Intracranial Calcifications On CT

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 25

INTRACRANIAL CALCIFICATIONS ON CT

Computed tomography (CT) adalah


pemeriksaan yang sensitif untuk mendeteksi
dan mengetahui lokasi kalsifikasi intracranial.

Jurnal ini mereview penyakit yang


berhubungan dengan kalsifikasi intracranial
dan bagaimana kegunaan CT dalam
membedakan diagnosis

Secara umum kalsifikasi intracranial dapat


dibedakan menjadi 6 kelompok berdasarkan
etiopatogenesisnya
yaitu
kalsifikasi fisiologis atau karena usia,
kongenital,
infeksi,
endokrin dan metabolit,
vaskuler
neoplasma

Kalsifikasi neurodegeneratif atau


kalsifikasi fisiologis karena usia

Kalsifikasi fisiologis intracranial adalah


kalsifikasi terjadi bukan akibat penyakit atau
adanya penyebab patologis lainnya.

Bagian yang tersering adalah pada glandula


pineal, habenula, pleksus koroideus, ganglia
basalis, falx, tentorium, ligament petroklinoid,
dan sinus sagitalis.

Kalsifikasi pleksus
koroideus merupakan
temuan yang sangat
umum, biasanya pada
bagian atrial dari
ventrikel lateral

Kalsifikasi pada ventrikel


ketiga atau keempat,
atau pada pasien kurang
dari 9 tahun merupakan
temuan yang tidak
umum

Gambar 1. Kalsifikasi pleksus koroideus bilateral


(ujung panah), pineal (panah) dan habenular
(panah tebal) pada CT aksial

Kalsifikasi ganglia
basalis selalu
disebabkan akibat
idiopatik,
terjadi pada 0,3 1,5%
dan meningkat seiring
pertambahan usia.
Biasanya pasien
datang karena pingsan,
atau ditemukan adanya
pola kalsifikasi simetris
yang kasar
Gambar 2. Kalsifikasi pada ganglia
basalis bilateral

Kalsifikasi pada falx,


duramater, atau
tentorium serebelli
terjadi pada 10%
populasi usia tua.
Kalsifikasi falcian
selalu mempunyai
karakteristik
penampakan tebal
dan datar dan
biasanya terlihat pada
garis tengah serebrum

Gambar 3. Kalsifikasi falk serebri


pada aksis anteroposterior

Kalsifikasi dural dan


tentorial pada
umumnya terlihat
sebagai pola berlapis

Gambar 4. Kalsifikasi sepanjang


tentorium serebri

Kalsifikasi pada
ligamentum
petroclinoid dan
sinus sagittal pada
umumnya terjadi
karena proses
degenerative karena
usia dan biasanya
berpola berlapis atau
nodul
Gambar 5. Kalsifikasi pada
ligementum petroclinoid (panah)

Kalsifikasi Kongenital

Kondisi ini sering terlihat pada sindrom


Sturge-Weber (SWS), tuberous sclerosis (TS)
dan lipoma intrakranial, tapi jarang di
neurofibromatosis (NF), Cockayne (CS) dan
sindrom Gorlin (GS)

sindrom Sturge-Weber

SWS adalah gangguan langka


terdiri dari nevus port-wine
dalam distribusi cabang nervus
optalmikus saraf trigeminal dan
malformasi sistem saraf.

Sindrom ini adalah hasil


malformasi pembuluh darah otak
yang terletak dalam pia mater.
Malformasi ini menyebabkan
hipertensi vena dan hipoperfusi
dari korteks yang menyebabkan
iskemia otak kronis, atrofi
parenkim, pembesaran
ipsilateral pleksus koroid dan
kalsifikasi. Pengapuran di SWS
menunjukkan karakteristik pola
kortikal linear

Gambar 6. Kalsifikasi gyrus.


Karakteristik pada sindrom SturgeWeber terkait dengan atrofi lobus
frontal dan temporal kanan.

tuberous sclerosis

TS adalah gangguan autosomal


dominan yang ditandai dengan
keterbelakangan mental,
epilepsi dan adenoma
sebaceum.
Lesi intrakranial di TS terdiri
dari hamartom subependymal,
subkortikal, giant cell tumor,
dan lesi substansia alba.
Kalsifikasi dari nodul
subependymal merupakan
patognomonik dan umumnya
terletak sepanjang alur
caudothalamic dan atrium.
Subkortikal yang kalsifikasi
lebih sering pada pasien usia
lanjut

Gambar 7. a, b. Kalsifikasi
Periventricular nodul
subependymal di dua pasien
berbeda dengan tuberous
sclerosis. kalsifikasi Subkortikal
(panah) di lobus parietalis (a).

neurofibromatosis

NF1 adalah gangguan


autosomal dominan yang
ditandai dengan glioma,
displasia dan hamartoma.
hamartoma intracranial di NF1
sering terlihat di lokasi globus
pallidus, tetapi mereka jarang
mengalami pengapuran.
Lipoma intracranial adalah cacat
bawaan yang sifatnya jinak,
yang biasanya asimptomatik.
Sekitar 80-90% dari lipoma
intrakranial berada pada atau
dekat garis tengah. Sebuah
lengkung atau fokal pola
kalsifikasi sering terlihat dalam
kapsul dan sekitar parenkim

Gambar 8. Lipoma intra kranial


pada garis tengah otak dengan
kalsifikasi fokal tipis (panah).

sindrom Gorlin

GS adalah sindrom
tumor autosomal
dominan yang terdiri
dari beberapa
karsinoma sel basal
kulit, Keratocyst
odontogenik rahang,
berbagai kelainan
tulang, dan
kalsifikasi falx cerebri

Gambar 9. a, b. Keratocysts
dentigerous di kedua sisi rahang
(a) dan garis tengah kalsifikasi
falcian(b) pada sindrom Gorlin.

Kalsifikasi Infeksi

Sejumlah besar agen infeksius dapat


mempengaruhi sistem saraf pusat janin ketika
masih di dalam rahim. Yang tersering adalah
TORCH yaitu
toksoplasmosis,
rubella,
Cytomegalovirus (CMV) dan
Herpes simplex virus (HSV).

Toksoplasmosis

Toksoplasmosis
kongenital umumnya
dikaitkan dengan
kejadian hidrosefalus
dan kalsifikasi
nodular di
periventrikular,
ganglia basalis dan
otak daerah kortikal
Gambar 10. Axial CT menunjukkan
adanya kalsifikasi thalamic
bilateral dan periventrikuler yang
luas terkait dengan pelebaran
ventrikel yang asimetris pada
toksoplasmosis kongenital.

CMV

CMV adalah yang


paling sering
menyebabkan infeksi
kongenital dan
sering terkait dengan
kejadian
microcephaly,
chorioretinitis, dan
kalsifikasi
intrakranial
Kalsifikasi periventrikular dan
subependimal yang luas ditandai
dengan hidrosefalus pada Infeksi
sitomegalovirus kongenital.

Kalsifikasi yang berhubungan dengan


gangguan hormonal dan metabolisme
Penyakit Fahr

merupakan gangguan neurologis


degeneratif yang jarang terjadi

ditandai dengan kalsifikasi bilateral


ganglia basalis yang dapat
menyebabkan dystonia progresif,
parkinsonisme dan berbagai
manifestasi neuropsikiatri lainnya.

Hal ini berhubungan dengan kerusakan


transportasi Fe akibat kerusakan
jaringan yang luas dengan kalsifikasi
yang ekstensif

a,b. Kalsifikasi padat pada corpora


striatum bilateral dan talamus (a),
dan pada parenkim cerebellum (b)
berhubungan dengan penyakit
Fahr.

Kalsifikasi Vaskuler

Kalsifikasi arteri
intrakranial yang
berhubungan dengan
atherosklerosis primer
banyak terjadi pada
orang tua.
Prevalensi terbesar dari
kalsifikai arteri
intrkranial adalah pada
arteri carotis (60%),
diikuti oleh arteri
vertebralis (5%), dan
arteri basilaris (5%)

Atherosklerosis primer. Plak


kalsifikasi yang terdapat pada
dinding dari a. Carotis interna (a)
dan a. Vertebralis bilateral (panah)

AVM

Penyebab lain dari


kalsifikasi vaskular
antara lain aneurisma,
arteriovenosus
malformation (AVM) dan
malformasi cavernosus.
Meskipun aneurisma
paten menghasilkan
kalsifikasi mural,
sebagian atau seluruh
aneurisma trombosis
umumnya memiliki
kalsifikasi

Axial CT scan memperlihatkan


gambaran aneurisma dengan
pinggriran seperti kalsifikasi
dengan batas tegas yang berasal
dari arteri comunis anterior
(panah). Kalsifikasipada dinding
arteri tengah kanan (mata panah),
dikelilingi eema, dan hidrosefalus
disertai perdarahan

Malformasi cavernoosus

Malformasi
cavernoosus
merupakan
hemartoma vaskular
jinak yang sering
menghasilkan
gambaran kalsifikasi
seperti popcornball
Malformasi luas dalam dengan
gambaran "popcorn-ball dengan
pola kalsifikasi rim tebal dan padat
di lobus parietalis kanan

Kalsifikasi Neoplasma

Evaluasi kalsifikasi neoplasma tergantung


dengan usia pasien, lokasi tumor dan pola
kalsifikasi yang dapat berkontribusi pada
diferensial diagnosis radiologi dari neoplasma
intrakranial

Oligodendroglioma biasanya terletak pada lobus frontalis dan


kalsifikasi berbentuk nodular dan berkelompok

Gambar 20. a,b. Oligodendroglioma pada dua kasus yang berbeda. Pertama
pada lobus frontalis dan menunjukan kalsifikasi parsial dengan massa pada
korteks (a) sementara yang kedua terletak pada area periventrikular kiri (b).
Kalsifikasi kedua massa memiliki pola nodular dan berkelompok.

Kraniofaringioma ditandai dengan massa suprasellar


dimana gambaran kalsifikasi amorfik dan lobulus

Kraniofaringioma pada dua pasien yang berbeda pada regio


sellar dan suprasellar dengan kalsifikasi amorfik.

Tumor dural pada orang tua , memiliki pola variabel kalsifikasi


difus, fokal, seperti pasir, matahari yang meledak, dan globular
sangat jelas menunjukan meningioma

Bone-window pada gambaran CT Scan menunjukan


gambaran meningioma dengan massa pada piamater kortikal
dengan gambaran kalsifikasi globular pada lobus frontalis
sinistra.

Anda mungkin juga menyukai