Nugget Ayam

Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Unduh sebagai pptx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

NUGGET AYAM

KELOMPOK 6

1. Carolina Hendra (141710101014)


2. Icha Atika
(141710101011)
3. Yayuk Febrianti
(141710101050)
4. Yuvita Lira
(141710101125)
5. Abu Bakar
(141710101110)

PENDAHULUAN
Masa
Simpan
Singkat

Tinggi
Protein

Bahan
Pengisi

Bahan
Pengikat

TUJUAN PRAKTIKUM

Untuk Mengetahui Peranan Bahan


Pengisi Pada Nugget.

TINJAUAN PUSTAKA

Nugget
adalah
suatu
bentuk
daging
restrukturisasi, yang dicampur dengan bahan
pengikat dan bahan pengisi yang tergolong
produk setengah matang (Astawan, 2007).
Karakteristik produk nugget yang dihasilkan
ditentukan oleh bahan dasar dan bahan pengisi
yang digunakan. Bahan pengisi yang baik
mengandung karbohidrat dan bahan pengikat
dapat
menyatukan
semua
bahan
serta
membentuk tekstur (Priwnindo, 2009)

METODOLOGI PRAKTIKUM
BAHAN

Daging Ayam
100 Gram

Tapioka
5 gram

Lada 0,2

STPP 0,5

Terigu
@2,5

@5
gram

Teoung Panir

Pala 0,2 gram

Meizena 5 gram

Telur

Minyak Goreng

Margarin 3
gram

METODOLOGI PRAKTIKUM
ALAT

Piring

Baskom
Plastik

Dandang

Sendok

Pnetrometer

Pisau dan
Talenan

Kompor

Neraca Analitis

Food Proccesor

Lemari
Pendingin

Loyang

Loyang

Skema Kerja
Pembuatan Nugget
Ayam
Air es

Daging
Pengecilan Ukuran

Penggilingan
Penimbangan daging 100 gram

Daging giling

Pencampuran
Pencetakan dalam Loyang
Pengukusan 1 jam
Pendinginan
Pemasukan dalam kulkas 30 menit
Pemotongan adonan
Peggulingan dalam tepung
Peggulingan dalam kocokan telur
Peggulingan dalam tepung panir
Penggorengan
Nugget Ayam

Bahan pengisi, Margarin, garam,


lada, pala dan STTP

FUNGSI BAHAN
Digunakan sebagai bahan pengisi.
Bahan pengisi
merupakan sumber pati yang ditambahkan dalam produk
untuk menambah volume produk dengan mensubtitusi
sebagian daging.
Digunakan sebagai bahan pengisi.
Bahan pengisi
merupakan sumber pati yang ditambahkan dalam produk
untuk menambah volume produk dengan mensubtitusi
sebagian daging.
Digunakan sebagai bahan pengisi.
Bahan pengisi
merupakan sumber pati yang ditambahkan dalam produk
untuk menambah volume produk dengan mensubtitusi
sebagian daging.
Memberikan rasa pedas dan memberikan aroma pada
masakan

FUNGSI BAHAN
Memperbaiki tekstur dan menambah cita rasa pada pangan

Sebagai penegas cita rasa dan bahan pengawet.

Sebagai bahan pelapis yang memberikan rasa gurih dan renyah

Sebagai pelekat tepung terigu dan tepung panir.

FUNGSI BAHAN

membentuk gel dalam adonan.

Memperbaiki tekstur dan menambah cita rasa pada pangan

Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Proses


Pengolahan Nugget Ayam

BAHAN PENGIKAT

Bahan pengikat memiliki kandungan protein yang lebih tinggi dan


dapat meningkatkan emulsifikasi lemak dibandingkan dengan
bahan pengisi. Bahan pengikat dalam adonan emulsi dapat
berfungsi sebagai bahan pengemulsi (Afrisanti, 2010).

BAHAN PENGISI

Bahan pengisi merupakan sumber pati yang ditambahkan dalam


produk restrukturisasi untuk menambah bobot produk dengan
mensubstitusi sebagian daging sehingga biaya dapat ditekan
(Rahayu, 2007).

BUTTER DAN
BREADING

Menurut Laksmi dan Kusrahayu(2012), perekat tepung (batter)


adalah campuran yang terdiri dari air, tepung pati, dan bumbubumbu yang digunakan untuk mencelupkan produk sebelum
dimasak. Breading dapat membuat produk menjadi renyah, enak
dan lezat.

Faktor-faktor yang Dapat Mempengaruhi Proses


Pengolahan Nugget Ayam

PENGGILINGAN
DENGAN AIR ES

EMULSIFIER

Mencegah denaturasi protein lebih awal. Air es selain berfungsi


sebagai fase pendispersi dalam emulsi daging, juga berfungsi
untuk melarutkan protein sarkoplasma dan sebagai pelarut garam
yang akan melarutkan protein myofibril (Afrisanti, 2010).
Proses emulsifikasi adalah suatu keadaan di mana dua cairan atau
senyawa yang tidak dapat bercampur. Pada proses pembuatan
nugget, terjadi percampuran daging yang dihaluskan, air, dan
bahan-bahan lain. Diharapkan terjadi percampuran yang
homogen dari bahan-bahan ini(Ginting,2006).

HASIL PRAKTIKUM
Bahan pengisi yang digunakan
memiliki kandungan amilosa
tinggi maka tekstur yang
dihasilkan semakin lunak.

Tekstur
40
35
30
25
20
Nilai Tekstur
15
10
5
0

Sampel 1

Tekstur

Sampel 2

Ket:
Sampel 1: Tepung Terigu 2,5 gram dan Tepung
Tapioka 5 gram
Sampel 2: Tepung Terigu 5 gram dan Tepung
Meizena 5 gram

Bahan pengisi berupa tepung terigu,


tapioca, maizena mengandung
amilosa dan amilopektin. Menurut
Afrisanti (2010) Fraksi amilosa
berperan dalam penting dlam
stabilitas gel, karena sifat hidrasi
amilosa dalam pati yang dapat
mengikat molekul air dan kemudian
membentuk massa yang elastis
Semakin tinggi tingkat elastisitas
suatu produk maka semakin lunak
teksturnya.

HASIL PRAKTIKUM
Tekstur Permukaan Irisan
86
84
82

Tekstur Irisan

Bahan pengisi yang digunakan


memiliki kandungan amilosa
tinggi maka tekstur yang
dihasilkan semakin lunak.

80
78
76
74

sampel 1

sampel 2

Ket:
Sampel 1: Tepung Terigu 2,5 gram dan Tepung
Tapioka 5 gram
Sampel 2: Tepung Terigu 5 gram dan Tepung
Meizena 5 gram

Fraksi amilosa berperan penting dalam stabilitas gel,


karena sifat hidrasi amilosa dalam pati yang dapat
mengikat molekul air dan kemudian membentuk
massa yang elastis (Afrisanti, 2010).
Menurut Daniyanti (2005) tepung maizena
mengandung amilosa 27% dan amilopektin 73%.
Kadar amilosa dalam pati berpengaruh dalam
pembentukan gel yang elastis, Semakin tinggi
tingkat elastisitas suatu produk maka semakin lunak
teksturnya

HASIL PRAKTIKUM
Parameter

Kenampakan

Kenampakan
Sampel 1

Sampel 2

++

+++

Kehalusan

+++

++++

Kekompakan

+++

++++

Serat

Semakin banyak
bahan pengisi,
kenampakan
semakin baik

Penambahan pati akan membuat kenampakan irisan produk lebih kompak karena ikatan
yang terbentuk lebih kuat. Pati akan mengalami gelatinisasi pada saat proses pemanasan.
Gel yang terbentuk akan berikatan dengan protein daging sehingga membentuk matriks
protein-pati dan akan dihasilkan produk daging yang saling melekat dan kompak

Kesimpulan

1. Perbedaan
bahan
pengisi
dapat
mempengaruhi
tekstur,
tekstur
kenampakan irisan, dan kenampakan
2. Bahan pengisi tepung maizena memberikan
tekstur yang baik dibandingkan tapioka
3. Kadar amilosa pada maizena lebih tinggi
sehingga
daya
gelatinisasinya
tinggi
dibandingkan dengan tepung tapioka.

Anda mungkin juga menyukai