional.

4. Apa hal-hal yang ingin Anda pelajari lebih lanjut ?

Teknik spesifik dan praktik terbaik untuk menerapkan pendidikan berbasis kasih
sayang dalam berbagai konteks sekolah, termasuk tantangan yang dihadapi dan
bagaimana mengatasinya
Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak Jabar, Mari membahas tentang Metode
Pendidikan berbasis kasih sayang. Simak dan telaah video dan bahan bacaan yang tersedia
dan jawablah pertanyaan di bawah ini.
1. Sebutkan metode Pendidikan berbasis kasih sayang yang relevan diimplementasikan di
ruang kelas Bapak/Ibu Guru?

Menggunakan pendekatan pengajaran yang memperhatikan latar belakang dan


kebutuhan individu siswa. Misalnya, mengenal siswa secara pribadi dan
mengakomodasi gaya belajar serta kebutuhan khusus mereka. Menunjukkan empati
dengan mendengarkan siswa secara aktif dan memberikan perhatian penuh ketika
mereka berbicara, baik mengenai masalah akademis maupun pribadi, menggunakan
pembelajaran PBL (Problem Based Learning)

Tujuan Pembelajaran Khusus:


1. Merancang Pembelajaran berbasis kasih sayang sesuai dengan konteks
masing-masing guru.
2. Melaksanakan Pembelajaran berbasis kasih sayang sesuai konteks masing-masing
guru.

Bapak/Ibu Guru Penggerak Jabar, setelah Bapak/Ibu memahami Pendidikan berbasis


kasih sayang, selanjutnya tuangkanlah pemahaman Bapak/Ibu dalam RPP dengan
mengakomodasi prinsip-prinsip pendidikan berbasis kasih sayang dari sang guru qolbu
Een Sukaesih dengan Strategi/Metode yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik di
sekolah Bapak/Ibu.

Langkah-langkah yang dapat Anda ikuti:


1. Buatlah pemetaan prinsip-prinsip pendidikan berbasis kasih sayang yang sesuai
dengan bahan bacaan di atas.
2. Tentukan strategi/metode implementasi Pendidikan berbasis kasih sayang yang akan
Bapak/Ibu kembangkan dalam mata pelajaran yang diampu.
3. Tuliskan detail dari teknik pembelajaran yang Bapak/Ibu pilih pada RPP (Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran) yang terdiri dari 3 komponen (Tujuan, aktivitas, dan
asesmen).
4. Siapkan perangkat untuk mendokumentasikan kinerja murid pada saat teknik
pembelajaran dilakukan.
5. Unggah dokumentasi RPP dan pembelajaran yang sudah Bapak/Ibu lakukan pada
akun youtube Bapak/Ibu.
6. Tautkan link RPP dan video youtube tersebut pada kolom berikut ini :

Link RPP/ Perangkat Pembelajaran :


https://drive.google.com/file/d/1c7_O5muYVJnLQ2Iz2THBJUv09Ovp5Bf5/view?usp=sharing

Link Youtube :
https://youtu.be/ffF51UCJAyg?si=DGFQ0z9FUt2MpzpT
Bapak/ Ibu guru dapat merefleksikan kegiatan Aksi nyata yang dibuat. Setelah membuat aksi nyata
terkait dengan Pembelajaran berbasis kasih sayang, Silahkan Bapak/ Ibu Guru membuat refleksi
tentang aksi nyata yang dibuat menggunakan alur 4F (Fact, Feeling, Finding, and Future). 4F
merupakan model refleksi yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. 4F dapat diterjemahkan
menjadi 4P, dengan pertanyaan sebagai berikut (disesuaikan dengan yang sedang terjadi pada saat
penulisan jurnal):

1. Facts (Peristiwa): Ceritakan pengalaman Anda mengikuti pembelajaran pada minggu ini atau
pada saat menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Apa hal baik yang saya alami dalam proses
tersebut? Ceritakan juga hambatan atau kesulitan Anda selama proses pembelajaran pada
minggu ini? Apa yang saya lakukan dalam mengatasi kendala tersebut?
2. Feelings (Perasaan): Bagaimana perasaan Anda selama pembelajaran berlangsung? Apa yang
saya rasakan ketika menerapkan aksi nyata ke dalam kelas? Ceritakan hal yang membuat
Anda memiliki perasaan tersebut.
3. Findings (Pembelajaran): Pelajaran apa yang saya dapatkan dari proses ini? Apa hal baru
yang saya ketahui mengenai diri saya setelah proses ini?

4. Future (Penerapan): Apa yang bisa saya lakukan dengan lebih baik jika saya
melakukan hal serupa di masa depan? Apa aksi/tindakan yang akan saya lakukan
setelah belajar dari peristiwa ini?

AKSI NYATA
1. Fact (Fakta)

Selama satu semester terakhir, saya telah menerapkan beberapa strategi berbasis kasih
sayang di ruang kelas saya. Ini termasuk menerapkan sistem penghargaan berbasis usaha,
melaksanakan sesi mindfulness di awal dan akhir kelas, serta mengadakan diskusi kelompok
untuk meningkatkan keterampilan sosial siswa. Saya juga mulai melibatkan siswa dalam
perencanaan kegiatan kelas dan mengadakan pertemuan rutin dengan orang tua untuk
meningkatkan keterlibatan mereka.

2. Feeling (Perasaan)

Selama penerapan strategi ini, saya merasakan perasaan positif dan kepuasan yang
mendalam. Melihat perubahan dalam suasana kelas dan meningkatnya keterlibatan siswa
membuat saya merasa lebih terhubung dengan mereka. Namun, saya juga mengalami
beberapa tantangan, seperti resistensi awal dari siswa yang belum terbiasa dengan
pendekatan baru dan kesulitan dalam menyeimbangkan waktu antara pembelajaran
akademik dan aktivitas berbasis kasih sayang.
3. Finding (Temuan)

Dari penerapan strategi ini, saya menemukan beberapa hal yang signifikan:

 Peningkatan Kesejahteraan Siswa: Ada peningkatan dalam kesejahteraan emosional


siswa, seperti yang terlihat dari penurunan tingkat stres dan peningkatan suasana hati
positif di kelas.
 Motivasi dan Keterlibatan: Siswa menunjukkan peningkatan motivasi dan keterlibatan
dalam pembelajaran, terutama ketika mereka merasa dihargai dan didukung.
 Pengembangan Keterampilan Sosial: Diskusi kelompok dan kegiatan kolaboratif telah
membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial yang lebih baik dan meningkatkan
hubungan antar mereka.
 Tantangan Implementasi: Beberapa siswa memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan ini, dan ada tantangan dalam memastikan bahwa semua kegiatan tidak
mengganggu jadwal akademik yang padat.

4. Future (Masa Depan)

Untuk masa depan, saya berencana untuk:

 Mengadaptasi Pendekatan: Menyesuaikan pendekatan berbasis kasih sayang untuk


lebih baik memenuhi kebutuhan individu siswa dan mengatasi tantangan yang muncul
selama implementasi.
 Meningkatkan Komunikasi: Meningkatkan komunikasi dengan siswa dan orang tua
tentang manfaat dari pendekatan ini untuk meningkatkan dukungan dan partisipasi.
 Mengintegrasikan Lebih Banyak Aktivitas: Mengintegrasikan lebih banyak aktivitas
berbasis kasih sayang yang mendukung kesejahteraan emosional dan sosial tanpa
mengganggu fokus pada pencapaian akademik.
 Mengevaluasi dan Menyempurnakan: Terus mengevaluasi efektivitas strategi yang
diterapkan melalui umpan balik dari siswa dan pengamatan langsung, serta
menyempurnakan metode berdasarkan hasil evaluasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai