Tugas 1 Ratu Pembelajaran Terpadu
Tugas 1 Ratu Pembelajaran Terpadu
Tugas 1 Ratu Pembelajaran Terpadu
2 Keterampilan menjelaskan dan bertanya merupakan salah satu hal krusial dalam 25
pembelajaran terpadu. Alasannya adalah dalam pembelajaran terpadu siswa
merupakan pusat dalam proses pembelajaran dan posisi guru sebagai fasilitator
bukanlah satu-satunya sumber informasi. Di sekolah x terdapat 2 guru dengan
karakteristik yang berbeda. Guru A merupakan pendidik mula yang memahami
teori pengajaran dengan baik namun secara implementasi mengajar di kelas masih
minim pengalaman. Sedangkan guru B adalah pendidik senior yang kaya
pengalaman namun masih terpaku dengan pembelajaran satu arah.
Bagaimanakah kedua guru ini saling berkerjasama sehinga mampu menguasai
dengan baik keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran
terpadu. Berikan beberapa contoh dari implementasi kedua keterampilan
tersebut.
1. Progresivisme
2. Konstruktivisme
Konstruktivisme, dengan tokoh seperti Jean Piaget dan Lev Vygotsky, berfokus pada
bagaimana individu membangun pengetahuan melalui pengalaman. Pembelajaran terpadu
menekankan pentingnya interaksi sosial dan konteks budaya dalam pembelajaran. Proses
kolaboratif dan diskusi antar siswa menjadi kunci dalam membangun pemahaman yang
lebih dalam.
Mendorong siswa untuk saling berbagi ide dan perspektif dalam kelompok.
Memfasilitasi pembelajaran berbasis proyek yang memerlukan kolaborasi untuk
menyelesaikan tugas.
3. Humanisme
Humanisme, yang diwakili oleh tokoh seperti William James, menekankan pentingnya
perkembangan individu dan nilai-nilai kemanusiaan dalam pendidikan. Pendekatan ini
mendorong pembelajaran yang memperhatikan kebutuhan emosional dan sosial siswa.
Dalam pembelajaran terpadu, guru berperan sebagai fasilitator yang mendukung
pengembangan holistik siswa.
Kesimpulan
2. Kerja sama antara Guru A dan Guru B dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih
baik dan mendukung keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran
terpadu. Berikut adalah beberapa cara kedua guru dapat saling melengkapi dan contoh
implementasi keterampilan tersebut.
Kerja Sama Antara Guru A dan Guru B
1. Pembelajaran Kolaboratif:
o Pengamatan Bersama: Guru A dapat mengamati metode pengajaran Guru B dan
memberikan umpan balik berdasarkan teori-teori yang dia ketahui. Sebaliknya,
Guru B dapat memberikan wawasan praktis tentang apa yang berhasil di kelas.
o Pengajaran Bersama: Mereka dapat merancang dan mengimplementasikan
pembelajaran terpadu secara kolaboratif, di mana Guru A memimpin dalam
penjelasan konsep-konsep teori dan Guru B mengaitkan teori tersebut dengan
pengalaman nyata di lapangan.
2. Workshop dan Diskusi:
o Mengadakan sesi workshop di mana Guru A mengajarkan teknik-teknik
menjelaskan yang lebih interaktif, sedangkan Guru B berbagi strategi untuk
menjaga perhatian siswa dan menciptakan suasana belajar yang kondusif.
o Melakukan diskusi reflektif setelah sesi pengajaran untuk membahas kelebihan
dan kekurangan pendekatan masing-masing.
3. Pembuatan Rencana Pembelajaran:
o Bersama-sama merancang rencana pembelajaran yang mengintegrasikan teori dan
praktik. Guru A bisa mengembangkan rencana yang mencakup pertanyaan
terbuka, sedangkan Guru B menambahkan elemen praktik langsung.
Keterampilan Menjelaskan
Guru A:
o Menggunakan diagram atau model untuk menjelaskan konsep sains, seperti daur
air. Dia menjelaskan dengan langkah-langkah terperinci dan mengajak siswa
untuk menggambarkan proses tersebut.
Guru B:
o Menceritakan pengalaman pribadi yang relevan dengan topik yang sedang
dibahas, misalnya, berbagi cerita tentang pengalamannya di lapangan saat
melakukan observasi lingkungan. Dia mengaitkan cerita tersebut dengan konsep
yang sedang diajarkan.
Keterampilan Bertanya
Guru A:
o Mengajukan pertanyaan terbuka seperti, "Apa yang kalian pikirkan tentang
dampak perubahan iklim terhadap ekosistem?" dan mendorong siswa untuk
berdiskusi dan berkolaborasi dalam kelompok.
Guru B:
o Menggunakan pertanyaan reflektif seperti, "Bagaimana cara kita bisa mengurangi
limbah plastik di lingkungan kita?" untuk memicu diskusi dan menggali lebih
dalam pemahaman siswa tentang masalah lingkungan.
Pentingnya Kolaborasi:
Kolaborasi antara guru berpengalaman dan guru pemula sangat penting dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan saling berbagi pengetahuan dan
pengalaman, keduanya dapat tumbuh secara profesional dan memberikan yang terbaik
bagi siswa.
Saran Tambahan:
Kesimpulan
Dengan bekerja sama dan saling belajar, Guru A dan Guru B dapat menjadi tim yang solid
dalam menerapkan pembelajaran terpadu. Keterampilan menjelaskan dan bertanya yang
dikuasai dengan baik akan membuat pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi
siswa.
3. Tujuan Pembelajaran:
Kegiatan Pembelajaran:
Minggu 1: Mengenal Lingkungan Sekitar
Kegiatan:
o Siswa mengamati lingkungan sekitar rumah (taman, sungai, jalan) bersama orang
tua.
o Membuat catatan atau gambar tentang kondisi lingkungan yang ditemukan.
o Mencari informasi tentang jenis-jenis sampah yang ada di lingkungan sekitar
melalui buku, internet, atau video.
Media: Buku, internet, alat tulis, kamera (jika ada)
Kegiatan:
o Memilah sampah di rumah bersama orang tua menjadi tiga kelompok: organik,
anorganik, dan bahan berbahaya.
o Membuat poster sederhana tentang jenis-jenis sampah dan cara pemilahannya.
o Menonton video tentang pengelolaan sampah yang benar.
Media: Poster, spidol, video, tempat sampah yang berbeda
Kegiatan:
o Mengumpulkan barang bekas di rumah (kardus, botol bekas, koran, dll).
o Membuat karya seni atau kerajinan tangan dari barang bekas.
o Mempresentasikan hasil karya kepada anggota keluarga.
Media: Barang bekas, alat kerajinan (gunting, lem, cat, dll)
Kegiatan:
o Bersama keluarga melakukan kegiatan membersihkan lingkungan sekitar rumah.
o Membuat komitmen untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.
o Membuat laporan sederhana tentang kegiatan yang telah dilakukan.
Media: Alat kebersihan (sapu, sekop, tong sampah), kamera (jika ada)
Portofolio: Mengumpulkan semua hasil kerja siswa selama satu minggu, seperti catatan
observasi, poster, karya seni, dan laporan kegiatan.
Dokumentasi: Membuat video singkat atau foto kegiatan siswa bersama orang tua.
Rubrik: Orang tua dan siswa bersama-sama menilai hasil kerja siswa berdasarkan rubrik
yang telah ditentukan. Rubrik dapat mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap,
dan kreativitas.
Jurnal Refleksi: Siswa menuliskan refleksi tentang apa yang telah dipelajari dan apa
yang ingin dicapai selanjutnya.
Variasi Media:
Media Audiovisual: Selain video, siswa dapat mendengarkan podcast atau musik
tentang lingkungan.
Media Digital: Siswa dapat menggunakan aplikasi atau website untuk membuat
presentasi, poster digital, atau video animasi.
Media Sosial: Siswa dapat berbagi hasil karya dan informasi tentang lingkungan melalui
media sosial yang sesuai dengan usia.
Tips Tambahan:
Penting: Selama proses pembelajaran, pastikan siswa merasa senang dan termotivasi.
Berikan dukungan dan bimbingan yang cukup agar mereka dapat belajar secara efektif dan
mandiri.
Kesimpulan
Satuan Pembelajaran Terpadu ini tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa
mengenai pentingnya menjaga lingkungan sehat di era pandemi, tetapi juga mendorong
kolaborasi dengan orang tua. Penggunaan berbagai media membuat pembelajaran lebih
menarik dan interaktif, sehingga siswa dapat belajar secara mandiri dan bertanggung
jawab.