Model Simulasi Diskrit

Oleh: Erma Suryani

Pengertian Simulasi Diskrit

Konsep simulasi diskrit didasarkan pada perubahan
status variabel model yang berubah hanya pada wak
tu yang diskrit.
Setiap variabel model berada pada state diskrit. Cont
oh: queueing system.
Struktur queuing dpt dilihat pada antrian job yg menu
nggu u/ diproses or pesawat yg yg menunggu landin
g di airport.

Komponen-Komponen Sistem
Entities: elemen-elemen sistem yg akan disimulasikan
Classes: kelompok dari entities
Attributes: sifat/karakter/informasi dari entities
Contoh:
- Mobil dpt dikelompokkan berdasarkan warnanya
sebelum masuk ke final assembly.
- Pekerjaan dpt dikelompokkan berdasarkan tingkat
keuntungannya u/ memilih pekerjaan yg akan diproses.

Komponen-Komponen Sistem (Contd)

Sets: walaupun secara permanen dikelompokkan me
njadi kelas, selama simulasi entities mengubah kead
aan (state) dan keadaan-keadaan ini dpt direpresent
asikan sebagai set.
Contoh: jumlah antrian yang menunggu u/ diproses.
Kelompok yang memiliki entity sebagai anggota, dpt
dikatakan nilainya berubah saat entity berpindah dari
set ke set.

Pengoperasian Entities
Saat simulasi berjalan, entities bekerja sama & kemudia
n merubah state. Beberapa istilah yg digunakan diantara
nya sbb:
- Event : saat keadaan sistem berubah secara
significant
- Activity: pergerakan entities dari set ke set.
- Process: sekelompok event dlm urutan yg kronologis.
Misal: Job datang, diproses, selesai (departure).
- Simulation Clock: waktu simulasi periode simulasi

Beberapa Pendekatan dlm Simulasi Diskrit

Event
Activity
Process
Three Phase Approach

Executive Level
Bertanggung jawab terhadap urutan operasi selama
simulasi
Terdiri dari beberapa routine u/ mengidentifikasi even
t berikutnya & u/ memastikan operasi berjalan benar

Operations Level
Kumpulan statement yang menjelaskan semu
a operasi

Detail Routines
Digunakan oleh operations level u/ memodelk
an detail dr sistem

The Event Approach

Banyak digunakan di USA, bahasa simulasi yg digun
akan pertama kali: SIMSCRIPT (1963)
Sekelompok aksi yang mengikuti perubahan state di
dalam sistem
Contoh: single server queuing system. Jika customer
datang secara random, bergabung di antrian, kemudi
an dilayani berbasis FIFO, ada 2 state di dlm sistem:
Arrival customer & departure customer

Event based executive

Digunakan u/ mengontrol operasi simulasi
Terdiri dari:
Time scan: menentukan kapan event berikutnya a
kan terjadi dan memindah clock simulasi
Event identification: mengenali event yg terjadi se
cara tepat
Event execution: mengeksekusi secara tepat even
t-event yg teridentifikasi

An Event-Based Executive
Start

Time Scan

Compile current
events list

Execute current
events
No

Simulation
over?

Yes
Stop

Time Scan
Memiliki 3 tugas:
1. Menentukan waktu event berikutnya
dgn menscanning daftar event
2. Memindah clock simulasi
3. Membuat current event list
Event Execution

Digunakan u/ memastikan tiap event

dpt dieksekusi
Kedua fase ini berulang terus, sampai
simulasi selesai

Activity Approach
Pendekatan ini populer di UK
Bahasa yg digunakan: CSL (Control & Simulat
ion Language, 1962).
Fokus pada interaksi bermacam-macam entit
as.
Contoh: single server queuing system. Terdap
at 2 event : customer arrival & end of service.

Activity Approach (Contd)

Dari 2 event ini terdapat 3 aktivitas:
Arrival of a new customer
Begin a new service
End of service

Tiap aktivitas dianggap sebagai segmen progr

am yg akan dieksekusi

An Activity - Based Executive

Start

Time scan: mengidentifikasi kapan

event berikutnya terjadi.
Activity scan: berlangsung terus s/d

Time Scan

Activity Scan

Yes
Any Action

No
No

Run
Complete?

Yes
Stop

tdk ada lagi aksi yg mungkin,

sampai semua test gagal.
Memiliki 2 struktur: time scan &
activity scan
Urutan aktivitas yg muncul di
program, sangat penting. Prioritas
tertinggi harus diproses terlebih
dulu.

An Activity - Based Executive (Contd)

Contoh: single server queue: Aktivitas harus discan s
esuai urutan berikut:
END SERVICE
ARRIVAL
BEGIN SERVICE

Event & Activity Approach

Pada pendekatan event, diperlukan u/ menyebutk
an semua outcome yang memungkinkan dari tiap
event
Pada pendekatan aktivitas, hanya diperlukan ide
ntifikasi konsekuensi (hasil dari aksi) langsung

Event & Activity Approach (Contd)

Pendekatan aktivitas:
- Aktivitas diperlakukan secara independent,
sehingga menjadi tidak efisien.

Pendekatan event:
- Hanya mengidentifikasi event yg teridentifikasi, dan
berada dlm list event
Oleh karena itu, pendekatan event lebih cepat dr pada pen
dekatan activit.

Event & Activity Approach (Contd)

Kenapa dikembangkan pendekatan aktivitas?
- Segmen program lebih kecil dr pada pendekatan event
- Pemodel (analyst) tidak perlu fokus pada urutan aktivitas
tiap event , karena sdh diatur oleh activity scan, sehingg
a memudahkan modifikasi model. Ini penting jika sistemn
ya kompleks.

Process Interaction Approach

Proses: kronologis operasi
Tiap proses harus berisi titik reaktivasi
Record entity terdiri dari 2 field:
Waktu reaktivasi
Titik reaktivasi selanjutnya

Start

Process-Based Executive
Future event scan: digunakan u/
menentukan event berikutnya

Future events scan

Move between lists

Move between list: entity-entity yg

future event-nya memiliki waktu
reaktivasi = clock time yg baru
dipindah dr list event berikutnya ke
list event saat ini.

Current events
scan

Yes
Any
Movement

No
Time up?

Yes
Stop

No

Current event scan: event-event

akan diulangi u/ memindah tiap
entity pada list event saat ini melalui
prosesnya.

Process-Based Executive (Contd)

Contoh: single server queuing system.

Generate time of next arrival

Schedule time of next arrival
Wait until server free
Engage server
Take enquirer (customer) from queue
Generate service time
Suspend until end of service
Free server
Release customer

Three Phase Approach

Memiliki 3 phase, biasanya disebut A, B, C
A phase (time scan): menentukan waktu event berikutny
a dan kemudian menentukan kapan phase B akan dieks
ekusi.
Phase B adalah aktifitas yang dijadwalkan
Phase C aktifitas yg memenuhi kondisi yang dipersyarat
kan (conditional events)

Three Phase
Approach

Start
Time Scan
Execute B

A
B

Attempt C

Memiliki 3 phase, biasanya

disebut A, B, C:
A phase: Menentukan waktu
event berikutnya dan kemudian
menentukan kapan phase B
akan dieksekusi.

Yes

B Phase: Aktifitas yang

dijadwalkan

Any Activity

No
Time up?

Yes
Stop

No

C Phase: aktifitas yg memenuhi

kondisi yang dipersyaratkan
(conditional events)

Three Phase Approach (Contd)

Misal pada kasus model machine shop dgn menggu
nakan aturan three phase rules
Sebuah machine shop memiliki 5 mesin A, B, C, D d
an E yang akan digunakan untuk memproses 5 jenis
job yaitu job1, job2, job3, job4 dan job5 seperti ditun
jukkan dalam tabel dibawah:
Gambarkan peta chart operasi machine shop terseb
ut, jika diketahui table operasi mesin shop adalah se
bagai berikut:

Tabel Operasi Machine Shop

Job
Number

Arrival
Time

Number Operation
Of
Number
Operation

Machine
Require

Operation
Time

1
2
3
4

B
C
A
D

18
8
6
6

1
2
3

B
D
E

14
2
16

1
2
3

A
E
A

4
3
2

Tabel Operasi Machine Shop

Job
Number

Arrival
Time

Number Operation
Of
Number
Operation

1
2
3
4
1
2
3
4

Machine
Require

Operation
Time

D
C
E
A
C
A
B
E

3
4
9
3
8
5
8
6

Three Phase Approach pd Machine Shop Model

APhase
Clock
Time

B-phase
Bound
Events/Activity
Ended

C-Phase
Conditional Events

Arrival of Job 1 1st Operation on Job 1(B) End at time 18

Arrival of Job 2

Arrival of Job 3 1st Operation on Job 3(A) End at time 8

Arrival of Job 4 1st Operation on Job 4(D) End at time 9

Arrival of Job 5 1st Operation on Job 5(C) End at time 15

1st Operation on 2nd operation on Job3 End at time 11

Job 3 (A)
1st Operation on
Job 4 (D)
2nd operation on 3rd operation on Job 3 End at time 13
Job 3 (E)

9
11

Timing Chart Saat t = 0

M

A
B
C
D
E

Time in Hours
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8
91012345678910123456789101234
0

J1 / 01

18

Timing Chart Saat t = 4

M

A
B
C
D
E

Time in Hours
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8
91012345678910123456789101234
J3/01

J1 / 01

18

Timing Chart Saat t = 6

M

A
B
C
D
E

Time in Hours
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8
91012345678910123456789101234
J3/01

J1 / 01

J4/01

18

Timing Chart Saat t = 7

M

A
B
C
D
E

Time in Hours
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8
91012345678910123456789101234
J3/01

J1 / 01
J5/01
J4/01

18

Timing Chart Saat t = 8

M

A
B
C
D
E

Time in Hours
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8
91012345678910123456789101234
J3/01

J1 / 01
J5/01
J4/01
J3/02

18

Timing Chart Saat t = 9

M

A
B
C
D
E

Time in Hours
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8
91012345678910123456789101234
J3/01

J1 / 01
J5/01
J4/01
J3/02

18

Timing Chart Saat t = 11

M

A
B
C
D
E

Time in Hours
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4 5 6 7 8 9101234567891012345678910123
J3/03

J3/01
0

J1 / 01
J5/01
J4/01
J3/02

18

Proses Simulasi Keseluruhan

M

A
B
C
D
E

Time in Hours
1234567891012345678910123456789101234567891012345678910123456
J3/
03

J3/01

J5/02

J1/03

J2/01

J1 / 01
J5/01

J4/
02

J5/03
J1/02

J4/
01

J2/02
J3/02

J4/
04

J4/03

J1/04
J2/03

J5/03

Waktu Operasi & Utilisasi

Waktu operasi = waktu job selesai-waktu job d
atang
Utilisasi mesin = Waktu kerja kumulatif/Total w
aktu observasi
Contoh:
Waktu operasi job 3= 13 4 = 9 jam
Utilisasi mesin A = 20/56 = 0.357

Diskusi:
Tentukan waktu operasi yang diperlukan untuk
job1, job2, job4 dan job 5
Tentukan utilisasi mesin B, C, D dan E

Pertanyaan:
Jelaskan pengertian simulasi diskrit
Jelaskan perbedaan antara simulasi diskrit da
n simulasi kontinyu ?
Berilah contoh sistem simulasi diskrit dan sist
em simulasi kontinyu.

Simulasi 4 : Diketahui
Tabel Operasi Machine Shop berikut:
Job
Number

Arrival
Time

Number Of
Operation

Operation
Number

Machine
Require

Operation
Time

2+RN

1
2
3
4

B
C
A
D

3+RN
4+RN
5+RN
3+RN

4+RN

1
2
3

B
D
E

1+RN
2+RN
3+RN

3+RN

1
2
3

A
E
A

4+RN
3+RN
2+RN

Simulasi 4 : Diketahui
Tabel Operasi Machine Shop berikut: (Contd)
Job
Number

Arrival
Time

Number Of
Operation

Operation
Number

Machine
Require

Operation
Time

5+RN

1
2
3
4

B
C
A
D

5+RN
2+RN
4+RN
3+RN

RN = rata rata digit terakhir NRP

kelompok kecil, dibagi 3

Simulasi 4 (Contd)
Pertanyaan:
1. Gambarkan peta chart untuk tiap job
2. Tentukan waktu operasi yg diperlukan oleh jo
b 1, job2, job3, dan job 4
3. Tentukan utilisasi mesin A, B, C, D, dan E