Inspeksi Di Tempat Kerja
Inspeksi Di Tempat Kerja
Inspeksi Di Tempat Kerja
Pengertian
Inspeksi adalah sistem yang baik
untuk menemukan suatu masalah
dan
menaksir
jumlah
risiko
sebelum
terjadiaccident
dan
kerugian lain yang dapat muncul.
(Bird, Frank E. and George L.
Germain, 1990)
Tujuan
Inspeksi keselamatan kerja bertujuan
meniadakan kecelakaan dengan jalan
mengamati penyebab kecelakaan sedini
mungkin
dan
segera
melakukan
pembetulan
sebelum
kecelakaan
itu
terjadi.
Pada saat inspeksi keselamatan kerja tidak
hanya unsafe condition dan unsafe action
saja yang diamati, tetapi justru bahayabahaya yang terselebung dibalik kedua
kondisi tersebut yang perlu ditelusuri dan
diungkapkan (Alkon, 1998).
2.
3.
4.
5.
Manfaat Inspeksi K3
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Jenis-Jenis Inspeksi
1.
Inspeksi Informal
2.
Inspeksi Terencana
* Inspeksi Rutin / Umum
* Inspeksi Khusus
Inspeksi Informal
1.
2.
3.
4.
Inspeksi Terencana
* Inspeksi Rutin / Umum
Dilakukan terhadap sumber-sumber bahaya (
Hazard) di tempat kerja secara menyeluruh
Jadwal
pelaksanakan
rutin
(
Sudah
ditentukan : 1x bulan)
Dilakukan
bersama-sama ahli K3 atau
perwakilan tenaga kerja dengan pihak
manajemen.
Bagi perusahaan yang tidak memiliki ahli K3
sendiri, dapat menggunakan ahli K3 dari luar
perusahaan
yang
akan
membantu
memberikan
saran-saran
tentang
penanganan masalah-masalah K3 di tempat
kerja.
* Inspeksi Khusus
Dilakukan terhadap objek-objek atau area
tertentu yang mempunyai resiko tinggi
terhadap kerugian dan kecelakaan kerja.
Dilakukan berdasarkan adanya keluhan atau
komplain dari tenaga kerja di suatu unit kerja.
Dilakukan berdasarkan adanya permintaan
atau instruksi dari pengurus perusahaan.
Direncanakan
hanya
untuk
diarahakan
kepada kondisi-kondisi tertentu,
seperti :
Mesin-mesin, alat kerja dan tempat-tempat
khusus yang meiliki resiko kerja tinggi.
Objek Inspeksi K3
Untuk membantu menentukan aspek-aspek apa saja
yang ada di tempat kerja yang akan diinspeksi, perlu
dipertimbangkan dan di pahami hal-hal sebagai
berikut :
1. Hazard yang berpotensi menyebabkan cidera atau
sakit dan masalah-masalah K3 yang ada ditempat
kerja.
2. Peraturan perundangundangan bidang K3 dan
standart yang berkaitan dengan hazard, tugastugas, proses produksi tertentu yang diterapkan di
masing-masing perusahaan.
3. Masalah-masalah K3 yang terjadi sebelumnya
meskipun
resikonya
kecil
hal
itu
perlu
dipertimbangkan (Tarwaka, 2008).
Tahapan Pelaksanaan
Inspeksi
Tahapan
pelaksanaan
inspeksi dilakukan
dengan konsep
managemenPDCA
(Plan Do Check
Action)
1.
2.
3.
4.
3.
4.
5.
Pelaporan Inspeksi
Setiap inspeksi harus ditindak lanjuti
dengan laporan tertulis tanpa laporan
tertulis inspeksi tidak mempunyai arti
dan hanya seperti single seeing tour
saja.
Laporan harus menyebutkan nama
departemen dan area yang di inspeksi,
nama serta jabatan yang mengadakan
inspeksi, tanggal laporan dibuat dan
nama untuk siapa laporan dibuat.
2.
3.
5.
6.
7.
8.
Kesimpulan
Inspeksi keselamatan kerja adalah suatu usaha
untuk mendeteksi adanya kondisi dan tindakan
yang tidak aman dan segera memperbaikinya
sebelum
kondisi
dan
tindakan
sempat
menyebabkan suatu kecelakaan. Inspeksi
keselamatan kerja bertujuan meniadakan
kecelakaan dengan jalan mengamati penyebab
kecelakaan sedini mungkin dan segera
melakukan pembetulan sebelum kecelakaan
terjadi.
Setelah melakukan kegiatan Inspeksi K3 di buat
suatu hasil pelaporan inspeksi agar dapat di
evaluasi.
Saran
Setiap perusahaan sebaiknya
menerapkan sistem inspeksi K3
di perusahaannya.
2. Penerapan sistem inspeksi K3
sebaiknya dilaksanakan dengan
baik sesuai tahapannya.
1.