LAPORAN - Copy (2)
LAPORAN - Copy (2)
OLEH:
AGISTIRA PRIANSYAH
NISN. 0061590254
KOMPETENSI KEAHLIAN:
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA
OLEH:
AGISTIRA PRIANSYAH
NISN. 0061590254
KOMPETENSI KEAHLIAN:
AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HOLTIKULTURA
Mengetahui,
Kepala Sekolah, Ka. Kompetensi Keahlian,
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya
dengan Rahmat dan Kuasa-Nya, penulisan laporan pelaksanaan kegiatan Praktik
Kerja Industri (PRAKERIN) ini dapat terwujud.
Laporan Praktik Kerja Industri ini berjudul “Kegiatan Pengelolaan Tanah
Pembudidayaan edamame”. Pelaksanaan kegiatan ini bertempat di PT M TANI
selama 4 bulan dari tanggal 12 JUNI 2024 – 4 OKTOBER 2024. Adapun tujuan
dari penulisan laporan PRAKERIN ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat
dalam mengikuti kenaikan kelas dan Ujian Akhir Nasional.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya ingin penulis sampaikan pada:
1. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan dan bimbingan baik moril
maupun materil.
2. Ibu Dra. Ida Yuniati Surtika, M. M selaku Kepala SMK Negeri 1 Pacet.
3. Bapak Munawar Supriatna selaku manager di Perusahaan
PT M TANI fresh
4. Bapak Usep Munawar, S.P., M.P. selaku Kepala Kompetensi Keahlian Agribisnis
Tanaman Pangan dan Holtikultura
5. Syanita Fadillah, S.P. selaku pembimbing dari sekolah.
6. Bapak ade oman, koswara dan Euis Destiani selaku Pembimbing/Instruktur
Lapangan
7. Segenap Karyawan PT. M TANI dan semua pihak yang telah berperan serta
membantu penulis mulai persiapan, pelaksanaan kegiatan lapangan hingga
penyusunan laporan dapat tercapai.
Besar harapan penulis laporan kegiatan PRAKERIN ini dapat memberikan
kontribusi positif sebagai salah satu sumber informasi dalam rangka menunjang
pengembangan pendidikan khususnya bidang budidaya tanaman di SMK Negeri 1 Pacet
Cianjur.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa laporan yang penulis susun ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, demi perbaikan di masa mendatang kritik dan saran yang
bersifat membangun akan penulis terima dengan keterbukaan hati disertai ucapan terima
kasih.
Cianjur, juni 2024
i
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Tujuan PRAKERIN..........................................................................................2
C. Tujuan Penyusunan Laporan.............................................................................2
BAB IV PENUTUP........................................................................................................22
A. Kesimpulan.....................................................................................................22
B. Saran................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................23
LAMPIRAN....................................................................................................................24
ii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 akar edamame................................................................................................4
Gambar 2.2 batang edamame............................................................................................5
Gambar 2.3 daun edamame...............................................................................................6
Gambar 2.4 bunga edamame.............................................................................................7
Gambar 2.5 Buah edamame...............................................................................................8
Gambar 3.1 persiapan lahan..............................................................................................7
Gambar 3.2 pemupukan dasar...........................................................................................8
Gambar 3.3 pemasangan mulsa.......................................................................................16
Gambar 3.4 pembuatan lubang tanam.............................................................................17
Gambar 3.5 penanaman...................................................................................................18
Gambar 3.6 Penyulaman..................................................................................................19
Gambar 3.7 pemupukan susulan......................................................................................20
Gambar 3.8 pengendalian hama dan penyakit.................................................................21
Gambar 3.9 penyiangan...................................................................................................21
Gambar 3.10 penyiraman……………………………………………………………….
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data Perusahaan..........................................................................................24
Lampiran 2. Laporan Jenis Kegiatan...............................................................................25
Lampiran 3. Jurnal Kegiatan...........................................................................................26
Lampiran 4. Daftar Hadir Peserta PRAKERIN...............................................................37
Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Kegiatan...................................................................40
Lampiran 6. Pelaksanaan Kegiatan..................................................................................48
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah kegiatan praktik siswa yang dilakukan
di Dunia Usaha/Industri, yang merupakan suatu kegiatan kurikuler yang wajib diikuti oleh
siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Kegiatan ini sebagai wacana untuk lebih
memantapkan hasil belajar, sekaligus memberikan kesempatan pada siswa untuk
mendalami dan menghayati kemampuan hasil belajar tersebut dalam situasi dan kondisi
dunia kerja yang sesungguhnya.
Ada pun beberapa peraturan prakerin diantaranya adalah sebagai berikut :
1. UU. No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu untuk menyiapkan peseta
didik melalui kegiataan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di
masa yang akan datang;
2. Peraturan Pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah yang
bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota masyarakat
dalam mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya, alam
sekitar, dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk melanjutkan pendidikan
pada jenjang yang lebih tinggi dan untuk mengembangkan diri sejalan dengan
perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTek) serta kebudayaan;
3. Peraturan pemerintah No. 39 tahun 1992 tentang peran serta masyarakat dalam
Pendidikan Nasional; serta
4. Keputusan Menteri No. 0490/1993 tentang Kurikulum SMK yang berisi bahwa
“Dalam melaksanakan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur yaitu Pendidikan
di dalam sekolah dan Pendidikan di luar sekolah”.
Dalam memilih materi Prakerin, penulis memilih salah satu perusahaan
yang membudidayakan tanaman edamame, yaitu PT MTani Fresh adalah
perusahaan yang memproduksi tanaman hortikultura di Desa Tugu Utara,
Kecamatan Cisarua. MTani Fresh berdiri pada tahun 2019 diketuai oleh Bapak Leo
Suryaningtyas.MTani Fresh berlokasi di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat. MTani Fresh mempunyai luas lahan sebesar 3 ha,
lahan tersebut digunakan untuk membudidayakan tanaman hortikultura secara
konvensional, Edamame merupakan produk unggulan dari MTani Fresh itu sendiri.
1
B. Tujuan PRAKERIN
1. Tujuan Umum
Praktek Kerja Industri di Dunia Usaha/Industri bertujuan agar siswa
memiliki wawasan, kemampuan dasar untuk bekerja dan menyesuaikan diri dengan
keadaan di dunia kerja.
2. Tujuan Khusus
Kegiatan Praktik Kerja Industri di industri mempunyai tujuan khusus sebagai
berikut.
- Mengenal dan memahami tata tertib dan mekanisme kerja di perusahaan/industri
dengan segala aktifitasnya.
- Menumbuhkan semangat dan jiwa berwiraswasta
- Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa sesuai dengan kompetensi
siswa sesuai dengan kompetensi keahliannya dalam Dunia Usaha/Industri.
- Melatih dan membutuhkan etos kerja
- Mengurangi kesenjangan dan ketidaksesuaian pengetahuan dan keterampilan yang
diperoleh siswa di sekolah dengan yang dibutuhkan Dunia Kerja/Industri
- Meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pencapaian tamatan SMK yang
profesinal
- Terjadinya perpidanhan atau transfor ilmu pengetahuan dan teknologi dari Dunia
Usaha/Industri ke sekolah
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
500 mdpl. Kedelai umumnya akan tumbuh baik jika tidak lebih dari 500 mdpl. Untuk
mencapai pertumbuhan tanaman yang optimal. tanaman kedelai memerlukan kondisi
lingkungan tumbuh yang optimal. Suhu optimal untuk proses perkecambahan sekitar 30 ℃,
sedangkan untuk pembungaan 24-25℃.
Kelembaban tanah yang cukup dan temperatur sekitar 25°C sangat mendukung
pertumbuhan nodul akar tersebut. Proses pembentukan nodul akar sebenarnya sudah terjadi
mulai 4-5 hst, yaitu sejak terbentuknya akar tanaman. Pada saat itulah terjadi infeksi akar
rambut yang merupakan titik awal dari proses pembentukan nodul akar (Wawan, 2006).
Tanaman edamame termasuk tanaman hari pendek sehingga tidak akan berbunga
bila panjang hari melebihi batas kritis yaitu 15 jam perhari.Varietas kedelai yang
berproduksi tinggi dari daerah subtropik dengan panjang hari 14-16 jam bila ditanam di
daerah tropik dengan rata-rata panjang hari 12 jam maka varietas tersebut akan mengalami
penurunan produksi karena masa berbunganya menjadi pendek yaitu dari umur 50-60 hari
menjadi 35-40 hari setelah tanam (Departemen Pertanian, 2010).
4
Gambar 2.1 akar
2. Batang
Edamame berbatang semak dengan tinggi 30 - 100 cm, dapat membentuk 3 - 6
cabang. Batang bagian atas kotiledon yaitu epikotil, titik tumbuh epikotil akan membentuk
daun dan kuncup ketiak. Tanaman kedelai memiliki dua tipe pertumbuhan batang yaitu
pertumbuhan batang determinate dan pertumbuhan batang indeterminate. Tipe
pertumbuhan batang determinate dicirikan dengan tidak tumbuhnya lagi batang setelah
tanaman mulai berbunga, sedangkan tipe pertumbuhan batang indeterminate dicirikan
dengan masih tumbuhnya batang dan daun setelah tanaman berbunga. Bagian batang
tanaman edamame dapat dilihat pada Gambar 2
5
3. Daun
Edamame memilki dua bentuk daun yang dominan, yaitu stadia kotiledon yang
tumbuh saat tanaman masih berbentuk kecambah dengan dua helai daun tunggal bentuk
sederhana dan letak daun bersebrangan, dan daun bertangkai tiga (trifoliate leaves) yang
tumbuh selepas masa pertumbuhan dengan letak yang berselang seling pada cabang utama
dan batang.
Daun cabang merupakan daun majemuk yang terdiri dari tiga helai anak daun
umumnya berwarna hijau muda atau hijau kekuning-kuningan. Umumnya, bentuk daun
kedelai ada dua yang dipengaruhi oleh faktor genetik yaitu, bulat (oval) dan lancip
(lanceolate). Daun kedelai edamame berfungsi sebagai media asimilasi, respirasi dan
transpirasi (Rukmana, 1996). Bentuk daun tanaman edamame dapat dilihat pada Gambar 3.
4. Bunga
Edamame termasuk peka terhadap perbedaan panjang hari, khususnya saat
pembentukan bunga. Bunga kedelai menyerupai kupu-kupu warna bunga yang
umumnya berwarna putih dan ungu. Tangkai bunga umumnya tumbuh dari ketiak dari
tangkai daun. Jumlah bunga pada setiap ketiak daun sangat beragam antara 2- 25
bunga, tergantung kondisi lingkungan tumbuh dan varietas kedelai edamame
(Pambudi, 2013). Pada suhu yang tinggi dan kelembaban yang rendah, penyinaran
matahari yang jatuh pada ketiak tangkai daun lebih banyak, hal ini akan merangsang
proses pembentukan bunga setiap tangkai daun ynag mempunyai kuncup bunga dan
6
dapat berkembang menjadi polong disebut sebagai buku subur. Tidak setiap kuncup
bunga bisa tumbuh menjadi polong, hanya berkisar 20 - 28%. Banyaknya bunga yang
rontok tidak dapat membentuk polong. Rontok ini dapat terjadi pada setiap posisi buku
pada1-10 hari setelah mulai terbentuk bunga. Bunga kedelai pertama umumnya
terbentuk pada buku ke-5, ke-6 atau pada buku yang lebih tinggi. Periode berbunga
pada edamame berkisar antara (3-5) minggu untuk daerah subtropik dan (2-3) minggu
di daerah tropik. Di Indonesia tanaman kedelai mulai berbunga saat umur (30-50) hari
setelah tanam. Bagian bunga dapat dilihat pada Gambar 4.
5. Buah
Polong edamame terbentuk sekitar 7-10 hari setelah munculnya bunga
pertama. Panjang polong muda sekitar 1cm. Jumlah polong yang terbentuk pada setiap
ketiak daun beragam antar 1-10 polong dalam setiap kelompok. Tiap polong berisi
antara 1-4 biji, jumlah polong pada tiap pohon tergantung pada varietas kedelai,
kesuburan tanah dan jarak tanam yang digunakan. Pada setiap tanaman, jumlah polong
dapat mecapai lebih dari 50 Kecepatan pembentukan polong dan pembesaran biji akan
semakin cepat setelah proses pembentukan bunga berhenti. Bentuk dan ukuran polong
menjadi maksimal pada saat awal pemasakan biji polong. Kemudian diikuti oleh
perubahan warna polong dari hijau menjadi kuning kecoklatan pada saat masak.
Polong kedelai biasanya berukuran 5,5-6,5 cm.
Berdasarkan ukuran bijinya, edamame dapat diklasifikasikan menjadi tiga
kelompok diantaranya :
7
a. Berbiji kecil,Bobot biji 6 - 15 g/100 biji, umumnya dipanen pada bentuk biji (grain
soybean), pada saat tanaman berumur tiga bulan.
b. Berbiji besar, dengan bobot biji 15 - 29g/100 biji, ditanam didaerah tropik maupun
subtropik, dipanen dalam bentuk biji. Hasil biji umumnya umumnya digunakan
sebagai bahan baku minyak, susu dan makanan lain.
c. Berbiji sangat besar,bobot 30 - 50g/100 biji, biasanya ditanam di daerah subtropik,
seperti jepang, Taiwan dan Cina. Kedelai dipanen harus segar dan polong hijau.
Kelompok kedelai ini di Jepang disebut edamame.
Daya simpan biji pada kadar air 8-12% yang disimpan pada suhu kamar
berkisar antara 2-5 bulan. Diluar waktu tersebut, sebagian besar biji tidak mampu
tumbuh (Rukmana,1996). Buah edamame dapat dilihat pada gambar 5.
8
Ketinggian tanaman kedelai edamame berkisar antara 30-50 cm, memiliki
jumlah cabang yang banyak atau sedikit, tergantung pada varietas dan lingkungan.
Bagian batang pada tanaman kedelai edamame dapat dilihat mulai dari pagkal akar
hingga kotiledon, yang dibedakan menjadi 2 jenis pertumbuhan yaitu pertumbuhan
determinate ditandai dengan batang yang tidak tumbuh lagi pada saat tanaman
mulai berbunga, dan pertumbuhan 6 indeterminate yang ditandai dengan pucuk
batang tanaman masih dapat tumbuh daun meskipun tanaman sudah mulai
berbunga (Pambudi, 2013).
Kedelai Edamame memiliki jenis daun tunggal majemuk dengan panjang 4-
20 cm dan lebar 3-10 cm. Tangkai daun lateral umumnya pendek dengan panjang ±
1 cm. Dasar daun terminal mempunyai dua stipula kecil dan daun bertiga
mempunyai pulvinus yang cukup besar pada titik perlekatan tangkai dengan batang
(Adie dan Krisnawati, 2016).
Pembentukan bunga pada tanaman kedelai yang menyerupai kupukupu
dipengaruhi oleh perbedaan panjang hari. Tangkai bunga umumnya tumbuh dari
ketiak tangkai daun. Jumlah bunga yang muncul pada setipa ketiak tangkai daun
sangat beragam yaitu antara 2-25 bunga yang tergantung dengan kondisi
lingkungan tumbuh dan varietas. Warna bunga tanaman kedelai edamame yaitu
putih dan ungu (Artika dan Fitriani, 2017)
Polong pada tanaman kedelai edamame memiliki jumlah yang beragam
pada setiap ketiak tangkai dan setiap tanaman. Jumlah pada setiap ketiak tangkai
daun antara 1-10 polong, sedangkan jumlah untuk setiap tanaman mencapai lebih
dari 50 hingga ratusan polong. Setiap polong terdapat biji yang berjumlah 2-3 biji
dengan ukuran 5,5- 6,5 cm. Biji kedelai edamame memiliki ukuran yang beragam
tergantung varietas tanaman yaitu bulat, agak gepeng, dan bulat telur, namun
sebagian besar berbentuk bulat telur. Biji kedelai edamame terbagi menjadi dua
bagian utama yaitu kulit biji dan janin (BPP Lembang 2015).
Tanaman kedelai edamame dapat dibudidayakan pada suhu udara 22- 27ºC.
Curah hujan yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman kedelai edamame yaitu 100-
400 mm/bulan dengan kebutuhan kelembaban udara yaitu 75-90% (Sumarno,
2016). Tanaman kedelai edamame cocok ditanam pada ketinggian 300-500 meter
diatas permukaan laut (m dpl). Tanaman kedelai edamame dapat tumbuh dengan
9
optimal pada jenis tanah alluvial, regosol, grumusol, latosol dan andosol serta
memiliki pH 4,5-7,0 (Marianah, 2012).
10
Benih adalah salah satu faktor penting bagi berlangsungnya pertumbuhan tanaman.
Benih yang digunakan harus memiliki kualitas baik, yaitu benih yang sudah cukup tua,
utuh, dan warnanya mengkilat. Selain itu benih juga harus bersih dari kotoran, hama, dan
penyakit (Pambudi, 2013).
Benih yang memiliki kualitas baik akan menghasilkan hasil produksi panen yang
banyak. Benih edamame yang akan ditanam harus berasal dari benih yang bersertifikasi,
daya tumbuh benih mencapai 90-95%, daya kecambah benih mencapai 98%, dan benih
tidak boleh kadaluwarsa serta simpan benih ditempat yang sejuk serta tidak terkena
paparan cahaya matahari langsung sehingga tidak mengalami respirasi (Pambudi, 2013).
Adapun syarat benih bermutu diantaranya :
1. Murni dan diketahui nama varietas.
2. Memiliki daya tumbuh tinggi (>85%) dan vigor baik diperoleh dari tanaman
yang telah masak, sehat, dan tidak terkena penyakit virus.
3. Biji sehat, bernas, mengkilat, dan tidak terinfeksi cendawan serta bakteri.
4. Biji bersih, tidak tercampur biji tanaman lain.
3. Penanaman
Penanaman merupakan kegiatan memindahkan bibit dari tempat penyemaian ke
lahan pertanaman budidaya untuk di dapatkan hasil produksinya. Penanaman sendiri dapat
berupa bibit, benih atau tanaman itu sendiri. Tujuan penanaman adalah
menumbuhkembangkan tanaman budidaya sampai dapat berproduksi (Balitkabi, 2015).
Penanaman dilakukan setelah lahan dan benih siap, setelah itu membuat lubang dengan
jarak tanam yang sering digunakan antara lain 40 cm x 20 cm, 20 cm x 20 cm, 30 cm x 20
cm, dan 25 cm x 25 cm. Benih ditanam dengan cara ditugal dengan kedalaman 2-3 cm
(Deptan, 2010).
Waktu tanam yang tepat di setiap daerah sangat berbeda. Saat ditanam di lahan
kering, waktu tanam terbaik adalah di awal musim hujan. Saat ditanam di lahan
persawahan, waktu tanam yang tepat adalah menjelang akhir musim hujan. Di sawah
beririgasi, edamame dapat ditanam pada awal hingga pertengahan musim kemarau
(Balitkabi, 2015).
4. pengairan
Pengairan merupakan kegiatan pemberian air ke tanaman budidaya untuk
mencukupi kebutuhan air tanaman sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik, nutrisi
dan unsur hara dalam tanah berfungsi dengan baik. Pemberian air pada tanaman edamame
11
sangat penting dikarenakan memacu pertumbuhan dan perkembangan tanaman edamame
agar mampu berproduksi maksimal. Prinsip pengairan yaitu mengupayakan pemberian air
yang sangat cukup dan tepat waktu pada fase-fase pertumbuhan tanaman edamame
(Balitkabi, 2015).
Tujuan pengairan yaitu untuk membantu proses fotosintesis tanaman dan
membantu proses pelarutan pupuk dalam tanah. Pengairan dilakukan setiap dua kali pada
saat benih mulai ditanam sampai air dalam kondisi cukup untuk pertumbuhan
perkecambahan, selanjutnya pengairan dapat dilakukan dua hari sekali pagi dan sore hari.
Sedangkan pada saat tanaman pengisian polong penyiraman dilakukan secara intensif agar
tanaman optimal dalam pengisian polong. Adapun fase-fase pertumbuhan tanaman
edamame yang memerlukan pengairan yaitu pada fase perkecambahan (0-10 HST), fase
vegetatif (11-25 HST), fase pembungaan (25-30 HST), pembentukan dan pengisian polong
(>35 HST), dan fase panen (> 58 HST).
5. Pengendalian gulma
Pengendalian gulma dapat didefinisikan sebagai proses membatasi infestasi gulma
sedemikian rupa sehingga tanaman budidaya lebih produktif. Gulma dapat tumbuh dengan
baik dan menimbulkan gangguan dalam proses budidaya tanaman dengan kata lain
pengendalian bertujuan hanya menekan populasi gulma sampai tingkat populasi yang tidak
merugikan secara ekonomi atau tidak melampaui ambang ekonomi, sehingga sama sekali
tidak bertujuan menekan populasi gulma sampai nol.
Gulma yang tumbuh di suatu tempat dalam waktu tertentu yang tidak diinginkan
oleh manusia sehingga mengakibatkan penurunan kualitas mencapai 18-76%. Keberadaan
gulma menyebabkan kompetisi yang tinggi antara tanaman dan gulma. Gulma harus segera
dikendalikan agar tidak terjadi persaingan dengan tanaman yang dibudidayakan dan
dibutuhkan biaya pengendalian yang cukup besar dari biaya produksi (Moenandir, 1993).
Pertumbuhan gulma yang tinggi dapat menyebabkan kompetisi dengan tanaman
edamame. Besar kecilnya gulma yang tumbuh pada tanaman edamame tergantung jenis
gulma dan kerapatan gulma. Menurut Christia, Sembodo dan Hidayat (2016) kerapatan
gulma yang tinggi menyebabkan semakin tinggi daya saing terhadap tanaman sehingga
kehilangan hasil tanaman semakin besar. Maka dari itu perlu dilakukan pengendalian
gulma secara mekanis (penyiangan) dengan interval waktu yang tepat.
12
Pengendalian gulma (penyiangan) dilakukan pada umur 3-4 minggu setelah tanam
dengan mencabut gulma yang berada diantara sela sela tanaman petanian. Manfaatnya agar
tanah tetap gembur. Penyiangan tidak boleh dilakukan waktu kedelai sedang berbunga
karena mengakibatkan bunga rontok, dan dapat menggangu proses persesarian bunga,
sehingga menurunkan produksi (Siswadi, 2006).
6. Pemupukan
Pemupukan merupakan proses untuk memperbaiki atau memberikan
tambahan unsur-unsur hara pada tanah, baik secara langsung atau tidak langsung
agar dapat memenuhi kebutuhan bahan makanan pada tanaman.
Tujuan dilakukan pemupukan antara lain untuk memperbaiki kondisi tanah,
meningkatkan kesuburan tanah, memberikan nutrisi untuk tanaman, dan
memperbaiki kualitas serta kuantitas tanaman. Unsur hara merupakan kebutuhan
utama tanaman dalam proses pertumbuhan. Unsur hara yang ada didalam tanah
belum bisa mencukupi kebutuhan tanaman, oleh karna itu diberikan unsur hara
tambahan dengan cara di pupuk (Soewanto dkk., 2007).
Tata cara pemupukan juga harus dilakukan dengan baik dan benar agar
proses pemupukan menjadi lebih tepat. Cara pemupukan yang tepat yaitu tepat
jenis, tepat dosis, tepat waktu, tepat tempat dan tepat cara. Pemberian suplai hara
yang cukup dan seimbang melalui pemupukan yang berimbang antara pupuk
organik dan pupuk anorganik, pemupukan pada tanaman merupakan hal paling
penting untuk menunjang pertumbuhan vegetatif maupun generatif. Penggunaan
dosis anjuran dalam budidaya edamame adalah urea 150 kg/ha, SP-36 150 kg/ha,
KCl 100 kg/ha atau 400 kg N, P, K/ha (Lingga dan Marsono, 2003).
7. Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian hama dan penyakit merupakan sistem pengelolaan populasi
hama dengan menggunakan seluruh teknik yang cocok dalam suatu cara yang
terpadu untuk mengurangi populasi hama dan penyakit serta mempertahankannya
pada tingkat di bawah jumlah yang dapat menimbulkan kerugian (Balitkabi, 2015).
Serangannya pada tanaman dapat datang secara mendadak dan dapat
bersifat eksplosif (meluas) sehingga waktu yang relatif singkat seringkali dapat
mematikan seluruh tanaman dan dapat menimbulkan gagal panen. Akibat serangan
hama, produktivitas tanaman menjadi menurun, baik kualitas maupun kuantitas
(Marwoto, 1992).
13
Edamame tidak luput terkena serangan organisme penganggu tanaman
(OPT) baik hama maupun penyakit. Pengendalian dilakukan secara terpadu sesuai
dengan jenis hama maupun penyakitnya. Penggunaan pestisida dilakukan secara
selektif dan terkendali. Jenis OPT yang menyerang Edamame biasanya sama juga
dengan OPT yang menyerang kedelai, sehingga pengendalianya tidak berbeda jauh
dengan pengendalian pada kedelai. Pengendalian OPT ini sangat penting kerena
berpengaruh terhadap kualitas edamae. Edamame yang diperlukan oleh pasar local
maupun ekspor adalah edamame yang bernas, berwarna hijau segar dan harus bebas
dari serangan hama atau penyakit.
Hama pada tanaman kedelai edamame yang sering menyerang antara lain :
ulet jengkal (Chrydeixis chalcites Eisper), ulat penggerek polong (Etiella
zinckenella T), kepik hijau (Nezara viridula L.,). Gejala kerusakan akibat serangan
ulet jengkal adalah kerusakan daun dari arah pinggir. Pada ulat penggerek polong
menyebabkan permukaan polong tampak oleh benang-benang putih yang apabila
disingkap, akan nampak adanya larva didalamnya. Pada kulit polong edamame
yang terserang Nampak adanya titik hitam atau cokelat tua bekas tempat masuknya
hama tersebut. Pada kepik hijau merusak polong dan biji, sehingga menyebabkan
polong dan biji menjadi keriput, berbintik-bintik, dan terasa pahit.
Penyakit pada tanaman kedelai edamame yang sering menyerang antara lain
karat daun dan kerdil. Penyakit karat daun disebabkan oleh cendawan Phacospora
pachyrhizi. Penyakit karat daun ini lebih sering menyerang daun tanaman yang
sedikit agak tua, pada daun akan mengalami perubahan warna dari hijau menjadi
kuning kecokelatan. Pengendalian karat daun dapat dikendalikan dengan cara
penggunaan varietas yang tahan terhadap penyakit ini dan penggunaan pestisida
nabati. Pada penyakit kerdil disebabkan oleh Soybean Dwarf Virus (SDV) dan
Soybean Yellow Mosaic Virus (SYMV). Serangan SDV menyebabkan tanaman
kerdil, memiliki warna daun lebih hijau dibanding daun normal, pada daun muda
tampak keriting dan kasar. Gejala SYMV menyebabkan terjadinya perubahan
warna daun dari warna hijau menjadi warna kuning belang terutama pada bagian
pucuk tanaman. Pengendalian penyakit dikendalikan dengan cara penanaman
varietas kedelai yang tahan terhadap serangan Aphis sp. dan pemusnahan tanaman
yang terserang.
14
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Alur/Sistematika Kegiatan
1. Persiapan lahan
2. Pemupukan dasar
3. Pemasangan mulsa
4. Pembuatan lubang tanam
5. Penanaman
6. Penyulaman
7. Pemupukan susulan
8. Pengendalian hama dan penyakit
9. Penyiangan
10. penyiraman
C. Pembahasan
1. persiapan lahan
Pengolahan lahan dimulai dari 2 minggu sebelum penanaman dengan
pembersihan gulma, kotoran seperti sisa tanaman dan sampah. Kemudian diolah
menggunakan mesin traktor dan membuat bedengan memakai cangkul.
Alat alat yang digunakan di antaranya :
- Mesin traktor
- cangkul
Berikut ini gambar pelaksanaan persiapan lahan.
15
Gambar 3.1 persiapan lahan
2. Pemupukan dasar
Pemupukan dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang. Pupuk dasar
dapat diberikan 3 HST dengan cara ditaburkan secara merata dengan sistem larikan
disekitar tanaman kemudian ditutup.
Berikut gambar pelaksanaan pemupukan dasar.
3. Pemasangan mulsa
16
Pemasangan mulsa plastic hitam perak sebaiknya di lakukan pada siang hari
saat matahari sedang Terik-teriknya. Hal ini bertujuan agar mulsa plastik dapat di
Tarik dan di kembangkan secara maksimal.
Mulsa plastic hitam perak memiliki beberapa manfaat, seperti:
memantulkan Cahaya oleh tanaman, mencegah tumbuhnya gulma, menjaga
kelembapan tanah, membantu tanaman tumbuh secara optimal.
Berikut adalah langkah-langkah pemasangan mulsa plastic hitam:
1. Siapkan mulsa plastik yang panjangnya sama dengan bedengan di kurangi 50
cm.
2. Tarik kedua ujung mulsa plastik secara bersamaan.
3. Pasak kedus ujung mulsa plastik menggunakan bambu berbentuk huruf U.
4. Pasang pasak bambu di salah satu sisi dengan jarak 50 cm.
5. Pasak pasak bambu di sisi lainnya sambil menarik mulsa plastik secara
perlahan-lahan agar menutupi bedengan.
17
Tancapkan atau menekan alat tersebut kea rah plastik mulsa, lalu putarlah.
Mata pisau pun secara otomatis akan bergerak mengoyak atau memotong mulsa
plastik tersebut.
5. Penanaman
Penanaman dilakukan dengan tugal dengan jarak tanam 25 cm x 25 cm atau
30 cm x 20 cm atau 30 cm x 20 cm dengan 2 biji/lubang.
6. Penyulaman
18
Penyulaman edamame dilakukan pada umur 7 HST. Penyulaman dilakukan pada
benih edamame yang tidak tumbuh dan tanaman yang tumbuh tetapi tidak
normal. Penyulaman ini dilakukan dengan cara mengganti benih yang tidak
tumbuh dengan cara mengambil tanaman dari akar dan dipindahkan ke lobang
tanam yang kosong.
7. Pemupukan susulan
Pemupukan susulan dilakukan dengan menggunakan pupuk starter, Pemupukan
susulan dilakukan pada saat tanaman berumur 21 HST dan pemupukan susulan kedua
dilakukan pada saat tanaman berumur 35 HST.
19
Gambar 3.7 Pemupukan susulan
20
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pelaksanaan PRAKERIN, penulis mengambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
1. Edamame adalah sejenis kedelai yang berasal dari Jepang dan memiliki nilai jual
yang tinggi. Eda berarti cabang dan mame berarti kacang atau dapat disebut sebagai
buah yang tumbuh di bawah cabang.
2. Edamame dapat dikomsumsi segar sebagai kedelai rebus yang disukai oleh
masyarakat Jepang. Jepang merupakan konsumen dan pasar utama edamame, baik
dalam keadaan segar maupun beku.
3. Proses pembudidayaan tanaman edamame yang dilakukan meliputi persiapan lahan
pemupukan dasar, pemasangan mulsa, pembuatan lubang tanam, penanaman,
penyulaman, pemupukan susulan, pengendalian hama dan penyakit, penyiangan,
dan penyiraman.
B. Saran
Berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis terhadap pelaksanaan
PRAKERIN, penulis menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Untuk Instansi
- Perlu dilakukan evaluasi kegiatan setiap periode pembudidayaan
- Perlu ditingkatkan mengenai budidaya yang sustainable atau berkelanjutan
2. Untuk Sekolah
- Perlu ditingkatkan mengenai monitoring dari pihak sekolah ke lapangan
- Perlu ditekankan mengenai timeline atau jadwal kegiatan yang jelas
21
DAFTAR PUSTAKA
22
LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Perusahaan
DATA PERUSAHAAN
LOKASI PRAKERIN SMK NEGERI 1 PACET CIANJUR
TAHUN PELAJARAN
A. IDENTITAS PERUSAHAAN
NAMA INDUSTRI/PERUSAHAAN : M TANI
ALAMAT : kp.sukatani, desa tugu utara, kecamatan
cisarua, kabupaten bogor.
NO TELP/FAX :-
NAMA PIMPINAN : Munawar supriatna
NAMA PEMBIMBING : 1. koswara
2. Ade oman
3.Euis destiani
MULAI KERJA/PRAKTIK : 12 juni 2024
AKHIR KERJA/PRAKTIK : 4 oktober 2024
JUMLAH HARI ABSEN : 11 hari
23
Lampiran 2. Laporan Jenis Kegiatan
24