Presentasi Keracunan Zat Kimia & Makanan

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

KERACUNAN ZAT KIMIA &

MAKANAN

Kelompok 2:
Afrilia Mentari
Estom Pengabdian Z
Maria Nani
Riani Nurmayanti
Rina Susilawati

ANATOMI FISIOLOGI

KERACUNAN ZAT KIMIA


Intoksikasi atau keracunan Zat kimia adalah
masuknya zat atau senyawa kimia dalam tubuh
manusia yang menimbulkan efek merugikan
pada yang menggunakannya

Racun adalah zat atau senyawa yang masuk ke


dalam tubuh dengan berbagai cara yang
menghambat respon pada sistem biologis dan
dapat menyebabkan gangguan kesehatan,
penyakit, bahkan kematian.
Keracunan terbagi 3, yaitu:
1. Keracunan Zat Kimia
2. Keracunan Makanan
3. Keracunan karena gigitan binatang berbisa

JENIS-JENIS KERACUNAN ZAT


KIMIA
1. Baygon
Baygon termasuk ke dalam Insektisida golongan
karbamat, akibat insektisida biasanya terjadi karena
kecelakaan dan percobaan bunuh diri.
2. Amphetamin
Amphetamine adalah sejenis obat-obatan yang
biasanya berbentuk pil, kapsul dan serbuk yang dapat
memberikan rangsangan bagi perasaaan manusia.
3. Morpin
Morfin adalah hasil olahan dari opium/candu mentah.
Morfin rasanya pahit, berbentuk tepung halus
berwarna putih atau dalam bentuk cairan berwarna.
Pemakaiannya dengan cara dihisap dan disuntikkan.

MANIFESTASI KLINIS KERACUNAN


ZAT KIMIA
Sianosis
Takipnoe, dispnea
Nadi lemah
Takikardi
Aritmia jantung
Iritasi mulut, rasa terbakar pada selaput mukosa
mulut dan esofagus, mual dan muntah
Malaise

PATOFLOW

PENATALAKSANAAN
Antidote
Pada pasien yang sadar :
.bilas lambung
.Injeksi sulfas atropin 2 mg (8 ampul) Intra
muscular
.30 menit kemudian berikan 0,5 mg SA (2 ampul)
IM, diulang tiap 30 menit sampai terjadi
artropinisasi.
.Setelah atropinisasi tercapai, diberikan 0,25 mg
SA (1 ampul) IM tiap 4 jam selama 24 jam
1.

Pada pasien yang tidak sadar:


injeksi sulfus Atropin 4 mg intra vena (16 ampul)
30 menit kemudian berikan SA 2 mg (8 ampul)
IM, diulangi setiap 30 menit sampai klien sadar.
Setelah klien sadar, berikan SA 0,5 mg (2 ampul)
IM sampai tercapai atropinisasi, ditandai dengan
midriasis, fotofobia, mulut kering, takikardi,
palpitasi, dan tensi terukur.
Setelah atropinisasi tercapai, berikan SA 0,25
mg (1 ampul) IM tiap 4 jam selama 24 jam.

PENANGANAN SYOK

Jika ada gangguan sirkulasi segera tangani


kemungkinan syok yang tepat, dengan
memasang IV line
Kaji TTV, kardiovaskuler dengan mengukur
nadi, tekanan darah, tekanan vena sentral dan
suhu
Stabilkan fungsi kardioaskuler dan pantau EKG

TES DIAGNOSTIK
PADA KERACUNAN ZAT KIMIA

Pengukuran kadar AChE dalam sel darah merah dan


plasma, penting untuk memastikan diagnosis
keracunan akut maupun kronik

KERACUNAN MAKANAN
Keracunan makanan adalah masuknya zat toxic
(racun) dari bahan yang kita makan ke dalam
tubuh karena ikut tertelan bersama makanan

CIRI-CIRI MAKANAN BERACUN


YAITU SEBAGAI BERIKUT
Warna lebih terang disebabkan penggunaan
pewarna
Lihat dan sentuh makanan tersebut, jika terlalu
lembut dan gurih bisa saja menggunakan
penyedap rasa yang berlebihan
Saat membeli ikan atau daging coba cek apakah
menggunakan formalin atau tidak. Jika ikan
tidak dikerungi lalat maka kemungkinan besar
ikan menggunakan formalin

MANIFESTASI SECARA UMUM PADA


KERACUNAN MAKANAN, YAITU:
Sakit mendadak, bisa berupa kram perut
Muntah dan diare
Gejala berkembang cepat karena dosis besar
Anamnese menunjukkan ke arah keracunan,
terutama kasus percobaan bunuh diri,
pembunuhan atau kecelakaan
Keracunan kronis dicurigai bila digunakannya
obat dalam waktu lama atau lingkungan
pekerjaan yang berhubungan dengan zat kimia

JENIS-JENIS KERACUNAN
MAKANAN
1. Keracunan Jengkol
Manifestasi Klinis kejengkolan

Rasa nyeri (kolik) di daerah pinggang atau


daerah pusar (ari - ari) dan kadang disertai
kejang - kejang
Mual, muntah
Output urine sedikit, adakalanya urine
berwarna merah bercampur putih seperti air
pencuci beras (dalam urine terdapat sel - sel
darah merah dan sel darah putih)

Perut kembung dan susah BAB)

Nafas dan Urine berbau jengkol

PATHWAY

PENATALAKSANAAN
Beri klien air putih yang banyak supaya kadar
asam jengkolat lebih encer, sehingga lebih
mudah dibuang melalui urin
Bila gejala penyakit berat (oliguria, hematuria,
anuria dan tidak dapat minum) penderita perlu
dirawat dan diberi infus natrium bikarbonat
dalam larutan glukosa 5%.
Antibiotika apabila terjadi infeksi sekunder

2. Tempe bongkrek
Tempe bongkrek dibuat dari ampas kelapa, yang
diperoleh dari sisa pembuatan minyak kelapa,
sisa pembuatan dodol, atau bungkil kelapa dari
pabrik. Selama proses fermentasi tempe ampas
kelapa, diperkirakan banyak jenis bakteri yang
tumbuh dan terlibat dalam proses fermentasi
tempe ampas kelapa diantaranya adalah
bakteriasam laktat dan beberapa ragi

MANIFESTASI KLINIS
Pusing, mual, nyeri perut
Gagal sirkulasi dan respirasi
Kejang

PATHWAY

PENATALAKSANAAN
Atasi gejala yang ada
Sulfas atropin, antidotum spesifik belum ada

SINGKONG

Keracunan singkong yaitu suatu gejala


keracunan yang muncul setelah mengonsumsi
singkong dikarenakan asam sianida yang
terkandung didalamnya.

PATHWAY

PENATALAKSANAAN
Stabilisasi pasien melalui penatalaksanaan jalan
nafas, fungsi pernafasan dan sirkulasi.
Bila makanan diperkirakan masih ada
dilambung (kurang dari 4 jam setelah makan
singkong), dilakukan pencucian lambung atau
membuat penderita muntah.
Natrium thiosulfat 30% (antidotum) sebanyak 1030 ml secara intravena perlahan. Sebelumnya
dapat diberikan amil nitrit secara inhalasi.
Bila timbul cyanosis dapat diberikan oksigen.
Beri 10 cc Na Nitrit 5% iv dalam 3 menit.
Beri 50 cc Na thiosulfat 25% iv dalam 10 menit

KONSEP DASAR ASUHAN


KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Tindakan emergensi:
Airway : bebaskan jalan nafas, kalau perlu
lakukan intubasi.
Breathing : berikan pernafasan buatan bila
penderita tidak bernafas spontan atau
pernafasan tidak adekuat.
Circulation : pasang infus bila keadaan penderita
gawat dan perbaiki perfusi jaringan.

Thank You YOMAVI

...!!!

Anda mungkin juga menyukai