LAPORAN MINI RISET, REKAYA IDE, PROJECT. LANDASAN SD.docx(1)
LAPORAN MINI RISET, REKAYA IDE, PROJECT. LANDASAN SD.docx(1)
LAPORAN MINI RISET, REKAYA IDE, PROJECT. LANDASAN SD.docx(1)
LANDASAN PENDIDIKAN SD
KETERAMPILAN DASAR SISWA SD SWASTA SWAKARYA
Dosen pengampu : Prof.Dr Naeklan Simbolon, M.Pd
Disusun oleh :
Kelompok 3
Puji dan Syukur penulis ucapkan atas kehadirat tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas “LAPORAN mini riset”
ini untuk memenuhi tugas mata kuliah LANDASAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR.
yang telah memberikan tugas ini, Keluarga tercinta yang memberikan dukungan dan doa
sehingga kami dapat Menyelesaikan tugas ini tepat waktu serta semua teman-teman kelas A
yang telah memberikan saran, pengarahan, dan juga dukungan dalam proses Menyusun laporan
ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu penulis sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca yang membangun guna
menyempurnakan tugas ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan dapat menambah pengetahuan kita.Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan Rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan “LAPORAN MINI RISET” ini untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
“LANDASAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR” . Tugas ini disusun dengan harapan
untuk memberikan pengetahuan dan wawasan bagi semua pembaca.
Kelompok 3
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................................
A. Latar belakang....................................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................................. 1
C. Manfaat ................................................................................................................. 2
BAB II KERANGKA PENELITIAN ................................................................................
A. Latar belakang Pentingnya Keterampilan Dasar Siswa ........................................ 3
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pertumbuhan merupakan suatu proses yang dilalui seseorang selama masa perkembangan
hidupnya. berkaitan dengan perkembangan peserta didik perlu disadari bahwa proses
perkembangan itu terjadi melalui pengalaman dalam belajar. dimana para orang tua ,guru, dan
para pendidik lainnya yang bertanggung jawab dalam perkembangan peserta didik perlu
memahami tugas-tugas perkembangan anak dan cara melayani anak yang sedang mengalami
perkembangan. yang tidak luput dari pengawasan guru pembimbing untuk melakukan
pengarahan, serta perkembangan kreativitas peserta didik serta keterampilan. Peran pendidik
disini yaitu harus tau karakter dan harus membimbing peserta didik agar lebih paham tentang
kreativitas yang tidak luput dari keterampilan dasar
B. TUJUAN PENELITIAN
C. MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat dari penelitian kelompok kami yang berjudul : keterampilan dasar siswa
SD SWASTA SWAKARYA adalah sebagai berikut:
1
4. pembaca dapat mengetahui suatu upaya untuk menumbuh kembangkan perkembangan
diri pada anak sekolah dasar.
5. pembaca dapat mengetahui bagaimana upaya seorang guru untuk memberikan
pengawasan, pengajaran- pengajaran yang baik dan memberikan model belajar yang
dapat mengembangkan sikap positif dan perilaku anak.
2
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
kemampuan bersosialisasi adalah sbgai suau prose yang dijalani individu yang sejak lahir
sudah memiliki bermacam-macam potensi, diarahkan untuk mengembangkan tingkah laku
yang sesuai dengan kebiasaan yang dapat diterima sesuai dengan standar yang berlaku dalam
suatu kelompok tertentu. pola tingkah laku sosial individu di masa -masa berikutnya masa 2-3
tahun merupakan masa sosialisasi anak yang sesungguhnya dimana anak mulai
mempergunakan kriteria orang dewasa dalam menilai orang-orang dan situasi. pada usia ini
anak mulai melakukan kontak sosial dengan orang-orang di sekitar mereka yang diluar
keluarganya terutama anak-anak- seusianya.
Tujuan keterampilan dasar yaitu untuk memahami bahwa semua siswa memiliki
kebutuhan meskipun intensitas kebutuhan bervariasi antara siswa yang satu dengan yang lain.
kebutuhan siswa juga bervariasi sesuai bertahapnya perkembangan meski pada umumnya
meliputi kebutuhan fisik,kognitif,emosi, sosial dan intelektual. hal ini akan menentukan
bagaimana siswa dalam masing-masing tahapan akan belajar dan berkembang sesuai dengan
kemampuannya. Masa kanak-kanak ini sering disebut sebagai masa usia sekolah atau masa
sekolah dasar. maa ni dialami anak pada usia 6 sampai masuk masa pubertas atau masa remaja
awal yang berkisar pada usia 11-13 tahun.
namun, apabila anak mengalami hambatan atau cepat tertentu, sehingga tubuhnya tidak
berkembang dengan sempurna. maka tidak mungkin mengikuti permainan yang dilakukan oleh
teman sebayanya. perkembangan fisik seorang diikuti perkembangan motorik kasar dan
motorik halus anak. Hasil observasi dari SD SWASTA SWAKARYA adalah untuk melatih
perkembangan motorik halus di SD tersebut diantaranya dengan cara menggambar, membuat
kerajinan-kerajinan dari kertas yang membuat anak belajar sekreatif mungkin dengan
3
imajinasi.
Adapun fungsi Keterampilan dasar SD yaitu sebagai pembelajaran dasar yang harus
dipahami oleh peserta didik untuk mengetahui dan memahami dari dasar keterampilan yang
diterapkan pada siswa tersebut. dengan itu guru harus memberikan kebiasaan yang bersifat
positif dan mendorong kepada peserta didik dalam menerapkan keterampilan bertanya, agar
terbiasa sehingga menimbulkan rasa ingin tahu, merangsang fungsi berpikir, mengembangkan
keterampilan berpikir mengembangkan keterampilan berpikir, Memfokuskan perhatian siswa.
mendiagnosa kesulitan belajar siswa, mengkomunikasi harapan yang diinginkan oleh guru dari
siswanya.
4
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. SUBJEK PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah siswa-siswi Sd SWASTA SWAKARYA kelas 3 SD, dari siswa-
siswi tersebutlah kelompok kami mendapatkan data-data dan penjelasan mengenai
keterampilan cara belajar dan pembelajaran yang diberikan oleh guru di SD. Pada penelitian
ini kelompok kami menggunakan metode penelitian berupa tugas menggambar pohon.
C. PERSIAPAN PENELITIAN
D. PELAKSANAAN PENELITIAN
Kelompok ini menjalin komunikasi guna memperlancar proses penelitian.. kemudian kami
memilih tempat yang sesuai untuk melaksanakan kegiatan, sebelum melakukan kegiatan kami
membuat janji untuk mengadakan kegiatan dengan subjek.
5
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. PROFIL SEKOLAH
Alamat Sekolah : Jln. Batu Sihombing, Laut Dendang, Percut Sei Tuan, Deli Serdang,
Sumatera Utara.
Telepon : 081378765432
B. HASIL PENELITIAN
Dari hasil pembagian tugas untuk menggambarkan yang kami lakukan dengan jumlah respon
siswa-siswi SD kelas 3 dengan jumlah 26 murid hasil yang kami dapat adalah sebagai berikut
:
1. penelitian mengenai keterampilan dasar Sd dilakukan oleh kelompok ini sebanyak satu
kali
2. penelitian ini dilakukan dengan cara membagikan kertas kosong kepada siswa-siswi
kelas 3 gunakan untuk melihat apa saja yang mereka pelajari di sekolah dasar
3. penelitian mengenai keterampilan dasar SD yang dilakukan satu hari kepada dua puluh
enam responden sekaligus.
4. jumlah siswa per kelas pada SD SWASTA SWAKARYA berjumlah 26 orang dengan
fasilitas kelas yang cukup memadai.
5. dari 26 siswa-siswi , kami mendapatkan 9 diantaranya memiliki keterampilan
menggambar yang cukup baik dan 17 diantaranya mengalami perkembangan sosial
yang kurang baik.
Dapat disimpulkan dari hasil observasi kelompok ini bahwa tidak semua siswa-siswi
memiliki keterampilan menggambar yang baik karena hasil dari pembagian keras kosong untuk
menggambar pohon oleh kelompok kami menyatakan hasil seperti itu, namun beberapa siswa-
siswi diantaranya mengalami keterampilan menggambar yang baik, jadi siswa-siswi SD
SWASTA SWAKARYA masih harus mendapatkan pembinaan dalam belajar keterampilan
mengajar anak dalam menggambar.
6
BAB V
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian yang telah kami lakukan di SD SWASTA SWAKARYA dapat kami
simpulkan bahwa siswa-siswi SD SWASTA SWAKARYA mengalami keterampilan
menggambar yang cukup baik, karena diantara 26 responden hanya 17 orang yang mengalami
kesulitan dan kesusahan dalam menggambar. karena kurangnya pengajaran menggambar di
sekolah yang membuat anak tidak terlalu baik dalam metode belajar menggambar dengan
imajinasi mereka.
B.SARAN
Guru harus melakukan kegiatan lebih teliti dalam berketerampilan menggambar agar
keterampilan dasar siswa-siswi SD SWASTA SWAKARYA lebih baik dan mampu mencapai
tujuan pembelajaran keterampilan di sekolah.
7
BAB VI
REKAYASA IDE
A. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Dalam konteks pendidikan dasar, kemampuan keterampilan dasar siswa, seperti
menggambar, motorik halus, dan kreativitas merupakan aspek penting yang harus
dikembangkan sejak dini. Berdasarkan hasil mini riset di SD Swasta Swakarya,
ditemukan bahwa sebagian siswa memiliki kemampuan menggambar yang baik, namun
banyak di antara mereka yang masih memerlukan pembinaan lebih lanjut. Masalah ini
terkait dengan kurangnya perhatian pada metode pengajaran yang mendukung
pengembangan imajinasi dan kreativitas. Oleh karena itu, inovasi dalam metode
pengajaran sangat dibutuhkan untuk meningkatkan keterampilan dasar siswa baik saat
ini maupun di masa depan.
Selain motorik halus, kreativitas juga merupakan kemampuan yang harus
dikembangkan pada tahap pendidikan dasar. Menurut Craft (2005), kreativitas adalah
keterampilan kunci yang mendukung siswa dalam memecahkan masalah dan berpikir
kritis. Di lingkungan sekolah, kreativitas sering diabaikan karena metode pengajaran
yang terfokus pada hafalan dan evaluasi yang berorientasi pada hasil akhir, bukan pada
proses. Padahal, pendekatan yang berpusat pada pengembangan kreativitas seperti
melalui aktivitas menggambar atau bermain peran dapat memupuk kemampuan
berpikir inovatif pada anak-anak (Craft, 2005)
Metode pengajaran yang mendukung perkembangan imajinasi dan kreativitas
juga berperan penting dalam meningkatkan keterampilan siswa. Treffinger et al. (2013)
menekankan bahwa pendekatan pengajaran kreatif memungkinkan siswa untuk
mengeksplorasi dan mengembangkan ide-ide mereka sendiri melalui pengalaman
belajar yang lebih terbuka. Dalam konteks pendidikan dasar, guru perlu menerapkan
metode yang tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis, tetapi juga menstimulasi
anak untuk berpikir di luar kotak, misalnya dengan memberikan tantangan artistik yang
menggabungkan motorik halus dan pemecahan masalah kreatif (Treffinger et al., 2013).
b. Tujuan
Rekayasa ide ini bertujuan untuk memberikan solusi inovatif terhadap masalah
rendahnya keterampilan dasar siswa di SD, terutama dalam menggambar dan
kreativitas. Dengan pendekatan baru, siswa diharapkan dapat lebih terlibat secara
8
aktif dalam proses pembelajaran dan mampu mengekspresikan imajinasi mereka
dengan lebih baik.
c. Manfaat
1) Meningkatkan kemampuan siswa dalam keterampilan dasar seperti
menggambar dan motorik halus.
2) Memperbaiki metode pengajaran yang lebih interaktif dan kreatif.
3) Membantu guru dalam mendukung siswa mengembangkan potensi kreativitas
mereka.
B. Originalitas Ide Dan Konteks Sosialnya
Penggunaan teknologi dalam pendidikan telah terbukti memberikan banyak
manfaat, terutama dalam hal meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses
pembelajaran. Menurut Umar and Jalil (2021), aplikasi pembelajaran berbasis
teknologi memberikan akses kepada siswa untuk belajar dengan cara yang lebih
interaktif dan menyenangkan. Dalam konteks keterampilan menggambar, aplikasi ini
dapat memberikan tutorial yang terstruktur, mulai dari tahap awal hingga tahap lanjut.
Penggunaan aplikasi juga memungkinkan siswa untuk mengulangi latihan tanpa
batasan waktu, sehingga siswa dapat mengembangkan keterampilan mereka sesuai
dengan kecepatan belajar masing-masing. Hal ini sangat penting dalam pendidikan
dasar karena setiap anak memiliki laju perkembangan yang berbeda (Umar & Jalil,
2021).
Modul pembelajaran berbasis aplikasi digital juga dapat digunakan secara
offline, yang menjadi keuntungan besar bagi sekolah-sekolah yang memiliki
keterbatasan akses internet. Bhat et al. (2020) menyatakan bahwa di banyak wilayah
pedesaan atau terpencil, infrastruktur teknologi masih terbatas, sehingga penting untuk
merancang perangkat lunak pembelajaran yang dapat dioperasikan tanpa koneksi
internet. Aplikasi pembelajaran offline memungkinkan siswa di daerah terpencil untuk
tetap mendapatkan manfaat dari teknologi tanpa harus khawatir tentang ketersediaan
jaringan. Selain itu, aplikasi ini juga dapat diintegrasikan dengan perangkat sederhana
eperti tablet atau komputer yang umum ditemukan di sekolah-sekolah dasar (Bhat et
al., 2020).
Konteks sosial dari penggunaan teknologi pendidikan ini menjadi sangat
relevan, terutama di era globalisasi dan digitalisasi saat ini. Selwyn (2016) berargumen
bahwa teknologi pendidikan tidak hanya membantu siswa dalam mengembangkan
9
keterampilan akademik, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk dunia yang semakin
bergantung pada teknologi. Dengan memperkenalkan aplikasi pembelajaran digital
sejak pendidikan dasar, siswa akan terbiasa menggunakan alat-alat teknologi untuk
belajar dan berkreasi. Ini membantu mereka mengembangkan literasi digital, yang
merupakan keterampilan penting di abad ke-21. Integrasi teknologi dalam pendidikan
dasar, terutama melalui aplikasi berbasis keterampilan, memungkinkan siswa dari
berbagai latar belakang untuk memiliki akses yang setara ke sumber daya pendidikan
yang berkualitas (Selwyn, 2016).
10
belajar mengajar.
Selain itu, inovasi ini mendukung pendekatan pembelajaran yang lebih inklusif, di
mana semua siswa, terlepas dari latar belakang sosial-ekonomi mereka, dapat
mengakses materi pendidikan yang berkualitas melalui teknologi. Schwartz et al.
(2019) menemukan bahwa penggunaan aplikasi pembelajaran berbasis teknologi di
sekolah dasar secara signifikan meningkatkan keterlibatan siswa, terutama di
lingkungan yang memiliki keterbatasan sumber daya. Dengan aplikasi yang dapat
digunakan secara offline, sekolah-sekolah di daerah terpencil dapat memanfaatkan
teknologi ini tanpa harus mengandalkan koneksi internet yang seringkali tidak stabil.
Hal ini menjadikan inovasi tersebut sangat cocok untuk diimplementasikan secara luas,
mengatasi hambatan akses dan membantu meningkatkan kualitas pendidikan dasar di
seluruh daerah (Schwartz et al., 2019).
b. Nilai-Nilai Inovasi
1. Meningkatkan keterampilan menggambar dan kreativitas siswa melalui
penggunaan teknologi.
11
2. Membantu guru dalam menciptakan pembelajaran yang interaktif dan
menyenangkan.
3. Membekali siswa dengan keterampilan teknologi dasar yang relevan di masa depan.
c. Perkiraan Dampak
1. Jangka Pendek: Meningkatkan keterlibatan siswa dalam kegiatan pembelajaran,
terutama dalam keterampilan dasar seperti menggambar dan berpikir kreatif.
2. Jangka Panjang: Siswa akan memiliki keterampilan yang lebih baik dalam
mengembangkan kreativitas dan menggunakan teknologi sebagai alat belajar yang
efektif. Inovasi ini juga dapat memperkecil kesenjangan keterampilan antara siswa
di sekolah kota dan desa.
Kesimpulan
Inovasi berbasis aplikasi pembelajaran interaktif ini diharapkan dapat menjadi
solusi praktis untuk meningkatkan keterampilan dasar siswa di SD. Dengan
memanfaatkan teknologi yang terjangkau dan mudah digunakan, siswa akan lebih aktif
dalam mengembangkan imajinasi dan kreativitas mereka.
Saran
Untuk mencapai hasil maksimal, sekolah harus menyediakan pelatihan bagi
guru dalam menggunakan aplikasi ini, serta memastikan perangkat pendukung tersedia
dengan baik. Selain itu, evaluasi berkala terhadap penggunaan aplikasi harus dilakukan
untuk menilai efektivitas dan membuat perbaikan yang diperlukan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Rosli, A., Hashim, N., Nor, M. A. M., & Hamat, N. S. (2020). Relationship between Fine Motor Skills
and Academic Achievement in Primary School Children. International Journal of Education
and Research, 8(1), 25-36.
Treffinger, D. J., Young, G. C., Selby, E. C., & Shepardson, C. (2013). Creativity and Creative Problem
Solving in the 21st Century. Prufrock Press
Umar, A., & Jalil, H. (2021). Interactive Learning Through Technology in Primary Education: The
Impact of Educational Apps on Student Engagement. Journal of Educational Technology
Systems, 50(1), 45-62.
Bhat, S., Ramesh, A., & Raj, A. (2020). Challenges and Opportunities in Digital Education for Rural
Areas: Case Studies from India. International Journal of Educational Development, 78,
102264.
Selwyn, N. (2016). Education and Technology: Key Issues and Debates. Bloomsbury
Publishing.
Wright, R., Adams, K., & Green, S. (2021). Digital Learning Tools for Art Education: Enhancing
Creativity through Interactive Technology. Journal of Art Education Technology, 9(2), 45-58.
Johnson, D., Reeder, C., & Nicholson, T. (2020). Technology in Primary Education: Cost-Effective
Solutions for Digital Learning. Educational Technology Research and Development, 68(3),
221-235.
Schwartz, R., Levine, D., & Greenfield, P. (2019). Technology for All: How Digital Learning Increases
Access in Underprivileged Schools. Journal of Educational Technology and Society, 22(4),
109-120.
13
LAMPIRAN
14