Tugas Kedua Sedimen Klastik Terrigen Kerikilpasirdan Lumpur

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

SEDIMENTOLOGI NAMA : RAHMAD DWI PUTRA NIM : 12010028 SEDIMEN KLASTIK TERRIGEN : KERIKIL, PASIR, DAN LUMPUR Sedimen/batuan

sedimen secara umum diklasifikasikan menjadi : material terigen klastik (berasal dari batuan yang sudah ada), karbonat (berasal dari cangkang organisme), evaporit (endapan garam-garam karena penguapan), sedimen vulkanik (produk letusan gunung api atau hasil pemecahan batuan vulkanik), dan sedimen lainnya (sedimen besi, fosfat, batubara, dan cherts). Selanjutnya material terigen diklasifikasikan berdasarkan ukuran butirnya (dengan skala Wentworth). Selain itu juga dapat digunakan skala Phi yang mempunyai rumus : , skala ini digunakan untuk menyatakan derajat kehalusan yang makin positif dan penurunan skala akan menyatakan butir yang dua kali semakin besar. Untuk batuan sedimen yang diameter butirnya > 2 mm disebut sebagai batu konglomerat (butir membundar) dan breksi (butir menyudut). Penting untuk membedakan sedimen breksi yang terbentuk karena sedimentasi dan breksi tektonik yang terbentuk oleh fragmentasi batuan di zona sesar. Konglomerat yang berasal dari pecahan bahan yang sama disebut bemonimict, pecahan dari bahan yang berbeda-beda disebut polymict, dan jika terdiri dari 2 atau 3 jenis pecahan disebut oligomict. Dalam hal proporsi matriks dan pecahan, konglomerat dibedakan menjadi orthoconglomerate (dominan pecahan/clast) dan paraconglomerate (dominan matriks). Susunan dari berbagai pecahan akan menentukan sumber dari batuan sedimen konglomerat. Kemudian jika kita ingin mengetahui arah aliran saat pengendapan kerikil pada konglomerat maka kita dapat melihat imbrication dan orientasi dari kerikil tersebut (arah hulu adalah arah tercelupkannya kerikil tersebut). Namun Imbrication akan menunjukkan orientasi jika butirnya lonjong (sphericity buruk dan roundness baik/buruk). Mineral-mineral yang sering hadir pada batupasir adalah kuarsa, feldspar, mika, mineral berat, dan mineral yang bermacam-macam. Komponen lain dari batupasir adalah fragmen litik (chert dan kalsedon, material organik, fragmen batuan sedimen/beku/metamorf), partikel biogenik, mineral autigenik, dan matriks dan semen (pengamatan dengan metoda X-ray). Penamaan batupasir biasanya akan mengikuti mineral signifikan (misalnya batupasir mika) atau komposisi kimia yang khas (misalnya batupasir karbonatan). Klasifikasi batupasir menurut Pettijohn menggabungkan kriteria tekstur, proporsi matriks berlumpur, dengan kriteria komposisi, persentase dari tiga komponen yang paling umum dari batu pasir: kuarsa, feldspar dan fragmen litik . Pengamatan batuan sedimen akan lebih detail dengan menggunakan analisis sayatan tipis yang mempunyai ketebalan 0,3 mm yang akan diamati sifat optiknya. Dari sayatan ini dapat

SEDIMENTOLOGI NAMA : RAHMAD DWI PUTRA NIM : 12010028 diamati bentuk butir, relief, belahan, warna, sifat tembus/tidaknya oleh cahaya, pleokroisme, warna bisa ganda, sudut hilangnya cahaya/warna oleh cahaya polarisasi, dan kristal kembar. Kemudian batuan sedimen yang berbutir sangat halus diantaranya adalah batulempung, batulanau, dan mudrocks. Mudrocks merupakan batuan yang butirnya merupakan percampuran dari lanau dan lempung sedangkan mudstone merupakan percampuran dari batulanau dan batulempung. Serpih adalah mudrock yang memunyai kecenderungan kuat untuk pecah pada satu arah, sejajar perlapisan. Pada batulanau, komposisi yang umum adalah butir pasir dari kuarsa karena butir ini lebih resisten terhadap pelapukan. Mineral lempung umunya adalah rombakan dari feldspar dan mineral silikat lainnya. Contoh mineral lempung adalah kaolinit, montmorilonit, klorit, dan illit. Pengamatan mineral lempung dapat menggunakan X-ray dan miskroskop scanning elektron. Analisis tekstur sedimen klastik terigen meliputi ukuran butir, matriks, sortasi, kebundaran (roundness), kebulatan (sphericity), dan kemas. Kebundaran terjadi karena pada saat transportasi pecahan berkontak dengan objek stasioner lain, tepi yang tajam cenderung terkelupas, abrasi juga akan menghaluskan tepi pecahan. Kebundaran merupakan fungsi dari sejarah transportasi material dan berguna untuk menentukan kematangan dari butiran batuan. Kebulatan merupakan kemiripan pecahan dengan bola. Sebuah pecahan yang pipih akan cenderung membentuk bulat cakram, namun pecahan ini akan mempertahankan bentuk satu sumbu lebih pendek dari sumbu lainnya. Kebulatan penting untuk menentukan bentuk awal dari pecahan sebelum mengalami transportasi. Kematangan sedimen terigen dapat ditinjau dari tekstur dan mineral. Kematangan tekstur dapat dilihat dari diagram disamping. Kematangan mineral dapat diidentifikasi dari keberadaan mineral yang resisten terhadap pelapukan.

Anda mungkin juga menyukai