Fisiologi Sinaps (DR - Imran, SPS)

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

Sinaps

Dr. Imran, SpS, M.Kes


Sinaps
Tempat terjadi transmisi
impuls saraf dari satu sel
saraf ke sel saraf yang lain
atau dari satu sel saraf ke
otot (Neuromuscular
junction)

Hubungan ini (sinaps) bisa
terjadi di:
Nukleus
Kornua medulla spinalis
Ganglion
Otot (sarkoplasma)
Sinaps
Sinaps Saraf-Saraf
Sinaps Saraf-Otot
(Neuromuscular
junction)
Anatomi Fungsional
Komponen sinaps
Neuron pre-sinaps
Vesikel (neurotransmitter)
Celah sinaps (20-40nm)
Neuron post-sinaps
Reseptor
Jenis sinaps
Aksodendritik
Aksoaksonik
Aksosomatik
J enis Sinaps
Struktur Pre & Post-
Sinaps
Neuron pre-sinaps
Membentuk tonjolan
Mengandung banyak mitokondria dan vesikel yang mengandung
neurotransmitter
Ada 3 macam vesikel:
Vesikel kecil & bening (mengandung: asetilkolin, glisin, GABA, atau glutamat)
Vesikel kecil & padat (mengandung: katekolamin)
Vesikel besar & padat (mengandung:neuropeptida)
Diantara neuron pre & post-sinaps terdapat celah (Celah sinaps)
lebarnya 20-40 nm (perlambatan hantaran saraf + 0.5 mdt)
Neuron post-sinaps
Terdapat sejumlah besar reseptor neurotransmitter yang berkelompok
Reseptor-reseptor dan saluran-saluran ion dipertahankan pada posisinya
oleh protein pengikat.

Siklus vesikel kecil di ujung saraf
presinaps
Plastisitas Sinaps Dendritik
Spina dendritik di korteks
serebri dan serebelum
berjumlah sangat banyak dan
labil
Jumlahnya bisa bertambah
Mis:
Pemajanan lingkungan in vivo
yang kompleks berespon
terhadap rangsangan
Hormon estradiol (merangsang
pertumbuhan spina di biakan
hipokampus)
Timbul perubahan morfologik
spina dalam waktu beberapa
detik
Perkembangan Sinaps
Selama perkembangan: Bagaimana neuron
menemukan sasaran yang tepat membentuk hubungan
sinaps yang benar?
Akson-akson yang sedang tumbuh membentuk
kerucut-kerucut pengembang di ujung-ujung akson
yang kemudian bermigrasi dan dipandu oleh berbagai
zat penarik dan penolak yang berada di lingkungan
sekitarnya
Melibatkan protein semifolin (> 20 macam)
Reseptor semifolin disebut Neurofilin
Konvergensi dan Divergensi
Biasanya ujung neuron presinaps yang berakhir pada satu
neuron berjumlah lebih dari satu dan beraneka ragam
Kovergensi
Banyak neuron presinaptik berakhir pada satu neuron postsinaps
Divergensi
Akson-akson dari sebagian besar neuron presinaps bercabang
cabang dan berakhir pada sejumlah besar neuron postsinaps
Sinaps
Penghantaran impuls satu arah
Rangsang antidromik menghilang setelah menimbulkan
depolarisasi badan sel neuron
Impuls dihantarkan melalui pelepasan neurotransmitter (oleh
neuron pre-sinaps) dan ditangkap oleh reseptor (neuron pos-
sinaps)
Kegiatan di Neuron Post-
Sinaps
Potensial Eksitasi Post-Sinaps (PEPS, EPSP)
Menggunakan neurotransmitter eksitasi (mis: asetil kolin)
Membuka saluran Na
+
dan Ca
+
di membran post-sinaps
Terjadi depolarisasi membran post-sinaps
Kepekaan neuron post-sinaps terhadap rangsangan meningkat

Potensial Inhibisi Post-Sinaps (PIPS,IPSP)
Menggunakan neurotransmitter inhibisi (mis: GABA)
Membuka saluran Cl
-
di membran post-sinaps
Terjadi hiperpolarisasi membran post-sinaps
Kepekaan neuron post-sinaps terhadap rangsangan menurun
Inhibisi & Fasilitasi di
Sinaps
Inhibisi presinaptik
Inhibisi yang terjadi pada neuron
presinaps
Suatu proses yang diperantarai
oleh neuron yang berakhir di ujung-
ujung akson eksitasi membentuk
sinaps Akso-aksonal
Pelepasan neurotransmitter inhibisi
seperti GABA meningkatkan
konduktansi Cl
-
pada neuron
presinaptik
Penurunan besar potensial aksi
yang mencapai ujung akson
eksitasi menurunkan masuknya
Ca mengurangi jumlah
neurotransmitter yang dilepaskan



Inhibisi & Fasilitasi di
Sinaps
Inhibisi post-sinaptik
Inhibisi yang terjadi akibat
pelepasan muatan yang
terjadi pada neuron post-
sinaps
Inhibisi post-sinaptik selama
berlangsung IPSP adalah
inhibisi langsung
Serat aferen dari kumparan
otot (muscle spindle) yang
masuk ke medula spinalis:
Menimbulkan PEPS di unit
motorik otot tersebut
Menimbulkan PIPS pada otot
antagonistnya
Pengorganisasian
Sistem Inhibisi
Inhibisi aferen Inhibisi presi-
naptik & postsinaptik terjadi
akibat perangsangan langsung
pada neuron post-sinaps

Inhibisi umpan balik negatif
neuron menghambat langsung
dirinya sendiri
Sumasi & Oklusi
Eksitasi dan inhibisi pada jaringan saraf
merupakan kegiatan neuromodulasi yang
terintegrasi
Neuromodulasi kegiatan non-sinaps
dalam mengubah kepekaan neuron
terhadap stimulasi atau inhibisi sinaps
Mis : karena pengaruh neuropeptida dan
steroid


Neurotransmitter
Merupakan zat yang berperan sebagai fasilitator impuls di sinaps

Macam-macam Neurotransmitter:
Asetilkolin
Amina (mis: dopamin, norepinefrin,epinefrin, serotonin, histamin)
Asam amino eksitasi (mis: glutamat,aspartat)
Asam amino inhibisi (mis: GABA & glisin)
Polipeptida (mis: senyawa P, vasopresin, oksitosin, CRH, TRH,
GRH,somatostatin, GnRH,endotelin, enkefalin, |-endorfin, endomorfin,
dinorfin, kolesistokinin, VIP, neurotensin, GRP, gastrin, glukagon, moti-
lin, sekretin, peptida o, neuropeptida Y, aktivin, inhibin, angiotensin II,
amida FMRF, galanin, ANP, BNP)
Purin (mis: adenosin, ATP)
Gas (mis: NO, CO)
Lipid (mis: anandamid)

Mekanisme Kerja
Neurotransmitter
Transmitter Reseptor Pembawa Pesan Kedua Pengaruh
Asetilkolin
Nikotinik
M1
M2 (jantung)
M3
M4 (kelenjar)
M5

|IP3, DAG
+AMP siklik
+AMP siklik
|IP3, DAG
|IP3, DAG
|Na+, ion-ion kecil
lain
|Ca2+
|K+
Dopamin
D1, D5
D2
D3, D4
| AMP siklik
+AMP siklik
+AMP siklik

|K+, +Ca2+
Norepinefrin
o1A, o1B, o1D
o2A, o2B, o2C
|1
|2
|3
|IP3, DAG
+AMP siklik
| AMP siklik
| AMP siklik
| AMP siklik
+K+
|K+, +Ca2+

5HT
5HT1A
5HT1B
5HT1D
5HT2A
5HT2C
5HT3
5HT4
+AMP siklik
+AMP siklik
+AMP siklik
|IP3, DAG
|IP3, DAG

| AMP siklik
|K+

+K+
+K+

|Na+

Adenosin
A1
A2
+AMP siklik
| AMP siklik
Glutamat
Metabotropik
Ionotropik
AMPA, Kainat
NMDA


|Na+
|Na+, Ca2+
GABA
GABA A
GABA B

|IP3, DAG
|Cl-
|K+, +Ca2+
Neurotransmitter
1. Asetilkolin
Dilepaskan oleh neuron
kolinergik
Sintesis
Kolin + asetat (dikatalis oleh
enzim asetilkolin transferase)
Dipecah oleh enzim
kolinesterase
Reseptor asetilkolin (2
macam) :
a. Muskarinik (di ganglion saraf
otonom) efek Muskarinik
b. Nikotinik (di otot polos dan
kelenjar) efek Nikotinik
Neurotransmitter
2. Katekolamin (Nor-epinefrin, Epinefrin
dan Dopamin)
Nor-epinefrin & Epinefrin ter-dapat
hampir di semua ujung saraf
postganglionik simpatis
Neuron yang melepaskannya
disebut : neuron nor-adrenergik
(adrenergik)
Biosintesis:
Dibentuk melalui proses
hidroksilasi dan dekarbok-silasi
asam amino tirosin
Metabolisme:
Terjadi melalui proses oksidasi
oleh enzim monoamin oksi-dase
(MAO) dan metilasi oleh enzim
katekol-O-metiltrans-ferase
(COMT)
Reseptor : o & |
Neurotransmitter
3. Serotonin (5-hidroksi-
triptamin, 5-HT)
Banyak terdapat di dalam
trombosit dan saluran
cerna
Reseptor : 5-HT
1(A,B,D,E,F)
,
5-HT
2(A,B,C)
sampai 5-HT
7
Neurotransmitter
4. Histamin
Ditemukan dalam sel mukosa lambung
Dibentuk melalui dekarboksilasi asam amino histidin
Reseptor : H
1
, H
2
, H
3
(terdapat di otak)
Fungsi histaminergik di otak? Diduga berhubungan dengan
gairah, perilaku seksual, sekresi hipofisis anterior, tekanan
darah, minum dan ambang nyeri

5. Asam Amino Eksitasi (Glutamat & Aspartat)
Mendepolarisi berbagai neuron pd mamalia
Glutamat (neurotransmitter di otak dan medula spinalis)
Aspartat (neurotansmitter di korteks piramidalis dan korteks
visual)
Reseptor: metabotropik dan ionotropik (Kainat,AMPA,NMDA)
Neurotransmitter
6. Asam Amino Inhibisi (Asam Gama-aminobutirat, GABA)
Merupakan mediator inhibisi di otak
Disintesis dari -aminobutirat (dari hasil dekarboksilasi glutamat)

7. Glisin
Bekerja pada reseptor NMDA
Mempunyai efek eksitasi di otak dan inhibisi di bt.otak dan
med.spinalis

8. Substansi P & Takikinin lain
Terdapat di usus halus, saraf tepi dan SSP
Mungkin berperan dalam pengaturan neuroendokrin, peristaltik
usus, refleks akson
Neurotransmitter
9. Peptida Opioid

Enkefalin (ditemukan di ujung
saraf saluran cerna, otak,
substansi gelatinosa)
Diduga berfungsi sebagai
neurotransmitter sinaps dan
diduga bisa meningkatkan
motilitas usus halus
Reseptor opioid : ,k dan o
Pelipeptida lain (hormon-
hormon hipofisiotrofik)
Efek perangsangan reseptor
opioid tabel
Reseptor
Efek


Analgesia
Tempat kerja morfin
Depresi pernafasan
Konstipasi
Euforia
Sedasi
| Sekresi GH & prolaktin
Meiosis

k
Analgesia
Diuresis
Sedasi
Meiosis
Disforia
o
Analgesia

Anda mungkin juga menyukai