EVIDENCE BASED MIDWIFERY TECHICAL NOTE NORPEKA WIRANDA PUTRI

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 27

EVIDENCE BASED MIDWIFERY

TECHNICAL NOTES
“KEHAMILAN, PERSALINAN, NIFAS, BBL, DAN KB”

Dosen Pengampu : Rolita Efriyani, M.Keb

Disusun oleh :
NORPEKA WIRANDA PUTRI
P01740322157

PROGRAM STUDI KEBIDANAN


PROGRAM SARJANA TERAPAN KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
2023
TECHNICAL NOTES KEHAMILAN
NO
PERTANYAAN JAWABAN
.
1. Apa Judul artikel Foot Massage Modification to reduce blood
tersebut? pressure in pregnant woman with preeclampsia

Modifikasi pijat kaki untuk mengurangi tekanan


darah pada wanita hamil dengan preeklampsia
2. Tujuan artikel The aim of this study was to determine the
apa saja? effectiveness of as a complementary
therapy :foot massage to reduce of blood
pressure among pregnant women with
preeclampsia.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk


mengetahui keefektifan sebagai terapi pelengkap
: pijat kaki untuk mengurangi tekanan darah di
antara wanita hamil dengan preeklampsia.
3. Abstrak dalam The Maternal Mortality Ratio (MMR) in Indonesia
artikel seperti remains high, including in West Java province.
apa? One of the MMR
causes is preeclampsia (24%). Currently, the
management of preeclampsia is focused on
pharmacological therapy.
Preeclampsia is characterized by high blood
pressure. Some studies revealed that non-
pharmacological therapy was
effective in dealing high blood pressure including
foot massage. Foot message has benefits both
physiologically
and psychologically. However limited study
applied this massage among pregnant women
with preeclamsia.

Rasio Kematian Ibu(MMR) di indonesia tetap


tinggi.termasuk di propinsi jawa barat.salah satu
penyebab MMR adalah preeklampsia(24%).saat
ini pengelolaan preeklampsia difokuskan pada
terapi farmakologis.preeklampsia ditandai dengan
tekanan darah tinggi .beberapa penelitian
mengungkapkan bahwa terapi non-farmakologis
efektif dalam menangani tekanan darah tinggi
termasuk pijat kaki.pesan kaki memiliki manfaat
baik secara fisiologis maupun psikologis.namun
studi terbatas menerapkan pijatan ini di antara
wanita hamil dengan preeklampsia.
.
4. Pendahuluan
dalam artikel The world development framework has
membahas apa shifted from Millennium Development Goals
saja? (MDGs) to Sustainable Development Goals
(SDGs) (World Health Organization, 2016).
One of the SDGs goals is a good health,
including reducing maternal mortality rate
(MMR). MMR is the number of maternal
childbirth caused by pregnancy, childbirth,
after childbirth but not for other causes such
as accidents, falls, etc. in every 100,000 live
births (Ministry of Health of the Republic of
Indonesia, 2011).

Kerangka Pembangunan Dunia telah bergeser


dari Millennium Development Goals(MDGs) ke
sasaran pembangunan berkelanjutan (SDGS)
(Organisasi kesehatan dunia,2016).salah satu
sasaran SDGs adalah kesehatan yang
baik,termasuk mengurangi tingkat kematian
ibu(MMR).MMR adalah jumlah kematian ibu
selama kehamilan,persalinan,dan persalinan yang
disebabkan oleh kehamilan,persalinan,setelah
melahirkan tapi tidak untuk penyebab lain seperti
kecelakaan,jatuh.dll.dalam setiap 100.000
kelahiran hidup(kementerian kesehtatan republik
indonesia.2011).

5. Metodelogi apa The research design was the quasi experimental


yang digunakan with time series design. The population in
dalam artikel this study were all pregnant women in the
tersebut? work area of Jatinangor Community Health
Center (CHC=Puskesmas). The samples in
this study were 30 pregnant women with
preeclampsia in the PHC of Jatinangor. The
samples were chosen using the consecutive
sampling technique.

Desain penelitian adalah kuasi eksperimental


kuasi dengan desain seri waktu.populasi dalam
penelitian ini adalah semua wanita hamil di
bidang kerja dari pusat kesehatan masyarakat
jatinangor(CHC=Puskesmas).sampel dalam
penelitian ini adalah 30 wanita hamil dengan
preeklampsia di PHC Jatinangor.sampel dipilih
dengan menggunakan teknik sampling berturut-
turut.
6. Hasil dan The results of this study indicated that
pembahasan during the control period (no foot massage),
seperti apa? respondents blood pressure did not decrease
significantly. After foot massage the mean
of systole and diastole of pregnant women’s
blood pressure decreased significantly both
pretest and posttest. Physiologically, foot
massage is part of cutaneous stimulation that
would help the body to achieve homeostasis
through arrangement of the extrinsic and
intrinsic of peripheral blood flow. In extrinsic
setting, smooth and rhythmic vibrations
of muscles because of foot massage
manipulation impacted vasomotor activities
in the medulla (Guyton & Hall, 2007; Marley,
2005; Price & Wilson, 2005). Vasomotor
activities mean releasing acetylcholine and
histamine that impact relaxation of muscles
and vasodilatation of arterioles (Marley,
2005). As a result, decreasing peripheral
resistance, increasing the blood flow through
the microvascular circulation section, and
decreasing in the blood pressure.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa selama


periode kontrol(tidak ada pijat kaki),responden
tekanan darah tidak menurun secara
signifikan.setelah pijat kaki rata-rata sistol dan
diastola tekanan darah wanita hamil menurun
secara signifikan kedua pretest dan
posttest.secara fisiologis ,pijat kaki merupakan
bagian dari stimulasi kutaneous yang akan
membantu tubuh mencapai homeostasis melalui
pengaturan aliran darah dan ekstrinsik,getaran
otot yang halus dan berirama karena manipulasi
pijat kaki terkena dampak aktivitas vasomotor di
medulla(Guyton&Hall,2007;Marley,2005;Price&Wil
son,2005)
Kegiatan vasomotor berati melepaskan asetilkolin
dan histamin yang mempengaruhi relaksasi otot
dan vasodilatasi
arterioles(Marley,2005).akibatnya menurunkan
resistensi perifer ,meningkatkan aliran darah
melalui bagian sirkulasi mikrovaskular,dan
menurun dalam tekanan darah.

7. Kesimpulan dari There was no difference in the mean of systolic


artikel apa saja? and diastolic blood pressure booth pretest and
posttest (p>0.05)in the control period from day 1
to day 6.it was different with the intervention
period,there was a significant difference in the
mean of systolic blood pressure between pretest
and posttest on day 7 to day 12(p<0.05).in
addition,the mean of diastolic blood pressure was
significantly difference at the 8 th day of
treatment until the 12 th day (p<0.05) for pre and
post test.this study has proven there is a
significant difference in decreasing blood
pressure in pregnant women with preeclampsia
after foot massage.this study has proven there is
a significant difference in decreasing blood
pressure of pregnant women with pre-eclampsia
after foot massage.foot massage techniques can
be used as one of the interventions to reduce
blood pressure in pregnant women with pre
eclampsia.however there is a need of further
development of this intervention and evidence as
a companion intervention for pharmacology
therapy.

Tidak ada perbedaan dalam mean tekanan darah


sistolik dan diastolik baik pretest maupun
postestest(p>0.05)dalam periode kontrol dari hari
ke 1 sampai hari 6.berpikir dengan periode
intervensi,ada perbedaan signifikan dalam mean
tekanan darah sistolik antara pretest dan posttest
pada hari ke 7 sampai 12 hari (p<0.05).selain itu
rata-rata tekanan darah diastolik berbeda
perbedaan pada tanggal 8 sampai hari ke
12(p<0.05) untuk tes pra dan pos.penelitian ini
telah terbukti ada perbedaan yang signifikan
dalam mengurangi tekanan darah pada wanita
hamil dengan preeklampsia setelah pijat
kaki.teknik pijat kaki dapat digunakan sebagai
salah satu intervensi untuk mengurangi tekanan
darah pada wanita hamil dengan pra
eklampsia,namun ada kebutuhan akan
perkembangan lebih lanjut tentang intervensi
ini ,sehingga bisa menjadi intervensi perawat dan
bukti yang berguna sebagai intervensi
pendamping utuk terapi farmakologi.
8. Bagaimana hasil P (Populasi) :
analisis jurnal The population in this study were all pregnant women in the
berdasarkan work area of jatinangor community health
PICOT? center(CHC=Puskesmas)
The samples in this study were 30 pregnant women with
preeclampsia in the PHC of Jatinangor.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita hamil di
bidang kerja pusat kesehatan
masyarakat,jatinangor(CHC=Puskesmas)
Sampel dalam penelitian ini adalah 30 wanita hamil dengan
preeklampsia di PHC Jatinangor.
I (Intervensi) :
The research design was the quasiexperimental
with time series design.the instrument of this
study was an observation sheet including
respondent’s demographic data,clinical data and
blood pressure data of respondent,pretest and
posttest.

Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimental


kuasi dengan seri waktu.
Instrumen penelitian ini adalah lembar observasi
termasuk demografi responden,data,data klinis
dan data tekanan darah responden :pre test dan
posttes
C (Comparison) / Pembanding :
This study has proven there is a significant difference in
decreasing blood pressure of pregnant woman with pre-
eclampsia after foot massage.

Penelitian ini telah terbukti ada perbedaan yang signifikan


dalam mengurangi tekanan darah ibu hamil dengan pra-
eklampsia setelah pijat kaki.
O (Outcome) / Luaran :
Signs and symptoms of preeclampsia
arised during pregnancy and disappeared after
giving birth. No particular criteria for whom
would suffer from preeclampsia. There were
risk factors associated with preeclampsia
including primiparas, grandmultigravids,
large fetuses, multiple pregnancies, obesity,
and maternal age less than 20 years or more
than 35 years (at risk). Respondents in this
study excluded those risks, in fact they
suffered of preeclampsia. Health workers
should detect preeclampsia immediately
whether pregnant women in risk or no risk
conditions.

Tanda dan gejala preeklampsia yang ditepatkan


selama kehamilan dan hilang setelah
melahirkan.tidak ada kriteria khusus bagisiapa
yang akanmenderita preeklampsia .ada faktor
resiko yang terkait dengan preeklampsia
termasuk primipara,nenek-nenek,janin
besar,kehamilan mulut,obesitas,dan usia ibu
kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35
tahun(berisiko).responden dalam penelitian ini
mengecualikan kondisi risiko.

T (Time) : Bulan desember 2017- agustus 2018


9. Peneliti Ermiati,Anita Setyawati,Etika Emaliyawati
10. Keyword Blood Pressure,Foot
Massage,preeclampsia,Pregnant women.

REFERENSI

(Foot Massage Modification to Reduce Blood Pressure in Pregnant Woman


with preeclampsia)

Bobak, I.M.,Lowdermilk, D.L., & Jensen , M.D.(2004). Maternity


nursing.San Francisco
Mosby-Year Book.

Cassileth, B.R., & Vickers , A.J.(2004).Massage therapy for symptom


control : Outcome
Study at a major cancer center.Journal of pain and symptom
management,
28(3), 244-9.
https://doi.org/10.1016/j.jpainsymman.2003.12.016.

Chacko, L.(2007).Impact of foot massageon the level of pain.heart rate


and blood pressure
among patient with abdominal surgery in a selected hospital at
Mangalore.
Rajiv Gandhi University of Helath Science .Retrieved from
http://119.82.96.198:80
80/jspui/bitstream/123456789/2241/1/Laly Chacko.pdf.

Coban, A., & Sirin, A. (2010).Effect of foot massage to decrease


physiological lower leg
Oedema in late pregnancy : A randomized controlled trial in
turkey. international
Journal of nursing.practice ,
16(5),454-60.https://doi.org/10.1111/j.1440-172X.2010
01869.x.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat.(2015).Angka kematian ibu.Retrieved
from www.
diskes.jabarprov.go.id

TECHNICAL NOTE KB
NO
PERTANYAAN JAWABAN
.
1. Apa Judul artikel Relationship Between the use of injectable
tersebut? contraceptives Based on use at posyandu
melati

Hubungan antara penggunaan kontrasepsi


injeksi berdasarkan penggunaan di posyandu
melati.
2. Tujuan artikel apa The aim of the study was to use injectable
saja? contraceptives based on the length of use at
the melati posyandu,sukaraya village,pancur
batu district,deli serdang regency 2021.

Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan


penggunaan kontrasepsi suntik berdasarkan
lama pemakaian di posyandu melati desa
sukaraya kecamatan pancur batu kabupaten
deli serdang 2021.
3. Abstrak dalam In indonesia the number of heads of household
artikel seperti is 60,349,706 and the number of couples of
apa? childbearing age is 36,993,725 as much as
61,29% of the number of heads of families.

Di indonesia junlah kepala keluarga sebanyak


60.349.706 dan jumlah pasangan usia subur
36.993.725 sebanyak 61.29% daru jumlah
kepala keluarga.
4. Pendahuluan Govement Regulation of the Republic of
dalam artikel indonesia number 87 of 2014 concerning
membahas apa occupational development and family
saja? development ,family planning and family
information systems states that the family
planning program (KB) is an effort to regulate
childbirth,distance and ideal age of
childbirth,regulate pregnancy ,through
promotion,protection and assitance in
accordance with reproductive rights to realize
a quality family.

Pemerintah departemen indonesia nomor 87


tahun 2014 tentang pengembaangan
pekerjaan dan pengembangan
keluarga,keluarga berencana dan sistem
infromasi keluarga menyatakan bahwa
program keluarga berencana(KB) adalah upaya
untuk mengatur persalinan,jarak dan usia ideal
persalinan,mengatur kehamilan,melalui
promosi,perlindungan dan bantuan sesuai
dengan hak reproduksi untuk mewujudkan
keluarga berkualitas.
5. Metodelogi apa The type of research used was observational
yang digunakan analytic by design.cross-sectional study.
dalam artikel
tersebut? Jenis penelitian yang digunakan adalah
observasional analitik dengan cara dengan
desain penelitian studi potong lintang(cross
sectional).
6. Hasil dan The result showed that mothers who experienced an
pembahasan increase in body weight of injectable family planning
seperti apa? acceptors who experienced menstrual cycle irregularities
amounted to 76,0% and those who did not experience
menstrual disorders were 24.0 %

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu yang mengalami


peningkatan berat badan akseptor perencanaan keluarga
injeksi masing-masing adalah 64,0 % dan mereka yang
tidak mengalami kenaikan adalah 36,0 % .hasil uji chi
square diperoleh nilai value + 0,017 <0,05 sementara itu
ibu ibu menyuntikkan akseptor perencanaan keluarga yang
mengalami penyimpangan siklus haid adalah 76.0 % dan
mereka yang tidak mengalami kelainan menstruasi adalah
24,0 %.
7. Kesimpulan dari The results of the test conducted found that
artikel apa saja? active users of injectable contraceptives for 3
months had asignificant relationship with
weight again.thus,an acceptor who uses
injectable contraception for a long period of 1
year will relatively experince an increase in
body weight (>2.9 kg/year)

Hasil uji yang dilakukan menemukan pengguna


aktif kontrasepsi injeksi selama 3 bulan
memiliki hubungan yang signifikan dengan
kenaikan berat badan,dengan
demikian,akseptor yang menggunakan
kontrasepsi injeksi untuk jangka panjang 1
tahun akan relatif mengalami peningkatan
berat badan(>2,9 kg/tahun).
8. Bagaimana hasil P (Populasi) :
analisis jurnal The population in this study amounted to 25
berdasarkan mothers who accept injections at posyandu
PICOT? melati,sukaraya village,pancur batu
district,deli serdang regency 2021.

Populasi dalam penelitian ini berjumlah 25 ibu


akseptor suntik di posyandu melati desa
sukaraya kecamatan pancur batu kabupaten
deli serdang 2021.
I (Intervensi) :
The sampling technique used was purposive
sampling.data analysis used the chi square
test.the results showed that mothers who
experienced an increase in body weight of
injectable family planning acceptord amounted
to 64.0 % and those who did not experience an
increase were 36.0 %.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan


adalah purposive sampling.analisis data
menggunakan uji chi square .hasil penelitian
menunjukkan ibu yang mengalami kenaikan
berat badan ibu akseptor kb suntik yang
berjumlah 64.0 % dan yang tidak mengalami
kenaikan berjumlah 36,0%.

C (Comparison) / Pembanding :
Based on the 2018 national mid-term development plan
survey,the use of contraceptives for all methods among
married women in indonesia fell from 60,9 percent in 2016
to 59.7 percent in 2017 and in the results of te 2018
program accontability perfomance survey(skap).

Berdasarkan survei rencana pengembangan jangka


menengah 2018 pengguna kontrasepsi untuk semua metode
di antara wanita menikah di indonesia turun dari 60.9 %
persen pada 2016 sampai 59.7 persen pada tahun 2017 dan
pada hasil survei pertunjukkan akuntabilitas program 2018
(SKAP).
O (Outcome) / Luaran :
Another side effect of using 3-month injectablle
Contraceptives is menstrual cycle
disordes .from the results of this study,it
showed that of the 25 studied,most of them
experiencwd abnormal menstrual cycles using
3 months injectable contraception(100%) with
abnormal cycles.

Efek samping lain menggunakan kontrasepsi


injeksi 3 bulan adalah gangguan siklus
haid.dari hasil penelitian ini,hal itu
menunjukkan bahwa 25 yg dipelajari
kebanyakan dari mereka mengalami siklus
menstruasi abnormal menggunakan
kontrasepsi injeksi 3 bulan (100%) dengan
siklus abnormal.

T (Time) : Tahun 2023


9. Peneliti Elizawarda
Maya Handayani Sinaga
10. Keyword Injectable contraception,weight loss,menstrual
cycle

REFERENSI
( Relationship between the use of injectable contraceptives based on use
at posyandu melati)

Sastariah.s.Faktor kenaikan berat badan pada ibu KB 3 bulan.J.


Heal.Educ.Lit.(2019)

Astuti, D. Faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan alat


kontrasepsi suntik.
J.Keperrawatan volume XI,(2015).

Handayani,S.Buku ajaran pelayanan keluarga berencana.(2016)

Irianto, K.Pelayanan keluarga berencana.(2014).

BKKBN.Keluarga Berencana dan kesehatan reproduksi.(2016).

Kementerian kesehatan.Profil kesehatan indonesia.(2017).

BBKBN.survie kinerja dan program KKBPK.(2018).


TECHNICAL NOTE NIFAS
NO
PERTANYAAN JAWABAN
.
1. Apa Judul artikel The effect of marmet massage on breast milk
tersebut? production in post partum mothers

Pengaruh marmet pijat pada produksi asi di ibu


kota pascamelahirkan.
2. Tujuan artikel apa The purpose of this study was to determine the
saja? effect of guinea pig massage on milk
production in postpartum mothers.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh pijat babi gula terhadap
produksi susu pada ibu pascapersalinan.
3. Abstrak dalam Breast milk is an exclusive nutritional intake
artikel seperti for babies during the first 6 months after
apa? birth.the importance of fulfilling the baby’s
right to breast milk is even regulated by the
goverment in goverment regulation of the
republic of indonesia no.33 of 2012.

Asi adalah asupan gizi ekslusif untuk bayi


selama 6 bulan pertama setelah
lahir.pentingnya memenuhi hak bayi untuk asi
bahkan diatur oleh pemerintah dalam
peraturan pemerintah republik indonesia no 33
tahun 2012.
4. Pendahuluan Childbirth is a natural event experienced by
dalam artikel every mother after pregnancy until her time.
membahas apa After delivery is complete, every mother must
saja? immediately prepare for another task, namely
breastfeeding. In normal delivery, initiation of
breastfeeding can be done immediately after
the baby is born. ASI (breast milk) is an
exclusive nutritional intake for infants for six
months after birth. The Indonesian government
has also stipulated regulations regarding
exclusive breastfeeding in Government
Regulation of the Republic of Indonesia No. 33
of 2012.

Persahabatan adalah acara alami yang dialami


setiap ibu setelah kehamilan sampai
waktunya.setelah pengiriman selesai,setiap ibu
harus segera mempersiapkan tugas lain yaitu
menyusui.dalam pengiriman normal inisiasi
menyusui bisa dilakukan segera setelah bayi
lahir.ASI(ASI) adalah asupan gizi eksklusif
untuk bayi selama enam bulan setelah
lahir.pemerintah indonesia juga telah
menetapkan peraturan mengenai ASI eksklusif
dalam peraturan pemerintah repiblik indonesia
nomor 33 tahun 2012.

5. Metodelogi apa The research method applied in this study is


yang digunakan the scoping review method. Scoping review is
dalam artikel a method used to identify in-depth and
tersebut? comprehensive literature obtained through
various sources with various research methods
and has a relationship with the research topic
(Arksey & O’Malley, 2005).

Metode penelitian yang diterapkan dalam


penelitian ini adalah metode review
pemodelan.review scoping adalah metode
yang digunakan untuk mengidentifikasi
literatur mendalam dan komprehensif yang
diperoleh melalui berbagai sumber dengan
berbagai metode penelitian dan memiliki
hubungan dengan topik
penelitian(arksey&O’Malley,2005).

6. Hasil dan Based on an analysis of seven selected


pembahasan scientific papers from journals and theses, it is
seperti apa? known that there is a significant role from the
application of the guinea pig massage
technique for the productivity of breast milk
and the smooth release of breast milk during
the puerperium. The results of univariate
analysis in a study conducted by Murdiningsih
and Rohaya showed that the application of
guinea pig massage to 30 postpartum mothers
indicated that the productivity of breast milk
had increased very significantly after the
application of the marmet technique, from 11
(36) (7%) to 15 (50%) and for breastfeeding
increased significantly from 0 to 9 (30%).

Berdasarkan analisis tujuh makalah ilmiah


yang dipilih dari jurnal dan tesis,diketahui
bahwa ada peran penting dari penerapan
teknik pijat percobaan-percobaan untuk
produktivitas ASI dan pelepasan sasaran asi
selama masa puerperium.hasil analisis
univariat dalam sebuah penelitian yang
dilakukan oleh murdiningsih dan rohaya
menunjukkan bahwa penerapan pijat babi
guling sampai 30 ibu pascapersalinan
menunjukkan bahwa produktivitas asi telah
meningkat sangat signifikan setelah penerapan
teknik marmet,dari 11(36)(7%) sampai
15(50%) dan untuk menyusui meningkat
secara signifikan darii 0 sampai 9(30%).
7. Kesimpulan dari CONCLUSION Based on the results of an
artikel apa saja? analysis of 7 scientific papers, both journals
and theses, it can be concluded that the
guinea pig massage technique is a significantly
effective way to increase the productivity of
breast milk for breastfeeding mothers during
the postpartum period because of its benefits
which are able to stimulate the natural reflex
ability to release milk from the breasts. The
guinea pig technique is able to affect milk
productivity because massage indirectly
expresses milk by hand causing emptying of
milk in the lactiferous sinuses which are
located below the areola thereby stimulating
the anterior pituitary to release the hormone
prolactin and then stimulating the mammary
alveoli to produce milk.

Kesimpulan berdasarkan hasil analisis 7


makalah ilmiah,baik jurnal dan tesis,dapat
disimpulkan bahwa teknik pijat percobaan
adalah cara yang signifikan secara efektif
untuk meningkatkan produktivitas asi untuk
ibu menyusui selama periode pascamelahirkan
karena manfaatnya yang mampu merangsang
kemampuan refleks alami untuk melepaskan
susu dari payudara.teknik babi kelinci mampu
mempengaruhi produktivitas susu karena pijat
secara tidak langsung mengungkapkan susu
dengan tangan menyebabkan pengosongan
susu dalam sinus lactierofous yang terletak
dibawah areol dengan demikian merangsang
hipofisis anterior untuk melepaskan primutin
hormon dan kemudian merangsang mingmary
aveoli untuk menghasilkan susu.
8. Bagaimana hasil P (Populasi) :
analisis jurnal
berdasarkan I (Intervensi) :
PICOT?
C (Comparison) / Pembanding :
And after being given the Marmet Technique in
the postintervention group, 0 respondents
(0%), 11 respondents (100%), and in the
postcontrol group, 4 respondents (36.4%), 7
respondents ( 63.6%) ASI smoothly. Based on
these results, it can be concluded that the
application of the marmet massage technique
can help postpartum mothers meet the baby's
exclusive breastfeeding needs for 6 months.

O (Outcome) / Luaran : CONCLUSION Based on


the results of an analysis of 7 scientific papers,
both journals and theses, it can be concluded
that the guinea pig massage technique is a
significantly effective way to increase the
productivity of breast milk for breastfeeding
mothers during the postpartum period because
of its benefits which are able to stimulate the
natural reflex ability to release milk from the
breasts. The guinea pig technique is able to
affect milk productivity because massage
indirectly expresses milk by hand causing
emptying of milk in the lactiferous sinuses
which are located below the areola thereby
stimulating the anterior pituitary to release the
hormone prolactin and then stimulating the
mammary alveoli to produce milk.

T (Time) : January 2023

9. Peneliti Isma Elan Maulani


Nur Rohmah
Haryati
Melati Nur Cahya
10. Kata Kunci Marmet Engineering,breast milk production,postpartum
mother

REFERENSI
(the effect of marmet massage on breast milk production in post partum
mothers)

Arksey, H., & O’Malley, L. (2005). Scoping studies: towards a


methodological framework. International Journal of Social Research
Methodology, 8(1), 19–32.
https://doi.org/10.1080/1364557032000119616. Emilda, E., & Juliastuti, J.
(2020a). The Effectiveness of Oxytocin and Marmet Massage on Increased
Prolactin Hormone for Smooth Breastfeeding in Postpartum Mothers in
Langsa City Health Office, Indonesia: The Effectiveness of Oxytocin and
Marmet Massage on Increased Prolactin Hormone for Smo. Open Access
Macedonian Journal of Medical Sciences, 8(E), 578–581.
https://doi.org/10.3889/oamjms.2020.4739. Emilda, E., & Juliastuti, J.
(2020b). The Effectiveness of Oxytocin and Marmet Massage on Increased
Prolactin Hormone for Smooth Breastfeeding in Postpartum Mothers in
Langsa City Health Office, Indonesia: The Effectiveness of Oxytocin and
Marmet Massage on Increased Prolactin Hormone for Smo. Open Access
Macedonian Journal of Medical Sciences, 8(E), 578–581.
https://doi.org/10.3889/oamjms.2020.4739. Levac, D., Colquhoun, H., &
O’Brien, K. K. (2010). Scoping studies: advancing the methodology.
Implementation Science, 5, 1–9. https://doi.org/10.1186/1748-5908-5-69.
Marmi, S. (2012). ASI Saja Mama…, Berilah Aku ASI Karena Aku Anak Sapi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Murdiningsih, M., & Rohaya, R. (2021). Effect
of the Marmet Technique towards the smoothness of breast milk
Expression for the mother post partum in BPM Palembang City.
Proceeding International Conference On Health, Social Sciences And
Technology, 1(1), 100–105. Ningrum, A. D., Titisari, I., Kundarti, F. I., &
Setyarini, A. I. (2017). Pengaruh https://ajhsjournal.ph/index.php/gp 47
pemberian teknik marmet terhadap produksi asi pada ibu post partum di
BPM Wilayah Kerja Puskesmas Sukorame Kota Kediri. Jurnal Ilmu
Kesehatan, 5(2), 46–55. https://doi.org/10.32831/jik.v5i2.134.
Notoatmodjo, S. (2014). Metode Penelitian Ilmu Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta. Nurhamsyah, D., Trisyani, Y., & Nuraeni, A. (2018). Quality
of life of patients after acute myocardial infarction: A scoping review.
Journal of Nursing Care, 1(3), 180–191.
https://doi.org/10.24198/jnc.v1i3.18517. Risnawati, I., & Tristanti, I.
(2018). Efek Teknik Marmet Terhadap Produksi Air Susu Ibu Pada Ibu
Nifas. Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), 11(1), 27–34. Sulistiawati, R. D.,
Kusumaningrum, T., Pradanie, R., & Armini, N. K. A. (2020). The Effect of
Marmet Technique on Mother’s Satisfaction in Breastfeeding. Indian
Journal of Forensic Medicine & Toxicology, 14(2), 1886–1895.
https://doi.org/10.37506/ijfmt.v14i2.3213. Ulfah, R. R. M. (2013).
Efektivitas Pemberian Teknik Marmet Terhadap Pengeluaran Asi Pada Ibu
Menyusui 0-6 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Arjasa Kabupaten
Jember. Universitas Jember. Widiastuti, A., Arifah, S., & Rachmawati, W. R.
(2015). Pengaruh teknik marmet terhadap kelancaran air susu ibu dan
kenaikan berat badan bayi. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat
Nasional (National Public Health
Journal),9(4),315-319.https//doi.org/10.21109/kesmas.v9i4.737.

TECHNICAL NOTE BBL


NO
PERTANYAAN JAWABAN
.
1. Apa Judul artikel Effect of kangaroo treatment method on
tersebut? temperature body in low birth weight infants

Pengaruh metode perawatan kangguru terhadap suhu


tubuh pada bayi berat lahir rendah
2. Tujuan artikel apa The purpose of this study was to determine
saja? the effect of the Kangaroo Mother Care (KMC)
method on temperature stability in Low Birth
Weight (LBW) infants in the Perinatology
Room of the Gianyar Regional General
Hospital.
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh metode Kangaroo
Mother Care (KMC) terhadap stabilitas suhu
pada bayi Berat Lahir Rendah (LBW) di
Ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum
Daerah Gianyar.
3. Abstrak dalam The prevalence of LBW in Indonesia is 6.2% of 47,011
artikel seperti births, while in Bali Province LBW is 5.6% of 786
apa? births (Riskesdas, 2018). Data shows that more than 20
million babies worldwide are estimated to be born with
LBW. Hypothermia is the most common problem found
in babies with LBW, so nursing actions are needed that
can overcome the problem of hypothermia in LBW.
Kangaroo Mother Care (KMC) is one of the nursing
actions that can be attempted to overcome this
hypothermic problem.

Prevalensi LBW di Indonesia adalah 6,2% dari


47.011 kelahiran, sedangkan di Provinsi Bali
LBW adalah 5,6% dari 786 kelahiran
(Riskesdas, 2018). Data menunjukkan bahwa
lebih dari 20 juta bayi di seluruh dunia
diperkirakan lahir dengan LBW. Hipotermia
merupakan masalah yang paling umum
ditemukan pada bayi dengan LBW, sehingga
diperlukan tindakan keperawatan yang dapat
mengatasi masalah hipotermia pada LBW.
Kangaroo Mother Care (KMC) merupakan
salah satu tindakan keperawatan yang
dapat diupayakan untuk mengatasi masalah
hipotermik ini.
4. Pendahuluan Low birth weight babies (LBW) are babies
dalam artikel born with a body weight of less than 2,500
membahas apa grams and normal birth weight babies
saja? ranging from 2,500-4,000 grams (Kemenkes
RI, 2010). LBW is a baby with a birth weight of
less than 2,500 grams regardless of
gestational age (Ministry
of Health, 2015). The World Health
Organization (WHO) stated that in 2015 there
was a global prevalence of LBW of 15.5% or
around 20 million each year, 96.5% of cases
came from developing countries (WHO,
2015). The prevalence of LBW in Indonesia is
6.2% of 47,011 births, while in Bali Province
LBW is 5.6% of 786 births (Riskesdas, 2018).
Data from the Bali Provincial Health Office in
2017 reported that Gianyar Regency was
ranked first with 261 LBW with a percentage
of 4.4%.

Bayi berat lahir rendah (LBW) adalah bayi


yang lahir dengan berat badan kurang dari
2.500 gram dan bayi ht lahir normalberkisar
2.500-4.000 gram (Kemenkes RI, 2010). LBW
adalah bayi dengan berat lahir kurang dari
2.500 gram tanpa memandang usia
kehamilan (Kemenkes, 2015). Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa
pada tahun 2015 terjadi evalensi pr
globalLBW sebesar 15,5% atau sekitar 20 juta
setiap tahunnya, 96,5% kasus berasal dari
negara berkembang (WHO, 2015). Prevalensi
LBW di Indonesia adalah 6,2% dari 47.011
kelahiran, sedangkan di Provinsi Bali LBW
adalah 5,6% dari 786 kelahiran (Riskesdas,
2018). Data Dinas Kesehatan Provinsi Bali
tahun 2017 melaporkan bahwa Kabupaten
Gianyar menduduki peringkat pertama
dengan 261 LBW dengan persentase 4,4%.

5. Metodelogi apa This research is a pre experimental research.


yang digunakan The design used One group pre-test-posttest
dalam artikel design. After measuring their body
tersebut? temperature, participants were taught to do
the Kangaroo method for 15 minutes and
were
asked to repeat the techniques that had been
taught for up to 60 minutes before taking
repeated body temperature measurements.

Penelitian ini merupakan penelitian pra


eksperimen. Desainnya menggunakan One
group pre-test-posttest design. Setelah
mengukur suhu tubuh , peserta diajarkan
untuk melakukan metode Kanguru selama 15
menit dan diminta untuk mengulang teknik
yang telah diajarkan hingga 60 menit
sebelum melakukan pengukuran suhu tubuh
berulang.
6. Hasil dan it is known that before the Kangaroo Mother
pembahasan Care (KMC) method was carried out, the
seperti apa? average body temperature of infants was
36.230C with the lowest temperature
of 35.900C and the highest temperature of
36.50C, while after the kangaroo method the
average body temperature increased to
37.060C with the lowest temperature of 36.60
o C and the highest temperature was 37.500
C. After the paired t-test was carried out, it
was obtained
that the p value = 0.000 so that the p value
<0.05. This shows that there is an effect of
the Kangaroo Mother Care (KMC) method on
the temperature of LBW babies in the
Perinatology Room of Sanjiwani Gianyar
Hospital.

Diketahui bahwa sebelum metode Kangaroo


Mother Care (KMC) dilakukan, suhu tubuh
rata-rata bayi adalah 36,23 0 C dengan suhu
terendah 35,90 0 C dan suhu tertinggi 36,5 0
C, sedangkan setelah metode kanguru suhu
tubuh rata-rata meningkat menjadi 37,060 C
dengan suhu terendah 36,60o C dan suhu
tertinggi adalah 37,500 C. Setelah dilakukan
uji-t berpasangan, diperoleh nilai p = 0,000
sehingga nilai p <0,05. Hal ini menunjukkan
adanya pengaruh metode Kangaroo Mother
Care (KMC) terhadap suhu bayi LBW di Ruang
Perinatologi RS Sanjiwani Gianyar.
7. Kesimpulan dari The results of the analysis of the effect of the
artikel apa saja? Kangaroo Mother Care (KMC) method on
temperature stability in infants with low birth
weight (LBW) in the
Perinatology Room of Sanjiwani Gianyar
Hospital using the paired t-test obtained p
value = 0,000 so that the p value <0.05. This
shows the effect of the Kangaroo Mother Care
(KMC) method on temperature stability in
LBW babies in the Perinatology Room of
Sanjiwani Hospital, Gianyar.

Hasil analisis pengaruh metode Kangaroo


Mother Care (KMC) terhadap stabilitas suhu
pada bayi dengan berat badan lahir rendah
(LBW) di Ruang Perinatologi RS Sanjiwani
Gianyar menggunakan paired t-test
memperolehnilai ed p = 0,000 sehingga p
value <0,05. Hal ini menunjukkan pengaruh
metode Kangaroo Mother Care (KMC)
terhadap kestabilan suhu pada bayi LBW di
Ruang Perinatologi RS Sanjiwani, Gianyar.
8. Bagaimana hasil P (Populasi) :
analisis jurnal Sampling using quota sampling technique with a sample
size of 17 babies.
berdasarkan
PICOT? Pengambilan sampel menggunakan kuota
sampling technique dengan ukuran sampel
17 bayi.
I (Intervensi) :
then a pretest is carried out by measuring the baby's body
temperature, then the mother of the baby is taught about
KMC for 15 minutes and then asked to repeat
independently for 60 minutes, and after that do a posttest,
namely measuring the temperature after giving the KMC
method.

kemudian dilakukan pretest dengan


mengukur suhu tubuh bayi, kemudian ibu
dari bayi diajarkan tentang KMC selama 15
menit kemudian diminta untuk mengulang
secara mandiri selama 60 menit, dan setelah
itu lakukan posttest, yaitu mengukur suhu
setelah memberikan metode KMC
C (Comparison) / Pembanding :
Tidak ada pembanding atau intervensi lain.
O (Outcome) / Luaran :
Based on the results obtained in this study,
the researchers argued that treatment with
the Kangaroo Mother Care (KMC) method had
a strong influence in increasing the baby's
body temperature. This is due to the high
willingness of the mother to implement KMC
during the
research process, the support from families
and health workers who serve in the
perinatology room, making KMC
implementation can be done 100% according
to the SOP by the mothers so that this KMC
method can be implemented effectively by
mothers.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dalam


penelitian ini, para peneliti berpendapat
bahwa pengobatan dengan metode Kangaroo
Mother Care (KMC) memiliki pengaruh yang
kuat dalam meningkatkan suhu tubuh bayi.
Hal ini dikarenakan tingginya kemauan ibu
untuk menerapkan KMC selama proses
penelitian, dukungan dari keluarga dan
tenaga kesehatan yang bertugas di ruang
perinatologi, membuat implementasi KMC
dapat dilakukan 100% sesuai SOP oleh para
ibu sehingga metode KMC ini dapat
diimplikasikansecara efektif oleh ibu.
T (Time) : Bulan April Tahun 2021
9. Peneliti Ni Komang Ayu Resiyanthi
Ni Kadek Sulasih
A.A Istri Dalem Hana Yundari
10. Kata Kunci kangaroo mother care; LBW; temperature stability

REFERENSI
(Effect of kangaroo treatment method on temperature body in low birth
weight infants)

Ageng, D. K. (2016). Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Perawatan


Metode Kanguru (Pmk)
Pada Bayi Berat Lahir Rendah ( BBLR ) Di Kota Semarang Tahun 2016.
Akib, A. A. P., Munasir, Z., Kurniati, N. (2010). Alergi-Imunologi Anak.
Jakarta: IDAI.
Alya, D. (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR)
di Rumah Sakit Ibu dan Anak Banda Aceh Tahun 2013. JurnalSekolah
Tinggi Ilmu
Kesehatan U’budiyah.
Arifah, S., & Wahyuni, S. (2010). Pengaruh Kangaroo Mother Care (KMC)
dua jam dan
empat jam per hari terhadap kenaikan berat badan lahir rendah bayi
preterm di rumah
sakit. Prosiding Seminar Ilmiah Nasional Kesehatan, 1(1), 35–41.
Artawan Eka Putra, I.W.G. (2011). Pengaruh perawatan metode Kanguru
terhadap pencapaian
berat normal pada bayi berat lahir rendah di Kabupaten Temanggung
tahun 2011.Jurnal
Pasca Sarjana Universitas Indonesia, 8, 89-94
Askin DF, W. D. (2010). The high-risk newborn and family. Retrieved from
http://www.freebookcentre.net/
Bera, A., Ghosh, J., Singh, A., Hazra, A., Som, T., & Munian, D. (2014).
Effect of Kangaroo
mother care on vital physiological parameters of the low birth weight
newborn. Indian
Journal of Community Medicine. https://doi.org/10.4103/0970-0218.143030
Dahlan, A. K., Kusumawati, W., & Mawarti, R. (2017). Input Pelaksanaan
Kangaroo Mother
Care Pada Berat Lahir Rendah Di Rumah Sakit. 44 Jurnal Kebidanan Dan
Keperawatan, 13(1).
Departemen Kesehatan RI. (2015). Profil Kesehatan Indonesia 2014.
Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. https://doi.org/10.1037/0022-3514.51.6.1173
Deslidel, Hasan, zuchrah, Hevrialni Rully, dan Sartika, Y. (2011). Buku Ajar
Asuhan
Neonatus, Bayi, dan Balita. Jakarta: EGC.
Deswita, D., Besral, B., & Rustina, Y. (2011). Pengaruh Perawatan Metode
Kanguru terhadap
Respons Fisiologis Bayi Prematur. Kesmas: National Public Health Journal.
https://doi.org/10.21109/kesmas.v5i5.131
Dwi Maryati, T. S. & B. (2011). Buku Ajar Neonatus, Bayi, dan Balita.
Jakarta: Trans Info
Media
Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2012). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta:
EGC.
Hasanah, N., & Titik Kurniawati, L. K. (2011). Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan
Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Ruang BBRT RSUP Dr.Kariyadi
Semarang.Jurnal Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang
Hidayat, A. A. A. (2014). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis
Data. Jakarta:
Salemba Medika.
Kementerian Kesehatan RI. (2011). Manajemen Bayi Berat Lahir Rendah
Untuk Bidan dan
Perawat.
Kemenkes RI. (2010). Riset Kesehatan Dasar 2010. Badan Penelitian Dan
Pengembangan
Kesehatan. https://doi.org/1 Desember 2013
Kosim, S., et al. (2010). Buku Ajar Neonatologi (1st ed.). Jakarta: IDAI.
Little, G. A., Keenan, W. J., Niermeyer, S., Singhal, N., & Lawn, J. E. (2011).
Neonatal
Nursing and Helping Babies Breathe: An Effective Intervention to Decrease
Global
Neonatal Mortality. Newborn and Infant Nursing Reviews, 11(2), 82–87.
https://doi.org/10.1053/j.nainr.2011.04.007
Mayasari Denny. (2015). Aplikasi Tindakan Perawatan Metode Kanguru
Terhadap Fungsi
Fisiologis Pada Asuhan Keperawatan Bayi Ny. F Dengan Kelahiran
Prematur Di Ruang
High Care Unit (Hcu) Neonatus Rsud Dr. Moewardi Surakarta.Jurnal
Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Kusuma Husada Surakarta
Mitayani. (2011). Asuhan keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba
Medika.
Muslihatun, W. N. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta:
Fitramaya.
Notoatmojo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan:
pedoman Skripsi dan Tisis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta:
Salemba
Medika
Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik
Keperawatan
Profesional. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan
Praktis. Jakarta:
Salemba Medika.
Nur Sri Atik , Sri Achadi Nugraheni, K. Cahyo. (2016). Analisis
Implementasi Program
Perawatan Metode Kanguru ( PMK ) Dan Partisipasi Pasien Pada Pelayanan
Kesehatan
Bayi Berat Lahir Rendah ( BBLR ) ( Studi pada Pasien di Rumah Sakit Mardi
Rahayu
Kudus ).Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia,4(2).98-108
Pantiawati Ika. (2010). Asuhan Kebidanan 1. Yogyakarta: Nuha Medika.
Polit, & Beck. (2012). Nursing Research. Lippincott; Williams & Wilkins
Potter, P., & Perry, A. (2005). Buku ajar fundamental keperawatan:
konsep, proses, dan praktik, Edisi 7. Jakarta: EGC
Potter, P., & Perry, A. (2008). Buku ajar fundamental keperawatan:
konsep, proses, dan
praktik, Edisi 4 vol.1.Jakarta: EGC.
Pratiwi Anisa. (2015). Pemberian Metode Kangaroo Mother Care (Kmc)
Terhadap Kestabilan
Suhu Tubuh Bblr Pada Asuhan Keperawatan Bayi Ny. Y Di Ruang Hcu
Neonatus Rsud
Dr. Moewardi Surakarta.Jurnal Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma
Husada
Surakarta
Putriana, Yeyen ., Warjidin, A. (2018). Efektifitas Perawatan Metode
Kangguru (PMK) dan
Terapi Murottal terhadap Peningkatan Berat Badan dan Suhu pada Bayi
BBLR. Jurnal
Kesehatan (Bandar Lampung), 9(1), 33–45.
https://doi.org/10.26630/jk.v9i1.731
Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riskesdas 2018. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia.
https://doi.org/1 Desember 2013
Saryono, A. (2010). Metodologi penelitian kualitatif dalam bidang
kesehatan. Yogyakarta:
Nuha Medika.
Silvia, Putri,Yelmi Reni, Gusnila, E. (2015). Pengaruh Perawatan Metode
Kanguru Terhadap
Perubahan Berat Badan Bayi Lahir Rendah. Jurnal Ipteks Terapan, 9, 11–
19.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.22216/jit.2015.v9i1.24
Sofiani, F., Asmara, F. Y. (2013). Pengalaman Ibu Dengan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR)
Mengenai Pelaksanaan Perawatan Metode Kangguru (PMK) Di Rumah.
Jurnal
Fakultas Kedokteran Universitas Diponogoro.
Swarjana, I.K. (2016). Metodologi Penelitian Kesehatan (Edisi Revisi).
Yogyakarta: Cv. Andi
Offset
Wahyuni, S., & Parendrawati, D. P. (2013). Pengalaman Ibu dalam
Melakukan Perawatan
Metode Kanguru The Experience of Mothers in Applying Kangaroo Mother
Care
Method, 1(3), 183–195.
WHO. (2015). Global status on road report 2015. World Health
Organization.
https://doi.org/10.1136/injuryprev-2013-040775
Yetti Anggraini. (2013). Hubungan Antara Persalinan Prematur dengan
Hiperbilirubin pada
Neonatus. Jurnal Kesehatan, 5(2), 109–112.
https://doi.org/10.1246/cl.140400
Yeyeh, Rukiyah, Yulianti, L. (2010). Asuhan Neonatus Bayi dan Anak
Balita. Jakarta: Trans
Info Medika.
Zahra, S. A., Radityo, A. N. S., Mulyono. (2018). Pengaruh Durasi Kangaroo
Mother Care
Terhadap Perubahan Tanda Vital Bayi. Jurnal Kedokteran Diponogoro,
7(2), 1182–
1191.

TECHNICAL NOTE PERSALINAN


NO
PERTANYAAN JAWABAN
.
1. Apa Judul artikel The effect of guided imagery to the level of
tersebut? anxiety of trimester III Pregnant woman in the
working area of mijen health center in
semarang city.
2. Tujuan artikel apa Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh citra
saja? pemandu pada tingkat kecemasan wanita hamil di trimester
III.
3. Abstrak dalam Pregnancy is a time when there are dramatic
artikel seperti changes both psychologically and biologically
apa? that can cause anxiety. From the results of
interviews stated 7 of 10 third trimester
pregnant mother said anxious moment before
childbirth. Guided imagery is a therapy to
overcome anxiety. The purpose of this study to
determine the effect of guided imagery on the
anxiety level of pregnant women at Trimester
III. Method: Quantitative research type of
quasi-experimental design pre and post-test
without control. Sampling by purposive
sampling. The sample size is 30 respondents.
The anxiety was measured using the HRSA
questionnaire and analyzed using the Match
Pair Test Wilcoxon test. Results: The results of
analysis of 30 respondents, before given
guided imagery therapy most of the
respondents experienced moderate anxiety as
many as 18 people (60%). After being given
guided imagery treatment most respondents
had light anxiety 17 people (56.7%). The result
of the Wilcoxon test shows pvalue 0.000 (p-
value
4. Pendahuluan Menurut WHO ( Word Health Organization)
dalam artikel tahun 2014 angka kematian ibu (AKI) di dunia
membahas apa yaitu 289.000 jiwa. Amerika serikat yaitu 9.300
saja? jiwa, Afrika utara 179.000 jiwa, dan Asia
Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di
negara-negara di Asia Tenggara yaitu
Indonesia menempati urutan pertama dengan
214 per 100.000 kelahiran hidup, Philipina 170
per 100.000 kelahiran hidup, Vietnam 160 per
100.000 kelahiran hidup, dan Malaysia 39 per
100.000 kelahiran hidup (WHO, 2014).
5. Metodelogi apa Jenis penelitian yang digunakan dalam
yang digunakan penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
dalam artikel dangan menggunakan design Quasi
tersebut? Eksperimen Pretest-post test With Out Control
Group. Sampel dalam penelitian ini sebanyak
30 responden.
6. Hasil dan Responden dalam penelitian ini berjumlah 30
pembahasan ibu hamil trimester III. Responden berdasarkan
seperti apa? usia, diperoleh hasil bahwa usia ibu hamil
trimester III di dominasi usia 20-35 tahun yaitu
sebanyak 27 responden (90%), diikuti dengan
ibu hamil trimester III yang berusia >35 tahun
yaitu sebanyak 2 responden (6,7%) dan yang
terendah adalah ibu hamil trimester III yang
berusia kurang dari 20 tahun sebanyak 1
responden (3,3 %).
7. Kesimpulan dari Tingkat kecemasan ibu hamil trimester III
artikel apa saja? yang berada di Wilayah Kerja Puskesmas Mijen
Kota Semarang sebelum diberikan guided
imagery therapy menunjukkan bahwa
sebagian besar responden mengalami tingkat
kecemasan sedang yaitu sebanyak 18
responden (60,0%), selanjutnya tingkat
kecemasan ringan sebanyak 6 orang (20,0 %),
tingkat kecemasan berat sebanyak 6 orang
(20,0%). Hal ini menunjukkan bahwa hampir
keseluruhan ibu hamil trimester III mengalami
kecemasan dalam menghadapi kehamilan
trimester III dan kecemasan dalam proses
persalinan. Tingkat kecemasan ibu hamil
trimester III di Wilayah Kerja Puskesmas Mijen
Kota Semarang sesudah pemberian guided
imagery therapy menunjukan data
8. Bagaimana hasil P (Populasi) :
analisis jurnal Responden dalam penelitian ini berjumlah 30
berdasarkan ibu hamil trimester III
PICOT? .
I (Intervensi) : diberikan guided imagery
therapy menunjukkan bahwa sebagian besar
responden mengalami tingkat kecemasan
sedang yaitu sebanyak 18 responden (60,0%),
selanjutnya tingkat kecemasan ringan
sebanyak 6 orang (20,0 %), tingkat kecemasan
berat sebanyak 6 orang (20,0%)

C (Comparison) / Pembanding :

O (Outcome) / Luaran :
Tingkat kecemasan ibu hamil trimester III yang
berada di Wilayah Kerja Puskesmas Mijen Kota
Semarang sebelum diberikan guided imagery
therapy menunjukkan bahwa sebagian besar
responden mengalami tingkat kecemasan
sedang yaitu sebanyak 18 responden (60,0%),
selanjutnya tingkat kecemasan ringan
sebanyak 6 orang (20,0 %), tingkat kecemasan
berat sebanyak 6 orang (20,0%). Hal ini
menunjukkan bahwa hampir keseluruhan ibu
hamil trimester III mengalami kecemasan
dalam menghadapi kehamilan trimester III dan
kecemasan dalam proses persalinan. Tingkat
kecemasan ibu hamil trimester III di Wilayah
Kerja Puskesmas Mijen Kota Semarang
sesudah pemberian guided imagery therapy
menunjukan data

T (Time) : February 2019


9. Peneliti Priharyanti wulandari
Alifia sofitamia
Menik kustriyani
10. Kata Kunci Guided imagery,anxiety level,trimester III
pregnant mother

REFERENSI
Amalia, Titian. 2009. Kecemasan Ibu Menanti Persalinan. Jakarta: Nuha
Medika Aprianto, Dino. 2013. Efektifitas Teknik Relaksasi Imajinasi
Terbimbing Dan Nafas Dalam Terhadap Penurunan Kecemasan Pada
Pasien Pre Operasi. Semarang : Poltekes Kemenkes Semarang, Volume
13, No 2, 2017. tersedia dalam
http://ejurnal.poltekkestjk.ac.id/index.php/JKEP/article/view/938, Diakses
tanggal 15 juni 2018. Asfiati, Nur. 2014. Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Hamil Dalam Menghadapi Proses
Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Tomia Induk Kabupaten Wakatobi.
Buton: STIKES IST, Volume. 1 Nomor. 1 Agustus
2013.https://media.neliti.com/media/publica tions/ 109817-ID-faktor-
faktor-yangberhubungan-dengan-ke.pdf, Diakses tanggal 28 juni 2018
Astria, Y. 2014. Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Trimester III Dengan
Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan Di Poliklinik Kebidanan Dan
Kandungan RSUP Fatmawati. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah. Volume 12, No 2, tahun 2014.
http://jurnal.unpad.ac.id/mku/article/view/ 95, Diakses tanggal 1 juli 2018.
Aulia. 2014. Hamil Sehat Dengan Beragam Olahraga Ibu Hamil. Jogjakarta:
Buku Biru Darho, Ahmad. 2012. Psikologi Kebidanan : Analisis Perilaku
Wanita Untuk Kesehatan. Jakarta : Salemba Medika Departemen
Kesehatan RI. 2017. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta Dinas Kesehatan
Jawa Tengah. 2017. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah. Semarang
Fazdria & meliani .S. H. 2014. Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Ibu
Hamil Dalam Menghadapi Persalinan Di Desa Tualang Teungoh
Kecamatan Langsa Kota Kabupaten Kota Langsa Tahun 2014. Aceh :
Poltekes Kemenkes Aceh. Volume 16, No 1, Tahun 2014.
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JKS/article/ view/5003, Diakses pada 16
februari 2018 Fraser, D.M, & Cooper M.A. 2009. Buku Ajar Bidan Myles
(Myles Textbook For Midwives) Edisi 14. Jakarta : EGC Hawari, Dadang.
2013. Manajemen Stress Cemas Dan Depresi. Jakarta :FKUI Heriani. 2016.
Kecemasan Dalam Menjelang Persalinan Ditinjau Dari Paritas, Usia dan
Tingkat Pendidikan. Lampung: STIKES Aisyah Pringsewu, Volume 1, No 2,
Tahun 2016, tersedia di https://ejournal.stikesaisyah.ac.id/index.php
/jika/article/view/Heriani/0, Diakses pada 19 februari 2018 Jallo et al. 2014.
Guided Imagery for Stress and Symptom Management in Pregnant African
American Women. USA : Virginia Commonwealth University, Volume 2014,
Article ID 84092, Tahun 2014. https://www.hindawi.com/journals/ecam/20
14/840923/. Diakses tanggal 20 januari 2018 Janiwarty dan pieter. 2013.
Pendidikan Psikologi Untuk Kebidanan. Yogyakarta: Rapha Publishing
Kanianingsih, Nunung. 2015. Gambaran Tingkat Kecemasan Ibu Hamil
Trimester III Dalam Menghadapi Proses Persalinan. Volume 12, No 3,
Tahun 2015 http://www.e

Anda mungkin juga menyukai