Model H Banthy
Model H Banthy
Model H Banthy
Model perencanaan pembelajaran merupakan hal yang sangat penting diterapkan sebelum proses belajar mengajar dilakukan. Model merupakan suatu kerangka konseptual yang digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melakukan sebuah kegiatan. Sedangkan perencanaan pembelajaran merupakan suatu tahap penting yang harus dilakukan pendidik sebelum melaksanakan kegiatan belajarmengajar, serta untuk mencapai tujuan akhir pembelajaran. Pembelajaran bukan hanya aktivitas rutin pendidikan, akan tetapi juga merupakan komunikasi edukatif yang penuh pesan, sistemik, prosedural, dan memiliki tujuan tertentu. Oleh karena itu, perlu dilakukan perecanaan sebaik mungkin. Perencanaan pembelajaran adalah suatu proses pembuatan rencana, model, pola, bentuk, kunstruksi yang melibatkan pendidik, peserta didik, serta fasilitas lain yang dibutuhkan, dimana keseluruhan komponen tersebut disusun secara sistematis agar proses pembelajaran memjadi efektif dan efisien dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Perencanaan pembelajaran merupakan suatu proses memahami beragam dokumen normatif (Permen 22, 23, 24, lainnya) dan alternatif (buku teks atau sumber lain) serta realitas kontekstual (peserta didik dan kebutuhannya), dan selanjutnya mewujudkan hasil pemahaman itu menjadi dokumen aplikatif (silabus dan RPP) yang siap dilaksanakan dalam pembelajaran di sekolah. Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar (pasal 20 PP 19/2005).1 Dalam suatu proses pembelajaran, ada beberapa model perencanaan yang perlu diketahui, diantaranya yakni model perencanaan Dick anad Carey, model perencanaan Bela H. Banathy, model peerencanaan Kemp, model prencanaan Briggs, model perencanaan IDI, serta model perencanaan PPSI. Masing-masing model tersebut memilki karakter dan tahapan tersediri, sehingga ke-enamnya memiliki perbedaan masing-masing. Dalam makalah ini, penulis akan menguraikan salah satu dari enam model perencanaan pembelajaran tersebut, yakni model perencanaan Bela H. Banathy. Penulis akan memaparkan karakteristik, tahapan-tahapan penting yang disusun oleh Banathy sebagai tokoh pencetusnya serta kelebihan dan kekurangannya.
1
Menilai kemampuan
Menganalisis
Menganalisis komponen
Distribusi Penjadwalan
Latihan Sistem
Penempatan
Menguji Sistem
Evaluasi
Model perencanaan Bela H. Banathy dikembangkan pada tahun 1972. Model yang dikembangkannya ini berorientasi pada hasil pembelajaran, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sistem, yakni pendekatan yang didasarkan pada kenyataan bahwa kegiatan belajar mengajar merupakan suatu hal yang sangat kompleks, terdiri atas keterkaitan komponen yang satu dengan yang lain,agar dapat dicapai hasil yang sebaikbaiknya. Adapun keterangan dari bagan yang telah dipaparkan di halaman sebelumnya adalah sebagai berikut : I. Menganalisis dan Merumuskan Tujuan Tujuan yang dimaksudkan adalah pernyataan yang menyatakan suatu sasaran dan arah yang harus dicapai, dipahami, dimengerti, ataupun dilakukan oleh peserta didik, sebagai hasil akhir dari proses pembelajaran yang dilaluinya. Tujuan yang dicapai meliputi tujuan pengembangan sistem, maupun tujuan spesifik. Tujuan sistem merupakan tujuan yang telah ditetapkan oleh pengembang kurikulum pembelajaran. Sedangkan tujuan spesifik merupakan tujuan yang dibuat secara khusus oleh pendidik. Dalam hal ini, tujuan spesifik lebih dekat dikenal sebagai indikator, yang memuat aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. II. Merumuskan Kriteria Tes Kriteria tes yang sempurna adalah kriteria tes yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Dengan dirumuskannya suatu tes, maka dapat dipastikan bahwa setiap tujuan yag dibuat memiliki alat untuk mencapai keberhasilannya. III. Menganalisis dan Merumuskan Kegiatan Belajar Hal yang harus dilakukan adalah menanganalisis terlebih dahulu kemampuan awal peserta didik, dengan tujuan untuk meminimalisasipengulangan materi yang telah benarbenar dipahami oleh peserta didik.Selanjutnya yang harus dilakukan adalah merancang susunan kegiatan belajar mengajar, menilai kemampuan penerapannya, sehingga sesuai dengan kondisi yang ada, sekaligus menentukan kegiatan yang mungkin dapat diterapkan. IV. Merancang Sistem Yakni mengidentifikasi atau mempertimbangkan cara-cara atau metode yang akan digunakan dalam pembelajaran, sehingga peserta didik dapat dengan mudah memahami materi pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik. Sebisa mungkin pembelajaran dibuat dengan tidak membosankan, akan tetapi materi yang disampaikan dapat tetap diterima dengan baik oleh peserta didik.
V. Mengimplementasi dan Mengontrol Sistem Dalam langkah ini, sistem yang sudah didesain, diujicobakan atau dites dan dilaksanakan. Selanjutnya, sistem yang telah dilaksanakan atau dikerjakan dinilai, agar dapat diketahui tingkat kesukaran belajar siswa, dan tingkat kesuksesan proses pembelajaran. VI. Mengadakan Perbaikan dan Perubahan berdasarkan hasil evaluasi Hasil yang diperoleh dari evaluasi kemudian dijadikan umpan balik untuk keseluruhan sistem,jika hasil evaluasi buruk atau tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran, maka perlu dilakukan perbaikan sistem yang digunakan.
Adapun kelebihan dari model perencanaan pembelajaran Bela H. Banaty adalah : Berorientasi pada kemampuan siswa Pembelajaran berdasarkan pada analisis tugas Revisi didasarkan pada identifikasi kelebihan dan kekuatan implementasi Ada tiga aspek kompetensi ( kognitif, afektif, dan psikomotorik ) Ada pengujian dan revisi system Sedangkan kekurangannya adalah : Tidak memberikan perhatian khusus pada proses pengembangan tes Tidak ada spesifikasi yang jelas tentang cara perancangan sistem
Model perencanaan yang dikembangkan oleh Bela H. Banathy berorientasi pada hasil pembelajaran, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sistem. Model perencanaan yang dipaparkan oleh beliau ada 6 langkah yakni: 1. Menganalisis dan merumuskan tujuan. 2. Merumuskan kriteria tes 3. Merumuskan dan menganalisis kegiatan belajar 4. Merancang sistem 5. Mengimpletasi dan mengontrol sistem 6. Mengadakan perbaikan dan perubahan berdasarkan hasil evaluasi
Adapun kelebihan dari model perencanaan pembelajaran Bela H. Banaty adalah : Berorientasi pada kemampuan siswa Pembelajaran berdasarkan pada analisis tugas Revisi didasarkan pada identifikasi kelebihan dan kekuatan implementasi Ada tiga aspek kompetensi ( kognitif, afektif, dan psikomotorik ) Ada pengujian dan revisi system Sedangkan kekurangannya adalah : Tidak memberikan perhatian khusus pada proses pengembangan tes Tidak ada spesifikasi yang jelas tentang cara perancangan sistem
DAFTAR PUSTAKA
Dony Geograf Sejati. Persamaan dan Perbedaan Model Pngembangan Instruksional. 2010. http://dony.blog.uns.ac.id/2010/05/31/persamaan-dan-perbedaan-modelpengembangan-instruksional/. 22 Sept 2011 Harjanto. Perencanaan Pembelajaran. 2010. Jakarta : Rineka Cipta Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. 2008. Jakarta : Kencana Technurlogy.Perencanaan Pembelajaran. 2010. http://technurlogy.wordpress.com/2010/04/03/perencanaan-pembelajaran/. 22 Sept 2011