Tumbuh Kembang Anak

Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Unduh sebagai ppt, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 121

Sub Bagian Tumbuh Kembang - Pedsos

Bagian IKA FK UNDIP- RS Dr. Kariadi Semarang

ILMU KESEHATAN ANAK


(PEDIATRI)
REHABILITATIF
PEDIATRI KLINIS

PEDIATRI PREVENTIF

PEDIATRI SOSIAL

PROMOTIF

PEDIATRI SOSIAL
Penatalaksanaan anak dalam keadaan
sehat maupun sakit yang hidup dalam
lingkungan sekelompok manusia atau
masyarakat dimana dia tumbuh dan
berkembang

PRINSIP
Pelayanan
Pelayanankesehatan
kesehatananak
anakharus
harus
dilaksanakan
dilaksanakansecara
secaramenyeluruh
menyeluruhpada
pada
keadaan
keadaananak
anaksehat
sehatatau
atausakit
sakitdalam
dalam
proses
prosestumbuh
tumbuhkembang
kembangyang
yangmeliputi
meliputi
fisik,
fisik,mental,
mental,dan
dansosialnya
sosialnyasejak
sejakkonsepsi
konsepsi
sampai
sampaidewasa
dewasa

PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN ANAK

Anak bukan miniatur manusia dewasa


anak berkembang menit demi menit
melalui berbagai tahap
untuk mencapai manusia dewasa

Anak memiliki suatu ciri khas yaitu selalu


tumbuh dan berkembang sejak konsepsi
sampai berakhirnya masa remaja
Tumbuh kembang merupakan proses yang
berjalan secara simultan sebagai ciri khas
seorang anak
Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan dan
perkembangan yang sesuai dengan usianya

Pengertian
Tumbuh Kembang Anak

PERTUMBUHAN ANAK
Tumbuh :
proses bertambahnya dimensi /
ukuran sel dan inter seluler
berarti bertambahanya ukuran
fisik dan struktur tubuh
sebagian atau seluruhnya
sehingga dapat diukur dengan
satuan.

Peningkatan ukuran tubuh :


1. Tinggi badan / Panjang badan
2. Berat badan
3. Lingkar kepala, dll

Faktor penentu pertumbuhan anak


Internal :

genetik : ayah, ibu, nenek, kakek, dst

proses selama kehamilan : nutrisi, penyakit, obat, polusi, dll

Eksternal:: nutrisi, penyakit, polusi, aktivitas fisik

Kembang :
bertambahnya struktur dan
fungsi tubuh yang lebih
komplek dalam kemampuan
sesuai proses maturasi fungsi
organ (biofisiko psiko sosial)
sejak konsepsi sampai remaja

LIFE CYCLE

Ciri-ciri Tumbuh Kembang Anak


1. Perkembangan menimbulkan perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan.
Setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi.
Misal : perkembangan kognitif menyertai pertumbuhan otak
dan serabut syaraf

Ciri-ciri
2. Pertumbuhan dan perkembangan pada
tahap awal menentukan perkembangan
selanjutnya
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan
sebelum ia melewati tahap sebelumnya.
Misal : seorang anak tidak akan bisa jalan sebelum dia berdiri.
Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis
karena akan menentukan perkembangan selanjutnya

Ciri-ciri
6. Perkembangan memiliki tahap yang berurutan
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang
teratur dan berurutan.
Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya
anak terlebih dahulu mampu berdiri sebelum berjalan
dan sebagainya.

Proses tumbuh kembang anak


mempunyai prinsip-prinsip yang saling
berkaitan:
1. Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan
sendirinya, sesuai dengan potensi yang ada pada individu.
Belajar perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha.
dengan belajar anak mampu menggunakan potensi yang dimilikinya
2. Pola perkembangan dapat diramalkan
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak.
Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik,
dan terjadi berkesinambungan.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi


Kualitas Tumbuh Kembang Anak

Bayi Intra uteri


Lingkungan

Pengelolaan
KOMPREHENSIF

Tumbuh- berkembang

Bayi baru lahir

ASUH
Genetik

ASIH
ASAH

Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan


perkembangan yang ditentukan oleh interaksi banyak faktor yang
mempengaruhi. Adapun faktor-faktor tersebut antara lain:
1)

Faktor dalam (internal) yang berpengaruh pada tumbuh


kembang anak
a.

Ras/etnik atau bangsa


Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika, maka ia tidak
memiliki faktor herediter ras/bangsa Indonesia atau sebaliknya.

b.

Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh
tinggi, pendek, gemuk atau kurus.

c. Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa
prenatal, tahun pertama kehidupan dan masa remaja.
d. Jenis kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih
cepat daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa
pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
e. Genetik
Genetik (heredokunstitusional) adalah bawaan anak yaitu
potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa
kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang
anak seperti kerdil.
f. Kelainan kromosan
Kelainan kromosan umumnya disertai dengan kegagalan
pertumbuhan seperti pada sindroma Downs dan sindroma
Turners.

2) Faktor luar (external)


A. Faktor Prenatal
a. Gizi
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhri kehamilan
akan mempengaruhi pertumbuhan janin.
b. Mekanis
Posisi fetus yang abnormal bisa menyebabkan kelainan
kongenital seperti club foot.
c. Toksin/zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid
dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti
palatoskisis.
d. Endokrin
Diabetes melitus dapat menyebabakan makrosomia,
kardiomegali, hiperplasia adrenal.

e. Radiasi
Preparan radium dan sinar Rontgen dapat mengakibatkan
kelainan pada janin seperti mikrosefal, spina bifida,
retardasi mental dan deformitas anggota gerak, kelainan
kongential, kelainan jantung.
f. Infeksi
Infeksi apda trimester pertama dan kedua oleh TORCH
(Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes simpleks)
dapat menyebabkan kelainan pada janin, ketarak, bisu tuli,
mikrosefal, retardasi mental dan kelainan jantung
kongenital.
g. Kelainan imunologi
Eritroblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan
golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu
membentuk antibodi terhadap sel darah merah janin,
kemudian melalui plasenta masuk dalam peredaran darah
janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya
mengakibatkan hiperbilirubinemia dan Kern icterus yang
akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.

h.

Anoksia embrio

Anoksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi


plasenta menyebabkan pertumbuhan terganggu.
i. Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diinginkan, perlakuan salah/
kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain.
B. Faktor Persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala,
asfiksia dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak.

C. Faktor Pascasalin
a. Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan
yang adekuat.
b. Penyakit kronis/kelainan kongenital
Tuberkulosis, anemia, kelainan jantung bawaan
mengakibatkan retardasi pertumbuhan jasmani.
c. Lingkungan fisis dan kimia
Lingkungan sering disebut melieu adalah tempat anak
tersebut hidup yang berfungsi sebagai penyedia
kebutuhan dasar anak (provider). Sanitasi
lingkungan
yang kurang baik, kurangnya sinar matahari,
paparan sinar
radioaktif, zat kimia tertentu (Pb, Mercuri,
rokok, dll)
mempunyai dampak yang negatif
terhadap pertumbuhan
anak.

d.

Psikologis
Hubungan anak dengan orang sekitarnya. Seorang anak
yang tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang
selalu merasa tertekan, akan mengalami hambatan di
dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
e. Endokrin
Gangguan hormon, misalnya pada penyakit hipotiroid akan
menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan.
f. Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan,
kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahuan, akan
menghambat pertumbuhan anak.
g. Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat
mempengaruhi tumbuh kembang anak.

h.

Stimulasi

i.

Perkembangan memerlukan rangsangan / stimulasi


khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan alat
mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota
keluarga lain terhadap kegiatan anak.
Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat
pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat
perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan
terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.

Aspek-aspek Perkembangan
Yang Dipantau
1)

Gerak kasar atau motorik kasar


adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot
besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.

2)

Gerak halus atau motorik halus


adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan
koordinasi yg cermat seperti mengamati perintah dan
sebagainya.

3)

Kemampuan bicara dan bahasa


adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk
memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi,
mengikuti perintah dan sebagainya.

4)

Sosialisasi dan kemandirian


adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri
anak (makan sendiri membereskan mainan selesai bermain),
berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan
beriteraksi dengan lingkungannya dan sebagainya.

Periode Tumbuh Kembang Anak


Tumbuh
periode.

kembang

anak

terbagi

dalam

beberapa

1) Masa prenatal atau masa intra uterin

Masa ini dibagai menjadi 3 periode, yaitu :


Masa zigot/mudigah, sejak saat konsepsi sampai
umur kehamilan 2 minggu
Masa embrio, sejak umur kehamilan 2 minggu
sampai 8/12 minggu. Ovum yang telah dibuahi
dengan cepat akan menjadi suatu organisme, terjadi
diferensiasi yang berlangsung dengan cepat,
terbentuk sistem organ dalam tubuh.

- Masa janin/fetus, sejak umur kehamilan 9/12 minggu


sampai akhir kehamilan.

Masa ini terdiri dari 2 periode yaitu :


Masa fetus dini yaitu sejak umur kehamilan 9 minggu
sampai trimester ek 2 kehidupan intra uterin. Pada masa ini
terjadi percepatan pertumbuhan, pembentukan jasad
manusia sempurna. Alat tubuh telah terbentuk serta mulai
berfungsi.
Masa fetus lanjut yaitu trimester akhir kehamilan. Pada
masa ini pertumbuhan berlangsung pesat disertai
perkembangan fungsi-fungsi. Terjadi transfer Imunoglogin
G (lg G) dari darah ibu melalui plasenta. Akumulasi asam
lemak esensial seri Omega 3 (docosa hexaniz acid) dan
Omega 6 (arachidonik acid) pada otak dan retina.

Periode paling penting dalam masa


prenatal
trismester pertama
Pada periode ini pertumbuhan otak janin
sangat peka terhadap pengaruh lingkungan.

Periode emas tumbuh kembang


otak
Otak bertumbuh pesat sejak dalam
kandungan, dilanjutkan setelah lahir pada
tahun tahun pertama kehidupan. Berat
otak yang sekitar 350 gram saat lahir
berlipat ganda mendekati berat otak
dewasa (1250-1400 gram) hanya dalam 2
tahun pertama

Tabel rata rata berat otak dan


badan menurut usia
Usia

Berat otak
(g)

Berat
badan (kg)

Rasio (%)

Lahir
1 tahun
2 tahun
Dewasa
dewasa

350
1000
1200
1400
1250

3,5
10,0
20,0
70,0
60,0

10
10
6
2
2

Brown JK 1997

DECREASING PROPORTIONS
At birth, the head represents one-quarter of the neonates head.
By adulthood, the head is only one-eighth the size of the body

Masa emas perkembangan otak


terjadi dalam 2 tahap
Brain spurt one
8-14 minggu setelah konsepsi
Pembentukan neuroblast, penentu jumlah
akhir sel otak

Brain spurt two


Trimester ketiga hingga 2 tahun
Neuron membesar, membentuk koneksi dan
mielinasi

Milestones tumbuh kembang susunan saraf pusat


milestones

Usia kehamilan
(minggu)

Neurulasi

3-4

pembentkan tabung neural

Prosensefalik

5-10

pembentukan kedua hemisfer otak

Proliferasi

8-18

pembentukan sel-sel saraf baru ( + 200.000/mnt)

Migrasi

12-24

perpindahan sel ke lapisan lapisan sel otak yang sesuai

Organisasi

> 25

pembentukan sirkuit saraf, kematian sel yang terpogram


(eliminasi selektif)

Sinaptogenenesis
Mielinisasi
pembentukan selaput mielin

Lagercrantz 2001

>40

Jalannya informasi dalam sistem


saraf pusat
Neuron berkomunikasi lewat pancaran impuls elektrik
yang berjalan sepanjang akson. Selaput mielin yang
menyelubungi akson mempercepat transmisi sinyal
sepanjang akson
Saat impuls saraf dimulai, timbullah potensial aksi yang
melaju sepanjang akson hingga mencapai sinaps,
kemudian di sinaps terjadi pelepasan neurotransmiter
yang sesuai, menyeberangi celah sinaps menuu sel
tujuannya.
Disel tujuan, neurotransmiter berikatan dengan reseptor
yang cocok dan memicu terjadinya perubahan yang
diinginkan (misal kontraksi otot). Neurotransmiter yang
berlebihan diambil kembali oleh neural asal ( reuptake)

Jumlah dan pengaturan hubungan


mulai dari kemampuan belajar, berjalan,
mengenal huruf, hingga bersosialisasi.
Setelah lahir , perkembangan otak berlanjut
bertambah di antara neuron.
Pada usia 10 thn anak mempunyai100- 500 triliun
sinaps sama dengan dewasa

Human Brain
at Birth

6 Years Old

14 Years Old

Skema perkembangan susunan saraf pusat


neurulasi
prosencefalik
proliferasi
migrasi
Organisasi & sinaptogenesis
mielinasi

Davis-dobbing 1974

6
Minggu pasca konsepsi

12

Trimester I

II

III

Organ
5 bagian besar
(fore brain,mid brain,Hind
brain,hemispher,cerebellum)

Gangguan (*)

Ukuran bertambah
terutama hemisfer, tetapi
permukaan otak masih rata

Penyempurnaan bentuk
Otak melekuk, melipat,
terutama bagian luar
otak (korteks).

Otak/Sel Saraf
(Minggu ke-3)
Migrasi
Diferensiasi

Mielinisasi

Proliferasi
10 minggu
Malformasi berat

6 lapisan

26 minggu

Contoh kelainan pertumbuhan otak

Agar janin dalam kandungan dapat tumbuh dan berkembang menjadi


anak sehat maka selama intra uterin seorang ibu diharapkan:

Menjaga kesehatannya dengan baik


Selalu berada dalam ingkungan yang menyenangkan
mendapat nutrisi yang sehat untuk janin yang dikandungnya
ANC secara teratur
Memberi stimulasi dini terhadap janin
Tidak mengalami kekurangan kasih sayang dari suami dan
keluarganya
Menghindari stres baik fisik maupun psikis
Tidak bekerja berat yang dapat membahayakan kondisi
kehamilannya

2) Masa bayi (infancy) umur 0 sampai 11 bulan.


Masa ini dibagi dalam 2 periode:

Pada masa ini terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan


terjadi perubahan sirkulasi darah serta mulainya
berfungsi organ-organ, masa ini dibagi menjadi 2 yaitu:
Masa neonatal dini umur 0-7 hari
Masa neonatal lanjut , umur 8 28 hari

Masa post natal , umur 29 hari 11 bulan.


Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses
pematangannya berlangsung secara terus menerus
terutama meningkatnya fungsi sistem syaraf.
Seorang bayi sangat tergantung pada orang tua dan
keluarganya sebagai unit pertama yang dikenalnya. Masa
ini adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak
terjalin sehingga dalam masa ini pengaruh ibu dalam
mendidik anak sangat besar. Kebutuhan ASUH sangat
penting untuk diperhatikan.

3) Masa anak dibawah lima tahun ( balita , umur 12-59 bulan)


Setelah lahir terutama 3 tahun pertama kehidupan, pertumbuhan
dan perkembangan sel-sel otak masih berlangsung dan terjadi
pertumbuhan serabut serabut syaraf dan cabang-cabangnya,
sehingga terbentuk jaringan syaraf dan otak yang kompleks.
Jumlah dan pengaturan hubungan antar sel syaraf ini akan sangat
mempengaruhi segala kinerja otak, mulai dari kemampuan belajar
berjalan , mengenal huruf, intelegensia hingga bersosialisasi.

3)

Masa anak prasekolah (umur 60-72 bulan)

Pada masa ini pertumbuhan berlangsung dengan stabil. Terjadi


perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan
meningkatnya ketrampilan dan proses dalam berfikir.
Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah untuk itu panca
indra dan sistem reseptor penerima rangsangan serta proses
memori harus sudah siap sehingga anak mampu belajar dengan
baik. Perlu diperhatikan bahwa proses belajar pada masa ini
adalah dengan cara bermain.
Pada masa ini anak mulai senang bermain di lingkuangan luar
rumah, anak mulai menunjukkan keinginannya

Program untuk anak


WHO/Unicef :
1.Child Survival
2.Quality of life
3.Children protection
(RIGHTS OF CHILD)

Child Survival

Growth monitoring
Oral Rehidration
Brest feeding
Immunization
Female Education
Food Suplementation
Family Planing

II.Quality of life
(Meningkatkan Kualitas hidup anak)
1.Memenuhi kebutuhan dasar anak
2.Deteksi dini (Early detection)
3.Intervensi dini (Early intervention)

Pertumbuhan Anak

Peningkatan ukuran tubuh :


1. tinggi badan
2. berat badan
3. lingkar kepala

Faktor penentu pertumbuhan anak

Internal :
genetik : ayah, ibu, nenek, kakek, dst
proses selama kehamilan : nutrisi, penyakit, obat,
polusi, dll

Eksternal: nutrisi, penyakit, polusi, aktivitas fisik

INDEKS ANTROPOMETRI
a. Tergantung pada usia :
B/U
(Berat thd Umur)
T/U
(Tinggi thd Umur
LLA / U (L. Lengan Atas thd Umur)
b. Tidak tergantung usia :
B/T
(Berat thd Tinggi)
LLA / T (L. Lengan Atas thd Tinggi)

Pemeriksaan antropometri
Oleh Dokter, Paramedis, Ahli Gizi, Kader Posyandu, Ibu :
a) Pemeriksaan penunjang dalam pelayanan medis
b) Instrumen dalam kesehatan masyarakat untuk:
1. Penilaian / Pemantauan Pertumbuhan
2. Penilaian (Assessment) Keadaan Gizi BB/TB (WHZ)

DIAGNOSIS KLINIS tentang Status gizi :


1. Gizi Lebih Obesitas
2. Gizi Baik
3. Gizi Kurang Gizi Buruk (Malnutrisi Energi Protein disingkat MEP),
3 tipe :a) Marasmus, b) Kwashiorkor dan c) Marasmus-Kwashiorkor

Marasmus
wajah seperti orang
tua
kulit terlihat longgar
tulang rusuk tampak
terlihat jelas
kulit paha berkeriput
terlihat tulang
belakang lebih
menonjol dan kulit di
pantat berkeriput
( baggy pant )

Baggy Pant

Kwashiorkor
edem
rambut
kemerahan,
mudah dicabut
kurang aktif,
rewel/cengeng
pengurusan otot
crazy pavement
dermatosis

EDEMA

Alat pengukur

Cara mengukur tinggi badan

Microtoise

Mid upper arm circumference

Mid upper arm circumference

Anak kurus perut besar, liver besar BB/U normal,


padahal kurus Gunakan MAMC

Pertumbuhan LK
NORMAL

Pertumbuhan LK
ABNORMAL

Grafik Tinggi Badan untuk MENILAI PERTUMBUHAN

KMS
Kartu Menuju Sehat
Median NCHS WHO
Median NCHS WHO
==Percentile
Percentile50
50
Dianggap
Dianggap100%
100%

Manfaat KMS
1. Alat pemantau
Pertumbuhan, perkembangan,
pemberian vitamin A

2. Alat edukasi
Arah garis pertumbuhan, makanan yang
benar, cara membuat oralit

3. Alat komunikasi
Diantara orang-orang yang di lapangan
jangan disimpan di kader

Garis
Garis
Baku
Baku

Tiap perubahan warna = 5%

120%
120%
APW

100%
100%

105%
105%

90%
90%

70%
70%

BGM

Bila riwayat
kelahiran
prematur

diisi taksiran
tanggal kelahiran

ASI eksklusif
Sejak lahir (E0) sampai
bayi umur 6 bulan (E6).

E0 E1 E2 E3 E4

Bulan saja

10 Maret 02

Des 01

Nop 01

Okt 01

Sept 01

Agust 01

Juli 01

Juni 01

Mei 01

April 01

Catatan:
ASI eksklusif

10 Maret 01

Tanggal Lahir

A, B, dan C tidak dapat diinterpretasi pertumbuhannya karena hanya


berupa satu titik

Pertumbuhan A, B, dan C dapat diinterpretasi


A = T2, B = T1, dan C = N2

Pengertian
Pengertian tumbuh
tumbuh normal.
normal.
Pertumbuhan
Pertumbuhanyang
yangnormal
normaljika
jikaberat
berat badan
badan
dan
danpanjang
panjangbadan
badan tumbuh
tumbuhpada
padapersentil
persentil yang
yang sama.
sama.
Dalam
Dalam aplikasi
aplikasi dengan
dengan menggunakan
menggunakan KMS
KMS
Tumbuh
Tumbuhnormal
normaljika
jikagrafik
grafikpertumbuhan
pertumbuhan berat
berat badan
badan
anak
anak sejajar
sejajar dengan
dengankurva
kurvabaku.
baku.

Lima arah garis pertumbuhan


(Depkes 2001)

Bulan saja
Catatan:
Catatan:
ASI
ASIeksklusif
eksklusif

ASI
ASIeksklusif
eksklusif
Sejak
lahir
Sejak lahir(E0)
(E0)sampai
sampai
bayi
bayiumur
umur22bulan
bulan(E2).
(E2).

10 Mar 02

Feb 02

Jan 02

Des 01

Nov 01

Okt 01

Sep 01

Agt 01

Juli 01

Juni 01

Mei 01

Apr 01

10 Mar 01

E0 E1 E2 E- E-

Berat badan di bawah garis merah (BGM)

b
a

a. Anak MENJADI
BGM
b. BGM yang T
*) Harus dirujuk ke
Puskesmas/RS
untuk
diperiksa dan
mempe-

Anak PERTAMA KALI


ditimbang dan BGM
*) Harus dirujuk ke
Puskesmas utk
konfirmasi apakah anak GIZI

Anak BGM yang


tumbuh
NORMAL, karena
anak
tersebut memiliki
tinggi
badan yang PENDEK

5 arah garis pertumbuhan


Tumbuh kejar atau Catch-Up Growth atau N1
(Arah garis pertumbuhan melebihi arah garis baku)
Tumbuh Normal atau N2
(Arah garis pertumbuhan sejajar atau berimpit dengan arah garis baku).
Growth Faltering atau T1
(Arah garis pertumbuhan kurang dari arah garis baku atau
pertumbuhan kurang dari yang diharapkan)
Flat- Growth atau T2
(Arah garis pertumbuhan datar atau berat badan tetap)
Loss of Growth atau T3
(Arah garis pertumbuhan menurun dari arah garis baku )

Kurva Pertumbuhan Sindrom Down 2-18 th

Pertumbuhan Gigi
Kronologi pertumbuhan gigi primer / gigi susu
KALSIFIKASI

ERUPSI

TERLEPAS

mulai

selesai

maksila

mandibula

maksila

mandibula

Incisivus
sentral

Janin bln ke
5

18-24 bln

6-8 bln

5-7 bln

7-8 thn

6-7 thn

Incisivus
lateral

Janin bln ke
5

18-24 bln

8-11 bln

7-10 bln

8-9 thn

7-8 thn

kaninus

Janin bln ke
6

30-36 bln

16-20 bln

16-20 bln

11-12 thn

9-11 thn

Molar I

Janin bln ke
5

24-30 bln

10-16 bln

10-16 bln

10-11 thn

10-12 thn

Molar II

Janin bln ke
6

36 bln

20-30 bln

20-30 bln

10-12 thn

11-13 thn

Perkembangan Anak
proses maturasi fungsi organ (biofisiko psiko sosial)
mulai konsepsi sampai dewasa / remaja

Peningkatan fungsi-fungsi individu / aspekaspek perkembangan


1. Personal sosial
2. Motorik halus
3. Motorik kasar
4. Komunikasi / berbahasa

Faktor Penentu Perkembangan Anak


internal : genetik + proses sejak
kehamilan
eksternal : gizi, penyakit, kualitas
pengasuh /keluarga, teman, sekolah

Kebutuhan-kebutuhan dasar Anak


I.

FISIS- BIOLOGIS ( pola Asuh ):


nutrisi, immunisasi, kebersihan badan & lingkungan,
pengobatan, olahraga, bermain

II. KASIH SAYANG ( pola Asih ):


menciptakan rasa aman + nyaman, dilindungi,
diperhatikan (minat, keinginan, pendapat), diberi contoh
( bukan dipaksa), dibantu, didorong, dihargai, penuh
kegembiraan, koreksi (bukan ancaman / hukuman)
pola asuh demokratik
III. STIMULASI ( pola Asah ):
sensorik, motorik, emosi-sosial, bicara, kognitif, mandiri,
kreativitas, kepemimpinan, moral

Patokan kemampuan klinis perkembangan psikomotorik pada bayi-anak


( Bulan )
1 2 3 4 6 9 12 15 18 24
Refleks primitif
Moro
+ + + + - - - - Palmar
+ + + + - - - - Mengenyut
+ + + + + - - - TLS (Tonic labyrinthine supine)
+ + + + - - - ATNR (Asymmetric tonic neck reflex)
+ + + + - - - TLP (Tonic labyrinthine prone)
+ + + + + - - - Refleks postural
Sikap leher-kepala
- - - + + + + + + +
Landau
- - - - + + + +
Parasut
- ke samping
- - - - + + + + + +
- ke depan
- - - - + + + + + +
- ke belakang
- - - - - + + + + +
(+) jelas, (+) mulai menghilang/muncul, (-) tidak ditemukan

Tahap perkembangan yang mudah diingat


Gerak kasar

Persentil 90
Denver II

Tengkurap bolak balik


Duduk tanpa
pegangan
Berdiri berpegangan
Berdiri tanpa
berpegangan
Berdiri sendiri
Berjalan lancar
Lari

5.4 bulan
6.8 bulan
8.5 bulan
11.6 bulan
13.7 bulan
14.9 bulan
19.9 bulan

Bahasa / bicara /
komunikasi

Tertawa

P90
Denver II

3.1 bln
Berteriak,
4.3 bln
mengoceh
13.3
Memanggil mama, papa
bln
Bicara 2 kata
16.5 bln
Bicara 6 kata
21.4 bln
Menunjuk gambar
23.6 bln

Personal-sosial
Tersenyum spontan
Memasukan mainan/ kue ke mulut
Bertepuk tangan
Melambaikan tangan (da-da)
Gerak halus
Memegang mainan
Memasukan mainan ke cangkir
Mencoret-coret
Menumpuk mainan

P 90
Denver II
2.1 bln
6.5 bln
11.4 bln
14 bln
3.9 bln
10.9 bln
16.3 bln
20.6 bln

Vidio anak 8 bulan

Upaya pengelolaan anak secara


Komprehensif

Upaya preventif dan promotif


agar anak tidak sakit / tidak cacat

Upaya kuratif dan rehabilitatif


agar anak sembuh dan tidak cacat atau
kembali pada lingkungan semula

Upaya preventif : 3 tingkat upaya


pencegahan
1. Pencegahan primer
tingkat pencegahan awal menghindari atau mengatasi
faktor-faktor risiko ( imunisasi thd penyakit menular )
2. Pencegahan skunder
deteksi dini penyakit saat penyakit tersebut belum
menampilkan gejala-gejala yang khas
3. Pencegahan tertier
melakukan tindakan klinis yang bertujuan mencegah kerusakan
lebih lanjut atau mengurangi komplikasi setelah
penyakit
tersebut diketahui

Upaya promotif
Upaya penyuluhan yang bertujuan untuk merubah
kebiasaan yang kurang baikdalam masyarakat agar
berperilaku sehat dan ikut berperan serta aktif dalam
bidang kesehatan

Upaya kuratif

A.

B.
C.

Upaya untuk mendiagnosis seawal mungkin dan


mengobati secepatnya secara tepat dan rasional.
mencakup sistem pelayanan kesehatan sistem rujukan
Upaya pelayanan kesehatan primer ( 8 unsur pokok
bidang kesehatan : penyuluhan kesehatan, gizi, sanitasi
dan air bersih, KIA dan KB, imunisasi dasar, pencegahan
& pengelolaan penyakit endemik, pengobatan, tersedianya
obat ) Puskesmas
Upaya pelayanan skunder
upaya pelayanan kesehatan di RS tingkat Kabupaten
Upaya pelayanan tertier tingkat propinsi (spesialistik)

Upaya rehabilitatif
Upaya untuk menolong / membantu anak dengan
ketidakmampuannya dengan berbagai usaha
anak sedapat mungkin kembali pada lingkungannya baik
lingkungan sosial maupun keluarga, dan dapat berdikari dalam
merawat dirinya, berpendidikan serta nantinya dapat mencari
nafkah

Skrining Perkembangan
Untuk menetapkan adanya penyimpangan tumbuh
kembang pada anak instrumen bervariasi
Beberapa alasan :
Tidak adanya Standard/baku
Umumnya sudah terlambat / sudah ada gejala
dirujuk RS.

DIFINISI
Skrining:
suatu pengujian & pengukuran yang dilakukan
bilamana prevalensi penyakit atau kelainan
tinggi
Bukan untuk menegakkan diagnosis

SYARAT
Validitas (mengukur secara benar)
Reliabilitas (benar jika diulang)
Sensitivitas (menemukan kelainan yang ada)
Spesifisitas (menyingkirkan kelainan yang tidak ada)
Sesuai umur, mudah, murah, aman, sederhana

Tujuan
Upaya dini untuk mencari suatu penyimpangan

Mencegah dampak negatif dari penyimpangan tsb.


Tumbuh Kembang Optimal.

12-16% gangguan keterlambatan bicara & bahasa, RM,


gangguan belajar, gangguan emosi/perilaku 20-30%
terdeteksi saat masuk sekolah intervensi
Intervensi
kualitas SDM , biaya
+
lulus SMA, memiliki pekerjaan, hidup mandiri, kehamilan remaja
(-), kenakalan anak-anak (-) , korban kejahatan (-)

Ada 3 jenis deteksi dini tumbuh kembang


di tingkat puskesmas dan jaringannya
Deteksi dini penyimpangan pertumbuhan
yaitu untuk mengetahui/menemukan arah garis
pertumbuhan yang tidak naik, status gizi kurang/buruk
dan mikro/makrosefali.
Deteksi dini penyimpangan perkembangan
yaitu untuk mengetahui gangguan perkembangan anak
(keterlambatan),gangguan daya lihat, gangguan daya
dengar.
Deteksi dini penyimpangan mental emosional
yaitu untuk mengetahui adanya masalah mental
emosional, autisme dan gangguan pemusatan perhatian
dan hiperaktif.

Deteksi Dini Penyimpangan PERTUMBUHAN :

Berat badannya (BB) terhadap umur


Ukur tinggi badan (TB) terhadap umur
Lingkar kepalanya (LK) terhadap umur
Lihat arah garis pertumbuhan
Tentukan status gizi

Deteksi Dini Penyimpangan PERKEMBANGAN


Tanyakan perkembangan anak dengan KPSP (Kuesioner
Pra Skrining Perkembangan)
Tanyakan daya pendengarannya dengan TDD (Tes Daya
Dengar), penglihatannya dengan TDL (Tes Daya Lihat),
Tanyakan masalah perilaku dgn kuesioner MME, autis
dengan CHAT, gangguan pemusatan perhatian dgn
kuesioner Conners

Melakukan intervensi dini terhadap


penyimpangan tumbuh kembang
melakukan tindakan koreksi dengan
memanfaatkan plastisitas otak anak untuk
memperbaiki penyimpangan tumbuh
kembang agar kembali normal atau
penyimpangan tidak
terlalu berat

Stimulasi yang memadai artinya


merangsang otak balita sehingga
perkembangan kemampuan gerak, bicara
dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian
balita berlangsung secara optimal sesuai
dengan umur anak dan potensinya.

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP )

9-10 pertanyaan singkat pada orang-tua / pengasuh,


tentang kemampuan yang telah dicapai oleh anak
mulai umur 3 bulan, minimal tiap 3 bulan sampai umur 2 tahun, minimal tiap
6 bulan sampai umur 6 tahun
untuk mengetahui perkembangan anak sesuai umurnya atau terlambat

Alat :
1. Kuesioner (daftar pertanyaan) sesuai umur anak
2. Kertas, pensil,
3. bola karet atau plastik seukuran bola tenis,
4. kerincingan,
5. kubus berukuran sisi 2,5 cm sebanyak 6 buah,
6. benda-benda kecil seperti kismis/potongan biskuit kecil berukuran 0,5-1 cm

Kuesioner Pra Skrining Perkembangan


( KPSP )

Sapa orang tua/ pengasuh dan anak dengan ramah

Jelaskan tujuan dilakukan tes .

Buat komunikasi yang baik dengan anak.

Hitung umur anak dengan cara tanggal pemeriksaan dikurangi tanggal lahir.

Baca tiap pertanyaan dengan teliti dan benar sesuai umur anak

Jawablah setiap pertanyaan dengan memilih jawaban sesuai keadaan sebenarnya

Pilihlah salah satu dari 2 kemungkinan

Ya : Anak dapat melakukannya dulu & sekarang


Tidak: Anak tidak dapat melakukannya dulu & sekarang atau anda tidak yakin
bahwa anak dapat melakukan

Setelah semua pertanyaan telah dijawab hitung jumlah jawaban Ya

Jumlah jawaban Ya = 9 atau 10 normal (Sesuai = S)

Jumlah jawaban Ya <9 teliti kembali:


Cara menghitung usia anak ?
Cara memilih pertanyaan KPSP (sesuai usia anak?)

Jumlah jawaban Ya = 7 atau 8 Meragukan (M) jadwal pemeriksaan ulang 2 minggu


kemudian, jika jawaban Ya tetap 7 atau 8 dirujuk (Penyimpangan = P)

Jumlah jawaban Ya 6 Penyimpangan (P) perlu pemeriksaan lebih lanjut/dirujuk

Tulis hasilnya di Kartu Data Tumbuh Kembang Anak

3. Tes Daya Lihat (TDL)

Mulai umur 3 tahun, ulang tiap 6 bulan


Dikerjakan oleh tenaga kesehatan atau guru

Alat dan Sarana :


1.
2.
3.
4.

Ruangan
Dua buah kursi
Poster huruf E dan penunjuk
Guntingan huruf E

TES DAYA DENGAR ANAK (TDD


Alat
1. Daftar pertanyaan
2. Gambar binatang (ayam, anjing, kucing), manusia
3. Mainan (boneka, kubus, sendok, cangkir, bola)
Cara melakukan tes daya dengar :
1. Jelaskan kepada orang tua :
Bahwa tujuan tes ini untuk mengetahui secara dini apakah bayi/anaknya ada
gangguan pendengaran atau tidak.
Tidak usah ragu-ragu atau takut menjawab, karena tidak untuk menyalahkan orang
tua.
2. Tanyakan tanggal lahir, hitung umur anak.
3. Pilih daftar pertanyaan yang sesuai umur anak.
4. Tes daya dengar pada anak umur kurang dari 24 bulan :
Semua pertanyaan harus dijawab oleh orang tua/pengasuh.
Bacakan pertanyaan dengan lambat, jelas dan nyaring, satu persatu.
Tunggu jawaban dari orang tua/pengasuh
Jawaban Ya jika:
Menurut orang tua anak dapat melakukannya dalam satu bulan terakhir.
Jawaban Tidak jika :
Anak tidak dapat/tidak mau melakukan perintah orang tua/pengasuh.

Interpretasi :
Bila ada satu/lebih jawaban Tidak, kemungkinan anak mengalami
gangguan pendengaran.
Intervensi :
Tindak lanjuti sesuai dengan buku pedoman yang ada evaluasi 2 minggu
Rujuk ke RS bila tidak dapat ditanggulangi.

Daftar Pertanyaan Tes Daya Dengar Anak

Umur 6-9 bulan

1. Pada waktu bayi anda tidur kemudian anda berbicara atau membuat
kegaduhan, apakah bayi akan bergerak atau terbangun dari tidurnya ?

Ya

Tidak

2. Pada waktu bayi anda telentang dan anda duduk di dekat kepalanya pada
posisi yang terlihat bayi, kemudian anda menepuk tangan keras-keras. Apakah
bayi anda terkejut atau mengerdipkan matanya atau menegangkan tubuh
sambil mengangkat kaki tangannya ke atas?

Ya

Tidak

3. Apabila ada suara nyaring (misal suara batuk, salak anjing, piring jatuh ke
lantai dan lain-lainnya) apakah bayi anda akan terkejut atau terlompat?

Ya

Tidak

4. Anda berada disisi yang tidak terlihat oleh bayi, sebutlah namanya atau
bunyikan sesuatu. Apakah bayi memalingkan kepala mencari sumber suara?

Ya

Tidak

KUESENER MASALAH MENTAL EMOSIONAL (KMEE)


No

Pertanyaan

Apakah anak anda seringkali terlihat marah tanpa sebab yang jelas?
(sering menangis, mudah tersinggung atau bereaksi berlebihan terhadap hal-hal yang sudah biasa
dihadapinya)

Apakah anak anda tampak menghindar dari teman-teman atau anggota keluarganya?
(merasa sendirian, menyendiri atau sedih sepanjang waktu, kehilangan minat terhadap pada yang
biasanya dinikmati)

Apakah anak anda terlihat berperilaku merusak dan menentang terhadap lingkungan sekitarnya?
(melanggar peraturan , mencuri, seringkali melakukan perbuatan yang berbahaya bagi dirinya, atau
Menyiksa Binatang atau anak lainnya) dan tampak tidak perduli dengan nasihat-nasihat yang sudah
diberikan kepadanya?

Apakah anak anda memperlihatkan adanya perasaan ketakutan atau kecemasan berlebihan yang
tidak dapat dijelaskan asalnya dan tidak sebanding dengan anak lain seusianya?

Apakah anak anda mengalami keterbatasan karena adanya konsentrasi yang buruk atau mudah
Beralih perhatiannya, sehingga terjadi penurunan aktivitas sehari-hari atau prestasi belajarnya?

Apakah anak anda menunjukkan perilaku kebingungan, kesulitan dalam berkomunikassi dan
membuat keputusan?

Apakah anak anda menunjukkan perubahan pola tidur?


(sulit tidur , terjaga sepanjang hari,terbangun diwaktu tidur malam karena mimpi buruk, mengigau)

Apakah anak anda mengalami perubahan pola makan?


(seperti kehilangan nafsu makan, makan berlebihan / tidak mau makan sama sekali)

Apakah anak anda seringkali mengeluh sakit kepala, sakit perut atau keluhan-keluhan fisik
lainnya?

10

Apakah anak anda seringkali mengeluh putus asa atau berkeinginan untuk mengakhiri hidupnya?

11

Apakah anak anda menunjukkan adanya kemunduran perilaku atau kemampuan yang sudah
dimilikinya? (mengompol kembali, menghisap jempol, atau tidak mau berpisah dengan orang
tua/pengasuhnya)

12

Apakah anak anda melakukan perbuatan yang berulang-ulang tanpa alasan yang jelas?

Ya

Tidak

Kesan:
Interpretasi:
Bila orangtua memberikan satu/lebih jawaban `ya` anak kemungkinan mengalami masalah mental emosional.
Bila jawaban `ya` hanya 1 lakukan konseling pada orang tua kemudian dievaluasi 3 bulan lagi bila menemukan `ya` lebih dari 1
(satu) maka harus dirujuk.

CHEKLIST DETEKSI DINI AUTIS ANAK USIA 18-36 BLN/CHAT


Bagian A.
Alo-anamnesis

Apakah anak anda


1. Senang diayun-ayun atau diguncang-guncang naik turun (bounced) dilutut
2. Tertarik (memperhatikan) anak lain
3. Suka memanjat benda-benda, seperti memanjat tangga
4. Bisa bermain ciluk-ba, petak umpet
5. Pernah bermain seolah-olah membuat secangkir teh menggunakan mainan
berbentuk cangkir dan teko atau permainan lain
6. Pernah menunjuk atau meminta sesuatu dengan menunjukkan jari
7. Pernah menggunakan jari untuk menunjuk ke sesuatu agar anda melihat ke
sana
8. Dapat bermain dengan mainan yang kecil (mobil mainan atau balok-balok)
9. Pernah memberikan suatu benda untuk menunjukkan sesuatu

Bagian B.
Pengamatan

1. Selama pemeriksaan apakah anak menatap ( kontak mata dengan) pemeriksa


2. Usahakan menarik perhatian anak, kemudian pemeriksa menunjuk sesuatu di ruanga
pemeriksaan sambil mengatakan : lihat, itu ada bola (atau mainan lain) perhatikan
mata anak, apakah anak melihat ke benda yang ditunjuk. Bukan melihat tangan
pemeriksa
3. Usahakan menarik perhatian anak, berikan mainan gelas/cangkir dan teko. Katakan
pada anak anda apakah kamu bisa membuatkan secangkir susu untuk mama
diharapkan anak seolaholah membuat minuman, mengaduk, menuangkan, meminum.
Atau anak mampu bermain seolah-olah menghidangkan makanan, minuman, bercocok
tanam, menyapu, mengepel dll
4. Tanyakan pada anak coba tunjukkan mana ` anu ` nama benda yang dikenal anak
dan ada disekitar kita. Apakah anak menunjukkan dengan jarinya? Atau sambil
menatap wajah anda ketika menunjuk ke suatu benda
5. Dapatkah anak anda menyusun kubus/balok menjadi menara

Interpretasi

Risiko tinggi menderita autism bila JAWABAN TIDAK UNTUK A5, A7, B2, B3, dan B4

Risiko kecil menderita autism bila JAWABAN TIDAK UNTUK A7 dan B4

Kemungkinan gangguan perkembangan lain, bila JAWABAN TIDAK > 3 (untuk A1-4,6,8,9, B1,B5)

Dalam batas normal, bila bukan kategori 3 diatas


Hasil pemeriksaan : .................................................................................................................

FORMULIR DETEKSI DINI GPPH


Kegiatan yang diamati

1. Tidak kenal lelah, atau aktivitas yang berlebihan


2. Mudah menjadi gembira, impulsive
3. Mengganggu anak-anak lain
4. Gagal menyelesaikan kegiatan yang telah dimulai, rentang perhatian pendek
5. Menggerak-gerakan anggota badan atau kepala secara terus

menerus

6. Kurang perhatian, mudah teralihkan


7. Permintaannya harus segera dipenuhi, mudah menjadi frustasi
8. Sering dan mudah menangis
9. Suasana hatinya mudah berubah dengan cepat dan drastis
10. Ledakkan kekesalan, tingkah laku eksplosif dan tak terduga
Jumlah
Nilai Total
Kesan :
Penilaian
Tidak pernah, nilai 0

Kadang-kadang, nilai 1

Sering, nilai 2

Selalu, nilai 3

Interpretasi :
Anak kemungkinan dengan GPPH bila jumlah nilai total > 13

FORM PENILAIAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK


Puskesmas : ...................................... Kec. ..................................

Kab/kota...............................

Prop......................................
Identitas Anak
Nama

Tgl. Lahir

: ...

No. CM

Nama Ayah

:............................................

nama ibu

:..............................

Alamat lengkap

:............................................

Tanggal
Periksa

Usia
(bln)

BB/TB
(status gizi)
kesan

tindakan

Lingkar Kepala
kesan

tindakan

Arah Garis
Pertumbuhan
kesan

tindakan

KPSP
kesan

TDL
3 thn
tindakan

kesan

tindakan

TDD
kesan

KMME
3-6 thn
tindakan

kesan

tindakan

CHAT
18 bln -3 thn
kesan

tindakan

GPPH
> 3 thn
kesan

tindakan

Status gizi : gizi baik, gizi kurang, gizi buruk, gizi lebih Lingkar Kepala : normal, mikrosefal, makrosefal Arah Garis Pertumbuhan : N2, N1, T1, T2, T3 KPSP (kuesener prasekrining
perkembangan) : sesuai, meragukan, penyimpangan TDL (tes daya lihat) : normal , curiga ada gangguan TDD (tes daya dengar) : normal, curiga ada gangguan KMME (kuesener
masalah mental emosional): normal, curiga ada gangguan CHAT (checklist for autism in toddlers) : risiko tinggi, risiko rendah, gangguan lain, normal GPPH (gangguan pemusatan
perhatian dan hiperaktifitas): kemungkinan, bukan

Anda mungkin juga menyukai