Dokumen tersebut merupakan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan untuk menangani pasien dengan isolasi sosial. Strategi tersebut mencakup orientasi, kerja, dan terminasi dengan tujuan membantu pasien belajar berinteraksi dengan orang lain melalui latihan berkenalan dan diskusi manfaat hubungan sosial.
0%(2)0% menganggap dokumen ini bermanfaat (2 suara)
4K tayangan11 halaman
Dokumen tersebut merupakan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan untuk menangani pasien dengan isolasi sosial. Strategi tersebut mencakup orientasi, kerja, dan terminasi dengan tujuan membantu pasien belajar berinteraksi dengan orang lain melalui latihan berkenalan dan diskusi manfaat hubungan sosial.
Dokumen tersebut merupakan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan untuk menangani pasien dengan isolasi sosial. Strategi tersebut mencakup orientasi, kerja, dan terminasi dengan tujuan membantu pasien belajar berinteraksi dengan orang lain melalui latihan berkenalan dan diskusi manfaat hubungan sosial.
Dokumen tersebut merupakan strategi pelaksanaan tindakan keperawatan untuk menangani pasien dengan isolasi sosial. Strategi tersebut mencakup orientasi, kerja, dan terminasi dengan tujuan membantu pasien belajar berinteraksi dengan orang lain melalui latihan berkenalan dan diskusi manfaat hubungan sosial.
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11
ORIENTASI (PERKENALAN):
Selamat pagi/ Assalammualaikum
Saya Eli Fahmiati , Saya senang dipanggil Eli, Saya yang akan merawat Ibu selama ibu di RS ini.hari ini saya akan bertugas dari jam08.00-14.00 wib. Siapa nama Ibu? Senang dipanggil siapa? Apa keluhan ibu hari ini? Bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang keluarga dan teman-teman ibu ? Mau dimana kita bercakap-cakap? Bagaimana kalau di ruang tamu? Mau berapa lama, bu? Bagaimana kalau 15 menit KERJA: (Jika pasien baru) Siapa saja yang tinggal serumah? Siapa yang paling dekat dengan ibu? Siapa yang jarang bercakap- cakap dengan ibu? Apa yang membuat ibu jarang bercakap-cakap dengannya? (Jika pasien sudah lama dirawat) Apa yang ibu rasakan selama ibu dirawat disini? O.. ibu merasa sendirian? Siapa saja yang ibu kenal di ruangan ini Apa saja kegiatan yang biasa ibu lakukan dengan teman yang ibu kenal? Apa yang menghambat ibu dalam berteman atau bercakap-cakap dengan pasien yang lain? Menurut ibu apa saja keuntungannya kalau kita mempunyai teman ? Wah benar, ada teman bercakap- cakap. Apa lagi ? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) Nah kalau kerugiannya tidak mampunyai teman apa ya ibu ? Ya, apa lagi ? (sampai pasien dapat menyebutkan beberapa) Jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya. Kalau begitu inginkah ya ibu ? belajar bergaul dengan orang lain ? Bagus. Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang lain Begini lho ibu ?, untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan dulu nama kita dan nama panggilan yang kita suka asal kita dan hobi. Contoh: Nama Saya T, senang dipanggil T. Asal saya dari Flores, hobi memancing Selanjutnya ibu menanyakan nama orang yang diajak berkenalan. Contohnya begini: Nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa? Asalnya dari mana/ Hobinya apa? Ayo ibu dicoba! Misalnya saya belum kenal dengan ibu. Coba berkenalan dengan saya! Ya bagus sekali! Coba sekali lagi. Bagus sekali Setelah ibu berkenalan dengan orang tersebut ibu bisa melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan ibu bicarakan. Misalnya tentang cuaca, tentang hobi, tentang keluarga, pekerjaan dan sebagainya. TERMINASI: Bagaimana perasaan ibu setelah kita latihan berkenalan? ibu tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik sekali Selanjutnya ibu dapat mengingat-ingat apa yang kita pelajari tadi selama saya tidak ada. Sehingga ibu lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain. Atau mau praktekkan ke pasien lain. Mau jam berapa mencobanya. Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan hariannya. Besok pagi jam 10 saya akan datang kesini untuk mengajak ibu berkenalan dengan teman saya, perawat N. Bagaimana, ibu mau kan? Baiklah,wassalammualaikum/ sampai jumpa.
STRATEGI PELAKSANAAN pada pasien dengan ISOLASI SOSIAL STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari : selasa, 14 desember 2010 Pertemuan : 1 Sp/Dx : 1/ Isolasi Sosial Ruangan : Saraswati Nama Klien : Ny M
A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien Data subjektif: Klien mengatakan malas berinteraksi dengan orang lain. Klien mengatakan orang-orang jahat dengan dirinya Klien merasa orang lain tidak selevel. Data objektif: Klien tampak menyendiri Klien terlihat mengurung diri Klien tidak mau bercakap-cakap dengan orang lain.
2. Diagnosa Keperawatan Isolasi Sosial
3. Tujuan Umum : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain Khusus: a. Klien dapat membina hubungan saling percaya b. Klien dapat menyebutkan penyebab isolasi sosial c. Klien mampu menyebutkan keuntungan dan kerugian hubungan dengan orang lain d. Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap e. Klien mampu menjelaskan perasaan setelah berhubungan dengan orang lain f. Klien mendapat dukungan keluarga dalam memperluas hubungan sosial g. Klien dapat memanfaatkan obat dengan baik
4. Tindakan Keperawatan a.Membina hubungan saling percaya b.Mengidentifikasi penyebab isolasi sosial pasien c.Berdiskusi dengan pasien tentang keuntungan berinteraksi dengan orang lain. d.Berdiskusi dengan pasien tentang kerugian berinteraksi dengan orang lain e.Mengajarkan pasien cara berkenalan dengan satu orang f.Menganjurkan pasien memasukkan kegiatan latihan berbincang-bincang dengan orang lain dalam kegiatan harian
B. Strategi Pelaksanaan 1. Fase Orentasi a. Salam Terapeutik Selamat Pagi Bu! Perkenalkan nama saya zian faizah, biasa di panggil zian, saya mahasiswa poltekkes depkes jakarta III. Saya praktek disini mulai dari hari ini sampai tanggal 23 Desember 2010 dari jam 08.00-14.00 WIB. Nama ibu siapa? Senang di panggil apa? b. Validasi Bagaimana perasaan ibu hari ini ? c. Kontrak - Topik Senang ya bisa berkenalan dengan ibu hari ini, bagaimana kalau kita berbincang-bincang untuk lebih saling mengenal sekaligus agar ibu dapat mengetahui keuntungan dan kerugian berinteraksi dengan orang lain?
-Waktu berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya? Bagaimana kalau 15 menit saja? - Tempat di mana ibu mau berbincang-bincang dengan saya? Ya sudah... di ruangan ini saja kita berbincang- bincang... - Tujuan Agar ibu dengan saya dapat saling mengenal sekaligus ibu dapat mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain.
2. Fase kerja Ibu, kalau boleh saya tau orang yang paling dekat dengan ibu siapa? Menurut ibu apa keuntungann berinteraksi dengan orang lain dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain? Kalau ibu tidak tahu saya akan memberitahukan keuntungan dari berinteraksi dengan orang lain yaitu bapak punya banyak teman, saling menolong, saling bercerita, dan tidak selalu sendirian. Sekarang saya akan mengajarkan ibu berkenalan. Bagus... ibu dapat mempraktekkan apa yang saya ajarkan tadi.. bagaiman kalau kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain di masukkan kedalam jadwal kegiatan harian?
3. Fase Terminasi a. Evaluasi 1. Evaluasi Subyektif Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tadi? 2. Evaluasi Objektif coba ibu ceritakan kembali keuntungan berinteraksi dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain?
b. Tindak Lanjut tadi saya sudah menjelaskan keuntungan dan kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain dan cara berkenalan yang benar. Saya harap ibu dapat mencobanya bagaimana berinteraksi dengan orang lain!
c. Kontrak yang akan datang - Topik baiklah... pertemuan kita cukup sampai disini. Besok kita akan berbincang-bincang lagi tentang jadwal yang telah kita buat dan mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain? -Waktu berapa lama ibu punya waktu untuk berbincang-bincang dengan saya besok? Bagaimana kalau 15 menit saja? - Tempat di mana ibu mau berbincang-bincang dengan saya besok? Ya sudah... bagaimana kalau besok kita melakukannya di teras depan saja?...
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari : Rabu, 15 desember 2010 Pertemuan : 2 Sp/Dx : II/ Isolasi Sosial Ruangan : Saraswati Nama Klien : Ny M
A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien Data subjektif: Klien mengatakan malas berinteraksi Klien mengatakan cepat lelah kalau banyak jalan Data objektif: Klien menyendiri di kamar Klien tidak mau melakukan aktivitas di luar kamar Klien tidak mau melakukan interaksi dengan yang lainnya
2. Diagnosa Keperawatan Isolasi Sosial : Menarik diri
3. Tujuan a.Klien dapat mempraktekkan cara berkenalan denagn orang lain b.Klien memiliki keinginan untuk melakukan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain
4. Tindakan Keperawatan a.Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien b.Memberikan kesempatan kepada pasien mempraktekkan cara berkenalan dengan satu orang c.Membenatu pasien memasukkan kegiatan berbincang-bincang dengan orang lain sebagai salah satu kegiatan harian
B. Strategi Pelaksanaan 1. Fase Orentasi a. Salam Terapeutik Selamat Pagi Bu! masih ingat dengan saya? Benar ibu! saya suster zian... b. Validasi Bagaimana perasaan ibu hari ini ? masih ingat dengan yang kemarin saya ajarkan? c. Kontrak - Topik sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini kita akan mempraktekkan bagaimana cara berkenalan dengan satu... -Waktu sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, kita akan melakukannya selama 15 menit... bagaimana menurut ibu? - Tempat kesepakatan kita kemarin!! Kita akan melakukannya di teras depan... apakah ibu setuju? - Tujuan Agar ibu dengan orang lain dapat saling kenal
2. Fase kerja sebelum kita berkenalan dengan orang lain, coba ibu perlihatkan kepada saya bagaimana cara berkenalan dengan orang lain? Hebat... ibu dapat melakukannya dengan baik... sekarang, mari kita melakukannya dengan satu orang yang ibu belum kenal!! Bagus... ibu dapat mempraktekkan dengan baik dan sesuai dengan apa yang saya ajarkan.. bagaimana kalau kegiatan berkenalan dengan orang lain yang baru dikenal di masukkan kedalam jadwal kegiatan harian?
3. Fase Terminasi a. Evaluasi 1. Evaluasi Subyektif Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tadi? Siapa nama orang yang ibu ajak berkenalan tadi? 2. Evaluasi Objektif klien terlihat berkenalan dengan orang yang baru di kenalnya sebanyak 1 orang b. Tindak Lanjut ibu saat saya tidak ada ibu dapat melakukan hal seperti yang ibu lakukan tadi dengan orang yang belum ibu kenal... kemudian ibu ingat nama yang pernah ibu ajak kenalan atau bisa ibu catat di buku saat berkenalan. c. Kontrak yang akan datang - Topik baiklah... pertemuan kita cukup sampai disini. Besok kita akan melakukan interaksi/ berkenalan dengan orang lain sebanyak 2 orang atau lebih? -W aktu berapa lama ibu punya waktu untuk interaksi dengan orang lain? Bagaimana kalau besok kita melakukannya selama 15 menit? - Tempat di mana ibu bisa melakukannya besok? Ya sudah... bagaimana kalau besok kita melakukannya di tempat ini lagi?... selamat siang ibu!!!
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Hari : Kamis, 16 desember 2010 Pertemuan : 3 Sp/Dx : III/ Isolasi Sosial Ruangan : Saraswati Nama Klien : Ny M
A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien Data subjektif: Klien mengatakan sudah dapat berinteraksi dengan orang lain Klien mengatakan sudah mengajak beberapa untuk berkenalan Data objektif: Klien tampak sudah mau keluar kamar Klien dapat melakukan aktivitas di ruangan
2. Diagnosa Keperawatan Isolasi Sosial : Menarik diri
3. Tujuan Klien mempu berkenalan dengan dua orang atau lebih Klien dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan Keperawatan a. mengevaluasi jadwal kegitan harian pasien b. memberikan kesempatan pada klien berkenalan c. menganjurkan pasien memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian.
B. Strategi Pelaksanaan 1. Fase Orentasi a. Salam Terapeutik Selamat Pagi Bu! masih ingat dengan saya? Benar ibu! saya suster zian... b. Validasi Bagaimana perasaan ibu hari ini ? masih ingat dengan yang kemarin ibu lakukan? c. Kontrak - Topik sesuai dengan janji kita kemarin, hari ini ibu akan melakukan interaksi dengan orang lain sebanyak 2 orang atau lebih pada orang yang tidak ibu kenal atau orang baru... -W aktu sesuai dengan kesepakatan kita kemarin, kita akan melakukannya selama 15 menit... bagaimana menurut ibu? - Tempat kesepakatan kita kemarin!! Kita akan melakukannya di teras... apakah ibu setuju? - Tujuan Agar ibu dengan orang lain dapat saling kenal dan mempunyai teman yang banyak
2. Fase kerja sebelum kita berkenalan dengan orang lain, coba ibu perlihatkan kepada saya bagaimana cara berkenalan dengan orang lain? Hebat... ibu dapat melakukannya dengan baik... sekarang, mari kita melakukannya dengan orang lain yang ibu tidak kenal sebanyak 2 orang atau lebih!! Bagus... ibu dapat mempraktekkan dengan baik dan mulai berkembang dalam berinteraksi dengan orang lain.. bagaimana kalau kegiatan berkenalan dengan orang lain yang baru dikenal di masukkan kedalam jadwal kegiatan harian?
3. Fase Terminasi a. Evaluasi 1. Evaluasi Subyektif Bagaimana perasaan ibu setelah kita berbincang-bincang tadi? Siapa-siapa saja nama orang yang ibu ajak berkenalan tadi? 2. Evaluasi Objektif klien terlihat berkenalan dengan orang yang baru di kenalnya sebanyak 3 orang b. Tindak Lanjut nah.. saat saya tidak ada, ibu dapat melakukannya hal seperti yang ibu lakukan tadi dengan orang yang baru ibu kenal... kemudian ibu ingat nama yang pernah ibu ajak kenalan atau bisa ibu catat di buku saat berkenalan. c. Kontrak yang akan datang - Topik baiklah... pertemuan hari ini kita akhiri. Besok kita ulangi apa yang telah kita pelajari dari kemarin ya bu.. apakah ibu bersedia? -Waktu berapa lama ibu mau melakukannya? Bagaimana kalau besok kita melakukannya selama 15 menit? - Tempat di mana ibu bisa melakukannya besok? Baiklah kita melakukannya di sini saja.... selamat siang ibu!!!
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN ISOLASI SOSIAL Disertai SP 1-3 Isos Keluarga Tindakan Keperawatan untuk Keluarga a. Tujuan: setelah tindakan keperawatan keluarga mampu merawat pasien isolasi sosial b. Tindakan: Melatih Keluarga Merawat Pasien Isolasi sosial Keluarga merupakan sistem pendukung utama bagi pasien untuk dapat membantu pasien mengatasi masalah isolasi sosial ini, karena keluargalah yang selalu bersama-sama dengan pasien sepanjang hari. Tahapan melatih keluarga agar mampu merawat pasien isolasi sosial di rumah meliputi: 1) Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien. 2) Menjelaskan tentang: Masalah isolasi sosial dan dampaknya pada pasien. Penyebab isolasi sosial. Cara-cara merawat pasien dengan isolasi sosial, antara lain: - Membina hubungan saling percaya dengan pasien dengan cara bersikap peduli dan tidak ingkar janji. - Memberikan semangat dan dorongan kepada pasien untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain yaitu dengan tidak mencela kondisi pasien dan memberikan pujian yang wajar. - Tidak membiarkan pasien sendiri di rumah. - Membuat rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan pasien. 3) Memperagakan cara merawat pasien dengan isolasi sosial 1) Membantu keluarga mempraktekkan cara merawat yang telah dipelajari, mendiskusikan yang dihadapi. 2) Menyusun perencanaan pulang bersama keluarga SP 1 Keluarga : Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang masalah isolasi sosial, penyebab isolasi sosial, dan cara merawat pasien dengan isolasi sosial Peragakan kepada pasangan saudara komunikasi dibawah ini Orientasi: Assalamualaikum Pak Perkenalkan saya perawat H, saya yang merawat, anak bapak, S, di ruang Mawar ini Nama Bapak siapa? Senang dipanggil apa? Bagaimana perasaan Bapak hari ini? Bagaimana keadaan anak S sekarang? Bagaimana kalau kita berbincang-bincang tentang masalah anak Bapak dan cara perawatannya Kita diskusi di sini saja ya? Berapa lama Bapak punya waktu? Bagaimana kalau setengah jam? Kerja: Apa masalah yang Bp/Ibu hadapi dalam merawat S? Apa yang sudah dilakukan? Masalah yang dialami oleh anak S disebut isolasi sosial. Ini adalah salah satu gejala penyakit yang juga dialami oleh pasien-pasien gangguan jiwa yang lain. Tanda-tandanya antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain, mengurung diri, kalaupun berbicara hanya sebentar dengan wajah menunduk Biasanya masalah ini muncul karena memiliki pengalaman yang mengecewakan saat berhubungan dengan orang lain, seperti sering ditolak, tidak dihargai atau berpisah dengan orangorang terdekat Apabila masalah isolasi sosial ini tidak diatasi maka seseorang bisa mengalami halusinasi, yaitu mendengar suara atau melihat bayangan yang sebetulnya tidak ada. Untuk menghadapi keadaan yang demikian Bapak dan anggota keluarga lainnya harus sabar menghadapi S. Dan untuk merawat S, keluarga perlu melakukan beberapa hal. Pertama keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan S yang caranya adalah bersikap peduli dengan S dan jangan ingkar janji. Kedua, keluarga perlu memberikan semangat dan dorongan kepada S untuk bisa melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain. Berilah pujian yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien. Selanjutnya jangan biarkan S sendiri. Buat rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan S. Misalnya sholat bersama, makan bersama, rekreasi bersama, melakukan kegiatan rumah tangga bersama. Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan semua cara itu Begini contoh komunikasinya, Pak: S, bapak lihat sekarang kamu sudah bisabercakap-cakap dengan orang lain.Perbincangannya juga lumayan lama. Bapak senang sekali melihat perkembangan kamu, Nak. Coba kamu bincang-bincang dengan saudara yang lain. Lalu bagaimana kalau mulai sekarang kamu sholat berjamaah. Kalau di rumah sakit ini, kamu sholat di mana? Kalau nanti di rumah, kamu sholat bersana-sama keluarga atau di mushola kampung. Bagiamana S, kamu mau coba kan, nak ? Nah coba sekarang Bapak peragakan cara komunikasi seperti yang saya contohkan Bagus, Pak. Bapak telah memperagakan dengan baik sekali Sampai sini ada yang ditanyakan Pak Terminasi: Baiklah waktunya sudah habis. Bagaimana perasaan Bapak setelah kita latihan tadi? Coba Bapak ulangi lagi apa yang dimaksud dengan isolasi sosial dan tanda-tanda orang yang mengalami isolasi sosial Selanjutnya bisa Bapak sebutkan kembali cara-cara merawat anak bapak yang mengalami masalah isolasi sosial Bagus sekali Pak, Bapak bisa menyebutkan kembali cara-cara perawatan tersebut Nanti kalau ketemu S coba Bp/Ibu lakukan. Dan tolong ceritakan kepada semua keluarga agar mereka juga melakukan hal yang sama. Bagaimana kalau kita betemu tiga hari lagi untuk latihan langsung kepada S ? Kita ketemu disini saja ya Pak, pada jam yang sama Assalamualaikum SP 2 Keluarga : Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien denganmasalah isolasi sosial langsung dihadapan pasien Orientasi: Assalamualaikum Pak/Bu Bagaimana perasaan Bpk/Ibu hari ini? Bapak masih ingat latihan merawat anak Bapak seperti yang kita pelajari berberapa hari yang lalu? Mari praktekkan langsung ke S! Berapa lama waktu Bapak/Ibu Baik kita akan coba 30 menit. Sekarang mari kita temui S Kerja: Assalamualaikum S. Bagaimana perasaan S hari ini? Bpk/Ibu S datang besuk. Beri salam! Bagus. Tolong S tunjukkan jadwal kegiatannya! (kemudian saudara berbicara kepada keluarga sebagai berikut) Nah Pak, sekarang Bapak bisa mempraktekkan apa yang sudah kita latihkan beberapa hari lalu (Saudara mengobservasi keluarga mempraktekkan cara merawat pasien seperti yang telah dilatihkan pada pertemuan sebelumnya). Bagaimana perasaan S setelah berbincang-bincang dengan Orang tua S? Baiklah, sekarang saya dan orang tua ke ruang perawat dulu (Saudara dan keluarga meninggalkan pasien untuk melakukan terminasi dengan keluarga) Terminasi: Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita latihan tadi? Bapak/Ibu sudah bagus. Mulai sekarang Bapak sudah bisa melakukan cara merawat tadi kepada S Tiga hari lagi kita akan bertemu untuk mendiskusikan pengalaman Bapak melakukan cara merawat yang sudah kita pelajari. Waktu dan tempatnya sama seperti sekarang Pak Assalamualaikum SP 3 Keluarga : Membuat perencanaan pulang bersama keluarga Orientasi: Assalamualaikum Pak/Bu Karena besok S sudah boleh pulang, maka perlu kita bicarakan perawatan di rumah. Bagaimana kalau kita membicarakan jadwal S tersebut disini saja Berapa lama kita bisa bicara? Bagaimana kalau 30 menit? Kerja: Bpk/Ibu, ini jadwal S selama di rumah sakit. Coba dilihat, mungkinkah dilanjutkan di rumah? Di rumah Bpk/Ibu yang menggantikan perawat. Lanjutkan jadwal ini di rumah, baik jadwal kegiatan maupun jadwal minum obatnya Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan oleh anak Bapak selama di rumah. Misalnya kalau S terus menerus tidak mau bergaul dengan orang lain, menolak minum obat atau memperlihatkan perilaku membahayakan orang lain. Jika hal ini terjadi segera hubungi perawat K di puskemas Indara Puri, Puskesmas terdekat dari rumah Bapak, ini nomor telepon puskesmasnya: (0651) 554xxx Selanjutnya perawat K tersebut yang akan memantau perkembangan S selama di rumah Terminasi: Bagaimana Pak/Bu? Ada yang belum jelas? Ini jadwal kegiatan harian S untuk dibawa pulang. Ini surat rujukan untuk perawat K di PKM Inderapuri. Jangan lupa kontrol ke PKM sebelum obat habis atau ada gejala yang tampak. Silakan selesaikan administrasinya!
SP 1 Pasien- Membina Hubungan Saling Percaya, Membantu Pasien Mengenal Penyebab Isolasi Sosial, Membantu Pasien Mengenal Keuntungan Berhubungan Dan Kerugian Tidak Berhubungan Dengan Orang Lain,Dan Mengajarkan Pasien Berkenalan
Skripsi - Full - Pengaruh Latihan Aktivitas Fisik Terhadap Tingkat Mobilisasi Pasien Paska Bedah Apendektomi Di Rumah Sakit Santo Borromeus Bandung - Yuliana - Bayu PDF