Kak Perencanaan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

PEMERINTAH KOTA SURABAYA


KECAMATAN GUNUNGANYAR
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)\

Nama Sub Kegiatan : Pembangunan Sarana dan Prasarana Kelurahan

Nama Pekerjaan : Biaya Perencanaan Fisik (Sederhana), Nilai Pekerjaan 300 Jt

Lokasi : Kota Surabaya

Sumber Dana : APBD Tahun Anggaran 2022

Kode Sub Kegiatan 7.01.03.2.02.02

Kode Rekening : 5.2.04.01.01.0004 Belanja Modal Jalan Kota

1. Latar Belakang
Surabaya adalah kota terbesar kedua di Indonesia yang menjadi pusat kegiatan
ekonomi di wilayah Indonesia bagian barat, meningkatnya pertumbuhan ekonomi di
kawasan ini menyebabkan tingginya arus urbanisasi yang meningkatkan kepadatan
penduduk sekaligus menyebabkan kebutuhan akan permukiman yang semakin meningkat
pula. Untuk menunjang tercapainya pemenuhan kawasan permukiman yang layak dan
berkualitas salah satunya dilakukan melalui pemerataan pembangunan infrastruktur kota
dan permukiman.
Pembangunan infrastruktur berupa pavingisasi jalan dan saluran tepi di wilayah
permukiman sangat dibutuhkan sebagai upaya untuk mencegah tumbuh dan
berkembangnya permukiman kumuh baru serta untuk meningkatkan kualitas permukiman.
Adapun perencanaan infrastruktur kawasan permukiman diarahkan untuk
menunjang pengembangan perkotaan yang sudah ada maupun pembangunan kawasan
permukiman baru dalam rangka membangun infrastruktur permukiman perkotaan yang
memenuhi standar pelayanan (kualitas & kuantitas).

2. Maksud dan Tujuan


Maksud dari kegiatan perencanaan infrastruktur kawasan permukiman adalah
adalah membuat perencanaan teknis perkerasan jalan paving dan/atau saluran tepi di
kawasan permukiman guna mencegah tumbuh dan berkembangnya permukiman kumuh
baru serta untuk meningkatkan kualitas permukiman di wilayah Kota Surabaya.
Adapun tujuan umum dari kegiatanperencanaan penyelenggaraan infrastruktur
kawasan permukiman adalah adalah tersusunnya pedoman perencanaan teknis untuk
pembangunan jalan dan saluran di kawasan permukiman.
3. Ruang Lingkup
3.1. Lingkup Wilayah
Lingkup Wilayah perencanaan di dalam Penyusunan Rencana Pencegahan dan
Peningkatan Kualitas Perumahan Kumuh dan Permukiman Kumuh meliputi lokasi
sebagai berikut :
1. Pembangunan Jalan Paving Baru Lebar 2 m dan Saluran 30/40 dengan
Cover (JL. RUNGKUT TENGAH GG V BELAKANG RW 2 RT 2)
2. Pembangunan Jalan Paving Baru Lebar 2 m (tebal 6 cm) JL. RUNGKUT
TENGAH GG. MUSHOLLA RW 1 RT 1

3.2. Lingkup Kegiatan


Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, pada maka lingkup kegiatan Perencanaan
Pembangunan dan Rehabilitasi Jalan yang harus dikerjakan yaitu :
a. Melakukan inventarisasi data yang diperlukan melalui survey maupun studi literatur.
b. Melakukan analisa teknis terhadap rencana pembangunan jalan paving dan atau
saluran.
c. Melakukan analisa terhadap kondisi struktur tanah pada wilayah tersebut.
d. Merencanakan alternatif desain serta melakukan pemilihan desain yang terbaik serta
struktur/konstruksi yang digunakan
e. Melakukan perhitungan estimasi terhadap biaya konstruksi.
f. Membuat Spesifikasi Teknis dan metodologi pelaksanaan sesuai dengan hasil
analisa perencanaan dan estimasi biaya.

4. Metodologi
Perencanaan pembangunan jalan paving dan atau saluran melalui tahapan –
tahapan sebagai berikut :
 Tahap Survey Pendahuluan
 Tahap Indentifikasi lapangan
 Tahap Analisa Data
 Tahap Desain
 Tahap Rencana Anggaran Biaya dan Spesifikasi Teknik
 Tahap penyusunan spesifikasi teknis dan metodologi pelaksanaan

4.1. Tahap Survey pendahuluan, pendataan dan identifikasi


Tahap Survey pendahuluan, pendataan dan identifikasi adalah tahap awal dari
kegiatan Perencanaan Pembangunan dan Rehabilitasi Jalan. Pada tahap ini,
beberapa kegiatan yang dilakukan meliputi :
a) Penyusunan Rencana Kerja
Rencana kerja disusun berdasarkan target yang akan dicapai dari tiap – tiap
tahap kegiatan. Persiapan administrasi berupa surat ijin survey, penyiapan
tabulasi data yang dibutuhkan.
b) Survey dan Pendataan
Survey dilakukan untuk mendapatkan data informasi baik primer maupun
sekunder serta menguji data informasi tersebut yang dilakukan dengan :
- Survey primer dilakukan dengan pengamatan lapangan, pencatatan,
pengukuran, pembuatan dokumentasi, untuk mengetahui lokasi perencanaan
dan koordinasi atau diskusi dengan nara sumber dari instansi yang berwenang
- Survey sekunder dilakukan dengan pengumpulan data secara instansional.
Sedangkan untuk pendataan, terdapat 3 teknik pengumpulan data primer yaitu:
 Interview/wawancara terhadap pihak-pihak yang berkompeten seperti
aparat pemerintah, RT, RW, Tokoh Masyarakat, atau pihak-pihak lain yang
di anggap dapat memberikan data penting yang dapat digunakan untuk
mendukung perencanaan desain.
 Observasi, yang jika ditinjau dari segi keterlibatan pengamatnya dapat
dibagi menjadi dua yaitu : observasi non partisipatif yang dilakukan dengan
pencatatan, pengukuran, perekaman foto dan penggambaran sesuai
dengan konteks penelitian. Pengamatan didasarkan atas pengalaman
langsung pada saat terjun ke lapangan.
c) Kajian Literatur, Studi dan Program
Kegiatan pada tahap I adalah pengumpulan data dan referensi dari literature
serta hasil studi, perencanaan dan program-program terkait untuk dijadikan
acuan ditinjau dari aspek teknis, aspek ekonomi, aspek sosial dan lingkungan.

Data yang diperoleh pada tahap Survey Pendahuluan, Pendataan dan


Identifikasi ini antara lain :

a. Kondisi jalan dan atau saluran eksisting pada lokasi usulan.


b. Kondisi dan karakteristik tanah (geologi, daya dukung dll)
c. Kondisi dan Karakteristik lingkungan dan tata guna lahan

Keseluruhan hasil pendataan dan identifikasi di olah dan diklarifikasikan


sehingga siap untuk di manfaatkan sebagai dasar analisa proses dan
perencanaan.

4.2. Tahap Analisa

Pada tahap ini yang dilakukan adalah proses analisa dan rencana terhadap hasil-
hasil pendataan dan identifikasi yang telah dilakukan pada tahap sebelumnnya.
Data yang telah diperoleh dari hasil pendataan dan identifikasi akan dikaji dan
dianalisa sebagai dasar pembuatan desain jalan.

Proses analisa dilakukan melalui kegiatan kompilasi dan analisa terhadap hasil
pendataan dan identifikasi. Analisa yang dilakukan antara lain :
a. Analisa kondisi eksisting
b. Analisa struktur tanah
c. Analisa konstruksi jalan dan atau saluran
d. Analisa biaya pembangunan jalan dan atau saluran

4.3. Tahap Desain

Dalam tahap ini yang dilakukan proses desain perkerasan jalan dan atau saluran
dari hasil analisa, pendataan dan identifikasi yang telah dilakukan pada tahap
sebelumnya. Pembuatan desain harus mengacu pada literatur-literatur yang ada
dan peraturan yang terkait. Pada tahap ini diwabkan membuat rekomendasi desain
beserta alternatif desain.

4.4. Tahap Rencana Anggaran Biaya dan Spesifikasi Teknik

Setelah Proses desain disetujui selanjutnya dilanjutkan ke tahap perhitungan


Rencana Anggaran Biaya dan penentuan Spesifikasi Teknik. Perhitungan Rencana
Anggaran Biaya dan Spesifikasi Teknik didasarkan pada metode kerja pelaksanaan
dengan desain yang telah disetujui. Penentuan metode kerja dan material yang
akan digunakan harus mengacu pada kondisi pasar dan tersedia secara luas dan
umum.

5. Tenaga Ahli

5.1. Tenaga Ahli

Tenaga Ahli yang dibutuhkan adalah salah satu yang diambil sesuai dengan
kebutuhan sebagai berikut:

a. Pekerjaan Paving :
Team Leader (Ahli Teknik Jalan) Minimal S1 memiliki Pengalaman 2 tahun dan
memiliki Sertifikat Keahlian (SKA) Ahli Muda(1 orang)

5.2. Tenaga Pendukung

Untuk menunjang kegiatan perencanaan maka dibutuhkan tenaga pendukung


sebagai berikut :

a. 1 Orang tenaga administrasi


b. 1 Orang Drafter Autocad
c. 2 Orang Tenaga Surveyor

5.3. Tugas dan tanggung jawab tenaga ahli adalah :

a. Team Leader (Teknik Sipil)


 Mengkoordinasikan personil yang terlibat dalam kegiatan perencanaan
konstruksi jalan dana atau saluran.
 Mengkoordinasi perumusan hasil analisa dan menyusun Perencanaan
konstruksi jalan dan atau saluran.
 Mengkoordinasikan penyusunan estimasi biaya konstruksi dan biaya
supervisi Perencanaan Pembangunan dan Rehabilitasi Jalan.
 Mendampingi dan memberikan masukan/saran berkaitan dengan rencana
pembangunan jalan tersebut.
 Melakukan analisa hasil perencanaan serta membuat metodologi
pelaksanaan dengan mempertimbangkan kendala secara teknis maupun non
teknis
 Membuat schedule pelaksanaan fisik dengan menyesuaikan dengan
metodologi pelaksanaan kegiatan perencanaan pembangunan dan
rehabilitasi jalan
 Membuat alternatif-alternatif metodologi pelaksanaan dengan
mempertimbangkan prinsip efektif, efesien dan ekonomis.

6. Output
6.1. Hasil Laporan
Laporan yang diberikan oleh konsultan terdiri dari :
a. Laporan Akhir
Merupakan laporan kemajuan hasil analisa, evaluasi dan rekomendasi
perencanaan pembangunan. Laporan ditulis secara sistematis dalam bentuk
uraian deskripsi, tabel, grafik, peta, dan gambar. Laporan ini juga dilengkapi
dengan :
 Flash Disk 8 Gb yang berisi, Laporan Akhir yang dilengkapi dengan gambar
pra rencana, gambar desain, rencana anggaran biaya dan Spesifikasi
Teknik.
 Buku Laporan Akhir Sebanyak 3 (tiga) buku.
b. Laporan Gambar Desain, Rencana Anggaran Biaya dan Spesifikasi Teknik.
Merupakan laporan teknis hasil analisa dan evalusi dalam bentuk Hard Copy
(rangkap tiga) yang berupa :
 Gambar Desain yang telah disetujui
 Rencana Anggaran Biaya yang sesuai dengan Gambar Desain yang telah
disetujui
 Spesifikasi Terknik yang sesuai dengan Gambar Desain dan Rencana
Anggaran Biaya yang telah disetujui.
 Metodologi Pelaksanaan.

7. Tanggung Jawab Konsultan Perencana


1. Konsultan bertanggung jawab secara profesional atas jasa yang dilakukan sesuai
ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
2. Secara umum tanggung tawab konsultan adalah menjadi agar pekerjaan memiliki
kinerja minimal sebagai berikut :
a. Ketepatan waktu pekerjaan sesuai batas waktu berlakunya anggaran/ waktu yang
telah di tetapkan
b. Ketepatan biaya pekerjaan sesuai batasan anggaran yang tersedia atau yang telah
ditetapkan.
c. Ketepatan kualitas dan kuantitas sesuai standart/ peraturan yang berlaku,
sehingga pekerjaan mencapai hasil dan guna yang seoptimal mungkin, memenuhi
syarat teknis yang dapat dipertanggung jawabkan, dan sesuai dengan
dokumentasi pekerjaan.
d. Keterlibatan administrasi kontrak dan pelaksanaan pekerjaan.
e. Mengendalikan program pelaksanaan kegiatan, yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian sasaran fisik (kuantitas dan kualitas) hasil, pengendalian perubahan
pekerjaan dan pengendalian tertib administrasi.
f. Konsultan wajib memberikan segala pengetahuannya dan wajib mempertanggung
jawabkan dan mempresentasikan hasilnya kepada pengguna barang/jasa atau
kepada pihak-pihak dengan pekerjaannya tersebut.
g. Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat pelaksanaan kegiatan
dengan intensif
3. Penanggung jawab professional pekerjaan adalah tidak hanya konsultan sebagai
suatu perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga ahli professional pekerjaan yang
terlibat
4. Konsultan Perencanaan diwajibkan mendampingi pelaksanaan kegioatan pada saat
sosialisasi perencanaan kepada warga yang berada di sekitar lokasi pekerjaan guna
menjamin kelancaran pelaksanaan suatu pekerjaan.
5. Memberikan pendampingan pada saat proses persiapan lelang dan proses aanwijzing
pekerjaan konstruksi sesuai dengan hasil karya perencanaan.
6. Konsultan perencanaan diwajibkan untuk mengakomodir segala kebutuhan dan
perubahan yang diberikan oleh pemberi pekerjaan terkait dengan pekerjaan yang di
rencanakan.
7. Melaksanakan pengawasan berkala pada masa pelaksanaan pekerjan konstruksi
hingga serah terima tahap pertama (STT-I) pekerjaan konstruksi.

8. Waktu Penyelesaian Pekerjaan.


Pekerjaan sebagaimana yang diuraikan di atas harus diselesaikan seluruhnya
dalam 30 (tiga puluh)hari atau waktu yang ditetapkan sesuai dengan hasil rapat
penjelasan umum terhitung sejak penandatanganan kontrak kerja sama.

Surabaya, ……………………………

Pejabat Pembuat Komitmen


(PPK)
ENIS SOESILOWATI, SH
NIP. 19641204 198603 2 017

Anda mungkin juga menyukai