Revisi KAK Biaya Perencanaan Fisik Sederhana Pembangunan Fisik Di Wilayah RW 5 Kelurahan Siwalankerto 500 Juta

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Kerangka Acuan Kerja

PEMERINTAH KOTA SURABAYA


KERANGKA ACUAN
KERJA
(KAK)

NAMA PEKERJAAN
Biaya Perencanaan Fisik (sederhana), Pembangunan Fisik di Wilayah RW 5
Kelurahan Siwalankerto

LOKASI
Kelurahan Siwalankerto Kota Surabaya

TAHUN ANGGARAN 2024

-1-
Kerangka Acuan Kerja

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

1. UMUM
1.1. LATAR BELAKANG

Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia yang menjadi pusat kegiatan
ekonomi di wilayah Indonesia bagian barat, meningkatnya pertumbuhan ekonomi di
kawasan ini menyebabkan tingginya arus urbanisasi yang meningkatkan kepadatan
penduduk sekaligus menyebabkan kebutuhan akan permukiman yang semakin
meningkat pula. Untuk menunjang tercapainya pemenuhan kawasan permukiman
yang layak dan berkualitas salah satunya dilakukan melalui pemerataan
pembangunan infrastruktur kota dan permukiman.
Pembangunan infrastruktur berupa Pembangunan Jalan Paving dan Saluran U-
Ditch di wilayah permukiman sangat dibutuhkan sebagai upaya mencegah
genangan/banjir akibat curah hujan yang tinggi serta untuk meningkatkan kualitas
permukiman di wilayah Kota Surabaya.

Adapun perencanaan infrastruktur kawasan permukiman diarahkan untuk


menunjang pengembangan perkotaan yang sudah ada maupun pembangunan kawasan
permukiman baru dalam rangka membangun infrastruktur permukiman perkotaan yang
memenuhi standar pelayanan (kualitas & kuantitas).

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dari kegiatan perencanaan infrastruktur kawasan permukiman adalah


adalah membuat perencanaan teknis Pembangunan Jalan Paving dan Saluran U-Ditch
di kawasan permukiman guna genangan/banjir akibat curah hujan yang tinggi serta
untuk meningkatkan kualitas permukiman di wilayah Kota Surabaya.
Adapun tujuan umum dari kegiatan perencanaan penyelenggaraan
infrastruktur kawasan permukiman adalah tersusunnya pedoman perencanaan teknis
untuk pembangunan saluran di kawasan permukiman.

-2-
Kerangka Acuan Kerja

1.3. DATA PROYEK


Nama Sub Kegiatan : Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan
Nama Pekerjaan : Biaya Perencanaan Fisik (sederhana), Pembangunan Fisik di
Wilayah RW 5 Kelurahan Siwalankerto

a. ORGANISASI PELAKSANAAN
a. Bertindak sebagai Pemilik Pelayanan Pembangunan Sarana dan Prasarana
Kelurahan adalah Kelurahan Siwalankerto Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya..
Adapun Pelaksana Kegiatan adalah petugas yang diberi wewenang oleh Kepala
Dinas/Walikota untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan baik dalam hal yang
bersifat teknis maupun administrasi.
b. Agar didapat hasil perencanaan yang sesuai dengan program pengembangan Kota
Surabaya, maka diperlukan koordinasi dan komunikasi yang baik antara konsultan
dan Kelurahan Siwalankerto Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya.
c. Konsultan perencana bertugas secara penuh untuk membantu Pelaksana Kegiatan
dalam rangka mengambil keputusan-keputusan dalam hal-hal yang bersifat teknik
dan administrasi, sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar.
d. Perencana wajib berkonsultasi dengan Pelaksana Kegiatan dalam memecahkan
masalah-masalah yang timbul selama jangka waktu penugasan.

b. DASAR PENGADAAN LANGSUNG


a. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018, tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Presiden Nomor 12
Tahun 2021.
b. Peraturan Menteri PUPR No 14 Tahun 2020 Tentang Standar Dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi Melalui Penyedia, beserta lampirannya.
c. Peraturan Menteri PUPR No 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi, beserta lampirannya.
d. Surat Edaran Menteri PUPR No. 11 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis Biaya
Penyelenggaraan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
e. Surat Edaran Menteri PUPR No. 22 Tahun 2020 Tentang Persyaratan Pemilihan
dan Evaluasi Dokumen Penawaran Pengadaan Jasa Konstruksi sesuai Peraturan
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2020 tentang
Standar dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi melalui Penyedia
f. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 05 Tahun 2018 tentang Pedoman Teknis
Pelaksanaan Anggaran Belanja Langsung dan Pengadaan Barang/Jasa
g. Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 8 tahun 2021 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022
h. Peraturan Walikota Surabaya Nomor 132 Tahun 2021 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2022

c. LINGKUP PEKERJAAN
a. AREA PERENCANAAN
Area Perencanaan Fisik (sederhana), Pembangunan Fisik di Wilayah RW 5 Kelurahan
Siwalankerto khususnya di Siwalankerto Timur III Musholla Nyai Mat RT 7 RW 5 dan
Siwalankerto Timur I gg gunung wilis RT 5 RW 5. Hasil akhir pekerjaan ini adalah Detail

-3-
Kerangka Acuan Kerja

Engineering Design atau Perencanaan Teknis Terinci untuk paket/lokasi pekerjaan


tersebut di atas.

b. LINGKUP PERENCANAAN
Dalam pekerjaan ini dilakukan kegiatan-kegiatan berupa identifikasi daerah studi,
pengumpulan data, survey topografi (pengukuran), analisa data, menetapkan standart-
standart, dimensi dan kontruksi jaringan Jalan/ Saluran Drainase, penggunaan rumus-
rumus dan kebijakan-kebijakan yang ditempuh serta pada akhirnya menyusun laporan.

1) Pekerjaan Survei
a. Survei sekunder berupa pekerjaan pengumpulan data-data yang diperlukan
dalam perencanaan meliputi :
- Data Hidrologi (curah hujan, permukaan air, debit)
- Data system drainase yang ada yaitu hasil rencana induk, data kuantitatif
banjir, genangan berikut permasalahannya
- Data Peta yang terdiri dari peta dasar (peta daerah kerja) system drainase
dan system jaringan jalan yang ada
- Hasil studi yang telah dilaksanakan (seperti Master Plan Drainase Kota
Surabaya)
- Data lain yang menunjang perencanaan
b. Survei primer berupa pekerjaan identifikasi permasalahan yang ada di lapangan
meliputi :
- Kondisi Jaringan Jalan dan saluran drainase eksisting
- Sistem pematusan dan sub sistemnya (cakupan daerah aliran, inlet dan
outlet)
- Identifikasi permasalahan teknis maupun non teknis yang berkaitan dengan
kondisi saluran pematusan yang direncanakan.
- Wawancara secara langsung ke masyarakat tentang masalah yang
berkaitan dengan kondisi saluran pematusan yang direncanakan.

2) Pekerjaan Pengukuran
a. Pengukuran daerah pemetaan situasi harus dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga gambar hasil pengukuran dapat memberikan gambaran yang cukup
jelas tentang keadaan medan/situasi yang diukur sesuai dengan keperluan
perencanaan Jaringn Jalan dan sistem drainase. Bila hasil pengukuran yang
dilaksanakan oleh Konsultan kurang memenuhi syarat, maka Konsultan wajib
melakukan pengukuran ulang atau tambahan.
b. Pengukuran Jalan dan saluran meliputi pengukuran profil memanjang dan profil
melintang. Pengukuran melintang saluran dilaksanakan pada setiap jarak 50 m
dan sejumlah titik yang diperlukan pada setiap profil.
c. Konsultan harus mencari titik referensi disekitarnya yang tepat untuk dipakai
sebagai pegangan dalam pengukuran selanjutnya baik mengenai ketinggian
maupun koordinat dengan mengevaluasi titik yang terdaftar (didasarkan pada
Muka Air Rendah) apabila memungkinkan, namun apabila titik tersebut tidak
diketemukan maka konsultan harus berani dan membuat titik ikat tetap sebagai
referensi lokal yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan dalam pelaksanaan
pekerjaan fisik.

-4-
Kerangka Acuan Kerja

d. Selanjutnya didalam melaksanakan pengukuran, Konsultan dalam menentukan


elevasi tempat-tempat yang diukur harus berdasarkan referensi level yang
dimaksud.
e. Pengukuran dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur yang baik dan dalam
kondisi cuaca yang baik.
f. Metode pengukuran :
Pengukuran kerangka daerah pemetaan situasi meliputi Kerangka Horizontal
(poligon), Kerangka Vertical (Waterpass) pengukuran penampang melintang dan
memanjang.

3) Tahap Analisa
Pada tahap ini yang dilakukan adalah proses analisa dan rencana terhadap hasil-
hasil pendataan dan identifikasi yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya.
Data yang telah diperoleh dari hasil pendataan dan identifikasi akan dikaji dan
dianalisa sebagai dasar pembuatan desain jalan dan kelengkapannya.
Sebelum penyelesaian tahap akhir, laporan akhir (draft) akan dipresentasikan di
dalam diskusi terbatas yang melibatkan kalangan Pemerintah Kota dan unsur
pakar/ narasumber dari akademisi
Berdasarkan hasil masukan yang diperoleh pada saat diskusi tersebut,
selanjutnya dilakukan penyempurnaan terhadap draft laporan akhir untuk
dijadikan laporan akhir.
Proses analisa dilakukan melalui kegiatan kompilasi dan analisa terhadap hasil
pendataan dan identifikasi. Analisa yang dilakukan antara lain :
a. Analisa kondisi eksisting
b. Analisa struktur tanah
c. Analisa konstruksi jalan
d. Analisa sistem drainase
e. Analisa dinding penahan tanah (jika diperlukan)
f. Analisa biaya pembangunan jalan dan saluran

4) Tahap Design
Dalam tahap ini yang dilakukan adalah proses desain jalan dan saluran, analisa
dinding penahan jalan dari hasil analisa, pendataan dan identifikasi yang telah
dilakukan pada tahap sebelumnya. Pembuatan desain harus mengacu pada
literatur-literatur yang ada dan peraturan yang terkait. Pada tahap ini diwajibkan
membuat rekomendasi desain beserta alternatif desain yang akan
dipresentasikan di dalam diskusi terbatas yang melibatkan kalangan Pemerintah
Kota, unsur pakar dan kelompok-kelompok organisasi kemasyarakatan dan
profesi yang terkait.

5) Pekerjaan Penggambaran
Berupa gambar-gambar teknis yang siap untuk dilaksanakan untuk pekerjaan fisik
atau konstruksi meliputi :
- Gambar Site Plan / Situasi

-5-
Kerangka Acuan Kerja

- Potongan melintang (cross section)


- Potongan memanjang (long section)
- Gambar detail konstruksi
- Gambar penjelasan / detail lain yang diperlukan
Hasil dari tahapan ini sudah berupa dokumen gambar lengkap dan untuk menjadi
dasar pelaksanaan fisik.
a. Gambar Perencanaan
- Digambar pada kertas ukuran : A3.
- Digambar dengan ukuran jelas dan lengkap.
- Notasi-notasi dipakai standar yang ada dan masih berlaku.
- Gambar titik utilitas yang terkena pekerjaan fisik.

b. Penggunaan Skala Ukuran


- Gambar situasi 1 : 1000
- Gambar potongan memanjang, 1 : 1000 (H) dan 1 : 100 (V).
- Gambar potongan melintang 1 : 100
- Gambar detail 1 : 10 sampai 1 : 50
- Gambar detail/penjelasan sesuai dengan kebutuhan.

6) Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-Syarat.


Berisikan uraian dari lingkup pekerjaan, jangka waktu pekerjaan fisik, ketentuan
umum, ketentuan administrasi, umur konstruksi dan ketentuan teknis serta syarat-
syarat yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan pembangunan fisik dari setiap
bagian yang direncanakan dan sesuai dengan standar yang ada (SNI).

7) Penyusunan Perhitungan Volume


Berisikan uraian tentang perhitungan volume untuk masing-masing item bagian
pekerjaan konstruksi secara jelas dengan sketsa perbagian dari konstruksi.

8) Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (Engineering Estimate).


Berisikan uraian biaya dari jenis pekerjaan yang akan dilaksanakan meliputi
beberapa item sebagai berikut :
- Rekapitulasi anggaran biaya.
- Rencana Anggaran Biaya
- Biaya pelaksanaan K3
- Analisa harga satuan pekerjaan
- Analisa harga Upah
- Analisa harga bahan/material (Mencari referensi harga)
- Analisa harga sewa alat

2. PERSONIL
Pelaksanaan pekerjaan ini harus didukung oleh tenaga-tenaga yang berpengalaman
dibidangnya, yang meliputi :
1. Team Leader
1 (satu) orang dengan pendidikan S1 jurusan teknik sipil yang memiliki Sertifikat
Keahlian (SKA) Ahli Muda teknik sumber daya air atau sertifikat kompetensi kerja
(SKK) Ahli Muda bidang keahlian teknik sumber daya air dengan pengalaman minimal

-6-
Kerangka Acuan Kerja

5 tahun atau memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Madya teknik sumber daya air
atau sertifikat kompetensi kerja (SKK) Ahli Madya bidang keahlian teknik sumber daya
air dengan pengalaman minimal 3 tahun
2. Tenaga Ahli :
Setiap tenaga ahli, Mempunyai pengalaman pekerjaan, serta menyampaikan NPWP
pribadi.
a. Tenaga Ahli (non-4/muda-2) - S1 - Tenaga Ahli
1 (Satu) orang dengan pendidikan S1 jurusan teknik sipil yang memiliki
Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Muda Teknik Jalan atau Sertifikat Kompetensi Kerja
(SKK) Ahli Muda bidang keahlian teknik Jalan dengan pengalaman minimal 2
tahun.

3. Tenaga Pendukung
a. Surveyor
2 (dua) orang STM/ SMK yang berpengalaman minimal 1 tahun dalam bidang teknik
sipil.

b. Drafter Autocad
2 (dua) orang S1 yang berpengalaman minimal 1 tahun dalam bidang teknik sipil.

c. Adm. Operator Komputer


Dibutuhkan 1 (satu) orang STM/ SMK yang berpengalaman minimal 1 tahun dalam
bidang teknik sipil.

3. PROGRAM KERJA
1. Sebelum melaksanakan pekerjaan Perencanaan, Konsultan harus segera menyusun :
a. Program kerja berupa jadwal kegiatan secara terperinci, baik jadwal induk (Master
Schedule) maupun jadwal terinci.
b. Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan jumlahnya)
c. Tenaga-tenaga yang diusulkan Konsultan Perencanaan harus mendapat
persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen.
d. Uraian konsepsi Konsultan Perencanaan atas pekerjaan Perencanaan
2. Setelah ketiga hal diatas mendapat persetujuan dari Pejabat Pembuat Komitmen,
maka hal ini akan menjadi pedoman penugasan (pelaksanaan tugas dan pengawasan )
bagi Konsultan Perencanaan.

4. TANGGUNG JAWAB KONSULTAN PERENCANA


1. Konsultan bertanggung jawab secara profesional atas jasa yang dilakukan sesuai
ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab Konsultan adalah menjaga agar pekerjaan memiliki
kinerja minimal sebagai berikut :
a. Ketepatan waktu pekerjaan sesuai batas waktu berlakunya anggaran/waktu yang
telah ditetapkan.
b. Ketepatan biaya pekerjaan sesuai batasan anggaran yang tersedia atau yang telah
ditetapkan.
c. Ketepatan kualitas dan kuantitas sesuai standart/peraturan yang berlaku, sehingga
pekerjaan mencapai hasil dan daya guna yang seoptimal mungkin, memenuhi

-7-
Kerangka Acuan Kerja

syarat teknis yang dapat dipertanggung jawabkan, dan sesuai dengan dokumen
pekerjaan.
d. Keterlibatan administrasi kontrak dan pelaksanaan pekerjaan.
e. Mengendalikan program pelaksanaan kegiatan, yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas) hasil, pengendalian perubahan
pekerjaan dan pengendalian tertib administrasi.
f. Konsultan wajib memberikan segala pengetahuannya dan wajib
mempertanggungjawabkan dan mempresentasikan hasilnya kepada pengguna
barang/jasa atau kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan pekerjaannya
tersebut.
g. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
kegiatan dengan intensif.
3. Penanggung jawab profesional pekerjaan adalah tidak hanya Konsultan sebagai suatu
perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional pekerjaan yang terlibat.
4. Konsultan Perencana diwajibkan mendampingi Pelaksana Kegiatan pada saat
sosialisasi perencanaan kepada warga yang berada disekitar lokasi pekerjaan guna
menjamin kelancaran pelaksanaan suatu pekerjaan.
5. Konsultan Perencana diwajibkan mendampingi Pelaksana Kegiatan dalam proses
pengadaan Barang/Jasa Pemborongan Konstruksi sampai dengan akan
dilaksanakannya/dimulainya pekerjaan kontruksi yang direncanakan.
6. Konsultan Perencana diwajibkan untuk mengakomodir segala kebutuhan dan
perubahan yang diberikan oleh Pemberi Pekerjaan terkait dengan pekerjaan yang
direncanakan.

5. WAKTU PELAKSANAAN
Waktu pelaksanaan kegiatan Perencanaan Teknis Terinci (Detail Engineering Design)
Pembangunan Saluran Pematusan Biaya Perencanaan Fisik (Sederhana), dilaksanakan
selama 30 (Tiga Puluh) hari kalender. Kegiatan dilaksanakan setelah kontrak ditanda
tangani oleh pihak konsultan. Dalam pelaksanaannya Konsultan harus selalu berkonsultasi
secara periodik dengan Tim Teknis yang ditunjuk oleh Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan.

6. METODE PELAPORAN
Laporan terdiri dari beberapa judul buku masing-masing laporan pada sampulnya
mencantumkan judul/laporan, judul Kegiatan, pemilik kegiatan yang dalam hal ini
Kelurahan Siwalankerto Kecamatan Wonocolo Kota Surabaya serta pelaksana pekerjaan
(konsultan perencana). Adapun laporan yang harus disajikan terdiri dari :

a. Laporan Perencanaan.
Laporan dibuat 1 (Satu) buah buku berukuran Folio, laporan ini berisi tentang :
- Lingkup Pekerjaan
- Metodologi Pekerjaan
- Kriteria Perencanaan
- Rencana dan saran-saran/kebijakan rekomendasi
- Rencana Anggaran Biaya (RAB)
- Gambar Perencanaan

-8-
Kerangka Acuan Kerja

- Dokumentasi kondisi saluran pematusan


- Lampiran hasil pekerjaan pengukuran topografi
- Lampiran hasil pekerjaan penyelidikan tanah (bila ada)
- Lampiran hasil running program struktur (bila ada)

b. Dokumen Lelang
Laporan berisi:
- Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS), yang menjelaskan tentang uraian-uraian
pekerjaan yang harus dilakukan oleh kontraktor beserta dengan syarat-syaratnya
dan dibuat 1 (satu) buah buku dan 2 (dua) buah copy untuk masing-masing lokasi
dalam paket kegiatan perencanaan berukuran A4.
- Laporan RAB yang berisi Laporan dibuat 1 (satu) set asli DAN 2 (dua) buah copy
yang berisi Rekapitulasi anggaran biaya, Rencana Anggaran Biaya, Analisa harga
satuan pekerjaan, Analisa harga Upah, Analisa harga bahan/material, Analisa harga
sewa alat.
- Laporan Akhir dibuat buku 1 (satu) buah asli berupa buku Laporan dan 2 (dua) buah
copy untuk masing-masing lokasi dalam paket kegiatan perencanaan berukuran F4
berisi analisa yang mencakup hidrologi dan hidrolika identifikasi saluran eksisting
perencanaan saluran.
- Gambar Perencanaan, dokumen gambar lengkap dan untuk menjadi dasar
pelaksanaan fisik harus dibuat & disesuaikan dengan standar yaitu potongan
memanjang, melintang dan detail bangunan sebanyak 3 (tiga) set asli berupa
gambar A3.
- Metodologi dan Kurva S Pelaksanaan 3 (tiga) set asli berisi metode pelaksanaan dan
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan fisik.

c. Softcopy Gambar, RAB dan RKS


File Laporan Perencanaan, gambar, RAB (sheet analisa dan perhitungan saling
berhubungan) dan RKS disimpan dalam satu bentuk flashdisk, diserahkan bersamaan
dengan hardcopynya yang telah diberi label nama Paket dan nama konsultan.

7. MASUKAN
a. Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan harus mencari sendiri informasi yang
dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Proyek dalam pengarahan
penugasan ini.
b. Konsultan harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam pelaksanaan
tugasnya, baik yang berasal dari kegiatan maupun yang dicari sendiri.
c. Kesalahan Manajemen sebagai akibat dari kesalahan informasi menjadi tanggung
jawab Konsultan.
d. Informasi Pelaksanaan pada umumnya terdiri atas :
- Pengarahan penugasan Pekerjaan dan Dokumen pelaksanaan kegiatan yang
lengkap yang telah dibuat oleh Konsultan
- Jadwal program kegiatan
- Pengarahan penugasan pekerjaan Konsultan
- Peraturan-peraturan, standart dan pedoman yang berlaku

-9-

Anda mungkin juga menyukai