Tugas 1 Ratu Pembelajaran Terpadu

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

TUGAS 1 PEMBELAJARAN TERPADU

TUTOR : NENI JUNAENI M.Pd

NAMA : RATU ADINDA ZAHRA


NIM : 857158568
Silahkan kerjakan Latihan 1 ini dengan benar!
No. Soal Skor
1 Seorang guru hendaknya memahami bahwa pembelajaran terpadu mucul atas 3 15
landasan filosofis diantaranya progresivisme, konstruktivisme, dan humanisme.
John Dewey, Jean Piaget, Lev Vgotsky dan William James merupakan tokoh-tokoh
yang berada dibelakangnya. Paparkan benang merah dari ketiga landasan tersebut
sehingga mendorong lahirnya pembelajaran terpadu. Serta uraikan keterkaitan
landasan tersebut terhadap kegiatan pembelajaran.

2 Keterampilan menjelaskan dan bertanya merupakan salah satu hal krusial dalam 25
pembelajaran terpadu. Alasannya adalah dalam pembelajaran terpadu siswa
merupakan pusat dalam proses pembelajaran dan posisi guru sebagai fasilitator
bukanlah satu-satunya sumber informasi. Di sekolah x terdapat 2 guru dengan
karakteristik yang berbeda. Guru A merupakan pendidik mula yang memahami
teori pengajaran dengan baik namun secara implementasi mengajar di kelas masih
minim pengalaman. Sedangkan guru B adalah pendidik senior yang kaya
pengalaman namun masih terpaku dengan pembelajaran satu arah.
Bagaimanakah kedua guru ini saling berkerjasama sehinga mampu menguasai
dengan baik keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran
terpadu. Berikan beberapa contoh dari implementasi kedua keterampilan
tersebut.

3 Mewabahnya Covid-19 di Indonesia mendorong pemerintah pusat dan daerah 25


untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru, salah satunya menghentikan
sementara pembelajaran tatap muka di sekolah dan mengalihkannya dengan
Learning from home (Pembelajaran di rumah). Rancanglah Satuan Pembelajaran
Terpadu dengan memilih salah satu subtema, jabarkan melalui kegiatan
pembelajaran serta evaluasi (penilaian) yang mampu dilaksanakan secara mandiri
oleh siswa (kolaborasi dengan orang tua). Pertimbangkan Satuan Pembelajaran
Terpadu tersebut dengan mengadakan variasi dalam penggunaan media sebagai
bagian integral dalam pembelajaran.
Skor Total 65
JAWABAN

1. Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang mengintegrasikan berbagai disiplin


ilmu dalam proses belajar-mengajar. Tiga landasan filosofis—progresivisme,
konstruktivisme, dan humanisme—berperan penting dalam mengembangkan konsep ini.
Berikut adalah benang merah dari ketiga landasan tersebut dan keterkaitannya dengan
kegiatan pembelajaran.

1. Progresivisme

Progresivisme, yang dipelopori oleh tokoh seperti John Dewey, menekankan


pentingnya pengalaman dan eksperimen dalam pembelajaran. Dalam konteks
pembelajaran terpadu, progresivisme mendorong penggunaan metode yang relevan
dengan kehidupan sehari-hari siswa. Siswa belajar melalui proyek, kolaborasi, dan
pemecahan masalah, yang membuat pembelajaran lebih kontekstual dan menarik.

Keterkaitan dengan Kegiatan Pembelajaran:

 Menggunakan proyek berbasis masalah untuk mengembangkan keterampilan


berpikir kritis.
 Mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses belajar, seperti diskusi
kelompok dan eksplorasi lapangan.

2. Konstruktivisme

Konstruktivisme, dengan tokoh seperti Jean Piaget dan Lev Vygotsky, berfokus pada
bagaimana individu membangun pengetahuan melalui pengalaman. Pembelajaran terpadu
menekankan pentingnya interaksi sosial dan konteks budaya dalam pembelajaran. Proses
kolaboratif dan diskusi antar siswa menjadi kunci dalam membangun pemahaman yang
lebih dalam.

Keterkaitan dengan Kegiatan Pembelajaran:

 Mendorong siswa untuk saling berbagi ide dan perspektif dalam kelompok.
 Memfasilitasi pembelajaran berbasis proyek yang memerlukan kolaborasi untuk
menyelesaikan tugas.
3. Humanisme

Humanisme, yang diwakili oleh tokoh seperti William James, menekankan pentingnya
perkembangan individu dan nilai-nilai kemanusiaan dalam pendidikan. Pendekatan ini
mendorong pembelajaran yang memperhatikan kebutuhan emosional dan sosial siswa.
Dalam pembelajaran terpadu, guru berperan sebagai fasilitator yang mendukung
pengembangan holistik siswa.

Keterkaitan dengan Kegiatan Pembelajaran:

 Mengadaptasi kurikulum untuk memenuhi kebutuhan dan minat siswa.


 Menciptakan lingkungan belajar yang aman dan inklusif, di mana setiap siswa
merasa dihargai

Contoh Kegiatan Pembelajaran Terpadu:

Misalnya, dalam mempelajari tema "Lingkungan Hidup", guru dapat mengintegrasikan


berbagai mata pelajaran seperti IPA, IPS, Bahasa Indonesia, dan Seni. Siswa dapat
melakukan pengamatan langsung di lingkungan sekitar, melakukan eksperimen
sederhana, menulis laporan, membuat karya seni, dan berdiskusi tentang masalah
lingkungan.

Kesimpulan

Ketiga landasan filosofis ini saling melengkapi dan memperkuat prinsip-prinsip


pembelajaran terpadu. Dengan menggabungkan pengalaman langsung (progresivisme),
interaksi sosial (konstruktivisme), dan perhatian terhadap perkembangan individu
(humanisme), pembelajaran terpadu mampu menciptakan pengalaman belajar yang kaya,
bermakna, dan relevan bagi siswa. Dalam praktiknya, guru diharapkan untuk menerapkan
pendekatan ini dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari, sehingga siswa tidak hanya
memperoleh pengetahuan, tetapi juga keterampilan dan nilai-nilai yang penting untuk
kehidupan mereka

2. Kerja sama antara Guru A dan Guru B dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih
baik dan mendukung keterampilan menjelaskan dan bertanya dalam pembelajaran
terpadu. Berikut adalah beberapa cara kedua guru dapat saling melengkapi dan contoh
implementasi keterampilan tersebut.
Kerja Sama Antara Guru A dan Guru B

1. Pembelajaran Kolaboratif:
o Pengamatan Bersama: Guru A dapat mengamati metode pengajaran Guru B dan
memberikan umpan balik berdasarkan teori-teori yang dia ketahui. Sebaliknya,
Guru B dapat memberikan wawasan praktis tentang apa yang berhasil di kelas.
o Pengajaran Bersama: Mereka dapat merancang dan mengimplementasikan
pembelajaran terpadu secara kolaboratif, di mana Guru A memimpin dalam
penjelasan konsep-konsep teori dan Guru B mengaitkan teori tersebut dengan
pengalaman nyata di lapangan.
2. Workshop dan Diskusi:
o Mengadakan sesi workshop di mana Guru A mengajarkan teknik-teknik
menjelaskan yang lebih interaktif, sedangkan Guru B berbagi strategi untuk
menjaga perhatian siswa dan menciptakan suasana belajar yang kondusif.
o Melakukan diskusi reflektif setelah sesi pengajaran untuk membahas kelebihan
dan kekurangan pendekatan masing-masing.
3. Pembuatan Rencana Pembelajaran:
o Bersama-sama merancang rencana pembelajaran yang mengintegrasikan teori dan
praktik. Guru A bisa mengembangkan rencana yang mencakup pertanyaan
terbuka, sedangkan Guru B menambahkan elemen praktik langsung.

Contoh Implementasi Keterampilan Menjelaskan dan Bertanya

Keterampilan Menjelaskan

 Guru A:
o Menggunakan diagram atau model untuk menjelaskan konsep sains, seperti daur
air. Dia menjelaskan dengan langkah-langkah terperinci dan mengajak siswa
untuk menggambarkan proses tersebut.
 Guru B:
o Menceritakan pengalaman pribadi yang relevan dengan topik yang sedang
dibahas, misalnya, berbagi cerita tentang pengalamannya di lapangan saat
melakukan observasi lingkungan. Dia mengaitkan cerita tersebut dengan konsep
yang sedang diajarkan.

Keterampilan Bertanya

 Guru A:
o Mengajukan pertanyaan terbuka seperti, "Apa yang kalian pikirkan tentang
dampak perubahan iklim terhadap ekosistem?" dan mendorong siswa untuk
berdiskusi dan berkolaborasi dalam kelompok.
 Guru B:
o Menggunakan pertanyaan reflektif seperti, "Bagaimana cara kita bisa mengurangi
limbah plastik di lingkungan kita?" untuk memicu diskusi dan menggali lebih
dalam pemahaman siswa tentang masalah lingkungan.

Pentingnya Kolaborasi:

Kolaborasi antara guru berpengalaman dan guru pemula sangat penting dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran. Dengan saling berbagi pengetahuan dan
pengalaman, keduanya dapat tumbuh secara profesional dan memberikan yang terbaik
bagi siswa.

Saran Tambahan:

 Evaluasi Berkala: Melakukan evaluasi terhadap setiap kegiatan pembelajaran untuk


melihat perkembangan siswa dan efektivitas pembelajaran.
 Refleksi Diri: Mendorong kedua guru untuk terus merefleksi diri dan melakukan
perbaikan.
 Dukungan dari Sekolah: Sekolah perlu memberikan dukungan yang cukup, seperti
menyediakan fasilitas dan sumber daya yang dibutuhkan.

Kesimpulan

Dengan bekerja sama dan saling belajar, Guru A dan Guru B dapat menjadi tim yang solid
dalam menerapkan pembelajaran terpadu. Keterampilan menjelaskan dan bertanya yang
dikuasai dengan baik akan membuat pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi
siswa.

3. Tujuan Pembelajaran:

 Siswa mampu menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.


 Siswa dapat mengidentifikasi jenis-jenis sampah dan cara pengelolaannya.
 Siswa dapat membuat karya sederhana yang memanfaatkan barang bekas.
 Siswa dapat bekerja sama dengan anggota keluarga dalam menjaga kebersihan
lingkungan rumah.

Kegiatan Pembelajaran:
Minggu 1: Mengenal Lingkungan Sekitar

 Kegiatan:
o Siswa mengamati lingkungan sekitar rumah (taman, sungai, jalan) bersama orang
tua.
o Membuat catatan atau gambar tentang kondisi lingkungan yang ditemukan.
o Mencari informasi tentang jenis-jenis sampah yang ada di lingkungan sekitar
melalui buku, internet, atau video.
 Media: Buku, internet, alat tulis, kamera (jika ada)

Minggu 2: Mengklasifikasikan Sampah

 Kegiatan:
o Memilah sampah di rumah bersama orang tua menjadi tiga kelompok: organik,
anorganik, dan bahan berbahaya.
o Membuat poster sederhana tentang jenis-jenis sampah dan cara pemilahannya.
o Menonton video tentang pengelolaan sampah yang benar.
 Media: Poster, spidol, video, tempat sampah yang berbeda

Minggu 3: Membuat Karya dari Barang Bekas

 Kegiatan:
o Mengumpulkan barang bekas di rumah (kardus, botol bekas, koran, dll).
o Membuat karya seni atau kerajinan tangan dari barang bekas.
o Mempresentasikan hasil karya kepada anggota keluarga.
 Media: Barang bekas, alat kerajinan (gunting, lem, cat, dll)

Minggu 4: Aksi Nyata Menjaga Lingkungan

 Kegiatan:
o Bersama keluarga melakukan kegiatan membersihkan lingkungan sekitar rumah.
o Membuat komitmen untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan.
o Membuat laporan sederhana tentang kegiatan yang telah dilakukan.
 Media: Alat kebersihan (sapu, sekop, tong sampah), kamera (jika ada)

Penilaian (Kolaborasi dengan Orang Tua):

 Portofolio: Mengumpulkan semua hasil kerja siswa selama satu minggu, seperti catatan
observasi, poster, karya seni, dan laporan kegiatan.
 Dokumentasi: Membuat video singkat atau foto kegiatan siswa bersama orang tua.
 Rubrik: Orang tua dan siswa bersama-sama menilai hasil kerja siswa berdasarkan rubrik
yang telah ditentukan. Rubrik dapat mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, sikap,
dan kreativitas.
 Jurnal Refleksi: Siswa menuliskan refleksi tentang apa yang telah dipelajari dan apa
yang ingin dicapai selanjutnya.

Variasi Media:

 Media Audiovisual: Selain video, siswa dapat mendengarkan podcast atau musik
tentang lingkungan.
 Media Digital: Siswa dapat menggunakan aplikasi atau website untuk membuat
presentasi, poster digital, atau video animasi.
 Media Sosial: Siswa dapat berbagi hasil karya dan informasi tentang lingkungan melalui
media sosial yang sesuai dengan usia.

Tips Tambahan:

 Fleksibilitas: Sesuaikan kegiatan pembelajaran dengan minat dan kemampuan siswa.


 Kolaborasi: Libatkan orang tua secara aktif dalam proses pembelajaran.
 Apresiasi: Berikan apresiasi kepada siswa atas usaha dan hasil kerja mereka.

Penting: Selama proses pembelajaran, pastikan siswa merasa senang dan termotivasi.
Berikan dukungan dan bimbingan yang cukup agar mereka dapat belajar secara efektif dan
mandiri.

Dengan rancangan pembelajaran terpadu ini, diharapkan siswa dapat memperoleh


pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat untuk menjaga lingkungan serta
mengembangkan sikap peduli terhadap lingkungan

Kesimpulan

Satuan Pembelajaran Terpadu ini tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa
mengenai pentingnya menjaga lingkungan sehat di era pandemi, tetapi juga mendorong
kolaborasi dengan orang tua. Penggunaan berbagai media membuat pembelajaran lebih
menarik dan interaktif, sehingga siswa dapat belajar secara mandiri dan bertanggung
jawab.

Anda mungkin juga menyukai