Nugget Ayam
Nugget Ayam
Nugget Ayam
KELOMPOK 6
PENDAHULUAN
Masa
Simpan
Singkat
Tinggi
Protein
Bahan
Pengisi
Bahan
Pengikat
TUJUAN PRAKTIKUM
TINJAUAN PUSTAKA
Nugget
adalah
suatu
bentuk
daging
restrukturisasi, yang dicampur dengan bahan
pengikat dan bahan pengisi yang tergolong
produk setengah matang (Astawan, 2007).
Karakteristik produk nugget yang dihasilkan
ditentukan oleh bahan dasar dan bahan pengisi
yang digunakan. Bahan pengisi yang baik
mengandung karbohidrat dan bahan pengikat
dapat
menyatukan
semua
bahan
serta
membentuk tekstur (Priwnindo, 2009)
METODOLOGI PRAKTIKUM
BAHAN
Daging Ayam
100 Gram
Tapioka
5 gram
Lada 0,2
STPP 0,5
Terigu
@2,5
@5
gram
Teoung Panir
Meizena 5 gram
Telur
Minyak Goreng
Margarin 3
gram
METODOLOGI PRAKTIKUM
ALAT
Piring
Baskom
Plastik
Dandang
Sendok
Pnetrometer
Pisau dan
Talenan
Kompor
Neraca Analitis
Food Proccesor
Lemari
Pendingin
Loyang
Loyang
Skema Kerja
Pembuatan Nugget
Ayam
Air es
Daging
Pengecilan Ukuran
Penggilingan
Penimbangan daging 100 gram
Daging giling
Pencampuran
Pencetakan dalam Loyang
Pengukusan 1 jam
Pendinginan
Pemasukan dalam kulkas 30 menit
Pemotongan adonan
Peggulingan dalam tepung
Peggulingan dalam kocokan telur
Peggulingan dalam tepung panir
Penggorengan
Nugget Ayam
FUNGSI BAHAN
Digunakan sebagai bahan pengisi.
Bahan pengisi
merupakan sumber pati yang ditambahkan dalam produk
untuk menambah volume produk dengan mensubtitusi
sebagian daging.
Digunakan sebagai bahan pengisi.
Bahan pengisi
merupakan sumber pati yang ditambahkan dalam produk
untuk menambah volume produk dengan mensubtitusi
sebagian daging.
Digunakan sebagai bahan pengisi.
Bahan pengisi
merupakan sumber pati yang ditambahkan dalam produk
untuk menambah volume produk dengan mensubtitusi
sebagian daging.
Memberikan rasa pedas dan memberikan aroma pada
masakan
FUNGSI BAHAN
Memperbaiki tekstur dan menambah cita rasa pada pangan
FUNGSI BAHAN
BAHAN PENGIKAT
BAHAN PENGISI
BUTTER DAN
BREADING
PENGGILINGAN
DENGAN AIR ES
EMULSIFIER
HASIL PRAKTIKUM
Bahan pengisi yang digunakan
memiliki kandungan amilosa
tinggi maka tekstur yang
dihasilkan semakin lunak.
Tekstur
40
35
30
25
20
Nilai Tekstur
15
10
5
0
Sampel 1
Tekstur
Sampel 2
Ket:
Sampel 1: Tepung Terigu 2,5 gram dan Tepung
Tapioka 5 gram
Sampel 2: Tepung Terigu 5 gram dan Tepung
Meizena 5 gram
HASIL PRAKTIKUM
Tekstur Permukaan Irisan
86
84
82
Tekstur Irisan
80
78
76
74
sampel 1
sampel 2
Ket:
Sampel 1: Tepung Terigu 2,5 gram dan Tepung
Tapioka 5 gram
Sampel 2: Tepung Terigu 5 gram dan Tepung
Meizena 5 gram
HASIL PRAKTIKUM
Parameter
Kenampakan
Kenampakan
Sampel 1
Sampel 2
++
+++
Kehalusan
+++
++++
Kekompakan
+++
++++
Serat
Semakin banyak
bahan pengisi,
kenampakan
semakin baik
Penambahan pati akan membuat kenampakan irisan produk lebih kompak karena ikatan
yang terbentuk lebih kuat. Pati akan mengalami gelatinisasi pada saat proses pemanasan.
Gel yang terbentuk akan berikatan dengan protein daging sehingga membentuk matriks
protein-pati dan akan dihasilkan produk daging yang saling melekat dan kompak
Kesimpulan
1. Perbedaan
bahan
pengisi
dapat
mempengaruhi
tekstur,
tekstur
kenampakan irisan, dan kenampakan
2. Bahan pengisi tepung maizena memberikan
tekstur yang baik dibandingkan tapioka
3. Kadar amilosa pada maizena lebih tinggi
sehingga
daya
gelatinisasinya
tinggi
dibandingkan dengan tepung tapioka.