Modul - 6 Perencanaan Tpa
Modul - 6 Perencanaan Tpa
Modul - 6 Perencanaan Tpa
PEMROSESAN AKHIR
SAMPAH
Pendahulua
n
Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) merupakan tempat dimana
sampah mencapai tahap terakhir dalam pengelolaannya
sejak mulai timbul di sumber, pengumpulan, pemindahan
atau pengangkutan, pengolahan dan pembuangan.
Berdasarkan data SLHI tahun 2007 tentang kondisi TPA di
Indonesia, sebagian besar merupakan tempat penimbunan
sampah terbuka (open dumping) sehingga menimbulkan
masalah pencemaran pada lingkungan.
Perbaikan
kondisi
TPA
sangat
diperlukan
dalam
pengelolaan sampah pada skala kota
Potret
pengoperasian TPA
di Indonesia
Berbagai
inovasi proses
di dalam
landfill
SUBYEK PERENCANAAN
TPA
METODA
PEMBUANGAN
PEMILIHAN
LOKASI
UKURAN KOTA
SNI 03-3241-1994
KONDISI TANAH
LUASAN
BERWAWASAN
LINGKUNGAN
TAPAK
(leachate,
gas, bau,
vektor)
SARANA DAN
PRASARANA
FASILITAS PERLINDUNGAN
LINGKUNGAN (Lapisan Dasar,
Saluran, penampungan, dan
pengolahan leachate; gas;
tanah urug; penyangga; sumur
uji)
FASILITAS PENUNJANG
(Jembatan, air bersih,
bengkel)
FASILITAS OPERASIONAL
(alat berat, truk)
DOKUMEN
DOKUMEN DED
DED TPA
TPA
Dokumen Detail Engineering Design (DED) TPA, minimal meliputi:
Laporan Utama
Album Gambar DED
Nota Desain (Design Note)
Spesifikasi Teknis
Rencana Anggaran dan Biaya (RAB)
Standar Operasional dan Pemeliharaan (SOP)
Pengukuran setempat yang wajib dilakukan yaitu:
Pengukuran topografi
Informasi hidrogeologis dan geoteknis
Panduan pelaksanaan dan pelaporan penyelidikan mekanika
tanah
Panduan pelaksanaan dan pelaporan penyelidikan hidrogeologi
dengan geolistrik
Data
DataPengukuran
PengukuranLapangan
Lapangan
Data topograf (mendapatkan data kontur lahan untuk
menentukan metode TPA
Pengukuran topografi tersebut dilakukan dengan perbedaan
interval minimum 0,5 m meter dengan informasi yang jelas
tentang :
Batas-batas tanah
Slope dan ketinggian
Sumber-sumber air yang berbatasan
Jalan penghubung dari jalan umum ke lokasi tersebut
Tata guna tanah yang ada.
Peta hidrogeologi
Persyaratan Lokasi
TPA
VENTILASI GAS
Perencanaan Penanganan
-Leachate Pembentukan
Leachate bisa didefinisikan
sebagai cairan
Leachate
yang telah melewati sampah yang telah
mengekstrasi material
terlarut/tersuspensi dari sampah
tersebut.
Komposisi zat kimia tergantung pada
beberapa hal
Karakteristik dan komposisi sampah
Jenis tanah penutup landfill
Musim
Ph dan kelembaban
Umur timbunan (usia landfill)
Pembentukan Leachate
- Opsi Teknologi
Pengolahan Leachate
Pembentukan Leachate
Pembentukan Leachate
Pembentukan Leachate
Pembentukan Leachate
Pembentukan Leachate
Bagan Pemilihan
Pengolahan Lindi
Pembentukan Leachate
<<
Instalasi
Pengolahan
Leachate
Kolam
aerasi
Kolam
anaerobik
Pintu air
Kolam
Rumpai
(Wet Land)
<<
Pembentukan Leachate
Penampungan leachate
- Bak penampung harus kedap air & tahan asam
- Ukuran disesuaikan
Perencanaan Penanganan
Gas
-Proses
Pembentukan
Gas
pada
dekomposisi zat
organik
di TPA akan
berlangsung
secara aerobik (dalam kondisi
Landfill
ketersediaan oksigen) dan anaerobik (dalam kondisi
tanpa oksigen).
Perencanaan Saluran
Drainase
Sistem drainase mencegah air hujan yang jatuh di atas
daerah TPA non-landfill masuk ke dalam landfill.
Persamaan menghitung debit aliran permukaan:
Perencanaan Lapisan
Kedap Air
Konstruksi Lapisan
Dasar TPA
<<
Perencanaan Sanitary
Landfill
- Rencana Tapak
Pengoperasian Sanitary
Landfill
- Pembagian area efektif
pengurugan
Siteplan
Area
Efektif
Pejabat operasi
(sementara)
Jambatan timbang
Advance Cell
Tambak kecemasan
leachate
Tapak treler
Trailer Park
Sel Fasa 1
<<
Perencanaan under-drain
pengumpul leachate
Perencanaan sistem
penanganan gas
Pengoperasian Sanitary
Landfill
Pemadatan
dan
Penutupan
Pengurugan sampah
Tanah
Sanitary landfill
Sampah disebar dipadatkan (tebal 1,5 m) digilas
dengan steel sheel compactor atau dozer (4-6
gilasan) ditutup dengan tanah penutup (min.
15cm) setelah 3 lapisan ditutup setebal min 30 cm.
Controlled landfill
Sampah disebar dipadatkan (tebal 4,5 m) digilas
dengan steel sheel compactor atau dozer (3-5
gilasan) ditutup dengan tanah penutup (min.
20cm).
Tinggi lapisan 5cm = 1 lift
kemiringan talud sel maks 1:3
Pengoperasian Sanitary
Landfill
- Penerapan tanah penutup
Semi-aerobic Landfll
Ketentuan Pengumpulan Lindi dan Fasilitas Penyaluran dalam
Landfll Semi Aerobik
Landfill semi-aerobik membutuhkan pipa pengumpul lindi, terdiri
dari pipa perforasi dan kerikil yang diletakkan di dasar landfill untuk
mengalirkan lindi keluar dari landfill secepat mungkin.
Metode ini dilakukan untuk mencegah penetrasi lindi ke dalam
tanah yang akan mengakibatkan lindi tidak tersisa di lapisanlapisan tanah.
saluran ini juga berfungsi sebagai jalan masuk udara ke dalam
lapisan sampah.
Dalam landfill semi aerobik, temperatur landfill meningkat akibat
panas yang dihasilkan dari proses biodegradasi sampah.
oksigen yang masuk ke tumpukan sampah melalui pipa pengumpul
lindi dengan mekanisme konveksi panas memanfaatkan perbedaan
suhu antara dalam dan luar landfill.
Semi-aerobic Landfll
Pipa pengumpul lindi terdiri dari pipa dan kerikil yang
melapisi permukaannya. Semakin besar diameter pipa
dan lengkungan kerikil yang menutupi permukaannya,
akan semakin baik pula saluran pengumpul tersebut.
Anaerobic landfill
Semi-Aerobic landfill
Air
Leachate
Solid waste
Leachate
Leachate
collection pipe
TPA
TPA Lahan
Lahan Gambut
Gambut
TPA pada lahan gambut dilakukan dengan rekayasa
teknologi sehingga berada di atas lapisan kedap air
dengan menggunakan lapisan kedap alamiah dan/atau
lapisan kedap artifisial seperti geosintetis dan/atau
bahan lain yang memenuhi persyaratan hidrogeologi
serta pondasi dan lantai kerja TPA harus diperkuat
dengan konstruksi perbaikan tanah bawah
TPA
TPA Lahan
Lahan Gambut
Gambut
TPA
TPA Lahan
Lahan Gambut
Gambut
Perencanaan Zona
dan Sumur
Zona Penyangga
Penyangga
Uji
- Kedalaman 20-25 m
- Luas 1 m2
Perencanaan Pasca
Operasi TPA
- Bulldozer
- landfill compactor
- Wheel/track loader
- Excavator
Penunjang
- Jembatan timbang
- Air bersih
- Bengkel/hanggar
Perencanaan Pasca
Operasi TPA
foto
Pipa gas jepang
Sumur monitoring
Alat berat
<<
Fasilitas operasional
<<
Penimbangan /
pencatatan
Frekuensi
Tinjauan
Kestabilan tanah
2 x setahun
Tanah penutup
Vegetasi Penutup
4 x setahun
Gradiasi akhir
2 x setahun
Muka tanah
Drainase Permukaan
Kerusakan saluran
Monitoring gas
pembakar
nyala
tahun pengoperasian
kerusakan pipa
Sanitasi Lingkungan
Sistem
leachate
api,
GAMBAR TEKNIK
Huruf dan angka dalam gambar
Untuk memberi tanda dan nama gambar digunakan huruf
balok/huruf cetak biasa, demikian juga untuk angkaangka.
Huruf besar : A B C D ..X Y Z
Huruf kecil : a b c d..x y z
Angka : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Skala gambar
Skala pembesaran ditandai dengan n : 1, artinya
lukisan diperbesar n kali lebih besar dari ukuran yang
sebenarnya
Skala perkecilan ditandai dengan 1 : n, artinya lukisan
diperkecil n kali lebih kecil dari ukuran sebenarnya
GAMBAR TEKNIK
No.
1. Skala kecil
Skala
1:1000
1:500
1:400
1:200
1:100
Untuk gambar
Gambar situasi, gambar ranc tapak, gambar
peta, gambar denah, gambar bloc plan,
gambar tampak
1. Skala besar
1:50
1:20
1:10
1:5
1:2
1:1
GAMBAR TEKNIK
Garis
A
B
Tebal garis
0,6
0,8
0,1
0,2
Macam garis
Garis tebal
Contoh-contoh penggunaan
1. Garis tebal yang langsung terlihat
2. Garis tepi
Garis tipis
1.
2.
3.
4.
5.
0,1
0,2
1.
2.
0,3
0,4
0,1
0,2
1.
2.
0,2
0,6
0,6
F
G
Garis sumbu
Bagian benda yang terletak didepan penampang
irisan
GAMBAR TEKNIK
Notasi
Pasir
Kerikil
Batu Belah
Batu Alam
GAMBAR TEKNIK
Pengenalan Peta
Jenis peta
Berdasarkan isi
Peta umum
Peta tematik
Berdasarkan skala
Peta kadaster atau peta teknik, berskala 1:100 s/d
1:5000
Peta besar, berskala 1:5000 s/d 1:250000
Peta sedang, berskala 1:250000 s/d 1:500.000
Peta kecil, berskala 1:500000 s/d 1:1000000
Peta geografis, berskala 1:1.000.000 ke atas
Pengenalan
Peta
Peta topograf
Komponen :
Judul peta
Nomor peta
Keterangan
pembuatan peta
Pembagian lembar
peta
Skala peta
Legenda peta
Garis kontur
Titik triangulasi
Koordinat peta
Arah peta
Sudut-sudut peta
Pengenalan Peta
-Pengukuran dan
Perhitungan
Pengukuran jarak pada Peta
Untuk garis mendatar dan lurus dapat digunakan penggaris. Caranya yaitu
panjang garis pada peta yang telah diukur dikalikan dengan skala,
sehingga didapatkan jarak sebenarnya. Rumus :
Dimana :
Pm = jarak di peta
Sp = skala peta
Ps = jarak sebenarnya di lapangan atau permukaan bumi
Pengenalan Peta
-Pengukuran dan
Perhitungan