Pengaruh Penambahan Pati Biji Durian Durio Zibethinus MurrTerhadap Kualitas Kimia Dan Organoleptik Bakso Ayam
Pengaruh Penambahan Pati Biji Durian Durio Zibethinus MurrTerhadap Kualitas Kimia Dan Organoleptik Bakso Ayam
Pengaruh Penambahan Pati Biji Durian Durio Zibethinus MurrTerhadap Kualitas Kimia Dan Organoleptik Bakso Ayam
Student of Department of Live Stock of Technology, Faculty of Animal Husbandry University of Brawijaya Malang
Lecturer of Department of Live Stock of Technology, Faculty of Animal Husbandry University of Brawijaya Malang
3
Lecturer of Department of Live Stock of Technology, Faculty of Animal Husbandry University of Brawijaya Malang
2
PENDAHULUAN
Bakso ayam adalah salah satu
produk olahan daging yang menggunakan
teknologi restructured meat, yaitu
merupakan produk teknik pengolahan
daging dengan tujuan untuk meningkatkan
nilai tambah dari daging berkualitas
rendah akibat potongan daging yang relatif
kecil dan tidak beraturan, kemudian
dilekatkan kembali menjadi ukuran yang
lebih besar menjadi olahan. Cara
peningkatan nilai tambah daging tersebut
adalah dengan memperbaiki karakteristik
produk seperti bentuk, tekstur, kekuatan
ikatan dan kandungan lemak, adapun
bahan
yang
dibutuhkan
untuk
memperbaiki karakteristik produk antara
lain: bahan pengikat (binder), bahan
pengisi (filler), dan bahan penstabil
(stabilizer). Bahan pengisi merupakan
fraksi bukan daging yang biasa
ditambahkan dalam pembuatan bakso
(Winarno, 1993). Bahan pengisi yang
biasa digunakan dalam pembuatan bakso
ayam adalah tepung tapioka karena murah
dan mudah didapat. Tapioka merupakan
granula pati yang berasal dari ketela
pohon. Widyastuti (1999) menyatakan
bahwa tapioka dalam pembuatan makanan
berfungsi sebagai bahan pengental
(penstabil) dan pembentuk tekstur.
Pati biji durian memiliki kesamaan
dengan tepung tapioka yaitu memiliki
kadungan pati yang terdiri dari amilosa
dan
amilopektin,
sehingga
dapat
dikombinasikan dengan tepung tapioka
sebagai bahan pengisi bakso.
Kadar
amilosa pati tapioka berkisar 20-27% dan
kadar amilosa pati biji durian sekitar
26,607%. Amilosa memberikan sifat keras
(pera)
sedangkan
amilopektin
menyebabkan sifat lengket. Amilosa
berperan
dalam
pembentukan
gel
sedangkan amilopektin membentuk sifat
viskoelastis. Dari penjelasan diatas dapat
diketahui bahwa pati biji durian memiliki
sifat yang sama dengan tepung tapioka
yaitu sebagai perekat dalam adonan bakso.
Metode
Penelitian ini menggunakan metode
penelitian
percobaan,
dengan
menggunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK), dengan 4 perlakuan dan 5
kelompok. Perlakuan pada pembuatan
bakso dengan penambahan pati biji durian
ini adalah konsentrasi pati biji durian yang
ditambahkan 0% (P0/kontrol), 5% (P1),
10% (P2) dan 15% (P3) dari jumlah total
daging ayam.
Tabel 1. Jumlah Bahan yang Digunakan dalam Proses Pembuatan Bakso Ayam
Perlakuan (g)
No. Bahan
Persentase
P0
P1
P2
P3
1. Daging Ayam
715 679,25 643,5 607,75
71,5%
2. Pati biji durian
0
35,75 71,5 107,25
5%
3. Tepung tapioka
50
50
50
50
15%
4. Es batu
150
150
150
150
3%
5. Putih telur
30
30
30
30
2,5%
6. Garam
25
25
25
25
1%
7. Gula
10
10
10
10
1,5%
8. Bawang putih
15
15
15
15
0,5%
9. Lada
5
5
5
5
1000 1000 1000 1000
100%
Jumlah
Prosedur Percobaan
Prosedur pembuatan pati biji durian
adalah sebagai berikut:
1. Biji durian dicuci sampai bersih, lalu
dikupas dari selubung luarnya dan
dipotong kecil-kecil.
2. Biji durian diblender dengan ditambah
air secukupnya, lalu diperas dengan
kain.
3. Filtrat diendapkan selama 48 jam dan
diganti airnya setiap 24 jam sekali.
4. Endapan pati dikeringkan menggunakan
panas matahari atau dengan oven suhu
50oC selama 24 jam.
5. Pati kering dihaluskan dan diayak.
Prosedur pembuatan bakso ayam
adalah sebagai berikut:
1. Daging ayam digiling halus bersama es
batu dan garam.
Tabel 2. Rata-rata Nilai Kadar Air, Protein dan Lemak Bakso Ayam
Perlakuan
Rata-rata (%)
Kadar Air
Kadar Protein
Kadar Lemak
a
a
P3
66,41 0,61
13,26 0,54
1,950,16a
P2
71,20 1,05b
13,26 0,40a
2,140,20b
P1
71,63 1,52b
14,28 0,65b
2,190,23b
P0
73,33 2,86b
15,84 0,42c
2,250,17b
Keterangan :Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang
sangat nyata (P<0,01)
Pengaruh Penambahan Pati Biji Durian
terhadap Kadar Protein Bakso Ayam.
Penambahan persentase pati biji
durian pada bakso ayam menyebabkan
penurunan kadar protein bakso ayam, hal
ini sesuai dengan hasil penelitian Tiven
dkk (2007) yang menyatakan bahwa
Tabel 3. Rata-rata Hasil Uji Organoleptik Tekstur, Aroma dan Rasa Bakso Ayam
Rata-rata
Tekstur
Aroma
Rasa
a
3,65 0,72
4,06 0,93
3,67 0,83
ab
3,65 0,79
3,98 1,01
3,67 0,86
ab
3,54 0,88
3,91 0,99
3,65 0,88
bc
3,38 0,87
3,93 1,00
3,55 0,89
: Notasi yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan yang
nyata (P<0,05)
Perlakuan
P0
P1
P2
P3
Keterangan
Durian.
Anonimus.
2008.
Bakso
Daging.
http://www.warintek.ristek.go.id.
Diakses tanggal 11 Maret 2010.
Daging
Broiler.
Skripsi.
Biotechnology Center. Universitas
Muhammadiyah Malang. Malang.
Lan Y. H., J. Novakofski, R.H., McCuster,
M. S. Brewer, T. R. Carr and F.K.
McKeith. 1995. Thermal Gelation of
Pork, Beef, Chicken and Turkey
Muscles as Affected by Heating Rate
and pH. Journal Food Science
60:936-940.
Murniah, A. S dan Sunarman. 2000. Daftar
Kandungan
Bahan
Makanan.
Fakultas Pertanian. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Octavianie, Y. 2002. Kandungan Gizi dan
Palatabilitas
Bakso
Campuran
Daging dan Jantung Sapi. Skripsi.
Fakultas
Peternakan.
Institut
Pertanian Bogor. Bogor.
Purnomo, H. 1998. Teknologi Hasil
Ternak Kaitannya dengan Keamanan
Pangan Menjelang Abad 21. Pidato
Pengukuhan Guru Besar dalam Ilmu
Teknologi Hasil Ternak Pada
Fakultas Peternakan. Universitas
Brawijaya. Malang.
Rahman, A. M. 2007. Mempelajari
Karakteristik Kimia Dan Fisik
Tepung Tapioka dan MOCAL
(Modified Cassava Flour) Sebagai
Penyalut Kacang Pada Produk
Kacang Salut. Fakultas Teknologi
Pertanian. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Rofaida, L.L. 2008. Komparasi Uji
Karbohidrat Pada Produk Olahan
Makanan dari Tepung Terigu dan
Tepung
Biji
Durian
(Durio
zibethinus
Murr).
Pendidikan
Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan.
Universitas
Muhammadiyah. Surakarta.
Wikipedia.
2009.
Durian.
http://id.wikipedia.org/wiki/ durian.
html. Medan. Diakses tanggal 27
Juni 2013.